Aspek terkait proses pembelajaran yang harus - Didi Sukyadi

advertisement
Aspek terkait proses pembelajaran
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Perencanaan pembelajaran
Materi
Metode
Proses pembelajaran
Sarana pembelajaran dan pemanfatannya
Pelaksanaan proses pembelajaran
Interaksi dosen dan mahasiswa
Administrasi pendukung pembelajaran
Pengawasan dan pengendalian mutu pembelajaran
Pengaksesan fasilitas pendukung pembelajaran
Interaksi akademik mahasiswa dengan pihak lain di luar
disiplin ilmunya
Pengendalian standar :
• Pengendalian proses pembelajaran
• Evaluasi pembelajaran
• Evaluasi dosen oleh mahasiswa
Proses pembelajaran
• Berpusat pada mahasiswa.
• Bersifat kolaboratif dengan melibatkan berbagai
ranah pembelajaran.
• Mengembangkan belajar mandiri (autonomous
learning).
• Mengembangkan kualitas pribadi (soft skills).
• Berlangsung sepanjang hayat (lifelong learning).
• Memanfaatkan IPTEK (ICT).
Evaluasi proses pembelajaran:
• Penilaian proses dan hasil.
• Dilakukan secara reguler dan hasilnya
diadministrasikan dengan baik.
• Dilakukan sesuai standar yang ditetapkan
(batas kelulusan, PAN/PAP/dan lain-lain).
• Transparan.
Evaluasi dosen
• Evaluasi dosen dilakukan oleh mahasiswa
untuk memastikan dosen telah menjamin
bahwa mahasiswa telah memperoleh
pengalaman pembelajaran yang sesuai
dengan standar yang ditetapkan.
• Evaluasi dapat dilakukan secara tertutup
atau terbuka.
• Hasil evaluasi disampaikan kepada
mahasiswa, dosen, dan pimpinan
Pilar Belajar
• Pilar belajar UNESCO ”plus” yang
meliputi:
• learning to know,
• learning to do, l
• earning to live together,
• learning to be,
• learning to believe in God.
Dimensi Belajar
• Tidak sekedar transfer pengetahuan
(knowledge),
• Penumbuhkembangan nilai-nilai (values),
keterampilan (skills), sikap (attitudes), dan
ketaqwaan kepada Tuhan (spiritual
values).
Pilar Pembelajaran
•
•
•
•
•
•
•
Pilar kedekatan yang kuat (high touch)
”ing ngarso sung tulodo,
ing madya mangun karso,
tutwuri handayani,
gotong royong.
”alam takambang jadi guru”
silih asah, silih asih, silih asuh
Muatan Pembelajaran
• (1) iman dan takwa,
• (2) inisiatif (kreativitas, kepekaan, semangat, aspirasi,
motivasi dan ambisi),
• (3) rajin (bekerja keras, ulet, pantang menyerah, disiplin,
produktif, menggunakan nilai tambah yang positif yang
didasari oleh IPTEKS serta memperhatikan kebersihan,
keindahan, dan keamanan),
• (4) individu (bakat, minat, dan perbedaan individu
lainnya),
• (5) interaksi (sosial dan kontekstual dengan lingkungan),
(6) ilmiah (logis dan sistematis, berdasarkan fakta),
• (7) religius.
• dan
• (8) edukatif
Top Manajemen berkewajiban
– Melakukan supervisi dan mnegevaluasi proses dan
hasil pembelajaran baik melalui penjaminan mutu
internal maupun eksternal dengan mengaktifkan
terutama Satuan Kendali Mutu (SKM), dan Gugus
Kendali Mutu (GKM).
– Berinisiatif meningkatkan mutu proses pembelajaran
oleh dosen sesuai dengan target mutu yang telah
ditetapkan dalam visi, misi, dan renstra UPI.
– Mengimplementasikan kebebasan akademik,
kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan
untuk mencapai proses pembelajaran yang bermutu.
Pimpinan UPI berkewajiban
– Memotivasi mahasiswa agar aktif berpartisipasi
secara penuh demi keberlangsungan proses
pembelajaran yang bermutu.
– Memanfaatkan, menambah dan mengelola sarana
dan prasarana sesuai Standar Prasarana-Sarana
Perguruan Tinggi untuk disiplin ilmu/teknologi/seni
yang menjadi kekhususan program studi.
– Menyediakan dana untuk proses pembelajaran
bermutu sesuai Standar Pembiayaan Perguruan
Tinggi.
– Meningkatkan kualitas SDM universitas secara terus
menerus baik melalui pendidikan bergelar, nirgelar,
atau penciptaan suasana akademik yang
mendukung.
Program studi berkewajiban:
– Menyelenggarakan sistem pembelajaran dengan SKS
(Sistem Kredit Semester), yang mengacu kepada
Standar Isi Pendidikan Tinggi.
– Mengembangkan interaksi yang kondusif dan
konstruktif dalam rangka memantapkan dan
meningkatkan mutu materi dan proses pembelajaran.
– Mengembangkan kebebasan akademik, kebebasan
mimbar akademik, dan otonomi keilmuan untuk
memperkaya proses pembelajaran dalam rangka
peningkatan suasana akademis.
