Uploaded by User124110

Buku PLH Kelas 8 SMP

advertisement
PENDIDIKAN
LINGKUNGAN HIDUP
Untuk SMP Kelas VIII
Jilid
2
Pendidikan
Lingkungan Hidup
Untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII
Jilid 2
Tim Penulis:
1. Drs. Rudi Hartono, M.Si.
2. Dr. Sugeng Utaya M.Si.
3. Dra. Susriyati Mahanal, M.Pd.
4. Dr. Fathur Rohman, M.Si.
5. Drs. Yudhi Utomo, M.Si.
6. Neena Zakia, S.Si., M.Si.
7. Samsul Hidayat, S.Si., M.T.
Editor:
1. Dr. Mardi Wiyono, M.Pd.
2. Dr. Sutrisno, M.Si.
PUSAT PENELITIAN LINGKUNGAN HIDUP
LEMBAGA PENELITIAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Jalan Semarang 5 Malang 65145, Telp (0341) 551-312 psw 496 Fax (0341) 580311
Email: [email protected] • Website: http://www.lemlit.um.ac.id
Kerjasama dengan
BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2009
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
buku ini.
Buku
ini
dirancang
untuk
mendukung
tercapainya
tujuan
pembelajaran pendidikan lingkungan hidup di Sekolah Menengah Pertama
atau Tsanawiyah. Buku Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Sekolah
Menengah Pertama Kelas VIII Jilid 2 ini telah dirancang sesuai dengan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan
lingkungan hidup, mulai dari manusia dan lingkungan, memelihara
kebersihan lingkungan, sumberdaya alam, air, udara, tanah dan lahan,
energi, hutan, bencana alam, pesisir dan laut, sungai dan danau.
Pada buku ini diberikan pula kasus/permasalahan yang harus
diselesaikan oleh siswa sehingga akan melatih untuk bersikap dan
berperilaku positif terhadap lingkungan.
Kami berharap buku ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa sehingga mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.
Akhir kata, kami tunggu kritik dan saran untuk perbaikan buku ini di
masa yang akan datang. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur yang telah mempercayakan
penyusunan buku ini kepada PPLH Lembaga Penelitian Universitas
Negeri Malang.
Malang, Desember 2009
Tim Penulis
Kata Pengantar
ii
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------- ii
DAFTAR ISI-------------------------------------------------------------------------- iii
BAB I MANUSIA DAN LINGKUNGAN --------------------------------------- 1
A.
B.
C.
D.
Lingkungan Sosial dan Peranannya ----------------------------Lingkungan Fisik dan Perubahannya ---------------------------Rangkuman -----------------------------------------------------------Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------
1
3
7
7
BAB II MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN------------------- 8
A.
B.
C.
D.
E.
Pengelolaan Sampah ------------------------------------------------ 8
Sistem Pengelolaan Sampah -------------------------------------- 10
Prinsip 4R dalam Menangani Sampah -------------------------- 11
Rangkuman ------------------------------------------------------------ 12
Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 13
BAB III SUMBERDAYA ALAM ------------------------------------------------- 14
A. Eksploitasi Sumberdaya Alam------------------------------------B. Kebijakan Pemerintah dalam Pengendalian
Sumberdaya Alam ---------------------------------------------------C. Rangkuman -----------------------------------------------------------D. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------
15
17
18
19
BAB IV AIR ------------------------------------------------------------------------- 20
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Hidrosfer ---------------------------------------------------------------- 21
Sumber dan Ketersediaan Air Tanah ---------------------------- 23
Pemanfaatan Air Tanah --------------------------------------------- 24
Keterkaitan Air dengan Penyakit---------------------------------- 24
Pencemaran Air dan Pengujian Kualitas Air ------------------- 25
Rangkuman ------------------------------------------------------------ 27
Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 27
BAB V UDARA --------------------------------------------------------------------- 28
A.
B.
C.
D.
Daftar Isi
Pencemaran Udara dan Sumber Pencemaran---------------- 28
Pengaruh Kebisingan dan Bau terhadap Kesehatan -------- 34
Rangkuman ------------------------------------------------------------ 36
Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 36
iii
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
BAB VI TANAH DAN LAHAN -------------------------------------------------- 37
A.
B.
C.
D.
E.
Pengertian degradasi Lahan --------------------------------------- 37
Faktor Penyebab Degradasi Lahan ------------------------------ 39
Dampak Degradasi Lahan------------------------------------------ 41
Rangkuman ------------------------------------------------------------ 44
Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 44
BAB VII ENERGI ------------------------------------------------------------------- 45
A.
B.
C.
D.
Dampak Pemakaian Energi Fosil --------------------------------- 46
Emisi Kendaraan Bermotor----------------------------------------- 49
Rangkuman ------------------------------------------------------------ 50
Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 50
BAB VIII HUTAN ------------------------------------------------------------------- 65
A.
B.
C.
D.
Fungsi Hutan----------------------------------------------------------Kerusakan Hutan ----------------------------------------------------Rangkuman -----------------------------------------------------------Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------
52
54
57
57
BAB IX BENCANA ALAM ------------------------------------------------------- 58
A. Penyebab Bencana Alam------------------------------------------- 59
B. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 62
C. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 62
BAB X PESISIR DAN LAUT ---------------------------------------------------- 63
A.
B.
C.
D.
E.
Pencemaran dan Kerusakan Laut -------------------------------- 63
Sumber Pencemaran dan Kerusakan Laut--------------------- 64
Upaya Pencegahan Pencemaran Laut-------------------------- 67
Rangkuman ------------------------------------------------------------ 69
Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 70
BAB XI SUNGAI DAN DANAU ------------------------------------------------- 71
A.
B.
C.
D.
E.
Sumber Pencemaran Sungai dan Danau----------------------- 73
Dampak Pencemaran Sungai dan Danau ---------------------- 76
Penanggulangan Pencemaran Sungai dan Danau----------- 77
Rangkuman ------------------------------------------------------------ 79
Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 80
DAFTAR PUSTAKA--------------------------------------------------------------- 81
Daftar Isi
iv
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
BAB I
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
Standar Kompetensi:
Memahami lingkungan sosial, lingkungan fisik dan ekosistem.
Kompetensi Dasar:
1. Mengidentifikasi lingkup lingkungan sosial.
2. Mengidentifikasi peran masing-masing dalam setiap lingkungan
sosial.
3. Menyebutkan jenis-jenis lingkungan fisik dan perubahannya.
4. Menjelaskan terjadinya perubahan lingkungan fisik akibat perubahan iklim.
5. Menjelaskan perubahan lingkungan fisik akibat aktivitas manusia.
Indikator:
1. Siswa dapat mengidentifikasi lingkup lingkungan sosial.
2. Siswa dapat mengidentifikasi peran masing-masing dalam setiap
lingkungan sosial.
3. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis lingkungan fisik dan perubahannya.
4. Siswa dapat menjelaskan terjadinya perubahan lingkungan fisik
akibat perubahan iklim.
5. Siswa dapat menjelaskan perubahan lingkungan fisik akibat
aktivitas manusia.
A. Lingkungan Sosial dan Peranannya
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan
udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan,
semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik
langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi
lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan
biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan,
Bab I Manusia dan Lingkungan
1
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan
yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya.
Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung
sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut
juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk
sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian
seseorang. Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan
hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk
hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad
renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya
didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka
lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama
manusia.
2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat
manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam
perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat
mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang
diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
Bab I Manusia dan Lingkungan
2
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain.
Keberadaan
lingkungan
fisik
sangat
besar
peranannya
bagi
kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa
yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang
dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan
berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak
hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur,
munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
Gambar 1.1 Hubungan Timbal Balik antara Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
Sumber: alaska.fws.gov/fire/role/unit1/background.cfm
B. Lingkungan Fisik dan Perubahannya
Salah satu ciri lingkungan fisik adalah selalu berubah. Perubahan
tersebut terjadi karena faktor alam dan aktivitas manusia. Perubahan pada
lingkungan akan menimbulkan berbagai dampak. Berikut contoh-contoh
sebab dan akibat perubahan lingkungan oleh aktivitas manusia maupun
oleh faktor alam.
Bab I Manusia dan Lingkungan
3
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
1. Pemakaian bahan bakar fosil atau minyak bumi.
Pemakaian bahan bakar fosil atau minyak bumi seperti bensin,
solar, minyak gas akan menghasilkan sulfur dioksida (SO2), dan nitrogen
oksida (NO2). Kedua senyawa tersebut bertanggung jawab atas terjadinya
hujan asam. Gas lain yang terbentuk sebagai hasil pembakaran minyak
bumi adalah karbon dioksida (CO2), salah satu gas penyebab efek rumah
kaca yang perperan dalam pemanasan global dan perubahan iklim.
Gambar 1.2 Pemanasan Global karena Meningkatnya Jumlah Gas-gas Polutan
2. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan
Perhatikan alat-alat rumah tangga yang ada di rumahmu. Apakah
ada yang berasal dari kayu? Jenis kayu yang banyak digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia, contohnya meranti, kamper, jati, dan
mahoni. Jenis-jenis kayu tersebut diambil dari hutan. Adanya penebangan
hutan secara liar dapat menimbulkan kerusakan pada tempat hidup
tumbuhan dan habitat hewan. Akibatnya banyak jenis tumbuhan yang
menjadi berkurang dan lama-lama menjadi langka. Hal ini terjadi karena
pengambilan secara terus-menerus tetapi tidak dilakukan penanaman
kembali. Tumbuhan yang menjadi langka akibat kerusakan habitatnya
misalnya bunga anggrek dan bunga rafflesia.
Bab I Manusia dan Lingkungan
4
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
Penebangan hutan secara liar juga terjadi di gunung Panderman
sehingga hutan di Gunung Panderman desa Songgokerto kota Batu
rusak. Selain menebang pohon, manusia kadang-kadang membuka lahan
pertanian dan perumahan dengan cara membakar hutan. Akibatnya
lapisan tanah dapat terbakar, tanah menjadi kering dan tidak subur atau
lahan kritis. Penggundulan hutan menyebabkan hutan menjadi kritis.
Ribuan hektar hutan di Kabupaten Malang dalam keadaan kritis.
Penyebab kritisnya hutan di Kabupaten Malang akibat penggundulan
hutan oleh masyarakat pada awal 1998 silam. "Hutan tersebut diubah
menjadi ladang perkebunan pisang dan jagung."
Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengkhawatirkan
luasnya hutan
kritis tersebut akan menyebabkan
terjadinya bencana
alam seperti tanah longsor dan banjir. Daerah rawan banjir terdapat di
Malang Selatan, seperti Desa Pujiharjo dan Purwodadi Kecamatan
Tirtoyudo,
Desa
Tambak
Rejo
dan
Desa
Sitiarjo
Kecamatan
Sumbermanjing Wetan. Sedangkan kawasan rawan tanah longsor berada
di beberapa titik terutama ruas jalan yang menghubungkan Pujon –
Ngantang menuju Kediri dan sepanjang jalan yang menghubungkan
Dampit-Lumajang.
Di dalam hutan hidup berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan
menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi hewan
hewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber makanan untuk
hewan hewan yang hidup di pohon tersebut juga akan berkurang atau
tidak ada, karena itu banyak hewan yang kekurangan makanan. Akibatnya
banyak hewan yang musnah dan menjadi langka.
3. Perburuan Hewan Secara Terus-Menerus
Penangkapan secara liar pada beberapa hewan, seperti penyu,
cendrawasih, badak, dan harimau dapat menyebabkan hewan-hewan
tersebut menjadi langka. Manusia ada yang berburu hewan hanya untuk
bersenang-senang. Juga ada yang memanfaatkan sebagai bahan
Bab I Manusia dan Lingkungan
5
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
makanan, hiasan, atau pakaian. Tahukah kamu hewan-hewan langka
yang lainnya?
4. Penambangan Liar
Di Jawa Timur terdapat beberapa lokasi penambangan pasir secara
liar misalnya pada penggalan sungai Brantas yang ada di Kediri. Juga di
sungai Bengawan Solo di Bojonegoro. Penambangan pasir ini menggunakan alat-alat berat sehingga merusak lingkungan. Selain badan sungai
menjadi rusak juga menyebabkan rusaknya jembatan.
5. Semburan Lumpur ”LAPINDO”
Pada tanggal 29 Mei 2006 telah terjadi semburan lumpur panas di
Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur
bersamaan dengan proses eksplorasi Sumur Banjarpanji-1 (BJP-1) yang
dilakukan oleh Lapindo Brantas, Inc (LBI). Semburan lumpur tersebut
berada ± 200 m ke arah selatan dari sumur BJP-1 dan diperkirakan akan
terus berlangsung sampai dengan jangka waktu yang belum dapat
ditentukan.
Semburan lumpur panas di Sidoarjo telah menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup dan kerugian yang sangat besar, termasuk kerusakan
infrastruktur vital seperti pipa gas, jalan tol, jalan kereta api, dan jaringan
listrik tegangan tinggi. Berbagai instansi seperti LBI, Pemerintah Daerah
Kabupaten Sidoarjo, Pemda Propinsi Jawa Timur, dan Tim Nasional
Penanggulangan Semburan Lumpur Sidoarjo (Timnas PSLS) telah
melaksanakan
berbagai
upaya
untuk
menghentikan
semburan,
menangani genangan dan menangani dampak sosial dari semburan
lumpur tersebut, dengan biaya yang dibebankan kepada LBI.
Bab I Manusia dan Lingkungan
6
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
C. Rangkuman
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik
langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi
lingkungan biotik, lingkungan sosial budaya, dan abiotik.
Salah satu ciri lingkungan fisik adalah selalu berubah. Perubahan
tersebut terjadi karena faktor alam dan aktivitas manusia. Perubahan pada
lingkungan akan menimbulkan berbagai dampak.
D. Kasus/Permasalahan
1. Cobalah sebutkan unsur-unsur lingkungan fisik yang ada di sekitar
sekolahmu!
2. Apakah ada unsur lingkungan sosial yang dominan di daerahmu?
Coba jelaskanlah!
3. Faktor apa yang menjadi penyebab bencana semburan lumpur
Lapindo?
4. Mengapa pasir sungai tidak boleh ditambang sembarangan?
Bab I Manusia dan Lingkungan
7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
BAB II
MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN
Standar Kompetensi:
Memahami cara-cara pengelolaan sampah.
Kompetensi Dasar:
1. Mendeskripsikan urutan pengelolaan sampah.
2. Menjelaskan cara pemilahan dan pengumpulan sampah melalui
praktek.
3. Mengidentifikasi cara mereduksi sampah.
Indikator:
1. Siswa dapat mendeskripsikan urutan pengelolaan sampah.
2. Siswa dapat menjelaskan cara pemilahan dan pengumpulan
sampah melalui praktek.
3. Siswa dapat mengidentifikasi cara mereduksi sampah.
A. Pengelolaan Sampah
Secara garis besar sampah terbagi menjadi dua katagori yaitu
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah anorganik terbagi lagi
menjadi sampah plastik, kertas dan logam yang dapat didaur ulang
menjadi bahan baku industri dan memilki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Sampah organik penyebab timbulnya bau busuk dapat didaur ulang
menjadi kompos yang sangat bermanfaat bagi lahan pertanian dalam arti
luas.
Kompos berfungsi meningkatkan daya cengkram air tanah (water
holding capasity) selain kesuburan biologi, kimia dan phisik tanah.
Semakin banyak kompos digunakan di lahan pada suatu daerah aliran
sungai maka air yang dikandung oleh tanah akan semakin banyak. Tanah
yang semakin subur menghasilkan tanaman yang semakin sehat, berarti
dapat menahan air lebih banyak lagi. Penghijauan di bantaran kali dan
daerah aliran sungai akan semakin berhasil dengan kompos ini.
Bab II Memelihara Kebersihan Lingkungan
8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
Sedangkan untuk sampah lainnya seperti baju bekas, karet,
pembalut anak, pembalut wanita dll. yang tidak dapat didaur ulang dapat
dibakar dengan menggunakan incenerator, arangnya dapat digunakan
sebagai campuran kompos yang dapat menyerap unsur logam berat yang
dikatagorikan sebagai limbah beracun atau toxic. Dengan demikian nihil
sampah atau zero waste dapat dicapai. Sisa jaringan yang tidak dapat
digunakan yang jumlahnya sekitar 5-10 % dari total sampah dikubur dalam
tanah.
