49 BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data dalam penelitian diperoleh dari sumber data yang berupa kaset dengan teknik simak dan catat. Lagu yang dipilih diambil berdasarkan pertimbangan tertentu yang berkaitan dengan penelitian. Pertimbangan yang dijadikan dasar yaitu tema lagu dan diksi dan gaya bahasa dalam lirik lagu belum pernah diteliti. Peneliti ini mengambil 30 lagu rap berbahasa Indonesia yang ditemukan pada tiga album kaset sebagai sumber data dan didapatkan 7 tema, yaitu (1) Aktivitas; (2) Alam; (3) Percintaan; (4) Kenakalan Remaja; (5) Psikologi; (6) Perselingkuhan; dan (7) Gejala Sosial. 1. Aktivitas Judul Lagu Penyanyi Album a. Biru Iwa K. The Best of Iwa K. b. Ku Jelang Denada Pesta c. Malam Indah Iwa K. The Best of Iwa K. d. Neo Gangsta Neo Borju Hari e. Nombok Dong Iwa K. The Best of Iwa K. f. Pesta Pesta Denada 50 2. Alam Judul Lagu Penyanyi Album a. Bumi Hari Ini Iwa K. The Best of Iwa K. b. Matahariku Iwa K. The Best of Iwa K. Penyanyi Album a. Kau Milikku Neo Borju b. Kembali Lagi Neo Borju c. Ku Ingin Kembali Iwa K. The Best of Iwa K. d. Pesta Neo Borju e. Sambutlah Denada Pesta Penyanyi Album a. Minggat Denada Pesta b. Say No To Drugs Denada Pesta c. Sia-sia Denada Pesta 3. Percintaan Judul Lagu 4. Kenakalan Remaja Judul Lagu 51 5. Psikologi Judul Lagu Penyanyi Album a. Bebas Iwa K. The Best of Iwa K. b. Dunia Mimpi Neo Borju c. Kram Otak Iwa K. The Best of Iwa K. d. Melayang Denada Pesta e. Pulang Denada Pesta f. Iwa K. The Best of Iwa K. Penyanyi Album a. Tak Cukup Satu Neo Borju b. Tertipu Neo Borju Penyanyi Album a. Borju Neo Borju b. Jalan-jalan Neo Borju c. KKN Neo Borju d. Manusia Malam Iwa K. The Best of Iwa K. e. Si Kecil Lili Iwa K. The Best of Iwa K. f. Iwa K. The Best of Iwa K. Tolong Dong 6. Perselingkuhan Judul Lagu 7. Gejala Sosial Judul Lagu Topeng 52 B. Kategorisasi Data Kategorisasi berarti penyusunan kategori. Kategori tidak lain adalah salah satu tumpukan dari seperangkat tumpukan yang disusun atas dasar pikiran, intuisi, pendapat, atau kriteria tertentu (Lexy J. Moleong, 2000:193). Selanjutnya Lincoln dan Guba dalam Lexy J. Moleong (2000:193) menguraikan tentang kategorisasi. Tugas pokok kategorisasi adalah : (1) mengelompokkan kartu-kartu yang telah dibuat ke dalam bagian-bagian isi yang secara jelas berkaitan; (2) merumuskan aturan yang menguraikan kawasan kategori dan yang akhirnya dapat digunakan untuk menetapkan intuisi setiap kartu pada kategori dan juga sebagai dasar untuk pemeriksaan keabsahan data; dan (3) menjaga agar setiap kategori yang disusun satu dengan lainnya mengikuti prinsip taat azas. Setiap data mempunyai dua nomor, yaitu nomor urut data dalam susunan data yang terletak di depan satuan lingual data dan nomor data yang menunjukkan satuan lingual yang diambil dari identitas tema, urutan lagu dan urutan lirik lagu (larik). Untuk jelasnya dapat dilihat pada contoh berikut : <005 /3/c/20> Masihkah ada pintu yang terbuka <005> : nomor urut data 3 : identitas tema c : urutan lagu dalam satu tema 20 : urutan larik Setelah data dikumpulkan, fenomena kebahasaan yang sama. data dikelompokkan berdasarkan 53 1. Kategorisasi Data Berupa Diksi Data berupa diksi meliputi: a. penggunaan makna konotasi; b. penggunaan kata serapan dari bahasa daerah; c. penggunaan unsur serapan dari bahasa asing; d. penggunaan kata khusus; e. penggunaan kata indria; dan f. perubahan makna kata a. Penggunaan makna konotasi <001/1/c/4> Sama teman atau sama e`enya <002/1/f/16> Goyang suka-suka pake muka tebel <003/2/a/44> Karena manusia hidup seenak hati <004/3/c/19> Telah membuat hari-harimu kelabu <005/3/c/20> Masihkah ada pintu yang terbuka <006/3/d/6> Yang seger-seger ada di sana (3/d/6) <007/5/b/3> Langkah-langkah sunyi penuh halusinasi <008/5/b/14> Orang bilang otak miring tidak peduli <009/5/e/3> Selalu dengan gaya jual pesona <010/5/e/5> Sepertinya kamu nggak punya urat malu Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3. b. Penggunaan kata serapan dari bahasa daerah <020/1/a/10> Tapi masih berat rasanya tuk gerakkan bokong ini <021/1/a/33> Pikiran semrawut kini biarkan cabut <022/1/a/35> Dan terpuruk bagai sebuah truk nyusruk <023/1/c/29> Daripada podo kayak pinokio 54 <024/1/d/5> Elo yang disini, elo yang disana <025/1/d/9> Jangan diam dan melongo saja <026/1/d/19> Cewek-cewek b`goyang bikin geregetan <027/1/d/20> Beginilah kita mupeng selalu <028/1/d/26> Fuck junkies sok selebritis <029/1/d/27> Kita rapper emang sering ngebis Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3. c. Penggunaan unsur serapan dari bahasa asing <102/1/b/19> Dan bikinku happy <103/1/d/24> Peace to black skin dan Neo Gangsta <104/1/d/27> Fuck junkies sok selebritis <105/1/d/32> Begini style kita gombrong celana <106/1/e/32> Lari ke belakang deffence <107/1/e/34> Fast break <108/1/e/36> Oper ke sini oper ke sana sekarang steal <109/1/e/48> Come kiddy, come kiddy <110/1/f/8> Hentak techno melantun seakan <111/1/f/14> Kilat blitz menyemarak malam yang kelam Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3. d. Penggunaan kata khusus <128/7/a/10> Dari mobil jepang sampai sedan eropa 55 <129/7/b/48> Tak terasa jam empat pagi sekarang Kaya`nya nih malam minggu subuh lagi gue pulang <130/7/b/50> Duit tinggal gopek dikantong belakang e. Penggunaan kata indria <131/3/b/3> Wajah ayumu, manis senyummu <132/3/c/24> Tersenyum lembut dan manja <133/3/d/13> Wajahnya yang manis ayu tersenyum padaku <134/6/b/5> Dan wajah manis sekali f. Perubahan makna kata <135/6/a/14> Kau duakan hati setiap pria <136/6/a/48> Masih ada saja wanita seperti dirimu <137//6/b/2> Kumelihat wanita yang memikat hati 2. Kategorisasi Data Berupa Gaya Bahasa Data berupa gaya bahasa meliputi : a. simile; b. metafora; c. personifikasi; d. aliterasi; e. asonansi; dan f. repetisi. a. Simile <138/1/a/35> Dan terpuruk bagai sebuah truk nyusruk <139/1/a/46> Memang pahit seperti kopi pagi ini <140/1/c/29> Daripada podo kayak pinokio <141/1/e/26> Seperti terpukul palu godam <142/2/a/4> Gedung-gedung tinggi terlihat bagaikan raksasa 56 <143/2/a/8> … laksana bocah kecil yang berlari kehilangan arah <144/2/a/13> … seakan bergerak bagaikan air bah <145/2/a/27> Dinding mataku terlihat bagai nampak raksasa <146/5/c/17> … seperti linglung aku terkurung <147/5/a/14> Bagaikan anak kecil yang berlari b`telanjang bebas Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3. b. Metafora <154/1/b/27> Serta gelombang zaman yang bergemuruh <155/1/b/34> Seribu aral melintang <156/1/e/25> Bibir ring kena menghentak <157/1/e/35> Pemain lawan yang menyerang garang ke jantung pertahanan <158/1/f/14> Kilat blitz menyemarak malam yang kelam <159/3/c/16> Kita yang padamkan bara asmara kita <160/3/c/17> Semua nada cinta yang pernah ada <161/3/e/7> Datanglah oh kasih tambatan hati <162/5/b/48> Menghancurkan jalan pikiran seseorang <163/5/e/18> Bawa muka tembok dan juga bawa hadiah c. Personifikasi <164/1/a/2> Mentari