BAB IV

advertisement
49
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data
Data dalam penelitian diperoleh dari sumber data yang berupa kaset
dengan teknik simak dan catat. Lagu yang dipilih
diambil berdasarkan
pertimbangan tertentu yang berkaitan dengan penelitian. Pertimbangan yang
dijadikan dasar yaitu tema lagu dan diksi dan gaya bahasa dalam lirik lagu
belum pernah diteliti. Peneliti ini mengambil 30 lagu rap berbahasa Indonesia
yang ditemukan pada tiga album kaset sebagai sumber data dan didapatkan 7
tema, yaitu (1) Aktivitas; (2) Alam; (3) Percintaan; (4) Kenakalan Remaja;
(5) Psikologi; (6) Perselingkuhan; dan (7) Gejala Sosial.
1. Aktivitas
Judul Lagu
Penyanyi
Album
a. Biru
Iwa K.
The Best of Iwa K.
b. Ku Jelang
Denada
Pesta
c. Malam Indah
Iwa K.
The Best of Iwa K.
d. Neo Gangsta
Neo
Borju
Hari
e. Nombok Dong Iwa K.
The Best of Iwa K.
f.
Pesta
Pesta
Denada
50
2. Alam
Judul Lagu
Penyanyi
Album
a. Bumi Hari Ini
Iwa K.
The Best of Iwa K.
b. Matahariku
Iwa K.
The Best of Iwa K.
Penyanyi
Album
a. Kau Milikku
Neo
Borju
b. Kembali Lagi
Neo
Borju
c. Ku Ingin Kembali
Iwa K.
The Best of Iwa K.
d. Pesta
Neo
Borju
e. Sambutlah
Denada
Pesta
Penyanyi
Album
a. Minggat
Denada
Pesta
b. Say No To Drugs
Denada
Pesta
c. Sia-sia
Denada
Pesta
3. Percintaan
Judul Lagu
4. Kenakalan Remaja
Judul Lagu
51
5. Psikologi
Judul Lagu
Penyanyi
Album
a. Bebas
Iwa K.
The Best of Iwa K.
b. Dunia Mimpi
Neo
Borju
c. Kram Otak
Iwa K.
The Best of Iwa K.
d. Melayang
Denada
Pesta
e. Pulang
Denada
Pesta
f.
Iwa K.
The Best of Iwa K.
Penyanyi
Album
a. Tak Cukup Satu
Neo
Borju
b. Tertipu
Neo
Borju
Penyanyi
Album
a. Borju
Neo
Borju
b. Jalan-jalan
Neo
Borju
c. KKN
Neo
Borju
d. Manusia Malam
Iwa K.
The Best of Iwa K.
e. Si Kecil Lili
Iwa K.
The Best of Iwa K.
f.
Iwa K.
The Best of Iwa K.
Tolong Dong
6. Perselingkuhan
Judul Lagu
7. Gejala Sosial
Judul Lagu
Topeng
52
B. Kategorisasi Data
Kategorisasi berarti penyusunan kategori. Kategori tidak lain adalah
salah satu tumpukan dari seperangkat tumpukan yang disusun atas dasar
pikiran, intuisi, pendapat, atau kriteria tertentu (Lexy J. Moleong, 2000:193).
Selanjutnya Lincoln dan Guba dalam
Lexy J. Moleong (2000:193)
menguraikan tentang kategorisasi. Tugas pokok kategorisasi adalah : (1)
mengelompokkan kartu-kartu yang telah dibuat ke dalam bagian-bagian isi
yang secara jelas berkaitan; (2) merumuskan aturan yang menguraikan
kawasan kategori dan yang akhirnya dapat digunakan untuk menetapkan
intuisi setiap kartu pada kategori dan juga sebagai dasar untuk pemeriksaan
keabsahan data; dan (3) menjaga agar setiap kategori yang disusun satu
dengan lainnya mengikuti prinsip taat azas.
Setiap data mempunyai dua nomor, yaitu nomor urut data dalam
susunan data yang terletak di depan satuan lingual data dan nomor data yang
menunjukkan satuan lingual yang diambil dari identitas tema, urutan lagu dan
urutan lirik lagu (larik). Untuk jelasnya dapat dilihat pada contoh berikut :
<005 /3/c/20> Masihkah ada pintu yang terbuka
<005> : nomor urut data
3 : identitas tema
c : urutan lagu dalam satu tema
20 : urutan larik
Setelah
data
dikumpulkan,
fenomena kebahasaan yang sama.
data
dikelompokkan
berdasarkan
53
1. Kategorisasi Data Berupa Diksi
Data berupa diksi meliputi: a. penggunaan makna konotasi;
b. penggunaan kata serapan dari bahasa daerah; c. penggunaan unsur serapan
dari bahasa asing; d. penggunaan kata khusus; e. penggunaan kata indria; dan
f. perubahan makna kata
a. Penggunaan makna konotasi
<001/1/c/4> Sama teman atau sama e`enya
<002/1/f/16> Goyang suka-suka pake muka tebel
<003/2/a/44> Karena manusia hidup seenak hati
<004/3/c/19> Telah membuat hari-harimu kelabu
<005/3/c/20> Masihkah ada pintu yang terbuka
<006/3/d/6> Yang seger-seger ada di sana (3/d/6)
<007/5/b/3> Langkah-langkah sunyi penuh halusinasi
<008/5/b/14> Orang bilang otak miring tidak peduli
<009/5/e/3> Selalu dengan gaya jual pesona
<010/5/e/5> Sepertinya kamu nggak punya urat malu
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3.
b. Penggunaan kata serapan dari bahasa daerah
<020/1/a/10> Tapi masih berat rasanya tuk gerakkan bokong ini
<021/1/a/33> Pikiran semrawut kini biarkan cabut
<022/1/a/35> Dan terpuruk bagai sebuah truk nyusruk
<023/1/c/29> Daripada podo kayak pinokio
54
<024/1/d/5> Elo yang disini, elo yang disana
<025/1/d/9> Jangan diam dan melongo saja
<026/1/d/19> Cewek-cewek b`goyang bikin geregetan
<027/1/d/20> Beginilah kita mupeng selalu
<028/1/d/26> Fuck junkies sok selebritis
<029/1/d/27> Kita rapper emang sering ngebis
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3.
c. Penggunaan unsur serapan dari bahasa asing
<102/1/b/19> Dan bikinku happy
<103/1/d/24> Peace to black skin dan Neo Gangsta
<104/1/d/27> Fuck junkies sok selebritis
<105/1/d/32> Begini style kita gombrong celana
<106/1/e/32> Lari ke belakang deffence
<107/1/e/34> Fast break
<108/1/e/36> Oper ke sini oper ke sana sekarang steal
<109/1/e/48> Come kiddy, come kiddy
<110/1/f/8> Hentak techno melantun seakan
<111/1/f/14> Kilat blitz menyemarak malam yang kelam
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3.
d. Penggunaan kata khusus
<128/7/a/10> Dari mobil jepang sampai sedan eropa
55
<129/7/b/48> Tak terasa jam empat pagi sekarang
Kaya`nya nih malam minggu subuh lagi gue pulang
<130/7/b/50> Duit tinggal gopek dikantong belakang
e. Penggunaan kata indria
<131/3/b/3> Wajah ayumu, manis senyummu
<132/3/c/24> Tersenyum lembut dan manja
<133/3/d/13> Wajahnya yang manis ayu tersenyum padaku
<134/6/b/5> Dan wajah manis sekali
f. Perubahan makna kata
<135/6/a/14> Kau duakan hati setiap pria
<136/6/a/48> Masih ada saja wanita seperti dirimu
<137//6/b/2> Kumelihat wanita yang memikat hati
2. Kategorisasi Data Berupa Gaya Bahasa
Data berupa gaya bahasa meliputi : a. simile; b. metafora; c. personifikasi;
d. aliterasi; e. asonansi; dan f. repetisi.
a. Simile
<138/1/a/35> Dan terpuruk bagai sebuah truk nyusruk
<139/1/a/46> Memang pahit seperti kopi pagi ini
<140/1/c/29> Daripada podo kayak pinokio
<141/1/e/26> Seperti terpukul palu godam
<142/2/a/4> Gedung-gedung tinggi terlihat bagaikan raksasa
56
<143/2/a/8> … laksana bocah kecil yang berlari kehilangan arah
<144/2/a/13> … seakan bergerak bagaikan air bah
<145/2/a/27> Dinding mataku terlihat bagai nampak raksasa
<146/5/c/17> … seperti linglung aku terkurung
<147/5/a/14> Bagaikan anak kecil yang berlari b`telanjang bebas
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3.
