IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPBA DI SMA DENGAN MENGGUNAKAN CRI CERTAINLY OF RESPONS INDEX DALAM UPAYA PERBAIKAN URUTAN PEMBERIAN MATERI IPBA PADA KTSP Winny Liliawati dan Taufik Ramlan Ramalis winnyupi.edu Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi materi IPBA di SMA dengan menggunakan CRI Certainly Of Response Index. Objek penelitian ini adalah seratus orang siswa SMA kelas XI yang tersebar di tiga sekolah di Bandung Jawa Barat secara random. Sebagai alat pengumpul data digunakan instrumen penelitian berupa tes diagnostik dengan bentuk pilihan ganda. Dalam menjawab soal selain diminta untuk memilih jawaban, para siswa juga diminta untuk membubuhkan nilai CRI yang besarnya sesuai dengan tingkat kepercayaannya dalam menjawab soalsoal tersebut. Seorang siswa dapat dinyatakan mengalami miskonsepsi atau tidak tahu konsep dengan cara membandingkan benar tidaknya jawaban pertanyaan yang diberikan dengan nilai CRI yang diisi siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan CRI dapat dengan mudah dibedakan siswa yang mengetahui konsep dengan baik, mengalami miskonsepsi, maupun yang sama sekali tidak tahu konsep. Dari keseluruhan konsepkonsep materi IPBA, cenderung banyak siswa yang mengalami miskonsepsi dan tidak tahu konsep mengenai materi IPBA dibanding dengan yang tahu konsep. Kata Kunci Miskonsepsi, Certainly of Respon Index CRI, IPBA, KTSP Saat ini telah terjadi perkembangan dan perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang perlu segera ditanggapi dan dipertimbangkan dalam penyusunan kurikulum baru pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Demikian pula peraturan perundangundangan yang baru tentang otonomi daerah telah membawa implikasi terhadap paradigma pengembangan kurikulum, antara lain pembaruan dan diversifikasi kurikulum. Kesemuanya ini bertujuan untuk mengantisipasi keadaan di masa mendatang guna mempersiapkan generasi muda yang memiliki kompetensi yang multidimensional. Untuk mengantisipasi perubahan ini, Depdiknas pada tahun telah mengembangkan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK untuk sekolah dasar dan menengah. Kemudian tahun kurikulum KBK tersebut disempurnakan dengan menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang mulai dilaksanakan pada tahun ajaran /. Materi IPBA khususnya astronomi dalam KTSP untuk miskonsepsi didefinisikan sebagai suatu pandangan yang naif. Sebagai salah satu alternatif yang digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi adalah teknik Certainly of Response Index CRI yang dikembangkan oleh Saleem Hasan. namun hingga saat ini masih terdapat kesulitan dalam membedakan antara siswa yang mengalami miskonsepsi dengan yang tidak tahu konsep. penggunaan konsep yang salah. Tinjauan Pustaka Miskonsepsi E. Usaha untuk mengidentifikasi miskonsepsi telah banyak dilakukan. dan lain sebagainya. Kesalahan pengidentifikasian miskonsepsi akan menyebabkan kesalahan dalam penangulangannya.SMA yang semula dalam kurikulum terintergrasi di mata pelajaran Fisika. dalam KTSP terintegrasi dalam mata pelajaran Geografi. sebab penanggulangan siswa yang mengalami miskonsepsi akan berbeda penangulangannya dengan siswa yang tidak tahu konsep. Sedangkan menurut Brown Ratna Wilis Dahar. Van Den Berg mendefinisikan miskonsepsi sebagai pertentangan atau ketidak cocokan konsep yang dipahami seseorang dengan konsep yang dipakai oleh para pakar ilmu yang bersangkutan. suatu gagasan yang tidak cocok dengan pengertian ilmiah yang sekarang diterima. Dengan perubahan tersebut. selain itu buku bacaan IPBA yang belum tersedia dan persiapan dalam menghadapi Olimpiade Sains Nasional OSN Astronomi. kesulitan dalam proses pembelajaran. akibatnya terjadi penafsiran dan proposisi yang salah akan konsep yang diterima siswa