5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Turbin Turbin air

advertisement
 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Turbin
Turbin air adalah salah satu penghasil energi terbersih, menggantikan
pembakaran
bahan bakar fosil dan menghapuskan limbah nuklir. Turbin
menggunakan energi terbarukan dan didesain untuk beroperasi dalam jangka waktu
puluhan tahun. Turbin yang digunakan untuk menggerakan alternator merupakan
pembangkit listrik dengan presentase terbesar di dunia. Turbin air dikembangkan
pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk tenaga industri untuk jaringan listrik.
Turbin kini dimanfaatkan secara luas dan merupakan sumber energi yang dapat
diperbaharukan.
Turbin air pada dasarnya terbagi 2 menurut penggunaan debit air untuk
menggerakkan turbin tersebut, yaitu turbin reaksi dan turbin impuls. Turbin reaksi
sebagai contohnya adalah turbin Kaplan, turbin Francis dan turbin Propeller,
sedangkan turbin impuls contohnya adalah turbin Pelton, turbin Turgo dan turbin
Cross-Flow. Pada laporan ini penulis hanya terfokus pada turbin Propeller.
Turbin Propeler yang disebut juga Turbin baling-baling poros horizontal
adalah turbin yang bekerja di dalam air yang dapat mengubah head kecil atau
rendah menjadi power yang besar. Turbin baling-baling ini mempunyai keuntungan
dimana harganya relatif murah dan dapat dioperasikan pada kondisi kapasitas air
yang relatif konstan. Kelemahan turbin ini dibanding Kaplan adalah sudu turbin
airnya tidak dapat diubah-ubah sesuai dengan kondisi pergolakan air.
5
6
2.2
Teknik Listrik
Teknik listrik adalah salah satu bidang ilmu teknik mengenai aplikasi listrik
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Teknik listrik melibatkan konsep,
perancangan,
pengembangan dan produksi perangkat listrik dan elektronik yang
dibutuhkan oleh masyarakat.
2.2.1
Muatan Listrik
Muatan listrik merupakan sifat materi yang sangat mendasar. Pada dasarnya
muatan listrik dikaitkan dengan partikel yang seukuran atom, seperti elektron dan
proton. Model atom secara sederhana dapat diilustrasikan dengan Gambar II. 1.
Gambar II. 1
Model Atom.
(http://ltps.uad.ac.id/karya/wahyubs_listrik_statis/muatan_listrik.html)
Benda bermuatan listrik ialah benda yang mempunyai kelebihan sejumlah
elektron atau proton. Benda yang kelebihan sejumlah elektron akan bermuatan
negatif dan yang kelebihan sejumlah proton dikatakan bermuatan positif.
2.2.2
Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang bisa mengalir melalui
kabel atau penghantar listrik lainnya tiap satuan waktu. Satuan arus listrik adalah
18
Ampere. 1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 6,28x10
atau
sama dengan 1 Coulumb per detik yang melewati suatu penampang konduktor.
............................................................................ ....... (1)
7
dimana :
I
=
Arus Listrik (ampere)
q
=
Muatan Elektron (coulomb)
t
=
Waktu (detik)
2.2.3
Beda Potensial/ Tegangan Listrik
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan Volt. Besaran ini mengukur energi
potensial
sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah
konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik
dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.
Menurut hukum ohm, diperoleh persamaan
.... ...............................................................................(2)
di mana:
2.2.4
V =
Tegangan Listrik (Volt)
I
=
Arus Listrik (Ampere)
R
=
Hambatan Listrik ().
Tahanan/ Hambatan Listrik
Tahanan adalah suatu komponen listrik yang bersifat menghambat arus
listrik. Nilai tahanan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik pada
tahanan tersebut dengan arus listrik yang melewatinya.
Hambatan listrik menurut hukum ohm sebagai berikut:
2.2.5
..... ............................................................................ (3)
Induktor
Sebuah induktor adalah sebuah komponen elektronika pasif (kebanyakan
berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi dalam medan magnet yang
ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Fungsi utama suatu induktor
adalah menahan perubahan arus listrik. Kemampuan induktor untuk menyimpan
8
energi magnet ditentukan oleh induktansinya, yang bersatuan Henry. Biasanya
sebuah
induktor
adalah
sebuah
kawat
penghantar
yang
dibentuk
menjadi kumparan. Lilitan akan membuat medan magnet yang kuat di dalam
kumparan
dikarenakan hukum induksi Faraday.
