Selasa, 21/02/2012 SIKAP SEORANG MURID : SETIA DAN MAU BELAJAR Bacaan Firman Bacalah Keluaran 33:11; Bilangan 11:27-29; II Raja-raja 2 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini Pertanyaan Renungan : 1. Apa yang dilakukan Yosua setelah melihat Musa berbicara dengan Tuhan? (Kel 33:11). 2. Mengapa Yosua meminta Musa mencegah orang lain kepenuhan Roh Tuhan? (Bil 11:27-29). 3. Hal apakah yang dilakukan nabi Elisa kepada nabi Elia? (II Raja-raja 2). Murid adalah seorang pengikut. Sebagai seorang pengikut, sang murid bukan hanya mencari ilmu pengetahuan, tetapi juga pengabdian diri. Jadi, murid Kristus adalah orang-orang yang mau belajar dan diajar tentang kebenaran firman Tuhan, agar mengabdikan diri kepada Tuhan. Di dalam Alkitab, kita menemukan beberapa contoh tentang murid yang mengabdikan diri kepada gurunya : Musa dan Yosua (Bil 11:28). Pastilah pemilihan Allah atas Yosua untuk mengganti Musa bukanlah tiba-tiba. Sebab selama Musa memimpin bangsa Israel, Yosua menjadi abdi yang setia (Kel. 33:11) dan belajar cara hidup dari kepemimpinan Musa. Itulah sebabnya Yosua dipilih untuk mengintai Tanah Kanaan. Tetapi, ketika mereka kembali kepada Musa, sepuluh pengintai menjadi pesimis untuk menghadapi orang Kanaan, kecuali Yosua dan Kaleb yang optimis bahwa orang-orang Israel pasti merebut Tanah Perjanjian. Mengapa mereka berdua optimis? Karena mereka menjadi murid yang setia dan mau belajar dari Musa (Bilangan 14:6-9). Selain Yosua dan Kaleb, kita mengenal Elisa yang menjadi murid Elia. Elisa belajar dengan setia sampai menjadi nabi menggantikan Elia. Meski tidak diceritakan tentang proses pemuridan yang dilakukan oleh keduanya, namun mereka selalu melayani secara bersama-sama sampai Elia terangkat naik ke sorga, maka kita bisa belajar dari kehidupan mereka. Salah satu sikap yang setia dari Elisa adalah ia tidak mau meninggalkan Elia sampai ia melihat sendiri bagaimana Elia terangkat ke sorga (II Raja-raja 2:11-14). Hasilnya, Elisa menerima urapan roh Elia dua kali lipat, sehingga pelayanan Elisa sangat dahsyat. Lalu, Elisa memimpin sekelompok nabi untuk melayani bersama-sama karena ia telah belajar dari Elia. Renungan firman: Seberapa besar keinginan Anda untuk belajar dari pemurid Anda? Diskusikan di komsel gaya hidup murid Kristus tentang kesetiaan dan mau belajar mempraktekkan gaya hidup murid Kristus. Rabu, 22/02/2012 TANDA MURID SEJATI Bacaan Firman Bacalah Matius 28:18–20 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini Pertanyaan Renungan: 1. Untuk menjamin kita menjadi murid sejati, apa kata Yesus yang penuh kuasa? (ayat 18). 2. Apa tanda seorang murid sejati? (ayat 19-20). Setelah Yesus bangkit dari kematian, Ia menampakkan diri pada murid-murid dan berkata dengan penuh wibawa, "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” Jadi, pada saat murid-murid melihat Yesus yang sudah bangkit kembali dari kematian, mereka menyembah Dia dan mulai yakin bahwa Yesus sungguh-sungguh hidup. Hal ini memberikan tanda bahwa: (1). Murid-murid mengalami perubahan paradigma baru bahwa Yesus adalah Juruselamat. (2). Murid- murid mengalami perubahan gaya hidup, yang dimanifestasikan melalui nilai-nilai, tujuan, perspektif, kegiatan-kegiatan dan hubungan mereka yang berorientasi kepada Kristus. (3). Pola pikir murid-murid menjadi dewasa, karena pemahaman yang lebih dalam tentang arti dan pengaruh sejati dari kehidupan Kristus. Kebenaran sudah menjadi realitas dalam kehidupan mereka. Sekarang mereka ditugaskan untuk pergi dan menjadikan segala bangsa murid Tuhan. Jadi, tanda murid sejati adalah memuridkan yang lain. Sudahkah Anda menjadi murid Kristus? Renungan firman : Apakah Anda sedang mengalami perubahan paradigma dari paradigma yang lama ke paradigma yang baru? Apakah gaya hidup Anda hari ini mencerminkan gaya hidup murid Kristus? Bagikan pengalaman Anda di komsel tentang gaya hidup murid Kristus Kamis, 23/02/2012 SIKAP MURID SEJATI adalah Menyangkal Diri. Bacaan Firman Bacalah Roma 14:8; II Korintus 5:15; Galatia 2:20; Kisah Para Rasul 20:22-24 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini Pertanyaan Renungan: 1. Milik siapakah kita, entah kita hidup ataupun mati? (Roma 14:8). 