baru saja beranjak dari sebelah timur <165/1/a/5> Kesibukan pun kini mulai bergerak <166/1/b/16> Biarlah mentari pagi bertamu 57 <167/1/b/26> Seiring detik berpacu <168/1/b/29> Waktu yang berjalan tak akan terulang <169/1/c/1> Lampu-lampu mulai menunjukkan kekuatannya <170/1/c/40> Musik-musik mulai berisik mengusik-ngusik <171/1/c/44> Sedih pun mengeluarkan keajaiban <172/1/e/13> Bola bulat melesat bergerak begitu cepat <173/1/e/43> Bila bola…mengajakku tuk selalu berl Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3. d. Aliterasi Aliterasi terdiri dari : 1) dalam larik; dan 2) dalam bagian bait 1) Dalam Larik <209/1/b/1> Ring-ring-ring <210/1/c/40> Musik-musik mulai berisik mengusik-usik <211/1/e/13> Bola bulat melesat bergerak begitu cepat <212/3/c/3> Dua tahun di dalam sepi <213/4/c/7> Sekarang siap menjalankan semua siasat yang disusun <214/4/c/20> Mereka saling serang kejar dan hajar <215/4/c/22> Seragam koyak berlumur darah segar <216/4/c/26> Mereka lari berpencar bubar <217/5/a/8> Man, memang, memang benar me, Man <218/5/a/17> Tak gentar gelegar petir yang mengaum buas Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3. 58 2) Dalam Bagian Bait <220/1/c/5> Orang-orang banyak yang berlalu lalang Untuk mendapatkan atau mencari uang <221/1/c/9 > Otak pusing janganlah kau rasakan Badan pegal mari kita hilangkan <222/1/c/45> Membuat orang sedih jadi senang Dan takkan dia mengganggu orang yang tenang <223/1/c/48> Karena malam ini indah terasa sangat indah Membuat orang sedih jadi bergairah <224/1/d/14> Cewek-cewek b`goyang bikin geregetan Tuh pinggul meliuk ke kiri ke kanan <225/1/d/27> Fuck junkies sok selebritis Kita rapper emang sering ngebis Ngerap dapet duit dan kagak ngemis <226/1/e/10> Melompat, melayang, sudah saatnya sekarang Hempaskan bola ke dalam keranjang <227/1/e/14> Lalu berpindah tangan dalam sekejap Terlempar jauh ke dalam lalu tertangkap <228/1/e/22> Sama tinggi, semakin tinggi kau melompat Cepat smakin cepat melesat <229/1/e/45> Tinggi semakin tinggi kau melompat Cepat semakin cepat kau melesat Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3. 59 e. Asonansi Asonansi terdiri dari : 1) dalam larik; 2) dalam bagian bait; dan 3) dalam satu bait. 1) Dalam Larik <295/1/a/1> Suatu hari di penghujung Januari <296/1/a/3> Dan mulai meninggi menyinari sanubari <297/1/b/1> Ring – ring – ring <298/3/c/1> Hari, hari terus berganti <299/3/a/34> Selama kita saling cinta dan saling terbuka <300/3/c/2> Melalui gelapnya malam terangnya pagi <301/3/c/16> Kita yang padamkan bara asmara kita <302/3/e/8> Genggamlah tangan ini jangan lepaskan lagi <303/4/c/16> Sia-sia semua sia-sia <304/4/c/17> Untuk apa semuanya percuma Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3. 2) Dalam Bait <308/1/a/13> Yang sama sekali tak terpikirkan untuk melepasnya Sejak malam tadi sama saja <309/1/a/40> Kujalani hidup seperti adanya Hangatnya cerita dunia <310/1/a/44> Apabila kau hanya meraba-raba Sibuk menerka tanpa kau jilat realita 60 <311/1/a/46> Memang pahit seperti kopi pagi ini Tapi mataku kini terbuka lebar lagi <312/1/b/15> Kubuka jendela kamarku Biarkan mentari pagi bertamu <313/1/b/19> Dan bikinku happy Dan siap menjali semua yang telah menjadi Tugas-tugas rutinku hari ini <314/1/c/27> Satu-satu mereka bertemu Lalu mereka pergi dan berlalu <315/1/c/28> Daripada podo kayak pinokio Mending ke disko <316/1/c/37> Meriah dimana-mana Karena semua orang sedang bergembira <317/1/e/17> Oper kesini oper ke sana (1/e/17) Mengutak-atik bola dimana-mana Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3. 3) Dalam Satu Bait <397/1/a/19> Doo be doo biru hatiku Di sini kini berlalu Telah jauh berlalu Dan biarkan saja berlalu <398/1/a/23> Sepiring nasi sepotong jambal roti Sambal terasi di pagi ini 61 Mengisi perutku menambah energi Tuk berdiri lagi disini <399/1/b/11> Ku jelang hari Ku sambut hangatnya mentari Ku lepas mimpi Menggapai asa yang kunanti <400/1/c/1> Lampu-lampu mulai menunjukkan kekuatannya Menyinari di setiap kehidupan kota Dan warna-warna terlihat di jalan sana Menerangi setiap sudut-sudut kota <401/1/c/13> Di rumah nonton TV atau nonton apa saja Sama teman atau sama e’enya Aku tak peduli dan memikirkannya Lebih baik juga kau menikmatinya <402/1/c/24> Mengikuti kaki ini melangkah terus entah kemana Kujajaki jalan demi jalan untuk merekah nikmatnya Hingga ku terduduk karena semua orang sedang bergembira Dan aku tak tahan cuma melihat saja <403/1/d/1> Satu, dua, tiga, empat dan lima Mari bergembira bersama Neo gangsta Lagu ini untuk kalian semua Kami hanya ingin ramaikan suasana 62 <404/1/d/5> Elo yang disini, elo yang disana Joget semua bersama neo gangsta Disini, aha kami berlima Ayo itu yang di pojok sana <405/1/d/9> Jangan diam dan melongo saja Mari kita (uoha) bergembira Dengarkan musik yang ada Hip-Hop R & B Foreva (ya ya) <406/1/d/18> Kemana saja mata slalu berburu Mencari yang lucu-lucu Beginilah kita mupeng selalu Jalan rombongan ketawa melucu Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3. f. Repetisi Repetisi terdiri dari : 1) bagian larik; dan 2) perulangan larik. 1) Bagian Larik <464/1/a/11> Ini celana ini masih celana <465/1/b/1> Ring Ring Ring <466/1/b/31> Tak usah, tak usah gamang, jangan pernah bimbang <467/1/b/35> Pastikan hadapi semua ya … ya … ya … <468/1/d/5> Elo yang disini, elo yang disana <469/1/d/16> B’goyang (B’goyang) dan trus b’goyang <470/1/e/6> Ayo Iwa-K cepat-cepat-cepat katakan sekarang 63 <471/1/e/9> Dong nombok dong nombok dong <472/1/e/17> Oper kesini, oper ke sana <473/1/e/19> Bola basket, bola basket Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3. 2) Perulangan Larik <502/1/a/20> Disini kini berlalu Telah jauh berlalu Dan biarkan saja berlalu <503/1/c/17> Malam ini indah penuh dengan warna Malam ini indah penuh dengan cahaya <504/1/c/18> Yang slalu menerangi sudut kota Yang slalu menerangi sudut kota <505/2/b/1> Terangi kami matahariku Terangi disini hingga batas waktu <506/3/a/24> Kemana-mana kita selalu berdua Jalan berdua nonton berdua <507/3/b/12> Kembali padaku Kembali untukku Kembali lagi seperti dulu <508/3/c/9> Selama mentari bersinar (hari-hari sepi tanpa dirimu ) Selama waktu disisiku (hari-hari sepi tanpa dirimu) <509/3/d/17> U … u dirimu ternyata boleh juga U … u dan juga begitu menggoda 64 U … u uuuh ah bodynya U … u a … ya … ya … ya <510/3/d/31> Mau dibilang gila yah terserah Mau dibilang sinting gue nggak ambil pusing <511/5/b/17> Dunia mimpi … penuh halusinasi Dunia mimpi … yang sangat sunyi Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3. C. Analisis Data Pemilihan kata yang tepat dalam lirik lagu rap akan mampu mewakili apa yang ingin disampaikan penutur kepada pendengarnya. Berdasarkan 7 tema lagu rap yang dijadikan data dalam penelitian ini ditemukan beberapa jenis pemakaian diksi dan gaya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu rap. Pemakaian diksi tersebut meliputi: a. penggunaan makna konotasi; b.penggunaan kata serapan dari bahasa daerah; c. penggunaan unsur serapan dari bahasa asing; d. penggunaan kata khusus; e. penggunaan kata indria; dan f. perubahan makna kata. Pemakaian gaya bahasa dalam lirik lagu rap meliputi: a. simile; b. metafora; c. personifikasi; d. aliterasi; e. asonansi; dan f. repetisi. 