Ringkasan Eksekutif Rencana Strategis KBRI Oslo

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Kondisi Umum
1.
Hubungan Indonesia – Norwegia
Hubungan RI – Norwegia saat ini berada dalam kondisi yang sangat baik sejak
dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1950. Hubungan diplomatik kedua negara,
yang memasuki usia 65 tahun pada tahun 2015 ini, mencatatkan berbagai bentuk kerja
sama yang telah dikembangkan.
Kedua negara telah menandatangani Deklarasi Bersama tentang kerja sama
Kemitraan Dinamis Indonesia – Norwegia di Abad ke-21 (Joint Declaration by the Minister
of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia and the Minister of Foreign Affairs of the
Kingdom of Norway on Cooperation Towards a Dynamic Partnership in the 21st Century),
oleh kedua Menteri Luar Negeri di Jakarta, 8 November 2010. Deklarasi menekankan
pentingnya kedua negara melakukan berbagai kerja sama yang berkesinambungan,
terutama pada penanganan arsitektur global, tuntutan globalisasi dan tantangan masa
depan dalam konteks forum internasional.
Kegiatan saling kunjung antar pejabat tinggi serta kepala pemerintahan kedua
negara menandai hubungan yang sangat baik. Kunjungan resmi terakhir ditingkat Kepala
Pemerintahan adalah kunjungan Perdana Menteri Erna Solberg ke Indonesia pada
tanggal 14-16 April 2015.
Kerja sama menonjol kedua negara meliputi: Dialog HAM RI-Norwegia; Dukungan
Norwegia terhadap Bali Democracy Forum (BDF); Kerja sama Konsultasi Keamanan
Bilateral; Pembentukan Joint Commission For Bilateral Cooperation RI Norwegia; Kerja
sama saling dukung; Cooperation on reducing greenhouse gas emissions from
deforestation and forest degradation (REDD+); Forum Konsultasi Bilateral bidang energi;
Perundingan IE-CEPA; Kerja sama perikanan dan kemaritiman; dan Kerja sama
pendidikan dan kesehatan.
Warga Negara Indonesia di Norwegia per April 2015 tercatat sebanyak 1.069 jiwa.
Rata-rata berdomisili di kota besar seperti Oslo, Bergen, Stavenger, Trondheim, dan
Kristiansand serta berprofesi sebagai ibu rumah tangga, professional di bidang
perminyakan dan perawat, serta pelajar/mahasiswa.
2.
Hubungan Indonesia - Islandia
Kerja sama bilateral antara Indonesia dan Islandia semakin meningkat dalam tiga
tahun terakhir, yang ditandai dengan adanya saling dukung di forum internasional.
Kunjungan di tingkat Kepala Pemerintahan terakhir adalah kunjungan Presiden Islandia
Ólafur Ragnar Grímsson ke Indonesia pada tanggal 20-24 April 2010.
1
Kerja sama menonjol kedua negara meliputi: pencalonan Indonesia; kerja sama
peningkatan kapasitas di bidang perikanan; pengembangan energi geothermal dan
perundingan IE-CEPA. Perusahaan Icelandic geothermal telah membuka kantor cabang
di Indonesia dan mengikuti beberapa tender pengembangan energi geothermal.
Indonesia juga berpartisipasi dalam forum tahunan artic circle yang diselenggarakan di
Reykjavik.
Warga Negara Indonesia di Islandia per April 2015 tercatat sebanyak 57 jiwa. Ratarata berdomisili di Ibukota Reykjavik dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga, serta
pelajar/mahasiswa.
2
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
A. Visi KBRI Oslo
Dengan mengacu pada visi Presiden RI dan Kementerian Luar Negeri, memperhatikan
tugas dan fungsi Perwakilan, Kertas Tugas Kepala Perwakilan dan mencermati
perkembangan terkini maka visi KBRI Oslo adalah sebagai berikut:
“Menjadi Ujung Tombak Dalam Mewujudkan Wibawa Diplomasi Indonesia Di Negara
Norwegia Dan Islandia Guna Memperkuat Jati Diri Bangsa Sebagai Negara Maritim
Untuk Kepentingan Rakyat”
Ujung tombak adalah posisi paling depan dalam penyelenggaraan hubungan bilateral.