– Bertanggung jawab atas terselenggaranya proses
pembelajaran serta evaluasi hasil pembelajaran yang
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Program studi berkewajiban:
– Mendorong Gugus Kendali Mutu (GKM)
program studi untuk aktif bekerja sama
dengan Satuan Kendali Mutu (SKM)
Fakultas dan Satuan Penjaminan Mutu
(SPM) UPI dalam melakukan monitoring dan
evaluasi internal proses pembelajaran.
– Merumuskan, merencanakan, dan
mengusulkan sumber daya yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan proses pembelajaran di
tingkat program studi.
Dosen berkewajiban:
• 1) Menyusun silabus dan satuan acara perkuliahan
(SAP), melaksanakan proses pembelajaran, serta
mengevaluasinya.
• 2) Memperbaharui materi, strategi, metode dan teknik
pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar,
khususnya dengan memanfaatkan teknologi informasi
secara optimal.
• 3) Menyelenggarakan proses pembelajaran yang
terprogram dan akuntabel berdasarkan kurikulum,
silabus, SAP, dan peraturan akademik yang
diberlakukan oleh program studi dan universitas sesuai
target mutu yang telah ditetapkan.
• 4) Menyelenggarakan proses pembelajaran melalui tatap
muka, penugasan terstruktur lapangan (laboratorium,
bengkel, studio, simulator) maupun tugas mandiri.
Dosen berkewajiban:
• 5) Melakukan penelusuran bahan-bahan pustaka, baik
dari perpustakaan, pusat sumber belajar, dunia maya)
• 6) Menyiapkan bahan-bahan ujian sesuai dengan
karakteristik bahan dan tujuan pembelajaran,
melaksanakan ujian serta mengadministrasikan dan
melaporkan hasilnya secara transparan
• 7) Memanfaatkan hasil penelitian dan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dalam rangka
memantapkan dan mengembangkan materi dan
penyelenggaraan pembelajaran yang meningkat
kualitasnya secara berkelanjutan.
• 8) Menyelenggarakan pelayanan akademik secara
individual kepada mahasiswa baik berupa bimbingan
akademik, bimbingan skripsi, bimbingan belajar, maupun
bimbingan karir.
Tenaga penunjang
• Laboran, teknisi, dan pustakawan berkewajiban
• 1) Memberikan pelayanan secara optimal bagi
penyediaan fasilitas pembelajaran seperti bahan
pustaka, alat bantu dan bahan pembelajaran
untuk laboratorium/ bengkel kerja/simulator,
perpustakaan dan pusat sumber belajar.
• 2) Memberikan layanan K3 (kesehatan dan
keselamatan kerja), kebersihan, dan keamanan
bagi penyediaan fasilitas dan keberlangsungan
proses pembelajaran sesuai standar mutu yang
telah ditetapkan.
Dalam mengelola pembelajaran,
Dosen Berkewajiban
– Menciptakan komunikasi yang efisien dan
efektif dengan pihak yang terkait dengan
proses pembelajaran seperti mahasiswa,
staf administrasi jurusan dan fakultas,
direktorat akademik, dan teknologi informasi
dan komunikasi
Dalam mengelola pembelajaran,
Dosen Berkewajiban
• Menyelenggarakan pembelajaran dengan
menerapkan:
• Format kelas, kelompok, atau individual.
• E-learning.
• Pembelajaran melalui laboratorium/bengkel/studio/simulator
dan atau lapangan.
• Penerapan sistem pembelajaran tuntas (mastery learning).
• Penciptaan suasana pembelajaran yang mengembangkan
kemampuan berpikir, merasa, bersikap, berempati, bertindak
dan bertanggung jawab.
• Menciptakan sistem pembelajaran yang terprogram dan
akuntabel berdasarkan kurikulum, silabus, SAP, dan
peraturan akademik yang berlaku sesuai dengan target yang
mutu yang telah ditetapkan.
Dalam mengelola pembelajaran,
Dosen Berkewajiban
• Menyelenggarakan pembelajaran dengan sistem SKS
mengacu kepada Standar Isi Peguruan Tinggi.
• Melaksanakan sistem pembelajaran melalui tatap muka,
tugas terstruktur, tugas mandiri, tugas lapangan,
laboratorium/bengkel kerja/studio/simulator, penelusuran
bahan perkuliahan dan bahan ujian dan
mengadministrasikannya secara transparan.
• Memanfaatkan sistem informasi, baik konvensional
maupun elektronik, secara optimal untuk menunjang
proses pembelajaran yang bermutu.
Perencanaan Pembelajaran
• SILABUS: minimal memuat:
• Identitas mata kuliah
• Kontribusi mata kuliah dalam mencapai standar
kompetensi lulusan program studi
• Kompetensi yang diharapkan
• Deskripsi materi pokok dan pengetahuan prasyarat
• Indikator dan bentuk penilaian pencapaian
kompetensi
• Alokasi waktu yang dibutuhkan
• Bahan pustaka dan sumber belajar lain yang
digunakan
Identitas silabus mencakupi
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
nama mata kuliah,
kode mata kuliah,
jenjang mata kuliah (Diploma, S1,S2, S3),
jumlah SKS,
semester, kelompok mata kuliah (Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian, Mata Kuliah Keilmuan dan
Keterampilan, Mata Kuliah Keahlian Berkarya, Mata
Kuliah Perilaku Berkarya, Mata Kuliah Kehidupan
Bermasyarakat),
Jurusan/Program studi,
Status mata kuliah (wajib, pengganti skripsi, dan lain
lain),
dosen,
ruangan, dan
waktu penyelenggaraan perkuliahan.