1. Analisis Pemakaian Diksi 65 Berdasarkan 7 tema lagu rap yang diteliti ditemukan beberapa jenis pemakaian diksi meliputi: a. penggunaan makna konotasi; b. penggunaan kata serapan dari bahasa daerah; c. penggunaan unsur serapan dari bahasa asing; d. penggunaan kata khusus; e. penggunaan kata indria; dan f. perubahan makna kata a. Penggunaan makna konotasi <001/1/c/14> Sama teman atau sama e`enya Makna konotatif sering juga disebut makna emotif atau evaluatif. Makna konotatif adalah suatu jenis makna dimana stimulus dan respon mengandung nilai-nilai emosional (Gorys Keraf, 2000:29). Banyak hal yang kita katakan sebenarnya bukan menyangkut fakta tetapi menyangkut evaluasi sehingga dapat mempengaruhi setiap orang. Kata e’enya merupakan kata yang memiliki konotasi negatif, walaupun sebenarnya yang dimaksud adalah teman yang khusus atau pacar. Namun kata tersebut sengaja digunakan untuk memberikan variasi dan gaya yang berbeda. <002/1/f/36> Goyang suka-suka pake muka tebel Frase muka tebel merupakan frase yang memiliki konotasi negatif walaupun sebenarnya yang dimaksud adalah sikap acuh. Anak muda cenderung memiliki sikap acuh saat mereka sedang bergembira sehingga kurang mempedulikan keadaan sekitarnya.Frase ini sengaja digunakan untuk kepentingan keharmonisan rima. 66 <003/2/a/44> Karena manusia hidup seenak hati Frase seenak hati merupkan frase yang memiliki konotasi negatif. Frase ini sendiri bermakna seenaknya sendiri. Pilihan kata yang digunakan sudah tepat untuk menggambarkan kelakuan manusia yang suka membuang sampah seenaknya tanpa mempedulikan lingkungannya. Frase ini sengaja dipilih untuk mencapai keharmonisan tuturan karena tuntutan irama musik. <004/3/c/19> Telah membuat hari-harimu kelabu Kata kelabu merupakan kata yang juga memiliki konotasi negatif yakni warna yang suram. Kata ini dipilih untuk menggambarkan perasaan seorang kekasih yang telah disakiti hatinya sehingga hari-hari yang dilewatinya menjadi hari-hari yang kelabu, hari-hari yang tidak menyenangkan. Selain itu kata kelabu ini dipilih untuk mencapai keharmonisan tuturan. <005/3/c/20> Masihkah ada pintu yang terbuka Frase pintu yang terbuka merupakan frase yang memiliki konotasi positif. Kata pintu berarti jalan untuk keluar masuk rumah. Kata pintu disini bermakna hati, hati digambarkan sebagai jalan untuk keluar masuk semua jenis perasaan. Frase tersebut digunakan untuk menanyakan apakah ada hati yang terbuka, mau menerima kehadiran kembali kekasih yang telah disakiti hatinya. <006/3/d/6> Yang seger-seger ada di sana 67 Kata seger–seger merupakan kata yang memiliki konotasi positif. Seger sendiri memiliki arti segar, yang berhubungan dengan segala sesuatu yang indah baik itu suasana maupun perasaan. Yang dimaksud penutur adalah gadis cantik yang mampu memberikan kesegaran bagi siapapun yang melihatnya. <007/5/b/3> Langkah-langkah sunyi penuh halusinasi Kata halusinasi memiliki arti khayalan. Kata ini merupakan kata yang memiliki konotasi negatif, karena berhubungan dengan sesuatu yang tidak nyata, sesuatu yang sia-sia, yang hanya dapat terjadi di dalam mimpi, bukan dalam kehidupan nyata. <008/5/b/14> Orang bilang otak miring tidak peduli Frase otak miring pun merupakan frase yang memiliki konotasi negatif. Otak adalah pusat pikiran manusia, jika otak menjadi miring, maka pikiran manusia tidak dapat digunakan. Frase ini memiliki makna gila. <009/5/e/3> Selalu dengan gaya jual pesona Frase jual pesona merupakan frase yang memiliki konotasi negatif. Kata jual sendiri memiliki arti menjajakan barang atau sesuatu, namun yang dijual disini adalah pesona, sehingga terkesan menonjolkan diri atau sombong. 68 <010/5/e/5> Sepertinya kamu nggak punya urat malu Frase urat malu pun merupakan frase yang memiliki konotasi negatif. Malu adalah perasaan kurang percaya diri, dan di sini digambarkan malu memiliki urat untuk memperjelas makna kata tersebut. <011/5/e/18> Bawa muka tembok dan juga bawa hadiah Demikian juga dengan frase muka tembok. Muka adalah bagian tubuh manusia yang berada di depan. Jika muka menjadi seperti tembok yang keras tentu saja orang tersebut menghadapi apapun tanpa rasa malu. Jadi walaupun melakukan sesuatu yang kurang baik, orang tersebut tidak menampakkan rasa malu. Frase ini memiliki arti tidak punya rasa malu. Kata tembok digunakan memperjelas makna kata tersebut. <012/6/a/13> Manisnya kata yang penuh dengan bisa <013/6/b/27> Mulut yang penuh dengan bisa, bisa-bisa ular Kata bisa pada data <012> dan <013> merupakan kata yang memiliki konotasi negatif. Bisa memiliki makna dapat dan racun pada ular. Kata-kata yang diucapkan oleh seorang wanita pada lirik lagu tesebut seakan-akan adalah racun yang dapat mematikan perasaan si penutur. <014/6/b/49> Cuci mata sambil mencari teman lama Frase cuci mata termasuk frase yang memiliki konotasi positif. Cuci memiliki arti membersihkan benda dari kotoran dengan air dan sabun. Di sini yang dicuci adalah mata, maksudnya agar mata dapat bersih dari kotoran-kotoran dengan cara melihat keindahan pemandangan di luar. <015/7/c/22> Tapi diculik para monyet tak tahu diri 69 Monyet pada data <015> merupakan kata yang memiliki konotasi negatif. Monyet merupakan binatang yang mempunyai sifat seenaknya sendiri, suka mencuri sesuatu. Di sini yang dianggap monyet adalah pejabat yang suka mengambil atau korupsi seenaknya. <016/7/c/26> Orang seberang teriakkan suara sumbang Frase suara sumbang merupakan frase memiliki konotasi negatif. Sumbang sendiri berarti tidak harmonis atau fals dalam istilah musik. Sebenarnya yang dimaksud di sini adalah suara rakyat yang menuntut kebenaran. <017/7/d/3> Tempat hidung belang dan wanita jalang Frase hidung belang dan wanita jalang merupakan frase yang memiliki konotasi negatif. Para hidung belang dan wanita jalang biasanya muncul pada malam hari untuk menutupi keburukan mereka. Dua frase ini sengaja digunakan dalam satu baris untuk keharmonisan rima. Hidung belang sendiri berarti lelaki yang suka main perempuan dan wanita jalang sendiri berarti pelacur. <018/7/f/16> Yang berperan menjadi kambing hitam Frase kambing hitam merupakan frase yang memiliki konotasi negatif. Kambing merupakan gambaran hewan peliharaan namun memiliki sifat liar atau seenaknya apalagi yang berwarna hitam, karena hitam sendiri identik dengan sesuatu yang gelap, suram. Frase ini bermakna orang yang menjadi sasaran kesalahan. <019/7/f/44> Di jalan kulihat topeng sang dermawan 70 Topeng merupakan kata yang memiliki konotasi negatif, karena topeng biasanya digunakan untuk menutupi muka . Dalam teks ini topeng sang dermawan adalah kedermawanan yang dipakai sebagai