2. Untuk siapakah kita hidup? (II Korintus 5:15). 3. Siapakah yang sebenarnya hidup? Paulus atau Kristus? (Galatia 2:20). 4. Bagaimana cara menyangkal diri? (Kisah 20:22-24). Menyangkal diri yang dimaksud adalah tidak mengandalkan diri sendiri dalam segala hal. Kita harus mengakui bahwa kita tidak memiliki hak atas hidup kita, tetapi Tuhanlah yang menjadi sumber keselamatan, pertolongan dan pemeliharaan hidup kita. Bukan kuat dan gagah perkasanya kita, tetapi oleh Roh Tuhan. Menyangkal diri berarti kita tidak berkompromi dengan kebenaran diri kita sendiri. Kita tidak bisa membenarkan tindakan-tindakan kita yang tidak sesuai dengan firman Allah. Apa yang kita pikirkan dan lakukan haruslah mengacu pada kehendak Allah dalam firmanNya. Prinsip penyangkalan diri dapat kita lihat dalam diri para rasul Tuhan Yesus. Salah satu contoh adalah rasul Paulus yang menulis banyak pernyataan di dalam surat-suratnya, bahwa apa yang ia pikirkan, apa yang ia lakukan dan katakan semata-mata bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk Tuhan. Katanya, ”Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi, baik hidup dan mati, kita adalah milik Tuhan,” (Roma 14:8). Dalam Kisah Para Rasul 20:22-23, Paulus menyebut dirinya sebagai tawanan Roh, yang berarti ia harus mengikuti kemauan Roh Kudus. Kemanapun Roh Kudus menyuruh Paulus, dan apapun yang dikehendaki oleh Roh Kudus untuk dilakukan, maka ia wajib melakukannya. Ini berarti harus berhadapan dengan penjara sekalipun. Jadi, Paulus menjelaskan tentang kerinduan dan harapannya bahwa Kristus dengan nyata dimuliakan dalam dirinya, baik hidup ataupun mati (Filipi 1:20-21). Bagi sang rasul, hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Bagaimana dengan kita yang ingin menjadi murid Kristus? Sikap seorang murid sejati adalah menyangkal diri. Sudah siapkah Anda? Renungan Firman: Apakah Anda masih sulit untuk menyangkal diri atau Anda mentaati Tuhan? Bagikan pengalaman Anda di komsel tentang bagaimana Anda belajar menyangkal diri. Jumat, 24/02/2012 SIKAP MURID : MEMIKUL SALIB Bacaan Firman Bacalah Roma 14:8; II Korintus 5:15; Galatia 2:20; Kisah Para Rasul 20:22-24 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini Pertanyaan Renungan: 1. Apakah Anda bersedia memikul salib untuk kepentingan banyak orang sama seperti Yesus? 2. Apakah gaya hidup Anda hari ini mencerminkan gaya hidup murid Kristus? Pada zaman Yesus hidup, pemerintah Romawi menerapkan hukuman mati bagi orang-orang yang melakukan kesalahan besar atau tersangkut kasus-kasus berat yang dibuktikan di pengadilan atas keterangan beberapa saksi. Mereka yang menjalani hukuman mati ini harus memikul kayu salibnya sendiri menuju tempat penyaliban. Lalu, mereka akan disalibkan dengan kaki dan kedua tangan dipakukan di kayu salib. Pengalaman seperti inilah yang dialami oleh Yesus ketika Ia harus memikul salib menuju Golgota untuk disalibkan dan mati. Tapi, kematian Yesus bukan karena dosa yang dibuat, tetapi untuk menanggung dosa seluruh umat manusia. Jadi, ketika Yesus berkata bahwa seorang murid Kristus harus rela memikul salib dan mati bagi dirinya setiap hari, berarti murid Kristus harus memiliki sikap rela memikul salib sendiri (Lukas 14:27). Salib merupakan instrumen hukuman. Tentunya Tuhan tidak menyuruh kita untuk memikul salib karena kejahatan kita, tetapi yang disalibkan adalah