2.2.6
Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan
menyimpan sementara muatan listrik. Pengertian lain kapasitor adalah komponen
elektronika
yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Pronsip dasar
sebuah kapasitor adalah 2 pelat yang diletakkan sejajar kemudian ditengahnya
disisipi oleh bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya
udara, keramik, gelas, elektrolit dan lain-lain. Kemampuan untuk menyimpan
muatan listrik pada kapasitor disebuat kapasitansi atau kapasitas.
2.2.7
Daya Listrik
Daya listrik adalah banyaknya energi tiap satuan waktu dimana pekerjaan
sedang berlangsung atau kerja yang dilakukan persatuan waktu. Dari definisi ini,
maka daya listrik (P) dapat dirumuskan:
................................................................................................. (4)
...............................................................................................(5)
................................................................................................(6)
dimana:
P
=
W =
Usaha (Joule)
t
=
Waktu (detik)
I
=
Arus Listrik (A)
V =
Daya (Watt)
Tegangan Listrik (volt)
9
2.2.8
Alternating Current
Generator AC 1 fasa adalah sebuah generator yang sistemnya hanya
memiliki satu kumpulan kumparan. Kumparan ini dilukiskan dengan satu garis dan
dalam hal ini tidak diperhatikan banyaknya lilitan.
Gambar II. 2 Gaya electromotive pada single phase AC
(http://www.scribd.com/doc/12920427/39/Arus-AC-3-phase)
Pada gambar II. 2, tiga kelompok coil yang mempunyai gulungan yang
sama, A-A', B-B' dan C-C', dililit dengan jajaran 120° derajat, dan ketika magnet
berputar dengan coil, maka akan dihasilkan tegangan 3-phase AC seperti tampak
pada gambar II. 2. Coil B mengasilkan tegangan setelah 120° derajat di belakang
tegangan yang dihasilkan pada coil A, dan coil C menghasilkan tegangan 120°
dibelakang tegangan yang dihasilkan oleh coil C. Pola AC yang dihasilkan pada
kelompok A, B dan C disebut dengan 3-phase AC.
Gambar II. 3 Diagram
susunan 3-phase coil
Gambar II. 4 Tegangan AC 3-phase
(http://www.scribd.com/doc/12920427/39/Arus-AC-3-phase)
10
2.2.9
Frekuensi
Seperti tampak pada gambar II. 3, satu siklus adalah perubahan gaya
elektromotif dari a ke a' dan frekuensinya adalah banyaknya pengulangan tersebut
satu detik. Pada gambar II. 4, jika menggunakan 4 kutub magnet, maka
dalam
perubahan yang sama terjadi setiap 1/2 putaran, jadi 2-siklus terjadi setiap satu kali
putaran magnet. Apabila jumlah kutub magnetnya bertambah atau putarannya naik,
maka frekuensinya juga meningkat. Hubungan ini diutarakan dengan persamaan
sebagai berikut.
...... ..................................................................(7)
dimana :
f
=
frekuensi (Hz)
p
=
jumlah pole
N =
kecepatan putar (rpm)
2.2.10 Vmax
Nilai maksimum ditulis sebagai Vmaks (Vm) atau dalam arus Imaks (Im).
Dalam arus bolak balik terdapat dua nilai maksimum, yaitu maksimum positif dan
maksimum negatif. Bila dua nilai maksimum tersebut dijumlahkan disebut sebagai
nilai puncak-ke-puncak (peak-to-peak).
Gambar II. 5
Vmax
.... .................................................................................(8)
...... .....................................................................(9)
11
dimana:
Vef
=
tegangan efektif (V)
Vm
=
tegangan maksimum (V)
Ief
=
arus efektif (A)
Im
=
arus maksimum (A)
2.2.11 Veff
Nilai efektif kuat arus/tegangan AC adalah nilai arus/tegangan AC yang
menghasilkan
jumlah kalor yang setara pada suatu beban apabila beban tersebut
dialiri oleh suatu kuat arus/tegangan DC.