Mewujudkan wibawa diplomasi adalah terciptanya penyelenggaraan hubungan Indonesia di
Norwegia dan Islandia yang disegani dan dihormati.
Memperkuat jati diri bangsa adalah penguatan identitas/ciri khas yang menandai keberadaan
bangsa Indonesia yang membedakannya dari bangsa lain di dunia.
Negara maritim adalah negara yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan dan
mengelola wilayah lautnya untuk mempertahankan kedaulatan dan meningkatkan
kemakmuran serta membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan
pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan serta membangun konektivitas dan
pertahanan maritim.
Untuk kepentingan rakyat adalah pemenuhan kebutuhan dan hajat hidup masyarakat guna
membangun kemakmuran bagi masyarakat luas, bangsa, dan negara.
B. Misi KBRI Oslo
Untuk mendukung pencapaian visi dimaksud maka ditetapkan misi KBRI Oslo sebagai
berikut:
1. Memperkuat peran dan kepemimpinan Indonesia sebagai negara maritim dalam kerja
sama dengan Norwegia dan Islandia untuk memajukan kepentingan nasional.
2. Meningkatkan kapasitas Perwakilan RI yang mumpuni dalam mendukung misi
diplomasi di Norwegia dan Islandia.
MISI 1:
Memperkuat peran dan kepemimpinan Indonesia sebagai negara maritim dalam kerja
sama dengan Norwegia dan Islandia untuk memajukan kepentingan nasional.
Memperkuat adalah menjadikan lebih kuat dari sebelumnya.
Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.
3
Kepemimpinan adalah nilai kewibawaan yang menjadi pertimbangan dan kepercayaan dunia
internasional terhadap kedudukan Indonesia, sehingga memiliki nilai pengaruh terhadap
kebijakan di forum internasional. Kepemimpinan dapat diperlihatkan di antaranya melalui
peran sebagai mediator dan stabilitator.
Negara maritim adalah negara yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan dan
mengelola wilayah lautnya untuk mempertahankan kedaulatan dan meningkatkan
kemakmuran serta membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan
pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan serta membangun konektivitas dan
pertahanan maritim.
Kerja Sama Internasional adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh negara yang
menyangkut aspek bilateral, regional, dan internasional untuk mencapai tujuan bersama.
Memajukan adalah mencapai atau membawa kepada suatu keadaan yang lebih baik.
Kepentingan nasional adalah amanat yang telah tercantum dalam Undang-Undang Dasar
1945 dan pada periode 2010-2014 difokuskan pada pencapaian Indonesia yang sejahtera,
demokratis, dan berkeadilan.
MISI 2:
Meningkatkan kapasitas Perwakilan RI yang mumpuni dalam mendukung misi diplomasi
di Norwegia dan Islandia.
Meningkatkan adalah menjadikan lebih baik dari sebelumnya.
Kapasitas Perwakilan RI adalah kemampuan Perwakilan RI untuk menciptakan nilai (value)
dimana kemampuan tersebut didapatkan dari berbagai jenis sumber daya yang dimiliki oleh
Perwakilan RI.
Mumpuni adalah mampu melaksanakan tugas dengan baik; menguasai keahlian (kecakapan,
keterampilan) tinggi.
C. Tujuan KBRI Oslo
Dalam rangka mengimplementasikan misi tersebut di atas, maka tujuan KBRI Oslo
dijabarkan dalam beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Peran Perwakilan RI dalam kerja sama bilateral yang berpengaruh.
Peran Perwakilan RI adalah partisipasi dan keikutsertaan perwakilan RI secara aktif.
Kerja Sama bilateral adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh negara
yang menyangkut aspek bilateral untuk mencapai tujuan bersama.
Berpengaruh adalah mempunyai pengaruh terhadap pengambil kebijakan isu-isu
bilateral.
