BAB V ENERGI INTI Energi Ikat Inti Setiap inti mempunyai suatu keadaan dengan tenaga terendah yaitu keadaan dasarnya, dan keadaan teralan/tereksitasi. Selisih dengan massa tenaga inti yang lebih sebenarnya tinggi dengan yaitu massa keadaan semua nucleon/penyusun inti disebut tenaga ikat total. Diketahui bahwa massa diam inti stabil ternyata lebih kecil dari jumlah massa diam nucleon-nukleon penyusunnya. Munculnya penurunan massa ini disebabkan karena enrgi negative diperlukan untuk mengikat nucleon-nukleon dalam inti. Energi ikat inti total, EI, diberikan oleh selisih antara energi diam nucleon-nukleon penyusunnya dan energi diam inti yang terbentuk, jadi, EI = ( Zmp )c2 + ( Nmn )c2 - Mintic2 Keterangan : Z = jumlah proton mp = massa proton N = jumlah neutron mn = massa neutron Minti = massa inti c2 = 931,5 MeV Tenaga ikat rata-rata tiap nucleon : EIrat = EI / A, dengan A = nomor massa dengan mp, mn, dan Minti berturut-turut adalah massa diam proton, neutron dan inti. Model “ tetes air “ dapat digunakan untuk menghitung energi ikat berbagai inti stabil. Dalam table-tabel, biasanya yang dituliskan adalah massa atom dan bukan massa inti unsur-unsur. Maka, untuk mencari massa inti, kita harus mengurangkan massa electron totalnya dari massa atom. (Pada hakikatnya, kita harus pula menambahkan masa ekuivalen energi ikat electron-elektron,tetapi karena nilai-nilainya yang sangat kecil dibandingkan massa diam mereka, biasanya diabaikan). Sebagai contoh, 3Li6, yang memiliki massa atom 6,015125 u, memiliki massa inti sebesar : Minti = Matom – Zme = 6,015125 u – (3 ( 0,000549 u) = 6,013478 u Bila tidak ada pernyataan lainnya, massa-massa yang diberikan dalam soal-soal adalah massa atom. Dalam hal massanya tidak diberikan, pembaca dapat melihat pada table massa atom dalam apendiks. Untuk mengkompensasikan massa electron-elektron dalam pernyataan energi ikat dalam massa atom, maka bila perlu digunakan massa hydrogen untuk menggantikan massa proton. Contoh Soal : 1. Hitung energi ikat inti 52Te126 dan energi ikat rata-ratanya ? Energi ikatnya diberikan oleh : EI = ( Zmp )c2 + ( Nmn )c2 - Mintic2 = ( 52 x 1,007825 u + 74 x 1,008665 u – 125,903322 u ) x 931,5 MeV/u = 1,066 x 103 MeV atau 1,066 GeV Energi ikat rata-ratanya : EIrat = EI / A = 1,066 x 103 MeV/ 126 = 0,00846 x 103 MeV Energi Pemisahan Energi pemisahan dapat didefinisikan sebagai : 1. Kerja yang diperlukan untuk memisahkan proton, neutron, deuteron, atau zarah alfa dari inti atom 2. Energi yang dibebaskan pada saat proton, neutron, deuteron, atau zarah alfa ditangkap inti (Muslim, 1994:20) Untuk sebuah neutron, tenaga pemisahnya adalah S n {M ( A 1, Z ) M n M ( A, Z )}C 2 dimana Sn = tenaga pemisah M(A-1,Z) = massa partikel setelah mengalami pengurangan Mn = massa neutron M(A,Z) = massa partikel sebelum mengalami pengurangan Dalam tabel-tabel, biasanya yang dituliskan adalah massa atom dan bukan massa inti unsur-unsur. Maka untuk mencari massa inti, kita harus mengurangkan massa elektron totalnya dari massa atom M int i M Atom Z .me Besarnya tenaga untuk melepaskan patikel alfa dari inti dapat dirumuskan sebagai berikut : S {M ( A 4, Z 2) M ( A, Z ) M }.931 Mev/ Pemanfaatan Teknologi Pemisahan Inti Salah satu pemanfaatan teknik nuklir adalah di dalam bidang kedokteran yaitu untuk memeriksa kandungan unsur-unsur kelumit di dalam tubuh dengan teknik analisa pengaktivan neutron (APN). Unsur kelumit biasanya terdapat dalam jumlah yang sangat kecil sehingga sulit untuk diidentifikasi dengan cara pemisahan kimia biasa. Teknik APN mampu mengidentifikasi unsur kelumit dengan orde bagian per juta (part per million, ppb). Disamping itu, teknik APN tidak terpengaruh oleh sifat kimia dan tidak merusak terhadap bahan yang dianalisa. Dengan teknik APN dapat diperoleh informasi yang akurat mengenai distribusi unsur-unsur yang kadarnya kecil dalam berbagai organ.