2.2.12 Star/delta connection
Gambar II. 6
Metode koneksi pada 3-phase coil
(http://www.scribd.com/doc/12920427/39/Arus-AC-3-phase)
Susunan alternator AC 3-phase AC adalah 3 pasang coil yang dihubungkan
seperti tampak pada gambar II. 6 pada gambar (a) terlihat koneksi dengan pola Y
(atau koneksi bintang) dimana masing-masing ujung coil A, B dan C adalah
terminal luar untuk masing-masing coil dan ujung lainnya disambungkan dalam
satu titik. Sementara pada gambar (b) terlihat penghubungan dengan pola koneksi
segi tiga (atau koneksi delta) dimana satu titik bintang masing-masing coil
dihubungkan ke ujung lainnya dan masing-masing titiknya adalah tiga terminal luar.
Disini tegangan dan arus yang dihasilkan dari masing-masing coil disebut
dengan fase arus. Tegangan antara terminal luar dan arus yang mengalir pada
12
terminal luar disebut dengan tegangan lini dan arus lini. Ada beberapa hubungan
antara pola koneksi Y dan pola koneksi segitiga, yaitu sebagai berikut :
Untuk pola Y
Untuk pola segitiga
..............................................(10)
..........................................................(11)
.......................................................(12)
.................................................(13)
dimana :
EL = tegangan line (tegangan antar fasa) (Volt)
EP = tegangan fasa (tegangan fasa ke netral) (Volt)
IL = line current (A)
IP = phase current (A)
Gambar II. 7
Line voltage
(http://www.scribd.com/doc/12920427/39/Arus-AC-3-phase)
2.2.13 Voltage Regulator
Voltage regulator fungsinya adalah untuk mengatur agar tegangan yang
dihasilkan selalu tetap konstan. Prinsip kerja dari voltage regulator adalah jika
tegangan yang dihasilkan melebihi yang ditentukan maka arus exciter dikurangi
agar fluks magnet berkurang, demikian pula sebaliknya.
2.2.14 Rectifier
Rectifier adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolakbalik (AC) menjadi sinyal sumber arus searah (DC). Spesifikasi dari suatu rectifier
adalah arus mengalir yang melewati rectifier tersebut dan puncak tegang balik
13
rectifier tersebut sebagai contoh suatu rectifier memiliki spesifikasi 1A/50V artinya
arus maksimal adalah 1A dan tegangan balik maksimum adalah 50V.
2.3 Teknik Kemagnetan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak pernah terlepas dari peralatan-
peralatan elektronika. Magnet merupakan bagian tak terpisahkan dari alat-alat
elektronik dan teknik kelistrikan, karena tidak sedikit konstruksi alat-alat listrik
tergantung pada magnet. Alat-alat listrik yang menggunakan magnet antara lain
dinamo
listrik pada sepeda, generator pembangkit tenaga listrik, motor-motor
listrik, dan alat-alat kendali (control) listrik. Hampir pada seluruh peralatan
elektronika fenomena kemagnetan mudah kita temui.
2.3.1
Definisi
Magnet ialah sejenis logam yang juga dikenali dengan nama besi berani.
Magnet mempunyai kuat medan yang dapat menarik butir-butir besi lain ke
arahnya. Perkataan magnet berasal dari bahasa Greek yang berarti
-mula dijumpai di suatu
daerah Asia kecil bernama Magnesia. Suatu keunikan yang ada pada magnet ini
ialah apabila magnet itu digantung, arah yang ditunjukkannya ialah utara-selatan.
2.3.2
Induksi Magnet
Pada suatu titik ada medan magnet bila muatan yang bergerak pada titik
tersebut mengalami gaya magnet. Medan magnet ini dikenal juga sebagai induksi
magnet. Induksi magnet dapat dilukiskan sebagai garis-garis yang arah singgungnya
pada setiap titik menunjukkan arah vektor induksi magnet di titik-titik tersebut.
Induksi magnetik pada batang magnet akan muncul seperti diperlihatkan dalam
gambar II.8.
14
Batang Magnet
Dua batang magnet
dengan kutub berlawanan
didekatkan
Gambar II. 8
Dua batang magnet
dengan kutub searah
didekatkan
Medan magnet pada batang magnet
(http://www.crayonpedia.org/mw/MEDAN_MAGNET_11.2)
2.3.3
Fluks Magnet dan Kerapatan Fluks
Fluks Magnetik () adalah banyaknya jumlah garis-garis gaya dalam
medan magnet, artinya fluks magnetik yang berada pada permukaan yang lebih
luas kerapatannya lebih rendah dan kuat medan magnetik lebih lemah, sedangkan
pada permukaan yang lebih sempit kerapatan fluks magnet akan kuat dan kuat
medan magnetik lebih tinggi.
