Analisis Pengaruh Faktor Faktor Fundamental….. (Opod) 127 Analisis Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental Makroekonomi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Serta Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2009 – 2013) Chrisna Riane Opod Program Magister Manajemen Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi ([email protected]) Abstract This research aims to analyze the effects of macroeconomics fundamental factors (Inflation, Interest Rate, Currency Rate, GDP) to the financial firm performance (Cash Ratio, Return on Equity, Debt to Equity) and firm value (Tobin’s Q value). Path analysis is applied to this research. The findings of this research is all of the variables represented macroeconomics fundamental factors ; Inflation (X1), Interest Rate (X2), Currency Rate (X3), GDP (X4) does not have significant effect to the firm performance and form value. Meanwhile, from the variables represented financial firm performance ; CR (Y1), ROE (Y2), DER (Y3) Return on Equity has a significant effect to the firm value (Y4) Keywords: Macroeconomics Fundamental Factors, Financial Firm Performance, Firm Value Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh faktor – faktor fundamental makro ekonomi (Inflasi, Tingkat suku bunga, Kurs, serta Pertumbuhan Ekonomi) terhadap kinerja keuangan perusahaan (Cash Ratio, ROE, dan DER) serta nilai perusahaan. Teknik analisis menggunakan Path Analysis atau analisis jalur. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari semua variabel yang mewakili faktor – faktor fundamental makroekonomi ; Inflasi (X1), Tingkat suku bunga (X2), Kurs (X3), Pertumbuhan Ekonomi (X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan serta nilai perusahaan. Namun dari variabel – variabel yang mewakili kinerja keuangan perusahaan ; CR (Y1), ROE (Y2), DER (Y3) Return on Equity memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan (Y4). Kata kunci: Faktor – Faktor Fundamental Makroekonomi, Kinerja Keuangan Perusahaan, Nilai Perusahaan insentif kepada para pemegang sahamnya Latar Belakang Menurut prespektif manajemen (Mohamed & Sawandi, 2003 : 2). Nilai keuangan, nilai perusahaan yang maksimal perusahaan menjadi utama sahamnya (Pujiati dan Widanar, 2009). perusahaan. Sedangkan tujuan bisnis suatu Berikut ini adalah rata – rata nilai perusahaan adalah memberikan nilai dan perusahaan perbankan yang terdaftar di salah satu tujuan dapat dilihat dari harga Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.2, 2015:127-140. 128 Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 tetapi juga faktor fundamental mikro yang – 2013. berada dalam kendali perusahaan Syahib Gambar 1. Rata – rata Nilai Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2009 – 2013 (2000). Gambar 2. Faktor – Faktor Fundamental Makroekonomi Indonesia Periode 2009 - 2013 Sumber : BEI Data diolah, Tahun 2014 Dari hasil pengolahan data nilai perusahaan perbankan yang tercatat di BEI periode 2009 – 2013 tergambar jelas Sumber : LPI, BPS, BI Data diolah, Tahun penurunan yang cukup konsisten dari tahun ke tahun. Perhitungan 2014 nilai Dari data diatas terlihat bahwa perusahaan menggunakan tobin’s q yakni faktor – faktor fundamental makroekonomi perhitungan market value of shares (nilai dalam periode 2009 – 2013 memiliki pasar saham) ditambah dengan total kondisi yang fluktuatif, yakni mengalami hutang dan dibagi dengan total aset kenaikan maupun penurunan yang tidak perusahaan. Dengan menurunnya nilai konsisten. perusahaan bahwa bahwa beberapa variabel ekonomi makro, manajemen telah gagal dalam mengelolah seperti fluktuasi nilai tukar yang tinggi aktiva (Sudiyatno, 2010 & Rachmawati, 2012), menggambarkan perusahaan dan potensi Beberapa peneliti percaya pertumbuhan investasi rendah (Sudiyatno tingkat & Puspitasari, 2010). Kondisi nilai suatu (Sudiyatno, perusahaan dapat dipengaruhi oleh faktor perusahaan mengalami kesulitan keuangan fundamental. Faktor fundamental