penutup sifat asli sang dermawan. b. Penggunaan kata serapan dari bahasa daerah Penggunaan kata serapan dari bahasa daerah berasal : 1). dari Jawa; 2) dari Jakarta/Betawi; dan 3). dari Padang 1) Dari Jawa <020/1/a/10> Tapi masih berat rasanya tuk gerakkan bokong ini Kata bokong memiliki padanan kata pantat. <021/1/a/33> Pikiran semrawut kini biarkan cabut Kata semrawut memiliki padanan kata kacau. <022/1/a/35> Dan terpuruk bagai sebuah truk nyusruk Kata nyusruk memiliki padanan kata terperosok. <026/1/d/19> Cewek-cewek b`goyang bikin geregetan Kata geregetan memiliki padanan kata gemas. <030/1/d/28> Ngerap dapet duit dan kagak ngemis Kata ngemis memiliki padanan kata meminta. <031/1/f/18> Mengutak-katik bola dimana-mana Kata mengutak-katik memiliki padanan kata mempermainkan. <039/4/a/2> Hati mangkel kesel rasanya terbakar Kata mangkel memiliki padanan kata benci. <042/4/a/7> Tadi pagi nyokap nyap-nyap sambil mendelik 71 Kata mendelik memiliki padanan kata melotot. <047/4/a/31> Pengen balik ke rumah tapi agak tengsin Kata pengen berpadanan dengan kata ingin. <049/4/a/49> Lihat deh anakmu ini sudah mulai gede Kata gede berpadanan dengan kata besar. <064/5/e/13>Tetapi tetap kamu petantang-petenteng Kata petantang-petenteng memiliki padanan kata bergaya. <067/5/e/23>Jangan harap aku akan kepincut Kata kepincut memiliki padanan kata tertarik dengan seseorang. <068/5/e/24>Bau parfumnya aja bikin gue semaput Kata semaput memiliki padanan kata pingsan. <070/5/f/28>Dan menggumpal…lalu menyempal Kata menyempal memiliki padanan kata meluap. <081/7/a/48> Pokoknya selama die kaga nyenggol gue Kata nyenggol memiliki padanan kata menyentuh. <086/7/b/8> Banyak wong ayu yang berjalan lemah gemulai Kata wong ayu memiliki padanan kata gadis cantik. <088/7/b/21> Di lain tempat sekitar jam satu seprapat Kata seprapat memiliki padanan kata seperempat. <090/7/b/32> Agar tidak tubrukan Kata tubrukan memiliki padanan kata bertabrakan. 2) Dari Jakarta / Betawi 72 <023/1/c/29> Daripada podo kayak pinokio Kata kayak memiliki padanan kata seperti. <024/1/d/5> Elo yang disini, elo yang disana Kata elo berpadanan dengan kata kamu. <025/1/d/9> Jangan diam dan melongo saja Kata melongo berpadanan dengan kata terpana. <027/1/d/20> Beginilah kita mupeng selalu Kata mupeng berpadanan dengan kata muka pengen atau berkeinginan. <028/1/d/26> Fuck junkies sok selebritis Kata selebritis berpadanan dengan kata orang terkenal. <029/1/d/27> Kita rapper emang sering ngebis Kata emang berpadanan dengan kata memang. <030/1/d/28> Ngerap dapet duit dan kagak ngemis Kata ngerap dan kagak berpadanan dengan kata menyanyi rap dan tidak meminta-minta. <032/1/f/4> Sepatu berhak, rambut cepak Kata cepak berpadanan dengan kata pendek. <033/1/f/37> Kagak peduli biar orang pada berjubel Kata berjubel berpadanan dengan kata penuh sesak. <034/1/f/38> Nggak usah nyolot apalagi sebel Kata nggak dan nyolot berpadanan dengan kata tidak dan marah. <035/3/d/5> Mendingan ke pesta Kata mendingan berpadanan dengan kata lebih baik. 73 <036/3/d/23> Tapi kok tubuh berat terasa Kata kok berpadanan dengan kata kenapa. <037/3/d/32> Mau dibilang sinting gue nggak ambil pusing Kata sinting , gue dan enggak berpadanan dengan kata bila, aku, dan tidak. <038/4/a/1> Duduk bengong sendirian di dalam kamar Kata bengong berpadanan dengan kata melamun. <039/4/a/2> Hati mangkel kesel rasanya terbakar Kata kesel berpadanan dengan kata kesal. <040/4/a/5> Kemarin sore dimakan abis sama bokap Kata bokap berpadanan dengan kata ayah. <041/4/a/6> Gara-gara pulang sekolah nyampe terlambat Kata nyampe berpadanan dengan kata sampai. <044/4/a/17> Boro-boro kalau gue bisa punya pacar Kata boro-boro berpadanan dengan kata apalagi. <045/4/a/25> Akhirnya setelah gue cabut berhari-hari Kata gue dan cabut berpadanan dengan kata saya dan pergi. <046/4/a/30> Duit yang gue punya tinggal cepe`an Kata duit dan cepe’an berpadanan dengan kata uang dan seratusan. <047/4/a/31> Pengen balik ke rumah tapi agak tengsin Kata tengsin berpadanan dengan kata gengsi. <048/4/a/39> Pikiran gue masih kecil en belon dewasa Kata belon berpadanan dengan kata belum. 74 <050/4/a/50> Ini di pipi sudah mulai tumbuh jerawat rese Kata rese berpadanan dengan kata mengganggu. <051/4/a/52> Janji deh aku nggak bakalan kurang ajar Kata nggak berpadanan dengan kata tidak. <052/4/b/4> Kagak punya cukup nyali untuk menghadapi Kata kagak dan nyali berpadanan dengan kata tidak dan keberanian. <053/4/b/7> Gak mau berusaha atau mengubah Kata gak berpadanan dengan kata tidak. <054/4/b/13> Belum lagi ngisep chimeng yang jadi hobby Kata ngisep dan chimeng berpadanan dengan kata menghisap dan ganja. <055/4/b/18> Nggak ketinggalan minuman yang beralkohol Kata nggak berpadanan dengan kata tidak. <056/4/b/19>Ngebikin pikiran kamu-kamu jadi dogol Kata ngebikin dan dogol berpadanan dengan kata membuat dan bodoh. <057/4/c/3>Segerombolan anak sekolah nongkrong di jalanan Kata nongkrong berpadanan dengan kata duduk santai. <058/4/c/11>Dendam ama sekolahan musuh bebuyutan Kata ama berpadanan dengan kata dengan. <059/4/c/34>Hentikanlah kawan kebiasaan tawuran Kata tawuran berpadanan dengan kata berkelahi. <060/5/c/20>Pakaian dari dalam lemari berlonjatan Kata berlonjatan berpadanan dengan kata berlompatan. 75 <061/5/e/4>Bikin aku capek dan kau marah Kata capek berpadanan dengan kata lelah. <062/5/e/8>Aku sudah muak, enek, gak pengen ketemu Kata enek berpadanan dengan kata ingin muntah. <063/5/e/9>Pulang ! pulang ! cepat-cepatlah hengkang ! Kata hengkang berpadanan dengan kata pergi. <065/5/e/14>Dengan dandanan di badan yang serba ngecreng Kata ngecreng berpadanan dengan kata menyolok. <066/5/e/16>Handphone dan mobil kerenpun abis dikeceng Kata keren berpadanan dengan kata bagus atau perlente. <068/5/e/24>Bau parfumnya aja bikin gue semaput Kata gue berpadanan dengan kata saya. <069/5/e/25>Lebih baik kalau mau cepetan pulang Kata cepetan berpadanan dengan kata lebih cepat. <072//7/a/6>Tongkrongan di garasinya pun ok punya Kata tongkrongan berpadanan dengan kata kendaraan. <073/7/a/14> Elo borju jangan belagu Kata elo dan belagu berpadanan dengan kata kamu dan bergaya. <074/7/a/15> Lagak lo tuh, sok tahu Kata lagak berpadanan dengan kata gaya. <075/7/a/17> Kagak semua orang bisa begitu Kata kagak berpadanan dengan kata tidak. <076/7/a/23> Ngetrend istilahnya saat pimpinan Raja Louis 76 Kata ngetrend berpadanan dengan kata terkenal. <077/7/a/33> Bawa cewek cakep tangannya pun digandeng Kata cewek cakep berpadanan kata dengan kata gadis cantik. <078/7/a/34> So pasti yang lainnya pada (mupeng) Kata mupeng berpadanan dengan kata muka pengen atau berkeinginan. <079/7/a/38> Jelas nggak cukup kalu bawa duit ceban Kata ceban berpadanan dengan kata sepuluh ribu. <080/7/a/41> Kalo begitu siapa yang tidak mau Kata kalo berpadanan dengan kata kalau. <082/7/a/49> Andai saja semue manusie Kata semue berpadanan dengan kata semua. <083/7/b/2> Banyak mobil