b. Metafora
<154/1/b/27> Serta gelombang zaman yang bergemuruh
<155/1/b/34> Seribu aral melintang
<156/1/e/25> Bibir ring kena menghentak
<157/1/e/35> Pemain lawan yang menyerang garang ke jantung
pertahanan
<158/1/f/14> Kilat blitz menyemarak malam yang kelam
<159/3/c/16> Kita yang padamkan bara asmara kita
<160/3/c/17> Semua nada cinta yang pernah ada
<161/3/e/7> Datanglah oh kasih tambatan hati
<162/5/b/48> Menghancurkan jalan pikiran seseorang
<163/5/e/18> Bawa muka tembok dan juga bawa hadiah
c. Personifikasi
<164/1/a/2> Mentari baru saja beranjak dari sebelah timur
<165/1/a/5> Kesibukan pun kini mulai bergerak
<166/1/b/16> Biarlah mentari pagi bertamu
57
<167/1/b/26> Seiring detik berpacu
<168/1/b/29> Waktu yang berjalan tak akan terulang
<169/1/c/1> Lampu-lampu mulai menunjukkan kekuatannya
<170/1/c/40> Musik-musik mulai berisik mengusik-ngusik
<171/1/c/44> Sedih pun mengeluarkan keajaiban
<172/1/e/13> Bola bulat melesat bergerak begitu cepat
<173/1/e/43> Bila bola…mengajakku tuk selalu berl
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3.
d. Aliterasi
Aliterasi terdiri dari : 1) dalam larik; dan 2) dalam bagian bait
1) Dalam Larik
<209/1/b/1> Ring-ring-ring
<210/1/c/40> Musik-musik mulai berisik mengusik-usik
<211/1/e/13> Bola bulat melesat bergerak begitu cepat
<212/3/c/3> Dua tahun di dalam sepi
<213/4/c/7> Sekarang siap menjalankan semua siasat yang disusun
<214/4/c/20> Mereka saling serang kejar dan hajar
<215/4/c/22> Seragam koyak berlumur darah segar
<216/4/c/26> Mereka lari berpencar bubar
<217/5/a/8> Man, memang, memang benar me, Man
<218/5/a/17> Tak gentar gelegar petir yang mengaum buas
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3.
58
2) Dalam Bagian Bait
<220/1/c/5> Orang-orang banyak yang berlalu lalang
Untuk mendapatkan atau mencari uang
<221/1/c/9 > Otak pusing janganlah kau rasakan
Badan pegal mari kita hilangkan
<222/1/c/45> Membuat orang sedih jadi senang
Dan takkan dia mengganggu orang yang tenang
<223/1/c/48> Karena malam ini indah terasa sangat indah
Membuat orang sedih jadi bergairah
<224/1/d/14> Cewek-cewek b`goyang bikin geregetan
Tuh pinggul meliuk ke kiri ke kanan
<225/1/d/27> Fuck junkies sok selebritis
Kita rapper emang sering ngebis
Ngerap dapet duit dan kagak ngemis
<226/1/e/10> Melompat, melayang, sudah saatnya sekarang
Hempaskan bola ke dalam keranjang
<227/1/e/14> Lalu berpindah tangan dalam sekejap
Terlempar jauh ke dalam lalu tertangkap
<228/1/e/22> Sama tinggi, semakin tinggi kau melompat
Cepat smakin cepat melesat
<229/1/e/45> Tinggi semakin tinggi kau melompat
Cepat semakin cepat kau melesat
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3.
59
e. Asonansi
Asonansi terdiri dari : 1) dalam larik; 2) dalam bagian bait; dan 3) dalam
satu bait.
1) Dalam Larik
<295/1/a/1> Suatu hari di penghujung Januari
<296/1/a/3> Dan mulai meninggi menyinari sanubari
<297/1/b/1> Ring – ring – ring
<298/3/c/1> Hari, hari terus berganti
<299/3/a/34> Selama kita saling cinta dan saling terbuka
<300/3/c/2> Melalui gelapnya malam terangnya pagi
<301/3/c/16> Kita yang padamkan bara asmara kita
<302/3/e/8> Genggamlah tangan ini jangan lepaskan lagi
<303/4/c/16> Sia-sia semua sia-sia
<304/4/c/17> Untuk apa semuanya percuma
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3.
2) Dalam Bait
<308/1/a/13> Yang sama sekali tak terpikirkan untuk melepasnya
Sejak malam tadi sama saja
<309/1/a/40> Kujalani hidup seperti adanya
Hangatnya cerita dunia
<310/1/a/44> Apabila kau hanya meraba-raba
Sibuk menerka tanpa kau jilat realita
60
<311/1/a/46> Memang pahit seperti kopi pagi ini
Tapi mataku kini terbuka lebar lagi
<312/1/b/15> Kubuka jendela kamarku
Biarkan mentari pagi bertamu
<313/1/b/19> Dan bikinku happy
Dan siap menjali semua yang telah menjadi
Tugas-tugas rutinku hari ini
<314/1/c/27> Satu-satu mereka bertemu
Lalu mereka pergi dan berlalu
<315/1/c/28> Daripada podo kayak pinokio
Mending ke disko
<316/1/c/37> Meriah dimana-mana
Karena semua orang sedang bergembira
<317/1/e/17> Oper kesini oper ke sana (1/e/17)
Mengutak-atik bola dimana-mana
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3.
3) Dalam Satu Bait
<397/1/a/19> Doo be doo biru hatiku
Di sini kini berlalu
Telah jauh berlalu
Dan biarkan saja berlalu
<398/1/a/23> Sepiring nasi sepotong jambal roti
Sambal terasi di pagi ini
61
Mengisi perutku menambah energi
Tuk berdiri lagi disini
<399/1/b/11> Ku jelang hari
Ku sambut hangatnya mentari
Ku lepas mimpi
Menggapai asa yang kunanti
<400/1/c/1>
Lampu-lampu mulai menunjukkan kekuatannya
Menyinari di setiap kehidupan kota
Dan warna-warna terlihat di jalan sana
Menerangi setiap sudut-sudut kota
<401/1/c/13> Di rumah nonton TV atau nonton apa saja
Sama teman atau sama e’enya
Aku tak peduli dan memikirkannya
Lebih baik juga kau menikmatinya
<402/1/c/24> Mengikuti kaki ini melangkah terus entah kemana
Kujajaki jalan demi jalan untuk merekah nikmatnya
Hingga ku terduduk karena semua orang sedang
bergembira
Dan aku tak tahan cuma melihat saja
<403/1/d/1>
Satu, dua, tiga, empat dan lima
Mari bergembira bersama Neo gangsta
Lagu ini untuk kalian semua
Kami hanya ingin ramaikan suasana
62
<404/1/d/5>
Elo yang disini, elo yang disana
Joget semua bersama neo gangsta
Disini, aha kami berlima
Ayo itu yang di pojok sana
<405/1/d/9>
Jangan diam dan melongo saja
Mari kita (uoha) bergembira
Dengarkan musik yang ada
Hip-Hop R & B Foreva (ya ya)
<406/1/d/18> Kemana saja mata slalu berburu
Mencari yang lucu-lucu
Beginilah kita mupeng selalu
Jalan rombongan ketawa melucu
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3.
f. Repetisi
Repetisi terdiri dari : 1) bagian larik; dan 2) perulangan larik.
1) Bagian Larik
<464/1/a/11> Ini celana ini masih celana
<465/1/b/1>
Ring Ring Ring
<466/1/b/31> Tak usah, tak usah gamang, jangan pernah bimbang
<467/1/b/35> Pastikan hadapi semua ya … ya … ya …
<468/1/d/5>
Elo yang disini, elo yang disana
<469/1/d/16> B’goyang (B’goyang) dan trus b’goyang
<470/1/e/6>
Ayo Iwa-K cepat-cepat-cepat katakan sekarang
63
<471/1/e/9>
Dong nombok dong nombok dong
<472/1/e/17> Oper kesini, oper ke sana
<473/1/e/19> Bola basket, bola basket
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3.
2) Perulangan Larik
<502/1/a/20> Disini kini berlalu
Telah jauh berlalu
Dan biarkan saja berlalu
<503/1/c/17> Malam ini indah penuh dengan warna
Malam ini indah penuh dengan cahaya
<504/1/c/18> Yang slalu menerangi sudut kota
Yang slalu menerangi sudut kota
<505/2/b/1>
Terangi kami matahariku
Terangi disini hingga batas waktu
<506/3/a/24> Kemana-mana kita selalu berdua
Jalan berdua nonton berdua
<507/3/b/12> Kembali padaku
Kembali untukku
Kembali lagi seperti dulu
<508/3/c/9>
Selama mentari bersinar (hari-hari sepi tanpa dirimu )
Selama waktu disisiku (hari-hari sepi tanpa dirimu)
<509/3/d/17> U … u dirimu ternyata boleh juga
U … u dan juga begitu menggoda
64
U … u uuuh ah bodynya
U … u a … ya … ya … ya
<510/3/d/31> Mau dibilang gila yah terserah
Mau dibilang sinting gue nggak ambil pusing
<511/5/b/17> Dunia mimpi … penuh halusinasi
Dunia mimpi … yang sangat sunyi
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran no 3.
