Pandangan Pemikir Muslim Jepang Tentang Islam, Mesir

advertisement
Pandangan Pemikir Muslim Jepang Tentang Islam, Mesir & Barat
Written by Admin
Rabu, 09 Maret 2011
Islam bukanlah agama populer di Jepang. Agama ini diperkirakan datang pertama kali pada
awal 1900-an, ketika Muslim Tatar melarikan diri dari ekspansi Rusia. Namun komunitas
Muslim di Jepang baru terbentuk 100 tahun kemudian, bahkan beberapa sumber lain
menyebut lebih lama dari itu.
Kini beberapa sumber, seperti JapanFocus.Org, Mission Islam.com, dan Caesar E Farah,
lewat bukunya "
Islam:
Belief and Observation",
diterbitkan oleh Seri Pendidikan Baron (2003), dan studi Michael Penn (diterbitkan oleh
Havard Asia tahun 2008) memperkirakan jumlah populasi Muslim di negeri Sakura itu sekitar
100 ribu orang.
Islam tetap menjadi minoritas di Jepang dan tidak ada bukti kuat apakah Islam berkembang
atau tidak. Alih agama lebih banyak terjadi di kalangan wanita muda Jepang lewat perkawinan,
sebagaimana terdokumentasi oleh Japan Times, di awal 1990-an.
Namun meski minoritas, bukan berarti tak ada tokoh yang layak diperhitungkan. Salah satu
cendekiawan Muslim Jepang dengan pandangan cukup berpengaruh di dunia Islam adalah
Kosugi Yasushi. Dalam wawancara dengan ZAKIAH KOYA pekan lalu, ia membagi
pandangannya tentang Islam di Jepang, perkembangan timur tengah sekaligus prasangka
barat terhadap Islam. Guru besar bidang Studi Asia dan Afrika yang mengambil gelar sarjana
di Universitas Al Azhar itu pun menggambarkan Islam sebagai agama disiplin. Berikut petikan
wawancaranya.
Bagaimana anda mengartikan Islam?
Islam adalah agama religius dan sebuah peradaban sekaligus. Islam itu unik dan memiliki
system untuk memandu kehidupan manusia di setiap lini kehidupan. Beberapa agama
universal lain membedakan antara agama dan kehidupan sekuler. Namun Islam tidak dan
itulah yang membuatnya unik.
Saya memandang peradaban sebagai satu perangkat sistem teknologi—secara garis besar
1/7
Pandangan Pemikir Muslim Jepang Tentang Islam, Mesir & Barat
Written by Admin
Rabu, 09 Maret 2011
dibagi dua—satu adalah teknologi dalam arti ilmiah. Sementara satu lagi adalah teknologi yang
digunakan untuk mengelola kehidupan sosial. Untuk mengatur sebuah masyarakat, kita pasti
butuh perangkat teknologi—kita tidak bisa sekedar hidup alamiah begitu saja.
Islam memiliki kedua sistem tersebut, namun jika kita melihat sejarah, Islam menjadi sebuah
peradaban yang ilmiah setelah keluar dari semenanjung Arab. Semua peradaban
membutuhkan tiga hal landasan yakni pandangan universal, kehidupan manusia dan
masyarakat. Semua itu terjadi di Arab, sebenarnya ini adalah agama dalam pandangan barat
pula
Kedua, teknologi sebagai pengatur dan pengelola masyarakat, tidak benar-benar berada di
semenanjung Arab. Itu terjadi ketika Islam menyebar selama kekalifahan Ottoman. Saat itulah
Islam memulai peradaban di Timur, Yunani. Peradaban itu hadir bersama dengan inovasi
teknologi dan penemuan ilmiah, semua terakumulasi di sana. Peradaban Islami memiliki
kontribusi besar, salah satu contoh di bidang matematika.
AGAMA DAN ORANG JEPANG
Mengapa Islam tak terlalu mendapat perhatian di Jepang, tak seperti di barat?
Saya pikir Islam datang ke Jepang sangat terlambat. Islam bergerak ke timur dari
semenanjung Arab selama berabad-abad dan mencapai Filipina selatan, yang dulu menjadi
koloni Spanyol. Sementara di Jepang, yang datang pertama kali bukan Islam, melainkan
Kristen. Jadi ada jeda waktu cukup besar.
Sangat sedikit Negara yang berjarak dari Islam. AS dan Inggris memiliki kontak dengan dunia
Islam—-mereka memang antagonis-—namun mereka memang melakukan banyak
persentuhan dengan dunia Islam. Islam datang ke Jepang ketika orang Jepang mulai kurang
tertartik dengan agama. Pascaperang, Jepang lebih tertarik terhadap ekonomi, dan saat itu
bukanlah waktu untuk tipe tentara religius ala samurai.
