Pembangunan dan Kebijakan Agribisnis (AGB311) Oleh: Ir. Ita Novita, MS (Tatap muka 1) PENDAHULUAN PENDAHULUAN Pembangunan Pertanian Masa Depan (Pantjar Simatupang ,2013, STRATEGI INDUK PEMBANGUNAN PERTANIAN 2013-2045 ) • Tuntutan transformasi ekonomi dari berbasis fosil ke berbasis biomasa • Pertanian sebagai basis dan poros revolusi bioekonomi • Pertanian sebagai basis revolusi bioekonomi memerlukan rencana jangka panjang • Rencana pembangunan pertanian jangka panjang belum tersedia • Tahun 2045 sebagai momentum kemerdekaan Indonesia yang ke 100 Penggerak Utama Perubahan Pertanian No. Trend Besar Konsekuensi 1. ENERGI ASAL FOSIL MAKIN LANGKA: ABAD 21 MENURUN, ABAD 22 HABIS •URGENSI TRANSFORMASI EKONOMI DARI FOSIL BASED KE BIOBASED •URGENSI SUMBER ENERGI TERBARUKAN DAN BERKELANJUTAN → BIO-ENERGI 2. PENINGKATAN KEBUTUHAN PANGAN, PAKAN, ENERGI DAN SERAT TRADE OFF FOOD-FEED-FUEL-FIBRE BERBASIS BAHAN PANGAN DAN PETROKIMIA → URGENSI PENGEMBANGAN BIOPRODUK → URGENSI PERUBAHAN POLA HIDUP, POLA KONSUMSI (BIOKULTURA) 3. PERUBAHAN IKLIM GLOBAL PENINGKATAN KAPASITAS ADAPTASI DAN MITIGASI SISTEM PERTANIAN 4. PENINGKATAN KELANGKAAN SUMBERDAYA LAHAN DAN AIR URGENSI EFISIENSI DAN KONSERVASI → PENGENDALIAN KONVERSI LAHAN DAN PERBAIKAN JARINGAN IRIGASI → PERTANIAN DENGAN LIMBAH MINIMAL → PERTANIAN DENGAN MINIMUM INPUT → PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN No. Trend Besar Konsekuensi 5. PENINGKATAN PERMINTAAN TERHADAP JASA LINGKUNGAN PELUANG PENGEMBANGAN → PERTANIAN EKOLOGIS → KUALITAS LANSEKAP PERTANIAN 6. PENINGKATAN PETANI MARJINAL URGENSI PENGEMBANGAN PLURICULTURE (SISTEM BIOSIKLUS TERPADU) PENINGKATAN AKSES PADA KEGIATAN OFF-FARM DAN NON FARM DI PERDESAAN (AGROINDUSTRI) 7. KEMAJUAN IPTEK BIOSCIENCE DAN BIOENGINEERING → REVOLUSI HAYATI PELUANG PENGEMBANGAN BIOEKONOMI REVOLUSI HIJAU DAN REVOLUSI HAYATI No. ASPEK REVOLUSI HIJAU REVOLUSI HAYATI 1. Sasaran output Bahan pangan (beras, terigu, jagung) 2. Sifat teknologi • Input • Pengolahan lahan • Toleransi lingkungan •Tinggi •Rendah •Intensif •Tanpa (Minimum) olah lahan •Rendah, atau lingkungan •Tinggi, atau teknologi disesuaikan dengan disesuaikan dengan lingkungan teknologi 3. Sistem usahatani Monokultur Sistem plurifarming terpadu 4. Cakupan komoditas Tanaman pangan pokok: padi, jagung, gandum Tanaman pangan, hutan, rumput, cacing, mikroba, ternak, ikan 5. Industri pengolahan Industri pangan dan pakan Bioindustri 6. Produk Pangan dan pakan Pangan, pakan, bionergi, biokimiawi, enzym, biomaterial Biomassa (bahan pangan, feedstock biorefinery) No. ASPEK REVOLUSI HIJAU REVOLUSI HAYATI 7. Kepemilikan teknologi Publik (terbuka untuk umum) Privat (terbuka untuk umum) 8. Pelaku disseminasi Pemerintah Pemerintah, swasta, komunitas, individu, keluarga 9. Dampak SOSEK Kontroversial Kontroversial 10. Dampak lingkungan Kontroversial Ramah lingkungan TANTANGAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DALAM KONTEKS NASIONAL 