pikiran dan tindakan atau keinginan duniawi yang menimbulkan kejahatan. Makna salib adalah pengorbanan diri dan ketaatan. Yesus disalibkan bukan karena dosa-Nya, tapi untuk menebus dosa manusia. Ia mengorbankan diri-Nya agar kita memperoleh keselamatan. Dia datang untuk melakukan kehendak Bapa yaitu keselamatan manusia (Yohanes 6:38-39). Itulah sebabnya Ia berdoa, "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki,"(Matius 26:39). Jalan salib adalah wujud ketaatan Yesus kepada Bapa, sesuai Filipi 2:6-8, di mana Yesus tidak mempertahankan hak-Nya, tetapi Ia taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Jadi untuk menjadi murid Kristus, kita harus menyalibkan keduniawian kita dan taat untuk melakukan kehendak Allah. Renungan firman: Sudahkah Anda memikul salib seperti Yesus? Bagikan pengalaman Anda di komsel. Diskusikan gaya hidup murid Kristus dan buatlah komitmen untuk mempraktekkannya. Sabtu, 25/02/2012 SIKAP MURID : Mengikut Tuhan. Bacaan Firman Bacalah Matius 4:18-22; 8:19-22 dan Lukas 9:57-62 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini Pertanyaan Renungan: 1. Sebagai murid Kristus yang pertama, sikap positif apakah yang ditunjukkan oleh Petrus dan teman-temannya ketika Yesus memanggil mereka? (Matius 4:18-22). 2. Perbedaan sikap apakah yang ditunjukkan oleh kedua murid Yesus ini? (Matius 8:19-22). 3. Terhadap berbagai alasan para murid, apa jawaban paling tegas dari Yesus? (Lukas 9:57-62). Mengikut Yesus artinya setia mengikuti Kristus dan taat melakukan firman-Nya. Ketika Yesus bertemu para nelayan, Ia berkata, "Mari, ikutlah Aku,..." Mereka pun meninggalkan jala, perahu dan ayah mereka untuk mengikuti Yesus (Matius 4:18-22). Tak ada tawar-menawar atau pertimbangan untung-rugi, mereka langsung mengikut Yesus. Banyak orang Kristen yang tidak mau mengikuti Yesus karena tidak mengutamakan panggilan Tuhan. Mereka lebih mengutamakan hal-hal lain. Banyak contoh dalam Alkitab tentang orang-orang yang mengabaikan panggilan Tuhan atas diri mereka. Panggilan murid adalah mengikuti gurunya dan bukan yang lain. Yesus dengan tegas berkata, "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." Ini artinya panggilan Yesus harus diutamakan. Sebagai murid Kristus, jangan mengabaikan panggilan Tuhan dengan banyak alasan. Contoh: salah seorang murid berkata kepada Yesus, “Izinkan aku terlebih dahulu menguburkan bapaku,” (Lukas 9:59). Yang benar adalah jikalau orang tuanya meninggal, ia tidak akan ada bersama Yesus dalam kerumunan orang banyak. Itu adalah gaya bahasa Timur Tengah yang berarti dia masih perlu tetap tinggal di rumah sampai ayahnya meninggal. Jadi, Yesus menjawab, ”Setiap orang yang siap membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk kerajaan Allah,” (Lukas 9:62). Tidak salah dengan berpamitan terlebih dahulu, tapi Yesus melihat hati orang itu yang masih mendua. Menoleh ke belakang artinya masih ada kebimbangan dan pertimbangan. Mari, bayarlah harga sebagai murid Kristus demi kemuliaan Allah. Renungan firman : Sudahkah kita menjadi murid? Berapa banyak orang Kristen yang mengabaikan panggilan mereka? Seberapa besar keinginan Anda untuk mengikut Yesus? Bagikan pengalaman Anda di komsel Minggu, 26/02/2012 SIKAP MURID : TAAT DAN MENDENGARKAN GURUNYA Bacaan Firman Bacalah Yohanes 4:34; 6:38 dan 8:28-29 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini Pertanyaan Renungan: 1. Untuk menjadi murid Kristus, apa makanan Yesus yang harus dimakan? (Yoh 4:34). 2. Hal apakah yang harus ditaati oleh seorang murid Kristus? (Yoh 6:38). 