PANDUAN MODELING SEKOLAH DIGITAL SEAMOLEC Latar

advertisement
PANDUAN MODELING SEKOLAH DIGITAL SEAMOLEC
A. Latar Belakang
Sekolah digital merupakan program yang mencanangkan
kegiatan kolaborasi antar sekolah (ulangan bersama) dengan
penggunaan fasilitas TIK serta peningkatkan kompetensi pembuatan
bahan ajar berbasis digital. Kebutuhan akan suatu konsep dan
mekanisme belajar mengajar berbasis digital menjadi sesuatu
kebutuhan pendidik dan peserta didik ditengah berkembangnya
perangkat teknologi informasi dan konten aplikasi yang mendukung
pembelajaran dengan pola integrasi sosial.
Konsep yang dikenal dengan sebutan eLearning ini membawa
pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke
dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya.
elearning merupakan pondasi utama dalam penggembangan Sekolah
Digital. Seamolec sebagai Pusat Pendidikan Jarak Jauh Asia Tenggara
turut berperan aktif dalam mengembangkan dan membantu lembagalembaga pendidikan dalam penerapan sistem PJJ dengan pemanfaatan
TIK dalam hal ini adalah Modeling Sekolah Digital.
Program Sekolah Digital ini di bagi menjadi empat segmen
yaitu e-school (infrastruktur peralatan dan sarana digital sekolah),
training (pelatihan pendidik dan peserta didik), e-student (desiminasi
kepada peserta didik dan kesiapan peralatan TIK dan kompetisi
pembuatan aplikasi oleh peserta didik), e-resources (menciptakan
bahan ajar digital untuk e-library, produksi aplikasi untuk manajemen
sekolah).
Dengan Program Sekolah Digital diharapkan pendidik dan
peserta didik (generasi milenia) dapat menggunakan teknologi terkini
untuk mendukung proses pembelajaran dan meningkatkan kualitas
pembelajaran menjadi lebih baik.
B. Tujuan
Tujuan Modeling Sekolah Digital antara lain sebagai berikut :

Meningkatkan mutu pendidikan secara masal. Dengan masuknya
teknologi digital ke dalam lingkungan sekolah, diharapkan
pengalaman belajar yang didapatkan peserta didik akan semakin
baik, kualifikasi tenaga pengajar semakin meningkat dan sistem
manjerial sekolah semakin baik.

Mengefektifkan sumber daya yang dimiliki sekolah, misalnya
seperti
pemanfaatan
jaringan
internet
dalam
kegiatan
pembelajaran, pengembangan modul dan konten kreatif untuk
pembelajaran,
pelaporan hasil belajar dan progres laporan
terkomunikasikan dengan lebih cepat.

Mengoptimalkan potensi yang dimiliki peserta didik (creative
thinking, problem solving, problem possing, etc). Masuknya
teknologi digital ke dalam kegiatan pembelajaran secara tidak
langsung telah membuka pengalaman belajar baru terhadap
pendidik
dan
peserta
didik.
Diantaranya
adalah
dengan
meningkatkan motivasi belajar siswa, memberikan ruang sumber
belajar yang lebih luas dan cara berinteraksi di kelas yang lebih
positif.

Berfungsi semi DSS (Decision support system) yang menyediakan
laporan digital sebagai bahan pertimbangan pengambil keputusan
pimpinan. Sistem manajerial berbasis digital mampu memberikan
laporan/hasil evaluasi dengan lebih cermat dan cepat, sehingga
pihak - pihak yang membutuhkan bisa mengakses informasi secara
real time dan lebih cepat.

Meningkatkan kolaborasi guru dan siswa didalam dan luar negeri,
dimana diharapkan sekolah yang tergabung dalam program
Sekolah digital Seamolec dapat bersaing dan menambah wawasan
serta jaringan dengan sekolah digital lain.
C. Tentang Program
Program Sekolah Digital ini di bagi menjadi empat 4 segmen, keempat
segmen ini merupakan tahapan untuk melaksanakan Modeling
Sekolah Digital.
a. e School
pada tahap ini sekolah memastikan untuk penyediaan
infrastruktur dan sarana digital meliputi :

Akses Internet
Ketersediaan akses
internet
pada
tiap
penyelenggara
modeling sekolah digital adalah sangat vital. Internet berfungsi
untuk memberikan akses belajar dan transfer informasi secara
cepat
kepada
peserta
didik
dengan
pengawasan
pendidik.adapun untuk kebutuhan minimal internet bagi
sekolah digital adalah minimal 1Mbps/ kelas.
Hal lain yang disiapkan adalah website khusus Sekolah digital
yang berisi Informasi, promosi, kegiatan dan komitmen IKK.