1. Meningkatkan pendapatan petani gurem dan pengentasan kemiskinan secara nasional 2. Mewujudkan kedaulatan pangan dan ketahanan energi secara komplementer 3. Memperkuat ketahanan, pemerataan dan pertumbuhan ekonomi ▪ Transformasi berimbang: ➢ Basis produksi: Dari berbasis fosil ke berbasis biomassa ➢ Sektoral: Mengurangi ketergantungan pada sktor-sektor SDA tidak terbarukan ➢ Spasial: perimbangan pertumbuhan desa-kota, antar wilayah ➢ Interrelasi global: Mengurangi ketergantungan terhadap input dan modal eksternal ▪ Pencarian sumber-sumber pertumbuhan baru →MEMULAI PENGEMBANGAN BIO-BASED ECONOMY TANTANGAN OPERASIONAL PEMBANGUNAN PERTANIAN 1. Meningkatkan pendapatan petani gurem dan buruh tani agar dapat hidup layak dalam konteks kepemilikan asset produktif terbatas sementara produktivitas pertanian rakyat mengalami pelandaian 2. Mempercepat peningkatan produksi pangan pokok dalam konteks permintaan pangan yang terus bertambah dari segi kuantitas dan ragam fungsi (medis, gaya hidup) sementara kapasitas produksi mengalami pelandaian 3. Mempercepat pertumbuhan produksi (biomassa) pertanian dalam konteks lahan dan air semakin langka, anomali iklim semak sering, gejolak pasar semakin tinggi dan sering, input semakin mahal serta mematuhi konservasi lingkungan 4. Mewujudkan komplentaritas ketahanan pangan-ketahan energipengembangan bioproduk ARAH SESUAI PRINSIP KESATUAN DAN SINERGITAS: PERTANIAN BAGIAN INTEGRAL PEMBANGUNAN NASIONAL PERTANIAN MANDIRI PERTANIAN BERMARTABAT PERTANIAN MAKMUR INDONESIA BERMARTABAT, MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR PERTANIAN PERTANIAN MAJU PERTANIAN ADIL A. TANTANGAN GLOBAL PRODUK PERTANIAN PERTANIAN BAGIAN INTEGRAL PEMBANGUNAN NASIONAL Langkah Inisiatif Menjadi BASIS KONSUMSI Produk dari luar Bersiap menjadi BASIS PRODUKSI Melalui peningkatan daya saing KOMODITAS BERAGAM Bernilai ekonomi rendah Menyiapkan KOMODITAS ANDALAN Dengan memilih dari banyak Komoditas ekonomi TAK MAMPU BERTAHAN (di pasar domestik) & TIDAK BISA MENYERANG (di pasar Global) Efisiensi ekonomi rendah Karena WILAYAH terpencar TANPA INISIASI BERTAHAN (di pasar domestik) & MENYERANG (di pasar global) Membangun dengan BASIS PERWILAYAHAN menuju efisiensi Ekonom DENGAN INISIASI Keyword: Peningkatan Daya Saing Produk Pertanian Permasalahan Daya Saing Produk Pertanian ❑Tuntutan Standarisasi Produk & Proses ❑Tuntutan kandungan pangan yang Tidak Berbahaya, rendah residu bahan kimia. ❑Tuntutan integrasi pengelolaan Rantai Pasok ( supply chain management ) ❑Peningkatan Kualitas Mutu & Keamanan Pangan ❑Daya saing Indonesia tahun 2016 turun peringkat dari 37 menjadi 41 (running text tvone 3 Okt 2016) Standardisasi Produk Hasil Pertanian Hulu-Hilir From Land to Table Sarana Produksi Sarana Produksi GAP/ GFP Penanganan GHP Pengolahan GMP Distribusi GDP Pasar GRP Konsumen GCP Total Quality Management (TQM) GAP/GFP = Good Agriculture/Farming Practices GDP = Good Distribution Practices