Tujuan
Indikator Kinerja Utama
Peran Perwakilan RI Persentase rekomendasi
dalam kerja sama hasil kajian komprehensif
KBRI Oslo yang
Target
2015
Target
2019
25%
35%
4
bilateral
berpengaruh.
yang ditindaklanjuti
Stakeholders
Persentase realisasi
rencana aksi sebagai
implementasi dari
perjanjian/ kesepakatan
Persentase publik di
Norwegia dan Islandia
yang berpandangan positif
terhadap Indonesia
Persentase permasalahan
WNI dan BHI di Norwegia
dan Islandia yang
diselesaikan
Persentase responden
atau pengguna jasa yang
menyatakan puas atas
pelayanan kekonsuleran
50%
60%
10%
20%
80%
90%
80%
90%
2. Nilai manfaat ekonomi, keuangan dan pembangunan yang optimal melalui kerja
sama bilateral.
Nilai manfaat ekonomi adalah jumlah nominal manfaat secara ekonomi, keuangan,
dan pembangunan yang dihasilkan oleh berbagai kerja sama dan hubungan
perdagangan, investasi, dan pariwisata antar kedua negara.
Optimal adalah paling baik; tertinggi; dan paling menguntungkan.
Kerja Sama bilateral adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh negara yang
menyangkut aspek bilateral untuk mencapai tujuan bersama.
Tujuan ini diukur melalui indikator yang disertai dengan target sampai dengan 2019
melalui banyaknya negara akreditasi yang mencapai target peningkatan nilai
perdagangan dengan Indonesia, nilai investasi asing ke Indonesia, dan jumlah
wisatawan mancanegara ke Indonesia. Target dari tujuan ini sebagaimana tabel di
bawah:
Tujuan
Indikator Kinerja Utama
Nilai manfaat ekonomi,
keuangan
dan
pembangunan
yang
optimal melalui kerja
sama bilateral
Persentase
peningkatan
nilai perdagangan
Persentase
peningkatan
jumlah wisatawan
Persentase
peningkatan
penanaman modal
Target
2015
Target
2019
10%
20%
10%
20%
10%
20%
3. Kapasitas organisasi dan SDM Perwakilan RI yang handal, modern dan humanis.
Kapasitas Organisasi dan SDM Perwakilan RI adalah kemampuan Perwakilan untuk
menciptakan nilai dimana kemampuan tersebut didapatkan dari berbagai jenis
sumber daya yang dimiliki oleh Kementerian Luar Negeri.
Handal adalah (baku: andal) dapat dipercaya, menjadi tumpuan.
5
Modern adalah sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan
zaman.
Humanis adalah berdasarkan asas perikemanusiaan; pengabdi kepentingan sesama
umat manusia.
Tujuan
Sasaran antara
SDM yang
berkompeten
Menguatnya
kapasitas
organisasi dan
SDM KBRI Oslo
yang handal,
modern, dan
humanis
Indikator Kinerja
Utama
Persentase pejabat
yang telah
memenuhi standar
kompetensi jabatan
Organisasi dan
Tata Kelola yang
baik
Nilai Kemajuan
Reformasi Birokrasi
Lingkungan Kerja
yang Kondusif
Target Target
2015
2019
70%
90%
60%
80%
Indeks Kepuasan
Pegawai
70
80
Sistem Informasi
Manajemen yang
terintegrasi
Indeks keamanan
informasi (KAMI)
5
6
Sistem Informasi
Manajemen yang
Terintegrasi
Anggaran yang
Optimal
Indeks
pemeringkatan egoverment
Indonesia (PEGI)
Persentase
penyerapan
anggaran dan
realisasi kinerja
3
3,6
90%
92%
D. Sasaran KBRI Oslo
Sasaran yang akan dicapai oleh KBRI Oslo merupakan pengejawantahan dari misi dan
tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis dan menjadi arahan dan fokus dalam
penyusunan kegiatan setiap tahun. Pencapaian sasaran ini akan dialokasikan dalam 3 (tiga)
periode secara tahunan yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam kebijakan, program dan
kegiatan.
Secara umum, sasaran strategis KBRI Oslo yang hendak dicapai dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Meningkatnya dukungan Norwegia dan Islandia terhadap kedaulatan NKRI /
pembangunan infrastruktur kemaritiman / kerja sama bilateral dan isu-isu global.
Sasaran
Strategis
Meningkatnya
dukungan
Norwegia
dan
Islandia terhadap
kedaulatan NKRI
/ pembangunan
infrastruktur
kemaritiman
/
kerja
sama
Indikator Kinerja
Utama
Persentase
rekomendasi hasil kajian
komprehensif KBRI Oslo
yang ditindaklanjuti
Stakeholders
2015
2016
25
27
Target (%)
2017
2018
30
32
2019
35
6
bilateral dan isuisu global
2.