3. Apakah yang perlu didengar dan dilakukan oleh seorang murid Kristus? (yoh 8:28-29). Bila Sang Guru berbicara, para murid mendengarkan. Yesus, Sang Guru berbicara dengan kuasa dan kewibawaan yang besar, maka para murid pun taat. Yesus memberi perintah, karena Ia adalah Sang Guru, yang berbicara dengan kewibawaan. Akan tetapi dewasa ini, ketaatan merupakan sesuatu yang langka dan sulit didapatkan. Para murid taat kepada Yesus, karena Yesus juga taat kepada Yusuf dan Maria. Itulah sebabnya, Ia bertumbuh dalam hikmat dan kebijaksanaan, bahkan semakin dicintai oleh Allah dan manusia (Luk. 2:51-52). Dalam pelayanan Yesus di muka umum, Ia selalu mencari kehendak Bapa-Nya dan taat kepadaNya. Makanan-Nya ialah melakukan kehendak Bapa di sorga (Yoh.4:34). Yesus menyatakan dengan tegas bahwa Ia turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Nya sendiri, melainkan kehendak Bapa (Yoh. 6:38). Karena itu, Bapa sangat berkenan kepada-Nya. Ia berkata tegas, “Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya," (Yoh 8:28-29). Jika Yesus saja sebagai Guru kita berani melakukan semua ini, mengapa kita sebagai murid-Nya tidak melakukannya? Ketaatan Yesus membuat Dia berkenan kepada Allah dan manusia. Demikian pula jika kita adalah murid Kristus yang ingin berkenan kepada Allah dan manusia, maka kita harus selalu mendengarkan Sang Guru kita dan melakukan kehendak-Nya. Renungan firman : Sudahkah Anda mendengarkan pemurid Anda? Sudahkan Anda taat melakukan apa yang diminta oleh pemurid Anda? Bagikan pengalaman Anda di komsel dan diskusikan gaya hidup murid Kristus apa yang harus dipraktekkan di komsel. Senin, 27/02/2012 SIKAP MURID : MENJADIKAN TUHAN YANG UTAMA Bacaan Firman Bacalah Markus 12:28-34; Matius 10:24-28 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini Pertanyaan Renungan 1. Apakah 2 hukum utama yang harus dipraktekkan oleh seorang murid? (Markus 12:28-31). 2. Bagaimana cara mempraktekkan hukum pertama dari Tuhan? (Markus 12:29-30). 3. Bagaimanakah caranya mengutamakan Tuhan di dalam hidup kita? (Matius 10:24-28). Untuk menjadikan Tuhan sebagai prioritas utama di dalam kehidupan kita, maka kita harus mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi dan dengan segenap kekuatan. Ini berarti Yesus harus menjadi Tuhan atas segalanya. Mengapa? Karena Ia ingin membentuk kita menjadi sempurna. Seorang murid harus menghayati hidup yang sama seperti gurunya. Cara hidupnya ditentukan oleh sang guru. Jadi, kita harus menempatkan Tuhan sebagai prioritas utama di dalam hidup kita. Murid sejati pasti ingin memiliki semangat yang sama seperti gurunya. Karena untuk mengasihi Allah dengan segenap hidup kita, maka kita harus benarbenar belajar dari Yesus dengan cara, “duduk diam di kaki Yesus," dan mendengarkan suaranya bagi hidup kita untuk dilakukan. Beranikah kita menjadi murid Kristus, tetapi tidak punya waktu untuk mendengarkan Dia? Sesungguhnya, Yesus ingin sekali untuk berbicara dan memberikan bimbingan pada kita. Kata-Nya, “Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya,”(Matius 10:24). Jadi, apakah yang harus kita lakukan sebagai seorang murid? Jangan takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia (Tuhan) yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Itulah sebabnya, kita sebagai murid Kristus harus menjadikan Tuhan sebagai yang utama dan prioritas nomor satu di dalam hidup kita. Mari, jangan takut terhadap berbagai tekanan atau intimidasi apapun yang menghalangi kita mengasihi Tuhan. Tuhan adalah prioritas utama di dalam hidup kita. Renungan firman : Berapa banyak waktu yang Anda prioritaskan untuk mendengarkan suara Tuhan? Sudahkah Anda membaca dan merenungkan firman Tuhan untuk mendengarkan suara-Nya? Diskusikan di komsel gaya hidup murid Kristus dan buatlah komitmen untuk mempraktekkannya di dalam hidup Anda. Selasa, 28/02/2012 MURID SENANTIASA BERSAMA GURUNYA. Bacaan Firman Bacalah Markus 1:16-20 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini Pertanyaan Renungan 1. Apa yang membuat Petrus dan teman-teman lainnya meninggalkan jalanya untuk mengikut Yesus?