sehingga terjadi miskonsepsi pada diri siswa. . Hal ini didukung dari pengalaman peneliti mengajar mata kuliah IPBA. Pendapat lain tentang miskonsepsi dikemukanan Fowler Paul Suparno. bahwa miskonsepsi memiliki arti sebagai sesuatu yang tidak akurat akan konsep. memberikan dampak yang besar dalam proses pembelajaran misalnya kesiapan dan kemampuan guru geografi untuk mengajar kembali materi IPBA yang hampir tahun sejak berlakunya kurikulum tidak dipelajari dan diajarkannya. . banyak mahasiswa yang mengalami miskonsepsi dan juga yang tidak tahu konsep. kekacauan konsepkonsep yang berbeda dan hubungan hierarkis konsepkonsep yang tidak benar. klasifikasi contoh yang salah. serta penggunaan alat peraga yang tidak mewakili secara tepat konsep yang digambarkan dapat pula menyebabkan miskonsepsi pada diri anak. dari guru yang menyampaikan konsep yang keliru. Guru Dari sekian banyak guru. buktinya mereka merasa kehilangan energi setelah bekerja keras.Miskonsepsi dapat berasal dari siswa sendiri. b. Siswa tersebut merasa yakin bahwa yang benar hanyalah yang telah mereka temukan. dan metode mengajar yang kurang tepat. Buku Faktor terjadinya miskonsepsi yang berasal dari buku salah satunya yaitu penggunaan bahasa yang terlalu sulit dan kompleks. Dari contoh ini pula miskonsepsi dapat terjadi ketika siswa menapsirkan pengalamanpengalaman siswa itu sendiri. Hal ini dapat saja membuat siswa mengalami miskonsepsi apabila kesalahan pemahaman guru yang kurang baik tersebut diteruskan kepada siswa. Contohnya seseorang mengalami kelelahan setelah bekerja keras. serta ketidak mampuan menunjukan hubungan konsep satu dengan konsep lainnya pada situasi dan kondisi yang tepat. c. Tidak semua anak dapat mencerna dengan baik apa yang tertulis dalam buku. Misalnya siswa mengasosiasikan gaya dengan gerak. pengungkapan aplikasi yang salah dari konsep yang bersangkutan. padahal yang mereka temukan datanya tidak lengkap. maka jika mereka tidak bergerak maka pada mereka tidak bekerja gaya. d. guru yang memiliki pengertian yang salah tentang hukum III Newton. Intuisi yang salah dan perasaan siswa dapat juga menimbulkan miskonsepsi. Kondisi siswa Miskonsepsi yang berasal dari siswa sendiri dapat terjadi karena asosiasi siswa terhadap istilah seharihari yang meyebabkan miskonsepsi. akibatnya siswa menyalah . Gaya menyebabkan benda bergerak. Padahal tidak begitu. mungkin saja salah satu dari mereka tidak memahami konsep dengan baik yang akan berikan pada muridnya. Contohnya. Ketidak mampuan dan ketidak berhasilan guru dalam menampilkan aspekaspek esensi dari konsep yang bersangkutan. Metode mengajar Penggunaan metode belajar yang kurang tepat. Guru Menjelaskan bahwa gaya aksi reaksi terjadi pada titik yang sama pada benda yang sama. Misalnya seorang siswa yang melakukan pratikum namun tidak selesai. mereka menganggap energi tidak kekal. Secara lebih jelas penyebab dari adanya miskonsepsi adalah sebagai berikut a. Dalam penelitian skala yang digunakan adalah skala enam yang dikemukakan oleh Saleem Hasan sebagai berikut Totally Guessed Answer Jika menjawab soal ditebak Almost Guess Jika dalam menjawab soal presentase unsur tebakan antara Not Sure Jika dalam menjawab soal presentase unsur tebakan antara Sure Jika dalam menjawab soal presentase unsur tebakan antara Almost Certain Jika dalam menjawab soal presentase unsur tebakan antara Certain Jika dalam menjawab soal tidak ada unsur tebakan sama sekali . serta keyakinan dan ajaran agama. Diskusi kelompok yang tidak efektif. CRI biasanya berdasarkan pada suatu skala yang tetap. Adapun contohnya Dalam bahasa sehari hari siswa mengenal satuan berat ialah Kg Kilogram padahal satuan berat newton.artikan maksud dari isi buku tersebut. teman. atau hukumhukum yang terbentuk dengan baik dalam dirinya untuk menentukan