sangat yang kompleks dan luas cakupannya, meliputi keuangannya, sehingga berdampak pada tidak hanya faktor fundamental makro turunnya nilai perusahaan. Zulbetti (2011) yang berada diluar kendali perusahaan, menemukan bahwa inflasi berpengaruh suku dapat bunga 2010), yang rendah menyebabkan menurunkan kinerja Analisis Pengaruh Faktor Faktor Fundamental….. (Opod) 129 terhadap return saham suatu perusahaan fundamental mikro dapat dikelompokkan meskipun pengaruhnya adalah negatif. dalam faktor kebijakan perusahaan dan Selain itu, pertumbuhan ekonomi (GDP) faktor berpengaruh positif terhadap return saham penelitian ini hanya diteliti faktor kinerja (Zulbetti, perusahaan, 2011). Sedangkan Subalno kinerja perusahaan. karena Dalam Sedangkan faktor (2009) menemukan bahwa nilai tukar dan kinerja perusahaan ditekankan pada aspek suku bunga SBI memiliki pengaruh yang financial signifikan terhadap harga saham. dengan Cash Ratio (CR) untuk mengukur Faktor – yang diproksi fundamental tingkat likuiditas, Return on Equity (ROE) mempengaruhi untuk mengukur tingkat profitabilitas, fundamental serta, Debt to Equity Ratio (DER) untuk mikroekonomi. Hal ini sejalan dengan mengukur tingkat leverage perusahaan. penelitian yang dilakukan oleh Rivan,dkk Anwar & Masodah (2011) menemukan (2013), yang menemukan bahwa secara bahwa keseluruhan signifikan makroekonomi kondisi faktor performance juga – faktor faktor faktor fundamental kinerja keuangan terhadap nilai berpengaruh perusahaan. makroekonomi dengan indikator inflasi, Senada dengan hal itu, Sudiyatno (2010) suku bunga, dan nilai tukar memiliki menyebutkan bahwa kinerja perusahaan pengaruh yang negatif dan signifikan berpengaruh terhadap terhadap faktor fundamental positif nilai dan signifikan perusahaan. Nilai mikroekonomi dengan indikator Size, CR, perusahaan yang terkait erat dengan DR, ROI, ROE, DPR, dan Yield. Secara kinerja perusahaan tentunya juga akan tidak langsung, hasil penelitian – mengalami perubahan seiring penelitian ini ini mempertegas bahwa meningkatnya atau menurunnya kinerja kinerja perusahaan yang dapat tercermin perusahaan. dari return sahamnya dipengaruhi oleh keuangan faktor – faktor fundamental makroekonomi perusahaan biasanya analis atau investor yatu inflasi, pertumbuhan ekonomi, tingkat akan menghitung rasio-rasio keuangannya suku bunga serta nilai tukar, dan juga yang mencakup rasio likuiditas, leverage, mempengaruhi nilai perusahaan. aktivitas dan profitabilitas perusahaan Faktor fundamental mikro dalam untuk Penggunaan yang dasar informasi disediakan sebuah pertimbangan analisis pasar modal sering disebut dengan keputusan faktor fundamental perusahaan, faktor ini leverage dan profitabilitas adalah rasio – bersifat rasio yang digunakan dalam mengukur controllable dikendalikan sehingga perusahaan. dapat Faktor investasi. Rasio dalam likuiditas, kinerja perusahaan (Riyanto, 2001). Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.2, 2015:127-140. 130 Penelitian terdahulu mengenai meningkatkan efisiensi dari sistem hubungan antara kinerja perusahaan dan keuangan dan akses keuangan. Argumen nilai perusahaan memiliki hasil yang ini juga yang menyebabkan penelitian ini – berbeda beda. Mahendra (2011) penting untuk dilakukan. menemukan bahwa profitabilitas yang diukur dengan ROE berpengaruh positif Argumen Orisinalitas / Kebaruan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan Penelitian ini menggabungkan Rahayu (2010) menemukan bahwa secara ketiga variabel yakni faktor fundamental parsial ROE berpengaruh negatif secara makroekonomi, signifikan perusahaan serta nilai perusahaan masih Selain itu, terhadap nilai Mahendra perusahaan. (2011) kinerja juga relatif menemukan likuiditas yang diproksikan hanya dengan Cash Ratio (CR) berpengaruh hubungan antara variabel tersebut. Selain positif tidak signifikan terhadap nilai itu, penelitian ini juga menggunakan objek perusahaan yang diwakili oleh harga perusahaan perbankan yang terdaftar di saham. Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2013 Peraturan Bank Indonesia Nomor dengan sedikit. keuangan Kebanyakan menganalisis penelitian secara mempertimbangkan terpisah Peraturan 16 /11/ PBI/ 2014 tentang Pengaturan dan Bank Indonesia Nomor 16/11/PBI/2014 Pengawasan tentang Makroprudensial, secara Pengaturan dan umum membahas bahwa krisis keuangan Makroprudensial, global menimbulkan dampak yang negatif membahas bahwa krisis keuangan global terhadap sektor keuangan bahkan kinerja menimbulkan makroekonomi serta menimbulkan biaya terhadap sektor keuangan bahkan kinerja pemulihan ekonomi yang tinggi. Stabilitas makroekonomi serta menimbulkan biaya sistem keuangan yang terjaga menjadi pemulihan ekonomi yang tinggi sangat penting mengingat yang Pengawasan dampak secara yang umum negatif besarnya dampak yang diberikan oleh kondisi krisis Kajian Teoritik dan Empiris keuangan global bahkan oleh resiko Teori Nilai Perusahaan sistemik yang mungkin ditimbulkan dalam Tujuan utama perusahaan menurut sistem keuangan Negara. Pengaturan dan theory of the pengawasan Makroprudensial diperlukan memaksimumkan kekayaan atau nilai untuk mencegah serta mengurangi resiko perusahaan (value of the firm) (Salvatore, sistemik, mendorong fungsi intermediasi 2005). Memaksimalkan nilai perusahaan yang seimbang dan berkualitas, serta sangat penting firm artinya adalah bagi untuk suatu Analisis Pengaruh Faktor Faktor Fundamental….. (Opod) 131 perusahaan, karena dengan mengembangkan usahanya, sehingga memaksimalkan nilai perusahaan berarti kinerjanya akan menurun. Jika sudah juga demikian, maka sulit bagi manajer untuk memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan meningkatkan utama perusahaan (Euis dan Taswan, kemakmuran para pemegang saham. 2002). Menurut Keown (2004) nilai nilai perusahaan atau Beberapa variabel makroekonomi perusahaan merupakan nilai pasar atas yang dapat surat berharga hutang dan ekuitas. memperkirakan kondisi ekonomi suatu Negara. Ukuran digunakan untuk ekonomi tersebut memberikan kemudahan kepada analis Teori Faktor Fundamental Makro Teori ekonomi menyatakan bahwa, ekonomi dalam merangkum dan pergerakan inflasi, tingkat bunga, kurs dan menyimpulkan kondisi ekonomi suatu pertumbuhan ekonomi berpotensi untuk Negara. Beberapa variabel ekonomi yang meningkatkan atau menurunkan investasi sangat penting diketahui oleh investor di sektor riil, dan ini akan berdampak menurut Karvof (2004 : 77 – 84) : pengaruhnya pada kinerja pasar modal, Pertama, Produk Domestik Bruto (Gross dimana investasi di pasar modal menjadi Domestic Product). lebih volatilitas Bruto (PDB) adalah jmlah produksi barang pergerakannya tinggi. Pada umumnya dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk setiap perusahaan akan merasakan dampak dalam negeri maupun penduduk asing dari yang berada di dalam negeri, tidak berisiko perubahan makroekonomi jika faktor fundamental Domestik setiap termasuk penduduk dalam negeri yang yang tinggal di luar negeri. Dengan demikian, berbeda dari pergerakan inflasi, tingkat bisa disimpulkan apabila pertumbuhan bunga, kurs dan pertumbuhan ekonomi. ekonomi membaik, daya beli masyarakat Tinggi rendah resiko bagi perusahaan pun akan meningkat dan ini merupakan sebagai dampak dari perubahan kondisi kesempatan bagi ekonomi makro sangat bergantung pada untuk kondisi internal perusahaan. Perusahaan Dengan yang sehat secara finansial mungkin perusahaan, maka kesempatan perusahaan dampaknya tidak begitu besar, akan tetapi untuk memperoleh laba juga semakin bagi perusahaan yang kurang sehat kondisi meningkat, keuangannya mengalami kenaikan, biasanya dividen perusahaan Perusahaan meskipun Produk mengalami bisa dampak terjadi menjadi sulit sebaliknya. bergerak perusahaan (emiten) meningkatkan meningkatnya dan apabila penjualannya. penjualan laba juga Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.2, 2015:127-140. 