yang pada lalu lalang Kata pada berpadanan dengan kata sedang. <087/7/b/10> Gampang aja kalau nggak suka Kata aja berpadanan dengan kata saja. <089/7/b/23> Dijalanan yang lega tempat orang berlaga Kata berlaga berpadanan dengan kata bertanding. <091/7/b/33> (paling apes) kalo ada patroli Kata kalo berpadanan dengan kata kalau. <092/7/b/40> Muter (muter) sampai perut terasa lapar Kata muter berpadanan dengan kata berputar atau berkeliling. <093/7/b/41> Musti diisi biar gue kaga tepar 77 Kata gue , kaga dan tepar berpadanan dengan kata saya, tidak dan kelaparan. <094/7/b/42> Kalo nggak nasi goreng, ya roti bakar Kata kalo dan nggak berpadanan dengan kata kalau dan tidak. <095/7/b/43> Si bodo amat yang penting gue bayar Kata si bodo berpadanan dengan kata masa bodo. <096/7/b/44> Abis makan, lalu ngobrol dengan teman Kata ngobrol berpadanan dengan kata berbincang-bincang. <097/7/b/45> Bercanda, tertawa, yang penting bikin seneng Kata bikin berpadanan dengan kata membuat. <098/7/b/47> Kalo begini, emang udah nggak kaget pulang Kata emang dan udah berpadanan dengan kata memang dan sudah. <099/7/b/49> Kaya`nya nih malam minggu, subuh lagi gue pulang Kata kayaknya dan nih berpadanan dengan kata sepertinya dan ini. <100/7/b/50> Duit tinggal gopek di kantong belakang Kata duit dan gopek berpadanan dengan kata uang dan lima ratus. <101/7/c/2> Kalau nasib kita nggak mau melarat begini Kata nggak berpadanan dengan kata tidak. 3) Dari Padang <071/7/a/1>Do mi ka do cie, duo, tigo Kata cie duo tigo berpadanan dengan kata satu, dua, tiga. 78 Penggunaan kata serapan dari bahasa daerah digunakan untuk memperoleh keharmonisan rima, memperjelas makna kata dan menghemat dalam pemakaian kata-kata. c. Penggunaan unsur serapan dari bahasa asing Unsur serapan dari bahasa asing terdiri dari data : 1) berupa kata; dan 2) berupa frase. 1) Berupa kata <102/1/b/19> Dan bikinku happy Kata happy memiliki padanan kata bahagia dalam bahasa Indonesia. Penutur lebih memilih menggunakan kata happy karena selain lebih dikenal juga untuk kepaduan rima. <105/1/d/32> Begini style kita gombrong celana <123/7/a/34> Si borju dengan style yang mentereng Kata style memiliki padanan kata gaya, namun penutur lebih memilih kata style karena menganggap kata ini lebih hemat dan lebih bergaya. <106/1/e/32> Lari ke belakang deffence Kata deffence dipilih oleh penutur karena dianggap lebih tepat untuk mengungkapkan maksud. Deffence sendiri memiliki padanan kata bertahan, namun dalam olah raga basket, istilah deffence lebih dikenal ketimbang padanan katanya. <108/1/e/36> Oper ke sini oper ke sana sekarang steal Kata oper yang berasal dari bahasa asing dipilih karena lebih dikenal dalam istilah olah raga ketimbang padanannya yakni kata bawa. 79 Demikian juga dengan kata steal, bukan istilah asing dalam olahraga basket. Oleh karena itu penutur lebih memilih kata steal ketimbang kata mencuri karena dianggap lebih tepat untuk mengungkapkan maksud. <110/1/f/8> Hentak techno melantun seakan Kata techno sengaja digunakan oleh penutur karena selain lebih hemat, kata ini juga lebih dikenal oleh masyarakat. Kata techno memiliki padanan kata pemutar disk . <111/1/f/14> Kilat blitz menyemarak malam yang kelam Kata blitz berpadanan dengan kata serangan kilat, yang dimaksud disini adalah cahaya pada lampu kamera. Kata blitz dipilih oleh penutur selain lebih hemat, kata ini juga lebih dikenal oleh masyarakat. <112/3/d/19> U u wuh ah body-nya <120/6/b/4> Dengan body yang bagus dan wajah manis sekali Kata body memiliki padanan kata tubuh penutur lebih memilih kata ini karena dianggap lebih tepat untuk mengungkapkan maksud lagu tersebut. <116/5/e/15> Celana jeans, jam tangan, parfum sampai pulpen <117/5/e/16> Handphone dan mobil kerenpun abis dikeceng Kata jeans berpadanan dengan kata kain drill dan kata handphone berpadanan dengan kata telepon genggam, namun penutur lebih memilih kata jeans dan handphone selain kata ini lebih dikenal juga lebih hemat dalam penggunaan kata. 80 <119/5/e/28> Kalo itu sih… aku selalu welcome! Kata welcome berpadanan dengan kata terbuka. Kata ini sengaja dipilih oleh penutur karena selain hemat dalam pemakaian juga lebih tepat untuk mengungkapkan maksud lagu tersebut. <122/7/a/6> Daerah pemukiman elite Kata elite dipilih oleh penutur yang biasanya adalah kawula muda karena mereka biasanya menyukai kata-kata yang berbau asing, selain dianggap lebih bergaya juga lebih dikenal ketimbang padanannya yakni kata mewah. <124/7/a/35> Jalan-jalan ke mall handphone ditenteng Kata mall memiliki padanan kata pasar atau toko. Selain hemat dalam pemakaian kata, penutur juga menganggap kata ini lebih tepat untuk mengungkapkan maksud lagu tersebut. <125/7/a/40> Steak, spaghetti pokoknya kebarat-baratan Kata steak dan spaghetti ini merupakan nama makanan dari negara asing, jadi penutur tetap memilih kata tersebut karena dianggap lebih tepat untuk mengungkapkan maksud dari lagu. <127/7/f/43> Atau gengsi atau sekedar hobby Kata hobby berpadanan dengan kata kegemaran . Kata hobby dianggap lebih menguntungkan bagi penutur karena faktor kehematan. Selain faktor kehematan juga adanya faktor persajakan demi terciptanya keharmonisan melodi dan keindahan lirik. 81 2) Berupa Frase <103/7/d/24> Peace to black skin dan Neo Gangsta Data peace to black skin berpadanan dengan kata damai untuk orang kulit hitam. Penutur sengaja memilih bentuk asing selain lebih singkat juga untuk kepaduan rima. <104/1/d/27> Fuck junkies sok selebritis Frase fuck junkies juga dipilih oleh penutur untuk kepentingan keharmonisan melodi. Frase ini berpadanan dengan kata persetan dengan pecandu ( narkoba ). <107/1/e/34> Fast break Frase fast break berpadanan dengan kata istirahat cepat. Penutur lebih memilih frase asing ini karena lebih hemat dalam penggunaan kata. <109/1/e/48> Come kiddy, come kiddy Frase come kiddy berpadanan dengan kata mari anak-anak. Penutur lebih memilih bentuk asing ini karena lebih singkat katakatanya. <113/4/a/45> Oh mommy oh daddy maafin anakmu ini Keselarasan bunyi dalam lirik lagu rap sangat diperhatikan oleh penutur sehingga penutur lebih memilih kata-kata asing seperti pada data <136> yang berpadanan dengan kata oh ibu oh ayah . <114/4/a/57> Pacaran? No way lho 82 Penggunaan kata-kata asing oleh penutur tidak hanya asal saja, namun untuk memberi variasi dan gaya yang berbeda dengan cara mengambil salah satu bagian dari iklan shampoo seperti terdapat pada data <114> yang berpadanan dengan kata tidak boleh . <115/5/a/9> Kita perlu cooling down dan menyegarkan fikiran Penutur lebih memilih kata-kata asing ketimbang padanannya karena menjaga keselarasan bunyi seperti terdapat pada data <115> yang berpadanan dengan kata sabar . <118/5/e/24> Oh God! Bau parfumnya aja bikin gue semaput Kata-kata asing sering dianggap mampu memberikan nilai lebih bagi yang menggunakannya dan juga mampu memberi variasi maka penutur lebih memilih kata-kata asing dalam lirik lagunya seperti terdapat pada data <118> yang berpadanan dengan kata oh Tuhan . <121/7/a/5> Tinggal di rumah real estate Penutur lebih memilih kata-kata asing karena dianggap lebih tepat untuk mengungkapkan maksud dan kata-kata tersebut lebih dikenal ketimbang padanannya seperti terdapat pada data <121> yang berpadanan dengan kata milik tetap/pribadi. <126/7/b/11> Just say (bye-bye) kita sudah tahu apa maunya Kehematan kata-kata dan pengucapan yang cepat menjadi alasan bagi penutur unutk menggunakan kata-kata asing seperti pada data <126> yang berpadanan dengan kata katakan saja selamat tinggal . 