Gambar II. 9
Fluks Magnet
(http://stefanuswindarhariadi.wordpress.com/2012/03/17/alternator-dasar-mesin-listrik/)
Satu vektor garis gaya sebesar B yang melalui satu luasan kecil invinit dA
sehingga kita dapat merumuskan:
.........................................................................(14)
.... ..............................................................(15)
15
Jika persamaan integral tersebut diselesaikan untuk bentuk luasan dengan bentuk
geometri yang mudah sehingga dS=dA seperti pada gambar II. 9, maka akan
diperoleh:
.............................................................................. (16)
dimana:
=
Fluks Magnet (Wb)
B
=
Kerapatan fluks magnet (Tesla)
A =
Luas Penampang (m2)
2.3.4
Permeabilitas
Permeabilitas (permeability) adalah kemudahan suatu benda untuk dilewati
garis gaya magnet. Permeabilitas dinyatakan dengan simbol
(miu). Benda yang
mudah dilewati garis gaya magnet disebut memiliki permeabilitas tinggi.
Permeabilitas udara dan ruang hampa dianggap sama dengan satu. Untuk bendabenda yang lain, besarnya permeabilitas ditentukan dengan perbandingan terhadap
udara atau ruang hampa, didapatkan permeabilitas relative. Nilai permeabilitas
untuk udara adalah 0 = 4 x 10-7 (H/m) atau 1,26 x 10-6 (H/m). Untuk menghitung
,
nilai permeabilitas relatif
f
harus dikalikan dengan permeabilitas udara
0,
sebagaimana rumus dibawah ini:
................................................................................(17)
dimana:
= Permeabilitas suatu benda (H/m)
r
o
=
Permeabilitas realatif
=
Permeabilitas udara (H/m)
Ditinjau dari permeabilitas relatifnya, benda-benda dikelompokkan dalam
tiga kelompok yaitu:
1. Benda-benda feromagnetik, yang memiliki permeabilitas jauh lebih besar
dari 1. Benda-benda yang memiliki permeabilitas tinggi bila terletak di
dalam medan magnet, garis-garis gaya magnet cenderung lewat pada benda
16
tersebut. Yang tergolong benda ini antara lain besi, baja, nikel, cobalt,
logam paduan seperti alnico dan permalloy.
2. Benda-benda paramagnetik, yang memiliki permeabilitas sedikit lebih besar
dari 1. Yang tergolong benda ini antara lain aluminium, chrom, mangaan
dan platinum.
3. Benda-benda diamagnetik, yang memiliki permeabilitas kurang dari
1. Yang tergolong benda ini antara lain bismuth, antimoni, tembaga, seng,
merkuri, emas dan perak.
2.3.5
Kuat Medan Magnet
Kuat medan magnet di suatu titik di dalam medan magnet ialah besar gaya
pada suatu satuan kuat kutub yang menimbulkan medan magnet dalam Amperemeter atau Amper-turn. Kuat medan magnet di suatu titik sebanding dengan rapat
garis-garis gaya dan berbanding terbalik dengan permeabilitasnya.
........................................................................................ (18)
dimana :
B
=
rapat garis-garis gaya (Wb)
=
permeabilitas zat itu (H/m)
H =
2.3.6
kuat medan magnet (T atau Amper-Turn)
Self induction
Dalam peristiwa elektromagnet, ketika arus yang melewati sebuah
kumparan berubah arah, medan magnet disekitar dan didalam kumparan juga
berubah arahnya. Medan magnet yang berubah ini menimbulkan efek yang persis
sama sebagaimana layaknya sebuah magnet yang digerak-gerakkan di dekat
kumparan, dengan kata lain, medan magnet ini menginduksikan arus lain pada
kumparan.
Arus baru yang diinduksikan oleh medan magnet yang berubah tersebut,
akan selalu melawan perubahan arus pada kumparan. Efek semacam ini, dimana
17
sebuah kumparan menginduksikan arus pada dirinya sendiri disebut sebagai self
induction.
Gambar II. 10 Peristiwa terjadinya
elektromagnet, dimana sebuah kumparan
diberikan tegangan atau arus listrik.
Gambar II. 11 Peristiwa terjadinya
induksi diri, yaitu pada saat tegangan atau
arus listrik pada Gambar 1 diputus.