Sampah adalah bahan sisa yang sudah tidak dibutuhkan oleh
manusia. Sampah dapat pula digolongkan menurut fisiknya seperti:
sampah basah, sampah kering. Namun sampah dapat dipisahkan juga
menurut asalnya, misalnya sampah rumah tangga, sampah industri,
sampah rumah sakit. Sifat bahan kimia yang dikadung oleh sampah
adalah yang paling penting karena ini akan menentukan sampah itu
berbahaya atau tidak. Sampah yang berbahaya atau beracun biasanya
disebut limbah beracun (sering disebut bahan beracun berbahaya (B3)
dan mengandung unsur-unsur kimia yang membahayakan serperti
sampah batu baterai, limbah cair dari pabrik, partikel beracun dan
sebagainya.
Bagaimana kehidupan masyarakat kita ke depan, jika persoalan
sampah tidak segera diselesaikan? Permasalahan sampah bukan hanya
berdampak pada persoalan lingkungan, tetapi juga telah menimbulkan
kerawanan sosial dan bencana kemanusiaan.
Berbagai kasus, seperti di Bantargerbang, Bojong Gede, dan
Leuwigajah, Jawa Barat mengingatkan kita bahwa persoalan sampah
bukan hal yang sepele. Lalu, apa yang dapat kita lakukan agar sampah
tidak menggunung dan membuat lingkungan tidak sehat?
Bab II Memelihara Kebersihan Lingkungan
9
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
B. Sistem Pengelolaan Sampah
Secara garis besar ada tiga sistem pengelolaan sampah. yaitu
dengan cara kimiawi melalui pembakaran, cara fisik melalui pembuangan
di TPA, dan cara biologis melalui proses kompos. Yang lazim dilakukan
untuk sampah dalam jumlah besar adalah secara fisik.
Bagaimana siklus sistem pengelolaan sampah?
Sampah dari rumah-rumah dikumpulkan dan disimpan dalam
tempat atau kontainer sementara, untuk kemudian diangkut ke Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA) untuk diolah sebelum dibuang.
Mengapa sampah yang dibuang harus diolah dulu?
Tumpukan
mengundang
sampah
lalat,
tikus,
yang
tidak
pertumbuhan
diolah
terlebih
dulu
organisme-organisme
dapat
yang
membahayakan, mencemari udara, tanah dan air.
Gambar 2.1 Tumpukan Sampah di Perumahan
Bagaimana penanganan sampah di TPA?
TPA sering juga disebut landfill, yaitu tempat pembuangan yang
memiliki dasar impermeable (tidak tembus air) sehingga sampah yang
Bab II Memelihara Kebersihan Lingkungan
10
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
diletakkan di atasnya tidak akan merembes hingga mencemari air dan
tanah di sekitarnya. Sampah-sampah yang datang diletakkan secara
berlapis, dipadatkan, dan ditutupi dengan tanah liat untuk mencegah
datangnya hama dan menghilangkan bau. TPA umumnya dibuat untuk
bisa menampung sampah selama jangka waktu beberapa tahun.
Apa itu Insinerator?
Insinerator adalah perangkat pembakaran sampah yang efisien
dan bisa mengurangi polusi udara. Incenerator yang baik memiliki sistem
penangkal
pencemar
udara
di
cerobongnya
(walaupun
tetap
menyebabkan pencemaran udara), dan sanggup mengurangi volume
sampah sampai 80%nya seusai dibakar.
C. Prinsip 4R dalam Menangani Sampah
Ada beberapa hal kreatif dan efektif yang bisa dilakukan dalam
menangani sampah yaitu menerapkan prinsip 4 R: replace (mengganti),
reduce (mengurangi), re-use (memakai lagi), dan recycle (mendaur ulang).
1. Replace (Ganti dengan barang ramah lingkungan)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang
yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama.
Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah
lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila
berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini
tidak bisa didegradasi secara alami.
2. Reduce (Kurangi Sampah!)
Yaitu usaha untuk mengurangi sampah dalam kegiatan sehari-hari
seperti:
¾ Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah
kantong plastik pembungkus barang belanja.
Bab II Memelihara Kebersihan Lingkungan
11
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
¾ Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun
daripada membeli botol baru setiap kali habis.
¾ Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam
paket yang besar dari pada membeli beberapa paket kecil
untuk volume yang sama.
3. Re-use (Gunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai!)
Cara-cara ini meliputi:
¾ Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah.
¾ Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk
pembungkus.
¾ Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan
tangan, perangkat pembersih (lap), maupun berbagai
keperluan lainnya.
4. Recycle (Daur-ulang sampah!)
Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang
dibutuhkan teknologi dan penanganan khusus. Tapi teman-teman bisa
membantu dengan cara-cara berikut:
¾ Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk di
daur ulang.
¾ Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur
ulang.
¾ Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya
hasil daur ulang.
D. Rangkuman
Secara garis besar sampah terbagi menjadi dua katagori yaitu
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah anorganik terbagi lagi
menjadi sampah plastik, kertas dan logam yang dapat didaur ulang
menjadi bahan baku industri dan memilki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Sampah organik penyebab timbulnya bau busuk dapat didaur ulang
menjadi kompos yang sangat bermanfaat bagi lahan pertanian dalam arti
luas dan bahkan ex galian pertambangan dengan teknik yang sangat
mudah dan sederhana.
Bab II Memelihara Kebersihan Lingkungan
12
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
Sampah adalah bahan sisa yang sudah tidak dibutuhkan oleh
manusia. Sampah dapat pula digolongkan menurut fisiknya seperti:
sampah basah, sampah kering. Namun sampah dapat dipisahkan juga
menurut asalnya, misalnya sampah rumah tangga, sampah industri,
sampah rumah sakit. Sifat bahan kimia yang dikadung oleh sampah
adalah yang paling penting karena ini akan menentukan sampah itu
berbahaya atau tidak. Sampah yang berbahaya atau beracun biasanya
disebut limbah beracun (sering disebut bahan beracun berbahaya atau
B3) dan mengandung unsur-unsur kimia yang membahayakan serperti
sampah batu baterai, limbah cair dari pabrik, partikel beracun dan
sebagainya.
E. Kasus/Permasalahan
1. Coba sebutkanlah jenis-jenis sampah menurut katagorinya!
2. Jelaskan siklus pengelolaan sampah di daerahmu!
3. Berilah contoh sampah organik dan anorganik!
4. Di manakah lokasi TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) di daerahmu?
5. Apa yang dimaksud limbah B3? Beri contoh.
6. Bahan-bahan apa saja yang dapat didaur-ulang?
7. Bagaimana cara membuat kompos?
8. Barang apa saja yang dapat di re-use?
9. Mengapa bahan plastik tidak baik untuk pembungkus?
10. Bagaimana cara mendaur-ulang kertas?
Bab II Memelihara Kebersihan Lingkungan
13
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
BAB III
SUMBERDAYA ALAM
Standar Kompetensi:
Memahami pengertian, jenis dan pemanfaatan, serta kerusakan
sumberdaya alam.
Kompetensi Dasar:
1. Mendeskripsikan berbagai eksploitasi sumberdaya alam yang tidak
terkendali dan dampaknya.
2. Mengidentifikasi berbagai bentuk kerusakan sumberdaya alam.
Indikator:
1. Siswa dapat mendeskripsikan berbagai eksploitasi sumberdaya
alam yang tidak terkendali dan dampaknya.
2. Siswa dapat mengidentifikasi berbagai bentuk kerusakan sumberdaya alam.
Pendahuluan
Alam menyimpan kekayaan tumbuhan dan hewan yang beraneka
ragam. Lingkungan alam yang beraneka ragam tersebut juga memiliki
keserasian dan keseimbangan. Oleh karena itu, alam memerlukan
Bab III Sumberdaya Alam
14
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
perlindungan dan pengawetan secara terus-menerus tidak henti, sehingga
keserasian dan keseimbangan dapat dipertahankan untuk waktu yang
tidak terbatas.
Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumberdaya
alam. Sumberdaya alam biotik seperti tumbuhan, hewan, manusia, dan
mikroba merupakan sumberdaya alam hayati, sedangkan sumberdaya
alam abiotik seperti tanah, air, barang tambang, dan sebagainya
merupakan sumberdaya alam nonhayati. Agar sumberdaya alam tidak
mengalami
kerusakan, maka
setiap
eksploitasi dan
pemanfaatan
sumberdaya alam harus diikuti oleh upaya pemeliharaan dan pelestarian
secara sungguh-sungguh.
Sumberdaya alam (SDA) ialah semua benda di bumi, baik benda
hidup maupun benda tidak hidup yang dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia. Contohnya
adalah tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, dan
cahaya matahari.
A. Eksploitasi Sumberdaya Alam
B.
Ketersediaan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar,
dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial
tertentu disebut daya dukung lingkungan (carryng capacity). Singkatnya,
daya dukung lingkungan ialah kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan semua makhluk hidup.
Di bumi ini, penyebaran sumberdaya alam tidak merata letaknya.
Ada bagian bumi yang sangat kaya akan mineral, ada pula yang tidak.
Ada yang baik untuk pertanian ada pula yang tidak. Ada yang memiliki
hutan lebat, tetapi ada pula yang tidak.
Bab III Sumberdaya Alam
15
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
Gambar 3.1 Sumberdaya Berupa Hutan yang Masih Asli
Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan,
maka tindakan eksploitasi sumberdaya alam harus disertai dengan
tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan
hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai
berikut:
a. Memanfaatkan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dengan
hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
b. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
c. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien,
serta pendaur-ulangan (recycling).
d. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara
damai dengan alam.
Ekspolitasi sumberdaya alam berarti mengambil dan menggunakan
sumberdaya alam itu untuk tujuan pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Eksploitasi sumberdaya alam yang mengabaikan lingkungan akan
mengancam keberlajutan dan ketersedian sumberdaya alam itu.
Bab III Sumberdaya Alam
16
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
B. Kebijakan Pemerintah dalam Pengendalian Sumberdaya
Alam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 antara lain menggariskan
agar Pemerintah Negara Republik Indonesia melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan untuk
melaksanakan
ketertiban
dunia
yang
berdasarkan
kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Selain itu pasal 33 ayat (3)
Undang-undang Dasar 1945 menggariskan bahwa “Bumi dan air dan
kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Salah satu
asas penting dalam pemanfaatan kekayaan alam dalam pembangunan
Indonesia adalah pengutamaan pengelolaan sumberdaya alam yang
dapat diperbarui.
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
No. II/MPR/1993 tentang GBHN khususnya tentang lingkungan hidup
umumnya dan keanekaragaman hayati pada khusunya antara lain
menegaskan sebagai berikut:
1. Pembangunan lingkungan hidup yang merupakan bagian penting dari
ekosistem yang berfungsi sebagai penyangga kehidupan seluruh
makhluk hidup di muka bumi diarahkan pada terwujudnya kelestarian
fungsi lingkungan hidup dalam keseimbangan dan keserasian yang
dinamis dengan perkembangan kependudukan agar dapat menjamin
pembangunan nasional yang berkelanjutan. Pembangunan lingkungan
hidup bertujuan meningkatkan mutu, memanfaatkan sumberdaya alam
secara
berkelanjutan,
merehabilitasi
kerusakan
lingkungan,
mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kualitas lingkungan
hidup.
2. Sumberdaya alam di darat, di laut maupun di udara dikelola dan
dimanfaatkan dengan memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup
agar dapat mengembangkan daya dukung dan daya tampung
lingkungan yang memadai untuk memberikan manfaat bagi sebesar-
Bab III Sumberdaya Alam
17
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
besarnya kemakmuran rakyat, baik bagi generasi masa kini maupun
bagi generasi masa depan.
3. Konservasi kawasan hutan nasional termasuk flora dan faunanya serta
keunikan alam terus ditingkatkan untuk melindungi keanekaragaman
plasma nutfah, jenis spesies, dan ekosistem.
4. Kerjasama regional dan internasional mengenai pemeliharaan dan
perlindungan lingkungan hidup dan peran serta dalam pengembangan
kebijaksanaan internasional serta kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi tentang lingkungan perlu terus ditingkatkan bagi kepentingan
pembangunan berkelanjutan.
Selain itu Indonesia telah memiliki peraturan perundang-undangan
yang berkaitan dan mendukung upaya pengelolaan kekayaan hayati dan
lingkungan. Adapun peraturan perundang-undangan yang berlaku antara
lain:
1. Undang-Undang No 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok Kehutanan
2. Undang-Undang No 9 Tahun 1985 tentang Perikanan
3. Undang-Undang No 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan Lingkungan
Hidup
C. Rangkuman
Alam menyimpan kekayaan tumbuhan dan hewan yang beraneka
ragam. Lingkungan alam yang beraneka ragam tersebut juga memiliki
keserasian dan keseimbangan. Oleh karena itu, alam memerlukan
perlindungan dan pengawetan secara terus-menerus tidak henti, sehingga
keserasian dan keseimbangan dapat dipertahankan untuk waktu yang
tidak terbatas.
Sumberdaya alam (SDA) ialah semua benda di bumi, baik benda
hidup maupun benda tidak hidup yang dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia. Contohnya
adalah tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, dan
cahaya matahari.
Bab III Sumberdaya Alam
18
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
D. Kasus/Permasalahan
Setelah kalian mempelajari bab ini, sekarang cobalah jawab
beberapa pertanyaan berikut ini.
1. Sebutkan contoh tindakan eksploitasi sumberdaya alam di Jawa Timur!
2. Tahukah kamu, eksploitasi sumberdaya alam apakah yang dilakukan
oleh PT Lapindo Brantas di Porong Sidoarjo?
3. Sebutkan 3 undang-undang yang mengatur pemanfaatan sumberdaya
alam!
4. Mengapa eksploitasi sumberdaya alam harus memperhatikan dampak
lingkungan?
Bab III Sumberdaya Alam
19
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
BAB IV
AIR
Standar Kompetensi:
1. Mengenal jenis-jenis air, siklus hidrologi dan pencemaraan air.
2. Mengetahui cara melakukan penjernihan air dan mencegah terjadinya pencemaran air.
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan adanya perubahan siklus hidrologi.
2. Mengidentifikasi penyebab terjadinya siklus hidrologi.
3. Menjelaskan cara-cara penjernihan air.
4. Menjelaskan cara-cara mencegah terjadinya pencemaran air tanah.
Indikator :
1. Siswa dapat menjelaskan adanya perubahan siklus hidrologi.
2. Siswa dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya siklus hidrologi.
3. Siswa dapat menjelaskan cara-cara penjernihan air.
4. Siswa dapat menjelaskan cara-cara mencegah terjadinya pencemaran air tanah.
Bab IV Air
20
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
A. Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi.
Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang
berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut,
lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan
udara. Air merupakan salah satu sumber daya secara alamiah dapat
diperbaharui (renewable), bukan berarti air yang habis dapat dibuat air
baru tetapi dapat diperbarui dalam kualitas dan adanya perubahan wujud
serta dapat mengalami perpindahan. Air mempunyai daya regerenasi
dalam suatu sirkulasi yang disebut siklus air. Ilmu yang mempelajari
tentang hidrosfer disebut hidrologi.
Air merupakan sumber kehidupan artinya jika makhluk hidup
kekurangan air maka hidupnya akan merana dan tampak tidak sehat. Air
merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia. Secara langsung
air dapat dimanfaatkan bagi pencukupan kebutuhan hidup sehari-hari,
sedangkan
secara
tidak
langsung
air
dimanfaatkan
bagi
upaya
pengembangan lingkungan hidupnya. Air yang tercemar baik secara fisik,
kimiawi, maupun mikrobiologik, apabila diminum atau digunakan untuk
memasak, mandi, dan mencuci, maka dapat menimbulkan penyakit atau
gangguan kesehatan.
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah
berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui
kondensasi,
presipitasi,
evaporasi
dan
transpirasi
(Gambar
4.1).
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus
hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi,
kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu,
hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Pada
perjalanan
menuju
bumi
beberapa
presipitasi
dapat
berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian
diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai
tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang
berbeda:
Bab IV Air
21
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
•
KELAS 8
SMP
Evaporasi/transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di
tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan
kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu
akan
menjadi
bintik-bintik
air
yang
selanjutnya
akan
turun
(precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
•
Presipitasi merupakan proses pengendapan air di awan dalam bentuk
embun selanjutnya jatuh dari atmosfer ke permukaan bumi dalam
bentuk yang berbeda, bisa berupa hujan, hujan es batu (hail), atau
salju.
