Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ditinjau dari Gaya Belajar Audio-Visual dan Kinestetik terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Palopo 1) Anita Limbong1), Jasruddin2), Muhammad Arsyad3) Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar, Makassar 90222 dan Guru Fisika SMAN 6 Palopo Email: [email protected] Abstrak. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ditinjau dari Gaya Belajar Audio-Visual dan Kinestetik terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Palopo Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui: (1) seberapa besar peningkatan hasil belajar fisika peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran proyek ditinjau dari gaya belajar audio-visual; (2) seberapa besar peningkatan hasil belajar fisika peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran proyek ditinjau dari gaya belajar kinestetik. Desain Penelitian yang digunakan adalah desain pre-test and post-test group desain. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 6 Palopo, sedangkan sampelnya adalah kelas XI IPA 2 dengan jumlah peserta didik 37 orang. Dari kusioner gaya belajar yang diberikan kepada peserta didik didapatkan bahwa untuk peserta didik dengan gaya belajar audio-visual sebanyak 28 orang dan peserta didik dengan gaya belajar kinestetik sebanyak 9 orang. Data hasil penelitian diperoleh dengan memberikan tes hasil belajar pada materi Fluida berupa Pretest dan Posttest. Hasil analisis dekskriptif menunjukkan bahwa skor rata-rata tes hasil belajar peserta didik pada Pretest untuk gaya belajar audiovisual adalah 17,71 sedangkan untuk peserta didik dengan gaya belajar kinestetik adalah 17,56. Untuk skor rata-rata tes hasil belajar peserta didik pada Posttest untuk gaya belajar audio-visual adalah 23,50 sedangkan untuk peserta didik dengan gaya belajar kinestetik adalah 25,56. Dari hasil analisis ini menunjukkan bahwa skor rata-rata tes hasil belajar peserta didik kelas XI IPA2 SMA Negeri 6 Palopo setelah diajar dengan menggunakan model pebelajaran berbasis proyek baik yang memiliki gaya belajar audio-visual maupun kinestetik mengalami peningkatan dari skor rata-rata hasil belajar peserta didik sebelum diajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek. Kata Kunci : Gaya Belajar, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Abstract. The Application of Project Based Learning Model Viewed from the Audio-Visual Learning Style and Kinesthetic toward Physics Learning Result of Class XI IPA Students at SMAN 6 Palopo The study is a quasi-experiment which aims at examining (1) the improvement of students learning result in Physics subject taught by employing project based learning model viewed from audio-visual learning style, (2) the improvement of students learning result in Physics subject taught by employing project based learning model viewed from kinesthetic learning style. The research design employed pre-test and post-test group design. The population of the study as the students of grade XI IPA at SMAN 6 Palopo; whereas, the sample was grade XI IPA2 with the total of 37 students. Based on the learning style questionnaire given to the students, it was obtained that audio-visual style was 28 students an kinesthetic style was 9 students. Data of the research were obtained from the result on Fluids lesson material in forms of pre-test and post-test. The result of descriptive analysis indicates that the mean score of the pre-test of audio-visual students is 17,71 and 17,56 is kinesthetic students. The mean score of the post-test of audio-visual students is 23,50 and 25,56 is kinesthetic students . The result of analysis indicates that the mean score students learning