(http://www.elektronikabersama.web.id/2011/06/induksi-diri-self-induction.html)
2.3.7
Mutual Induction
Apabila dua buah kumparan didekatkan satu sama lain, dan kumparan
pertama diberi suatu arus sehingga medan magnet pada kumparan tersebut berubahubah, maka pada kumparan ke dua akan terjadi gaya gerak listrik, peristiwa ini
disebut dengan mutual induction.
Gambar II. 12 Contoh Mutual Inductance
(http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/magnetic/tracir.html)
2.4
Hukum Faraday
Hukum induksi faraday menyatakan bahwa tegangan gaya gerak listrik dalam
sebuah rangkaian adalah sama dengan kecepatan perubahan fluks yang melalui
rangkaian tersebut.
18
Sebuah baterai akan mengalirkan arus listrik melalui suatu rangkaian tertutup.
Apabila arus listrik mengalir didalam suatu rangkaian maka disekitar arus tersebut
akan timbul fluks magnetik. Kemudian muncul suatu pertanyaan, bagaimana
hubungan
GGL hasil induksi dengan fluks magnetic? Pertanyaan itulah yang coba
dijawab oleh Michael Faraday. Melalui penelitiannya ia menyimpulkan bahwa
-ujung suatu loop penghantar berbanding
lurus dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop penghantar
mengakibatkan
perubahan potensial listrik pada ujung-ujung kumparan kawat
penghantar.
Hukum GGL induksi Faraday: Bila suatu magnet permanen digerakkan
masuk dan keluar suatu kumparan penghantar maka pada kumparan tersebut akan
timbul tegangan listrik (GGL).
Secara matematis, hukum faraday dirumuskan sebagai berikut:
.............................................................................(19)
!
dimana:
"
2.5
=
Emf (Volt)
#$ =
Fluks Magnet (weber)
n
Banyaknya Lilitan/ Jumlah Lilitan
=
Mesin Listrik
Pada umumnya mesin listrik dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu mesin
listrik statis dan mesin listrik dinamis. Mesin listrik statis seperti transformator
yaitu alat untuk mentransfer energi listrik dari sisi primer ke sekunder dengan
perubahan tegangan pada frekuensi yang
sama.
Mesin
listrik dinamis
terdiri
atas motor listrik dan generator. Motor listrik merupakan alat untuk mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik putaran. Generator merupakan alat untuk
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
19
2.5.1
Transformator
Transformator/ Transformer / Trafo (lihat
gambar
II.13) adalah suatu
peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi
menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau
untuk
sebaliknya, dengan frekuensi sama. Dalam pengoperasiannya, transformatortransformator tenaga pada umumnya ditanahkan pada titik netral, sesuai dengan
kebutuhan untuk sistem pengamanan atau proteksi.
Dasar
dari
teori
transformator
adalah
sebagai
berikut:
-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi
maka inti besi itu akan terdapat medan magnit yang berubah-ubah dan apabila
magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan
tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi magnit, sehingga akan timbul gaya
Gambar II. 13
Transformator
(http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/transformator.html)
2.5.2
Motor Listrik
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik di industri digunakan untuk
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat
bahan, dan lain-lain. Pada peralatan rumah tangga digunakan untuk mixer, bor
listrik, kipas angina dan banyak lagi. Motor listrik nya industri, sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70%
beban listrik total di industri.
20
2.5.3
Generator
Mesin paling penting yang mengubah dunia gelap menjadi terang
ditemukan oleh Michael Faraday dengan mengubah energi kinetik menjadi energi
menggunakan prinsip induksi elektromagnetik. Mesin ini diberi nama
listrik
generator.
2.5.3.1 Prinsip Kerja Generator
Generator
menghasilkan
listrik
menggunakan
prinsip
induksi
elektromagnetik.
Gambar II. 14 Prinsip kerja generator
(http://www.scribd.com/doc/52828527/mesin-listrik)
Ketika kumparan diputar didalam medan magnet (lihat gambar II.14), satu
sisi kumparan (biru) bergerak ke atas sedang sisi lainnya (kuning) bergerak ke
bawah. Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang makin sedikit,
sehingga pada kedua sisi kumparan mengalir arus listrik mengitari kumparan
hingga posisi kumparan vertikal. Pada posisi vertikal kumparan tidak mengalami
perubahan garis gaya magnet sehingga tidak ada listrik yang mengalir pada
kumparan. Kumparan terus berputar hingga sisi biru bergerak kebawah dan sisi
kuning bergerak keatas. Kumparan terus berputar dan mengalami perubahan garis
gaya magnet yang semakin sedikit sehingga arus listrik yang mengitari kumparan
melemah Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang bertambah
banyak, sehingga pada setiap sisi kumpaan mengalir arus listrik yang berlawanan
hingga posisi kumparan horizontal.