Perpustakaan Digital (eLibrary)
Perpustakaan digital merupakan sarana yang memberikan
fasilitas bahan ajar digital (ebook), video pembelajaran dan
aplikasi pendukung kegiatan belajar mengajar.

Laboratorium Komputer / Multimedia
Laboratorium komputer dalam modeling sekolah digital
berfungsi sebagai media untuk membuat bahan ajar digital
untuk konten pembelajaran

Kelas Digital
Kelas digital adalah kelas yang empunyai sistem kelas yang
terintegrasi (wifi, LCD, komputer, jejaring internet, kamera
untuk kelas, guru) dan wajib menerapkan kelas digital ≥40
jam/minggu dalam pembelajarannya.

Kiosk Komputer
Kios komputer adalah komputer khusus yang disediakan di
beberapa spot strategis sekolah (diluar lab) untuk akses cepat
peserta didik terhadap sumber belajar.
b.
Training
Merupakan tahapan Modeling Sekolah Digital dengan pelatihan
untuk penyiapan SDM Pendidik, Mahasiswa dan Siswa. Pelatihan
ini dapat dilaksanakan dalam satukali waktu selama 4-5 hari yang
akan dilatih oleh Trainer dari Seamolec. Pihak Koordinator
Sekolah Digital setempat diharapkan sudah mendapatkan
dukungan dari Pemkot/Pemkab sebelum pelatihan dari
Seamolec berlangsung.
Bentuk dukungan dari Walikota/Bupati dalam Modeling Sekolah
Digital adalah Walikota/Bupati memberikan himbauan kepada
Disdik beserta seluruh jajaran Sekolah untuk mengikuti UDJ
(ulangan dalam jaringan) antar seklah atau Kompetisi IT Kreatif
Piala Walikota/Bupati Cup. Tujuan Kompetisi IT Kreatif tersebut
untuk melatih kecakapan siswa dalam penguasaan teknologi
informasi berbasis digital dan menyiapkan konten aplikasi untuk
pembelajaran digital (Sekolah Digital) secara masal.
Materi pelatihan dalam persiapan modeling sekolah digital
meliputi : Pengarahan persiapan modeling sekolah digital
(kesiapan sekolah/pendidik/siswa dan pelaksanaan kompetisi IT
Kreatif), Pembuatan bahan ajar digital (eBook), Pemanfatan
Kelas Maya - Sosial Learning (Edmodo) untuk pembelajaran
kolaborasi dan Pembuatan aplikasi instan berbasis android (app
inventor). Berikut ini panduan untuk pelatihan guru, mahasiswa
dan siswa.
 Pelatihan Guru
Koordinator/Penyelenggara
Pelatihan
mengundang
perwakilan guru TIK SMP/SMA/SMK dalam wilayah setempat
untuk mengikuti pelatihan. Peran pendidik adalah sebagai
pembimbing peserta didik untuk persiapan UDJ atau kompetisi
IT Kreatif dalam menghasilkan konten aplikasi berbasis
android serta meningkatkan mutu kualifikasi tenaga pendidik
agar semakin meningkat.
Pendidik yang mengikuti pelatihan adalah Guru pengampu
mapel TIK dan diutamakan Guru Muda.

Pelatihan Mahasiswa
Pelatihan ini memfasilitasi Mahasiswa pada wilayah setempat
untuk mengikuti pelatihan pembuatan aplikasi android
bersama Guru dan Siswa.
Peran mahasiswa setelah mengikuti pelatihan adalah
diharapkan turut serta membantu koordinator untuk
berpartisipasi dalam pendampingan penyelesaian produk
siswa dan menjadi panitia dalam Kompetisi IT Kreatif. Dalam
hal ini Mahasiswa disebut Relawan Sekolah Digital untuk
membantu diseminasi dan percepatan pengembangan
Sekolah Digital di wilayah setempat.