result in class XI IPA2 at SMAN 6 Palopo after being taught by employing project based learning model who have audio-visual learning style an kinesthetic learning style is greater than mean score of students learning result before being taught by employing project based learning model. Keywords : Learning style, Learning result, Learning model yang PENDAHULUAN dimiliki. Pada dasarnya pendidikan Pendidikan merupakan hal yang mendasar sangatlah penting untuk membentuk sumber yang dibutuhkan oleh setiap manusia, karena daya manusia berakhlak mulia, aktif, kreatif, dan melalui dapat mempunyai potensi yang bisa meningkatkan diri mengembangkan kemampuan dasar dan bakat untuk lebih bertakwa kepada Tuhan Yang Maha proses pendidikan manusia 1 Esa Pada masa yang akan datang. Penguasaan dalam proses pembelajaran ini peserta didik dunia tidak hanya tergantung kepada sumber kurang berperan aktif dan sangat bergantung daya alam, tetapi sangat dipengaruhi oleh oleh guru (Nurhamsyahnyetz, 2013). tersedianya sumber daya manusia yang tangguh, Guru mempunyai peranan penting dalam berpengetahuan luas, kreatif, terampil dan mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran. berkepribadian. Seorang guru bukan hanya memberikan Pendidikan Fisika dan Ilmu Pengetahuan pengetahuan kepada peserta didik, namun guru Alam yang diberikan kepada peserta didik harus mampu menciptakan kondisi dan situasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan yang memungkinkan pembelajaran berlangsung kualitas dalam secara aktif. Pembelajaran dikels sebaiknya menghadapi perkembangan kehidupan dimasa menggunakan semua sumber belajar dalam yang akan datang. Dengan adanya kualitas upaya sumber daya manusia yang bermutu akan beberapa pembelajaran seperti pembelajaran meningkatkan berbasis sumber daya manusia penguasaan teknologi untuk pembangunan di Indonesia. pengetahuan masalah, peserta didik. pembelajaran Ada siklus, pembelajaran kuantum, pembelajaran berbasis Fisika merupakan salah satu pilar utama ilmu membelajarkan dan teknologi yang proyek dan masih banyak yang lainnya. Dalam kaitannya dengan pembelajaran di memberikan pemahaman mengenai fenomena sekolah, berdasarkan pengalaman alam serta kemungkinan aplikasinya dalam SMA Negeri 6 Palopo terlihat bahwa masih meningkatkan umat banyak peserta didik yang menganggap fisika itu manusia. Hampir semua aspek dalam kehidupan sulit, sehingga menyebabkan nilai fisika peserta ini menggunakan aplikasi konsep fisika, dari hal didik rendah. Salah satu faktor yang dianggap yang paling sederhana hingga hal yang begitu berpengaruh rumit. Pengembangan konsep fisika dapat adalah gaya belajar. Selama ini guru kurang dilakukan jika peserta didik dapat memahami memperhatikan gaya belajar peserta didik. dan meningkatkan kemampuan menggunakan Peserta didik memiliki cara belajarnya sendiri konsep fisika dalam mengkomunikasi ide atau sehingga gagasan. Proses pembelajaran pada sekolah, informasi yang diterimanya secara maksimal. masih sangat Gaya belajar merupakan suatu hal yang sangat sederhana, hanya sekedar memberikan ilmu penting dalam melaksanakan tugas belajarnya pengetahuan yang dimiliki oleh guru kepada baik dirumah, masyarakat maupun sekolah. kesejahteraan menggunakan cara hidup yang peserta didik. Proses pembelajaran tersebut tidak memperhatikan proses mendapatkan dalam dapat kegiatan menyerap peneliti di pembelajaran dan mengolah Gaya belajar merupakan kunci utama ilmu mengembangkan kemampuan berpikir peserta pengetahuan tersebut sehingga mengakibatkan didik. Perbedaan gaya belajar peserta didik amat 2 penting diperhatikan oleh guru dalam kegiatan Seberapa besar peningkatan hasil belajar fisika belajar mengajar. Sebab, dengan