21
2.5.3.2 Generator AC
Generator AC atau Altenator adalah pembangkit listrik yang menghasilkan
arus listrik bolak-balik. Untuk menghindari melilitnya kabel, dipasang dua buah
luncur (slip ring).
cincin
Gambar II. 15 Generator AC
(http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=2&submit.x=27&submit.y=20&submit=next&qua
l=high&submitval=next&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Felkt%2F2008%2Fjiunkpe-ns-s1-200823402072-11020-sepeda_statis-chapter2.pdf)
2.5.3.3 Generator DC
Generator DC menghasilkan arus listrik searah. Untuk menghindari
melilitnya kabel dan sekaligus menyearahkan arus listrik dipasang komutator
(sepasang cincin belah).
Gambar II. 16 Generator DC
2.5.3.4 Bagian-bagian Generator
Pada gambarII.17 diperlihatkan bagian dari generator, terdapat rotor dan
stator. Rotor adalah bagian generator yang berputar. Stator adalah bagian generator
yang diam.
22
Gambar II. 17 Komponen Utama Generator
(http://www.scribd.com/doc/52828527/mesin-listrik)
Komponen utamanya terdiri dari magnet dan kumparan. Agar timbul
tegangan induksi, maka salah satu dari komponen tersebut harus bergerak terhadap
yang lain sehingga terjadi perubahan jumlah medan magnet yang dilingkupi oleh
kumparan.
2.5.3.5 Output Generator
Output generator ditentukan oleh variable-variabel yang diperlihatkan dalam
persamaan Induksi Faraday, yaitu:
1. Kuat medan magnet
Magnet yang digunakan dalam generator listrik, digolongkan menjadi 2,
yaitu:
1. Magnet permanen
Magnet permanen digunakan untuk generator daya kecil hingga
menengah. Unsur-unsur alam yang digunakan dalam pembuatan magnet
antara lain: besi, aluminium, kobal, nikel dan titanium. Kombinasi unsurunsur alam ini menghasilkan berbagai jenis magnet seperti: Alnico, Ticonal,
dan rare-magnet earth.
Rare-magnet
earth
adalah
magnet
yang
dibuat
dengan
mengkombinaskan unsur samarium, kobal, neodymium, iron, dan boron
sehingga dikenal magnet samarium-kobal (SmCo) dan neodimium-iron-boron
(NdFeB atau NIB).
23
2. Elektromagnet.
Magnet yang dibuat dengan cara mengeksitasi sebuah kumparan
dengan sumber listrik. Karakteristik dari elektromagnet adalah sifat
kemagnetan tidak terlalu dipengaruhi oleh panas. Bisa dibuat dimana-mana
tanpa adanya kendala bahan. Magnet permanen NIB hanya bisa dibuat kalau
ada tambang rare-earth magnet.
2. Kumparan (jumlah lilitan)
Secara sederhana kumparan dibuat dengan melilitkan kawat berisolasi tanpa
inti atau berinti udara. Inti besi ditambahkan untuk memperkuat densitas magnet,
mengarahkan fluks magnet.
Kemampuan Hantar Arus (KHA) sebagai dasar dalam memilih ukuran kawat
yang akan digunakan. Makin besar penampang (A) penghantar makin besar KHA.
Gambar II. 18 Kumparan
(www.slideshare.net/ideva/generator-design-2736356)
Inti besi adalah struktur yang terbuat dari lembaran besi yang berisolasi yang
disusun sedemikian rupa sehingga fluks magnet bisa diperkuat dan diarahkan.
Bentuk dari inti besi disesuaikan dengan desain generator.
3. Kecepatan putar dari rotor (rad/s, RPS, RPM)
Sebuah generator biasanya didesain untuk beroperasi pada satu kecepatan
saja. Misalnya generator dengan putaran 200, 1500, 2000, 3000 hingga 100000
(RPM) putaran per menit untuk generator berkecepatan tinggi. Generator
24
kecepatan rendah biasanya digunakan dalam PLTA/PLTM sedangkan generator
kecepatan tinggi untuk sistem dengan turbin uap atau gas.