83 d. Penggunaan kata khusus Gorys Keraf ( 2000 : 89 ) berpendapat bahwa untuk mencapai ketepatan pengertian lebih baik memilih kata khusus daripada kata umum karena kata khusus memperlihatkan pertalian yang khusus atau kepada objek yang khusus. Maka kesesuaian akan lebih cepat diperoleh antara pembaca dan penulis atau antara pembicara dan pendengar <128/7/a/10> Dari mobil jepang sampai sedan eropa Kata mobil merupakan kata umum, sedangkan sedan merupakan kata khusus. Kedua kata tersebut digunakan bersama-sama dengan maksud untuk membedakan tempat pembuatan alat transportasi tersebut. <129/7/b/48> Tak terasa jam empat pagi sekarang Kaya`nya nih malam minggu subuh lagi gue pulang Frase jam empat pagi merupakan penggunaan frase yang tepat karena frase tersebut bersifat khusus. Jam empat pagi merupakan frase khusus dari kata umum subuh. Kekhususan tersebut membuat maksud lagu cepat dimengerti oleh pendengarnya. <130/7/b/50> Duit tinggal gopek dikantong belakang Kata gopek merupakan kata khusus, sedangkan kata duit merupakan kata umum. Kedua kata tersebut digunakan bersamasama hanya untuk memperjelas maksud dari lirik lagu tersebut. 84 e. Penggunaan kata indria Suatu jenis pengkhususan dalam memilih kata-kata yang tepat adalah penggunaan istilah-istilah yang menyebabkan pengalamanpengalaman yang dicerap oleh panca indra, karena kata-kata ini menggambarkan pengalaman manusia melalui panca indra yang khusus, maka terjamin pula daya gunanya, terutama dalam membuat deskripsi. <131/3/b/3> Wajah ayumu, manis senyummu <133/3/d/13> Wajahnya yang manis ayu tersenyum padaku <134/6/b/5> Dan wajah manis sekali Kata manis biasanya dicerap oleh indra perasa namun kata ini dihubungkan dengan indra penglihatan karena dianggap memiliki hubungan yang rapat. <132/3/c/24> Tersenyum lembut dan manja Kata lembut yang seharusnya bertalian dengan indra peraba kemudian dihubungkan dengan indra penglihatan. Penggunaan kata-kata indria tersebut dianggap dapat mewakili maksud dari lagu yang dinyanyikan. f. Perubahan makna kata Perubahan makna kata berjalan begitu cepat. Sebuah kata dengan arti yang mula-mula dikenal oleh semua anggota masyarakat bahasa, pada suatu waktu akan bergeser maknanya pada suatu wilayah tertentu. 85 <135/6/a/14> Kau duakan hati setiap pria Kata pria mengalami jenis perubahan makna ameliorasi. Kata pria dianggap memiliki nilai arti yang lebih baik daripada kata lelaki . <136/6/a/48> Masih ada saja wanita seperti dirimu <137/6/b/2> Kumelihat wanita yang memikat hati Demikian pula dengan kata wanita pada data <162> dan <163> juga mengalami jenis perubahan makna ameliorasi makna kata wanita dianggap memiliki nilai arti yang lebih baik ketimbang kata perempuan . Berdasarkan hasil analisis data pemakaian diksi di dalam lirik lagu rap yang paling banyak digunakan adalah penggunaan kata serapan dari bahasa daerah sejumlah 91 data. 86 2. Analisis Pemakaian Gaya Bahasa Salah satu pendayagunaan kata dalam lirik lagu rap adalah dalam bentuk gaya bahasa, yaitu cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis atau pemakai bahasa ( Gorys Keraf, 1984:113 ). Dari 7 tema lagu rap yang diteliti dalam ditemukan beberapa jenis gaya bahasa yang mewarnai pemakaian bahasa pada lirik lagu rap. Gaya bahasa tersebut adalah : a.simile; b.metafora; c.personifikasi; d.aliterasi; e.asonansi ; dan f. repetisi. a. Simile Gorys Keraf ( 1984 : 133) menyatakan gaya bahasa simile juga disebut persamaan, yaitu perbandingan yang bersifat eksplisit. Karena bersifat eksplisit maka perbandingan di sini menggunakan kata-kata penghubung, misalnya seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dan sebagainya. <138/1/a/35> Dan terpuruk bagai sebuah truk nyusruk Kata bagai pada data <138> merupakan kata penghubung untuk membandingkan orang yang terpuruk sama dengan truk yang nyusruk . Nyusruk merupakan kata yang berasal dari bahasa Jakarta yang berarti terperosok. <139/1/a/46> Memang pahit seperti kopi pagi ini 87 <140/1/c/29> Daripada podo kayak pinokio <142/2/a/4> Gedung-gedung tinggi terlihat bagaikan raksasa <1432/a/8> … laksana bocah kecil yang berlari kehilangan arah <148/5/e/21> Gayamu mirip bintang-bintang di Hollywood <149/7/c/13> Mereka sepertinya sudah kesetanan Kata-kata penghubung gaya bahasa persamaan yang dipergunakan dalam lirik lagu rap adalah bagai, seperti, kayak, bagaikan, mirip dan sepertinya. Pada data <139> penutur membandingkan realita dengan kopi yang pahit. Penutur menggambarkan realita tersebut sama dengan kopi yang pahit. Kata penghubung yang digunakan adalah kata seperti. Data yang menggunakan kata seperti selain data <139>, adalah data <141>, <146> dan <152>. Simile yang menggunakan kata penghubung bagai juga terdapat pada data <145> dan <151>. Kata kayak pada data <144> membandingkan orang dengan pinokio. Pinokio adalah tokoh boneka kayu yang selalu berada dirumah, tidak pernah melihat dunia luar. Kata bagaikan pada data <140> merupakan kata penghubung yang digunakan untuk membandingkan gedung tinggi dengan raksasa. Kata penghubung bagaikan ini juga terdapat pada data <144>, <147>, <150> dan <153>. Kata laksana pada data <143> digunakan untuk membandingkan sesuatu dengan anak kecil yang berlari kehilangan arah. Kata mirip pada data <148> merupakan kata penghubung yang digunakan untuk membandingkan gaya seseorang dengan gaya bintang-bintang di 88 Hollywood. Dan yang terakhir kata sepertinya pada data <149> digunakan untuk membandingkan pejabat dengan orang yang kesetanan uang dan jabatan. b. Metafora Metafora adalah perbandingan dua hal secara langsung dalam bentuk yang singkat ( Gorys Keraf, 1984 : 139 ). Perbandingan tersebut didasarkan pada keserupaan atau kemiripan dua entiti atau dua referen ( D. Edi Subroto, 1992 : 15 ). <154/1/b/27> Serta gelombang zaman yang bergemuruh Zaman yang menandai suatu jangka waktu atau masa dipersepsikan sebagai laut sehingga dapat memiliki gelombang yang bergemuruh. Penutur ingin mengungkapkan suatu masa yang tidak konkret dengan mempersepsikan sebagai laut yang mempunyai gelombang. <155/1/b/34> Seribu aral melintang Aral sebagai suatu benda abstrak dipersepsi sebagai benda konkret yang dapat dihitung. Perbandingan aral dengan suatu entiti yang dapat dihitung ini berwujud frase seperti juga data <180>. Jadi pada data <181> referen yang dijadikan acuan pembanding tuturan metaforis seribu aral adalah suatu entiti yang dapat dihitung. <156/1/e/25> Bibir ring kena menghentak Pada konteks di atas tuturan metaforis bibir ring merupakan metaforis yang berwujud frase. Ring adalah tempat memasukkan bola basket. 