C. Analisis Data
Pemilihan kata yang tepat dalam lirik lagu rap akan mampu mewakili
apa yang ingin disampaikan penutur kepada pendengarnya. Berdasarkan 7
tema lagu rap yang dijadikan data dalam penelitian ini ditemukan beberapa
jenis pemakaian diksi dan gaya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu rap.
Pemakaian diksi tersebut meliputi: a. penggunaan makna konotasi;
b.penggunaan kata serapan dari bahasa daerah; c. penggunaan unsur serapan
dari bahasa asing; d. penggunaan kata khusus; e. penggunaan kata indria; dan
f. perubahan makna kata.
Pemakaian gaya bahasa dalam lirik lagu rap meliputi: a. simile;
b. metafora; c. personifikasi; d. aliterasi; e. asonansi; dan f. repetisi.
1. Analisis Pemakaian Diksi
65
Berdasarkan 7 tema lagu rap yang diteliti ditemukan beberapa jenis
pemakaian diksi meliputi: a. penggunaan makna konotasi; b. penggunaan kata
serapan dari bahasa daerah; c. penggunaan unsur serapan dari
bahasa asing;
d. penggunaan kata khusus; e. penggunaan kata indria; dan f. perubahan makna
kata
a. Penggunaan makna konotasi
<001/1/c/14> Sama teman atau sama e`enya
Makna konotatif sering juga disebut makna emotif atau evaluatif. Makna
konotatif adalah suatu jenis makna dimana stimulus dan respon
mengandung nilai-nilai emosional (Gorys Keraf, 2000:29). Banyak hal
yang kita katakan sebenarnya bukan menyangkut fakta tetapi menyangkut
evaluasi sehingga dapat mempengaruhi setiap orang.
Kata e’enya merupakan kata yang memiliki konotasi negatif, walaupun
sebenarnya yang dimaksud adalah teman yang khusus atau pacar. Namun
kata tersebut sengaja digunakan untuk memberikan variasi dan gaya yang
berbeda.
<002/1/f/36> Goyang suka-suka pake muka tebel
Frase muka tebel merupakan frase yang memiliki konotasi negatif
walaupun sebenarnya yang dimaksud adalah sikap acuh. Anak muda
cenderung memiliki sikap acuh saat mereka sedang bergembira sehingga
kurang mempedulikan keadaan sekitarnya.Frase ini sengaja digunakan
untuk kepentingan keharmonisan rima.
66
<003/2/a/44> Karena manusia hidup seenak hati
Frase seenak hati merupkan frase yang memiliki konotasi negatif. Frase
ini sendiri bermakna seenaknya sendiri. Pilihan kata yang digunakan
sudah tepat untuk menggambarkan kelakuan manusia yang suka
membuang sampah seenaknya tanpa mempedulikan lingkungannya. Frase
ini sengaja dipilih untuk mencapai keharmonisan tuturan karena tuntutan
irama musik.
<004/3/c/19> Telah membuat hari-harimu kelabu
Kata kelabu merupakan kata yang juga memiliki konotasi negatif yakni
warna yang suram. Kata ini dipilih untuk menggambarkan perasaan
seorang kekasih yang telah disakiti hatinya sehingga hari-hari yang
dilewatinya menjadi hari-hari yang kelabu, hari-hari yang tidak
menyenangkan. Selain itu kata kelabu ini dipilih untuk mencapai
keharmonisan tuturan.
<005/3/c/20> Masihkah ada pintu yang terbuka
Frase
pintu yang terbuka merupakan frase yang memiliki konotasi
positif. Kata pintu berarti jalan untuk keluar masuk rumah. Kata pintu
disini bermakna hati, hati digambarkan sebagai jalan untuk keluar masuk
semua jenis perasaan. Frase tersebut digunakan untuk menanyakan
apakah ada hati yang terbuka, mau menerima kehadiran kembali kekasih
yang telah disakiti hatinya.
<006/3/d/6> Yang seger-seger ada di sana
67
Kata seger–seger merupakan kata yang memiliki konotasi positif. Seger
sendiri memiliki arti segar, yang berhubungan dengan segala sesuatu
yang indah baik itu suasana maupun perasaan. Yang dimaksud penutur
adalah gadis cantik yang mampu memberikan kesegaran bagi siapapun
yang melihatnya.
<007/5/b/3> Langkah-langkah sunyi penuh halusinasi
Kata halusinasi memiliki arti khayalan. Kata ini merupakan kata yang
memiliki konotasi negatif, karena berhubungan dengan sesuatu yang tidak
nyata, sesuatu yang sia-sia, yang hanya dapat terjadi di dalam mimpi,
bukan dalam kehidupan nyata.
<008/5/b/14> Orang bilang otak miring tidak peduli
Frase otak miring pun merupakan frase yang memiliki konotasi negatif.
Otak adalah pusat pikiran manusia, jika otak menjadi miring, maka
pikiran manusia tidak dapat digunakan. Frase ini memiliki makna gila.
<009/5/e/3> Selalu dengan gaya jual pesona
Frase jual pesona merupakan frase yang memiliki konotasi negatif. Kata
jual sendiri memiliki arti menjajakan barang atau sesuatu, namun yang
dijual disini adalah pesona, sehingga terkesan menonjolkan diri atau
sombong.
68
<010/5/e/5> Sepertinya kamu nggak punya urat malu
Frase urat malu pun merupakan frase yang memiliki konotasi negatif.
Malu adalah perasaan kurang percaya diri, dan di sini digambarkan malu
memiliki urat untuk memperjelas makna kata tersebut.
<011/5/e/18> Bawa muka tembok dan juga bawa hadiah
Demikian juga dengan frase muka tembok. Muka adalah bagian tubuh
manusia yang berada di depan. Jika muka menjadi seperti tembok yang
keras tentu saja orang tersebut menghadapi apapun tanpa rasa malu. Jadi
walaupun melakukan sesuatu yang kurang baik, orang tersebut tidak
menampakkan rasa malu. Frase ini memiliki arti tidak punya rasa malu.
Kata tembok digunakan memperjelas makna kata tersebut.
<012/6/a/13> Manisnya kata yang penuh dengan bisa
<013/6/b/27> Mulut yang penuh dengan bisa, bisa-bisa ular
Kata bisa pada data <012> dan <013> merupakan kata yang memiliki
konotasi negatif.
Bisa memiliki makna dapat dan racun pada ular.
Kata-kata yang diucapkan oleh seorang wanita pada lirik lagu tesebut
seakan-akan adalah racun yang dapat mematikan perasaan si penutur.
<014/6/b/49> Cuci mata sambil mencari teman lama
Frase cuci mata termasuk frase yang memiliki konotasi positif. Cuci
memiliki arti membersihkan benda dari kotoran dengan air dan sabun. Di
sini yang dicuci adalah mata, maksudnya agar mata dapat bersih dari
kotoran-kotoran dengan cara melihat keindahan pemandangan di luar.
<015/7/c/22> Tapi diculik para monyet tak tahu diri
69
Monyet
pada data <015> merupakan kata yang memiliki konotasi
negatif. Monyet merupakan binatang yang mempunyai sifat seenaknya
sendiri, suka mencuri sesuatu. Di sini yang dianggap monyet adalah
pejabat yang suka mengambil atau korupsi seenaknya.
<016/7/c/26> Orang seberang teriakkan suara sumbang
Frase
suara sumbang merupakan frase memiliki konotasi negatif.
Sumbang sendiri berarti tidak harmonis atau fals dalam istilah musik.
Sebenarnya yang dimaksud di sini adalah suara rakyat yang menuntut
kebenaran.
<017/7/d/3> Tempat hidung belang dan wanita jalang
Frase hidung belang dan wanita jalang merupakan frase yang memiliki
konotasi negatif. Para hidung belang dan wanita jalang biasanya muncul
pada malam hari untuk menutupi keburukan mereka.
Dua frase ini
sengaja digunakan dalam satu baris untuk keharmonisan rima. Hidung
belang sendiri berarti lelaki yang suka main perempuan dan wanita jalang
sendiri berarti pelacur.
<018/7/f/16> Yang berperan menjadi kambing hitam
Frase kambing hitam merupakan frase yang memiliki konotasi negatif.
Kambing merupakan gambaran hewan peliharaan namun memiliki sifat
liar atau seenaknya apalagi yang berwarna hitam, karena hitam sendiri
identik dengan sesuatu yang gelap, suram. Frase ini bermakna orang
yang menjadi sasaran kesalahan.