mengetahui peserta perbedaan gaya belajar individual, guru lebih pembelajaran proyek ditinjau dari gaya belajar mudah kinestetik? mencari metode dan pendekatan pembelajaran yang efektif sekaligus menarik bagi seluruh peserta didik. Untuk mengatasi didik yang diajar dengan model Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah: 1) Untuk menganalisis masalah ini maka peningkatan hasil belajar fisika peserta didik seorang guru harus mampu memahami dan yang diajar dengan model pembelajaran proyek menguasai model dan strategi pembelajaran ditinjau dari gaya belajar audio-visual. 2) Untuk yang digunakan. Untuk meningkatkan hasil menganalisis peningkatan hasil belajar fisika belajar peserta didik khususnya dalam mata peserta pelajaran fisika, guru perlu menyajikan model, pembelajaran proyek ditinjau dari gaya belajar strategi atau pendekatan pembelajaran yang kinestetik. dapat meningkatkan hasil belajar. Salah satu alternatif yang menerapkan dapat didik diajar dengan model Pembelajaran berbasis proyek merupakan digunakan dengan pembelajaran berbasis proyek. proyek/kegiatan pembelajaran yang yang menggunakan sebagai media. Guru Model pembelajaran berbasis proyek merupakan menugaskan peserta didik untuk melakukan model pembelajaran yang secara langsung eksplorasi, penilaian, interprestasi, sistesis dan melibatkan proses informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk pembelajaran melalui kegiatan penelitian untuk hasil belajar. Pembelajaran ini menggunakan mengerjakan dan menyelesaikan suatu proyek masalah pembelajaran tertentu (Abidin, 2013). mengumpulkan peserta didik dalam sebagai langkah dan awal dalam menginterprestasikan Berdasarkan latar belakang diatas, penulis pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya tertarik melakukan penelitian yang berjudul dalam beraktivitas secara nyata (Hosnan, 2014 ). “Penerapan Berbasis Pembelajaran berbasis proyek ini tidak hanya Proyek Ditinjau Dari Gaya Belajar Audio-Visual mengkaji hubungan antara informasi teoritis dan dan Kinestetik terhadap Hasil Belajar Fisika praktek, tetapi juga memotivasi peserta didik Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 6 untuk merefleksi apa yang mereka pelajari Palopo”. dalam Model Pembelajaran Penelitian ini dilakukan untuk menjawab rumusan masalah: 1) Seberapa pembelajaran dalam sebuah proyek nyata. Peserta didik dapat bekerja secara nyata, besar seolah-olah ada di dunia nyata yang dapat peningkatan hasil belajar fisika peserta didik menghasilkan produk secara realistis (Halil, yang diajar dengan model pembelajaran proyek 2008). ditinjau dari gaya belajar audio-visual? 2) 3 Dalam penelitian ini pembelajaran Fisika informasi (DePorter, Bobbi & Hernacki, Mike, berbasis proyek merupakan pembelajaran Fisika 2000). Gaya belajar bukan hanya berupa aspek yang dilaksanakan melalui pemberian tugas ketika Fisika yang dikerjakan secara kelompok oleh mendengar, menulis dan berkata tetapi juga peserta praktikum/eksperimen aspek pemrosesan informasi sekunsial, analitik, beranggotakan 5-6 orang peserta didik dan global atau otak kiri-otak kanan, aspek lain hasilnya nanti akan dipresentasikan di depan adalah ketika merespon sesuatu atas lingkungan kelas. belajar (diserap secara abstrak dan konkret). didik berupa Hasil belajar merupakan suatu penilaian akhir dari proses dan pengalaman menghadapi informasi, melihat, Aneka macam sifat, kepribadian anak yang akan mempengaruhi cara atau gaya belajar dilakukan secara berulang-ulang yang akan mereka. Oleh karena itu sebagai seorang tersimpan dalam jangkah waktu yang lama atau pendidik seharusnya mampu mengenali setiap bahkan tidak akan hilang karena hasil belajar gaya belajar peserta didiknya. Jadi, dengan turut