Deskripsi perkuliahan
• menggambarkan visi dan misi perkuliahan,
tujuan umum perkuliahan, garis besar aktivitas,
dan pendekatan penilaian yang akan dilakukan.
• Tujuan perkuliahan merupakan tujuan yang ingin
dicapai setelah perkuliahan dilakukan yang
mengarah pada aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki
mahasiswa setelah memenuhi persyaratan
perkuliahan yang diberlakukan, serta
mempertimbangkan kecerdasan ganda (multiple
intelligences)
Evaluasi pembelajaran mencakupi:
• Kuis, tugas, Ujian Tengah Semester (UTS),
Ujian Akhir Semester (UAS).
• Keempat komponen harus diberi bobot sesuai
dengan tinggi rendahnya beban masing-masing
komponen.
• Komponen penilaian, bobot masing-masing
komponen serta teknis perhitungannya harus
disampaikan kepada mahasiswa sebelum
perkuliahan dilakukan.
• Kehadiran digunakan sebagai syarat mahasiswa
dapat mengikuti proses penilaian atau tidak.
Materi perkuliahan
• Materi perkuliahan berisi butir material
yang akan disampaikan atau dibahas
pada setiap pertemuan. Uraian materi
harus mencakupi referensi yang
digunakan, serta dimana bahan itu dapat
diperoleh sehingga mahasiswa dapat
mencari bahan itu secara mudah.
SAP
• disusun berdasarkan silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran, baik di
dalam maupun di luar kelas.
• Dosen menyusun SAP untuk satu atau
beberapa kali kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan dalam semester yang akan
berlangsung.
• Penyusunan SAP harus memperhatikan
partisipasi aktif mahasiswa, penerapan teknologi
informasi dan komunikasi, keterkaitan dan
keterpaduan antarmateri, umpan balik dan
tindak lanjut.
SAP setidaknya memuat:
– Identitas mata kuliah
– Tujuan pembelajaran
– Kompetensi dan indikator pencapaiannya
– Uraian materi
– Metode dan kegiatan pembelajaran
– Alokasi waktu
– Bentuk penilaian
– Jenis tagihan
– Sumber belajar
– Perangkat pendukung proses pembelajaran
PROSES PEMBELAJARAN
•
•
•
Pendahuluan
Pendahuluan merupakan langkah awal dalam kegiatan
belajar mengajar yang ditujukan untuk membangkitkan
motivasi dan memusatkan perhatian mahasiswa atas
tujuan pembelajaran dan kegiatan inti yang akan
dilakukan serta tagihan yang harus dipenuhi.
Kegiatan pendahuluan dilakukan setelah dosen
mengabsen mahasiswa dan mengisi Berita Acara
Perkuliahan (BAP). Kegiatan pendahuluan dapat
dilakukan melalui paparan mengenai pentingnya
materi yang akan dibahas sert scaffolding melalui teori
skema atau mind mapping sesuai dengan karakteristik
materi yang bersangkutan
Kegiatan Inti
•
Kegiatan merupakan kegiatan utama dalam mencapai tujuan
perkuliahan. Kegiatan inti diarahkan melalui kegiatan yang
interaktif, inspiratif, menantang, dan memotivasi mahasiswa untuk
terlibat secara aktif serta member ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai minat, bakat, dan
kebutuhan mahasiswa. Kegiatan itu dapat dilakukan melalui
proses eksposisi, eksplorasi, elaborasi, konfirmasi, aplikasi, dan
ekstensifikasi. Mahasiswa juga diarahkan tidak hanya pada
hafalan tetapi juga penalaran ilmiah seperti membuat laporan
percobaan laboratorium, laporan observasi, laporan penelitian,
laporan praktik, menulis essei, makalah dan sejenisnya. Dalam
hal penulisan laporan atau makalah, mahasiswa dan dosen harus
senantiasa memperhatikan etika ilmiah dan kode etik perilaku
mahasiswa yang ditetapkan UPI.
Penutup
•
Merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran
yang dapat dilakukan dalam bentuk
meringkas dan menyimpulkan atas apa
yang telah dilakukan, memberi
pertanyaan, meminta mahasiswa
menyimpulkan, atau kegiatan lainnya.
Kegiatan penutup juga dapat dilakukan
melalui penyampaian tagihan atau tugas
yang harus dikerjakan.
Penilaian hasil belajar
•
Penilaian pada setiap akhir kegiatan
pembelajaran dilakukan mengidentifikasi
kekurangan dan kelebihan kegiata
pembelajaran yang telah dilakukan serta untuk
mengukur ketercapaian tujuan. Kegiatan
penilaian dapat dilakukan secara lisan berupa
tanya jawab atau tertulis seperti kuis. Tindak
lanjut kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan dapat berupa tugas yang relevan.
PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN
SAP
• Mendorong pengembangan minat, bakat dan
penalaran mahasiswa.
• Memperhatikan perbedaan kekhasan mahasiswa
secara individual.
• Mendorong mahasiswa utuk berpartisipasi secara
aktif dalam kegiatan pembelajaran.
• Mendorong mahasiswa untuk membaca dan
menulis baik menulis akademik maupun menulis
kreatif.
PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN
SAP
• Memberikan umpan balik dan tindak lanjut seperti
memeriksa pekerjaan mahasiswa, memberi
penguatan, pengayaan, dan remedial.
• Menitikberatkan pada pemerolehan pengetahuan
melalui pengalaman, pencarian dan praktik secara
langsung, bukan mengandalkan hapalan semata.
• Memanfaatkan teknologi informasi seperti
komputer, Internet, televisi, radio, telepon, dan
sejenisnya.
• Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajar.
Rombel
• Rombongan belajar dapat berupa:
– Rombongan belajar kuliah program diploma
dan sarjana (S1) maksimal 40 mahasiswa.
– Rombongan belajar kuliah program
pascasarjana (S2) dan profesi maksimal 20
mahasiswa.
– Rombongan belajar kuliah program doktoral
dan spesialis maksimal 10 orang.
– Rombongan belajar praktikum, bengkel, dan
studio maksimal 20 mahasiswa.
Rombel
– Rombongan belajar praktik lapangan dan industri disesuaikan
dengan kapasitas lapangan/industri yang bersangkutan.
– Rombongan belajar untuk mata kuliah tugas akhir, skripsi, tesis
dan disertasi disesuaikan dengan beban kerja pembimbing.
– Rombongan belajar untuk kuliah/mimbar umum yang merupakan
gabungan dari 2 atau lebih rombongan belajar kuliah
disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi dengan
tetap memperhatikan efektivitas dan efisiensi kegiatan
pembelajaran.
– Rombongan belajar untuk mata kuliah tertentu seperti piano,
keyboard, paduan suara, dan sejenisnya disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing mata kuliah.
BKD
• Beban kerja dosen yang berkaitan dengan proses
pembelajaran mempertimbangkan:
• beban mengajar dan tutorial.
• bimbingan skripsi/tesis/disertasi.
• aktualisasi potensi dan kepakaran dosen yang
bersangkutan.
• bimbingan praktik di laboratorium, program latihan
profesi, dan program kerja lapangan.
• tugas struktural yang diemban.
• kesempatan dosen melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat serta berpartisipasi
dalam kegiatan ilmiah yang relevan.
Penyiapan Sumber Belajar
•
•
Dosen diberi kewenangan penuh
menentukan sumber belajar yang
digunakan berdasarkan pertimbangan
kepakarannya.
Dosen menyiapkan sumber belajar yang
di antaranya dapat mencakupi:
–
–
–
–
Buku
akses informasi
hasil karya
kejadian/fakta, dan
Penyiapan Sumber Belajar
– hasil penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Penyiapan Sumber Belajar
– Dosen diberi kewenangan penuh menentukan
sumber belajar yang digunakan berdasarkan
pertimbangan kepakarannya.
– Dosen menyiapkan sumber belajar yang di
antaranya dapat mencakupi:
•
•
•
•
•
Buku
akses informasi
hasil karya
kejadian/fakta, dan
hasil penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
Penyiapan Sumber Belajar
•
•
•
•
•
•
Dosen menyiapkan sumber belajar yang isinya
minimal mencakupi:
teori-teori dasar atau klasik dalam mata kuliah
yang bersangkutan
buku-buku terkini (minimal terbitan 3 tahun
terakhir) dalam bidang yang relevan.
jurnal rujukan (referred journal)
ensiklopedia, prosiding, e-book dan e-journal
bahan belajar dari internet baik dalam file .doc,
pdf, atau .ppt beserta alamatnya
Untuk Setiap Matkul mahasiswa
setidaknya membaca
•
•
•
•
minimal 1 buku untuk program diploma
atau dual modes,
minimal 2 buku rujukan yang digunakan
untuk S1,
minimal 3 buku dan satu artikel jurnal
rujukan untuk S2, dan
minimal 3 buku dan 3 artikel jurnal
rujukan terbaru yang relevan untuk S3.
Penyiapan Sumber Belajar
•
•
Dosen mendorong mahasiswa
menggunakan bahan pustaka lain yang
relevan seperti, ensiklopedia, thesaurus,
kamus, who is who, majalah, buletin
serta referensi lainnya.
Dosen memberi informasi kepada
mahasiswa mengenai bahan pustaka
yang akan digunakan dan dimana bahan
pustaka itu dapat diakses.
Pengelolaan Pembelajaran
•
Pengelolaan proses pembelajaran
memerlukan strategi yang dipersiapkan
dengan baik agar dapat tercipta proses
yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, dan memotivasi mahasiswa
untuk mencapai target pembelajaran.