<019/7/f/44> Di jalan kulihat topeng sang dermawan
70
Topeng merupakan kata yang memiliki konotasi negatif, karena topeng
biasanya digunakan untuk menutupi muka . Dalam teks ini topeng sang
dermawan adalah kedermawanan yang dipakai sebagai penutup sifat asli
sang dermawan.
b. Penggunaan kata serapan dari bahasa daerah
Penggunaan kata serapan dari bahasa daerah berasal : 1). dari Jawa; 2) dari
Jakarta/Betawi; dan 3). dari Padang
1) Dari Jawa
<020/1/a/10> Tapi masih berat rasanya tuk gerakkan bokong ini
Kata bokong memiliki padanan kata pantat.
<021/1/a/33> Pikiran semrawut kini biarkan cabut
Kata semrawut memiliki padanan kata kacau.
<022/1/a/35> Dan terpuruk bagai sebuah truk nyusruk
Kata nyusruk memiliki padanan kata terperosok.
<026/1/d/19> Cewek-cewek b`goyang bikin geregetan
Kata geregetan memiliki padanan kata gemas.
<030/1/d/28> Ngerap dapet duit dan kagak ngemis
Kata ngemis memiliki padanan kata meminta.
<031/1/f/18> Mengutak-katik bola dimana-mana
Kata mengutak-katik memiliki padanan kata mempermainkan.
<039/4/a/2> Hati mangkel kesel rasanya terbakar
Kata mangkel memiliki padanan kata benci.
<042/4/a/7> Tadi pagi nyokap nyap-nyap sambil mendelik
71
Kata mendelik memiliki padanan kata melotot.
<047/4/a/31> Pengen balik ke rumah tapi agak tengsin
Kata pengen berpadanan dengan kata ingin.
<049/4/a/49> Lihat deh anakmu ini sudah mulai gede
Kata gede berpadanan dengan kata besar.
<064/5/e/13>Tetapi tetap kamu petantang-petenteng
Kata petantang-petenteng memiliki padanan kata bergaya.
<067/5/e/23>Jangan harap aku akan kepincut
Kata kepincut memiliki padanan kata tertarik dengan seseorang.
<068/5/e/24>Bau parfumnya aja bikin gue semaput
Kata semaput memiliki padanan kata pingsan.
<070/5/f/28>Dan menggumpal…lalu menyempal
Kata menyempal memiliki padanan kata meluap.
<081/7/a/48> Pokoknya selama die kaga nyenggol gue
Kata nyenggol memiliki padanan kata menyentuh.
<086/7/b/8> Banyak wong ayu yang berjalan lemah gemulai
Kata wong ayu memiliki padanan kata gadis cantik.
<088/7/b/21> Di lain tempat sekitar jam satu seprapat
Kata seprapat memiliki padanan kata seperempat.
<090/7/b/32> Agar tidak tubrukan
Kata tubrukan memiliki padanan kata bertabrakan.
2) Dari Jakarta / Betawi
72
<023/1/c/29> Daripada podo kayak pinokio
Kata kayak memiliki padanan kata seperti.
<024/1/d/5> Elo yang disini, elo yang disana
Kata elo berpadanan dengan kata kamu.
<025/1/d/9> Jangan diam dan melongo saja
Kata melongo berpadanan dengan kata terpana.
<027/1/d/20> Beginilah kita mupeng selalu
Kata mupeng berpadanan dengan kata muka pengen atau berkeinginan.
<028/1/d/26> Fuck junkies sok selebritis
Kata selebritis berpadanan dengan kata orang terkenal.
<029/1/d/27> Kita rapper emang sering ngebis
Kata emang berpadanan dengan kata memang.
<030/1/d/28> Ngerap dapet duit dan kagak ngemis
Kata ngerap dan kagak berpadanan dengan kata menyanyi rap dan tidak
meminta-minta.
<032/1/f/4> Sepatu berhak, rambut cepak
Kata cepak berpadanan dengan kata pendek.
<033/1/f/37> Kagak peduli biar orang pada berjubel
Kata berjubel berpadanan dengan kata penuh sesak.
<034/1/f/38> Nggak usah nyolot apalagi sebel
Kata nggak dan nyolot berpadanan dengan kata tidak dan marah.
<035/3/d/5> Mendingan ke pesta
Kata mendingan berpadanan dengan kata lebih baik.
73
<036/3/d/23> Tapi kok tubuh berat terasa
Kata kok berpadanan dengan kata kenapa.
<037/3/d/32> Mau dibilang sinting gue nggak ambil pusing
Kata sinting , gue dan enggak berpadanan dengan kata bila, aku, dan
tidak.
<038/4/a/1> Duduk bengong sendirian di dalam kamar
Kata bengong berpadanan dengan kata melamun.
<039/4/a/2> Hati mangkel kesel rasanya terbakar
Kata kesel berpadanan dengan kata kesal.
<040/4/a/5> Kemarin sore dimakan abis sama bokap
Kata bokap berpadanan dengan kata ayah.
<041/4/a/6> Gara-gara pulang sekolah nyampe terlambat
Kata nyampe berpadanan dengan kata sampai.
<044/4/a/17> Boro-boro kalau gue bisa punya pacar
Kata boro-boro berpadanan dengan kata apalagi.
<045/4/a/25> Akhirnya setelah gue cabut berhari-hari
Kata gue dan cabut berpadanan dengan kata saya dan pergi.
<046/4/a/30> Duit yang gue punya tinggal cepe`an
Kata duit dan cepe’an berpadanan dengan kata uang dan seratusan.
<047/4/a/31> Pengen balik ke rumah tapi agak tengsin
Kata tengsin berpadanan dengan kata gengsi.
<048/4/a/39> Pikiran gue masih kecil en belon dewasa
Kata belon berpadanan dengan kata belum.
74
<050/4/a/50> Ini di pipi sudah mulai tumbuh jerawat rese
Kata rese berpadanan dengan kata mengganggu.
<051/4/a/52> Janji deh aku nggak bakalan kurang ajar
Kata nggak berpadanan dengan kata tidak.
<052/4/b/4> Kagak punya cukup nyali untuk menghadapi
Kata kagak dan nyali berpadanan dengan kata tidak dan keberanian.
<053/4/b/7> Gak mau berusaha atau mengubah
Kata gak berpadanan dengan kata tidak.
<054/4/b/13> Belum lagi ngisep chimeng yang jadi hobby
Kata ngisep dan chimeng berpadanan dengan kata menghisap dan
ganja.
<055/4/b/18> Nggak ketinggalan minuman yang beralkohol
Kata nggak berpadanan dengan kata tidak.
<056/4/b/19>Ngebikin pikiran kamu-kamu jadi dogol
Kata ngebikin dan dogol berpadanan dengan kata membuat dan bodoh.
<057/4/c/3>Segerombolan anak sekolah nongkrong di jalanan
Kata nongkrong berpadanan dengan kata duduk santai.
<058/4/c/11>Dendam ama sekolahan musuh bebuyutan
Kata ama berpadanan dengan kata dengan.
<059/4/c/34>Hentikanlah kawan kebiasaan tawuran
Kata tawuran berpadanan dengan kata berkelahi.
<060/5/c/20>Pakaian dari dalam lemari berlonjatan
Kata berlonjatan berpadanan dengan kata berlompatan.
75
<061/5/e/4>Bikin aku capek dan kau marah
Kata capek berpadanan dengan kata lelah.
<062/5/e/8>Aku sudah muak, enek, gak pengen ketemu
Kata enek berpadanan dengan kata ingin muntah.
<063/5/e/9>Pulang ! pulang ! cepat-cepatlah hengkang !
Kata hengkang berpadanan dengan kata pergi.
<065/5/e/14>Dengan dandanan di badan yang serba ngecreng
Kata ngecreng berpadanan dengan kata menyolok.
<066/5/e/16>Handphone dan mobil kerenpun abis dikeceng
Kata keren berpadanan dengan kata bagus atau perlente.
<068/5/e/24>Bau parfumnya aja bikin gue semaput
Kata gue berpadanan dengan kata saya.
<069/5/e/25>Lebih baik kalau mau cepetan pulang
Kata cepetan berpadanan dengan kata lebih cepat.
<072//7/a/6>Tongkrongan di garasinya pun ok punya
Kata tongkrongan berpadanan dengan kata kendaraan.
<073/7/a/14> Elo borju jangan belagu
Kata elo dan belagu berpadanan dengan kata kamu dan bergaya.
<074/7/a/15> Lagak lo tuh, sok tahu
Kata lagak berpadanan dengan kata gaya.
<075/7/a/17> Kagak semua orang bisa begitu
Kata kagak berpadanan dengan kata tidak.
<076/7/a/23> Ngetrend istilahnya saat pimpinan Raja Louis
76
Kata ngetrend berpadanan dengan kata terkenal.