serta dalam membentuk pribadi individu pendidik mengetahui gaya belajar peserta didik yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik maka mereka dapat memahami bahwa setiap lagi sehingga akan mengubah cara berpikir serta anak menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik. berbeda-beda. Meskipun peserta didik di berikan Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh materi yang sama dengan cara yang sama namun siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar kadang yang meliputi memahami aspek kognitif, afektif, dan memiliki masih tingkat pemahaman terdapat materi, anak nilai yang ulangan yang tidak belum psikomotorik. Dalam penelitian ini hasil belajar mmemenuhi kriteria minimal, hal tersebut bukan yang akan diukur adalah peningkatan hasil karena belajar dalam ranah kognitif, dimana hasil pemahaman dan gaya belajar peserta didik yang belajar peserta didik dalam hal ini ditinjau dari berbeda-beda. gaya belajar Audio-Visual dan Gaya Belajar Kinestetik. peserta didik bodoh tapi tingkat Gaya belajar Audio-visual merupakan gaya belajar yang dimiliki peserta didik yang Gaya belajar atau “learning style” peserta lebih mudah menyerap pelajaran dengan melihat didik yaitu cara peserta didik bereaksi dan dan menggunakan yang kinestetik merupakan gaya belajar melalui diterimanya dalam proses belajar (Nasution, gerakan-gerakan sebagai sarana memasukkan 2002). Menurut Bobbi DePorter dan Mike informasi Hernacki suatu dengan bidang objek sangat disukai karena kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap, mereka dapat mengalami sesuatu dengan sendiri. dan Gaya belajar jenis ini yang bersifat eksternal gaya kemudian perangsang-perangsang belajar mengatur merupakan serta mengolah mendengar ke sedangkan dalam gaya belajar otaknya.Penyentuhan 4 adalah melibatkan kegiatan fisik, membuat dalam jangkah waktu yang lama atau bahkan model, tidak akan hilang karena hasil belajar fisika turut memainkan peran, berjalan, dan sebagainya. serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan mengubah cara berpikir serta METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat quasi-eksperimen. menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik. Desain Dengan demikian penilaian hasil belajar fisika penelitian yang digunakan adalah pre-test and peserta didik dalam penelitian ini dilakukan post-test melalui metode tes dan nontes. Metode tes group desain yang digambarkan sebagai berikut: digunakan untuk menilai tingkat penguasaan O1 X O2 peserta didik terhadap materi pembelajaran (Sugiyono, 2009) fisika pada ranah kognitif yang diperoleh dari hasil pemberian tes tertulis hasil belajar fisika. Dimana O1: Pengukuran perlakuan pre-test), X : (sebelum diberi Sedangkan metode nontes digunakan untuk Perlakuan (model menilai sikap dan keterampilan peserta didik pembelajaran berbasis proyek), O2: Pengukuran (sesudah diberi perlakuan post-test) selama proses pembelajaran. Populasi dalam penelitian ini adalah Definisi operasional variabel penelitian adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri (1) adalah 6 Palopo sebanyak empat kelas tahun pelajaran kegiatan yang menggunakan proyek sebagai 2014/2015, dimana sampel dalam penelitian ini media. Guru menugaskan peserta didik untuk adalah satu kelas XI IPA 2 yang diambil secara melakukan eksplorasi, penilaian, interprestasi, langsung dari populasi tanpa random. Sampel ini sistesis dan informasi untuk menghasilkan dinamakan Purposive Sample dimana subjek berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran ini diambil bukan didasarkan atas strata ,random, menggunakan masalah sebagai langkah awal atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan dalam