jawaban dari suatu pertanyaan. misalnya kelompok didominasi oleh beberapa orang dan diantara mereka ada yang mengalami miskonsepsi. Certainty Of Response Index CRI Certainty Of Response Index CRI merupakan teknik untuk mengukur miskonsepsi seseorang dengan cara mengukur tingkat keyakinan atau kepastian seseorang dalam menjawab setiap pertanyaan yang diberikan. CRI sering digunakan dalam surveisurvei terutama yang meminta rensponden untuk memberikan derajat kepastian yang dia miliki dari kemampuannya untuk memilih dan membangun pengetahuan. e. maka dia akan mempengaruhi temantemannya yang lain. konsepkonsep. misalnya skala sebelas ataupun skala enam. Konteks Dalam hal ini penyebab khusus dari miskonsepsi yaitu penggunaan bahasa dalam kehidupan seharihari. Penggunaan gambar dan diagram dapat pula menimbulkan miskonsepsi pada diri anak. Metode CRI dikembangkan oleh Saleem Hasan. siswa menjawab pertanyaan dengan cara menebak. salah berarti dan tidak dengan baik. Saleem Hasan. Sedangkan angka menunjukkan tingkat kepercayaan siswa dalam menjawab pertanyaan sangat tinggi. Jawaban benar tetapi CRI Jawaban benar dan CRI tinggi Jawaban benar rendah berarti tidak tahu berarti menguasai konsep konsep Lucky guess. Ruang lingkup materi IPBA untuk SMA dalam mata pelajaran Geografi meliputi aspek konsep dan karakteristik . tempat dan lingkungan pada muka Bumi. Hal ini menandakan bahwa siswa tidak tahu sama sekali tentang konsepkonsep yang ditanyakan. Tabel berikut menunjukan empat kemungkinan untuk jawaban dari tiap siswa secara individu. CRI Jawaban salah tetapi CRI tahu tinggi berarti terjadi miskonsepsi. Angka menunjukkan tingkat keyakinan yang dimiliki siswa sangat rendah. Geografi merupakan ilmu untuk menunjang kehidupan sepanjang hayat dan mendorong peningkatan kehidupan. Jawaban Jawaban salah rendah konsep. Tabel . dalam KTSP terintegrasi dalam mata pelajaran Geografi. CRI Tinggi gt. Nilai CRI yang digunakan diambil dari ratarata nilai CRI tiap siswa.Skala ini pada dasarnya untuk memberikan nilai sajauhmana tingkat keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki siswa dalam menjawab pertanyaan. Ketentuan untuk perorangan siswa dan untuk setiap pertanyaan yang diberikan didasarkan pada kombinasi dari jawaban benar atau salah dan tinggi rendahnya CRI Kriteria Jawaban CRI Rendah lt. Mata pelajaran geografi membangun dan mengembangkan pemahaman peserta didik tentang variasi dan organisasi spasial masyarakat. IPBA di SMA/MA dalam KTSP Materi IPBA dalam KTSP untuk SMA yang semula dalam kurikulum terintergrasi di mata pelajaran Fisika. et al Pengidentifikasian miskonsepsi untuk kelompok siswa dalam kelas dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti untuk kasus siswa secara individu. Mereka menjawab pertanyaan dengan pengetahuan atau konsepkonsep yang benar tanpa ada unsur tebakan sama sekali. Materi IPBA dalam pelajaran geografi mendapat porsi . SMA Lab School dan SMA YWKA. Alokasi waktu untuk mata pelajaran Geografi di kelas X adalah jam pelajaran dalam seminggu jam pelajaran menit.. Selain di Geografi. . Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan gabungan antara metode deskriptifimproftif. di mata pelajaran Fisika ada materi IPBA yaitu mengenai keteraturan gerak planet dalam Tata Surya.dasar serta dinamika unsurunsur geosfer mencakup litosfer. pedosfer. hidrosfer. Materi IPBA diberikan hanya dikelas X semester dan dengan jumlah SK dari SK yang diberikan dikelas X atau . Mendapatkan porsi .. Memberikan usulan dan perbaikan kepada instansi terkait dalam upaya perbaikan dan pengembangan kurikulum KTSP. Waktu pelaksanaan pengambilan data pada tanggal Agustus . untuk program IPS dan . Alat pengumpul data yang digunakan adalah sebagai berikut Studi Dokumentasi untuk memperoleh data mengenai isi kurikulum