•
Infiltrasi/Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah
melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air
tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak
secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air
tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
•
Air Permukaan - Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan
aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori
tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah
dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung
satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh
air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Bab IV Air
22
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
Gambar 4.1 Siklus Hidrologi
B. Sumber dan Ketersediaan Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada di dalam tanah. Air tanah
merupakan sumber air tawar terbesar di bumi. Kira-kira 30% air tawar di
bumi berupa air tanah. Air tanah merupakan sumber air minum yang
sangat penting bagi penduduk Indonesia. 60% penduduk Indonesia masih
menggantungkan kebutuhan air pada air tanah. Air tanah yang biasanya
kita jumpai adalah air sumur.
Sebenarnya air tanah berasal dari air hujan yang meresap ke dalam
tanah. Setelah masuk ke dalam tanah, air hujan bergerak ke bawah dan
terkumpul di atas lapisan batuan. Air tanah ini menggenang di dalam
tanah. Jika tanah digali atau di bor maka kita akan menemukan air tanah
tersebut. Walaupun jumlah air tanah cukup banyak, tetapi sebaran air
tanah di bumi tidaklah merata. Di Jawa Timur pun air tanah juga tidak
tersebar merata. Ada tempat-tempat tertentu yang air tanahnya melimpah,
misalnya di sepanjang sungai Brantas yaitu Kota Batu, Malang, Blitar,
Tulungagung, Nganjuk, Kediri, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, dan
Surabaya; serta sepanjang Sungai Bengawan Solo yaitu Bojonegoro,
Lamongan, dan Gresik. Namun ada tempat di Jawa Timur yang air
Bab IV Air
23
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
tanahnya sangat terbatas seperti di Pantai Selatan Pacitan, Ponorogo,
Tulungagung, dan Blitar.
C. Pemanfaatan Air Tanah
Banyak manfaat air tanah bagi kehidupan makhluk hidup. Bukan
hanya manusia yang memanfaatkan air tanah, tetapi juga tumbuhan dan
hewan. .Bagi manusia air tanah biasa digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari- hari, misalnya untuk mandi, air minum, dan sebagainya.
Air tanah merupakan sumber air minum utama bagi masyarakat
Indonesia. Tumbuhan juga sangat memerlukan air tanah, karena air
tinggal di dalam tanah, dan tumbuhan sangat bergantung pada air tanah.
Hewan tertentu juga tergantung pada air tanah. Tak sedikit hewan
yang hidup dalam tanah, yang hidupnya juga tak lepas dari peran air
tanah. Jika kita kekurangan air tanah, kita akan menderita. Berkurangnya
air tanah menyebabkan banyak tanah kekeringan, sehingga tanaman
tidak dapat tumbuh, dan banyak hewan yang hidup di dalam tanah akan
mati.
Selain itu manusia juga kesulitan mencari air untuk kebutuhan
hidupnya, terutama untuk minum, memasak, mandi, dan mencuci. Oleh
karena itu kita harus menjaga air tanah agar tetap lestari dan tidak
tercemar oleh bahan-bahan kimia seperti minyak, bensin, oli, dan lain
sebagainya.
D. Keterkaitan Air dengan Penyakit
Penyakit atau gangguan kesehatan yang dapat timbul karena air
yang tercemar dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu penyakit menular
dan penyakit tidak menular. Penyakit menular yang ditularkan melalui air
antara lain kolera, tipus, disentri basiler, diare, hepatitis, infeksi kulit dan
mata, schistosomiasis (demam keoang) dll. Pada tahun 1986 ditaksir 40%
dari rumah tangga yang mendapat pasokan air bersih, selebihnya
mengambil lansung dari alam yang mungkin telah tercemar oleh limbah
Bab IV Air
24
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
manusia, industri, pertanian, dan sebagainya. Tidak mengherankan bila
sebagian besar kesakitan dan kematian penduduk ada kaitan dengan
kurang tersedianya air bersih. Pada tahun 1983 sekitar 400.000 orang
meninggal karena diare dan 40.000 karena kolera. Penyakit kulit dan mata
pada umumnya tidak menimbulkan kematian. Banyaknya penderita
penyakit kulit dan mata erat hubungannya dengan kualitas air untuk mandi
dan cuci yang buruk.
Penyakit tidak menular yang perantaranya air antara lain
keracunan akut karena minum air yang mengandung racun, gangguan
saraf kerusakan ginjal, otak dan hati karena akumulasi logam berat
melalui makanan dan minuman. Kanker karena secara terus menerus
meminum air yang mengandung zat bersifat karsinogenik. Tekanan darah
tinggi bila dalam air minum terkandung banyak garam (NaCl). Batu ginjal
bila air minum terkandung banyak kapur, atau mineral lain dengan kadar
yang melampaui batas.
E. Pencemaran Air dan Pengujian Kualitas Air
Air bersih secara fisik dapat dikenali karena bersifat tidak berwarna,
tidak berbau dan tidak berasa (parameter fisik). Bila disyaratkan lebih rinci
air bersih seharusnya juga harus memenuhi kriteria air parameter kimiawi
dan biologis.
Sebaliknya air yang tidak memenuhi sifat salah satu parameter
fisika sudah dikategorikan air kotor, tentunya dimungkinkan tidak
memenuhi kriteria parameter kimiawi maupun biologis. Air yang berwarna
dapat disebabkan banyak faktor, seperti: terlarutnya butiran tanah
permukaan atau debu, adanya proses alam pelapukan bahan-bahan
organik oleh mikroorganisme pada sumber air yang menggenang, atau
masuknya bahan-bahan kimia sehingga mengubah warna air. Air berbau
menunjukkan adanya bahan-bahan laian yang larut dalam air, missal
bahan organik membusuk mengeluarkan gas ammonia sehingga berbau
sengak, air yang tercampur bahan organic darah, sisa cucian daging atau
ikan akan mengahsilkan bau air anyir. Air murni tidak berasa, bila dalam
Bab IV Air
25
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
air terlarut bahan-bahan kimia lain bisa menjadi pahit atau masam
sehingga air tersebut tidak layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Sumber penyebab air kotor bisa karena kejadian alam, air hujan
yang membawa kotoran, banjir yang membawa lumpur. Air kotor alam
sifatnya sesaat tetapi bisa pada wilayah yang sangat luas. Air kotor yang
berasal dari kegiatan manusia banyak kita jumpai baik domestik yaitu
limbah rumah tangga dan pertanian serta limbah industri yang sifatnya
terus menerus, sehingga terkumpul di sungai menjadi air kotor sulit
dikendalikan.
Dalam Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
pada pasal 22 ayat 23 mengatakan bahwa Penyehatan Air meliputi
pengamanan dan penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan hidup
manusia. Upaya penyehatan air bertujuan untuk menjamin tersedianya air
minum ataupun air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan bagi
seluruh masyarakat baik perkotaan maupun pedesaan. Untuk menjamin
tersedianya kualitas air yang memenuhi persyaratan tersebut, berbagai
upaya telah dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat, seperti
pembangunan dan perbaikan sarana air bersih/air minum, Upaya
pengawasan
kualitas
air
dan
penyuluhan–penyuluhan
mengenai
hubungan kesehatan dengan tersedianya air yang memenuhi persyaratan
kesehatan. Berdasarkan Pedoman Teknis tentang Pengawasan Kualitas
Air yang dikeluarkan Direktorat Jenderal PPM & PLP Departemen
kesehatan1977 bahwa parameter kualitas air minum/air bersih yang
minimal diharapkan diperiksa di laboratorium adalah pengujian dan
pemeriksaan Kimia, Fisika dan Biologi (Bakteriologi).
Jenis pemeriksaan kualitas air adalah:
1. Pemerikasaan Kimia meliputi pengujian/pemeriksaan kimia an organik:
Arsen,
Flourida,
Kadmium,
Nitrat,
Nitrit,
Sianida,
Selenium,
Alumunium, Besi, Amonia, Zeng, Tembaga, Sulfat, Mangan, pH dan
Kesadahan. Kimia organik, kandungan senyawa organik yang
pengukurannya secara tidak langsung yaitu dengan memeriksa BOD
(Biological Oxigens Demand) yang menggambarkan kebutuhan
Bab IV Air
26
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
oksigen oleh organisme untuk menguraikan senyawa organik dan
oksigen terlarut/DO (Disolved Oxigens).
2. Pemeriksaan Fisika meliputi pemeriksaan: zat padat terlarut, salinitas,
kekeruhan, bau, rasa, suhu dan warna.
3. Pemerikasaan Biologi meliputi pemeriksaan: keberadaan Escherichia
coli (Coli tinja) dengan indeks MPN (Most Probable Number) atau
jumlah perkiraan terdekat yang disesuaikan tabel (JPT = Jumlah
Perkiraan Terdekat)
F. Rangkuman
Hidrosfer adalah lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi.
Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang
berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut,
lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan
udara.
Air tanah adalah air yang berada di dalam tanah. Air tanah
merupakan sumber air tawar terbesar di bumi. Kira-kira 30% air tawar di
bumi berupa air tanah. Air tanah merupakan sumber air minum yang
sangat penting bagi penduduk di Indonesia. 60% penduduk Indonesia
masih menggantungkan pada air tanah. Air tanah yang biasanya kita
jumpai adalah air sumur.
Banyak manfaat air tanah bagi kehidupan makhluk hidup. Bukan
hanya manusia yang memanfaatkan air tanah, tetapi juga tumbuhan dan
hewan. Bagi manusia air tanah biasa digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, misalnya untuk mandi, air minum, dan sebagainya.
G. Kasus/Permasalahan
1. Dapatkah kamu menyebutkan bentuk-bentuk hidrosfer yang ada di
daerahmu?
2. Sebutkan sumber-sumber air untuk keperluan rumah tangga!
3. Mengapa di daerah tertentu sering terjadi kekeringan dan mengapa di
daerah tertentu terjadi banjir?
4. Apakah jenis-jenis pemeriksaan kualitas air?
5. Kapan air dikatakan sudah tercemar?
6. Jenis-jenis penyakit apa sajakah yang disebabkan oleh air yang
tercemar?
Bab IV Air
27
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
BAB V
UDARA
Standar Kompetensi:
Memahami fungsi udara, pencemaran dan dampak yang ditimbulkan,
serta cara pengendaliannya.
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan pengertian pencemaran udara.
2. Mengidentifikasi sumber pencemaran udara dan jenis zat pencemarnya.
3. Menjelaskan gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari kebisingan
serta bau.
Indikator:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian pencemaran udara.
2. Siswa dapat mengidentifikasi sumber pencemaran udara dan jenis
zat pencemarnya.
3. Siswa dapat menjelaskan gangguan kesehatan yang ditimbulkan
dari kebisingan serta bau.
A. Pencemaran Udara dan Sumber Pencemaran
Dalam bab ini diuraikan tentang pengertian pencemaran udara.
Selanjutnya juga akan diuraikan bagaimana mengidentifikasi sumber
pencemaran udara dan jenis zat pencemarnya, selain itu juga dijelaskan
Bab V Udara
28
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
bahwa pencemaran udara dapat timbul karena suara dan bau. Dalam bab
ini juga diuraikan tentang gangguan kesehatan yang ditimbulkan karena
pencemaran yang disebabkan oleh suara (kebisingan) dan bau.
Udara mempunyai peran penting di dalam kehidupan. Udara
merupakan campuran beberapa gas dan partikel yang sangat dibutuhkan
oleh makhluk hidup. Dalam udara terdapat gas oksigen yang digunakan
untuk bernafas, gas karbondioksida untuk fotosintesis, dan lapisan ozon
untuk menahan sinar ultraviolet dari matahari. Salah satu dampak dari
adanya peningkatan jumlah populasi manusia dan perkembangan
teknologi adalah munculnya masalah lingkungan yaitu pencemaran.
Pencemaran dapat terjadi di lingkungan udara, air, dan tanah.
Pencemaran lingkungan yang paling mempengaruhi keadaan iklim dunia
adalah pencemaran udara.
Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak negatif bagi
kehidupan di muka bumi. Pencemaran udara tidak hanya mempengaruhi
kesehatan manusia saja, namun juga memberi dampak pada makhluk
hidup lain seperti tumbuhan dan hewan.
1. Pencemaran udara
Pencemaran udara atau disebut juga dengan polusi udara adalah
proses masuknya polutan (bahan pencemar) ke dalam lapisan udara
(atmosfer) sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan udara
tersebut. Pada dasarnya, secara alamiah alam mampu mengurangi
polutan yang masuk ke lingkungannya untuk diubah menjadi suatu zat
yang tidak berbahaya dan diperlukan untuk kehidupan di bumi ini. Namun,
apabila jumlah zat polutan yang masuk ke dalam lingkungan telah
melebihi batas normal yang dapat ditolerir oleh lingkungan maka terjadilah
peristiwa yang disebut dengan pencemaran. Konsentrasi polutan yang
masuk ke lingkungan sudah tidak sebanding lagi dengan laju proses
penguraiannya, sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran.
Pencemaran yang disebabkan oleh gas karbondioksida adalah
salah satu contoh ketidakseimbangan saat ini yang terjadi di alam. Secara
Bab V Udara
29
KELAS 8
SMP
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
alami gas karbondioksida (CO2) diperlukan untuk proses fotosintesis oleh
tumbuhan untuk menghasilkan gas oksigen. Gas oksigen sangat
diperlukan oleh manusia dan hewan, karena digunakan untuk proses
pernafasan. Gas karbondioksida berasal dari berbagai proses pembakaran yang berlangsung secara sempurna. Jumlah gas karbondioksida yang
dikeluarkan semakin hari semakin bertambah karena proses pembakaran
juga semakin meningkat. Banyaknya kendaraan bermotor, kebakaran
(sengaja ataupun tidak), dan banyaknya pabrik yang berproduksi,
menyebabkan
jumlah
gas
karbondioksida
semakin
meningkat.
Peningkatan ini tidak disertai dengan meningkatnya jumlah tanaman atau
tumbuhan
yang
dapat
mengeliminasi
atau
mengurangi
jumlah
karbondioksida di udara. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan alam,
jumlah CO2 yang dikeluarkan lebih besar daripada yang dimanfaatkan
oleh tumbuhan, sehingga terjadilah pencemaran udara.
Pencemaran udara terutama terjadi di kota-kota besar, daerah yang
padat lalu lintasnya, dan kawasan padat industri. Pencemaran dapat
terjadi dimana-mana, di dalam ruang maupun di luar ruangan. Bila
pencemaran terjadi di dalam rumah, ruang sekolah atau perkantoran
maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution).
Sedangkan apabila pencemaran terjadi di luar ruangan disebut dengan
outdoor pollution. Pencemaran dapat terjadi secara lokal (lingkup kecil),
nasional (lingkup yang agak besar), regional (lingkup lebih besar),
ataupun secara global (atau di seluruh permukaan bumi). Dapatkah kalian
menyebutkan satu contoh dari masing-masing pencemaran yang terjadi
baik secara lokal, nasional, regional, atau global? Diskusikan bersama
guru dan teman kalian! Mengapa disebut pencemaran lokal, nasional,
regional,
ataupun
global?
Siapa
yang
merasakan
dampak
dari
pencemaran tersebut?
Dampak dari pencemaran udara terutama adalah mengganggu
kesehatan makhluk hidup atau bahkan dapat menyebabkan timbulnya
kematian bagi makhluk di lingkungan udara yang tercemar. Pencemaran
juga menimbulkan dampak kerusakan pada benda-benda yang ada di
Bab V Udara
30
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
lingkungan yang tercemar. Dampak tersebut ada yang tidak langsung
terlihat, namun tidak sedikit dampaknya baru terasa setelah bertahuntahun atau bahkan menurun ke anak cucunya.
(a)
(b)
Gambar 5.1 Sumber Pencemaran Udara: a) Asap Pabrik dan b) Kendaraan
Bermotor
2. Sumber pencemaran udara dan jenis zat pencemarnya
Sumber pencemaran udara berasal dari aktivitas alam dan kegiatan
manusia. Aktivitas alam seperti letusan gunung berapi, pembusukan zat
secara alami, serta kebakaran hutan yang tidak disengaja dapat
menimbulkan masalah pencemaran udara. Sedangkan aktivitas manusia
akan memberikan sumbangan terbesar bagi terciptanya masalah
pencemaran udara. Aktivitas manusia antara lain dari aktivitas industri,
kendaraan bermotor, pembakaran sampah, merokok, dan lain-lain.