mengumpulkan dan menginterprestasikan tertentu. Pembelajaran berbasis proyek pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya Instrument yang digunakan dalam dalam beraktivitas secara nyata Hasil belajar penelitian ini adalah tes hasil belajar fisika merupakan kemampuan yang dinyatakan dalam peserta didik dalam bentuk pretest dan posttest, skor atau angka sesuai dengan indikator yaitu dimana diawal penelitian peserta didik telah translasi, interpretasi, ekstrapolasi. (2) Hasil mengisi Belajar Fisika merupakan suatu penilaian akhir menganalisis gaya belajar peserta didik apakah dari proses dan pengalaman yang dilakukan termasuk dalam gaya belajar audio-visual atau secara berulang-ulang yang akan tersimpan kinestetik kusioner gaya belajar untuk 5 Teknik analisis data dalam penelitian ini Rangkuman hasil perhitungan statistik adalah dengan menggunakan teknik statistik deskriptif dari data skor hasil belajar peserta deskriprif untuk didik kelas XI IPA 2 SMA Negeri 6 Palopo mendeskripsikan karakteristik distribusi hasil tahun ajaran 2014/2015 sebelum dan sesudah belajar fisika peserta didik kelas XI SMA Negeri diajar dengan model pembelajaran berbasis 6 Palopo. Analisis deskriptif ini ditampilkan proyek baik untuk peserta didik yang memiliki dalam bentuk rata-rata, standar deviasi, skor gaya belajar audio-visual maupun peserta didik maksimum dan skor minimum dan analisis N- dengan gaya belajar kinestetik Gain dalam tabel dan gambar berikut : yang yang digunakan digunakan untuk mengetahui dapat dilihat peningkatan hasil belajar fisika peserta didik. Tabel 4.2. Hasil Analisis Deskriptif Skor Pretest dan Posttest Hasil Belajar Peserta HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang dideskripsikan dalam Didik Kelas XI IPA2 SMA Negeri 6 penelitian ini adalah data gaya belajar yang Palopo Berdasarkan Gaya Belajar diperoleh dari isian kuesioner tertulis tentang Audio Visual gaya belajar peserta didik. Aspek-aspek yang diukur meliputi ciri gaya belajar Audio-visual dan Kinestetik. Pembagian kategori gaya belajar audio-visual dan kinestetik yang digunakan berdasarkan perolehan skor tertinggi. Deskripsi data gaya belajar peserta didik disajikan dalam Tabel berikut: Tabel 4.1. Data Gaya Belajar Peserta Didik Gaya Belajar Jumlah Peserta didik Audio-Visual 28 Kinestetik 9 Statistik Ukuran sampel Skor ideal Skor tertinggi Skor terendah Rentang skor Skor rata-rata Variansi Standar deviasi Nilai statistik Pretest Posttest 28 30 21 14 7 17,86 4,72 2,17 28 30 27 19 8 23,50 5,61 2,36 Gambaran lebih jelas mengenai skor ratarata pretest dan posttest Hasil Belajar Fisika Hasil belajar Fisika peserta didik Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Palopo yang diukur menggunakan instrumen tes hasil peserta didik yang memiliki gaya belajar audiovisual dapat dilihat dari gambar berikut: belajar. Peserta didik diberikan pretest kemudian model pembelajaran berbasis proyek diterapkan setelah itu di lakukan test diakhir (posttest). 6 Ukuran sampel Skor ideal Skor tertinggi Skor terendah Rentang skor Skor rata-rata Variansi Standar deviasi 9 30 20 15 5 17,56 3,28 1,81 9 30 28 23 5 25,56 2,53 1,59 Gambar 4.1 Diagram Skor Pretest Hasil Belajar Gambaran lebih jelas mengenai skor rata- Fisika untuk Gaya Belajar Audio- rata pretest dan posttest Hasil Belajar Fisika Visual peserta didik yang memiliki gaya belajar kinestetik dapat dilihat dari gambar berikut: Gambar4.2 Diagram Skor Posttest Hasil Belajar Fisika untuk Gaya Belajar Audio-Visual Gambar 4.3 Diagram Skor Pretest Hasil Belajar Fisika untuk Gaya Belajar Kinestetik Tabel 4.3. Hasil Analisis Deskriptif Skor Pretest dan Posttest Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI IPA2 SMA Negeri 