89 Penutur mempersepsikannya sebagai sesuatu yang mempunyai bibir yang dapat membuka ataupun menutup. <157/1/e/35> Pemain lawan yang menyerang garang ke jantung pertahanan. Pertahanan merupakan benda tak bernyawa yang identik sesuatu yang harus dipertahankan. Pada tuturan metaforis berwujud frase tersebut pertahanan dipersepsikan sebagai benda bernyawa yang mempunyai jantung, sehingga harus dipertahankan. <158/1/f/14> Kilat blitz menyemarak malam yang kelam Tuturan metaforis berwujud frase pada data <158> mempunyai referen pembanding sesuatu yang dapat bersinar seperti kilat sehingga dapat menyemarak malam. Di sini blitz atau cahaya kamera dibandingkan dengan sesuatu yang dapat bersinar yaitu kilat sebagai referen. <159/3/c/16> Kita yang padamkan bara asmara kita Asmara dalam konteks di atas oleh penutur dipersepsi dengan sesuatu yang bisa membara sehingga suatu saat mungkin padam. Disini asmara dibandingkan dengan bara sebagai referen. <160/3/c/17> Semua nada cinta yang pernah ada Pada data <160> terdapat tuturan metaforis yang berwujud frasa. Cinta dipersepsikan sebagai alat musik yang dapat mengeluarkan bunyi atau nada. 90 <161/3/e/7> Datanglah oh kasih tambatan hati Tuturan metaforis tambatan hati merupakan metaforis yang berwujud frasa. Hati adalah pusat segala perasaan kita. Penutur mempersepsikannya sebagai suatu referen konkret yaitu tambatan atau tempat untuk menambatkan atau melabuhkan perasaan. <162/5/b/48> Menghancurkan jalan pikiran seseorang Pikiran merupakan benda tak bernyawa yang identik dengan ingatan. Pada tuturan metaforis berwujud frasa tersebut pikiran dipersepsikan sebagai suatu jalan sehingga dapat dilalui. <163/5/e/18> Bawa muka tembok dan juga bawa hadiah Tuturan metaforis tersebut berwujud frasa. Muka merupakan bagian tubuh yang lunak. Akan tetapi dalam tuturan metaforis tersebut, penutur menggambarkan muka sebagai suatu tembok yang keras. Jadi, muka dipersepsikan sebagai benda yang keras. c. Personifikasi Personifikasi adalah gaya bahasa kiasan yang menggambarkan bendabenda mati atau barang-barang yang tidak bernyawa seolah-oleh memiliki sifat-sifat kemanusiaan ( Gorys Keraf, 1984 : 140 ) <164/1/a/2> Mentari baru saja beranjak dari sebelah timur Pada ungkapan kebahasaan di atas mentari sebagai benda yang tidak bernyawa dipersepsikan seolah-olah hidup sehingga dapat beranjak seperti yang dilakukan manusia. <189/5/a/20> Bumi terkekeh riang 91 Bumi merupakan benda yang tidak bernyawa. Dalam ungkapan kebahasaan bumi terkekeh riang, benda tidak bernyawa tesebut dipersepsi sebagai hal lain yang bernyawa ( manusia ) sehingga dapat terkekeh ( tertawa ). <199/5/d/3> Angin dingin membelai seakan menyapa Pada data <199> angin dianggap sebagai manusia yang dapat membelai dan menyapa. <205/7/e/11> Menemani malam panjang yang merangkak perlahan Malam merupakan sesuatu yang tidak bernyawa dipersepsikan seolaholah hidup sehingga dapat ditemani dan dapat merangkak seperti seorang bayi. <207/7/f/7> Tapi sekarang topeng mulai berkeliaran <208/7/f/12> Topeng kan menawarkan janji-janji Pada data <207> dan <208> topeng yang merupakan benda yang tidak bernyawa dipersepsikan seolah-olah hidup sehingga dapat berkeliaran dan dapat menawarkan janji-janji. d. Aliterasi Aliterasi adalah semacam gaya bahasa yang berwujud perulangan konsonan yang sama. 1) Dalam Satu Larik Aliterasi dalam satu larik merupakan perulangan konsonan yang sama dengan terdapat dalam satu larik lirik lagu. Satu larik lirik lagu ditandai suatu jeda yang membatasi dengan larik berikutnya. 92 <209/1/b/1> Ring, ring, ring <210/1/c/40> Musik-musik mulai berisik mengusik-usik <211/1/e/13> Bola bulat melesat bergerak begitu cepat <216/4/c/26> Mereka lari berpencar bubar <217/5/a/8> Man, memang, memang benar me, Man <218/5/a/17> Tak gentar gelegar petir yang mengaum buas Perulangan konsonan yang sama dalam larik diciptakan untuk memperoleh efek estetika. 2) Dalam Bagian Bait Aliterasi dalam bagian bait adalah perulangan konsonan yang sama terutama pada akhir larik. Aliterasi dalam bagian bait ini dominan terdapat dalam lirik lagu rap. Perulangan ini juga disebut persajakan. Penutur menggunakannya karena alasan keindahan dan keserasian persajakan yang sama. Diharapkan dengan bunyi akhir yang sama ini akan didapatkan efek keindahan. <220/1/c/5> Orang-orang banyak yang berlalu lalang Untuk mendapatkan atau mencari uang <223/1/c/48> Karena malam ini indah terasa sangat indah Membuat orang sedih jadi bergairah <225/1/d/27> Fuck junkies sok selebritis Kita rapper emang sering ngebis Ngerap dapet duit dan kagak ngemis 93 <227/1/e/14> Lalu berpindah tangan dalam sekejap Terlempar jauh ke dalam lalu tertangkap <232/2/a/12> Perjalanan debu asap sampah dan juga limbah Seakan bergerak bagaikan air bah <237/3/e/15> Di kesunyian hati yang begitu dalam Membuat mataku tak mau jua terpejam <243/4/a/19> Walah-walah aduh gue kagak kuat Rasanya kepingin minggat itu jalan paling tepat <245/4/a/27> Nggak terasa duit di kantong mulai kering Kepala ini nyut-nyutan ah gue mulai pusing <250/4/b/18> Nggak ketinggalan minuman yang beralkohol Ngebikin pikiran kamu-kamu jadi dogol <271/4/a/2> Borju asal kata dari borjuis Ngetrend istilahnya saat pimipinan Raja Louis Jaman dahulu kala di Negara Perancis <283/7/d/13> Kepul asap mengepul Dari mulutnya yang mungil asap mengepul Dan diapun bergumul <285/7/d/27> Nafaspun bergolak, terombang-ambing ombak Tak kuasa dirinya untuk coba menolak e. Asonansi Asonansi adalah gaya bahasa yang berwujud perulangan bunyi vokal yang sama ( Gorys Keraf, 1984 : 130 ). Perulangan bunyi vokal yang 94 sama ini dapat dikategorikan dalam satu larik, dalam bagian bait, dan dalam satu bait. Asonansi yang dominan terdapat pada bagian bait. Gaya bahasa asonansi dipergunakan dalam lirik lagu rap karena alasan keindahan. Demi terciptanya keindahan ini penutur harus pandai memilih kata sehingga didapatkan efek yang diinginkan. 