EKONOMIKA_MODUL 8_REV

advertisement
EKONOMIKA
(Aspek Makro)
Pengertian dan Model Makroekonomi
MODUL 8
Oleh : Ir. Sahibul Munir, SE, MSi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM KELAS KARYAWAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2012
‘12
1
Ekonomika
Ir. Sahibul Munir, SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan E-learning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
1
Pengertian
Ilmu ekonomi berdasarkan pokok bahasannya dapat dibedakan menjadi 2
(dua) yaitu mikro ekonomi dan makro ekonomi.
Makroekonomi
adalah
ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis keadaan dan permasalahan
perekonomian secara keseluruhan dan bukannya bagian-bagian kecil dari
padanya.
Teori makroekonomi tidak menganalisis kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh individu produsen, konsumen, maupun pemilik faktor produksi. Analisis
makroekonomi dititik beratkan pada membahas akibat dari keseluruhan tindakan
konsumen, produsen, pemilik faktor produksi, pemerintah dan kegiatan
hubungan ekonomi internasional.
Sejarah Lahirnya Makroekonomi
Untuk dapat memahami sejarah lahirnya (perkembangan) makroekonomi
secara lebih utuh, berikut ini sajian pandangan-pandangan para ahli yang
melandasi perkembangan ilmu ekonomi, khususnya makroekonomi.
1. Pandangan Teori Klasik
Teori klasik mula-mula dikemukakan oleh bapak ilmu ekonomi, Adam
Smith dan kemudian diteruskan terutama oleh David Ricardo dan John
Stuart Mill. Pada dasarnya teori klasik menyadarkan konsepsinya tentang
permintaan dan penawaran agregat pada Hukum Pasar Say. Hukum ini
mula-mula merupakan pendapat Jean Baptiste Say tentang hubungan
antara permintaan agregat dan penawaran agregat. Menurut Say permintaan
agregat selalu akan sama dengan penawaran agregat. Sebab itu setiap
kenaikan produksi (output), jadi penawaran agregat, pasti akan mendorong
kenaikan pendapatan dan dengan demikian menciptakan pula kenaikan
permintaan akan luaran tersebut sebesar kenaikan luaran itu. Karena itu
dalam konsepsi Say ini tidak mungkin terjadi pengangguran sumberdaya.
Hukum Pasar Say secara singkat dikenal sebagai “supply creates its own
demand”
(penawaran
menciptakan
sendiri
permintaannya,
ekonomi nasional selalu ada dalam keadaan tingkat pengerjaan penuh (full-
‘12
3
Ekonomika
Ir. Sahibul Munir, SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan E-learning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
3
sehingga
makro, artinya setiap timbul kekuatan yang menyebabkan terjadinya
penyelewengan dari keadaan pengerjaan penuh, maka selalu akan
terjadi kekuatan lain dari dalam ekonomi itu sendiri yang mendorong
tercapainya kembali keadaan pengerjaan penuh tersebut; di lain pihak ia
berfungsi sebagai tujuan akhir yang harus dicapainya keadaan
pengerjaan penuh bagi seluruh sumberdaya yang dimilikinya.
(2) Bahwa mekanisme pasar akan bekerja secara otomatis menyebabkan
kembali kekuatan permintaan agregat dan kekuatan penawaran agregat
pada tingkat pengerjaan penuh.
(3) Bahwa semua harga, baik barang dan jasa maupun harga sumberdaya
atau faktor produksi, dapat secara luwes berubah mengikuti perubahan
kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran di pasar (artinya harga
harus dapat bergerak naik turun seiring jalan dan sesuai dengan tujuan
pasar untuk dapat menyeimbangkan kembali kekuatan pasar tersebut
pada tingkat pengerjaan penuh).
Atas dasar ketiga anggapan dasar inilah teori klasik dikembangkan
dengan menggunakan pasar-pasar yang mewadahi perdaganan barang dan
jasa, tenaga kerja dan uang yang saling berinteraksi. Pasar akan berjalan
efisien dan menciptakan penggunaan faktor-faktor produksi yang tinggi.
Salah satu aspek penting dari pandangan Keynes dalam analisis
makroekonomi adalah, perlu adanya campur tangan pemerintah dalam
kegiatan ekonomi suatu negara agar tercapai penggunaan tenaga penuh
(full employement). Didalam hal ini makroekonomi pada hakekatnya
bertujuan untuk :
(1) Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan digunakannya faktor
produksi secara penuh (terjadinya penggangguran), dan cara-cara
bagaimana mengatasi masalah pengangguran tersebut.
(2) Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenaikan hargaharga umum (inflasi) dan cara-cara untuk mengatasi masalah inflasi
tersebut.
‘12
5
Ekonomika
Ir. Sahibul Munir, SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan E-learning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
5
Download