6 Palopo Berdasarkan Gaya BelajarKinestetik Statistik Nilai statistik Pretest Posttest Gambar 4.4 Diagram Skor Posttest Hasil Belajar Fisika untuk Gaya Belajar Kinestetik 7 Setelah diperoleh nilai pretest dan posttest g dapat dilakukan uji Normalitas Gain untuk S post S pre S maks S pre mengetahui tingkat Hasil Belajar Fisika peserta didik baik untuk peserta didik dengan gaya belajar audio-visual maupun peserta didik (Meltzer, 2002) Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan gambar 4.6 dengan gaya belajar kinestetik. Namun, dahulu dilakukan analisis rata-rata pretest dan posttest seperti pada Tabel 4.4 dan Gambar 4.5: Tabel 4.4 Hasil Analisis Rata-Rata Pretest dan Tabel 4.5 Rata-rata Peningkatan Hasil belajar No Kelas N Gain Kategori 1 Audio-Visual 0.46 Sedang 2 Kinestetik 0.64 Sedang Posttest No Gaya Belajar 1 2 AudioVisual Kinestetik Skor rata-rata Pretest Posttest Gain 17,71 17,56 5,79 8.00 23,50 25,56 Gambar 4.6 Diagram Rata-Rata Peningkatan hasil belajar Peserta Didik Gaya Belajar Audio-Visual dan Kinestetik Hasil analisis deskriptif memberikan gambaran mengenai skor maksimum, skor minimum, skor rata-rata, variansi dan standar Gambar 4.5 Diagram rata-rata Pretest dan Posttest Peserta Didik deviasi untuk pretest dan posttest. Hasil belajar peserta didik dengan gaya belajar audio-visual sebelum Dari skor rata-rata pretest dan posttest ini, maka akan dilanjutkan uji Normalitas Gain ratarata untuk melihat tingkat Hasil Belajar Fisika peserta didik terhadap materi yang diberikan dengan rumus gain ternormalisasi (N-Gain) diterapkan berbasis proyek model pembelajaran mendapatkan skor rata-rata 17,71 tidak jauh berbeda dengan hasil yang diperoleh peserta didik dengan gaya belajar kinestetik yang mendapatkan skor rata-rata 17,56. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar sebagai berikut: 8 peserta didik agak rendah dilihat dari skor ratarata peserta didik yang ideal yaitu 30. Berdasarkan pembahasan di atas skor rata-rata peserta didik dengan gaya belajar Penelitian ini dilakukan untuk melihat ada audio-visual sedikit berbeda dengan peserta tidaknya pengaruh hasil belajar peserta didik didik dengan gaya belajar kinestetik. Skor rata- peserta model rata peserta didik dengan gaya belajar kinestetik pembelajaran berbasis proyek. Dimana hasil lebih tinggi dari peserta didik dengan gaya belajar peserta didik dilihat dengan menganalisis belajar audio-visual. didik setelah diterapkan skor hasil belajar yang dicapai peserta didik. Untuk melihat peningkatannya dilakukan analisis N-Gain. Gaya belajar merupakan kecenderungan peserta didik untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk Hasil belajar peserta didik kelas XI IPA2 tanggung jawabnya untuk memperoleh satu SMA Negeri 6 Palopo berada pada kategori pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan rendah ,sedang, dan tinggi untuk setiap peserta belajar di kelas. Gaya belajar merupakan kunci didik dilihat berdasarkan skor rata-rata peserta untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, didik. Namun jika ditinjau dari keseluruhan skor sekolah, dan dalam situasi antar pribadi. Dengan peserta didik maka hasil belajar peserta didik begitu untuk gaya belajar audio-visual dan kinestetik seseorang dalam menyerap dan mengolah berada pada kategori sedang. Skor peserta didik informasi sehingga akan mempengaruhi prestasi gaya belajar audio-visual dan kinestetik secara yang dicapai. Peserta didik akan dapat belajar merata mendekati skor rata-rata yaitu 23,50 dan dengan baik dan hasil belajarnya baik, apabila ia 25,56 walaupun demikian skor yang diperoleh mengerti belum mampu mendekati skor ideal, dimana merupakan kecenderungan peserta didik untuk skor ideal