Menapa kecepatan harus tinggi ?
1. Karena kecepatan berbanding lurus dengan besarnya induksi tegangan
yang dihasilkan dalam kumparan (Hukum Induksi Faraday).
2. Makin tinggi kecepatan rotor, untuk keluaran tegangan yang sama,
generator bisa dibuat lebih kecil.
bahan lebih sedikit
Dimensi kecil
biaya turun,
ruang yang
dibutuhkan
untuk instalasi juga makin kecil, transportasi lebih mudah dan
ekonomis.
Hubungan antara kecepatan dan frekuensi dalam generator sinkron
dinyatakan dalam persamaan:
.................................................................................(20)
dimana :
N
=
kecepatan putaran rotor (rpm),
f
=
frekuensi tegangan yang dihasilkan (Hz),
p
=
jumlah kutub dari generator (pole)
2.5.3.6 Komponen Pendukung
Dalam sebuah generator praktis, selain komponen utama juga memerlukan
komponen penunjang yang harus ada sehingga generator dapat beroperasi dengan
ekonomis, handal dan aman. Komponen itu antara lain pendingin dimana pendingin
digolongkan menjadi 3, yaitu pendingin udara (cooled forced air cooling) untuk
generator kecil sampai 50 MW, Hydrogen cooling untuk generator besar (50-300
MW), dan Hollow, water cooled conductor (1000 MW). Selain itu ada juga sistem
pengaman arus, suhu, dll.
25
2.6
ANSYS Maxwell
Ansys Maxwell adalah perangkat lunak simulasi medan elektromagnetik
yang komprehensif, biasanya digunakan oleh insinyur untuk merancang dan
menganalisa
struktur 2D atau 3D seperti motor, aktuator, transformator dan lainnya
serta perangkat listrik dan elektromekanis yang pada umumnya untuk automotive,
military/ kedirgantaraan dan sistem industri, dengan menggunakan Finite Element
Method (FEM) Maxwell untuk menyelesaikannya.
Pada bagian depan Maxwell terdapat beberapa panel pilihan, dapat dilihat
pada gambar II.19
Gambar II. 19 Bagian-bagian dari Maxwell
Bagian-bagian dari tampilan Maxwell antara lain:
1.
Project Manager yang mana berisi daftar perancangan struktur suatu project.
Pada proses perancangan harus mengikuti langkah-langkah yang terdapat
pada project Manager.
2.
Message Manager memberikan keterangan mengenai beberapa bagian yang
error atau memberikan peringatan sebelum melakukan simulasi.
26
3.
Property Window merupakan tampilan yang memberikan informasi mengenai
perubahan parameter atau attribute suatu model.
4.
Progress Window menampilkan progress solusi atau sedang melakukan
proses perintah seperti analisys semua langkah, penyimpanan data dll.
5.
Modeler Window yang mana berisi suatu model yang sedang dirancang atau
meja untuk membuat model.
adapun langkah-langkah perancangan dengan menggunakan Maxwell ditunjukan
pada gambar II. 20.
Gambar II. 20 Proses Perancangan
Hal pertama yang harus dilakukan pada proses perancangan menggunakan
Maxwell adalah dengan membuat design atau membuat model
Solution type atau pemilihan jenis perancangan, pada solution type
terdapat beberapa jenis solusi diantaranya untuk magnet terdapat jenis
magnetostatis, eddy current, dan transient, sedangkan untuk electric
27
terdapat jenis electrostatic, AC conduction dan DC conduction. Parametic
model terdiri dari boundary yang merupakan batas suatu model untuk
disimulasi.
Parametic Model merupakan parameter yang ditentukan sebagai salah satu
langkah proses simulasi, dimana pada proses ini diharuskan menentukan
boundary dari model tersebut dan eksitasi yang diutamakan untuk
kumparan.
Analysis merupakan proses analisis yang mana pada analyze secara
otomatis dianalysis semua langkah pada proses perancangan apakah sudah
sesuai dengan prosedur, jika belum maka akan muncul keterangan pada
message manager. Selanjutnya menentukan solve solution pada proses ini
lebih dititik beratkan pada penentuan waktu simulasi dari model.
Result merupakan hasil dari perancangan yang berbentuk grafik atau tabel.
Download