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut
dengan polutan. Sumber pencemar udara dapat digolongkan menjadi
sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam misalnya gunung
meletus, asap dari penggorengan di dapur, sedangkan sumber bergerak
misalnya kendaraan bermotor. Polutan dapat berpindah tempat karena
bantuan angin dan hujan. Angin menyebabkan pencemaran dapat
menyebar kemana-mana. Hujan sebenarnya adalah pembersih alami.
Dengan adanya hujan, maka polutan dapat turun ke bumi dan masuk ke
dalam air atau tanah, dan menjadi sumber nutrisi bagi tanaman atau ikan
Bab V Udara
31
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
di dalam air. Namun, jika dalam udara mengandung kadar polutan yang
sangat tinggi maka hujan membawa polutan yang berbahaya bagi air,
tanah, serta makhluk hidup yang tinggal di dalamnya.
Sumber pencemar dapat berupa gas dan partikel. Zat pencemar
yang sering dijumpai di lingkungan perkotaan adalah berupa gas CO2,
CO, SO2, NO2, partikel debu, dan logam Pb. Selain itu, bau dan suara
dapat menimbulkan pencemaran udara.
Gas karbondioksida adalah gas yang dihasilkan dari semua proses
pembakaran yang terjadi secara sempurna. Semakin tahun jumlah gas
CO2 yang dilepaskan ke udara semakin meningkat. Sumbangan terbesar
gas CO2 adalah berasal dari kendaraan bermotor. Gas CO2 sebenarnya
tidak berpengaruh secara langsung pada kesehatan manusia, namun
dampak yang terjadi dengan adanya peningkatan gas CO2 memberikan
dampak yang lebih besar terhadap lingkungan. Gas CO2 dapat
meningkatkan suhu bumi sehingga dapat menyebabkan pemanasan
global. Jika terjadi secara terus menerus dan tidak ada upaya untuk
mengurangi bertambahnya kadar CO2 yang masuk udara, maka diprediksi
akan terjadi pencairan gunung es, naiknya permukaan air laut, dan
terjadinya perubahan iklim yang ekstrim.
Gas CO (karbonmonoksida) diperoleh dari pembakaran yang tidak
sempurna. Misalnya memanaskan mobil di dalam ruang yang tertutup
dapat menimbulkan gas CO. Apabila keracunan gas CO dapat
mengakibatkan pusing, pingsan, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Hal ini disebabkan gas CO dalam tubuh lebih mudah berikatan dengan
haemoglobin (Hb) dalam darah. Darah di dalam tubuh yang normal
seharusnya mengangkut gas oksigen, namun jika terdapat gas CO maka
darah
akan
lebih
mudah
membawa
gas
CO,
sehingga
dapat
menyebabkan kematian apabila tidak segera mendapat pertolongan.
Gas SO2 dan NO2 berasal dari pembakaran bahan bakar fosil
seperti minyak, bensin, solar, dan batubara. Keberadaan kedua gas
tersebut di udara dapat menyebabkan hujan yang turun di daerah yang
mengandung kadar SO2 dan NO2 tinggi dapat menyebabkan hujan asam.
Bab V Udara
32
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
Hujan asam dapat mengakibatkan tumbuhan dan hewan yang hidup di
dalam tanah mati, besi dan logam mudah berkarat, dan bangunan kuno
seperti candi menjadi cepat rusak. Selain itu, kadar SO2 yang tinggi dapat
menyebabkan gangguan pada pertumbuhan tanaman seperti menguningnya daun dan kerdilnya tanaman.
Partikel debu secara alami dapat dihasilkan dari debu tanah kering
yang terbawa oleh angin atau dari letusan gunung berapi. Partikel debu
dapat berada di udara melayang-layang dalam waktu yang relative lama,
sehingga dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran
pernafasan. Partikel debu dapat mengandung berbagai senyawa kimia,
dan mempunyai ukuran yang berbeda tergantung dari sumber emisinya.
Partikel selain debu, dapat berupa asap. Asap berasal dari pembakaran
batubara, proses industri, pembakaran sampah, kendaraan bermotor, dan
asap rokok. Bahkan dalam asap rokok tidak hanya mengandung satu jenis
senyawa yang berbahaya, namun dapat mengandung lebih dari dua
senyawa yang berbahaya. Asap rokok justru akan memberikan pengaruh
yang berbahaya terhadap orang yang tidak merokok tetapi langsung
menghirup asap rokok. Orang yang demikian disebut dengan perokok
pasif, sedangkan orang yang melakukan kegiatan merokok disebut
dengan perokok aktif. Asap rokok dapat menyebabkan kanker paru-paru,
batuk kronis, bahkan pada ibu hamil dapat mempengaruhi janin dalam
kandungannya.
Logam Pb di udara salah satunya yang dapat terkandung di dalam
partikel debu. Logam Pb diperoleh dari hasil emisi pembakaran bahan
bakar bensin yang mengandung Pb. Partikel Pb dalam bensin berupa
senyawa organic yaitu Pb-tetraetil yang berfungsi untuk menaikkan
bilangan oktan dari bensin. Polutan Pb yang masuk ke dalam tubuh dapat
menghambat sistem pembentukan haemoglobin (Hb) dalam darah,
merusak fungsi hati dan ginjal, serta penyebab kerusakan syaraf.
Bab V Udara
33
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
B. Pengaruh Kebisingan dan Bau terhadap Kesehatan
Selain gas dan partikel yang dapat menyebabkan pencemaran
udara, bau dan kebisingan juga dapat menimbulkan masalah pencemaran
udara. Mengapa bau dan suara dapat menimbulkan pencemaran? Dari
mana asal terjadinya bau dan suara yang dapat menyebabkan udara
menjadi tercemar? Apa dampak dari pencemaran udara yang disebabkan
oleh bau dan suara?
Udara yang bersih atau tidak tercemar bersifat tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa. Udara yang berbau menunjukkan terjadinya
pencemaran udara. Bau dapat berasal dari peristiwa biologis seperti
terjadinya proses pembusukan tumbuhan atau bangkai. Gas yang
dilepaskan dari bau busuk tersebut biasanya mengandung gas H2S atau
gas amoniak (NH3). Selain proses alami, tumpukan sampah juga akan
menyebabkan bau busuk. Apakah pengambilan sampah di lingkungan
sekitar kalian rutin dilakukan? Apa yang terjadi apabila tukang sampah
tidak mengambil tumpukan sampah di sekitar rumahmu selama 1 hingga 2
hari? Bagaimana bau yang timbul di sekitar rumahmu jika hal tersebut
terjadi?
Sampah adalah segala sesuatu yang dihasilkan dari berbagai
kegiatan manusia, yang sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi. Tumpukan
sampah terutama yang berasal dari sampah organik jika dibiarkan lama
kelamaan akan menimbulkan bau busuk. Pernahkah kalian berada di
lokasi penimbunan sampah? Tempat Pembuangan Akhir pastilah banyak
sampah yang terkumpul dalam jumlah yang sangat besar. Apa yang
terjadi jika tidak ada tempat pembuangan akhir dari sampah? Apa yang
terjadi jika sampah dibiarkan saja, tanpa diolah atau diperlakukan?
Bau busuk yang berasal dari sampah juga merupakan proses
biologis yang dilakukan oleh mikroorganisme. Mikroorganisme melakukan
penguraian secara alami untuk mengubah senyawa menjadi zat yang
lebih sederhana. Timbunan sampah selain menghasilkan gas H2S yang
berbau busuk, juga dapat menghasilkan gas metana (CH4). Bau busuk
yang timbul dari sampah dapat menyebabkan timbulnya penyakit.
Bab V Udara
34
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
Binatang lalat juga membantu penyebaran terjadinya penyakit. Melalui
udara, bau yang timbul dari sampah dapat menyebabkan kepala pusing,
sesak
nafas,
dan
dapat
menimbulkan
mual
bagi
orang
yang
menghirupnya.
Bunyi atau suara juga dapat menyebabkan pencemaran udara jika
melampaui batas pendengaran manusia. Bunyi merupakan gelombang zat
yang sampai ke telinga manusia. Bising merupakan bunyi yang tidak
dikehendaki karena tidak sesuai dengan konteks ruang dan waktu
sehingga menimbulkan gangguan kenyamanan dan kesehatan.
Sumber kebisingan dapat berasal dari kendaraan bermotor seperti
saat menyalakan klakson, bunyi knalpot yang memekakkan telinga, atau
banyaknya mobil yang berlalu lalang. Sumber transportasi lain yang juga
dapat menyebabkan kebisingan adalah kereta api dan penerbangan.
Kebisingan juga dapat terjadi dari sumber yang diam seperti pada
kegiatan konstruksi yaitu mesin pengaduk semen, penghancuran material,
atau pemadatan tanah. Dari kegiatan perindustrian, alat-alat industri,
mesin, dan diesel juga dapat menyebabkan kebisingan. Acara live music
yang menggunakan sound system atau alat pengeras suara yang
memekakkan telinga juga penyebab terjadinya kebisingan. Tahukah kalian
bahwa kegaduhan di ruang kelas juga dapat menyebabkan kebisingan?
Apa dampak yang terjadi karena kebisingan?
Dampak yang timbul karena kebisingan dapat mengganggu
kesehatan. Kebisingan dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah,
yang mengakibatkan timbulnya rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi,
susah tidur, dan mudah emosi. Oleh karena itu, tidak heran jika dalam
acara musik yang digelar di panggung dapat memicu terjadinya
pertengkaran diantara penonton.
Kebisingan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama dapat
meniumbulkan tuli sementara. Namun, jika terjadi secara terus menerus
dapat menyebabkan tuli yang bersifat permanen. Bahkan akan terjadi
kerusakan sebagian atau seluruh alat pendengaran jika intensitas
kebisingan sangat tinggi. Jadi, jangan menganggap terlampau remeh
Bab V Udara
35
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
terhadap kebisingan yang timbul, karena dengan meningkatnya usia,
kebisingan dapat menyebabkan penurunan daya dengar yang akhirnya
dapat mengakibatkan ketulian yang permanen.
C. Rangkuman
Udara mempunyai peran penting di dalam kehidupan. Udara
merupakan campuran beberapa gas dan partikel yang sangat dibutuhkan
oleh makhluk hidup. Dalam udara terdapat gas oksigen yang digunakan
untuk bernafas, gas karbondioksida untuk fotosintesis, dan lapisan ozon
untuk menahan sinar ultraviolet dari matahari.
Salah satu dampak dari adanya peningkatan jumlah populasi
manusia dan perkembangan teknologi adalah munculnya masalah
lingkungan yaitu pencemaran. Pencemaran dapat terjadi di lingkungan
udara, air, dan tanah. Pencemaran lingkungan yang paling mempengaruhi
keadaan iklim dunia adalah pencemaran udara. Pencemaran udara dapat
menimbulkan dampak negatif bagai kehidupan di muka bumi. Pencemaran udara tidak hanya mempengaruhi kesehatan manusia saja, namun
juga memberi dampak pada makhluk hidup lain seperti tumbuhan dan
hewan.
D. Kasus/Permasalahan
1. Sebutkanlah gas polutan yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor!
2. Mengapa udara bisa berbau busuk? Jelaskanlah prosesnya!
3. Apa sajakah sumber-sumber kebisingan?
4. Dari manakah gas CO ditimbulkan?
5. Apa dampak negatif dari pencemaran udara?
6. Adakah hubungan antara pencemaran udara dengan perubahan iklim?
7. Apa dampak kebisingan terhadap kesehatan?
8. Apa tanda-tanda jika udara tercemar?
9. Warna hitam pada knalpot kendaraan bermesin diesel menunjukkan
gas apa?
10. Mengapa orang-orang yang bekerja pada tempat bising sering
mengidap tuli?
Bab V Udara
36
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
BAB VI
TANAH DAN LAHAN
Standar Kompetensi:
Memahami terjadinya degradasi lahan dan cara mengatasinya.
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan pengertian degradasi lahan.
2. Mengidentifikasi penyebab terjadinya degradasi lahan.
3. Menjelaskan dampak yang timbul akibat degradasi lahan.
Indikator:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian degradasi lahan.
2. Siswa dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya degradasi tanah.
3. Siswa dapat menjelaskan dampak yang timbul akibat degradasi
lahan.
A. Pengertian Degradasi Lahan
Degradasi adalah penurunan mutu atau kemerosotan kedudukan
(Daryanto, 1997). Sedangkan degradasi lahan adalah penurunan atau
kemerosotan mutu lahan sebagai akibat perilaku manusia atau aktivitas
alam, sehingga kondisi tahan menjadi lebih buruk dibanding dengan
kondisi sebelumnya. Dengan demikian degradasi lahan harus
dicegah
agar tanah tidak mengalami kerusakan dan manusia mengalami kerugian
karena tidak dapat memanfaatkan lahan untuk menunjang kehidupannya.
Lahan adalah bagian dari bentang alam yang ada di permukaan
bumi yang mencakup keseluruhan
dari fisik permukan bumi meliputi:
udara, relief, tanah, hidrosfer/air, tumbuhan serta aktivitas manusia
padanya. (Zuidam, 1979). Dengan demikian maka tanah, sungai, danau
atau waduk, tumbuhan dan jenis penggunaan tanah termasuk sebagai
komponen-komponen lahan. Komponen lahan ini dapat mengalami
Bab VI Tanah dan Lahan
37
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
kerusakan atau degradasi. Degradasi lahan dapat terjadi pada aspek fisik,
kimia, dan biologi.
1. Degradasi Fisik
Degradasi fisik berarti secara fisik tanah mengalami kerusakan
sehingga tidak dapat berfungsi seperti sediakala. Beberapa contoh
kerusakan fisik yang terjadi pada tanah adalah:
a) Kepadatan Tanah
b) Tekstur Tanah
c) Struktur Tanah
d) Porositas Tanah
e) Konsistensi/Kelekatan
2. Degradasi Kimiawi
Degradasi kimiawi berarti secara kimiawi tanah mengalami
perubahan ke arah lebih buruk, sehingga tanah menjadi rusak dan tidak
dapat berfungsi seperti sediakala. Beberapa contoh kerusakan kimiawi
yang terjadi pada tanah dapat berupa:
a) Penurunan Unsur Hara Makro
b) Penurunan Unsur Hara Mikro
c) Kehilangan Ion-ion
d) Terbentuknya Senyawa Racun
3. Degradasi Biologi
Secara biologi di dalam tanah terdiri dari binatang dan tumbuhan.
Tumbuhan meliputi tumbuhan makro, meso, dan mikro. Contoh masingmasing kelompok tumbuhan adalah:
a) Tumbuhan Makro
Tumbuhan di tanah yang tergolong tumbuhan makro adalah
pohon mangga, durian, dll.
b) Tumbuhan Meso: semak, perdu, rumput
c) Tumbuhan Mikro; bakteri, jamur
Bab VI Tanah dan Lahan
38
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
Demikian juga binatang meliputi binatang makro, meso, dan mikro.
Contoh masing-masing kelompok binatang tersebut adalah:
a) Binatang Makro: gajah, harimau, sapi, dll
b) Binatang Meso: tikus, kelinci, dll
c) Binatang Mikro: jazad-jazad renik dalam tanah
Degradasi biologi berarti secara biologi tanah telah mengalami
kerusakan. Dalam hal ini unsur-unsur biologi seperti tumbuhan dan
binatang yang terdapat dalam tanah telah rusak dan hilang. Oleh karena
kondisi biologi dapat menciptakan sifat tanah yang ideal/subur, maka pada
tanah yang kehilangan unsur biologinya menjadi rusak dan tidak dapat
berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan degradasi adalah berkurang dan hilangnya nutrisi, dan erosi tanah
(IBSRAM, 1994, dalam Chen, 1998).
B. Faktor Penyebab Degradasi Lahan
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya degradasi lahan/tanah
meliputi faktor yang bersifat merusak secara fisik dan faktor yang merusak
secara kimiawi dan biologi. Sebagai salah satu faktor penyebab degradasi,
erosi tanah oleh air dan angin merupakan bentuk terpenting dari degradasi
(Chen, 1998). Menurut Suripin (2001), erosi tanah merupakan suatu
proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik
disebabkan oleh pergerakan air maupun angin.