3.
4.
Peningkatan peran KBRI Oslo dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia
di Norwegia dan Islandia.
Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
Utama
Peningkatan
peran KBRI
Oslo dalam
mendukung
peningkatan
pengaruh
Indonesia di
Norwegia
dan Islandia
Persentase
realisasi
rencana aksi
sebagai
implementasi
dari
perjanjian/
kesepakatan
Target (%)
2015
2016
2017
2018
2019
50
52
55
57
60
Peningkatan peran KBRI Oslo dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan
pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
Utama
Peningkatan
peran KBRI
Oslo dalam
menciptakan
nilai manfaat
ekonomi, dan
pembangunan
bagi
kesejahteraan
rakyat
Indonesia
Persentase
peningkatan
trade,
tourism,
and
investment
(TTI)
Target (%)
2015
2016
2017
2018
2019
10
12
15
17
20
Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI Oslo di Norwegia
dan Islandia.
Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
Utama
Menguatnya
peran soft
power
diplomasi
yang
dilakukan
oleh KBRI
di Norwegia
dan Islandia
Persentase
publik di
Norwegia dan
Islandia yang
berpandangan
positif
terhadap
Indonesia
Target (%)
2015
2016
2017
2018
2019
10
12
15
17
20
7
5.
Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan Diaspora
di Norwegia dan Islandia.
Indikator
Kinerja
Utama
Persentase
permasalahan
WNI dan BHI
di Norwegia
Meningkatnya dan Islandia
pelayanan dan yang
diselesaikan
perlindungan
WNI/BHI serta Persentase
pemberdayaan responden
diaspora di
atau
Norwegia dan pengguna
Islandia
jasa yang
menyatakan
puas atas
pelayanan
kekonsuleran
Sasaran
Strategis
6.
Target
2015
2016
2017
2018
2019
80
82
84
87
90
80
82
84
87
90
Meningkatnya penerapan manajemen kinerja dan anggaran yang akuntabel.
Sasaran
Strategis
Meningkatnya
penerapan
manajemen
kinerja dan
anggaran
yang
akuntabel
Indikator
Kinerja
Utama
Nilai hasil
evaluasi
akuntabilitas
kinerja
Instansi
Pemerintah
(AKIP)
Perwakilan
yang
dilakukan
Itjen dan
BPO.
Persentase
Realisasi
Anggaran
(SP2D)
terhadap
alokasi DIPA
Perwakilan.
Target (%)
2015
2016
2017
2018
2019
50
60
70
80
90
95
95
95
95
95
8
Lampiran I: Matriks Arah Kebijakan dan Strategi
No.
1.
Arah Kebijakan
Kemenlu
Strategi Kemenlu
Strategi KBRI Oslo
Peningkatan peran
dan
pengaruh
Indonesia sebagai
negara
middle
power di dunia
internasional
Mengintensifkan kerja sama
bilateral, regional, dan
internasional dalam
menanggulangi kejahatan
transnasional, seperti: korupsi,
terorisme, penyelundupan
manusia, perdagangan orang,
perdagangan gelap narkoba,
perompakan perdagangan
senjata ilegal, illegal fishing.
- Memanfaatkan
peluang
kerja
sama
Joint
Commission on Bilateral
Cooperation (JCBC) dan
skema kerja sama bilateral
lainnya
- Menjajagi peluang-peluang
kerja sama baru.
Meningkatkan
kerja
sama
peningkatan kapasitas melalui
skema Kerja Sama SelatanSelatan (KSS) dan triangular
untuk mendukung politik luar
negeri
- Memajukan skema kerja
sama
triangular
cooperation
dengan
melibatkan Norwegia
- Menjajagi peluang-peluang
kerja sama baru.
Meningkatkan peran Indonesia
di tingkat global dan
internasional melalui
penguatan kerja sama
bilateral, khususnya dengan
negara mitra strategis dan
organisasi intra dan antar
kawasan
- Berpartisipasi pada fora
internasional
yang
membahas isu-isu yang
menjadi
kepentingan
Indonesia
yang
diselenggarakan di wilayah
akreditasi.