(ayat 16-18). 2. Menurut Anda, mengapa murid-murid meresponi Yesus demikian? Ketika kita belajar tentang murid dan yang memuridkan, maka kita perlu mengerti tentang kunci suksesnya pemuridan yang dipraktekkan oleh Tuhan Yesus. Ada beberapa hal yang perlu kita sadari tentang pemuridan: (1). Respon Petrus dan teman-temanya untuk mengikuti Sang Guru, yakni Yesus. Mereka harus bersedia untuk dimuridkan. Jadi, kunci suksesnya sebuah pemuridan adalah seseorang yang mau dan bersedia untuk dimuridkan. (2). Keputusan untuk hidup bersama Yesus sebagai guru mereka selama 24 jam. Mereka harus hidup bersama Yesus untuk melakukan aktifitas bersama, makan dan minum bersama, ngobrol bersama, bergumul bersama-sama, bahkan melakukan mukjizat bersama-sama. Keputusan mereka untuk hidup bersama Yesus inilah yang akhirnya membuat para murid menerima impartasi dari Yesus. Setelah mereka dipenuhi Roh Kudus, mereka benar-benar menggeparkan dunia dengan Injil. Karena itu, sebagai murid Kristus kita perlu menguji hidup kita: Apakah kita sudah hidup bersama Yesus selama 24 jam setiap hari? Jika belum, kita perlu memperbaiki diri kita. Tetapi jika jawaban kita adalah ya, maka pertanyaan lain adalah apakah kita tetap berdialog dengan Yesus? Apakah Yesus terlibat dalam segala aktifitas hidup kita? Kehidupan yang penuh kuasa berawal dari hidup bersama Yesus Kristus dan kuasa Roh Kudus setiap hari. Sebagai murid Kristus, maukah kita mengalaminya? Renungan firman: Sudahkah Anda belajar untuk hidup bersama Yesus dengan cara berdialog dengan Dia setiap waktu? Rindukah Anda mengalami pengalaman indah bersama Yesus? Bagikan pengalaman Anda di dalam komsel Anda. Rabu, 29/02/2012 TIDAK ADA RAHASIA ANTARA GURU DAN MURID. Bacaan Firman : Bacalah Lukas 8:4-15 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini Pertanyaan Renungan 1. Mengapa Yesus selalu mengajar orang lain dengan memakai perumpamaan? (ayat 4-8). 2. Mengapa Tuhan Yesus hanya menyingkapkan rahasia Kerajaan Allah kepada Petrus dan kawan-kawannya? (ayat 9-10). Salah satu keistimewaan yang dimiliki oleh para murid ketika hidup bersama-sama Yesus adalah mereka diberi karunia khusus untuk mengerti rahasia Kerajaan Allah, sedangkan yang lain tidak. Alkitab tidak menjelaskan tentang siapa itu orang-orang lain. Kita tidak tahu apakah orang lain itu juga termasuk murid yang dikategorikan sebagai murid pasif. Mengapa? Karena ada 70 murid lain yang mengikuti Yesus (Lukas 10:1, 17), tetapi tidak hidup bersama Yesus selama 24 jam seperti Petrus dan teman-temannya. Jika kita hidup bersama Yesus atau Firman setiap hari dan bergantung sepenuhnya kepada tuntunan Roh Kudus, maka tidak akan ada rahasia di antara guru dan murid. Jadi, jika kita sebagai murid-murid Kristus yang bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, maka kuasa Allah pasti mengalir ke dalam hidup kita. Kita akan selalu mendapat pencerahan Ilahi untuk menyingkap berbagai rahasia Kerajaan Allah. Bukan hanya itu, misteri akhir zaman pun kita bisa memahaminya. Alkitab menjelaskan bahwa Roh Hikmat dan Wahyu akan dicurahkan dengan limpahnya oleh Tuhan di akhir zaman kepada orang-orang yang berkenan kepada Tuhan. Siapakah yang mau menerima dan mengerti rahasia Kerajaan Allah? Kita percaya bahwa murid yang aktif untuk berjalan bersama Tuhan tiap hari pasti menerima tuntunan Roh Kudus untuk memahaminya. Rindukah Anda mengalami janji Tuhan ini? Renungan firman: Apakah Anda belum pernah menerima pencerahan-pencerahan tentang rahasia Kerajaan Allah? Jika ya, maka hal itu adalah tanda bahwa Anda termasuk golongan 70 murid yang tidak hidup bersama Yesus selama 24 jam. Apa komitmen Anda untuk dilakukan setelah membaca firman Tuhan ini?