GHP = Good Higiene Practices GRP = Good Retailing Practices GMP = Good Manufacturing Practices GCP = Good Consumption Practice Permasalahan Pembangunan Pertanian 1. LAHAN 2. INFRASTRUKTUR Konversi lahan Yang tidak terkendali Kerusakan Jaringan irigasi Yang tinggi Keterbatasan Dalam pencetakan Lahan baru Penurunan Kualitas lahan Pendangkalan waduk Rata‐rata kepemilikan Lahan yang Sempit Ketidakpastian status kepemilikan lahan Kurang memadainya Sarana pelabuhan Dan transportasi Ternak 3. BENIH 4. REGULASI/ KELEMBAGAAN 5. SDM 6. PERMODALAN Perijinan investasi Untuk pengembangan Integrasi sawit‐sapi Kemampuan petani, peternak Dan pekebun dalam memanfaatkan Teknologi maju Sulitnya akses Petani terhadap permodalan Sistem pengadaan Benih yang Tidak sesuai Dengan musim tanam Perijinan HGU Investasi tanaman Pangan yang Belum diatur petunjuk pelaksanaannya Kecuali untuk tebu Menurunnya Minat generasi Muda untuk Terjun di bidang pertanian Tunggakan kredit Usaha tani yang belum terselesaikan Belum terbangunnya Sistem pembibitan Sapi nasional Kelembagaan Petani yang belum Mempunyai posisi Tawar yang kuat Keterbatasan Tenaga penyuluh, Pengamat OPT, Pengawas Benih Tanaman Serta tenaga Kesehatan Hewan Persyaratan Agunan kredit KKPE berupa sertifikat, menghambat penyalura Tantangan Pembangunan Pertanian 7. LAJU URBANISASI yang Tinggi,sehingga Generasi muda cenderung meninggalkan perdesaan/pertanian. Sektor pertanian menjadi kurang Diminati generasi penerus 1. PERUBAHAN IKLIM •Gagal panen yang akan berakibat kelangkaan/krisis Pangan. 2. KONDISI PEREKONOMIAN GLOBAL. •Terjadi pelemahan nilai Tukar rupiah, harga produk dan biaya produksi menjadi lebih mahal. •Krisis ekonomi berdampak pada pelemahan ekspor 6. ASPEK DISTRIBUSI Mengingat Indonesia Sebagai negara kepulauan. Diperlukan Aksesibilitas dan sarana transportasi Yang lebih efisien. 5. PENINGKATAN JUMLAH PENDUDUK Melebihi kapasitas Lahan yang tersedia 4. BENCANA ALAM •Kemampuan dan Ketersediaan pangan Sering terganggu 3. GEJOLAK HARGA PANGAN GLOBAL •Harga pangan yang berfluktuasi Akibat perubahan iklim sehinga harga Pangan menjadi mahal Arti Pembangunan • “Agenda pembangunan adalah mengubah kehidupan masyarakat, bukan hanya mengubah perekonomian” (J.E. Stiglitz, 2006) • Resep 4 sehat 5 sempurna : 1) Sehatkan haluan ekonomi 2) Sehatkan kedaulatan ekonomi 3) Sehatkan kemandirian komunitas 4) Sehat pajak dan pendapatan untuk pemerataan yang proporsional 5) Restrukturisasi pasar finansial Sumber: Eriyatno, 2011 dalam Membangun Ekonomi Komparatif, Strategi Meningkatkan Kemakmuran Nusa dan Resiliensi Bangsa (Dr. Ir. Nugroho Ananto, M.Eng., MM. Rancang Bangun Model Kelembagaan Integrasi Perencanaan Pembangunan Peternakan (Studi Kasus Swasembada Daging Sapi) Disajikan dalam Diskusi Media Paparan Kajian Kebijakan Tata Niaga Daging Sapi Sebagai Komoditas Strategis KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI. Jakarta, 19 Februari 2013 ) Kontribusi