KTSP Sekolah Menengah Atas SMA untuk mata pelajaran Geografi pada . sedangkan sampel diambil hanya siswa dari tiga sekolah yaitu SMAN Bandung. untuk program IPA. menganalisis mengenai materi dan urutan pemberian materi IPBA dalam KTSP kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk sekolah tingkat menengah atas SMA. dari keseluruhan KD. Tujuan Penelitian. diberikan dikelas XI semester yang terintegrasi ke dalam materi dinamika gerak. dari keseluruhan SK atau . . Mengetahui respon siswa dan guru terhadap permasalahan dan kesulitan dalam pembelajaran IPBA pasca pergantian kurikulum/mata pelajaran. atmosfer. dan antrosfer serta pola persebaran spasialnya. Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah . Mendeskripsikan. . tidak tahu konsep dan menguasai konsep dengan baik. Populasi penelitian ini adalah siswasiswa dan guruguru SMA kelas XI yang telah melaksanakan KTSP pada tahun ajaran / yang tersebar di sekitar daerah Kotamadya Bandung Jawa Barat. Mengidentifikasi miskonsepsi materi IPBA sampai dapat dibedakan siswasiswa yang mengalami miskonsepsi. biosfer. yang terintegrasi ke dalam materi dinamika gerak.materi IPBA dan mata pelajaran fisika kurikulum sebagai bahan perbandingan serta mata pelajaran matematika sebagai materi penunjang. Alokasi waktu untuk mata pelajaran Geografi di kelas X adalah jam pelajaran dalam seminggu jam pelajaran menit. untuk program IPA. dari keseluruhan SK atau . Konsep yang diukur pada soal terdiri dari materi Bumi sebanyak soal dan materi astronomi sebanyak soal yang meliputi materi tata surya dan jagat pemberian materi ini telah dipindahkan dari mata pelajaran fisika Kurikulum ke geografi KTSP. dari keseluruhan KD. Wawancara dilakukan terhadap beberapa siswa dan guru mengenai permasalahan dan kesulitankesulitan dalam mengajarkan materi IPBA di kelas. Angket dan wawancara. Selain di Geografi. untuk memperoleh gambaran dari siswa dan guru mengenai pembelajaran IPBA setelah pergantian kurikulum atau mata pelajaran yang diampu. Mendapatkan porsi . di mata pelajaran Fisika ada materi IPBA yaitu mengenai keteraturan gerak planet dalam Tata Surya. Hasil dan Pembahasan Analisis kurikulum materi IPBA SMA dalam Kurikukum KTSP Materi IPBA dalam pelajaran geografi mendapat porsi . Tabel Pemberian materi dan ruang lingkup materi IPBA di SMA No Mata Pelajaran Fisika Kelas/semester Kelas XI sem Materi IPBA Keteraturan Gerak planet dalam tata surya berdasarkan hukumhukum Newton Sejarah pembentukan Bumi Tata Surya dan Jagat Raya Litosfer Atmosfer Hidrosfer Geografi Kelas X sem Kelas X sem Analisis urutan pemberian materi IPBA berdasarkan materi penunjang mata pelajaran Fisika dan Matematika . Tes Diagnostik dengan bentuk pilihan ganda dengan jumlah soal soal dengan jumlah pilihan sebanyak . untuk program IPS dan . Berdasarkan materi penunjangnya yaitu materi fisika dan matematika yang harus diberikan sebelumnya. Identifikasi Konsepsi Siswa Secara Perorangan Setelah melakukan langkahlangkah yang harus ditempuh pada proses pengolahan data maka didapatkan hasil sebagai berikut Dari hasil penelitian skor tertinggi adalah dan terendah adalah . akar dan logaritma Trigonometri Suhu amp Kalor Gejala Gelombang Gelombang EM Radiasi Benda Hitam Relativitas Einstein Fisika Inti amp Radioaktivitas JAGAT RAYA Diferensial Integral Gambar Materi astronomi SMA dalam KTSP ditinjau dari materi penunjang Fisika dan Matematika Identifikasi Miskonsepsi materi IPBA . FISIKA MATEMATIKA Lingkaran Hukum Newton Momentum amp Impuls TATA SURYA Besaran amp Satuan Gerak Dinamika Gelombang amp Optik Bentuk pangkat. serta letak atau urutan pemberian materi penunjang tersebut. diperoleh bahwa konsep berat lebih dikuasai dibanding dengan konsepkonsep lainnya dan konsep mengenai susunan/posisi benda langit adalah konsep yang harus