Pelatihan Siswa
Pelatihan siswa ini diharapkan diikuti oleh perwakilan
siswa/siswi dari jenjang SMP/MTS/SMA/SMK/MA dalam
wilayah setempat. Pelatihan ini membekali peserta didik
dalam kecakapan menggunakan fasilitas teknologi digital dan
penguasaan tool IT untuk menciptakan produk kreatif
berbasis digital (aplikasi) untuk memudahkan pembelajaran.
Pelatihan siswa akan diakhiri dengan kompetisi pembuatan
aplikasi berbasis android sesuai tema yang sudah ditentukan
oleh panitia setempat dalam hal ini adalah “Kompetisi IT
Kreatif Piala Walikota/Bupati Cup”. Lama waktu penyelesaian
aplikasi ini kurang lebih 2 bulan dengan pendampingan
Mahasiswa.
c. e Student

Perangkat Sekolah Digital
Peserta didik yang akan melaksanakan modeling sekolah
digital harus memiliki perangkat Tablet/Smartphone (android)
dan memiliki laptop atau perangkat komputer sekolah. Fungsi
komputer adalah media untuk pembuatan aplikasi.

Kompetisi IT Kreatif (Piala Walikota/Bupati Cup)
Peserta didik yang telah mengikuti pelatihan, wajib mengikuti
Kompetisi IT Kreatif Walikota/Bupati Cup pembuatan aplikasi
yang diselenggarakan oleh koordinator sekolah digital
setempat yang didukung oleh Disdik dan Pemkot/Pemkab
setempat. Kompetisi IT Kreatif dalam rangka penguasaan
penggunaan perangkat TIK dan penyiapan konten belajar.

Kolaborasi Belajar (Blended Learning)
Panitia/koordinator setempat wajib membuatkan forum
diskusi online (FB / Edmodo) untuk kolaborasi belajar antar
Guru, Mahasiswa dan Siswa pada masing-masing jenjang.
Panitia/koordinator mengatur waktu dan tempat belajar
tatapmuka (belajar bersama) dalam menyelesaikan Produk IT
Kreatif yang dikompetisikan. Hal ini agar Siswa mampu
memecahkan masalah dengan saling berbagi informasi dan
berkolaborasi
dalam
penyelesaian
aplikasi
yang
dikompetisikan dengan pendampingan Mahasiswa.
 Kaloborasi Ujian Online (SEA-Exam)
Setiap sekolah digital dapat mengikuti try out persiapan ujian
nasional secara digital menggunakan Ujian Online terpadu
(SEA-Exam). Mekanismenya adalah setiap guru yang
tergabung dalam jaringan sekolah digital mengupload soalsoal Ujian nasional di bank soal SEA-Exam sehingga akan
terdapat banyak bank soal yang dapat diakses siswa. Tahapan
ujian dapat disepakati setiap minggu atau waktu2 tertentu
secara serempak diantara sekolah digital kemudian dapat
dipantau dan diketahui peringkat, nilai, dan kemajuan siswa
yang mengikuti ujian online.
Dengan sistim ujian online diharapkan siswa lebih banyak
memiliki waktu untuk try out dan dapat memotifasi diri
sendiri karena setiap nilai dan perkembangnya dapat
dipantau oleh siswa dari sekolah digital lain.

Ekstrakulikuler Digital
Ekstrakulikuler adalah program peminatan siswa untuk
menampung kreatifitas Siswa dalam pemanfatan teknologi
informasi secara maksimal.
Diharapkan Siswa yang telah mengikuti pelatihan dapat
menjadi pelopor ekskul digital di sekolahnya masing-masing
dengan berbagi pengalaman dalam pembuatan aplikasi.