Limpasan permukaan
sebagai faktor pemicu utama erosi, pada akhirnya berakibat pada
terjadinya degradasi lahan.
Bab VI Tanah dan Lahan
39
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
Gambar 6.1. Kegiatan Pertanian yang Mengancam Degradasi Lahan
Gambar 6.2 Tanaman Semusim Dapat Berdampak pada Degradasi Lahan/Tanah
Degradasi lahan yang terjadi akibat aktivitas manusia dapat berupa
penurunan kualitas tanah. Menurut Meneg KLH (1991) beberapa aktivitas
manusia yang dapat menurunkan kualitas tanah adalah: (1) Usaha tani
tanaman semusim terutama di daerah yang lerengnya miring, yang tidak
dibarengi dengan usaha konservasi tanah dan air akan berdampak pada
terjadinya erosi dan pengangkutan bahan organik, sehingga mengakibatkan terjadinya lahan kritis, (2) Perladangan berpindah, yang mengubah
hutan menjadi lahan pertanian, jika lahan tersebut berubah menjadi alang-
Bab VI Tanah dan Lahan
40
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
alang akan
KELAS 8
SMP
menurunkan kualitas lingkungan, (3) Penggembalaan
berlebihan, yang melampaui kapasitas lahannya mengakibatkan rumput
tidak sempat tumbuh sehingga menimbulkan tanah gundul (penggurunan),
(4) Penempatan permukiman transmigrasi, yang tidak tidak memiliki
kesesuaian lahan akan berkembang menjadi lingkungan yang berkualitas
buruk, tidak produktif, dan menyengsarakan transmigran, (5) Pembukaan
lahan secara serampangan, dapat menyebabkan pemadatan tanah
sehingga menurunkan infiltrasi, meningkatkan limpasan, dan memicu
terjadinya erosi, (6) Cara pengelolaan bahan organik, pengangkutan dan
pembakaran limbah pertanian dapat menurunkan kadar bahan organik.
Hal ini dapat menyebabkan memburuknya sifat fisik dan erodibilitas tanah,
(7) Perubahan tata guna lahan, dapat merubah kualitas tanah dan
lingkungan, misalnya peningkatan erosi dan menurunnya kesuburan/
produktivitas tanah, dan (8) Penambangan bahan galian yang dilakukan
secara besar-besaran yang berbenturan dengan kepentingan permukiman, pertanian, dan kehutanan dapat menimbulkan masalah lingkungan.
C. Dampak Degradasi Lahan
Degradasi tanah dapat berdampak pada menurunnya kualitas/mutu
tanah. Kualitas tanah tidak lain adalah kapasitas tanah sesuai fungsinya
(Karlen et al, 1996). Apabila kapasitas fungsi tanah sudah mengalami
penurunan dan tidak dapat berfungsi seperti sediakala, maka tanah
tersebut telah mengalami degradasi. Kualitas tanah adalah gabungan dari
sifat fisik, kimia, dan biologi yang menentukan pertumbuhan tanaman,
mengatur dan membagi aliran air pada lingkungan, dan sebagai filter
lingkungan yang efektif (Larson dan Pierce, 1996). Sedangkan menurut
Utomo (2000), Kualitas tanah merupakan kemampuan suatu tanah, di
dalam batas-batas lingkungannya, untuk berfungsi dalam kapasitasnya
menghasilkan produk biologi secara berkesinambungan, mengatur tata air
dan aliran larutan, memelihara dan memperbaiki kualitas lingkungan untuk
kesehatan dan kenyamanan hidup manusia dan hewan.
Bab VI Tanah dan Lahan
41
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
Gambar 6.3 Lahan Miring Mengalami Degradasi
Salah satu bentuk degradasi tanah dapat berupa perubahan sifat
biofisik tanah. Perubahan sifat biofisik tanah terjadi karena perubahan
penggunaan lahan. Hal ini disebabkan setiap perubahan penggunaan
lahan selalu diikuti dengan perubahan penutup lahan (vegetasi). Oleh
karena
setiap jenis vegetasi memiliki sistem perakaran yang berbeda
(Winanti, 1996), maka ketika vegetasi penutup lahan berubah maka sifat
biofisik tanah juga akan berubah. Terkait dengan perubahan sifat biofisik
tanah ini Liedloff (2003) menyatakan bahwa perubahan penutupan lahan
dapat mempengaruhi aktivitas makro-invertebrata dalam tanah. Perubahan penggunaan lahan dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan
tanah permukaan berupa penurunan bahan organik, jumlah ruang pori,
dan ketebalan. Pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap sifat
biofisik tanah dapat mengganggu karakteristik hidrologi lahan di kota.
Bab VI Tanah dan Lahan
42
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
Gambar 6.4 Dampak Degradasi Lahan Hutan
Perubahan penggunaan lahan cenderung menurunkan jumlah
resapan air hujan di kota. Menurunnya resapan air dikarenakan dikonversi
lahan terbuka bervegetasi menjadi lahan terbangun dapat meminimalkan
resapan air hujan ke dalam tanah. Hal ini terjadi karena tanaman secara
efektif dapat mengabsobsi air hujan untuk mempertahankan laju infiltrasi;
bahkan vegetasi dapat meningkatkan laju infiltrasi (Schwab, 1997).
Dengan demikian pada kota yang sudah berkembang pesat, resapan air
hujan ke dalam tanah cenderung kecil. Sebagai contoh, Pada tahun 1990
nilai koefisien resapan beberapa kota di Jawa Barat adalah Kota Bandung
sebesar 17 %, Bogor sebesar 17,3 %, dan Tangerang sebesar 15 %
(Asdak, 2002). Sejalan dengan pesatnya perkembangan fisik kota, saat ini
penurunan resapan air juga terjadi di hampir semua kota di Indonesia.
Bab VI Tanah dan Lahan
43
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
D. Rangkuman
Degradasi lahan/tanah adalah penurunan atau kemerosotan mutu
tanah sebagai akibat perilaku manusia atau aktivitas alam, sehingga
kondisi tanah menjadi lebih buruk dibanding dengan kondisi sebelumnya.
Penurunan mutu tanah dapat terjadi secara fisik, kimia, maupun biologi.
Degradasi lahan/tanah terjadi karena aktivitas manusia dalam
pemanfaatan lahan. Tenaga air dan angin merupakan energi yang dapat
merusak tanah sehingga terjadi degradasi lahan/tanah. Degradasi lahan
berdampak pada kerusakan lahan sehingga lahan tidak dapat berfungsi
seperti sediakala. Dampak kerusakan dapat berupa penurunan kesuburan
tanah, kemampuan menahan dan meresapkan air, dan daya dukung
lingkungan.
E. Kasus/Permasalahan
1. Apakah degradasi lahan sudah terjadi di tempat tinggal dan
sekolahmu? Jelaskan!
2. Sebutkan macam-macam degradasi lahan yang terjadi tersebut!
3. Apa faktor yang menyebabkan terjadinya degradasi lahan tersebut?
4. Apa dampak dari degradasi lahan tersebut?
5. Apa dampaknya jika hutan digunduli?
6. Bagaimana cara mencegah terjadinya degradasi lahan?
7. Apa bedanya lahan sawah dan pekarangan?
8. Apa yang dimaksud dengan lahan kritis?
9. Apa yang dimaksud lahan tidur?
10. Apa yang dimaksud dengan lahan produktif?
Bab VI Tanah dan Lahan
44
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
BAB VII
ENERGI
Standar Kompetensi:
Memahami pengertian, pemanfaatan dan dampak pemakaian energi
terhadap lingkungan.
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan dampak penggunaan energi fosil.
2. Menjelaskan dampak menipisnya cadangan energi fosil.
Indikator:
1. Siswa dapat menjelaskan dampak penggunaan energi fosil.
2. Siswa dapat menjelaskan dampak menipisnya cadangan energi
fosil.
Pendahuluan
Jumlah penduduk dunia terus meningkat setiap tahunnya, sehingga
peningkatan kebutuhan energi pun tak dapat dielakkan. Dewasa ini,
hampir semua kebutuhan energi manusia diperoleh dari konversi sumber
energi fosil, misalnya pembangkitan listrik dan alat transportasi yang
menggunakan energi fosil sebagai sumber energinya. Secara langsung
atau tidak langsung hal ini mengakibatkan dampak negatif terhadap
lingkungan dan kesehatan makhluk hidup karena sisa pembakaran energi
fosil ini menghasilkan zat-zat pencemar yang berbahaya. Pencemaran
udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan turunnya kualitas
udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan telah
menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas
udara tersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil
yang tidak terkendali dan tidak efisien pada sarana transportasi dan
industri yang umumnya terpusat di kota-kota besar, disamping kegiatan
rumah tangga dan kebakaran hutan. Hasil penelitian dibeberapa kota
Bab VII Energi
45
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
besar (Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya) menunjukan bahwa
kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara.
A. Dampak Pemakaian Energi Fosil
Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi
dari alam untuk memenuhi kebutuhan manusia akan selalu menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan (misalnya udara dan iklim, air dan
tanah). Berikut ini disajikan beberapa dampak negatif penggunaan energi
fosil terhadap manusia dan lingkungan:
1. Dampak terhadap udara dan iklim
Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil
(misalnya: minyak bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain
karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2)
yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan
pemanasan global).
Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara.
Di udara, setengah dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia
(misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan
transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya kegiatan
mikroorganisme yang mengurai zat organik). Di udara, sebagian NOx
tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan
terjadinya hujan asam.
Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara
yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam.
Seperti kadar NOx di udara, setengah dari konsentrasi SO2 juga berasal
dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat
membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan
asam.
Bab VII Energi
46
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
Gambar 7.1 Proses Terbentuknya Hujan Asam
Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di
awan dan membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang
merupakan asam kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan
tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH
“hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”. Hujan asam
menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam.
Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi
pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan
menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan
asam secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk).
Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh
tingginya kadar gas NOx, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain
oleh
kendaraan
bermotor,
dan
kegiatan
industri.
Smog
dapat
menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan
mata dalam memandang.
Bab VII Energi
47
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
Gambar 7.2 Dampak Pencemaran terhadap Lingkungan
2. Dampak terhadap suhu udara
Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida
(CO2) ke udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca
di atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan
pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar matahari (radiasi
inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi
naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan
permukaan air laut.
Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang
berasal, antara lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama
dari gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas
rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global.
Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling
tinggi, juga menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi.
Membakar 1 ton batu bara menghasilkan sekitar
Bab VII Energi
48
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
B. Emisi Kendaraan Bermotor
Setelah kebutuhan listrik, penyebar emisi CO terbesar adalah asap
kendaraan, mulai dari mobil, motor, pesawat terbang, atau mesin
transportasi lain. Sumbangannya secara total 24 persen dari emisi CO
dunia. Namun, kendaraan juga mengeluarkan emisi beracun, seperti
karbon monoksida, partikel logam, atau asap berbahaya yang mengerikan.
”Pengembangan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan
energi yang terbarukan terus kami kembangkan. Bahan bakar biodiesel
dari pohon jarak atau mobil berbahan bakar etanol adalah beberapa
contoh yang dikembangkan Pertamina,” ujar Basuki Trikora Putra, wakil
humas Pertamina.
Bahaya emisi kendaraan bermotor kini mengancam kita. Jumlah
kendaraan bermotor di dunia sudah lebih dari 880 juta unit. Di Indonesia,
produksi sepeda motor saja mencapai 4 juta unit per tahun dan akan terus
bertambah oleh permintaan yang terus meningkat.
Para pengambil kebijakan di banyak perkotaan juga tidak banyak
memberi disinsentif untuk pemilikan kendaraan karena pajak kendaraan
adalah pendapatan yang signifikan bagi pemerintah. Mobil hybrid yang
diproduksi beberapa pabrikan mobil misalnya, malah dikenakan pajak
lebih mahal dibanding mobil konvensional.
Di sisi lain, alternatif sepeda sebagai alat transportasi misalnya,
meski banyak dikampanyekan, belum juga menjadi pilihan menarik. ”Kalau
saya tinggal di Eropa yang hawanya sejuk mungkin saya mau naik sepeda
setiap hari. Tapi kalau di Indonesia yang suhunya panas begini, lalu
lintasnya semrawut, perilaku sopirnya ugal-ugalan, polusinya udaranya
parah, lajur sepeda tidak ada, buat apa naik sepeda. Sudah capek, tidak
sehat, tidak aman pula”. Jawaban yang masuk akal ini, lalu makin
membenarkan asumsi bahwa kita semua ikut berkontribusi terhadap
ancaman bencana yang akan menimpa kita. Tapi tidakkah sekarang
saatnya kita menyadari bahwa masa depan kita tergantung pada pilihan
Bab VII Energi
49
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
kita sekarang. (Nugroho F Yudho, energi.yang.terus.membakar.bumi).
Rabu, 25 November 2009.
C. Rangkuman
Hampir semua kebutuhan energi manusia diperoleh dari konversi
sumber energi fosil, misalnya pembangkitan listrik dan alat transportasi
yang menggunakan energi fosil sebagai sumber energinya. Secara
langsung atau tidak langsung hal ini mengakibatkan dampak negatif
terhadap
lingkungan
dan
kesehatan
makhluk
hidup
karena
sisa
pembakaran energi fosil ini menghasilkan zat-zat pencemar yang
berbahaya. Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil
(misalnya: minyak bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain
karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2)
yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog/kabut dan
pemanasan global).
D. Kasus/Permasalahan
1. Sebutkan 2 energi fosil yang paling banyak digunakan dewasa ini!
2. Coba jelaskan proses terjadinya hujan asam!
3. Sebutkanlah energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar fosil!
4. Gas-gas apa sajakah yang dihasilkan dari bahan bakar fosil?
5. Jika ditinjau dari jenis bahan-bakarnya, sebutkan jenis kendaraan
bermotor dan bahan bakarnya.
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Gambar 7.2!
7. Bagaimana cara menghemat bahan bakar minyak (fosil)?
8. Bagaimana pendapat anda jika bahan bakar fosil sudah habis?
9. Di manakah bahan bakar fosil diperoleh?
10. Sebutkan 3 perusahaan di dunia yang mengelola perdagangan
bahan bakar minyak?
Bab VII Energi
50
KELAS 8
SMP
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
BAB VIII
HUTAN
PPPP
Standar Kompetensi:
Mengenal kerusakan hutan, penyebab terjadinya kerusakan hutan
dan upaya mengatasinya.
Kompetensi Dasar:
1. Mengidentifikasi penyebab kerusakan hutan.
2. Menjelaskan dampak kerusakan hutan terhadap lingkungan.
Indikator:
1. Siswa dapat menidentifikasi penyebab kerusakan hutan.
2. Siswa dapat menjelaskan dampak kerusakan hutan terhadap
lingkungan.
Pendahuluan
Kerusakan hutan di Indonesia menurun dari 2,83 juta hektar per
tahun menjadi 1,08 juta ha per tahun atau menurun 60 persen.
Keberhasilan itu setelah Departemen Kehutanan (Dephut) menggalakkan
gerakan penghijauan nasional selama tiga tahun (2004-2007), kata
Kepala Pusat Informasi Dephut, Ir Masyhud kepada wartawan di Jambi,
Kamis. Dephut selama dua hari di Jambi (13-14 Agustus 2008) menggelar
konsultasi publik menggalakkan program nasional "Indonesia Menanam
Satu Juta Pohon" pada 2008 dalam rangka Kebangkitan Indonesia 100
tahun. Masyhud menjelaskan, degradasi hutan di Indonesia berhasil
diturunkan selama tiga tahun itu dengan menggerakkan program
penghijauan dengan menanam 2 miliar lebih pohon.
Program penghijauan itu dicanangkan melalui Gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan (Gerhan) dan Indonesia Menanam dengan semboyan
"Kecil Menanam, Besar Memanen", "Tebang Satu Tanam Seribu", serta
"Santri
Menanam,
Kyai
Memanen,
Anak
dan
Cucu
Memanen".