Pelaksanaan Pembelajaran
• Dalam pendahuluan, dosen:
– menyiapkan mahasiswa secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
– mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari;
– menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai;
– menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Kegiatan pendahuluan
• Kegiatan pendahuluan didahului oleh
kegiatan administratif, yaitu dosen:
• salam dan tegur sapa
• mengabsen mahasiswa
• mengisi berita acara perkuliahan
• mempersiapkan bahan pembelajaran atau
alat bantu belajar seperti LCD projector
atau OHP
• mengecek kesiapan mahasiswa
Kegiatan Inti
• Kegiatan inti menggunakan metode yang
disesuaikan dengan karakteristik
mahasiswa dan mata pelajaran, yang
dapat meliputi proses eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi.
Eksplorasi
•
•
•
•
•
Menciptakan kondisi dimana mahasiswa mencari informasi
yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan
dipelajari dengan menerapkan prinsip belajar mandiri dan
belajar sepanjang hayat, berguru pada alam, serta silih
asah, silih asih, dan silih asuh;
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
Memfasilitasi terjadinya interaksi antarmahasiswa serta
antara mahasiswa dan dosen, lingkungan, dan sumber
belajar lainnya;
Melibatkan mahasiswa secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan
Memfasilitasi mahasiswa dalam melakukan percobaan di
laboratorium, studio, bengkel kerja, simulator, atau di
lapangan.
Eksplorasi
• Memfasilitasi mahasiswa membuat laporan
eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun
tertulis, secara individual maupun kelompok;
• Memfasilitasi mahasiswa untuk menyajikan variasi;
kerja individual maupun kelompok;
• Memfasilitasi mahasiswa melakukan pameran,
turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
• Memfasilitasi mahasiswa melakukan kegiatan
yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri mahasiswa seperti menjadi atlet
nasional, lomba debat, lomba robot tingkat
internasional, mendaki gunung, dan sejenisnya.
Elaborasi
•
Dalam kegiatan elaborasi, dosen:
•
•
•
•
•
Membiasakan mahasiswa membaca dan menulis dengan
genre (jenis teks) yang beragam melalui tugas-tugas yang
relevan dan bermakna;
Memfasilitasi mahasiswa melalui pemberian tugas, diskusi,
dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik
secara lisan maupun tertulis;
Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
Memfasilitasi mahasiswa dalam pembelajaran kooperatif
dan kolaboratif;
Memfasilitasi mahasiswa berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar;
Konfirmasi
• Dalam kegiatan konfirmasi, dosen:
• Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap
keberhasilan mahasiswa;
• Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi mahasiswa melalui berbagai sumber;
• Memfasilitasi mahasiswa melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan;
• Memfasilitasi mahasiswa untuk memperoleh
pengalaman yang bermakna dalam mencapai
kompetensi dasar
Memfasilitasi Mhs dengan
• berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam
menjawab pertanyaan mahasiswa yang menghadapi
kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan
benar;
• membantu menyelesaikan masalah;
• memberi acuan agar mahasiswa dapat melakukan
pengecekan hasil eksplorasi;
• memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
• memberikan motivasi kepada mahasiswa yang kurang
atau belum berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran.
Dalam kegiatan penutup, dosen:
• Bersama-sama dengan mahasiswa dan/atau
sendiri membuat rangkuman/ simpulan
pelajaran;
• Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram;
• Memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran;
• Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk program remedial, pengayaan, tugas dan
sejenisnya.
• Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
Pengertian dan Fungsi Penilaian
• Penilaian merupakan usaha pengumpulan
informasi mengenai proses dan hasil belajar
mahasiswa yang dilakukan secara terencana,
terukur dan sistematis, yang dilakukan setelah
kegiatan pembelajaran selesai. Penilaian
berfungsi:
• Memotivasi mahasiswa,
• Perbaikan perencanaan dan pelaksanaan proses
pembelajaran,
• Menentukan keberhasilan mahasiswa, serta
• Sebagai wujud peningkatan akuntabilitas dan transparansi
penyelenggaraan proses pembelajaran bagi para
stakeholders.
Lingkup Penilaian
• Lingkup penilaian meliputi penilaian terhadap
perencanaan dan pelaksanaan proses
pembelajaran, serta penilaian hasil
pembelajaran.
• a. Penilaian terhadap perencanaan dan
pelaksanaan proses pembelajaran adalah
penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang
mencakupi aspek-aspek dan kondisi kegiatan
pembelajaran oleh dosen yang diikuti oleh
mahasiswa yang mengacu pada perencanaan
dan pelaksanaan pembelajaran.
Lingkup Penilaian
• b. Penilaian terhadap hasil pembelajaran
merupakan penilaian terhadap
penguasaan materi yang diperoleh
mahasiswa yang meliputi penguasaan
kompetensi lulusan (output) dan hasil
guna (outcome) yang telah ditetapkan
dalam tujuan pembelajaran yang meliputi
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik,
kecerdasan ganda, atau aspek lainnya.
Pendekatan penilaian hasil belajar
meliputi
• Pendekatan penilaian acuan patokan (PAP) dan
penilaian acuan norma (PAN).