132 yang diterima investor pun mengalami juga akan menyebabkan return yang peningkatan. disyaratkan investor dari suatu investasi Kedua, Tingkat Bunga (Interest akan meningkat. Rate). Tingkat bunga merupakan ukuran Ketiga, Inflasi (Inflation). Inflasi keuntungan investasi yang dapat diperoleh adalah kenaikan harga barang dan jasa oleh investor dan juga merupakan ukuran secara umum dan terus menerus. Tingkat biaya modal yang harus dikeluarkan oleh inflasi yang tinggi biasanya dikaitkan perusahaan untuk menggunakan dana dari dengan kondisi ekonomi yang terlalu pemodal. Secara teoretis hubungan antara panas tingkat suku bunga dan pasar modal adalah ekonomi mengalami permintaan terhadap negatif atau berbanding terbalik. Apabila suatu barang melebihi kapasitas barang tingkat akan yang ditawarkan. Laju inflasi yang tinggi mengakibatkan pasar modal mengalami menjadi beban berat bagi perusahaan penurunan dan sebaliknya apabila suku untuk menghasilkan return nyata bagi bunga turun, akan mengakibatkan pasar shareholders. Perusahaan harus mampu modal mengalami kenaikan. Kenaikan menghasilkan Return on Equity (ROE) suku bunga pada umumnya akan membuat lebih tinggi daripada tingkat inflasi agar harga saham turun karena akan memotong investor tidak melakukan divestasi atau laba perusahaan. Hal ini terjadi dengan 2 menarik (dua) cara. Pertama, kenaikan suku bunga mengakibatkan harga sahamnya turun dan akan meningkatkan biaya modal (cost of membahayakan perusahaan. Di samping capital) dalam bentuk beban bunga yang itu, harus ditanggung perusahaan, sehingga mengurangi tingkat pendapatan rill yang labanya bisa terpangkas ; Kedua, ketika diperoleh suku bunga tinggi, biaya produksi akan Sebaliknya, jika tingkat inflasi suatu meningkat dan harga produk akan semakin Negara mengalami penurunan, hal ini mahal merupakan suku sehingga bunga naik, konsumen mungkin (overheated). Artinya, dananya inflasi yang investor sinyal kondisi yang tinggi dari yang juga akan bisa investasinya. positif bagi menunda pembeliannya dan menyimpan investor seiring dengan turunnya risiko dananya di bank. Akibat selanjutnya daya beli uang dan risiko penurunan penjualan pendapatan rill. perusahaan menurun dan penurunan penjualan mengakibatkan laba Keempat, Nilai Tukar (Exchange juga menurun dan akan menekan harga Rate). Nilai tukar atau kurs mata uang sahamnya yang listing di bursa. Di suatu samping itu, tingkat bunga yang tinggi terhadap Negara sangat perkembangan mempengaruhi pasar modal Analisis Pengaruh Faktor Faktor Fundamental….. (Opod) 133 Negara tersbut. Fluktuasi kurs rupiah bersifat terhadap mata uang asing akan sangat fundamental mikro berasal dari dalam mempengaruhi iklim investasi di dalam perusahaan, sehingga sering disebut faktor negeri, khususnya pasar modal. Terjadinya internal dan bersifat controllable. Faktor apresiasi kurs rupiah terhadap dollar fundamental Amerika akan fundamental perusahaan dapat berupa terhadap kebijakan maupun faktor fundamental Serikat misalnya, memberikan dampak perkembangan pemasaran produk yang uncontrollable, diolah mikro dari maka atau laporan faktor faktor keuangan Indonesia di luar negeri, terutama dalam perusahaan, seperti; ROA, ROE, Residual hal persaingan harga. Apabila ini terjadi, Income, dividend payout ratio, PER, EVA, secara tidak langsung akan memberikan MVA dll. Faktor funamental mikro, seperti pengaruh neraca dijelaskan di atas dalam penelitian ini perdagangan (balance of trade), karena dibedakan dalam kebijakan perusahaan menurunnya nilai ekspor dibandingkan dan kinerja perusahaan. terhadap terhadap dengan nilai impor, seterusnya akan berpengaruh pula pada neraca pembayaran Pengukuran Nilai Perusahaan (Tobin’s (balance Q) of payment) Indonesia. Memburuknya balance of payment tentu Pengukuran nilai perusahaan dalam terhadap cadangan penelitian ini diproksi dengan Tobin’s Q, international reserve). dimana unsur perhitungan Tobin’s Q Berkurangnya net international reserve adalah nilai pasar dari common stocks dan akan kepercayaan financial liabilities. Seperti kita