Sejumlah peneliti asing menyebut gerakan penghijauan nasional menu-
Bab VIII Hutan
51
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
runkan tingkat degradasi menjadi 70.000 ha per tahun. Pada 2005 tutupan
hutan atas keberhasilan penghijauan mencapai 80 juta hektar. Lahan kritis
dari kerusakan 59,2 juta hektar per tahun menurun menjadi 30 juta ha per
tahun. Sedangkan, pada 2007 ketika Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono mencanangkan Indonesia Hijau di Jonggol menargetkan
menanam 79 juta pohon, namun terealisasi melebihi target yaitu 86,9 juta
ha. Sementara Gerakan Perempuan Menanam yang dicanangkan Ibu Ani
Yudhoyono dari target 10 juta pohon ternyata bisa mencapai penanaman
pohon 14,1 juta. Keberhasilan itu terlihat karena antusias dan kian
tingginya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian
hutan, sebab akibat kerusakan hutan selama ini telah menyengsarakan
semua pihak seperti bencana alam banjir, kekeringan, dan kebakaran
hutan. Bencana itu tidak hanya mengalami kerugian materi cukup besar,
tapi juga banyak korban manusia. Karenanya pada 2008 dalam Gerakan
Indonesia Hijau dalam rangka Kebangkitan Indonesia 100 tahun
menargetkan penanaman 100 juta pohon.
A. Fungsi Hutan
Secara
etimologis,
hutan
menurut
Kamus
Umum
Bahasa
Indonesia, W.J.S Poerwadarminta, berarti kumpulan rapat pepohonan dan
berbagai tumbuhan lainnya dalam suatu wilayah tertentu. Hutan adalah
habitat bermacam spesies tumbuhan, spesies hewan, beberapa kelompok
etnik manusia, yang berinteraksi satu sama lain, sekaligus dengan
lingkungan sekitarnya. Hutan tidak hanya bermanfaat bagi spesies hewan,
spesies tumbuhan, atau kelompok etnik tertentu yang meninggalinya saja.
Setidaknya ada tiga manfaat hutan yang berpengaruh global terhadap
bumi sebagai habitat yang lebih luas. Tiga manfaat tersebut adalah: hutan
sebagai tempat resapan air; hutan sebagai payung raksasa; hutan
sebagai paru-paru dunia; dan hutan sebagai-wadah-kebutuhan-primer.
Bab VIII Hutan
52
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
Gambar 8.1 Hutan Alami
Sebagai tempat resapan air, hutan merupakan daerah penahan
dan area resapan air yang efektif. Banyaknya lapisan humus yang berporipori dan banyaknya akar yang berfungsi menahan tanah, mengotimalkan
fungsi hutan sebagai area penahan dan resapan air tersebut. Kerusakan
hutan bisa menyebabkan terganggunya fungsi hutan sebagai penahan air.
Daerah dan habitat sekitar hutan yang rusak itupun sewaktu-waktu bisa
ditenggelamkan banjir. Selain itu, kerusakan hutanpun akan membuat
fungsi hutan sebagai area resapan terganggu. Ketiadaan area resapan ini
bisa menimbulkan kelangkaan air yang bersih dan higienis, atau air siappakai.
Selain fungsinya sebagai tempat resapan air, hutan berfungsi pula
sebagai 'payung raksasa'. Rapatnya jarak antara tetumbuhan satu dengan
tumbuhan lainnya, juga rata-rata tinggi pohon di segenap lokasinya,
berguna untuk melindungi permukaan tanah dari derasnya air hujan.
Tanpa 'payung raksasa' ini, lahan gembur yang menerima curah hujan
tinggi lambat laun akan terkikis dan mengalami erosi. Maka, dengan
begitu, daerah-daerah sekitarnyapun akan rentan terhadap bahaya
longsor.
Jika manfaat hutan sebagai daerah resapan terkait dengan
keseimbangan kondisi air, bila fungsinya sebagai 'payung raksasa' terkait
Bab VIII Hutan
53
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
dengan kondisi tanah permukaan, maka sebagai 'paru-paru dunia'
hutanpun 'bertanggung-jawab' atas keseimbangan suhu dan iklim.
Kemampuan hutan hujan dalam menyerap karbondioksida, membuat
suhu dan iklim di bumi selalu seimbang. Seandainya fungsi hutan sebagai
'paru-paru-nya dunia' itu terganggu, suhu dan iklim di bumi akan selalu
bergerak ke titik ekstrem: kadang temperaturnya terlalu rendah, kadang
temperaturnya bisa terlalu tinggi.
Karena hutan kaya akan hasil bumi, hutanpun menyimpan manfaat
bagi manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan pokoknya. Rotan,
madu, tanaman obat-obatan, dan banyak jenis sumber hayati lainnya,
membuat hutan pantas dijuluki sebagai 'warung hidup' atau 'apotek hidup'
besar. Dengan hutan hujan tropis yang sangat luas, rakyat Indonesia
seharusnya tercukupi dalam hal kebutuhan pokok, terutama oleh sumber
nabati
dan
hewani
yang
banyak
terdapat
di
dalam
hutannya.
Melihat lokasinya, hutan bumi terbagi dalam tiga kelompok besar: hutan
tropis, hutan subtropis (temperate), dan hutan boreal. Brazil dan
Indonesia adalah negara dengan hektaran hutan tropis terluas di dunia.
Luas lahan hutan Indonesia sendiri adalah 140,3 juta Ha, dengan rincian:
30,8 juta Ha hutan lindung; 18,8 juta Ha cagar alam dan taman nasional;
64,3 juta Ha hutan produksi; 26,6 juta Ha hutan yang dialokasikan untuk
dikonversi menjadi lahan pertanian, perumahan, transmigrasi dan lain
sebagainya. Dari data dan rincian tersebut, berarti sekitar 54% dari total
luas daratan negara kita adalah hutan.
B. Kerusakan Hutan
Kerusakan hutan adalah kegiatan pembalakan hutan, merupakan
kegiatan yang merusak terhadap kondisi hutan setelah penebangan,
karena di luar dari perencanaan yang telah ada. Kerusakan hutan kita
dipicu oleh tingginya permintaan pasar dunia terhadap kayu, meluasnya
konversi hutan menjadi perkebunan sawit, korupsi dan tidak ada
pengakuan terhadap hak rakyat dalam pengelolaan hutan.
Bab VIII Hutan
54
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
Kerusakan hutan berdampak negatif dan dan positif. Faktor-faktor
yang menyebabkan kerusakan hutan antara lain:
1. Kerusakan hutan karena perbuatan manusia secara sengaja.
2. Kerusakan hutan karena hewan dan lingkungan.
3. Kerusakan hutan karena serangan hama dan penyakit.
Kerusakan hutan telah menimbulkan perubahan kandungan hara
dalam tanah dan hilangnya lapisan atas tanah yang mendorong erosi
permukaan dan membawa hara penting bagi pertumbuhan tegakan.
Terbukanya tajuk ikut menunjang segara habisnya lapisan atas tanah
yang subur dan membawa serasah sebagai pelindung sekaligus
simpanan hara sebelum terjadinya dekomposisi oleh organisme tanah.
Terjadinya kerusakan hutan, apabila terjadi perubahan yang
menganggu fungsi hutan yang berdampak negatif, misalnya: adanya
pembalakan liar (illegal logging) menyebabkan terjadinya hutan gundul,
banjir, tanah lonsor, kehidupan masyarakat terganggu akibat hutan yang
jadi tumpuhan hidup dan kehidupanya tidak berarti lagi serta kesulitan
dalam memenuhi ekonominya.
Gambar 8.2 Penebangan
Hutan
Banyak hutan sebagai resapan air di sekitar Jakarta yang telah
berubah fungsi menjadi Real Estate, kompleks perkantoran atau
apartemen, dan pusat perbelanjaan megah. Titik-titik resapan yang diubah
fungsinya itu diantaranya adalah : kawasan Puncak, Cipayung, Bogor, dan
Depok. Pengerasan tanah akibat pendirian gedung-gedung perkantoran,
kompleks perumahan, lapangan parkir di bekas daerah hutan pegunungan
Bab VIII Hutan
55
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
tersebut, memberikan andil besar atas terjadinya banjir di kawasan
Jabotabek. Tanpa area resapan dan penahan air yang mumpuni, terjadi
ketidakseimbangan sistem input dan output air tanah di Jakarta dan
sekitarnya. Karena ketidakseimbangan itu, air hujan yang deras
mengguyur kota mengalir langsung sebagai air permukaan. Air bah itu
akan berkelok-kelok di sekujur selokan, lalu meluapkan sungai di daerahdaerah tertentu, sehingga akhirnya mengalir ke laut.
Pengabaian masyarakat terhadap manfaat hutan sebagai 'payung
raksasa'-pun telah membuat berbagai daerah di Indonesia mengalami
musibah longsor. Salah satu contoh tragis adalah musibah longsor yang
terjadi di Pulau Nias, tahun 2001, empat tahun yang lalu. Musibah banjir
dan longsor yang menelan puluhan korban jiwa dan ratusan rumah
penduduk itu, ternyata disebabkan oleh rusaknya 95.000 hektar hutan di
hulu Sungai Masio, Kabupaten Nias, Sumatera Utara. Padahal, menurut
Gubernur Propinsi Sumatera Utara ketika itu, tidak ada izin yang
dikeluarkan untuk mengeksploitasi hutan yang menjadi daerah tangkapan
air dan daerah aliran sungai (DAS) Sungai Masio. Menurutnya, kawasan
yang meliputi hutan lindung dan hutan produksi itu mengalami kerusakan
berat oleh ulah para penebang liar.
Jika dampak yang ditimbulkan oleh karena pengabaian terhadap
dua fungsi hutan yang dipaparkan diatas scope-nya masih tergolong lokal,
maka pengabaian masyarakat terhadap fungsi hutan sebagai 'paru-paru'
dunia menimbulkan dampak global yang sungguh-sungguh memprihatinkan. Bagaimana tidak? Sebab kerusakan hutan hujan tropika Indonesia
yang termasuk terluas di dunia itu, iklim dan suhu bumi akan bergerak
diantara titik-titik ekstrem, zat karbon menjadi tidak ternetralisir, dan
bahkan eksesnya bisa sampai memicu badai global di seantero dunia.
Badai global tersebut dipicu dari ketiadaan 'media alamiah' (hutan) yang
bisa menyerap gas karbon dioksida. Sehingga, jumlah karbon menjadi
tidak seimbang, dan gas karbon dioksida pada atmosfirpun tidak bisa
dikonversi menjadi gas oksigen yang mencukupi bagi bumi.
Bab VIII Hutan
56
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
Karena sifat gas karbon yang bisa mengurung panas (seperti
rumah kaca), maka suhu atmosfir bumi terus naik sampai ke titik panas
yang ekstrem. Terjadilah pergeseran arus gelombang panas di laut yang
kemudian memicu terjadinya perubahan tekanan, yang lalu menimbulkan
angin besar (badai). Tak hanya sampai disitu, kenaikan suhu atmosfir
bumi itupun bisa menimbulkan banjir besar di berbagai kawasan, karena
salju di kutub ataupun salju abadi yang meliputi puncak-puncak gunung
tertentu terus mencair.
C. Rangkuman
Kerusakan hutan telah menimbulkan perubahan kandungan hara
dalam tanah dan hilangnya lapisan atas tanah yang mendorong erosi
permukaan dan membawa hara penting bagi pertumbuhan tegakan.
Terbukanya tajuk iokut menunjang segara habisnya lapisan atas tanah
yang subur dan membawa serasah sebagai pelindung sekaligus
simpanan hara sebelum terjadinya dekomposisi oleh organisme tanah.
Terjadinya kerusakan hutan, apabila terjadi perubahan.yang
menganggu fungsi hutan yang berdampak negatif, misalnya: adanya
pembalakan liar (illegal logging) menyebabkan terjadinya hutan gundul,
banjir, tanah lonsor, kehidupan masyarakat terganggu akibat hutan yang
jadi tumpuhan hidup dan kehidupanya tidak berarti lagi serta kesulitan
dalam memenuhi ekonominya.
D. Kasus/Permasalahan
1. Sebutkanlah tiga manfaat hutan!
2. Sebutkan 3 faktor penyebab kerusakan hutan!
3. Apa yang dimaksud illegal logging?
4. Apa dampaknya jika hutan menjadi rusak?
5. Bagaimana pendapat anda cara memulihkan kerusakan hutan?
6. Indonesia termasuk paru-paru dunia. Apa maksudnya?
7. Apa kaitannya antara tanah longsor dengan penggundulan hutan/
Jelaskan.
Bab VIII Hutan
57
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
BAB IX
BENCANA ALAM
Standar Kompetensi:
Memahami bencana alam, dan penyebab terjadinya bencana alam.
Kompetensi Dasar:
Menyebutkan penyebab terjadinya bencana alam.
Indikator:
Siswa dapat menyebutkan penyebab terjadinya bencana alam.
Pendahuluan
Bencana alam adalah peristiwa alam yang menimbulkan resiko dan
bahaya terhadap kehidupan manusia. Bencana alam itu terjadi di manamana, dan terjadi pada masa lampau, masa sekarang, dan masa yang
akan datang. Kejadian bencana alam seperti tsunami, gempa bumi,
Bab IX Bencana Alam
58
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
letusan gunungapi, longsor lahan, amblesan tanah, badai taipon, banjir,
kebakaran hutan, dan badai salju adalah bencana yang banyak melanda
berbagai negara dan bangsa, dan menimbulkan banyak kerugian baik
berupa harta, benda, bahkan nyawa manusia (Sutikno, 1985).
Apabila
diperhatikan
ternyata
bencana
alam
terjadi
pada
lingkungan yang sangat bervariasi. Lingkungan terjadinya bisa terjadi di
dataran, pegunungan, daerah pantai, ataupun daerah yang subur.
A. Penyebab Bencana Alam
Berdasarkan
faktor penyebabnya,
bencana
alam dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Bentuk kerusakan lingkungan hidup akibat bencana/peristiwa
alam
Berbagai kejadian bencana alam yang akhir-akhir ini banyak
melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan
hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi
Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan
kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang
dalam sekejap mampu mengubah bentuk muka bumi. Juga tanah longsor
dann banjir di pulau Jawa maupun luar Jawa. Peristiwa alam lainnya yang
berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi
yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain
berupa:
¾ Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
¾ Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
¾ Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
Bab IX Bencana Alam
59
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
¾ Gas yang mengandung racun.
¾ Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan,
dan lain-lain.
b. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena
beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi),
gerakan lempeng tektonik yang menyebabkan terjadinya tanah turun di
daratan maupun di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa
intensitas
gempa,
namun
manusia
sama
sekali
tidak
dapat
memprediksikan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat
dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa
berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung
maupun tidak langsung, di antaranya:
¾ Berbagai bangunan roboh.
¾ Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
¾ Tanah longsor akibat guncangan.
¾ Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
¾ Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami
(gelombang pasang).
c. Angin topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan
tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan
udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok.
Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra
Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayahwilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti
Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman.
Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal
Bab IX Bencana Alam
60
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang
tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin
topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung)
dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
¾ Merobohkan bangunan.
¾ Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
¾ Membahayakan penerbangan.
¾ Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
2. Bencana alam karena faktor manusia
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan
besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai
makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia
dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern
seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan
manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan
generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor
manusia, antara lain:
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara)
sebagai dampak adanya kawasan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem
pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai
dan dampak pengrusakan hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya
hutan.
Bab IX Bencana Alam
61
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak
langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara
lain:
¾ Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
¾ Perburuan liar.
¾ Merusak hutan bakau.
¾ Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
¾ Pembuangan sampah di sembarang tempat.
¾ Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
¾ Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
B. Rangkuman
Berbagai kejadian bencana alam yang akhir-akhir ini banyak
melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan
hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi
Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan
kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang
dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi. Juga tanah longsor
dan banjir di pulau Jawa maupun luar Jawa.
C. Kasus/Permasalahan
1. Coba sebutkan bencana alam yang disebabkan oleh faktor alam yang
sering melanda Jawa Timur !
2. Sebutkan bencana alam yang disebabkan oleh faktor manusia !
3. Bagaimana cara memperkecil bencana akibat ulah manusia?
4. Termasuk bencana apakah lumpur Lapindo di Sidoarjo?
5. Termasuk bencana apakah banjir di kota-kota besar?
Bab IX Bencana Alam
62
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
BAB X
PESISIR DAN LAUT
Standar Kompetensi:
Mengenal ekosistem pesisir dan laut, pencemaran dan dampak yang
ditimbulkan, serta cara pemeliharaannya.
