masalah sosial - 201412067 - Ayi Aisyah Nur Aripin

advertisement
MASALAH SOSIAL
AYI AISYAH NUR ARIPIN
201412067
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Pengertian Masalah Sosial
Menurut Blumer (1971) dan Thompson (1988)
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan masalah sosial adalah suatu kondisi yang
dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu entitas yang berpengaruh yang mengancam
nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak kepada sebagian besar anggota
masyarakat dan kondisi itu diharapkan dapat diatasi melalui kegiatan
bersama.Perbedaan masalah-masalah sosial di desa dan di perkotaan sangat
mencolok dan begitu jelas, hal ini mungkin disebabkan oleh taraf hidup
masyarakatnya.
Menurut, Soerjono Soekanto
masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.Jika terjadi bentrokan
antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial dapat dikategorikan
menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni
antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan,
pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian,
kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit
menular, keracunan makanan,
dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit
syaraf, aliran sesat, dsb.
Faktor Penyebab Permasalahan
Sosial
•
•
•
•
•
Tidak adanya kesesuaian antara nilai
sosial dengan tindakan sosial.
Sumber dari permasalahan sosial
merupakan akibat dari suatu gejala
sosial di masyarakat.
Adanya pihak yang menetapkan
suatu gejala sosial tergantung dari
karakteristik masyarakatnya.
Perasalahan sosial yang nyata
(manifest social problem) dan
masalah sosial tersembunyi (latent
social problem).
Perhatian masyarakat dan masalah
sosial.Sistem nilai dan perbaikan
suatu permasalahan sosial.
Kemiskinan
Menurut John Friendman
mendefinisikan
kemiskinan sebagai suatu
kondisi tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar
(esensial) individu sebagai
manusia.Sementara
Chambers
menggambarkan
kemiskinan, terutama di
pedesaan mempunyai
lima karakteristik yang
saling terkait: kemiskinan
material, kelemahan fisik,
keterkucilan dan
keterpencilan,
kerentanan, dan
ketidakberdayaan.
Jenis Kemiskinan
• Kemiskinan relatif adalah suatu
ukuran mengenai kesenjangan di
dalam distribusi pendapatan,
biasanya dapat didefinisikan didalam
kaitannya dengan tingkat rata-rata
dari distribusi yang dimaksud·
• Kemiskinan absolut adalah derajat
kemiskinan dibawah, dimana
kebutuhan-kebutuhan minimum
untuk bertahan hidup tidak dapat
terpenuhi.
Penyebab Kemiskinan
•Tingkat dan laju pertumbuhan output
•Tingkat upah neto
•Distribusi pendapatan
•Kesempatan kerja Tingkat inflasi
•Pajak dan subsidi Investasi
•Alokasi serta kualitas SDA dan ketersediaan fasilitas
umum Penggunaan teknologi dan tingkat & jenis
pendidikan
•Kondisi fisik dan alam
•Politik dan peperangan
•Bencana alam
KRIMINAL
Secara kriminologi yang
berbasis sosiologis
kejahatan merupakan
suatu pola tingkah laku
yang merugikan
masyarakat (dengan kata
lain terdapat korban) dan
suatu pola tingkah laku
yang mendapatkan reaksi
sosial dari masyarakat.
Reaksi sosial tersebut
dapat berupa reaksi
formal, reaksi informal,
dan reaksi non-formal.
Faktor Penyebab Kejahatan
• Kejahtan karena factor-faktor psikopathologis, yang pelakunya terdiri dari
a) Orang-orang yang sakit jiwa.
b) Orang-orang yang berjiwa abnormal (sekalipun tidak sakit jiwa).
• Kejahatan karena factor-faktor cacad atau kemunduran kekuatan jiwa dan
raganya,yang dilakukan oleh :
a) Orang-orang yang menderita cacad setelah usia lanjut.
b) Orang-orang menderita cacad badaniah atau rohaniah sejak masa
kanak-kanak sehingga sukar menyesuaikan diri di tengah masyarakatnya.
• Kejahatan karena factor-faktor social yang pelakunya terdiri dari :
a)
Penjahat kebiasaan.
b) Penjahat kesempatan,karena menderita kesulitan ekonomi atau
kesulitan fisik.
c) Penjahat yang karena pertama kali pernah berbuat kejahatan kecil
yang sifatnya kebetulan dan kemudian berkembang melakukan
kejahatan yang lebih besar dan lebih sering.
d) Orang-orng yang turut serta pada kejahatan kelompok seperti,
pencurian-pencurian di pabrik dan lain sebagainya.
Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja
sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama
seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan
yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan
kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja
yang ada yang mampu menyerapnya.
Jenis-Jenis Pengangguran
Menurut lama waktu bekerja, pengangguran dibedakan
menjadi sebagai berikut.
1. Pengangguran terselubung (Disguised unemployment),
Pengangguran terselubung merupakan tenaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena sesuatu alasan tertentu.
2. Pengangguran terbuka (Open unemployment) adalah tenaga
kerja yang sungguh sungguh tidak mempunyai pekerjaan.
3. Setengah menganggur (Under unemployment) dapat
dikelompokkan menjadi setengah pengangguran kentara
(visible underemployment) yakni mereka yang bekerja kurang
dari jam normal (kurang dari 35 jam/minggu).
Pengangguran
Menurut sebab terjadinya, pengangguran dapat digolongkan
menjadi sebagai berikut.
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi
karena perubahan dalam struktur perekonomian. Pada umumnya
negara berupaya mengembangkan perekonomian dari pola
agraris ke industri.
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi karena
kesulitan temporer dalam mempertemukan pencari kerja dan
lowongan kerja, yang disebabkan oleh kondisi geografis, informasi
yang tidak sempurna, dan proses perekrutan yang lama.
Pengangguran musiman, yaitu pengangguran yang terjadi karena
pergantian waktu/trend.
Pengangguran teknologi yaitu pengangguran yang disebabkan
penggunaan teknologi
Penyebab Pengangguran
1. Pertumbuhan penduduk yang cepat menciptakan banyak
pengangguran karena meningkatnya jumlah angkatan kerja
yang tidak diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja.
2. Ketidakberhasilan sektor industri. Pola investasi yang ada
cenderung padat modal menyebabkan semakin kecil
terjadinya penyerapan tenaga kerja.
3. Angkatan kerja tidak dapat memenuhi kualifikasi
persyaratan yang diminta oleh dunia kerja.
4. Ketidakstabilan perekonomian, politik, dan keamanan
negara.
5. Perkembangan teknologi tinggi yang tidak diimbangi oleh
keterampilan dan pendidikan dari para pencari kerja.
6. Tidak ada kecocokkan upah,
Cara Mengatasi Pengangguran
•Meningkatkan mutu pendidikan,
•Meningkatkan latihan kerja untuk memenuhi
kebutuhan keterampilan sesuai tuntutanindustri
modern,
•Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan,
Mendorong terbukanya kesempatan usaha-usaha
informal
Cara Pemecahan Masalah Sosial
•Metode yang preventif jelas lebih sulit dilaksanakan karena
harus didasarkan pada penelitian yang mendalam terhadap
sebab-sebab terjadinya masalah sosial. Artinya, setelah suatu
gejala dapat dipastikan sebagai masalah sosial, baru diambil
tindakan-tindakan untuk mengatasinya.
•Metode Represif
Download