ketahui investor terhadap perekonomian Indonesia, bahwa nilai perusahaan adalah merupakan yang selanjutnya menimbulkan dampak nilai keseluruhan aktiva yang dimiliki negatif terhadap perdagangan saham di perusahaan, yang terdiri dari nilai pasar pasar modal Indonesia terutama Bursa modal sendiri dan nilai pasar hutang. Efek Jakarta dan bagi investor asing akan Tobin’s Q sebagai salah satu alat penilaian cenderung melakukan penarikan modal pengukur kinerja perusahaan sudah banyak sehingga terjadi capital outflow. dipergunakan akan devisa berpengaruh (net dapat mengurangi dalam penelitian untuk menentukan nilai perusahaan. Teori Faktor Fundamental Mikro Jika faktor fundamental makro berasal dari luar perusahaan, sehingga sering disebut sebagai faktor eksternal dan Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan merupakan penentuan ukuran-ukuran tertentu yang Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.2, 2015:127-140. 134 dapat mengukur perusahaan keberhasilan dalam (Sucipto, 2003) suatu signifikan terhadap nilai perusahaan, 2) laba kebijakan dividen tidak mampu secara keuangan signifikan memoderasi pengaruh likuiditas menghasilkan Kinerja perusahaan merupakan salah satu faktor terhadap yang dilihat oleh calon investor untuk berpengaruh menentukan investasi saham. Melihat terhadap nilai perusahaan, 4) kebijakan bukti – bukti yang ada tentang penelitian – dividen tidak mampu secara signifikan penelitian maupun data – data yang ada memoderasi pengaruh leverage terhadap maka faktor nilai adalah berpengaruh positif signifikan terhadap merupakan faktor yang berpotensi untuk nilai perusahaan, 6) kebijakan dividen meningkatkan tidak bisa dikatakan fundamental bahwa makroekonomi atau menurunkan nilai nilai perusahaan,3) negatif tidak perusahaan,5) mampu leverage signifikan Profitabilitas secara perusahaan, baik secara langsung maupun memoderasi tidak fundamental terhadap nilai perusahaan. Literatur ini makroekonomi dengan indikator inflasi, diambil karena terdapat kesamaan variabel tingkat bunga, kurs, dan pertumbuhan yang diteliti yaitu Kinerja Perusahaan (X) ekonomi, akan berpengaruh pada nilai dan perusahaan. terdapat langsung. Faktor Penelitian ini dilakukan Nilai pengaruh signifikan perusahaan kesenjangan profitabilitas (Y) / gap meskipun diantara dengan nilai perusahaan sebagai variabel penelitian ini dan penelitian yang akan endogen, dilakukan yakni variabel pemoderasi yang dan untuk pengukurannya menggunakan tobin’s q rasio, serta faktor digunakan berbeda. – faktor fundamental makroekonomi yang Kedua, Hernendiastoro (2005) Hasil diwakili oleh laju inflasi, suku bunga, nilai penelitian ini adalah bahwa pada interval 3 tukar dan pertumbuhan ekonomi sebagai bulanan dan 6 bulanan ROA dan suku variabel eksogen yang mempengaruhi nilai bunga berengaruh terhadap return saham, perusahaan . tetapi pada interval 12 bulanan hanya suku bunga yang berpengaruh terhadap return saham, sehingga untuk interval 3 bulanan Kajian Empiris Penelitian – penelitian terdahulu dan 6 bulanan variabel-variabel CR, DER, yang mendasari penelitian ini adalah PER, inflasi dan kurs tidak berpengaruh sebagai berikut : Pertama, Penelitian yang terhadap return saham; untuk interval 12 dilakukan oleh Mahendra (2011) Hasil bulanan variabel-variael CR, DER ,ROA, penelitian menunjukkan bahwa : 1) PER, inflasi dan kurs tidak berpengaruh likuiditas berpengaruh positif tidak terhadap return saham. Penelitian ini Analisis Pengaruh Faktor Faktor Fundamental….. (Opod) 135 karena ekonomi Indonesia periode 2009 – 2013. melihat kesamaan variabel yang digunakan Metode pengumpulan data yang digunakan yakni inflasi, suku bunga dan kurs, yang adalah merupakan Research). dijadikan salah satu literatur faktor fundamental makroekonomi. Riset kepustakaan (Library Untuk teknik analisis yang digunakan adalah path analysis (Hair et Ketiga, Anwar & Masodah (2012), al., 2006) dengan Program Amos. Dari penelitian ini mendapatkan hasil ROA berpengaruh