SATUAN ACARA PENYULUHAN Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) Agus Ramadan 19101001 Alfi Asifa 19101001 Ayu Azzahra Djohan 19101005 Liza Aulia Sari 19101017 Restina Topni Panjaitan 191010 DIII KEPERAWATAN Tk.2 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PAYUNG NEGERI PEKANBARU-RIAU SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Topik : Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Sasaran : Keluarga Metode : ceramah, tanya jawab Hari/Tanggal : Rabu, 29 Juni 2021 Waktu : Pukul 09.00-09.30 wib Alokasi Waktu : 30 menit Tempat : Puskesmas Melur Penyuluh : Kelompok 1 A. Tujuan 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang pengertian ISPA, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, penanganan ISPA, keluarga diharapkan dapat memahami tentang penyakit ISPA dan cara penanganannya. 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan keluarga dapat mengetahui tentang: 1) Untuk mengetahui tentang pengertian ISPA 2) Untuk mengetahui tentang penyebab ISPA 3) Untuk mengetahui tentang tanda dan gejala ISPA 4) Untuk mengetahui pencegahan ISPA 5) Untuk mengetahui penanganan ISPA B. Sub-Pokok Bahasan Penyuluhan 1. Pengertian ISPA 2. Penyebab ISPA 3. Tanda dan gejala ISPA 4. Pencegahan ISPA 5. Pengobatan ISPA C. Kegiatan penyuluhan No Tahap Kegiatan penyuluhan Respon Eliminasi kegiatan 1 Pendahuluan Metode waktu 1. Mengucapkan salam 2. Memperkenalkan diri 3. Menjelaskan tujuan 1. Menjawab salam 5 menit Ceramah 15 menit Ceramah 2. Memperhatikan 3. memperhatikan 4. Mendengarkan umum 4. Kontrak waktu 2 Penyampaian Penyampaian materi materi 1. Materi 1. Memperhatikan penjelasan mencermati dan dan tanya a. Menjelaskan pengertian dan klasifikasi ISPA b. Menjelaskan penyebab ISPA materi jawab 2. Bertanya 3. Memperhatikan jawaban c. Menjelaskan tanda dan gejala ISPA d. Menjelaskan pencegahan ISPA e. Menjelaskan penanganan ISPA 2. Memberikan kesempatan untuk bertanya 3. Menjawab pertanyaan 3 Penutup 1. Menyimpulkan hasil materi 1. Memperhatikan 10 menit Ceramah 2. Menjawab salam 2. Mengakhiri dengan salam Sumber Meadow,Sir Roy dan Simen. 2002. LectusNotes: Pediatrika. Jakarta:PT.Gelora Aksara Pratama. Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak sakit. Jakarta: EGC. Notoadmodjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat . Jakarta ;EGC. Karel, Meila S. 2005. Menjadi Dokter Anak di rumah. Jakarta: Puspa Swara. D. Materi 1. Pengertian ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara bersamaan (Meadow, Sir Roy, 2002: 153). ISPA (lnfeksi Saluran Pernafasan Akut) yang diadaptasi dari bahasa Inggris Acute Respiratory Infection (ARl) mempunyai pengertian sebagai berikut: a. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikoorganisme kedalam tubuhmanusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit. b. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alfeoli beserta organ adneksa seperti simrs-sinus, rongga tengah dan pleura ISPA secara anatomis mencakup saluran pemafasan bagian atas. c. Infeksi akut adalah infeksi yang berlansung sampai 14 hari. Batas 14hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang digolongkan ISPA. Proses ini dapat berlangsung dari 14hari (Suryana, 2005:57) 2. Klasifikasi Klasifikasi ISPA berdasarkan hasil pemeriksaan dibedakan menjadi dua golongan yaitu golongan umur dibawah 2 bulan, dan golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun. 1) Golongan umur dibawah 2 bulan a. PneumoniaYang dimaksud pneumonia jika dalam pemeriksaan fisik terdapat adanya tarikan kuat dinding dada bagian bawah atau frekuensi napas cepat (frekuensi pernafasan 60 kali permenit ataulebih). b. Bukan PneumoniaYang dimaksud bukan pneumonia jika ditemukan penyakit batuk pilek biasa, dan tidak ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada bagian bawah atau tidak ditemukan napas cepat (frekuensi pernafasan kurang dari 60 kali permenit). 2) Golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun a. PneumoniaYang dimaksud pneumonia jika dalam pemeriksaan fisikditemukan nafas cepat dengan frekuensi pernafasan 50 kali permenit atau lebih (usia 2-12 bulan), atau frekuensi pernafasan 40 kali per menit atau lebih (untuk usia 1-5 tahun). b. Pneumonia BeratYang dimaksud pneumonia berat jika ditemukan sesak nafasdalam pemeriksaan fisik dan saat inspirasi adanya tarikan dindingdada bagian bawah. Namun saat dilakukan pemeriksaan anak harusdalam keadaan tenang, dan tidak menangis. c. Bukan Pneumonia Yang dimaksud bukan pneumonia adalah jika tidak ada napas cepat, dan tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah, jadi penderita hanya mengalami batuk pilek biasa. 3. Etiologi a. Virus dan bakteri Seperti virus influeuza sterptococcus, shapilococcus, haemopilus influenzae. b. Alergen spesifik Alergi yang disebabkan oleh debu asap dan udara dingin atau panas. c. Perubahan cuaca dan lingkungan Kondisi cuaca yang tidak baik seperti peralihan suhu panas kehujan dan lingkungan yang tidak bersih atau tercemar. d. Aktifitas Kondisi dimana anak memiliki kegiatan yang banyak tanpa memperhatikan kondisi tubuh atau daya tahan tubuh yang dapat menyebabkan anak-anak menderita ISPA. e. Asupan gizi yang kurang. 4. Tanda dan Gejala 1) Gejala dari ISPA Ringan Seseorang dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan satuatau lebih gejala-gejala sebagai berikut : a. Batuk b. Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara (misalnya pada waktu berbicara atau menangis) c. Pilek, yaitu mengeluarkan lendir atau ingus dari hidung d. Panas atau demam, suhu badan lebih dari 37oC 2) Gejala dari ISPA Sedang Seseorang dinyatakan menderita ISPA sedang jika dijumpai gejaladari ISPA ringan disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut : a. Pernafasan cepat (fast breating) sesuai umur yaitu: untukkelompok umur kurang dari 2 bulan frekuensi nafas 60 kali permenit atau lebih dan kelompok umur 2 bulan sampai kurang dari 5tahun : frekuensi nafas 50 kali atau lebih untuk umur 2 sampaikurang dari 12 bulan dan 40 kali per menit atau lebih pada umur 12 bulan sampai kurang dari 5 tahun. b. Suhu lebih dari 39oC (diukur dengan termometer) c. Tenggorokan berwarna merah d. Timbul bercak-bercak merah pada kulit menyerupai bercak campak e. Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga f. Pernafasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur) 3) Gejala dari ISPA Berat Seseorang dinyatakan menderita ISPA berat jika dijumpai gejal-gejala ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut : a. Bibir atau kulit membiru b. Anak tidak sadar atau kesadaran menurun c. Pernafasan berbunyi seperti mengorok dan anak tampak gelisah d. Sela iga tertarik kedalam pada waktu bernafas e. Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba f. Tenggorokan berwarna merah E. Penularan Penularan ISPA terutama melalui droplet (percikan air liur) yang keluar saat penderita bersin, batuk, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat. Penularan juga dapat terjadi melalui kontak atau kontaminasi tangan oleh sekret saluran pernapasan, hidung, danmulut penderita. F. Pencegahan Kegiatan atau jenis-jenis yang dapal dilakukan dalam mencegahterjadinya penyakit ISPA pada anak antara lain : 1) Perbaikan peningkatan gizi a. Penyusunan atau pengaturan menu b. Cara pengolahan makanan c. Variasi menu 2) Perbaikan dan santasi lingkungan 3) Pemeliharaan Kesehatan perorangan 4) Tindakan pencegahan pada bayi: a. Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan terhadap penyakit tertentu. b. Perbanyak ASI eksklusif c. Jauhkan dari penderita ISPA G. Penanganan 1) Perawatan ISPA di rumah a. Memberi makan Pemberian makanan yang cukup dan bergizi untuk menghindari penurunan berat badan yang akan rnengakibatkan malnutrisi. Berikanmakan sedikit-sedikit tapi sering dari biasanya, lebih-lebih jika anakmuntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu juga tetap diberikan. b. Pemberian cairan atau minuman Anak dengan infeksi saluran pernafasan dapat kehilangan cairanlebih banyak dari biasanya terutama bila demam, menambah pemberianminum atau cairan untuk menghindari dehidrasi. Dehidrasi akanmelemahkan anak dan dapat memperberat penyakitnya, pemberiancairan akan membantu mengencerkan dahak, c. Menjaga kelancaran pernafasan Menjaga kelancaran pernafasan dengan cara mengajarkan anakagar bila ia batuk lendirnya dikeluarkan. d. Bersihkan hidung Membersihkan hidung dengan memakai kain bersih yang lunakuntuk membersihkan lubang hidung,jika hidung tersumbat karena ingusyang telah mengering, tetesilah dengan air garam untuk membasahinya. e. Mengatasi panas Untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun, demam diatasi dengan paracetamol dan atau dengan kompres (bayi dibawah 2 bulan dengandemam harus segera dirujuk). Pemberian kompres dengan cara:gunakan kain bersih celupkan pada air (air hangat kuku) perasseperlunya, kemudian letakkan diatas dahi anak, lipat paha, lipat ketiak,ulangi bila kan sudah dingin. f. Istirahat Berikan istirahat yang cukup karena dengan istirahat gejala bisa berkurang. g. Berikan obat herbal ispa 1) Jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½sendok teh , diminum tiga kali sehari. Mengamati tanda-tanda bahaya yang mungkin timbul seperti sesak nafas, nafas cepat, anak tidak mampu minum, suhu tubuh tinggi, bila terjadi segera bawa anak ke pelayanan kesehatan agar komplikasi tidak terjadi. 2) Air garam hangat, Berkumur dengan air garam hangat dapat membantu melegakan hidung dan tenggorokan sehingga baik untuk saluran pernapasan. Terlebih untuk berkumur kita hanya perlu segelas air hangat dan satu sendok teh garam. Kemudian, garam dilarutkan dalam air sebelum digunakan untuk berkumur. Lakukan setiap pagi untuk napas yang terasa lebih lega. 3) Jahe Jahe adalah salah satu obat yang dianggap paling efektif. Jahe dengan manfaat antivirus, antimikroba, dan antiradang mampu mengatasi penyebab utama infeksi saluran pernapasan. Jahe bisa dikonsumsi langsung atau direbus dalam air mendidih. 4) Madu Madu mengandung antibakteri dan berbagai nutrisi untuk memperkuat daya tahan tubuh. Madu bisa dikonsumsi langsung atau dicampur dalam segelas susu. Cara lainnya adalah dengan dicampur dalam air hangat dan perasan jeruk lemon. 5) Berjemur diatas sinar matahari Sinar matahari adalah sumber utama asupan vitamin D bagi tubuh. Kekurangan vitamin D kadang berisiko mengakibatkan tubuh mengalami infeksi, salah satunya ISPA. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin D yang optimal, eksposur pada sinar matahari sebaiknya jangan lebih dari pukul 9 pagi. 6) Bawang putih Kandungan profilatik dalam bawang putih mampu mencegah flu dan masuk angin pada orang dewasa. Bawang putih kerap dianggap lebih bermanfaat jika dikonsumsi mentah, namun riset membuktikan konsumsi dalam bentuk matang juga tidak menurunkan manfaatnya. E. Penutup 1. Kesimpulan ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara bersamaan (Meadow, Sir Roy, 2002: 153). Infeksi akut adalah infeksi yang berlansung sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang digolongkan ISPA. Proses ini dapat berlangsung dari 14 hari (Suryana, 2005:57). Penyebabnya: Virus dan bakteri Seperti virus influeuza sterptococcus, shapilococcus, haemopilus influenzae. Alergen spesifik Alergi yang disebabkan oleh debu asap dan udara dingin atau panas. Perubahan cuaca dan lingkungan Kondisi cuaca yang tidak baik seperti peralihan suhu panas kehujan dan lingkungan yang tidak bersih atau tercemar Seseorang dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut : Batuk a. Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara (misalnya pada waktu berbicara atau menangis) b. Pilek, yaitu mengeluarkan lendir atau ingus dari hidung c. Panas atau demam, suhu badan lebih dari 37oC Pencegahan: Kegiatan atau jenis-jenis yang dapat dilakukan dalam mencegah terjadinya penyakit ISPA pada anak antara lain : Perbaikan peningkatan gizi, Perbaikan dan santasi lingkungan, Pemeliharaan Kesehatan perorangan.