• Pendekatan PAP merupakan penilaian yang didasarkan
atas pencapaian kompetensi yang ditetapkan sebagai
tujuan pembelajaran sehingga nilai yang diperoleh
mahasiswa mencerminkan penguasaan kompetensi.
• Pendekatan PAN merupakan penilaian yang didasarkan
atas norma kelompok yang mengikuti proses
pembelajaran sehingga nilai yang diperoleh mahasiswa
mencerminkan posisinya di dalam kelompok.
• Kurikulum berbasis kompetensi menggunakan
pendekatan acuan patokan (PAP), demikian pula prinsip
belajar tuntas (mastery learning).
• Dosen dalam menafsirkan capaian hasil belajar
mahasiswa disarankan menggunakan PAP.
Sasaran penilaian perencanaan
dan pelaksanaan proses
pembelajaran di dalam kelas
•
mencakupi: mutu rencana pelaksanaan
pembelajaran berdasarkan silabus yang
mencakupi: tujuan, strategi, metode, teknik
dan alat bantu pembelajaran. Pelaksanaan
pembelajaran mencakupi penerapan, strategi,
metode, teknik, dan alat bantu pembelajaran,
serta interaksi mahasiswa dengan dosen
dengan mahasiswa, partisipasi mahasiswa,
iklim pembelajaran, refleksi, dan umpan balik.
di laboratorium/bengkel
• studio, atau simulator, meliputi rencana
pelaksanaan pembelajaran berdasarkan
silabus yang mencakupi: tujuan, strategi,
metode, teknik dan alat bantu
pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran
mencakupi: penerapan strategi, metode,
teknik dan alat bantu pembelajaran serta
interaksi dosen dengan mahasiswa,
partisipasi mahasiswa, iklim pembelajaran,
refleksi, dan umpan balik
Di lapangan
• meliputi mutu rencana pelaksanaan
pembelajaran berdasarkan silabus, yang
mencakupi: pemilihan lapangan, strategi,
metode, teknik pembelajaran, khususnya yang
berkaitan dengan lembar kerja kegiatan
lapangan dan alat bantu pembelajaran.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran lapangan
mencakupi partisipasi mahasiswa, suasana
pembimbingan, iklim pembelajaran,
pemanfaatan unsur-unsur lapangan, refleksi dan
umpan balik.
penugasan
meliputi:
Rencana pelaksaan pembelajaran berdasarkan
silabus, yang mencakupi: materi pemberian
tugas, strategi, metode, teknik pembelajaran,
khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan
tugas.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran mencakupi:
kinerja mahasiswa, suasana pembimbingan,
pemanfaatan unsur-unsur pelaksanaan tugas,
refleksi dan umpan balik.
Penyusunan tugas akhir, skripsi,
tesis, dan disertasi:
•
•
•
•
•
•
Ketepatan dengan prosedur akademis tentang
penyusunan tugas akhir, skripsi, tesis, dan
disertasi.
Kinerja mahasiswa
Suasana pembimbingan
Pemanfaatan unsur-unsur penyelesaian tugas
akhir, skripsi, tesis, dan disertasi, yaitu:
Untuk mengikuti ujian akhir mahasiswa S1
program studi nonbahasa Inggris harus memiliki
skor TOEFL minimal 440.
Sebelum mengajukan proposal skripsi,
mahasiswa jurusan bahasa Inggris S1 harus
memiliki skor TOEFL 525 dan 550 sebelum
mengikuti ujian sidang skripsi.
Penyusunan tugas akhir, skripsi,
tesis, dan disertasi:
• Sebelum semester 2, mahasiswa S2 dan S3
nonbahasa Inggris harus memiliki skor TOEFL
minimal 450, dan 550 bagi mahasiswa S2 dan S3
jurusan bahasa Inggris.
• Sebelum sidang tahap 2, mahasiswa S2 harus
menyajikan hasil penelitiannya pada seminar atau
konferensi tingkat nasional atau
memublikasikannya pada jurnal nasional.
• Sebelum ujian sidang tahap 2, mahasiswa S3
harus menyajikan hasil penelitiannya pada
seminar nasional atau internasional, atau
mempublikasikannya pada jurnal ilmiah nasional
atau internasional.
Sasaran penilaian hasil
pembelajaran dalam kelas/kegiatan
laboratorium/
bengkel/studio/simulator/lapangan
meliputi mutu:
•
•
Penguasaan kompetensi (output) yang telah
ditentukan beserta arah outcome yang relevan.
Partisipasi/kinerja mahasiswa.
Penugasan Mata Kuliah
•
•
•
Penguasaan kompetensi (output) yang telah
ditentukan beserta arah outcome yang relevan.
Laporan berkenaan dengan isi, bahasa dan
struktur penulisan
Partisipasi/kinerja mahasiswa
penyusunan tugas akhir, skripsi,
tesis, dan disertasi, meliputi mutu:
•
•
•
•
•
Penguasaan kompetensi yang telah ditentukan
pada penyusunan tugas akhir, tesis, dan
disertasi.
Laporan berkenaan dengan isi, bahasa dan
struktur penulisan.