signifikan terhadap nilai Pembahasan perusahaan. Sebagai variabel pemoderasi, Estimasi Model baik CSR maupun kepemilikan manajerial Estimasi dapat dilakukan dengan tidak mampu memoderasi hubungan antara menggunakan ROA dan nilai perusahaan. Keempat, tersedia Thobarry penelitian digunakan adalah maximum likelihood. menunjukkan bahwa variabel nilai tukar Hasil pengolahan AMOS dapat dilihat memiliki pengaruh positif signifikan dan pada Gambar 3. variabel (2009), inflasi hasil berpengaruh negatif program dengan AMOS yang model yang default Gambar 3. Path Analysis Analisis signifikan terhadap indeks harga saham Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental sektor properti, sedangkan variabel suku Makroekonomi Terhadap Kinerja bunga dan pertumbuhan GDP hanya Keuangan Perusahaan Serta Nilai signifikan bila diuji secara bersamaan dan Perusahaan tidak berpengaruh signifikan bila diuji (Studi Kasus Pada Perbankan yang Go Public di BEI Periode 2009 – 2013) secara parsial.. x1 Metode Penelitian -.23 Penelitian ini berbentuk penelitian .48 x2 -.13 -.12 .04 .02 -.06 asosiatif yaitu penelitian yang mencari .51 hubungan antara satu variabel dengan yang lainnya. Jenis data yang digunakan adalah data rasio, atau data yang disajikan dalam bentuk .19 -.67 x3 -.13 y1 z2 y2 z3 -.20 .04 .31 -1.88 .04 .02 -.21 -1.31 .36 y3 -2.17 -.30 -.91 angka – angka mutlak. Dalam .08 -1.40 .01 .35 .73 z1 x4 penelitian ini, data rasio yang digunakan adalah laporan keuangan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2013 serta laporan pertumbuhan Sumber : AMOS Output z4 .18 y4 Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.2, 2015:127-140. 136 Gambar 3 digunakan untuk Hasil analisis pengolahan data menguji model kausalitas yang telah terlihat bahwa semua konstruk yang dinyatakan sebelumnya. Melalui analisis digunakan akan dan model penelitian, pada proses analisis full hubungan kausalitas yang dibangun oleh model jalur tidak memenuhi kriteria model yang diuji. Hasil kesesuaian dalam goodness of fit yang telah ditetapkan. penelitian, diperoleh tingkat signifikansi Namun, sesuai dengan tujuan penelitian ini untuk uji perbedaan adalah chisquare bahwa yang akan dianalisis hanyalah sebesar 36,442 dan probabilitas sebesar pengaruh antar variabel, apakah terdapat 0.000 batas pengaruh yang signifikan atau tidak, jadi signifikansi. Pengujian juga dilakukan untuk kesesuaian model atau kriteria dengan dua macam pengujian yaitu : goodness of fit yang tidak terpenuhi, terlihat kesesuian yang berada 1. Analisis atas (Goodness-of-fit) di model bawah kesesuaian yaitu model untuk membentuk sebuah tidaklah menjadi masalah yang berarti. menguji hipotesis nol yang menyatakan bahwa 2. Analisis atas koefisien jalur (Path tidak terdapat perbedaan antara matriks coefficient). Analisis atas koefisien jalur kovarians data sampel dibandingkan dianalisis melalui signifikansi besaran dengan matriks kovarians populasi yang regression weight dari model seperti diestimasi. yang disajikan di bawah ini : Tabel 1. Hasil Pengujian Kelayakan Model Goodness of fit Cutoff value Chi < Square 7,814 Probability > 0,05 RMSEA ≤ 0,08 Tabel 2. Analisis Koefisien Jalur Hasil Evaluasi Analisis Model 36,442 Kurang baik 0,000 0,435 Kurang baik Tidak Marginal Kurang baik Kurang baik Kurang baik Kurang Baik Kurang Baik GFI AGFI TLI CFI ≥ ≥ ≥ ≥ 0.90 0.90 0.95 0.95 0,869 -0,571 0,072 0.901 CMIN/DF ≤ 2,00 12,141 Sumber:AMOS Output, data diolah Sumber : Output AMOS Analisis Pengaruh Faktor Faktor Fundamental….. (Opod) 137 Pengaruh Faktor Makroekonomi Fundamental Terhadap Kinerja indikator fundamental makroekonomi (inflasi, tingkat suku bunga, kurs, dan pertumbuhan ekonomi) memiliki pengaruh Keuangan Perusahaan Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. faktor fundamental makroekonomi yang diwakili oleh inflasi, tingkat suku bunga, Pengaruh kurs atau nilai tukar serta pertumbuhan Perusahaan ekonomi, memiliki pengaruh yang tidak Perusahaan. signifikan