<077/7/a/33> Bawa cewek cakep tangannya pun digandeng
Kata cewek cakep berpadanan kata dengan kata gadis cantik.
<078/7/a/34> So pasti yang lainnya pada (mupeng)
Kata mupeng berpadanan dengan kata muka pengen atau berkeinginan.
<079/7/a/38> Jelas nggak cukup kalu bawa duit ceban
Kata ceban berpadanan dengan kata sepuluh ribu.
<080/7/a/41> Kalo begitu siapa yang tidak mau
Kata kalo berpadanan dengan kata kalau.
<082/7/a/49> Andai saja semue manusie
Kata semue berpadanan dengan kata semua.
<083/7/b/2> Banyak mobil yang pada lalu lalang
Kata pada berpadanan dengan kata sedang.
<087/7/b/10> Gampang aja kalau nggak suka
Kata aja berpadanan dengan kata saja.
<089/7/b/23> Dijalanan yang lega tempat orang berlaga
Kata berlaga berpadanan dengan kata bertanding.
<091/7/b/33> (paling apes) kalo ada patroli
Kata kalo berpadanan dengan kata kalau.
<092/7/b/40> Muter (muter) sampai perut terasa lapar
Kata muter berpadanan dengan kata berputar atau berkeliling.
<093/7/b/41> Musti diisi biar gue kaga tepar
77
Kata gue , kaga dan tepar berpadanan dengan kata saya, tidak dan
kelaparan.
<094/7/b/42> Kalo nggak nasi goreng, ya roti bakar
Kata kalo dan nggak berpadanan dengan kata kalau dan tidak.
<095/7/b/43> Si bodo amat yang penting gue bayar
Kata si bodo berpadanan dengan kata masa bodo.
<096/7/b/44> Abis makan, lalu ngobrol dengan teman
Kata ngobrol berpadanan dengan kata berbincang-bincang.
<097/7/b/45> Bercanda, tertawa, yang penting bikin seneng
Kata bikin berpadanan dengan kata membuat.
<098/7/b/47> Kalo begini, emang udah nggak kaget pulang
Kata emang dan udah berpadanan dengan kata memang dan sudah.
<099/7/b/49> Kaya`nya nih malam minggu, subuh lagi gue pulang
Kata kayaknya dan nih berpadanan dengan kata sepertinya dan ini.
<100/7/b/50> Duit tinggal gopek di kantong belakang
Kata duit dan gopek berpadanan dengan kata uang dan lima ratus.
<101/7/c/2> Kalau nasib kita nggak mau melarat begini
Kata nggak berpadanan dengan kata tidak.
3) Dari Padang
<071/7/a/1>Do mi ka do cie, duo, tigo
Kata cie duo tigo berpadanan dengan kata satu, dua, tiga.
78
Penggunaan kata serapan dari bahasa daerah digunakan untuk
memperoleh
keharmonisan
rima,
memperjelas
makna
kata
dan
menghemat dalam pemakaian kata-kata.
c. Penggunaan unsur serapan dari bahasa asing
Unsur serapan dari bahasa asing terdiri dari data : 1) berupa kata; dan 2)
berupa frase.
1) Berupa kata
<102/1/b/19> Dan bikinku happy
Kata happy memiliki padanan kata bahagia dalam bahasa Indonesia.
Penutur lebih memilih menggunakan kata happy karena selain lebih
dikenal juga untuk kepaduan rima.
<105/1/d/32> Begini style kita gombrong celana
<123/7/a/34> Si borju dengan style yang mentereng
Kata style memiliki padanan kata gaya, namun penutur lebih memilih
kata style karena menganggap kata ini lebih hemat dan lebih bergaya.
<106/1/e/32> Lari ke belakang deffence
Kata deffence dipilih oleh penutur karena dianggap lebih tepat untuk
mengungkapkan maksud.
Deffence sendiri memiliki padanan kata
bertahan, namun dalam olah raga basket, istilah deffence lebih dikenal
ketimbang padanan katanya.
<108/1/e/36> Oper ke sini oper ke sana sekarang steal
Kata oper yang berasal dari bahasa asing dipilih karena lebih dikenal
dalam istilah olah raga ketimbang padanannya yakni kata bawa.
79
Demikian juga dengan kata steal, bukan istilah asing dalam olahraga
basket. Oleh karena itu penutur lebih memilih kata steal ketimbang
kata mencuri karena dianggap lebih tepat untuk mengungkapkan
maksud.
<110/1/f/8> Hentak techno melantun seakan
Kata techno sengaja digunakan oleh penutur karena selain lebih hemat,
kata ini juga lebih dikenal oleh masyarakat.
Kata techno memiliki padanan kata pemutar disk .
<111/1/f/14> Kilat blitz menyemarak malam yang kelam
Kata blitz berpadanan dengan kata serangan kilat, yang dimaksud
disini adalah cahaya pada lampu kamera.
Kata blitz dipilih oleh
penutur selain lebih hemat, kata ini juga lebih dikenal oleh masyarakat.
<112/3/d/19> U u wuh ah body-nya
<120/6/b/4> Dengan body yang bagus dan wajah manis sekali
Kata body memiliki padanan kata tubuh penutur lebih memilih kata ini
karena dianggap lebih tepat untuk mengungkapkan maksud lagu
tersebut.
<116/5/e/15> Celana jeans, jam tangan, parfum sampai pulpen
<117/5/e/16> Handphone dan mobil kerenpun abis dikeceng
Kata jeans berpadanan dengan kata kain drill dan kata handphone
berpadanan dengan kata
telepon genggam, namun penutur lebih
memilih kata jeans dan handphone selain kata ini lebih dikenal juga
lebih hemat dalam penggunaan kata.
80
<119/5/e/28> Kalo itu sih… aku selalu welcome!
Kata welcome berpadanan dengan kata terbuka.
Kata ini sengaja dipilih oleh penutur karena selain hemat dalam
pemakaian juga lebih tepat untuk mengungkapkan maksud lagu
tersebut.
<122/7/a/6> Daerah pemukiman elite
Kata elite dipilih oleh penutur yang biasanya adalah kawula muda
karena mereka biasanya menyukai kata-kata yang berbau asing, selain
dianggap lebih bergaya juga lebih dikenal ketimbang padanannya yakni
kata mewah.
<124/7/a/35> Jalan-jalan ke mall handphone ditenteng
Kata mall memiliki padanan kata pasar atau toko. Selain hemat dalam
pemakaian kata, penutur juga menganggap kata ini lebih tepat untuk
mengungkapkan maksud lagu tersebut.
<125/7/a/40> Steak, spaghetti pokoknya kebarat-baratan
Kata steak dan spaghetti ini merupakan nama makanan dari negara
asing, jadi penutur tetap memilih kata tersebut karena dianggap lebih
tepat untuk mengungkapkan maksud dari lagu.
<127/7/f/43> Atau gengsi atau sekedar hobby
Kata
hobby berpadanan dengan kata
kegemaran . Kata
hobby
dianggap lebih menguntungkan bagi penutur karena faktor kehematan.
Selain faktor kehematan juga adanya faktor persajakan demi terciptanya
keharmonisan melodi dan keindahan lirik.
81
2) Berupa Frase
<103/7/d/24> Peace to black skin dan Neo Gangsta
Data peace to black skin berpadanan dengan kata damai untuk
orang kulit hitam. Penutur sengaja memilih bentuk asing selain
lebih singkat juga untuk kepaduan rima.
<104/1/d/27> Fuck junkies sok selebritis
Frase
fuck junkies juga dipilih oleh penutur untuk kepentingan
keharmonisan melodi. Frase ini berpadanan dengan kata persetan
dengan pecandu ( narkoba ).
<107/1/e/34> Fast break
Frase fast break berpadanan dengan kata istirahat cepat.
Penutur lebih memilih frase asing ini karena lebih hemat dalam
penggunaan kata.
<109/1/e/48> Come kiddy, come kiddy
Frase
come kiddy
berpadanan dengan kata
mari anak-anak.
Penutur lebih memilih bentuk asing ini karena lebih singkat katakatanya.
<113/4/a/45> Oh mommy oh daddy maafin anakmu ini
Keselarasan bunyi dalam lirik lagu rap sangat diperhatikan oleh
penutur sehingga penutur lebih memilih kata-kata asing seperti pada
data <136> yang berpadanan dengan kata oh ibu oh ayah .
<114/4/a/57> Pacaran? No way lho
82
Penggunaan kata-kata asing oleh penutur tidak hanya asal saja,
namun untuk memberi variasi dan gaya yang berbeda dengan cara
mengambil salah satu bagian dari iklan shampoo seperti terdapat
pada data <114> yang berpadanan dengan kata tidak boleh .