1) Dalam Satu Larik Asonansi dalam satu larik diciptakan untuk memperoleh efek estetika dalam satu larik yang dibatasi suatu jeda dengan larik lain. <295/1/a/1> Suatu hari di penghujung Januari <299/3/a/34> Selama kita saling cinta dan saling terbuka <305/7/e/23> Di sini si kecil Lili berjuang sendiri <306/7/f/41> Sebagian telah terpolusi imitasi 2) Dalam Bagian Bait Asonansi dalam bagian bait perulangan bunyi vokal yang sama pada akhir beberapa larik dalam satu bait. <308/1/a/13> Yang sama sekali tak terpikirkan untuk melepasnya Sejak malam tadi sama saja <319/1/e/37> Kini kita rebut bola sendiri-sendiri Bawa bolamu sendiri-sendiri Tak kan ada yang dapat menjangkaumu lagi <342/3/d/44> Waktu terus berlalu akupun tak tahu menahu Rasanya kumasih ingin bersamamu <344/3/e/17> Mengapa oh kasih aku tak mengerti 95 Di dada ini asmara semakin menjadi <350/4/a/38> Gue sadar kadang gue keras kepala Pikiran gue masih kecil en belon dewasa Dan gue masih butuh bimbingan mereka berdua <351/4/a/49> Lihat deh anakmu ini udah mulai gede Ini di pipi sudah mulai tumbuh jerawat rese <352/4/c/32> Mereka tak ingat lagi dan lupa diri Punya cita-cita yang belum terpenuhi <363/5/b/35> Semakin lama semakin membuatnya terlena Hembusan yang memasuki raga Jiwa apakah baginya tak terasa hampa <381/7/a/50> Kalau gue sih asyik aje Pokoknya selama die kagak nyenggol gue <393/7/e/35> Menunggu roda-roda besi tuk merenggutnya Si kecil Lili terdiam menatapnya hampa Pada data <393> demi terciptanya suatu persajakan dalam hal ini asonansi penutur mendayagunakan kata dalam suatu bentuk gaya bahasa lain, yaitu personifikasi. 3) Dalam Satu Bait Asonansi dalam satu bait adalah perulangan bunyi vokal yang sama pada akhir larik pada satu bait. Di sini asonansi tercipta karena keinginan penutur untuk memperoleh kesesuaian dan keindahan persajakan. <397/1/a/19> Doo be doo biru hatiku 96 Di sini kini berlalu Telah jauh berlalu Dan biarkan saja berlalu <405/1/d/9> Jangan diam dan melongo saja Mari kita (uoha) bergembira Dengarkan musik yang ada Hip-Hop R & B Foreva (ya ya) <410/2/a/43> Karena kita … bumi tak pernah ada rasa perduli Karena manusia hidup seenak hati Membuang kotoran bencana di sini Ku tak tahan lagi menahan semua ini <419/3/a/41> Terdiam seribu bahasa dan saling tersipu Sekarang setelah perasaan kita menyatu Aku merasa kau milikku dan aku milikmu Kuharap semua itu jangan sampai berlalu <426/3/d/46> Berbagi rasa berbagi cerita Ungkapkan segala isi hatiku padanya Tapi ku tak berani mencoba Karena ku baru kenal dengan dirinya <430/5/b/13> Mimpi hanya andalkan mimpi Orang bilang otak miring tidak peduli Selalu melayang terbang dan menari Yang diimpikan semua akan terjadi 97 <446/7/a/1> Do mi ka do cie…duo…tigo Cerita tentang orang yang banyak uang yo Sangat mencolok hidup mewahnya (ho…) Do re mi fa sol la si do <447/7/a/5> Tinggal di rumah real estate Daerah pemukiman elite Di belakang ada kolam renangnye Pokoknya gampang mau kemane-mane <460/7/f/9> Topeng berfungsi tutupi bentuk asli Yang jahat dan buruk khan menjadi simpati Di sini yeah aku katakan di sini Topeng khan menawarkan janji-janji <461/7/f/17> Hari ini kulihat dia berwajah lugu Sepintas terlihat bagaikan wajah yang dungu Namun pemakainya tak pernah mengenakan baju Menjual aurat tak tahu malu <462/7/f/21> Siang hari kulihatnya bewajah satria Slalu bicara tentang orang tak berdaya Tolong menolong itu sudah biasa Walaupun hanya untuk cari nama Secara keseluruhan perulangan bunyi vokal yang ada dalam lirik lagu rap adalah bunyi vokal /a/, /i/, dan /u/. Dari ketiga bunyi vokal tersebut pemakaian bunyi vokal /a/ mendominasi asonansi dalam lirik lagu rap. 98 f. Repetisi Repetisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata, atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam konteks yang sesuai ( Gorys Keraf, 1984 : 127 ). Dalam lirik lagu rap gaya bahasa ini terbagi menjadi dua, yaitu perulangan bagian larik dalam satu larik dan perulangan larik. 1) Perulangan Bagian Larik dalam Satu Larik Perulangan bagian larik dalam 1 larik pada lirik lagu rap ada 36 data dengan perincian 34 data perulangan penuh baik beberapa kata maupun kelompok kata dan 2 data perulangan sebagian dalam arti ada unsur yang dihilangkan baik morfem maupun kata. <464/1/a/11> Ini celana ini masih celana <466/1/b/31> Tak usah, tak usah gamang jangan pernah bimbang <469/1/d/16> B ‘goyang (b’goyang) dan terus b’goyang <473/1/e/19> Bola basket, bola basket <475/7/a/24> Panas, hanyalah panas yang terasa <489/5/a/18> Yang penting yang penting semua senang kawan Pada data-data di atas unsur yang diulang adalah celana, tak usah, b’goyang, bola bakset, panas dan yang penting unsur yang berapa kata adalah celana, b’goyang dan panas. Sedangkan unsur atau bagian baik tak usah, bola basket dan yang penting berwujud frase. Perulangan di sini dimaksudkan untuk memberi penekanan pada unsur yang diulang. <481/3/e/11> Dekaplah dekap rinduku 99 <482/4/b/14> Let’s say no to drugs, no to drugs Pada data-data di atas, perulangan bagian larik hanya sebagian. Bagian yang dihilangkan berapa partikel lah pada data <481> dan frase Let’s say pada data <482>. Seperti pada perulangan penuh, perulangan sebagian ini juga dimaksudkan untuk memberi penekanan pada bagian yang diulang. 2) Perulangan Larik Perulangan larik berarti perulangan satu larik, dalam satu lagu. Perulangan larik pada lirik lagu rap ditemukan 24 data. <501/1/c/17> Malam ini indah penuh dengan warna Malam ini indah penuh dengan cahaya <502/1/c/18> Yang selalu menerangi sudut kota Yang selalu menerangi sudut kota <515/7/a/17> Elo borju jangan belagu Elo borju jangan belagu <516/7/a/18 Lagak lo tuh sok tahu Lagak lo tuh sok tahu <517/7/a/19> Ini itu lihat dulu Ini itu lihat dulu Pada data <501>, <502>, <515>, <516> dan <517> satu larik penuh diulang pada bait lain dalam lagu. Perulangan ini bertujuan memberi penekanan pada aturan yang tepat pada larik yang diulang. 100 Berdasarkan hasil analisis data pemakaian gaya bahasa yang paling banyak digunakan dalam lirik lagu rap adalah asonansi sejumlah 168 data. 3. Analisis Alasan Pengarang Pengarang pasti mempunyai alasan dalam menciptakan sebuah lagu. Pengarang lagu rap pun demikian pula. Peneliti telah mengirimkan email untuk mengetahui alasan pengarang menggunakan diksi dan gaya bahasa. Akan tetapi pengarang belum membalasnya. Peneliti menggunakan teori yang ditemukan dalam situs internet dari hasil wawancara dengan pengarang untuk menjawab alasan pengarang menggunakan diksi dan gaya bahasa dalam lirik lagu rap. Alasan pengarang menggunakan diksi dan gaya bahasa tersebut adalah: (1) untuk kepentingan keharmonisan rima; (2) untuk memperjelas makna kata; (3) untuk menghemat dalam pemakaian kata-kata; (4) untuk menampilkan efek keindahan pada lagu tersebut; dan (5) untuk menampilkan variasi dan gaya yang berbeda dengan lagu dari aliran musik yang lain. Berdasarkan hasil analisis data dapat ditarik kesimpulan yakni : 1) pemakaian diksi dalam lirik lagu rap banyak dipengaruhi oleh penggunaan kata serapan dari bahasa daerah; 2) penggunaan gaya bahasa dalam lirik lagu rap banyak dipengaruhi oleh gaya bahasa asonansi; 3) alasan pengarang menggunakan diksi tersebut adalah : a) untuk kepentingan keharmonisan rima; b) untuk memperjelas makna kata; c) untuk menampilkan efek keindahan pada lagu tersebut; dan e) untuk menampilkan variasi dan gaya yang berbeda dengan lagu dari aliran musik yang lain; dan 4) alasan pengarang menggunakan gaya bahasa 101 tersebut adalah : a) untuk kepentingan keharmonisan rima; b) untuk memperjelas makna kata; c) untuk menampilkan efek keindahan pada lagu tersebut; dan e) untuk menampilkan variasi dan gaya yang berbeda dengan lagu dari aliran musik yang lain.