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan pengertian pencemaran dan kerusakan pesisir dan
laut.
2. Menyebutkan sumber-sumber kegiatan yang menyebabkan pencemaran dan kerusakan laut.
Indikator:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian pencemaran dan kerusakan
pesisir dan laut .
2. Siswa dapat menyebutkan sumber-sumber kegiatan yang menyebabkan pencemaran dan kerusakan laut.
A. Pencemaran dan Kerusakan Laut
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dua per tiga
wilayahnya terdiri dari perairan laut. Pada area laut teritorial yang seluas
sekitar 51.193.250 kilometer persegi itu bertebaran 17.085 pulau besar
kecil, berpenghuni maupun kosong. Karena letaknya di garis katulistiwa,
lautan Indonesia memiliki karakter khas, yakni perairan tropis yang kaya
dengan berbagai sumber dalam alam, baik kekayaan alam hayati maupun
non-hayati. Tentu akan sangat ideal jika laut menjadi kehidupan bangsa
Indonesia.
Namun di laut terjadi kerusakan akibat ulah sebagian manusia,
seperti pencemaran laut oleh sampah dan minyak, pengrusakan terumbu
karang, penangkapan ikan dengan rakus yang merusak bibit dan ikan
yang masih kecil, telah menimbulkan kerusakan pula di lautan. Bukan
Bab X Pesisir dan Laut
63
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
tidak mungkin jika pencemaran ini terus berlanjut satu ketika akan sulit
bagi kita mendapatkan ikan dari laut. Sebagian nelayan tradisional yang
mencari ikan dengan alat sederhana sudah mulai merasakan dampak
kerusakan ini. Pantai yang dahulu dipenuhi ikan kini sudah kosong.
Mereka harus berlayar jauh ketengah laut untuk mendapatkan ikan. Bukan
tidak mungkin satu ketika sebagian besar ikan dilaut juga akan musnah,
sehingga sulit bagi manusia mendapatkan daging ikan sebagai sumber
makanan.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia perairan Indonesia
memiliki kemungkinan resiko pencemaran dan kerusakan lingkungan laut
lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. Pencemaran dan
kerusakan lingkungan laut Indonesia sudah berada di ambang batas
menghawatirkan, lebih kurang 30 persen yang masih utuh. Akibatnya
sangat serius bagi kelangsungan ekosistem lingkungan laut. Menurut
Kadispenal Laksma TNI Iskandar Sitompul, SE, Indonesia ditinjau dari
dinamika perairan laut posisinya merupakan bagian dari dinamika massa
air samudera di dunia yang memberikan dampak terhadap variabilitas
iklim global. Mengingat lingkungan laut sebagai wahana pengelolaan
sumber daya alam di laut, maka dipandang perlu kita meningkatkan
kepedulian akan pengelolaan lingkungan laut, sebagai upaya untuk
mempertahankan keseimbangan ekosistem di laut dan melindungi biota
laut. Pada akhirnya, tujuan yang akan dicapai yaitu pelestarian lingkungan
laut dan penciptaan kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai hal
tersebut, perlu keterlibatan secara aktif stakeholders, yang mempunyai
tugas dan fungsi kewenangan di laut, bersama-sama masyarakat
melaksanakan pengawasan, pencegahan, serta aparat hukum dalam hal
penindakan, sehingga dapat memberikan dukungan keamanan bagi
perlindungan dan pelestarian lingkungan laut.
B. Sumber Pencemaran dan Kerusakan Laut
Saat ini kelestarian hayati (biota) laut Indonesia menghadapi
ancaman
serius.
Bab X Pesisir dan Laut
Bahkan
sebagian
diantaranya
telah
mendekati
64
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
kepunahan akibat pencemaran dan perusakan alam lingkungan laut.
Berbagai upaya pencegahan telah dilakukan, baik oleh masyarakat,
pemerintah maupun lembaga-lembaga internasional, namun tetap tak
mampu mencegah degradasi kualitas lingkungan perairan laut.
Secara normatif “Perusakan Lingkungan” diartikan sebagai segala
tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung
terhadap sifat-sifat fisik dan atau hayati lingkungan, yang mengakibatkan
lingkungan itu kurang atau tidak berfungsi lagi dalam menunjang
pembangunan
yang
berkesinambungan.
Sedangkan
“Pencemaran
Lingkungan” adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi, dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.
Ancaman yang juga amat berbahaya bagi kelestarian hayati laut
adalah pencemaran laut yang berlangsung terus menerus sepanjang
waktu. Sumber benda atau zat pencemar (polutan) yang masuk ke
perairan laut umumnya berasal dari:
a. Penggunaan bahan kimia dalam penangkapan ikan, atau pengolahan
hasil laut lainnya. Penangkapan ikan dengan menggunakan sianida
tidak hanya mengancam kelestarian biota laut, tetapi sekaligus
menimbulkan
kerusakan
lingkungan
yang
parah.
Begitu
pula
pencemaran yang terjadi akibat akumulasi sisa-sisa mercuri yang
menghancurkan biota tertentu, bahkan membahayakan jiwa manusia.
Biasanya kehancuran hayati laut ditandai dengan berkurangnya ikan
tertentu di suatu kawasan dan kemudian diikuti dengan punahnya
makhluk hidup lain di wilayah laut tersebut. Atau kepunahan semua
makhluk hidup terjadi serempak yang ditandai dengan banyaknya ikan
serta biota laut terapung mati di permukaan laut.
b. Tumpahan minyak/bahan kimia dari kapal-kapal yang mengalami
kecelakaan di laut, atau kapal yang tidak dilengkapi dengan sistem
Bab X Pesisir dan Laut
65
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
pengolahan limbah yang memadai, atau kapal yang sengaja
membuang limbah ke laut. Beberapa hasil penelitian memaparkan
bahwa pencemaran akibat limbah dari kapal belakangan ini cenderung
meningkat.
Ini bisa terjadi karena sebagian kapal tidak dilengkapi dengan sarana
pengolahan limbah bahkan sengaja membuang limbahnya ke laut.
Sementara sistem pengawasan laut Indonesia sangat minim. Berbeda
dengan negara maju, Indonesia hingga kini belum memiliki alat
pendeteksi limbah pelayaran yang hasilnya bisa dijadikan dasar
menyeret pelaku pencemaran ke pengadilan.
c. Kiriman limbah dari darat yang terbawa oleh aliran air sungai.
Pencemaran tersebut biasanya terjadi di kawasan berdekatan dengan
daerah industri. Di perairan Teluk Jakarta, misalnya, akibat akumulasi
pencemaran
yang
berlangsung
secara
terus
menerus
telah
menimbulkan pencemaran laut yang cukup signifikan. Bahkan
kawasan perairan ini seakan-akan telah berubah menjadi “septic tank”
besar yang setiap hari tanpa henti menampung berbagai kotoran yang
berasal dari daratan Jakarta.
Beberapa sumber mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan
dari udara, terlihat adanya perbedaan warna yang kontras pada wilayah
perairan teluk Jakarta, terutama pada tepian pantai hingga sejauh 5
kilometer ke arah laut lepas, akibat kadar pencemaran yang cukup tinggi.
Tingginya tingkat pencemaran tersebut tentu tak terlepas dari adanya 13
sungai yang bermuara di teluk Jakarta. Namun kondisi tersebut menjadi
semakin buruk akibat ketidak-pedulian masyarakat terhadap lingkungan
perairan laut, setidaknya hal ini tampak pada kenyataannya masalah
limbah jarang diperhitungkan dalam perencanaan pembangunan kota.
Kerusakan lingkungan pada wilayah pesisir pantai, terutama pada
kawasan rawa-rawa dan hutan mangrove semakin menambah kadar
pencemaran laut, sebab zat-zat beracun baik dari limbah rumah tangga
maupun industri langsung terbawa air ke laut tanpa melewati proses
Bab X Pesisir dan Laut
66
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
penguraian terlebih dahulu. Zat-zat tersebut kemudian mematikan jenis
biota laut tertentu, dan sebagian terserap oleh ikan-ikan sehingga
membahayakan kesehatan manusia.
C. Upaya Pencegahan Pencemaran Laut
Dewasa ini tingkat ancaman terhadap hayati laut sudah sangat
serius. Apalagi banyak nelayan asing beroperasi tanpa ijin. Keberanian
nelayan asing melanggar batas-batas laut nusantara yang ditentukan juga
cukup tinggi. Bahkan berani melawan petugas dengan senjata api, meski
berada di perairan teritorial Indonesia. Mengatasi berbagai gangguan dan
ancaman di atas memang tidak gampang. Wilayah perairan laut Indonesia
yang sangat luas dengan keragaman sifat dan karakternya memerlukan
biaya pengamanan yang tinggi. Tentu disamping ketersediaan sarana dan
prasarana pendukung yang memadai. Dari aspek hukum, pengamanan
laut dari ancaman perusakan dan pencemaran sesungguhnya sudah
optimal. Setidaknya sudah banyak produk perundangan-undangan yang
mendukungnya. Namun piranti hukum tentu tak akan bermakna bila tidak
ditopang dengan kemampuan menegakkannya secara konsisten dan
tegas di lapangan. Disinilah letak kompleksitas permasalahan, karena
untuk semua itu memerlukan kesiapan aparat penegak hukum yang
trampil beroperasi di medan laut (dengan segala karakteristiknya).
Selain itu juga membutuhkan sarana pendukung dalam jumlah
memadai, terutama alat apung yang mampu bergerak cepat. Pengadaan
sarana dan penyiapan tenaga aparat memerlukan biaya tinggi yang akan
terasa memberatkan bila hanya terpusat pada unsur-unsur kekuatan
tertentu saja. Berpijak pada prinsip, bahwa pengamanan dan perlindungan
terhadap kekayaan laut adalah pada hakekatnya menjadi tugas nasional
maka seyogyanya seluruh warga negara wajib melaksanakannya. Karena
itu, perlu dirancang sistem pengamanan dan perlindungan kekayaan laut
yang
dapat
menampung
partisipasi
segenap
warga
negara.
Penyelenggaraan program pelatihan khusus bagi nelayan, masyarakat
pantai, para pelaut tradisional, dan unsur masyarakat lainnya yang terkait
Bab X Pesisir dan Laut
67
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
dengan laut agar mampu melaksanakan tugas-tugas tadi, mengandung
makna strategis bagi masa depan bangsa.
Sebagai negara kepulauan di kawasan tropis, jenis hayati laut
Indonesia sangat beraneka-ragam. Hal ini disebabkan oleh kondisi
lingkungan yang karakteristiknya juga beragam sebagai habitat kehidupan
berbagai jenis biota laut tersebut. Namun sebagian besar sumberdaya
hayati laut yang ada mulai terancam kepunahan akibat perusakan dan
pencemaran yang tinggi di perairan laut. Akibatnya, dalam jangka panjang
Indonesia bakal kehilangan kekayaan alam laut, dan masyarakat nelayan
bakal kehilangan sumber penghidupannya.
Proses pencemaran laut umumnya disebabkan oleh penggunaan
bahan kimia dalam penangkapan ikan, pembuangan limbah oleh kapalkapal, serta kiriman limbah dari darat yang terbawa oleh aliran sungai.
Adapun pencemaran yang bersumber dari darat cenderung meningkat. Ini
terjadi selain akibat rendahnya kesadaran masyarakat, lemahnya
penegakan hukum, juga karena hancurnya sebagian hutan mangrove dan
kawasan rawa-rawa pantai yang berfungsi sebagai penyaring (filter) zat
kimia beracun yang terbawa aliran air dari darat ke laut.
Upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran laut belum
maksimal terutama akibat keterbatasan sarana, dana, sumber daya
manusia, serta rendahnya kesadaran masyarakat. Pada aspek legal
memang telah ditetapkan sejumlah ketentuan hukum dan perundangundangan yang dapat membatasi praktek pencemaran laut sekaligus
untuk melestarikan sumber daya alam hayati yang hidup di dalamnya.
Namun implementasi ketentuan tersebut masih mengalami banyak
kendala. Sementara di sisi lain, partisipasi masyarakat juga masih sangat
rendah. Mengingat sebagian besar kekayaan hayati laut Indonesia belum
terinventarisasi dan teridentifikasi dengan lengkap, maka kegiatan
penelitian kelautan harus ditingkatkan.
Sehubungan dengan itu, pemerintah dapat bekerjasama dengan
lembaga perguruan tinggi dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat,
baik yang ada di Indonesia maupun di luar negeri, terutama yang memiliki
Bab X Pesisir dan Laut
68
KELAS 8
SMP
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
kompetensi memadai di bidang kelautan. Selain itu, disiplin ilmu yang
berhubungan
dengan
kelautan
seyogyanya
dikembangkan,
dan
pendidikan kelautan dapat diajarkan mulai tingkat sekolah dasar.
Pencegahan pencemaran agar ditingkat melalui program-program
yang terpadu dan bersifat lintas sektor. Di sisi lain upaya penyelamatan
terhadap spesies hayati laut yang mendekati kepunahan perlu diupayakan
dengan sungguh-sungguh. Dalam rangka itu pula, penangkapan ikan dan
biota laut lainnya dengan menggunakan bahan beracun harus dipandang
sebagai kejahatan terhadap lingkungan dan patut dikenai sangsi berat.
Hal yang sama juga dapat dikenakan kepada pihak yang sengaja
membuang limbah beracun ke laut, atau sengaja mengalirkan zat-zat
beracun ke sungai.
Penyadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian hayati laut
harus ditingkatakan melalui program-program nyata, berbasis pada
masyarakat pesisir pantai. Demikian pula kegiatan-kegiatant yang
berorientasi
pada
pembinaan
semangat
cinta
bahari
hendaknya
ditingkatkan dan disebarkan kesemua daerah dengan melibatkan
organisasi-organisasi pemuda, pelajar dan mahasiswa. Sehubungan
dengan itu, keterlibatan pers dalam program tersebut hendaknya terus
menerus dikembangkan.
D. Rangkuman
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dua per tiga
wilayahnya terdiri dari perairan laut. Pada area laut teritorial yang seluas
sekitar 51.193.250 kilometer persegi itu bertebaran 17.085 pulau besar
kecil, berpenghuni maupun kosong.
Saat ini kelestarian hayati (biota) laut Indonesia menghadapi
ancaman serius. Bahkan sebagian diantaranya telah mendekati
kepunahan akibat pencemaran dan perusakan alam lingkungan laut.
Berbagai upaya pencegahan telah dilakukan, baik oleh masyarakat,
pemerintah maupun lembaga-lembaga internasional, namun tetap tak
mampu mencegah degradasi kualitas lingkungan perairan laut.
Wilayah perairan laut Indonesia yang sangat luas dengan
keragaman sifat dan karakternya memerlukan biaya pengamanan yang
tinggi. Tentu disamping ketersediaan sarana dan prasarana pendukung
yang memadai. Dari aspek hukum, pengamanan laut dari ancaman
Bab X Pesisir dan Laut
69
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
perusakan dan pencemaran sesungguhnya sudah optimal. Setidaknya
sudah banyak produk perundangan-undangan yang mendukungnya.
E. Kasus/Permasalahan
1. Sebutkanlah sumber-sumber pencemar laut !
2. Jelaskanlah upaya-upaya pencegahan pencemaran laut !
3. Apa dampak yang timbul jika terjadi pencemaran laut?
4. Biota laut apa sajakah yang terancam pencemaran?
5. Banyak kawasan wisata yang kotor akibat pembuangan sampah
seenaknya. Bagaimana pendapat anda?
6. Bolehkah nelayan dalam menangkap ikan menggunakan bahan
peledak? Bagaimana pendapat anda?
7. Bolehkan negara-negara maju membuang sampah nuklir ke laut? Apa
komentar anda?
8. Adakah hubungan antara pencemaran sungai dengan pencemaran
laut?
9. Siapa sajakah yang memanfaatkan sumberdaya alam laut?
10. Apa keuntungan negara yang mememiliki sumberdaya laut?
Bab X Pesisir dan Laut
70
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
Bab X Pesisir dan Laut
KELAS 8
SMP
71
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
BAB XI
SUNGAI DAN DANAU
Standar Kompetensi:
Memahami sumber-sumber pencemaran sungai dan danau, serta dampak yang ditimbulkan, serta cara pemeliharaannya.
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan pengertian kerusakan dan pencemaran sungai dan
danau.