<115/5/a/9> Kita perlu cooling down dan menyegarkan fikiran
Penutur lebih memilih kata-kata asing ketimbang padanannya
karena menjaga keselarasan bunyi seperti terdapat pada data <115>
yang berpadanan dengan kata sabar .
<118/5/e/24> Oh God! Bau parfumnya aja bikin gue semaput
Kata-kata asing sering dianggap mampu memberikan nilai lebih
bagi yang menggunakannya dan juga mampu memberi variasi maka
penutur lebih memilih kata-kata asing dalam lirik lagunya seperti
terdapat pada data <118> yang berpadanan dengan kata oh Tuhan .
<121/7/a/5> Tinggal di rumah real estate
Penutur lebih memilih kata-kata asing karena dianggap lebih tepat
untuk mengungkapkan maksud dan kata-kata tersebut lebih dikenal
ketimbang padanannya seperti terdapat pada data <121> yang
berpadanan dengan kata milik tetap/pribadi.
<126/7/b/11> Just say (bye-bye) kita sudah tahu apa maunya
Kehematan kata-kata dan pengucapan yang cepat menjadi alasan
bagi penutur unutk menggunakan kata-kata asing seperti pada data
<126> yang berpadanan dengan kata katakan saja selamat tinggal .
83
d. Penggunaan kata khusus
Gorys Keraf ( 2000 : 89 ) berpendapat bahwa untuk mencapai
ketepatan pengertian lebih baik memilih kata khusus daripada kata
umum karena kata khusus memperlihatkan pertalian yang khusus
atau kepada objek yang khusus. Maka kesesuaian akan lebih cepat
diperoleh antara pembaca dan penulis atau antara pembicara dan
pendengar
<128/7/a/10> Dari mobil jepang sampai sedan eropa
Kata mobil merupakan kata umum, sedangkan sedan merupakan
kata khusus. Kedua kata tersebut digunakan bersama-sama dengan
maksud untuk membedakan tempat pembuatan alat transportasi
tersebut.
<129/7/b/48> Tak terasa jam empat pagi sekarang
Kaya`nya nih malam minggu subuh lagi gue pulang
Frase jam empat pagi merupakan penggunaan frase yang tepat
karena frase tersebut bersifat khusus. Jam empat pagi merupakan
frase khusus dari kata umum subuh. Kekhususan tersebut membuat
maksud lagu cepat dimengerti oleh pendengarnya.
<130/7/b/50> Duit tinggal gopek dikantong belakang
Kata
gopek
merupakan kata khusus, sedangkan kata duit
merupakan kata umum. Kedua kata tersebut digunakan bersamasama hanya untuk memperjelas maksud dari lirik lagu tersebut.
84
e. Penggunaan kata indria
Suatu jenis pengkhususan dalam memilih kata-kata yang tepat
adalah penggunaan istilah-istilah yang menyebabkan pengalamanpengalaman yang dicerap oleh panca indra, karena kata-kata ini
menggambarkan pengalaman manusia melalui panca indra yang
khusus, maka terjamin pula daya gunanya, terutama dalam
membuat deskripsi.
<131/3/b/3> Wajah ayumu, manis senyummu
<133/3/d/13> Wajahnya yang manis ayu tersenyum padaku
<134/6/b/5> Dan wajah manis sekali
Kata manis biasanya dicerap oleh indra perasa namun kata ini
dihubungkan dengan indra penglihatan karena dianggap memiliki
hubungan yang rapat.
<132/3/c/24> Tersenyum lembut dan manja
Kata
lembut
yang seharusnya bertalian dengan indra peraba
kemudian dihubungkan dengan indra penglihatan.
Penggunaan kata-kata indria tersebut dianggap dapat mewakili
maksud dari lagu yang dinyanyikan.
f. Perubahan makna kata
Perubahan makna kata berjalan begitu cepat. Sebuah kata dengan
arti yang mula-mula dikenal oleh semua anggota masyarakat
bahasa, pada suatu waktu akan bergeser maknanya pada suatu
wilayah tertentu.
85
<135/6/a/14> Kau duakan hati setiap pria
Kata pria mengalami jenis perubahan makna ameliorasi. Kata
pria dianggap memiliki nilai arti yang lebih baik daripada kata
lelaki .
<136/6/a/48> Masih ada saja wanita seperti dirimu
<137/6/b/2> Kumelihat wanita yang memikat hati
Demikian pula dengan kata wanita pada data <162> dan <163>
juga
mengalami jenis perubahan makna ameliorasi makna kata
wanita dianggap memiliki nilai arti yang lebih baik ketimbang
kata perempuan .
Berdasarkan hasil analisis data pemakaian diksi di dalam lirik
lagu rap yang paling banyak digunakan adalah penggunaan kata
serapan dari bahasa daerah sejumlah 91 data.
86
2. Analisis Pemakaian Gaya Bahasa
Salah satu pendayagunaan kata dalam lirik lagu rap adalah dalam
bentuk gaya bahasa, yaitu cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara
khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis atau pemakai bahasa
( Gorys Keraf, 1984:113 ).
Dari 7 tema lagu rap yang diteliti dalam ditemukan beberapa jenis
gaya bahasa yang mewarnai pemakaian bahasa pada lirik lagu rap. Gaya
bahasa tersebut adalah : a.simile; b.metafora; c.personifikasi; d.aliterasi;
e.asonansi ; dan f. repetisi.
a. Simile
Gorys Keraf ( 1984 : 133) menyatakan gaya bahasa simile juga
disebut persamaan, yaitu perbandingan yang bersifat eksplisit. Karena
bersifat eksplisit maka perbandingan di sini menggunakan kata-kata
penghubung, misalnya seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dan
sebagainya.
<138/1/a/35> Dan terpuruk bagai sebuah truk nyusruk
Kata
bagai
pada data <138> merupakan kata penghubung untuk
membandingkan orang yang terpuruk sama dengan truk yang nyusruk .
Nyusruk merupakan kata yang berasal dari bahasa Jakarta yang berarti
terperosok.
<139/1/a/46> Memang pahit seperti kopi pagi ini
87
<140/1/c/29> Daripada podo kayak pinokio
<142/2/a/4> Gedung-gedung tinggi terlihat bagaikan raksasa
<1432/a/8> … laksana bocah kecil yang berlari kehilangan arah
<148/5/e/21> Gayamu mirip bintang-bintang di Hollywood
<149/7/c/13> Mereka sepertinya sudah kesetanan
Kata-kata penghubung gaya bahasa persamaan yang dipergunakan
dalam lirik lagu rap adalah bagai, seperti, kayak, bagaikan, mirip dan
sepertinya. Pada data <139> penutur membandingkan realita dengan
kopi yang pahit. Penutur menggambarkan realita tersebut sama dengan
kopi yang pahit. Kata penghubung yang digunakan adalah kata seperti.
Data yang menggunakan kata seperti selain data <139>, adalah data
<141>, <146> dan <152>.
Simile yang menggunakan kata penghubung bagai juga terdapat
pada data <145> dan <151>.
Kata
kayak
pada data <144>
membandingkan orang dengan pinokio. Pinokio adalah tokoh boneka
kayu yang selalu berada dirumah, tidak pernah melihat dunia luar. Kata
bagaikan pada data <140> merupakan kata penghubung yang digunakan
untuk membandingkan gedung tinggi dengan raksasa. Kata penghubung
bagaikan ini juga terdapat pada data <144>, <147>, <150> dan <153>.
Kata laksana pada data <143> digunakan untuk membandingkan sesuatu
dengan anak kecil yang berlari kehilangan arah. Kata mirip pada data
<148>
merupakan
kata
penghubung
yang
digunakan
untuk
membandingkan gaya seseorang dengan gaya bintang-bintang di
88
Hollywood.
Dan yang terakhir kata sepertinya pada data <149>
digunakan untuk membandingkan pejabat dengan orang yang kesetanan
uang dan jabatan.
b. Metafora
Metafora adalah perbandingan dua hal secara langsung dalam
bentuk yang singkat ( Gorys Keraf, 1984 : 139 ). Perbandingan tersebut
didasarkan pada keserupaan atau kemiripan dua entiti atau
dua
referen ( D. Edi Subroto, 1992 : 15 ).
<154/1/b/27> Serta gelombang zaman yang bergemuruh
Zaman yang menandai suatu jangka waktu atau masa dipersepsikan
sebagai laut sehingga dapat memiliki gelombang yang bergemuruh.
Penutur ingin mengungkapkan suatu masa yang tidak konkret dengan
mempersepsikan sebagai laut yang mempunyai gelombang.
<155/1/b/34> Seribu aral melintang
Aral sebagai suatu benda abstrak dipersepsi sebagai benda konkret yang
dapat dihitung. Perbandingan aral dengan suatu entiti yang dapat dihitung
ini berwujud frase seperti juga data <180>. Jadi pada data <181> referen
yang dijadikan acuan pembanding tuturan metaforis seribu aral adalah
suatu entiti yang dapat dihitung.
