Accounting from Islamic Perspective Indonesia Case

advertisement
Accounting from Islamic
Perspective:
Indonesian Case
Prof. Tjiptohadi Sawarjuwono, M.Ec, Ph.D,, CPA, CA
UNS 29 Maret 2016
Ayat-Ayat tentang Ekonomi Syariah
• QS Al Baqarah : 254
”Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian
dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang
pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan
yang akrab dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir itulah
orang-orang yang zalim.” (QS.Al-Baqarah: 254)
• QS Al Baqarah : 275
“Orang-orang yang memakan karena (tekanan) riba tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan
penyakit gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli
itu sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Barang siapa mendapatkan peringatan dari
Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu
menjadi miliknya, dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa
yang mengulangi (mengambil riba), maka mereka itu penghuni neraka,
mereka kekal di dalamnya.”
• QS Al Baqarah : 282
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis
di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan
menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan
hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun
daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah
(keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya
mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orangorang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan
dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka
yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan)
apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil
maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi
Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan)
keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai
yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak
menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan
saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya
hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah
mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
• QS At Taubah 111
“Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat,
maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami
menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.”
• QS Ibrahim 31
“Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman:
"Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian
rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi
ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada
bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan.”
• QS An Nur 37
“laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan
tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan
(dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan
zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu)
hati dan penglihatan menjadi goncang.”
• QS Al Jumuah 9
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk
menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu
kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.
Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui.”
Pemahaman menurut Insan Perguruan Tinggi
• Perkembangan tidak secepat ideologinya:
– Pemahaman umat yang multi tafsir, memilih tafsir
sesuai dengan keinginan
– Jumlah dosen yang memahami aturan Islam
terbatas.
– Keterbatasan fasilitas fakultas/departemen
– Ketidak beranian mengambil keputusan.
Pemahaman menurut Insan PT
• Banyak yang beranggapan ekonomi syariah
sama, maka demikian pula akuntansi syariah.
• Ketidak pedulian umat akan muamalat yang
benar.
• Dualisme ilmu ekonomi (bank sentral masih
dikuasai kapitalis).
• Akuntansi masih fokus pada hitung-hitungan,
dimaknai sempit.
• Terkait dengan beberapa perjuangan:
– Mulainya bank syariah (1992)
– Seminar2 , Pendidikan tinggi (adanya jurusan /
program studi) S3 Ekonomi Islam 1996 (Unair)
– Buku-buku tentang akuntansi syariah (1997)
– Standar akuntansi syariah (2002)
• Hanya pada transaksi keuangan &
– Perbankan
– Asuransi (takaful)
– Gadai (rahn)
Perkembangan Penulis Buku
• Sofyan Syafri Harahap. 1997. Akuntansi
Islam.
• Iwan Triyuwono. 2000. Organisasi dan
Akuntansi Syariah.
• Husein Syahatah, 2001, Pokok-pokok
Pikiran Akuntansi Islam.
• Iwan Triyuwono dan Moh As’udi, 2001,
Akuntansi Syariah: Memformulasikan
konsep laba dalam konteks metafora
zakat.
• Omar Abdullah Zaid. 2004. Akuntansi
Syariah: Kerangka dasar dan sejarah
keuangan dalam masyarakat Islam.
• Iwan Triyuwono. 2006. Akuntansi
Syariah: Perspektif, metodologi, dan
Teori.
• Aji Dedi Mulawarman. 2006. Menyibak
Akuntansi Syariah.
• Arief Mufraini. 2006. Akuntansi dan
Manajemen Zakat.
• Rifqi Muhammad, 2008, Akuntansi
Keuangan Syariah.
• Sri Nurhayati dan Wasilah.
2009.Akuntansi Syariah di Indonesia.
• Aji Dedi Mulawarman. 2009. Akuntansi
Syariah: Teori, konsep dan Laporan
Keuangan.
• Jaka Isgiyarta. 2009. Teori Akuntansi dan
Laporan Keuangan Islam.
• Rizal Yahya, Aji Erlangga Martawireja, dan
Ahim Abdurahim. 2009. Akuntansi
Perbankan Syariah.
• Wiroso. 2010. Akuntansi Transaksi Syariah.
Standar Akuntansi Keuangan
Syariah
• Tahun 2002, PSAK 59, akuntansi perbankan
syariah
• Tahun 2006 mulai nomor 101 - 106
• Ada yang berpikir induktif (sempit), berpikir
secara konvensional ditambahi dengan aturan
syariah dan dikurangi yang tidak sesuai.
• Akuntansi hanya dipahami dari sisi teknis
penghitungan dan pencatatan.
Makna Buku-Buku Yang Ada
• Ada yang berpikir
konprehensif (deduktif)
memperhatikan aturan Islam
secara kaffah.
• Memaknai akuntansi bukan
sekedar seperti di atas, tetapi
menjelaskan dari sisi ajaran
Islam, mulai dari cara
berbisnis, pemasaran,
sampai ke pemeriksaannya.
Cara Memahami Akuntansi
• Akuntansi merupakan sebuah proses melakukan sistem pengelolaan informasi,
proses berpikir dalam memaknai, mengembangkan, mencetuskan ide, mengemas,
merangkum, memperbaiki atau menyempurnakan, mengimplementasikan,
memahami kebutuhan nyata yang terjadi yang relevan dan atau ada keterkaitannya
dengan akuntansi itu sendiri, yang meliputi bermacam-macam bidang, antara lain,
bidang teknologi akuntansi (akuntansi keuangan, auditing, penganggaran,
akuntansi manajemen, akuntansi sektor publik, perpajakan, dengan penekanan
pada teknis perhitungan), pendidikan (proses pembentukan dan pengembangan
kurikulum, penyiapan dan pengembangan tenaga pengajar, pengetahuan yang
terkait dengan proses belajar-mengajar, internalisasi ilmu, peraturan-peraturan
pendidikan dan kelembagaan bidang pendidikan), pemerintahan atau sektor publik
dan organisasi penyelenggaraan pemerintahan, sosial masyarakat dan politik,
keyakinan agama atau religi, organisasi akuntan dan pembuat standar (standard
setter), sejarah yang bersangkutan dengan perkembangan pemikiran, dan hal lain
yang relevan dan bersangkutan dengan kegiatan akuntansi dimana ia
diterapkan/dipraktikkan.
Cara Memahami Akuntansi
• Akuntansi bisnis akan mengikuti segala aspek bisnis
secara syariah.
• Semua aspek harus dikaitkan dengan maqasid syariah,
terkait dengan memelihara harta, akal, keturunan,
jiwa, dan agama.
• Semua kegiatan bisnis atau lainnya:
– Muamalah, ibadah,
Manajemen SDI
•
•
•
•
Niat mengontrak SDI adalah minta tolong
Upah memenuhi kebutuhan minimal
Perhitungan honor harus trasparan
Bertanggung-jawab
Manajemen Pemasaran
• Mengenalkan spesifikasi tanpa
bohong
• Memenuhi janji, pengiriman,
garansi, dll
• Proses bisnis transparan dan
halal.
Auditor
• Bukan hanya periksa
transaksi & laporan
keuangan
• Tapi kepatuhan syariah
terhadap seluruh aspek bisnis
• Dewan audit syariah
• Ujian sertifikat khusus.
Kebutuhan Pendidikan
• Pengetahuan tentang fiqih muamalah
harus memadai
• Proses pendidikan khusus
• Departemen terpisah
• Kurikulum beda
MAKA AKUNTANSI
HARUS DIPAHAMI
BUKAN SECARA SEMPIT
W A S S A L A M UA L A I K U M
Download