2. Menyebutkan sumber-sumber kegiatan yang menyebabkan penemaran dan kerusakan sungai dan danau.
Indikator:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian pencemaran dan kerusakan
sungai dan danau.
2. Siswa dapat menenyebutkan sumber-sumber kegiatan yang menyebabkan pencemaran dan keruskan sungai dan danau.
Pendahuluan
Ketika jumlah manusia di bumi masih sedikit, kondisi alam masih
mampu menanggulangi sendiri berbagai kerusakan dan pencemaran yang
timbul karena perilaku manusia. Secara alami, karena intensitas
Bab XI Sungai dan Danau
71
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
kerusakan dan pencemaran masih ringan, maka alam masih dapat
mengatasi dengan sendirinya, berupa pemurnian kembali segala bentuk
pencemaran dan kerusakan yang dialami. Kemampuan alam dalam
menjernihkan kembali pencemaran disebut dengan istilah purifikasi.
Pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan aktivitasnya,
mengakibatkan intensitas perusakan dan pencemaran semakin meningkat. Hal itu disebabkan pertumbuhan jumlah manusia yang sangat tinggi
menuntut tersedianya kebutuhan hidup yang lebih tinggi. Akibatnya
manusia melakukan eksploitasi terhadap sumberdaya air. Dalam hal ini,
disatu sisi alam rusak oleh eksploitasi, disisi lain manusia membuang sisa
sampah/limbah ke alam, sehingga akan mencemari alam. Perusakan alam
oleh aktivitas manusia pada badan-badan air (pencemaran) merupakan
salah satu masalah yang tengah melanda di berbagai tempat di muka
bumi.
Gambar 11.1 Aktivitas Rumah Tangga dan Industri yang Potensial
Mencemari Sungai
Sebagai contoh, pada tahun 2006 dan 2007 kualitas air Sungai
Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Ngawi tercemar berat. Berdasarkan
hasil penelitian Perum Jasa Tirta I di aliran Sungai Bengawan Solo yang
diperoleh Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ngawi, parameter BOD
(biochemical oxygen demand), COD (chemical oxygen demand), dan DO
(dissolved
oxygen)
Bab XI Sungai dan Danau
melebihi
baku
mutu
berdasarkan
Peraturan
72
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air.
Ada tiga titik sungai yang diteliti oleh Perum Jasa Tirta I, yaitu di
Kajangan (sebelum Bengawan Solo bertemu Sungai Bengawan Madiun),
di Dungus (pertemuan Bengawan Solo dan Bengawan Madiun), dan di
Napel (setelah aliran Bengawan Solo bersatu dengan Bengawan Madiun).
Di ketiga titik ini, parameter BOD, COD, dan DO pada tahun 2006 dan
2007 melebihi ambang baku mutu. Tingginya tingkat pencemaran
berbahaya bagi kesehatan manusia yang menggunakan air tersebut dan
juga membahayakan kehidupan makhluk hidup lainnya.
A. Sumber Pencemaran Sungai dan Danau
Bahan pencemar sungai dan danau berasal dari bermacam-macam
sumber, yaitu dari rumah tangga (domestik), kegiatan pertanian, kegiatan
industri, dan sebagainya.
1. Limbah Domestik
Limbah domestik merupakan limbah yang berasal dari kegiatan
rumah tangga seperti mencuci, mandi, memasak, kakus, dan kegiatan
sanitasi lainnya. Menurut BLH Jawa Timur limbah domestik merupakan
sumber pencemar sungai terbesar, karena pencemaran sungai di kotakota besar di Indonesia rata-rata 60 persen berasal dari limbah domestik,
yakni dari sanitasi, sampah, detergen, dan sebagainya. Dari tahun ke
tahun pencemaran yang berasal dari limbah domestik selalu mengalami
peningkatan, baik dari segi volume limbah maupun segi kualitasnya.
Bab XI Sungai dan Danau
73
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
Gambar 11.2 Limbah Domestik Permukiman Tepi Sungai
Contoh pencemaran domestik adalah pencemaran yang terjadi di
hilir Kali Brantas, yaitu di Desa Cangkir dan Driyorejo, Kecamatan
Driyorejo Kabupaten Gresik. Pencemaran yang terjadi di tempat tersebut
sudah semakin mengkhawatirkan. Menurut Direktur Ekesekutif Lembaga
Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan-lahan Basah atau Ecoton, Prigi
Arisandi, faktor yang menyebabkan pencemaran tersebut adalah jumlah
populasi penduduk di dua desa yang mencapai 10.000 jiwa, telah
menyumbangkan limbah cair dan limbah padat berupa sampah domestik
setara dengan limbah industri. Limbah ini dapat mencemari karena
masyarakat lebih suka membuang limbah ke badan air terutama sungai.
2. Limbah Pertanian
Limbah pertanian merupakan limbah yang berasal dari kegiatan
bidang pertanian. Limbah pertanian berasal dari sisa pupuk dan obat
pemberantasan hama (insektisida). Limbah pertanian juga termasuk
limbah yang berasal dari kegiatan peternakan. Limbah peternakan berasal
dari sisa makanan ternak, kotoran ternak, dan obat-obatan untuk ternak.
Limbah pertanian dapat mencemari sungai dan danau/waduk karena
limbah terbawa oleh aliran keluar sawah dan aliran air hujan. Sedangkan
limbah peternakan dapat mencemari sungai dan danau karena para
peternak biasanya suka membuang limbahnya ke badan air seperti sungai
Bab XI Sungai dan Danau
74
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
dan danau. Limbah pertanian dan peternakan memberi sumbangan
pencemaran air sungai cukup besar yaitu sekitar 10 persen dari total
limbah pencemar.
Gambar 11.3 Limbah Cair dari Kegiatan Pertanian
3. Limbah Industri
Limbah industri berasal dari buangan pabrik/industri. Limbah ini
menjadi sumber pencemar sungai dan danau karena kebanyakan pabrik
kebanyakan berada di dekat sungai; atau jika lokasinya agak jauh, mereka
tertu memiliki akses berupa saluran pembuang limbah yang mengarah ke
sungai. Limbah industri dibuang ke sungai terutama dalam bentuk limbah
cair. Menurut catatan BLH Jatim, limbah industri merupakan sumber
pencemar sungai yang besar, karena limbah ini turut menyumbang 30
persen dari total pencemaran air sungai.
Bab XI Sungai dan Danau
75
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
Gambar 11.4 Limbah Cair dari Kegiatan Industri
Sungai yang mengalami pencemaran akibat limbah industri adalah
Sungai Brantas. Data Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jawa
Timur, dari total limbah cair yang dibuang di Kali Brantas sebesar 150 ton
per hari, ternyata 45% limbah tersebut berasal dari limbah industri. Oleh
karena sumbangan limbah industri sangat besar maka limbah industri
selalu diawasi secara ketat oleh pemerintah, yang operasionalisasinya
dilakukan oleh BLH Jawa Timur.
B. Dampak Pencemaran Sungai dan Danau
Pencemaran sungai dan danau/waduk banyak menimbulkan
kerugian baik pada kondisi lingkungan sungai maupun penduduk di
sekitarnya. Jika kedua badan air tersebut tercemar, maka kondisi
lingkungan di sekitarnya menjadi rusak. Selain itu kehidupan penduduk
juga mengalami gangguan. Adapun dampak langsung dari pencemaran
sungai dan danau adalah:
1. Air sungai/danan menjadi kotor sehingga tidak dapat digunakan lagi.
2. Timbul bau menyengat yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
3. Kehidupan biota (tumbuhan dan binatang) di dalam sungai dan danau
punah.
4. Tumbuhan gulma pengganggu dan tidak berguna akan tumbuh subur.
Bab XI Sungai dan Danau
76
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
5. Pemanfaatan sungai/danau seperti untuk wisata air semakin tidak
layak.
6. Kehidupan penduduk sekitar terganggu karena mereka tidak mungkin
lagi mengambil sumberdaya perairan yang berupa ikan dan
sebagainya.
(a)
(b)
Gambar 11.5 Dampak Pencemaran (a) Sungai Kotor, (b) Ikan pada Mati
C. Penanggulangan Pencemaran Sungai dan Danau
Pencemaran air sungai dan danau yang sangat merugikan tersebut
harus dicarikan jalan keluar. Lembaga di Jawa Timur yang memiliki
kewenangan dan komitmen tinggi dalam menanggulangi pencemaran air
sungai dan danau adalah BLH Jatim dan Perum Jasa Tirta I Malang.
Upaya penanggulangan pencemaran bertujuan agar air sungai dan danau
senantiasa dalam kondisi bersih, sehingga dapat dimanfaatkan untuk
menopang kehidupan penduduk secara berkelanjutan. Beberapa cara
penanggulangan dapat dilakukan dengan melakukan pengendalian antara
lain:
1. Pengendalian Pencemaran Di Masyarakat (IPAL Kolektif)
Pengendalian pencemaran air di masyarakat penting digalakkan
karena kenyataan menunjukkan bahwa sampai saat ini kepedulian
masyarakat yang masih rendah. Rendahnya kepedulian masyarakat pada
Bab XI Sungai dan Danau
77
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
pengelolaan limbah dan sampah selain disebabkan oleh rendahnya
kesadaran hidup bersih, juga kurangnya dorongan dan perhatian dari
pemerintah. Pemerintah Kabupaten Gresik telah mencoba mengatasi
masalah tersebut dengan program pengolahan sampah di Desa Driyorejo.
Program itu diawali dengan kegiatan pelatihan pengolahan sampah.
Dalam kegiatan pelatihan tersebut, para peserta pelatihan harus
menyusun program untuk diimplementasikan selama setahun. Contoh
hasil kegiatan tersebut adalah peserta berhasil mencetuskan Program
Desi atau Desa Bersih Hijau lestari di Desa Cangkir dan Proyek Dadar
Guling atau Desa Sadar dan Peduli Lingkungan di Desa Driyorejo.
Kabupaten Gresik.
2. Pengendalian Pencemaran Industri (Pabrik)
Pengendalian
pencemaran
yang
berasal
dari
pabrik
harus
dilakukan karena pabrik merupakan sumber pencemar sungai dan danau
yang sangat membahayakan. Pembuangan limbah dalam jumlah besar
oleh pabrik benar-benar sangat merusak kualitas air dan lingkungan
sungai/danau. Pengendalian pencemaran dari pabrik bersifat wajib karena
hal ini sudah diatur dalam UU Lingkungan Hidup dan berbagai Kepmen
LH,
bahkan
Perda
Gubernur
juga
mengatur
tentang
tata
cara
pembuangan limbah dan berbagai sangsi pelanggarannya.
Untuk mengendalikan pencemaran sungai/danau, setiap pabrik
wajib memiliki dan mengoperasikan Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL).
Pembangunan IPAL ini merupakan suatu bentuk upaya pengelolaan
limbah yang wajib dilakukan oleh setiap industri yang potensial
menimbulkan pencemaran lingkungan hidup. Selain itu pabrik juga wajib
melakukan pemantauan atas pencemaran yang mereka lakukan. Untuk
melaksanakan hal itu setiap pabrik wajib memiliki dokumen UKL (Upaya
Pengelolaan Lingkungan) dan dokumen UPL (Upaya Pemantauan
Lingkungan).
Bab XI Sungai dan Danau
78
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
3. Pengurangan Penggunaan Pupuk dan Isektisida
Limbah pertanian yang berasal dari pupuk kimia dan obat
pemberantasan hama sangat mengganggu lingkungan sungai/danau.
Gangguan pencemaran
yang sering timbul berupa kelebihan nutrisi
(N,P,K) pada air sungai/waduk. Kelebihan nutrisi ini berdampak pada
terjadinya pertumbuhan gulma air seperti enceng gondok yang sangat
cepat. Hal ini merugikan karena banyaknya enceng gondok sangat
mengganggu pemanfaatan sungai/danau untuk transportasi/rekreasi/
estetika
dan
sebagainya;
disamping
mengakibatkan proses pendangkalan
itu
enceng
gondok
juga
sungai/danau berlangsung lebih
cepat. Contoh pertumbuhan enceng gondok adalah di hilir Kali Brantas
yaitu di Kali Mas Surabaya.
Untuk mengendalikan pencemaran yang berasal dari limbah
pertanian, maka sekarang tengah digalakkan pemakaian pupuk organik
dan obat pemberantasan hama yang ramah lingkungan. Pupuk organik
terutama berupa pupuk kompos dan pupuk kandang, sedangkan obat
pemberantasan hama tanaman dibuat dari tumbuhan tertentu. Pupuk dan
insektisida buatan ini pada beberapa kasus cukup dapat dihandalkan,
tetapi masih perlu upaya pengembangan secara terus-menerus. Oleh
karena penggunaan pupuk dan insektisida ini belum maksimal, maka
upaya pengembangan dan pemasyarakatannya perlu terus dilakukan oleh
masyarakat bersama pemerintah, agar penggunaan pupuk dan insektisida
yang ramah lingkungan bisa menjadi kebiasaan para petani.
D. Rangkuman
Pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan aktivitasnya di
berbagai bidang kehidupan yang ditopang dengan teknologi tinggi, telah
berakibat pada terjadinya kerusakan dan pencemaran sungai dan danau.
Sumber pencemaran sungai dan danau berasal dari limbah industri
(industrial waste), limbah rumah tangga (domestic waste), limbah
pertanian (agriculture waste), dan limbah pertambangan (mining waste).
Bab XI Sungai dan Danau
79
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
Pencemaran sungai/danau kota-kota besar di Indonesia rata-rata 60
persen berasal limbah domestik, yakni dari sanitasi, sampah, dan
detergen. Selain itu, industri juga turut menyumbang 30 persen
pencemaran air melalui pembuangan limbah cair ke sungai, sedangkan 10
persennya berasal dari limbah lainnya seperti dari pertanian dan
peternakan. Pencemaran tersebut dapat dikurangi melalui pengendalian
sumber pencemaran di masyarakat, pabrik/industri, dan lahan pertanian.
E. Kasus/Permasalahan
Coba amati sungai/danau yang ada di sekitar tempat tinggal dan
sekolahmu, kemudian renungkan!
1. Jelaskan apakah sungai/danau tersebut telah mengalami pencemaran? Ceritakan kondisinya!
2. Jelaskan sumber pencemar apa saja yang yang mencemari sungai/
danau tersebut?
3. Jelaskan apakah tingkat pencemarannya sudah sangat memprihatinkan ?
4. Jelaskan apa saran kalian untuk memperbaiki kondisi air sungai/danau
tersebut!
5. Sebutkan 3 sungai yang mengalir di Jawa Timur?
6. Manfaat apa sajakah dari sumberdaya sungai itu?
7. Di manakah mata air sungai Brantas dan di manakah muaranya?
8. Kota/kabupaten mana sajakah yang dilewati sungai Brantas?
9. Bolehkah air sungai digunakan sebagai bahan baku air minum? Jika
boleh bagaimana caranya dan jika tidak boleh apa sebabnya?
10. Apa perbedaan yang mendasar antara sungai dan danau?
Bab XI Sungai dan Danau
80
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8
SMP
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Panduan Pengenalan Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya di Indonesia.
Leaflet Set. BAKORNAS PBP dan Gunungapi. Direktorat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi 2006).
http://staff.undip.ac.id/ (Online, diakses 15 Oktober 2009).
Kumar, A.D. 1986. Environmental Chemistry. India: Mohender Singh
Sejwal.
Manahan, S.B. 1983. Environmental Chemistry. Boston: Willard Grant
Press.
Maulana. 2009. Tsunami Asia Tenggara. http//:maul4n4.multiply. com/
journal/item) Diakses 14 Oktober 2009.
Moore, J.W., and Moore, E.A. 1976. Environmental Chemistry. New York:
Academic Press.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001, tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Rahardjo, S., Dina, L., dan Suyono. 2006. Pengendalian Dampak
kungan. Surabaya: Penerbit Airlangga.
Ling-
Sutikno, 1985. Dampak Bencana Alam terhadap Lingkungan Fisik.
Makalah, disampaikan dalam acara Ceramah Ilmiah Lingkungan
dalam rangka HUT MAPA GEGAMA Fakultas Geografi UGM.
Yogyakarata 1985.
Zuidam, van and Cancelado. F.I. 1979. Terrain Analisys. ITC-Enchede
The Netherlands.
Daftar Pustaka
81
Download