One day Digital
Program sehari belajar dengan menggunakan fasilitas digital
(one day digital) akan menjadi trend di lingkungan sekolah.
Seluruh Siswa pada hari tersebut dapat menikmati fasilitas
yang mudah dan menyenangkan.
Dalam program One Day Digital seluruh siswa diizinkan
membawa perangkat teknologi seperti, Komputer, TABLET
dan HP Smartphone untuk mengeksplorasi aplikasi yang
mendukung pembelajaran.
d. e Resources
Merupakan program pembuatan bahan ajar digital oleh seluruh
peserta didik yang tergabung dalam nominator kompetisi IT
Kreatif. Nominator ini di pilih 50% dari peserta kompetisi yang
sudah teruji kelayakan untuk menjadi nominator. Nominator ini
selanjutnya disebut Duta Seamolec yang menjadi Tim Koordinator
Sekolah Digital untuk menggembangkan bahan ajar dan aplikasi
berbasis digital diwilayah setempat.
D. Prasyarat Sekolah Digital
a) Kepala Sekolah
 Mempunyai email
 Mampu menggunakan Watsapp dan aktif sebagai admin
untuk jaringan komunikasi memantau Tim Pengembang
Sekolah Digital.
 Mampu melakukan supervisi berbasis online
b) Guru
 Minimal memiliki sertifikasi dua kompetensi pada Simulasi
Digital (Pengelolaan Informasi digital dan Kelas Maya)
 Memiliki device android dan laptop/komputer yang terhubung
internet
 Mampu membuat media konten digital
 Mampu melakukan manajemen e-learning
 Mengetahui etika profesi bersosialisasi di dunia maya
(plagiarism, social interaction, etc)
 Mampu menggunakan whatsapp
c) Siswa
 Minimal menguasai kelas Maya sesuai Kompetisi yang
disyaratkan.
Materi
dapat
diunduh
di
simulasidigital.seamolec.org
 Memiliki device android dan laptop/komputer yang terhubung
internet
 Mengetahui etika di dunia maya (plagiarism, social
interaction, etc)
d) Mempunyai perangkat Vicon
e) Menghasilkan produk digital/lomba.
E. Mekanisme Modeling Sekolah Digital
a) Timeline Modeling Sekolah Digital
 Persiapan Sekolah Digital dengan mengadakan ulangan
bersama online dalam 6 bulan atau (menyelenggarakan lomba
walikota/bupati cup).
b) Mekanisme Pra Pelaksanaan
 Mengikuti workshop sosialisasi yang dilaksanakan oleh
Seamolec bekerjasama dengan dinas kabupaten/kota/provinsi
 Penyamaan persepsi oleh Pimpinan Tentang Sekolah Digital
 Pengkondisian jaringan internet sekolah
 Pengkondisian pengadaan tablet dan laptop/komputer untuk
Siswa dan Guru