diajarkan kembali mengingat jumlah siswa yang menjawab benar paling sedikit dibanding dengan konsepkonsep lainnya. . materi Tata Surya di kelas XI semester sedangkan untuk materi Jagat Raya di kelas XII semester . Materi IPBA yang diusulkan ini beserta materi penunjangnya serta waktu pemberiannya diperlihatkan dalam gambar untuk materi astronomi. maka penulis mengusulkan materi kebumian di kelas X semester . Hasil Tabulasi persentase siswa yang tahu konsep. tahu konsep. miskonsepsi dan tidak tahu konsep pada setiap soal/konsep yang diujikan dapat dilihat di tabel . Tahu Konsep TK. ini terjadi untuk semua soal/konsep. tidak tahu konsep. dan Tidak Tahu Konsep TTK pada setiap konsep IPBA No Konsepkonsep pada IPBA Perbedaan air tanah berdasarkan faktor tempat Penyebab terjadinya gempa bumi Kadar garam air laut Laut merah tampak berwarna merah Langit berwarna biru Posisi pelangi Gerak tahunan Matahari Fasefase bulan Penampakan Fase bulan dilihat dari Bumi Konsep massa dan berat Gerak satelit Pergantian musim akibat revolusi Bumi Sumber energi Matahari Gerak harian Matahari Konsep zodiak Pasang surut Kedudukan benda langit Klasifikasi planet Spektrum Warna Bintang Karakteristik planet Nomor Soal Persentase MK TK TTK Jika tabel dinyatakan dalam bentuk grafik yang dapat melukiskan persentase siswa yang miskonsepsi. dan tidak tahu konsep dari setiap konsep IPBA. Untuk hasil tabulasi persentase siswa yang tahu konsep. siswa miskonsepsi mengenai susunan/kedudukan benda langit dari bumi dan hanya siswa yang tahu konsep tentang faktor yang mempengaruhi kadar air garam. Tabel Persentase Siswa yang Miskonsepsi MK. dan miskonsepsi pada setiap soal/konsep diperoleh bahwa siswa tidak tahu konsep tentang sumber energi Matahari. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa persentase jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi dan tidak tahu konsep sangat banyak dibanding yang tahu konsep. . maka akan diperoleh hasil seperti gambar . Gambar Grafik Identifikasi Jumlah Siswa yang Miskonsepsi. dan Tidak Tahu Konsep Persentase Jumlah Siswa Miskonsepsi Tahu Konsep Tidak Tahu Konsep Nomor Soal . Tahu Konsep. . . Tabel Ratarata CRI yang menjawab Benar CRIB dan salah CRIS serta Fraksi siswa yang menjawab Benar Fb No Soal No Konsepkonsep pada IPBA Perbedaan air tanah berdasarkan faktor tempat Penyebab terjadinya gempa bumi Kadar garam air laut Laut merah tampak berwarna merah Langit berwarna biru Posisi pelangi Gerak tahunan Matahari Fasefase bulan Penampakan Fase bulan dilihat dari Bumi Konsep massa dan berat Gerak satelit Pergantian musim akibat revolusi Bumi Sumber energi Matahari Gerak harian Matahari Konsep zodiak Pasang surut Kedudukan benda langit Klasifikasi planet Spektrum Warna Bintang Karakteristik planet CRIB CRIS . . . . . . . . . gerak tahunan Matahari. . . . .. . . . . . . . . Dari hasil perbandingan antara CRI jawaban benar dan salah dengan fraksi jumlah antara siswa yang menjawab benar pada setiap konsep. . . . . Kecenderungan siswa yang tidak tahu konsep terdapat pada kategori konsep massa dan berat. . . . . . . . . . . . . . . . . gerak harian Matahari. . . . . . . . . Identifikasi Konsepsi Siswa Secara Kelompok Ratarata nilai CRI yang menjawab benar dan yang menjawab salah serta fraksi siswa yang menjawab benar dan fraksi siswa yang menjawab salah dapat dilihat pada tabel berikut ini. . dan kedudukan benda langit. . . . sedangkan untuk siswa yang tidak tahu konsep kuantitasnya relatif banyak. . . pasang surut. Fb . . dapat dianalisis bahwa kebanyakan siswa masih cenderung mengalami miskonsepsi pada konsep langir berwarna biru. . konsep zodiak. . .Gambar Grafik Perbandingan ratarata CRI Jawaban Benar dan Salah dengan Fraksi Jumlah siswa yang menjawab Benar . . . . . Fraksi Jawaban Benar .rata CRI . . . . Rata. . . Nomor Konsep Benar Salah Fraksi . . . . . . Guru menilai bahwa sangat tertarik pada materi IPBA yang diajarkan di sekolah. Sekolahsekolah yang dipilih terdiri tiga Sekolah Menengah Atas SMA. . Penyebaran angket dilakukan pada tanggal Agustus . Sebagian siswa menilai bahwa materi IPBA pada buku teks pelajaran Geografi memahami dengan baik namun sebagian lagi mengatakan kurang memahami. Guru memahami dengan baik materi IPBA yang diajarkan. . Materi yang kurang dipahami siswa kebanyakan pada materi astronomi namun banyak juga yang memilih materi Bumi. penulis menyusun angket untuk siswa dan guru SMA. Jumlah angket yang terkumpul untuk siswa SMA siswa dan guru SMA orang. Sebagian besar guru memiliki pengetahuan IPBA cukup banyak. Siswa cukup sulit memahami materi proses yang terjadi di Lithosfer. Sebagian besar siswa mengamati metode pembelajaran yang digunakan guru dalam menjelaskan materi IPBA adalah dalam bentuk ceramah dan diskusi kelompok. . . . Sebagian besar siswa menilai bahwa penjelasan guru mengenai materi IPBA cukup membantu dalam memahami materi IPBA. . mulai dari sekolah favorit. Pengetahuan siswa mengenai materi IPBA cukup minim. . . Secara garis besar hasil angket adalah sebagai berikut Analisis Angket Siswa Dari jawaban yang masuk terhadap angket siswa yang disebar ke SMA diperoleh hasil sebagai berikut . Hidrosfer dan Atmosfer. Angket disebarkan ke sekolahsekolah yang berlokasi di sekitar Kotamadya dan Kabupaten Bandung. . Daftar sekolah yang yang dijadikan responden dapat dilihat di Populasi dan Sampel penelitian bab sebelumnya. . Hasil Angket Guru SMA . Sebagian besar siswa berpendapat materi IPBA yang diberikan di mata pelajaran Geografi cukup menambah wawasan terhadap materi IPBA. Siswa tertarik dengan materi Bumi dan Astronomi IPBA yang diajarkan di sekolah. Siswa kurang dapat memahami dengan baik materi IPBA. . Sebagian besar siswa mengatakan bahwa materi Tata Surya mudah dipahami. menengah hingga sekolah di pinggiran kota dan sekolah swasta.Analisis Angket dan Wawancara Siswa dan Guru Untuk memperoleh respon siswa dan guru terhadap materi Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa IPBA. . . maka dapat disimpulkan sebagai berikut . hal ini dikarenakan materi geografi menjadi bertambah banyak cakupannya. Guruguru di sekolah menengah merasakan kesulitan untuk mengajarkan materi astronomi IPBA di sekolah dikarenakan minimnya lupa pengetahuan astronomi serta belum menemukan suatu model pembelajaran yang baik dan tepat yang dapat menarik minat siswa untuk belajar astronomi. Guru berpendapat materi yang sulit dipahami oleh siswa adalah mengenai Jagat Raya. Pemberian materi IPBA dan jumlah porsi yang diberikan mengalami perubahan dari kurikulum . Perpindahan materi astronomi dari fisika ke pelajaran Geografi menambah beban guru geografi. Guru menilai jumlah materi yang diberikan IPBA sudah cukup. . dan berperan aktif di kelas serta menambah wawasan pengetahuan mengenai materi astronomi tetapi dengan sarana yang seminim mungkin. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan analisis dan hasil pembahasan hasil penelitian di atas. Umumnya guru berpendapat materi IPBA yang sulit untuk di ajarkan adalah materi astronomi. untuk program IPS. Metode yang sering sebagian guru digunakan dalam mengajar IPBA yaitu dengan metode ceramah dan diskusi. materi IPBA diberikan pada mata pelajaran fisika dan geografi dengan porsi fisika . . . dari keseluruhan materi dikelas X atau . . diperoleh hasil sebagai berikut . . Siswa merasa materi IPBA yang dipelajari di sekolah perlu ditambah serta pengajarannya harus lebih menarik. dan geografi . Hasil Wawancara Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa guru dan siswa mengenai materi IPBA serta pengajarannya di sekolah. Guru berpendapat bahwa buku teks pelajaran Geografi membantu guru dengan baik dalam mengajar. . Guru berpendapat bahwa materi yang mudah dipahami siswa adalah mengenai Tata Surya. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Guru menilai mengenai perpindahan materi astronomi dari mata pelajaran fisika ke geografi cukup tepat.. Puskur. . Salatiga UKSW Depdiknas. Daftar Rujukan A. Balitbang. . Jakarta Depdiknas. Maka dapat dikatakan bahwa banyak konsep yang tidak dimengerti oleh siswa. Upaya untuk menjamin kejujuran siswa dalam membubuhkan nilai CRI. Sebagian besar siswa tertarik dengan materi IPBA namun tidak ditunjang dengan pengetahuan mereka yang masih minim dan umumnya siswa berpendapat bahwa materi yang diajarkan kurang dapat dipahami dengan baik dengan kata lian guru kesulitan dalam mengajarkan materi IPBA khususnya materi astronomi di sekolah. Berdasarkan materi penunjangnya yaitu materi fisika dan matematika yang harus diberikan sebelumnya. Saran . Departemen Pendidikan Nasional. KTSP Mata Pelajaran Fisika untuk SMA dan MA. banyak siswa yang mengalami miskonsepsi dan tidak tahu konsep mengenai materi IPBA dibanding yang tahu konsep. . .sebelumnya yaitu kurikulum . Puskur. KTSP Mata Pelajaran Matematika untuk SMA dan MA. . Departemen Pendidikan Nasional. Balitbang. Berdasarkan hal itu porsi materi IPBA dalam KTSP masih cenderung kecil. materi Tata Surya di kelas XI semester sedangkan untuk materi Jagat Raya di kelas XII semester . . Van Heuvelen. KTSP Mata Pelajaran Geografi untuk SMA dan MA. Bagi pengajar dapat mempertimbangkan metode CRI sebagai metode untuk mengidentifikasi konsepkonsep lainnya yang terjadi pada siswa yang didiknya di setiap proses akhir pembelajaran. Balitbang. . Berdasarkan hasil analisis data. . yang dalam KTSP masingmasing materi tersebut diberikan di kelas X semester . Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Jakarta Depdiknas. dapat dilakukan dengan wawancara siswa setelah proses pengambilan data atau dengan cara memberikan beberapa soal yang setara pada konsep yang sama. serta letak atau urutan pemberian materi penunjang tersebut. . Perlu adanya kajian yang berkaitan dengan Implementasi model pembelajaran yang telah dikembangkan dengan baik dan tepat menarik siswa agar berminat mempelajari IPBA serta mengurangi terjadinya miskonsepsi dan tidah tahu konsep. Puskur. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta . maka penulis mengusulkan materi kebumian diberikan di kelas X semester bukan di kelas X semester . Educ. . Jakarta Erlangga Saleem Hasan. Februari Winny Liliawati dan Taufik Ramlan. Kelley. Bandung Pasca sarjana Departemen Astronomi FMIPA ITB Winny Liliawati. TeoriTeori Belajar. Tesis tidak diterbitkan. . Identifikasi Miskonsepsi Materi IPBA di SMA dengan Menggunakan CRI Certainly of Respos Index dalam Upaya Perbaikan dan Pengembangan Materi IPBA pada KTSP. Himpunan Fisika Indonesia HFI ITB. Miskonsepsi amp Perubahan Konsep Pendidikan Fisika. . Bandung. dkk. Vol No Desember . . Universitas Pendidikan Indonesia.Misconceptions and The Certainty of Response Index CRI. Phys. D. . Winny Liliawati. . Jurnal Pengajaran MIPA. Laporan Penelitian Pembinaan UPI. Makalah disajikan dala Seminar Nasional Fisika Tahun . Bandung Lembaga Penelitian UPI. . Bandung. November. Bagayoko. and E. Analisis dan Usulan perbaikan materi Astronomi dalam Kurikulum untuk Sekolah Menengah SMP dan SMA serta Penyusunan Materi Pengajaran Astronomi. Inovasi Pembelajaran IPBA dalam Kurikulum Satuan Pendidikan KTSP. . Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Fisika. dkk.Paul Suparno. Analisis Materi IPBA dalam Kurikulum Satuan Pendidikan KTSP. pp. Jakarta Penerbit Grasindo Ratna Wilis Dahar. L. Winny Liliawati dan Taufik Ramlan. . Winny Liliawati. . hal . . Profil dan Analisis Materi IPBA dalam KTSP.