Apakah itu karena orang Jepang sangat berakar dengan tradisi sehingga Islam
mungkin tidak sejalan?
Tidak, bukan itu. Jepang adalah negara dengan banyak agama. Islam datang ke Jepang di
saat perhatian utama orang-orang bukan lagi agama.
Kapan itu saat orang Jepang sangat agamis?
Sekitar 100 tahun lalu, orang Jepang sangat religius—Budha, Konfusius dan Toisme. Kristen
juga popular ketika datang namun dilarang karena ajaran agamam menentang sistem feudal.
Alasan pelarangan bersifat politis, bukan karena alasan agama. Sepanjang sejarah,
orang-orang Jepang bersikap lunak dalam menerima agama baru dari luar.
Islam diterima di Jepang, tidak ada Islamofobia di Jepang, namun penerimaan berjalan
sangat lambat karena mereka tertarik pada ekonomi dan globalisasi—kedua hal itu mungkin
2/7
Pandangan Pemikir Muslim Jepang Tentang Islam, Mesir & Barat
Written by Admin
Rabu, 09 Maret 2011
prioritas mereka saat ini.
Orang Amerika adalah masyarakat religius terlepas kemajuan ekonomi yang mereka peroleh,
namun orang Prancis tidak tertarik dengan agama, seperti itu kira-kira.
Masalah lain adalah bahasa, pasalnya Islam tidak dikenalkan (sangat banyak) dalam bahasa
Jepang. Kami telah mencoba. Saya bisa katakan Jepang seperti Inggris bertahun-tahun lalu,
namun jika anda bandingkan jumlah buku tentang Islam dalam Bahasa Inggris dan dalam
Bahasa Jepang, tidak bisa disamakan. Jika saja ada pengenalan lebih kuat di Jepang,
mungkin Islam akan mendapat perhatian.
Argumen saya ialah apakah Islam memang benar-benar dikenalkan di Jepang. Islam
masihlah agama yang belum diketahui, meski lebih baik ketimbang dekade sebelumnya. Di
barat, ini adalah agama yang selip dipahami. Sementara di sini adalah agama yang belum
dikenal.
Apakah anda seorang Muslim?
Jangan tanya apakah saya seorang Muslim atau bukan. Saya tidak mengutarakan pendapat
saya hanya karena saya seorang Muslim.
PERKEMBANGAN DI TIMUR TENGAH
Berapa lama anda berada di Timur Tengah?
Saya tinggal di Mesir selama delapan tahun pada 1970-an di Kairo, di hari-hari pertama
Presiden Mubarak menjabat dan saya sering bepergian ke sana.
Perubahan politik di Mesir,--apakah itu karena kecintaan pada negara yang membuat
mereka bergerak saat ini?
Mereka cinta negara baik dengan atau tanpa Mubarak. Bagi Muslim Mesir, cinta terhadap
negara, beridentitas Arab dan menjadi Muslim adalah satu. Mereka tidak membedakan
ketiganya.
Menurut anda, apa sebutan paling tepat untuk gelombang protes yang terjadi, people
power, revolusi?
Gerakan rakyat untuk menghancurkan kediktatoran—ya. Kita harus melihat ke arah mana
revolusi bergerak dan dalam maksud apa. Lalu yang terjadi di Mesir? Pada 1980 adalah masa
demokratisasi. Sosialisme Arab sangat populer di 1950-an dan 1970-an. Setelah ini mereka
memulai demokrasi.
Dengan demokratisasi, kebangkitan Islam mencuat, sehingga negara-negara ini dan barat
memiliki masalah. Mereka menyukai demokratisasi namun mereka tiak suka suara mayoritas
Islami dalam demokratisasi tadi.
3/7
Pandangan Pemikir Muslim Jepang Tentang Islam, Mesir & Barat
Written by Admin
Rabu, 09 Maret 2011
Padahal dalam demokrasi, anda harus bergerak ke arah yang dikehendaki rakyat. Pada
1990, negara-negara ini (di Timur Tengah) dan sekutunya dari barat memutuskan
demokratisasi bukan hal penting, sebab itu hanya akan membuat ruang bagi suara Islam.
Itulah yang terjadi di negara Palestina. Ketika Hamas memenangkan pemilu, sanksi justru
dijatuhkan, ada preseden buruk dalam demokratisasi di sana.
Saya sendiri seorang demokrat--pendukung demokrasi. Demokrasi harus menoleransi semua
ideologi kecuali yang ingin menghancurkan demokrasi. Beberapa cendekia di barat akan
berargumen bahwa Hamas dapat menghancurkan demokrasi--namun itu tidak benar. Mereka
justu memenangkan suara lewat demokrasi. Demokrasi adalah sistem yang merefleksikan
suara rakyat. Jika anda tidak suka suaranya, maka cobalah mengubah suara, bukan
sistemnya.