Menggunakan diplomasi publik
dan berkarakter soft power
Indonesia melalui kerja sama
kebudayaan, pemberian
beasiswa, people to people
contact, jejaring diaspora
Indonesia
- Memperkuat pelaksanaan
diplomasi publik KBRI Oslo
dengan berpartisipasi aktif
dalam kegiatan yang dapat
menjadi ajang promosi
Indonesia
- Menjaring calon penerima
beasiswa,
menggalang
diaspora Indonesia untuk
bersinergi
dalam
pelaksanaan
kegiatan
diplomasi publik KBRI Oslo
- Menggalang para alumni
penerima beasiswa untuk
mendukung
kegiatan
diplomasi publik KBRI Oslo
Mengelola dan memperkuat
jaringan alumni asing penerima
beasiswa
Indonesia
dan
jaringan
amlumni
WNI
9
penerima beasiswa asing untuk
memperkuat diplomasi publik
2.
Penguatan
diplomasi ekonomi
Mendorong keterwakilan WNI
pada badan-badan
internasional baik secara
profesional maupun melalui
keterlibatan aktif dalam
kelompok kerja dan
penyusunan norma-norma di
tingkat internasional
- Melakukan
pendekatan
kepada
pemerintah
setempat
terkait
pencalonan WNI pada
badan-badan internasional
Memperluas dan meningkatkan
akses pasar bagi produk
barang dan jasa Indonesia,
serta
meningkatkan
arus
investasi, dan pariwisata ke
indonesia, serta mendorong
perlindungan pasar domestik
dari praktek perdagangan yang
tidak adil
- Memperkuat aktifitas
business matching dengan
stakeholders di Norwegia,
Islandia dan Indonesia.
- Berkontribusi dalam
penyelesaian perundingan
IE-CEPA
Memperkuat
Indonesia
prospektif
- Meningkatkan
upayaupaya promosi.
- Melakukan
kegiatan
analisa pasar.
- Melakukan sharing
informasi dan koordinasi
antar Perwakilan terdekat
- Meningkatkan
upayaupaya promosi.
- Menjajagi peluang-peluang
kerja sama baru.
pada
diplomasi
pasar
Mendorong masuknya investasi
asing
pada
sektor-sektor
prioritas
Indonesia
serta
memfasilitasi dan mendorong
serta melindungi investasi
Indonesia di luar negeri.
Perhatian khusus diberikan
pada Perjanjian Promosi dan
Perlindungan
Penanaman
Modal (P4M) bilateral serta
kelanjutan
perundingan
perjanjian investasi
Mendorong implementasi kerja
sama perdagangan dan
investasi yang berimbang dan
berkelanjutan
3.
Peningkatan
pelayanan
perlindungan
Melakukan monitoring dan
evaluasi kesepakatan kerja
sama bilateral
Memastikan kehadiran negara Mengupayakan agar Perdan dalam
pelayanan
dan wakilan
senantiasa
WNI perlindungan WNI/BHI di luar menangani secara langsung
10
dan BHI di luar negeri
negeri
serta mengedepankan
pemberdayaan
dan keberpihakan
diaspora
dengan setiap kasus yang menimpa
kepedulian WNI/BHI dan memastikan
tersedianya
fasilitas
pelayanan
warga
yang
cepat, tepat dan akuntabel
serta
berkualitas
dan
profesional.
Mengoptimalisasi
langkah- Memperkuat
koordinasi
langkah pencegahan, deteksi dengan para pemangku
dini, dan cepat tanggap dalam kepentingan setempat
penyelesaian kasus WNI/BHI di
luar negeri
Memperkuat sinergi dalam
Perlindungan WNI di luar negeri
dengan Komunitas Indonesia di
luar negeri serta pelayanan dan
pemberdayaan Diaspora dan
Masyarakat Madani
Meningkatkan sinergi dan
melibatkan unsur warga/
kelompok masyarakat di
wilayah
kerja
dalam
pelaksanaan perlindungan
warga, dengan membantu
memonitor kondisi sesama
WNI,
menyampaikan
informasi
kejadian
dan
membantu
mendiseminasikan informasi
penting dari Perwakilan
11
Download