yang sebenarnya sebesar 30. Oleh mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya karena itu, hasil belajar peserta didik termasuk sebagai bentuk tanggung jawabnya dalam kategori sedang. memperoleh satu pendekatan belajar yang sesuai gaya belajar gaya akan belajarnya. mempengaruhi Gaya belajar untuk Analisis hasil tes belajar yang dilakukan dengan tuntutan belajar di kelas. Gaya belajar diperoleh bahwa terdapat perbedaan antara merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja pretest dan posttest untuk hasil belajar peserta dalam pekerjaan, sekolah, dan dalam situasi didik baik yang memiliki gaya belajar audio- antar pribadi. Dengan begitu gaya belajar akan visual maupun gaya belajar kinestetik. Jadi jika mempengaruhi seseorang dalam menyerap dan ditinjau secara umum dengan melihat skor total mengolah dari setiap peserta didik diperoleh bahwa mempengaruhi prestasi yang dicapai. Peserta terdapat pengaruh hasil belajar peserta didik didik akan dapat belajar dengan baik dan hasil informasi sehingga akan kelas XI IPA2 SMA Negeri 6 Palopo. 9 belajarnya baik, apabila ia mengerti gaya langsung belajarnya. memahami materi pelajaran. Hal ini sesuai Gaya belajar ini hanya melakukan proyek untuk dapat merupakan dengan ciri peserta didik dengan gaya belajar indikator bagaimana seorang peserta didik dalam kinestetik yang lebih mudah memmahami menyerap materi atau informasi baru ke dalam pelajaran jika berorientasi fisik (dalam hal ini otaknya. Namun gaya belajar harus menjadi proyek yang dilakukan) serta menggunakan pertimbangan utama bagi seorang pengajar berbagai peralatan atau media. dalam merencanakan dan melakukan kegiatan belajar mengajarnya termasuk dalam Selama masa penelitian, peneliti juga memperoleh hasil pengamatan yang mengembangkan kemampuan berpikir kreatif menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang peserta didik. Guru atau pengajar harus berusaha lebih baik pada setiap peserta didik. kehadiran menyesuaikan gaya mengajarnya dengan gaya peserta didik selama pelaksanaan penelitian belajar peserta didik. Guru dapat mengajar cukup memuaskan. Namun, kehadiran peserta dengan cara memasuki dunia peserta didik. Gaya didik tidak dapat dijadikan indikator tetap mengajar guru adalah gaya belajar peserta didik. karena kehadiran dapat dipengaruhi oleh faktor Dengan memahami gaya belajar peserta didik internal dari dalam diri peserta didik dan faktor guru dapat menggunakan berbagai macam eksternal variasi mengajar baik metode ataupun media misalnya sakit atau ada urusan lain yang sangat yang digunakannya. penting. Keaktifan peserta didik baik dalam dari lingkungan peserta didik, Dari data yang diperoleh, ntuk peserta bertanya kepada temannya atau kepada guru jika didik yang memiliki gaya belajar audio-visual menemukan kesulitan, menawarkan ide atau diperoleh skor rata-rata 23,50 dan untuk peserta menjawab pertanyaan guru maupun teman, dan didik dengan gaya belajar kinestetik diperoleh membantu teman dalam belajar mengalami skor rata-rata 25,56. Hasil ini menunjukkan peningkatan. terdapat perbedaan skor rata-rata baik untuk Meskipun telah banyak peserta didik yang peserta didik yang memiliki gaya belajar audio- aktif dalam proses belajar mengajar, namun visual dengan peserta didik yang memiliki gaya masih ada juga peserta didik yang pasif, tidak belajar kinestetik. Berdasarkan tersebut, maka mau mengajukan pertanyaan walaupun belum peneliti berkesimpulan mungkin faktor gaya mengerti terhadap materi belajar sedikit mempengaruhi hasil belajar kesulitan peserta mengemukakan atau menjawab pertanyaan guru berbasis didik ketika proyek model diterapkan. pembelajaran Peserta didik dalam belajar atau menemukan serta tidak mau