"Jika anda membatalkan demokrasi--yakni pemilu--karena anda tidak suka suaranya, maka
sebagai seorang demkrat, anda bermasalah.
Apakah yang terjadi di Mesir adalah demokrasi?
Itu adalah tuntutan rakyat, dimana suara rakyat tercermin di dalamnya. Yang sesungguhnya
terjadi, jika rakyat berjuang dalam himpitan ekonomi, dan bila mereka mengatakan ingin
kehidupan lebih baik, dan jika penguasa dapat memberikan situasi lebih baik tanpa melalui
parlemen, maka itu mungkin berhsil.
Tapi masalahnya orang-orang berpengaruh memiliki telinga, namun kerap kali penguasa tak
punya kuping, sehingga rakyat bertanya. Rakyat Mesir ingin suara mereka didengar.
Apakah anda setuju Ikhwanul Muslimin berperan besar dalam gerakan protes ini?
Tidak diragukan Ikhwanul Muslimin memainkan bagian besar. Mereka adalah gerakan
non-politik namun menjadi politis. Juga tak diragukan pula peran kaum muda sangat dominan
lewat internet dan Facebook, mereka menuntut kediktatoran segera berakhir. Anda lihat, tidak
ada kekacauan dalam demonstrasi. Ikhwanul Muslimin tidak menuntut agenda mereka,
rakyatlah yang menuntut
Mengapa mereka tidak berada di garis depan?
Mereka (Ikhwanul Muslimin) tahu ketika penguasa diktator pergi, mereka dapat membicarakan
agenda mereka kemudian.
Ini bukan kali pertama di Mesir, bahwa rakyat memaksa presiden mereka turun.
Mengapa ini menjadi efek domino?
Tunisia yang pertama kali memercikkan gerakan ini.
Apakah anda melihat efek domino di negara-negara Arab?
4/7
Pandangan Pemikir Muslim Jepang Tentang Islam, Mesir & Barat
Written by Admin
Rabu, 09 Maret 2011
Saya tidak suka menggunakan kata domino di sini, karena ia memiliki konotasi sejarah
tertentu.
Oke, apakah yang terjadi di Mesir akan mengubah negara lain? Bagaimana dengan
Libya?
Rakyat frustasi dimana-mana--saya telah mengatakan ini selama 20 tahun--saya telah
menyaksikan ini, khususnya di Mesir. Fakta sederhana adalah rakyat tidak melakukan revolusi
satu kali setiap tiga dekade. Ketika revolusi Iran terjadi pada 1979, mereka memprediksi itu
akan merembet ke Mesir. Saya tidak setuju dan memang tidak terjadi. Mengapa?
Karena Mesir baru saja mengalami revolusi menjadi republik pada 1952. Saat itu terlalu dini.
Revolusi (baru terjadi) ketika pertentangan sosial terakumulasi dan kian jenuh sehingga
reformasi saja tak cukup mengatasi situasi. Saya tak melihat itu terjadi di setiap negara.
Apakah menurut anda ini adalah awal revolusi?
Bergantung bagaimana anda mengartikan revolusi. Revolusi Mesir pada 1952 dimulai namun
justru menciptakan kediktatoran Nasser. Gaya diktator sudah usang. Gaya itu bekerja ketika
rakyat dapat memberi aspirasi nasional ke pemimpin dan rakyat tidak keberatan dengan
kondisi tanpa kebebasan.
Bagaimana anda memprediksi Mesir ke depan?
Ini pertanyaan sulit. Saya tidak sepakat dengan pendapat bahwa orang-orang yang
melakukan demonstrasi berasal dari kalangan miskin. Ada pula golongan menengah dan
orang-orang berpendidikan tinggi, bila tidak, tentu anda tak mungkin mengharapkan jaringan
Facebook ambil bagian di negara seperti Mesir.
Mereka ikut turun ke jalan karena mereka pun frustasi. Salah satu penyebab keberhasilan
gerakan protes ini yakni adanya spektrum luas. Mubarak dan putranya dengan egois telah
mengasingkan diri dari elit penguasa lain. Mesir telah menjadi medan bagi setiap kekuatan
politik, dunia kini terbuka. Ini adalah saat bagi rakyat Mesir dari berbagai aspirasi politik untuk
bergabung.
Anda melihat itu terjadi?
Saya pikir demikian. Bahkan sebelum pemilu, sudah dimulai dalam reformasi konstitusi. Jika
anda memiliki kesadaran secara politik, maka anda harus bergabung karena ini adalah masa di
mana anda dapat menciptakan tatanan masyarakat baru.
Rakyat Mesir saat ini bertanya 'sekarang apa?'. Seberapa lama mereka dapat bertahan
tanpa seorang pemimpin?
