ZAKAT : Pengertian, Dasar Hukum, Sejarah, Tujuan dan Manfaat, Fungsi, Prinsip-prinsip , Rukun dan Macam-macamnya 1 Dari segi bahasa, berasal dari kata “zaka” yang berarti ‘tumbuh, berkah, bersih dan baik’. Zakat juga berarti sesuatu yang bertambah. Dari segi istilah fiqih: Zakat adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada orang yang berhak UU No 23/2011Pasal 1 angka 2, “Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syari’ah Islam .” KHES Pasal 668 angka 2, “Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau lembaga yang dimiliki oleh muslim utk diberikan kepada yg berhak menerimanya.” 2 Bagian dari harta yang wajib diberikan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat kepada orang-orang atau lembaga tertentu, dengan syarat-syarat tertentu pula. Zakat mrpkn dasar prinsipil utk menegakkan struktur sosial Islam. Zakat bukanlah derma atau sedekah biasa, ia adalah iuran Wajib, ia adalah perintah Allah yg harus dilaksanakan .Jadi hukumnya wajib, sesuai dg firman Allah: - “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan apa-apa yg kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah....”. (Albaqarah , ayat 110). - “ ... Maka dirikanlah shalat dan tunaikan zakat, dan ber pegang teguhlah kpd Allah. Dialah pelindungmu...” (Al-Hajj: 78), - “ ... Dan dirikanlah shalat, tunaikan zakat dan berikanlah pinjaman kpd Allah pinjaman yang baik...” (Al-Muzammil : 20) * Hadits Nabi ttg Muaz bin Jabbal: “ ... perintahkanlah mereka membayar zakat mereka dan diberikan kpd orang yg miskin...”. SEBELUM MASA ISLAM ◦ Zakat telah diserukan untuk dilaksanakan pada masa Nabi Ibrahim, Nabi Ishaq, Nabi Ya’kub (QS Al Anbiya [21] ayat 73) “Dan Kami telah memberikan kepadanya (Ibrahim), Ishak, dan Ya’qub, sebagai suatu anugerah (daripada Kami). Dan masing-masingnya Kami jadikan orang-orang yang saleh. Kami telah menjadikan mereka (Nabi Ibrahim, Nabi Ishaq, dan Nabi Ya’qub) itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah” 5 ◦ Nabi Ismail (QS Maryam [19] ayat 54-55) “Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam al Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh ahlinya (umat atau keluarganya) untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya” ◦ Nabi Isa (QS Maryam [19] ayat 31) “Berkata Isa: ‘Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberikan al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup” 6 MASA ISLAM Periode Mekkah A. Zakat tidak terikat, tidak ditentukan batas dan besarnya QS Ar Rum (30) ayat 38, “Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah; dan mereka itulah orang-orang beruntung” QS Al Isra (17) ayat 26, “Dan berikanlah kepada keluargakeluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros” QS Al Fajr (89) ayat 17-18, “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim itu, dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin” Ancaman tidak membayar zakat terdapat dalam QS Al Haqqah (69) ayat 30-34 “Tangkap dan borgol mereka, kemudian lemparkan ke dalam api neraka yang menyala-nyala, dan belit dengan rantai 70 hasta! Mengapa mereka dihukum dan disiksa secara terangterangan itu? Oleh karena mereka ingkar kepada Allah yang Maha Besar dan tidak menyuruh memberi makan orang-orang miskin” 7 B. Periode Madinah Zakat wajib hukumnya, telah ditentukan batas dan besarnya ◦ Al Baqarah (2) ayat 110, “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.” ◦ At Taubah ayat 11, “Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama.” ◦ HR Muaz bin Jabal 8 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari kesulitan hidup serta penderitaan. Membantu pemecahan permasalahan yg dihadapi oleh para gharimin, ibnu sabil dan mustahiq lainnya. Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat islam dan manusia pada umumnya. Menghilangkan sifat kikir dan atau loba dari pemilik harta Membersihkan diri dari sifat dengki dan iri (kecemburuan sosial dalam hati orang- orang miskin). Menjembatani jurang pemisah antara orang-orang yg kaya dan yg miskin dalam suatu masyarakat. Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial pd mereka yg mempunyai harta kekayaan. Mendidik manusia utk berdisiplin menunaikan kewajiban dan menyerahkan hak org lain yg ada padanya. Sarana pemerataan pendapat (rezeki) untuk mencapai keadilan sosial. Dengan membayar zakat, jiwa dan kekayaan orang yang membayarnya menjadi bersih dan bertambah QS At Taubah ayat 103: “Pungutlah zakat dari kekayaan mereka, engkau bersihkan dan sucikan mereka dengannya” 10 Menurut M.A. Mannan (dalam buku: “Islamic Economics: Theory and practice”) Zakat mempunyai 6 prinsip: 1. Keyakinan keagamaan (faith) 2. Membayar zakat merupakan manifestasi keyakinan keagamaannya untuk menyempurnakan ibadahnya Pemerataan dan keadilan (equity & justice) Pemberian harta zakat merupakan suatu cara untuk memeratakan kekayaan dengan lebih adil 3. Produktivitas maturity) & kematangan (productivity & Zakat wajar harus dibayar krn merupakan hasil usaha yg produktif, setelah lewat jangka waktu tertentu yg merupakan ukuran normal memperoleh hasil tertentu. 11 4. 5. 6. ◦ ◦ ◦ Nalar (reason) Ketentuan zakat merupakan cara ampuh yang dapat mengurangi jumlah kemiskinan dan mengurangi kesenjangan sosial dan mengembangkan perekonomian. Kebebasan (freedom) Pembayaran zakat dilakukan terhadap orang yang memiliki kekayaan, sehingga tidak mempersulitkan dan hanya utk org yg merdeka & sehat jasmani dan rohani. Etik dan kewajaran (ethic & proper) Zakat tidak diambil secara semena-mena. Jumlah zakat yang dibayarkan tidak akan mengakibatkan kerugian bagi yang membayarnya, tetapi memiliki manfaat yang sangat besar bagi yang berhak menerimanya 12 Muzakki Harta yang dizakatkan Mustahiq 13 Zakat Mal adalah bagian dari harta kekayaan tertentu yang wajib dikeluarkan dengan syarat-syarat tertentu untuk golongan tertentu Zakat Fitrah adalah pengeluaran yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang mempunyai kelebihan dari nafkah keluarga yang wajar pada malam dan hari raya Idul Fitri a. b. Pembayar zakat adl setiap muslim baik orang tua maupun anak-anak. Dibayar oleh kepala keluarga (atau mereka yg telah mampu membayarnya) untuk diri sendiri dan orangorang yg menjadi tanggungannya, seperti isteri, anakanak, orang tua, maupun pembantu Besarnya zakat adalah 2,5 kg atau 3,5 ltr beras Pembayaran zakat fitrah dilakukan pada bulan Ramadhan sampai selambat-lambatnya sebelum Shalat Idul Fitri. Penerima zakat fitrah diutamakan golongan fakir miskin 14