<156/1/e/25> Bibir ring kena menghentak
Pada konteks di atas tuturan metaforis bibir ring merupakan metaforis
yang berwujud frase.
Ring adalah tempat memasukkan bola basket.
89
Penutur mempersepsikannya sebagai sesuatu yang mempunyai bibir yang
dapat membuka ataupun menutup.
<157/1/e/35> Pemain lawan yang menyerang garang ke jantung
pertahanan.
Pertahanan merupakan benda tak bernyawa yang identik sesuatu yang
harus dipertahankan.
Pada tuturan metaforis berwujud frase tersebut
pertahanan dipersepsikan sebagai benda bernyawa yang mempunyai
jantung, sehingga harus dipertahankan.
<158/1/f/14> Kilat blitz menyemarak malam yang kelam
Tuturan metaforis berwujud frase pada data <158> mempunyai referen
pembanding sesuatu yang dapat bersinar seperti kilat sehingga dapat
menyemarak malam.
Di sini blitz atau cahaya kamera dibandingkan
dengan sesuatu yang dapat bersinar yaitu kilat sebagai referen.
<159/3/c/16> Kita yang padamkan bara asmara kita
Asmara dalam konteks di atas oleh penutur dipersepsi dengan sesuatu
yang bisa membara sehingga suatu saat mungkin padam. Disini asmara
dibandingkan dengan bara sebagai referen.
<160/3/c/17> Semua nada cinta yang pernah ada
Pada data <160> terdapat tuturan metaforis yang berwujud frasa. Cinta
dipersepsikan sebagai alat musik yang dapat mengeluarkan bunyi atau
nada.
90
<161/3/e/7> Datanglah oh kasih tambatan hati
Tuturan metaforis tambatan hati merupakan metaforis yang berwujud
frasa.
Hati
adalah
pusat
segala
perasaan
kita.
Penutur
mempersepsikannya sebagai suatu referen konkret yaitu tambatan atau
tempat untuk menambatkan atau melabuhkan perasaan.
<162/5/b/48> Menghancurkan jalan pikiran seseorang
Pikiran merupakan benda tak bernyawa yang identik dengan ingatan.
Pada tuturan metaforis berwujud frasa tersebut pikiran dipersepsikan
sebagai suatu jalan sehingga dapat dilalui.
<163/5/e/18> Bawa muka tembok dan juga bawa hadiah
Tuturan metaforis tersebut berwujud frasa.
Muka merupakan bagian
tubuh yang lunak. Akan tetapi dalam tuturan metaforis tersebut, penutur
menggambarkan muka sebagai suatu tembok yang keras. Jadi, muka
dipersepsikan sebagai benda yang keras.
c. Personifikasi
Personifikasi adalah gaya bahasa kiasan yang menggambarkan bendabenda mati atau barang-barang yang tidak bernyawa seolah-oleh memiliki
sifat-sifat kemanusiaan ( Gorys Keraf, 1984 : 140 )
<164/1/a/2> Mentari baru saja beranjak dari sebelah timur
Pada ungkapan kebahasaan di atas mentari sebagai benda yang tidak
bernyawa dipersepsikan seolah-olah hidup sehingga dapat beranjak
seperti yang dilakukan manusia.
<189/5/a/20> Bumi terkekeh riang
91
Bumi merupakan benda yang tidak bernyawa.
Dalam ungkapan
kebahasaan bumi terkekeh riang, benda tidak bernyawa tesebut dipersepsi
sebagai hal lain yang bernyawa ( manusia ) sehingga dapat terkekeh
( tertawa ).
<199/5/d/3> Angin dingin membelai seakan menyapa
Pada data <199> angin dianggap sebagai manusia yang dapat membelai
dan menyapa.
<205/7/e/11> Menemani malam panjang yang merangkak perlahan
Malam merupakan sesuatu yang tidak bernyawa dipersepsikan seolaholah hidup sehingga dapat ditemani dan dapat merangkak seperti seorang
bayi.
<207/7/f/7> Tapi sekarang topeng mulai berkeliaran
<208/7/f/12> Topeng kan menawarkan janji-janji
Pada data <207> dan <208> topeng yang merupakan benda yang tidak
bernyawa dipersepsikan seolah-olah hidup sehingga dapat berkeliaran
dan dapat menawarkan janji-janji.
d. Aliterasi
Aliterasi adalah semacam gaya bahasa yang berwujud perulangan
konsonan yang sama.
1) Dalam Satu Larik
Aliterasi dalam satu larik merupakan perulangan konsonan yang sama
dengan terdapat dalam satu larik lirik lagu.
Satu larik lirik lagu
ditandai suatu jeda yang membatasi dengan larik berikutnya.
92
<209/1/b/1> Ring, ring, ring
<210/1/c/40> Musik-musik mulai berisik mengusik-usik
<211/1/e/13> Bola bulat melesat bergerak begitu cepat
<216/4/c/26> Mereka lari berpencar bubar
<217/5/a/8> Man, memang, memang benar me, Man
<218/5/a/17> Tak gentar gelegar petir yang mengaum buas
Perulangan konsonan yang sama dalam larik diciptakan untuk
memperoleh efek estetika.
2) Dalam Bagian Bait
Aliterasi dalam bagian bait adalah perulangan konsonan yang sama
terutama pada akhir larik.
Aliterasi dalam bagian bait ini dominan
terdapat dalam lirik lagu rap. Perulangan ini juga disebut persajakan.
Penutur menggunakannya karena alasan keindahan dan keserasian
persajakan yang sama. Diharapkan dengan bunyi akhir yang sama ini
akan didapatkan efek keindahan.
<220/1/c/5> Orang-orang banyak yang berlalu lalang
Untuk mendapatkan atau mencari uang
<223/1/c/48> Karena malam ini indah terasa sangat indah
Membuat orang sedih jadi bergairah
<225/1/d/27> Fuck junkies sok selebritis
Kita rapper emang sering ngebis
Ngerap dapet duit dan kagak ngemis
93
<227/1/e/14> Lalu berpindah tangan dalam sekejap
Terlempar jauh ke dalam lalu tertangkap
<232/2/a/12> Perjalanan debu asap sampah dan juga limbah
Seakan bergerak bagaikan air bah
<237/3/e/15> Di kesunyian hati yang begitu dalam
Membuat mataku tak mau jua terpejam
<243/4/a/19> Walah-walah aduh gue kagak kuat
Rasanya kepingin minggat itu jalan paling tepat
<245/4/a/27> Nggak terasa duit di kantong mulai kering
Kepala ini nyut-nyutan ah gue mulai pusing
<250/4/b/18> Nggak ketinggalan minuman yang beralkohol
Ngebikin pikiran kamu-kamu jadi dogol
<271/4/a/2>
Borju asal kata dari borjuis
Ngetrend istilahnya saat pimipinan Raja Louis
Jaman dahulu kala di Negara Perancis
<283/7/d/13> Kepul asap mengepul
Dari mulutnya yang mungil asap mengepul
Dan diapun bergumul
<285/7/d/27> Nafaspun bergolak, terombang-ambing ombak
Tak kuasa dirinya untuk coba menolak
e. Asonansi
Asonansi adalah gaya bahasa yang berwujud perulangan bunyi vokal
yang sama ( Gorys Keraf, 1984 : 130 ). Perulangan bunyi vokal yang
94
sama ini dapat dikategorikan dalam satu larik, dalam bagian bait, dan
dalam satu bait. Asonansi yang dominan terdapat pada bagian bait.
Gaya bahasa asonansi dipergunakan dalam lirik lagu rap karena
alasan keindahan. Demi terciptanya keindahan ini penutur harus pandai
memilih kata sehingga didapatkan efek yang diinginkan.
1) Dalam Satu Larik
Asonansi dalam satu larik diciptakan untuk memperoleh efek estetika
dalam satu larik yang dibatasi suatu jeda dengan larik lain.
<295/1/a/1> Suatu hari di penghujung Januari
<299/3/a/34> Selama kita saling cinta dan saling terbuka
<305/7/e/23> Di sini si kecil Lili berjuang sendiri
<306/7/f/41> Sebagian telah terpolusi imitasi
2) Dalam Bagian Bait
Asonansi dalam bagian bait perulangan bunyi vokal yang sama pada akhir
beberapa larik dalam satu bait.