terhadap kinerja Kinerja Keuangan Terhadap Nilai keuangan Berdasarkan hasil penelitian yang perusahaan yang diwakili oleh tingkat sudah dilakukan, kinerja perusahaan yang likuiditas tingkat diwakili oleh likuiditas (Cash Ratio), profitabilitas (ROE), serta tingkat leverage profitabilitas (Return on Equity) , serta (DER). tidak leverage (Debt to Equity) salah satunya yang yakni tingkat profitabilitas perusahaan (Cash Temuan mendukung Ratio), penelitian hasil ini penelitian dilakukan oleh Sudiyatno (2010) yang memiliki pengaruh yang signifikan digunakan sebagai prediksi awal, yang terhadap nilai perusahaan. Namun hasil ini menyatakan bahwa tingkat suku bunga dan didukung oleh penelitian dari Gamalasari kurs memiliki pengaruh yang signifikan (2012) dan Tjia dan Setiawati (2012) terhadap kinerja perusahaan. menemukan hasil bahwa kinerja keuangan tidak memiliki pengaruh signifikan pada Pengaruh Faktor Makroekonomi Fundamental Terhadap nilai perusahaan. Nilai Perusahaan Kesimpulan dan Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Kesimpulan Hasil penelitian, dapat disimpulkan faktor fundamental makroekonomi yang bahwa diwakili oleh inflasi, tingkat suku bunga, makroekonomi yang diwakili oleh inflasi, kurs atau nilai tukar serta pertumbuhan tingkat suku bunga, kurs atau nilai tukar ekonomi, memiliki pengaruh yang tidak serta pertumbuhan ekonomi, memiliki signifikan perusahaan. pengaruh yang tidak signifikan terhadap Namun hasil ini didukung oleh penelitian kinerja keuangan perusahaan yang diwakili dari oleh tingkat likuiditas terhadap Sudiyatno nilai (2010) yang juga menyatakan bahwa semua indikator – : (1) Faktor fundamental (Cash Ratio), tingkat profitabilitas (ROE), serta tingkat Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.2, 2015:127-140. 138 leverage (DER). (2) Faktor fundamental Anwar, Dwi Oktaviani & Masodah (2012), makroekonomi yang diwakili oleh inflasi, “Pengaruh tingkat suku bunga, kurs atau nilai tukar Terhadap Nilai Perusahaan Dengan serta pertumbuhan ekonomi, memiliki Pengungkapan Corporate pengaruh yang tidak signifikan terhadap Responsibility Dan nilai perusahaan. (3) Kinerja perusahaan Manajerial Sebagai Variabel yang diwakili oleh likuiditas (Cash Ratio), Pemoderasi”, Fakultas Ekonomi, profitabilitas (Return on Equity) , serta Universitas Gunadarma. leverage (Debt to Equity) salah satunya Kinerja Keuangan Social Kepemilikan Arthur, J Keown, dkk (2004), “Prinsip- yakni tingkat profitabilitas perusahaan prinsip memiliki Keuangan”. Penerbit Indeks, Jakarta. pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. dan 16/11/PBI/2014 Pengaturan Rekomendasi kesimpulan Manajemen Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia Nomor Berdasarkan Aplikasi maka dan tentang Pengawasan Makroprudensial. diberikan rekomendasi bahwa : (1) Bagi Dwipartha, Ni Made Witha (2012), “ para calon investor dan investor yang ingin Pengaruh Faktor Ekonomi Makro dan berinvestasi saham di sektor perbankan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai hendaknya Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek mengembangkan faktor Fakultas Ekonomi, teknikal dan psikologi pasar saham secara Indonesia”. umum di Indonesia. (2) Pada penelitian Universitas Udayana. Bali. selanjutnya, sebaiknya tidak hanya terbatas Gamalasari, Dwi Mei Intan (2012), pada satu industry saja, tetapi pada “Pengaruh keseluruhan industry yang ada di Bursa Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Efek Indonesia sehingga dapat diketahui Pengungkapan Corporate perbedaan faktor – faktor fundamental Responsibility Sebagai Variabel bagi masing – masing industry. (3) Untuk Pemoderasi”. Skripsi. Fakultas peneliti selanjutnya, hendaknya meneliti Ekonomi Bisnis. variabel – variabel diluar CR, ROE, DER Kristen Satya Wacana. Kinerja dan Keuangan Social Universitas serta selain inflasi, tingkat suku bunga, Hair, et al (2006), “Multivariate Data kurs, dan pertumbuhan ekonomi yang bisa Analysis”, 6th Edition, New