Secara umum, masyarakat Mesir lebih homogen ketimbang negara lain, bahasa yang sama,
5/7
Pandangan Pemikir Muslim Jepang Tentang Islam, Mesir & Barat
Written by Admin
Rabu, 09 Maret 2011
mayoritas Muslim dengan beberapa minoritas. Namun toh mereka masih sangat Mesir, seperti
Kristen Koptik. Secara umum, kelompok disintegrasi tidaklah begitu kuat.
Bagaimana dengan Yaman? Skenario serupa terjadi bila presiden juga mundur?
Yaman sangat sulit untuk didefinisikan--sangat terpolarisasi. Namun Mesir memiliki bentuk
terpusat selama berabad-abad. Setiap negara memiliki latar berbeda. Gerakan protes masal,
saya pikir tidak akan berjalan sama seperti yang terjadi di Mesir. Kita telah melihat itu di
Bahrain, Libya dan Yemen, juga kesulitan yang timbul Saya tidak terkejut bila tidak seperti
Mesir. Saya yakin ini adalah awal era baru.
PRASANGKA BARAT
Pakar politik mengatakan bahwa gerakan protes damai dari rakyat Mesir, cukup untuk
membunuh pandangan bahwa pemuda Arab potensial direkrut oleh al Qaidah, benar
demikian?
Mesir tak memiliki banyak kaitan dengan al Qaidah. Barat sepenuhnya salah ketika melabeli
Arab potensial menjadi teroris. Terdengar sekali bahwa mereka berprasangka.
Islam diasosiasikan dengan kekerasan akhir-akhir ini. Muslim berkata Islam adalah agama
damai, namun demonstrasi damai di Mesir tidak memanifestasikan Islam sebagai agama
damai. Islam adalah agama disiplin. Saya dengar dari orang-orang Jepang di sana, bagaimana
di hari-hari terakhir demonstrasi, setiap orang termasuk tentara beribadah bersama-sama, tapi
sekali lagi itu bukan damai, itu disiplin.
Dalam media barat, Islam dicitrakan menciptakan kekacauan karena tatanan mereka di dunia
tidak sejalan dengan kekacauan yang mereka (barat) tata.
Islam adalah sistem, ia memiliki disiplin. Kekacauan terjadi ketika mereka masuk, juga salah
satu prasangka.
Mantan Presiden Mubarak berkata "Saya harus mencegah kekacauan." Pemerintah
diktatornya adalah tatanannya, di luar itu adalah kekacauan. Itu adalah presepsinya. Seperti
Hamas yang menang karena proses demokrasi, itu adalah tatanan atau kekacauan?
Demonstrasi Mesir dilakukan dengan damai dan tatnan berjalan baik, namun kita harus
memahami bahwa Al Qaidah tidak memiliki akar dengan yang terjadi di Mesir. Perlu diketahui,
tidak pernah pula insiden bom bunuh diri terjdi di Mesir hingga akhir-akhir ini.
Apakah ini karena sikap bias Barat yang memandang skeptis terhadap gerakan protes
yang damai?
Pada akhir abad ke-20, barat memang sangat bias. Jangan panggil seseorang dengan nama
lain hanya karena anda tidak suka, itu hanya akan membuat kita tak pernah memahami satu
sama lain. Barat memanggil Islam, Muhammdisme. Ini benar-benar prasangka buruk.
6/7
Pandangan Pemikir Muslim Jepang Tentang Islam, Mesir & Barat
Written by Admin
Rabu, 09 Maret 2011
Gunakan standar kesopanan dasar, panggil berdasar nama aslinya. Sebagai contoh bom
bunuh diri, itu adalah nama yang diberikan oleh barat. Mereka (Arab-red) tidak menyebutnya
bunuh diri.
Bahkan beberapa cendekiawan tidak suka menyebut (apa yang terjadi di Iran) Revolusi Islam.
Kita dapat berdebat apakah itu memang Islami atau bukan namun itulah nama yang diberikan
mereka (barat) kepada revolusi di sana. Jangan campuradukkan dengan nama pribadi mereka.
Lalu, bagaimana anda menyebut mereka yang memang menciptakan masalah?
Beberapa dari mereka adalah teroris. Beberapa dari mereka tidak. Masalahnya bila anda
memanggil Hamas adalah teroris, maka anda dalam masalah, karena Hamas memiliki nama.
Mereka adalah operasi militer. Mereka juga diakui rakyat Palestina dalam sistem demokrasi
yang sah. Mereka menganggap Israel adalah zona perang dan bagi mereka itu adalah
pertempuran. Jika anda panggil Hamas teroris dan Israel adalah tentara, maka anda telah
berpihak pada satu sisi.
Sumber: Republika
7/7
Download