<308/1/a/13> Yang sama sekali tak terpikirkan untuk melepasnya
Sejak malam tadi sama saja
<319/1/e/37> Kini kita rebut bola sendiri-sendiri
Bawa bolamu sendiri-sendiri
Tak kan ada yang dapat menjangkaumu lagi
<342/3/d/44> Waktu terus berlalu akupun tak tahu menahu
Rasanya kumasih ingin bersamamu
<344/3/e/17> Mengapa oh kasih aku tak mengerti
95
Di dada ini asmara semakin menjadi
<350/4/a/38> Gue sadar kadang gue keras kepala
Pikiran gue masih kecil en belon dewasa
Dan gue masih butuh bimbingan mereka berdua
<351/4/a/49> Lihat deh anakmu ini udah mulai gede
Ini di pipi sudah mulai tumbuh jerawat rese
<352/4/c/32> Mereka tak ingat lagi dan lupa diri
Punya cita-cita yang belum terpenuhi
<363/5/b/35> Semakin lama semakin membuatnya terlena
Hembusan yang memasuki raga
Jiwa apakah baginya tak terasa hampa
<381/7/a/50> Kalau gue sih asyik aje
Pokoknya selama die kagak nyenggol gue
<393/7/e/35> Menunggu roda-roda besi tuk merenggutnya
Si kecil Lili terdiam menatapnya hampa
Pada data <393> demi terciptanya suatu persajakan dalam hal ini asonansi
penutur mendayagunakan kata dalam suatu bentuk gaya bahasa lain, yaitu
personifikasi.
3) Dalam Satu Bait
Asonansi dalam satu bait adalah perulangan bunyi vokal yang sama pada
akhir larik pada satu bait. Di sini asonansi tercipta karena keinginan
penutur untuk memperoleh kesesuaian dan keindahan persajakan.
<397/1/a/19> Doo be doo biru hatiku
96
Di sini kini berlalu
Telah jauh berlalu
Dan biarkan saja berlalu
<405/1/d/9> Jangan diam dan melongo saja
Mari kita (uoha) bergembira
Dengarkan musik yang ada
Hip-Hop R & B Foreva (ya ya)
<410/2/a/43> Karena kita … bumi tak pernah ada rasa perduli
Karena manusia hidup seenak hati
Membuang kotoran bencana di sini
Ku tak tahan lagi menahan semua ini
<419/3/a/41> Terdiam seribu bahasa dan saling tersipu
Sekarang setelah perasaan kita menyatu
Aku merasa kau milikku dan aku milikmu
Kuharap semua itu jangan sampai berlalu
<426/3/d/46> Berbagi rasa berbagi cerita
Ungkapkan segala isi hatiku padanya
Tapi ku tak berani mencoba
Karena ku baru kenal dengan dirinya
<430/5/b/13>
Mimpi hanya andalkan mimpi
Orang bilang otak miring tidak peduli
Selalu melayang terbang dan menari
Yang diimpikan semua akan terjadi
97
<446/7/a/1> Do mi ka do cie…duo…tigo
Cerita tentang orang yang banyak uang yo
Sangat mencolok hidup mewahnya (ho…)
Do re mi fa sol la si do
<447/7/a/5>
Tinggal di rumah real estate
Daerah pemukiman elite
Di belakang ada kolam renangnye
Pokoknya gampang mau kemane-mane
<460/7/f/9> Topeng berfungsi tutupi bentuk asli
Yang jahat dan buruk khan menjadi simpati
Di sini yeah aku katakan di sini
Topeng khan menawarkan janji-janji
<461/7/f/17> Hari ini kulihat dia berwajah lugu
Sepintas terlihat bagaikan wajah yang dungu
Namun pemakainya tak pernah mengenakan baju
Menjual aurat tak tahu malu
<462/7/f/21> Siang hari kulihatnya bewajah satria
Slalu bicara tentang orang tak berdaya
Tolong menolong itu sudah biasa
Walaupun hanya untuk cari nama
Secara keseluruhan perulangan bunyi vokal yang ada dalam lirik lagu rap
adalah bunyi vokal /a/, /i/, dan /u/. Dari ketiga bunyi vokal tersebut
pemakaian bunyi vokal /a/ mendominasi asonansi dalam lirik lagu rap.
98
f. Repetisi
Repetisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata, atau bagian kalimat
yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam konteks yang sesuai
( Gorys Keraf, 1984 : 127 ).
Dalam lirik lagu rap gaya bahasa ini terbagi menjadi dua, yaitu
perulangan bagian larik dalam satu larik dan perulangan larik.
1) Perulangan Bagian Larik dalam Satu Larik
Perulangan bagian larik dalam 1 larik pada lirik lagu rap ada 36 data
dengan perincian 34 data perulangan penuh baik beberapa kata maupun
kelompok kata dan 2 data perulangan sebagian dalam arti ada unsur
yang dihilangkan baik morfem maupun kata.
<464/1/a/11> Ini celana ini masih celana
<466/1/b/31> Tak usah, tak usah gamang jangan pernah bimbang
<469/1/d/16> B ‘goyang (b’goyang) dan terus b’goyang
<473/1/e/19> Bola basket, bola basket
<475/7/a/24> Panas, hanyalah panas yang terasa
<489/5/a/18> Yang penting yang penting semua senang kawan
Pada data-data di atas unsur yang diulang adalah celana, tak usah,
b’goyang, bola bakset, panas dan yang penting unsur yang berapa kata
adalah celana, b’goyang dan panas. Sedangkan unsur atau bagian baik
tak usah, bola basket dan yang penting berwujud frase. Perulangan di
sini dimaksudkan untuk memberi penekanan pada unsur yang diulang.
<481/3/e/11> Dekaplah dekap rinduku
99
<482/4/b/14> Let’s say no to drugs, no to drugs
Pada data-data di atas, perulangan bagian larik hanya sebagian. Bagian
yang dihilangkan berapa partikel lah pada data <481> dan frase Let’s
say pada data <482>.
Seperti pada perulangan penuh, perulangan
sebagian ini juga dimaksudkan untuk memberi penekanan pada bagian
yang diulang.
2) Perulangan Larik
Perulangan larik berarti perulangan satu larik, dalam satu lagu.
Perulangan larik pada lirik lagu rap ditemukan 24 data.
<501/1/c/17> Malam ini indah penuh dengan warna
Malam ini indah penuh dengan cahaya
<502/1/c/18> Yang selalu menerangi sudut kota
Yang selalu menerangi sudut kota
<515/7/a/17> Elo borju jangan belagu
Elo borju jangan belagu
<516/7/a/18 Lagak lo tuh sok tahu
Lagak lo tuh sok tahu
<517/7/a/19> Ini itu lihat dulu
Ini itu lihat dulu
Pada data <501>, <502>, <515>, <516> dan <517> satu larik penuh
diulang pada bait lain dalam lagu.
Perulangan ini bertujuan memberi penekanan pada aturan yang tepat pada
larik yang diulang.
100
Berdasarkan hasil analisis data pemakaian gaya bahasa yang paling banyak
digunakan dalam lirik lagu rap adalah asonansi sejumlah 168 data.
3. Analisis Alasan Pengarang
Pengarang pasti mempunyai alasan dalam menciptakan sebuah lagu.
Pengarang lagu rap pun demikian pula. Peneliti telah mengirimkan email untuk
mengetahui alasan pengarang menggunakan diksi dan gaya bahasa. Akan tetapi
pengarang belum membalasnya. Peneliti menggunakan teori yang ditemukan
dalam situs internet dari hasil wawancara dengan pengarang untuk menjawab
alasan pengarang menggunakan diksi dan gaya bahasa dalam lirik lagu rap.
Alasan pengarang menggunakan diksi dan gaya bahasa tersebut adalah:
(1) untuk kepentingan keharmonisan rima; (2) untuk memperjelas makna kata;
(3) untuk menghemat dalam pemakaian kata-kata; (4) untuk menampilkan efek
keindahan pada lagu tersebut; dan (5) untuk menampilkan variasi dan gaya yang
berbeda dengan lagu dari aliran musik yang lain.
Berdasarkan hasil analisis data dapat ditarik kesimpulan yakni : 1)
pemakaian diksi dalam lirik lagu rap banyak dipengaruhi oleh penggunaan kata
serapan dari bahasa daerah; 2) penggunaan gaya bahasa dalam lirik lagu rap
banyak dipengaruhi oleh gaya bahasa asonansi;
3) alasan pengarang
menggunakan diksi tersebut adalah : a) untuk kepentingan keharmonisan rima; b)
untuk memperjelas makna kata; c) untuk menampilkan efek keindahan pada lagu
tersebut; dan e) untuk menampilkan variasi dan gaya yang berbeda dengan lagu
dari aliran musik yang lain; dan 4) alasan pengarang menggunakan gaya bahasa
101
tersebut adalah : a) untuk kepentingan keharmonisan rima; b) untuk memperjelas
makna kata; c) untuk menampilkan efek keindahan pada lagu
tersebut; dan
e) untuk menampilkan variasi dan gaya yang berbeda dengan lagu dari aliran
musik yang lain.
Download