atau temannya, dan tidak aktif pada saat teman- dengan gaya belajar kinestetik lebih antusias temannya memperhatikan secara berkelompok. Ada juga peserta didik pelajaran karena mereka bekerja menyelesaikan soal-soal 10 yang hanya aktif pada saat guru mengontrol skor lebih tinggi dibandingkan dengan peserta hasil pekerjaan peserta didik. Hal ini bisa saja didik dengan gaya belajar kinestetik. terjadi karena disebabkan oleh faktor psikologi peserta didik tersebut. Setelah melihat hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka penulis menyarankan: 1) Dari uraian di atas menunjukkan bahwa Dalam penelitian lebih lanjut pada penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat model pembelajaran disamping pada pendidik, meningkatkan partisipasi peserta didik dalam perlu disosialisasikan juga terlebih dahulu proses pembelajaran sehingga kepada peserta didik bagaimana tahapan model dapat lebih memahami peserta didik dan pembelajaran yang akan digunakan, agar saat mengubah sikap peserta didik dalam belajar pembelajaran berlangsung kegagalan dalam fisika. Dengan demikian, dapat dikemukakan proses bahwa model pembelajaran berbasis proyek efisiensi serta efektifitas pembelajaran dapat dapat alternatif tercapai. 2) Sampel penelitian yang digunakan pembelajaran untuk meningkatkan Hasil Belajar peneliti yaitu peserta didik kelas XI IPA2 SMA Fisika peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 6 Negeri 6 Palopo. Penulis berpendapat apabila Palopo. penelitian sejenis ini dilakukan pada sampel dijadikan materi salah satu ajar pembelajaran dapat dihindari dan yang berbeda, maka hasil yang diperoleh kemungkinan juga berbeda. Hal tersebut sangat SIMPULAN DAN SARAN Adapun simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Terdapat peningkatan hasil wajar terjadi karena karakteristik peserta didik tiap sekolah juga berbeda. belajar peserta didik dengan gaya belajar audiovisual setelah diajar dengan menggunakan model pembalajaran berbasis proyek kelas XI IPA2 SMA Negeri 6 Palopo. 2) Terdapat DAFTAR PUSTAKA Abidin Yunus. 2013. Desain sistem Pembelajaran dalan Konteks Kurikulum 2013. Bandung : Refika Aditama peningkatan hasil belajar peserta didik dengan gaya belajar kinestetik setelah diajar dengan menggunakan model pembalajaran berbasis proyek kelas XI IPA2 SMA Negeri 6 Palopo. Dari skor yang di dapat peserta didik dengan gaya belajar audio-visual dan peserta didik dengan gaya belajar kinestetik terdapat perbedaan rata-rata skor dimana peserta didik dengan gaya belajar kinestetik memiliki rata-rata Altun dkk. 2009. The Effect of Project Based Learning on Science ndergraduates’ Learning of Electricity, Attitude towards Physics and Scientific Process Skills. International Online Journal of Educational Sciences Vol 1 No 1 DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2000. Quantum Learning, Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan (terjemahan Alwiyah). Bandung : Mizzan Media Utama 11 Halil. 2008. Prospective Science Teachers’ Conceptualizations About Project Based Learning. International Journal of Instruction Vol. 1 No.1. Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 (Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013). Bogor : Ghalia Indonesia Meltzer, D. E. 2002. The relationship between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics: A possible hidden variable in diagnostic pretest scores. American Journal Physics, 70 (2), 1259-1267. Nasution, S. 2002. Berbagai pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Badung : Bumi Aksara Nurhamsyahnyetz. 2013. Proses Pembelajaran Fisika. http://nurhamsyahnyetz. wordpress.com/2013/03/25 /prosespembelajaran -fisika/. Diakses tanggal 31 Mei 2014 12