Jersey : mempengaruhi nilai perusahaan Pearson Education. Hernendiastoro, Andre (2005), “Pengaruh Daftar Pustaka Kinerja Perusahaan dan Kondisi Analisis Pengaruh Faktor Faktor Fundamental….. (Opod) 139 Ekonomi Terhadap Return Saham Rachmawati, Rini (2012), ”Analisis Dengan Metode Intervalling : Studi Variabel Mikro dan Makro Terhadap Kasus Pada Saham – Saham LQ 45 “. Kesulitan Keuangan Pada Perusahaan Tesis Tekstil dan Produk Tekstil”, Program Magister Manajemen. Universitas Diponegoro. Semarang. Pasca Sarjana. Fakultas Ekonomi. Karvof, Anatoli (2004), “ Guide to Universitas Brawijaya. Investing In Capital Market “ Cara Rahayu, Sri (2010), “Pengaruh kinerja Cerdas Meraih Kebebasan Keuangan Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Untuk Individual yang Bijak. Bandung Dengan : Penerbit PT. Citra Aditya Bakti. Social Mahendra. Alfredo (2011), “Pengaruh Pengungkapan Responsibility Corporate Dan Good Corporate Governance Sebagai Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Variabel Pemoderasi”, Skripsi. Perusahan (Kebijakan Dividensebagai Fakultas Ekonomi. Variabel Diponegoro. Moderating) Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Rivan, Andrie, dkk Universitas (2013), “ Pengaruh Indonesia”. Pascasarjana Universitas Faktor Fundamental Makro dan Mikro Udayana. Denpasar. Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Mohamed, Mudzamir Bin & Sawandi (2003), “Corporate Pada Saham Perusahaan Sektor Social Perdagangan, Jasa dan Investasi yang Responsibility (CSR) Activities in Terdaftar di BEI Periode 2010 – Mobile Telecomunication Industry : 2012)”. Fakultas Ilmu Administrasi, Case Universitas Brawijaya. Malang. Study of Malaysia”. Riyanto, Bambang (2001), “Dasar-dasar http://www.st-andrews.ac.uk/ business/ecas/7/papers/ECAS- pembelanjaan Mudzamir.pdf. Diunduh 19 November Yogyakarta: BPFE. Salvatore, Domonick (2005), “Managerial 2014. Pujiati, Diyah dan Widanar, Erman (2009), ”Pengaruh Struktur Terhadap Nilai Keputusan Variabel Ekonomi Perusahaan”. Kepemilikan Perusahaan : Economics”. Fifth Edition. Singapore : Thomson Learning. Soliha, Euis Keuangan Sebagai “Pengaruh Intervening”, Jurnal Terhadap Kauntansi Beberapa Bisnis dan Ventura, Vol.12, No.1, Hal : 71-86. dan Taswan Kebijakan Nilai Perusahaan faktor (2002), Hutang serta yang Mempengaruhinya”. Jurnal Bisnis dan Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.2, 2015:127-140. 140 Ekonomi. Avalaible from : http://wordpress.com Subalno, (2009). Faktor Jurnal “Analisis Fundamental Pengaruh dan Kondisi Ekonomi Terhadap Return Saham”. Tesis. Universitas Diponegoro, Semarang. Sucipto, Publik di Pasar Modal Indonesia), Keuangan.” “Penilaian Jurnal dan Bisnis Indonesia, Vol. 15, No. 3, Hal. 294312. Thobarry, Achmad (2009), “Analisis pengaruh nilai tukar, suku bunga, laju inflasi, (2003). Ekonomi dan pertumbuhan GDP Kinerja terhadap indeks harga saham sektor Akuntansi. properti, Kajian empiris pada Bursa Universitas Sumatra Utara. Medan. Efek Indonesia, periode pengamatan Sudiyatno, Bambang & Puspitasari (2010), 2000 – 2008”. Magister Manajemen “Tobin’s dan Altman Z-Score Sebagai Indikator Pengukuran Kinerja Tjia, O., & Setiawati, L. (2012). “Effect Of Sebuah Kajian CSR Disclosure To Firm Vaue: Study Perusahaan”. For Banking Industry In Indonesia”. Akuntansi. Sudiyatno. Universitas Diponegoro. Semarang. Bambang (2010), “Peran Kinerja Perusahaan Dalam Menetukan World Journal Of Social Sciences 2 (6), 169 – 178. Fundamental Zulbetti. Rita (2011). “Pengaruh rasio – Sistematis rasio Camel dan faktor – faktor Dan Kebijakan Perusahaan Terhadap makroekonomi terhadap return saham, Nilai Studi Pengaruh Faktor Makroekonomi, Resiko Perusahaan”. Desertasi Universitas Diponegoro, Semarang. Syahib Natarsyah, Pengaruh 2000, Beberapa Analisis Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham (Kasus Industri Barang Konsumsi yang Go- empiris pada perusahan perbankan yang tercatat di BEI pada periode 2000 – 2010”. Politeknik Piksy Ganesha