Pembuatan group social guru berbasis whatsapp
F. Peran Tim Modeling Sekolah/Kelas Digital
Untuk mengimplementasikan sekolah digital dibutuhkan partisipasi
dan pendanaan dari beberapa pihak. Di bawah ini adalah pihak-pihak
yang terlibat dengan perannya masing-masing.
1. Seamolec
a) Menyiapkan Panduan Modeling Sekolah/kelas Digital.
b) Memberikan pembekalan dan penyamaan persepsi kepada
koordinator sekolah digital dalam wilayah setempat.
c) Melatih Guru dan Siswa dalam persiapan kompetisi IT Kreatif.
d) Pendampingan online bagi instrukstur atau koordinator pada
masing-masing kabupaten.
e)
Menyiapkan system ujian online (SEA-Exam), konsultasi IT, dan
system evaluasi sekolah digital.
2. Bupati / Walikota
a) Memberikan disposisi kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk
menghimbau kepada seluruh sekolah menyelenggarakan
Modeling Sekolah Digital.
b) Memfasilitasi hadiah trophy Bupati/Walikota
c) Memfasilitasi tempat untuk pusat pembelajaran (ruang
kreatifitas) bagi siswa yang mengikuti Kompeteisi IT Kreatif
3. Kadinas
a) Mempertimbangkan secara positif setiap kebijakan terkait
implementasi sekolah digital
b) Menghimbau seluruh sekolah untuk Modeling Sekolah Digital
c) Mendukung pengadaan infrastruktur pendukung sekolah
digital tingkat kota/kabupaten.
4. Kepala Sekolah/Bidang Kurikulum
a) Menyamakan persepsi seluruh tenaga pendidik dan staff
administrasi tentang pentingnya inovasi digital dalam dunia
pendidikan (sekolah digital).
b) Mendukung pengadaan infrastruktur penunjang kegiatan
pembelajaran sekolah digital.
c) Melakukan supervisi rutin terhadap kinerja guru dalam
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran digital.
d) Memberikan reward and punishment terhadapat pihak - pihak
yang terlibat di dalam penyelenggaraan sekolah digital.
e) Memanfaatkan hasil laporan teknologi digital yang ada
sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan
lebih lanjut.
f)
Menjaga konsistensi proses implementasi/pembudayaan
pembelajaran digital di sekolahnya.
5. Guru
a) Menyelenggarakan pembelajaran berbasis digital baik itu di
dalam kelas maupun di luar kelas (blended learning).
b) Membuat bahan ajar (modul, video tutorial, aplikasi, dll) yang
mudah diakses secara digital oleh peserta didik.
c) Memanfaatkan multimedia kreatif/aplikasi berbasis Android
dalam kegiatan pembelajaran.
d) Memberikan penugasan yang mengarahkan peserta didik
memanfaatkan teknologi digital secara kreatif.
e) Melakukan evaluasi pembelajaran berbasis digital (quizmaker,
articulate, jaringan, online, dll).
f) Menyediakan waktu khusus untuk berkomunikasi ( konsultasi)
dengan peserta didik secara online.
g) Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam
penggunaan teknologi pembelajaran digital.
h) Memonitoring aktivitas, kegiatan dan komunikasi antar
peserta didik di dunia maya.
i) Berorientasi mendorong peserta didik untuk menciptakan
karya kreatif berbasis digital.
j) Melaporkan progress belajar peserta didik secara online.
k) Memberikan feedback atau laporan kegiatan pembelajaran
berbasis digital sebagai bahan pertimbangan pengambilan
keputusan kepala sekolah/kurikulum.
6. Peserta didik
a) Proaktif memanfaatkan media digital dalam kegiatan
pembelajaran secara positif.
b) Aktif di dalam forum diskusi online mata pelajaran yang
diambil.
c) Membantu teman yang mengalami kesulitan
penggunaan teknologi pembelajaran digital.
d) Pemberi masukan terhadap sistem sekolah digital
dalam
G. Indikator Kinerja Sekolah Digital
Setiap sekolah digital wajib mempunyai komitmen untuk mencapai
Indikator kinerja sebagai berikut :
 Menyiapkan 1-3 konten digital/bulan yang dipublikasikan di
website sekolah dan seamarket.seamolec.org
 Memfasilitasi minimal 32 siswa/kelas/3 bulan
 Menyiapkan 3 guru digital/3 bulan
 Kolaborasi dengan 1-3 sekolah/3 bulan
 Kolaborasi dengan 1-3 sekolah ASEAN/tahun
H. Requirement Perangkat Web Conference (vicon)
Setiap sekolah digital disyaratkan memiliki satu ruang vicon yang
digunakan untuk pertemuan online (web conference) dengan
sekolah digital lainnya. Adapun persyaratan minimal sebuah
perangkat web conference pada sekolah digital sebagai berikut :
No
Barang
1
Ruangan Vicon
2
Web Cam
3
Speaker
4
PC MICROPHONE
5
6
a.
PC MICROPHONE
BOUNDARY
Display (pilihan)
TV LED atau
Projector Portable
7
Internet koneksi
(minimal 512 Kbps
digunakan sendiri)
Keterangan
Minimal 3x3 meter
LOGITECH Webcam C170
[960-000761 / 960-000958]
AUDIOBOX A300-U - Green
MICROPHONE MIC-01A
MULTIMEDIA GENIUS
SAMSON USB Boundary
Microphone [UB1]
POLYTRON TV LED 32 inch
BENQ Projector Portable
[MS504]
Dedicated khusus untuk
keperluan vicon
I.
Dokumentasi Modeling Sekolah Digital
Periode 2014 berfokus pada e resources melaksanakan lomba
pembuatan aplikasi mobile edukatif dengan apps inventor.
a) Bandung (sekolahdigitalbdg.blogspot.com)
b) Cimahi (e-cimahiseamolec.blogspot.com)
Periode 2014 berfokus pada kolaborasi bidang keahlian SMK
Kesehatan.
c) Malang (malangcyberschool.wordpress.com)
Periode 2015 berfokus pada kolaborasi ulangan bersama UDJ (ulangan
dalam jaringan) antar jenjang SD, SMP, SMA, SMK se Kota Bandung.
a)
b)
c)
d)
J.
http://bandungdigitalclass.seamolec.org/SD/
http://bandungdigitalclass.seamolec.org/SMP/
http://bandungdigitalclass.seamolec.org/SMA/
http://bandungdigitalclass.seamolec.org/SMK/
Referensi
National Program in Poland. 2012. “Digital School”
http://creativecommons.pl/open-educational-resources-in-the-digital
school-program/Open Educational Resources in the „"Cyfrowa szkola"
Indrajit, 2011. Prof. Richardus Eko. “Teknologi Informasi dan
Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad 21”.
http://issuu.com/ocwconsortium/docs/buku-rei-tik-
Tri Mulyani,Widyaiswara LPMP Jawa Tengah,2013. “Penerapan ELearning Portofolio Pada Diklat sebagai Upaya Peningkatan
Profesionisme Guru Yang Mendunia”, http://www.lpmpjateng.go.id
Download