Partisipasi/kinerja mahasiswa.
Kemampuan mempertahankan hasil karya
ilmiah secara logis dan ilmiah.
Kesesuaian dengan aturan akademik yang
berlaku.
Bentuk Pelaksanaan Penilaian
•
•
Bentuk pelaksanaan penilaian dapat dilakukan melalui
ujian-ujian, seperti ujian tengah semester (UTS), ujian
akhir semester (UAS), atau bentuk penilaian lain yang
setara (Tes Unit, ulangan blok, dll),
pertanggungjawaban tugas, dan ujian khusus untuk
tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi.
Ujian tengah semester adalah penilaian atas
penguasaan materi pembelajaran setelah
pembelajaran berlangsung selama setengah semester,
yang dilaksanakan pada akhir tengah semester dalam
bentuk tes tertulis, tes lisan dan/atau tes praktik.
Bentuk Pelaksanaan Penilaian
• Ujian akhir semester adalah penilaian atas penguasaan
materi pembelajaran setelah pembelajaran berlangsung
selama satu semester, yang dilaksanakan pada akhir
semester dalam bentuk tes tertulis, tes lisan dan/atau tes
praktik.
• Penilaian pertanggungjawaban tugas diselenggarakan
terhadap hasil penyelesaian tugas
• Ujian untuk tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi
dilaksanakan sesuai dengan panduan akademik UPI.
• Pelaksanaan penilaian disesuaikan dengan kalender
akademik yang berlaku.
Instrumen Penilaian
•
•
•
Instrumen penilaian dirancang untuk mengukur
penguasaan indikator kompetensi sebagaimana
dirumuskan dalam tujuan pembelajaran, baik dalam
bentuk tertulis, lisan, penampilan kinerja, hasil
penugasan, maupun hash penyusunan tugas akhir,
skripsi, tesis, dan disertasi.
Instrumen yang dimaksud dapat berbentuk tes
maupun nontes (seperti: inventori, skala penilaian,
daftar cek, daftar peringkat, portofolio, rubrik penilaian,
proyek, dan hasil karya).
Penggunaan instrumen dalam penilaian perencanaan
dan pelaksanaan proses dan hasil pembelajaran
disesuaikan dengan sasaran penilaian.
Mekanisme Penilaian
•
•
Mekanisme penilaian dapat diselenggarakan
dalam bentuk penilaian tunggal oleh dosen,
penilaian tim dosen, penilaian dosen dengan
mengikutsertakan penilaian sejawat, dan
mahasiswa.
Instrumen penilaian perlu dikembangkan
dalam rangka pembakuannya, dan
disosialisasikan sehingga mahasiswa
mengetahui kinerja puncak yang harus
ditunjukannya agar mendapatkan nilai
maksimum.
Bentuk hasil penilaian
• Bentuk hasil penilaian berupa: angka, huruf, dan
yudisium.
• Penilaian hasil akhir pembelajaran dalam bentuk
skala 5 (A, B, C, D, E) mengacu pada Penilaian
Acuan Patokan (PAP).
• Penilaian hasil akhir pembelajaran baik untuk
program pendidikan vokasi, akademik dan
profesi ditetapkan dalam bentuk huruf mengacu
kriteria skala 0 — 100, dengan ketentuan
sebagai berikut.
Hasil Akhir Pembelajaran
Huruf
Skala 100
Skala 5
A
95-100%
3.75 – 4.00
A-
90-94%
3.50 – 3.74
B+
85-89%
3.25 – 3.49
B
80-84%
3.00 – 3.24
B-
75-79%
2.75 – 2.99
C+
70-74%
2.50 – 2.74
C
65-69%
2.25 - 2.49
C-
60-64%
2.00 – 2.24
D+
55-59%
1.75 – 1.99
D
50-54%
1.50 – 1.74
E
below 50%
< 1.49
Penghitungan IPK
Nilai
Bobot
A
4
A-
3.7
B+
3.3
B
3
B-
2.7
C+
2.3
C
2
C-
1.7
D+
1.3
D
1
E
0
IPK
•
Hasil akhir penilaian dalam bentuk indeks
prestasi meliputi indeks prestasi semester
(IPS) dan indeks prestasi kumulatif (IPK)
diperoleh melalui perhitungan dengan rumus:
•
•
•
Keterangan : IP = indek prestasi (IPS atau IPK)
k = bobot sks setiap mata kuliah
n = bobot nilai setiap mata kuliah
IPK
•
•
•
•
•
•
•
IPK sebagai nilai akhir keseluruhan
pembelajaran pada program studi dinyatakan
dalam bentuk yudisium sebagai berikut:
Batas lulus
Program diploma, minimal IPK untuk lulus 2,50
Program sarjana, minimal IPK untuk lulus 2,50
Program magister, minimal IPK untuk lulus
3,00
Program doktor, minimal IPK untuk lulus 3,00
Program profesi, minimal IPK untuk lulus 3,00
Kriteria yudisium kelulusan
•
•
•
•
•
•
•
•
a) Program diploma :
IPK 2,50 - 2,69 : memuaskan
IPK 2,70 - 3,49 : sangat memuaskan
IPK 3,50 -4,00 : dengan pujian *)
b) Program sarjana:
IPK 2,50 - 2,74 : memuaskan
IPK 2,75 - 3,49 : sangat memuaskan
IPK 3,50 -4,00 : dengan pujian *)
Kriteria yudisium kelulusan
c) Program magister
• IPK 3,00 - 3,29 : memuaskan
• IPK 3,30 - 3,59 : sangat memuaskan
• IPK 3,60 - 4.00 : dengan pujian *)
d) Program doktor
• Jalur Kuliah (by course)
• IPK 3,00 - 3,49 : memuaskan
• IPK 3,50 - 3,74 : sangat memuaskan
• IPK 3,75 - 4,00 : dengan pujian *)
• Jalur Riset (by research) dengan nilai dan predikat
sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Sekolah
Pascasarjana.
Kriteria yudisium kelulusan
•
•
•
•
Program profesi
IPK 3,00 - 3,49
IPK 3,50 - 3,74
IPK 3,75 - 4.00
: memuaskan
: sangat emuaskan
: dengan pujian *)
PELAPORAN PENILAIAN
•
•
•
•
Nilai akhir setiap mata kuliah (tugas akhir,
skripsi, tesis, dan disertasi) dinyatakan secara
tertulis dalam Kartu Hasil Studi (KHS).
Nilai skripsi dan pemertahanan skripsi
merupakan bagian dari nilai mata kuliah sesuai
dengan bobot SKS yang telah ditetapkan.
Nilai akhir keseluruhan hasil pembelajaran
program studi dinyatakan dalam bentuk
transkrip akademis.
Bukti kelulusan studi dari program studi
dinyatakan dalam bentuk ijazah.
Pengertian dan Komponen
Pengawasan
•
•
Pengawasan perencanaan dan pelaksanaan
proses pembelajaran mengacu kepada
akuntabilitas penyelenggarakan pembelajaran
universitas untuk mencapal kualitas yang lebih
baik di atas standar yang ditetapkan.
Pengawasan pembelajaran dilaksanakan
sebagai upaya pengawasan terhadap
akuntabilitas pembelajaran di UPI, baik dalam
proses maupun hasilnya.
Komponen pengawasan meliputi :
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Kurikulum
Silabus
SAP
penyelenggaraan pembelajaran
sarana pembelajaran
penilaian hasil pembelajaran
iklim akademis pembelajaran
manajemen pembelajaran
hasil penelusuran lulusan (tracer study
DATA, PENGOLAHAN, DAN
PENAFSIRAN
•
•
Perolehan data tentang semua
komponen tersebut di atas dengan
menggunakan instrumen yang sesuai
dan terstandar diperlukan agar
pengawasan dalam pembelajaran
terselenggara dengan baik.
Data yang diperoleh diolah, ditafsirkan,
dan dilaporkan dalam bentuk/pola yang
ditetapkan oleh UPI.
Mekanisme Pelaksanaan
Pengawasan
•
•
•
Penyelenggaraan pengawasan dilaksanakan
melalui pemantauan dan supervisi yang
menggunakan instrumen sebagai tersebut di
atas dengan dosen dan mahasiswa sebagai
sumber data.
Mekanisme pelaksanaan pengawasan dilakukan
oleh tim yang ditetapkan oleh UPI.
Pada tingkat universitas, pengawasan proses
pembelajaran dilakukan oleh Satuan Penjaminan
Mutu dan Satuan Audit Internal (SAI), pada
tingkat fakultas oleh Satuan Kendali Mutu, dan
tingkat jurusan atau prodi oleh Gugus Kendali
Mutu.
Mekanisme Pelaksanaan
Pengawasan
• Pengawasan dapat berbentuk penyebaran
kuesioner kepuasan mahasiswa atas kinerja
dosen dan layanan akademik atau dalam bentuk
monitoring perkuliahan.
• Monitoring perkuliahan dilakukan secara terus
menerus selama proses perkuliahan berjalan baik
dengan mendatangi kelas secara langsung dan
mengontrol berita acara perkuliahan, atau dengan
teknik pemantauan lainnya.
• Asosiasi profesi yang relevan dengan program
studi dapat diikutsertakan dalam pengawasan
proses pembelajaran secara eksternal baik dalam
bentuk benchmarking, sertifikasi maupun
akreditasi.
Pelaporan
• Pelaporan hasil pengawasan pembelajaran
bersifat internal dan eksternal
• Pelaporan internal disampaikan oleh tim kepada
pimpinan program
studi, fakultas, dan universitas untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
• Pelaporan eksternal dapat dimanfaatkan oleh
pemangku kepentingan di luar UPI guna
diperolehnya masukan untuk peningkatan mutu
pembelajaran.
Tindak Lanjut
•
•
Hasil pengawasan pembelajaran digunakan
sebagai umpan balik bagi kinerja
pembelajaran program studi untuk
ditindaklanjuti mengacu kepada standar
proses yang ditetapkan.
Tindak lanjut dimaksud dapat menjangkau
sarana dan prasarana, termasuk di dalamnya
sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam
meningkatkan mutu pembelajaran,
Download