pertanian dalam pembangunan ekomomi (Kuznets,1964; Todaro,2000): 1.Pertanian sebagai penyerap tenaga kerja 2.Kontribusi terhadap pendapatan 3.Kontribusi dalam penyediaan pangan 4.Pertanian sebagai penyedia bahan baku 5.Kontribusi dalam bentuk kapital 6.Pertanian sebagai sumber devisa Masalah-Masalah Pembangunan Pertanian dan Ekonomi Import tinggi Petani terpinggirkan PERTANIAN DI PERSIMPANGAN JALAN Organisasi tani kurang berfungsi Infrastruktur pertanian terabaikan Akses lembaga keuangan lemah Investasi rendah Akses pasar lemah ISU STRATEGIS 1) Kecukupan produksi komoditas strategis (padi, jagung, kedelai, tebu, sapi, cabai dan bawang merah) serta pengurangan ketergantungan impor 2) Peningkatan daya saing produk di dalam negeri / antisipasi pasar bebas AEC (ASEAN Economic Community 2015), Indonesia sebagai target pasar. 3) Pemantapan dan peningkatan daya saing produk pertanian di dunia internasional 4) Diversifikasi pangan untuk mengurangi konsumsi beras dan tepung terigu 5) Peningkatan pendapatan dan peningkatan kesejahteraan petani • Pembangunan adalah proses jangka panjang (Dimensi Waktu • Pembangunan adalah suatu proses untuk mencapai masyarakat sejahtera • Pembangunan memerlukan waktu yang panjang, jadi harus bersifat berkelanjutan (sustainable) TERMINOLOGI PEMBANGUNAN Pertumbuhan → peningkatan ukuran Perkembangan → diferensiasi fungsi Pembangunan → change, dinamis, aktif → menumbuhkan dan mengembangkan TERMINOLOGI PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN PERTANIAN ❑ Pembangunan yang dimaksudkan khusus untuk mengembangkan dan meningkatkan bidang pertanian dalam arti luas : ▪ Tanaman pangan ▪ Perkebunan ▪ Kehutanan ▪ Peternakan ▪ Perikanan Paradigma Pembangunan Pertanian ❑ Meletakkan petani sebagai subjek, bukan sematamata sebagai peserta untuk mencapai tujuan pembangunan nasional ❑ Pembangunan pertanian/pedesaan adalah pengembangan kapasitas masyarakat dan mempercepat pemberdayaan ekonomi petani PERTANIAN: Tri Tunggal Usaha Tani PETANI: SEBAGAI JURU TANI DAN MANAJER LAHAN: SUMBERDAYA ALAM TANAMAN: KERAGAMAN HAYATI POINT TO DISCUSS !! UNSUR-UNSUR PEMBANGUNAN PERTANIAN PROSES PRODUKSI PERTANIAN PETANI USAHATANI USAHATANI SBG PERUSAHAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN PEMBANGUNAN PERTANIAN ❑ Karakteristik Pertanian • terfragmentasi, • Terpencar • spesifik dan multilokasi • taat waktu dan hukum alam ❑ Karakteristik Produk Pertanian • voluminous • Perishable (bisa mati) • musiman • heterogen TAHAP PERUBAHAN SEKTOR PERTANIAN 1 SISTEM PERLADANGAN BERPINDAH (SHIFTING CULTIVATION) 2 PERTANIAN TRADISIONAL, MENETAP 3 REVOLUSI HIJAU 4 AGRIBISNIS, PERTANIAN BERLANJUT AGRIBISNIS Sebagai Sistem Pertanian Industrial AGRONOMI Agronomi: aspek produksi usahatani AGRONIAGA Distributor → channel → hulu ke onfarm system → hilir AGROINDUSTRI agroindustri hulu → hilir: backward vs upward linkage 1. Arti dan Tujuan Pembangunan Pertanian ❑ Todaro, Pembangunan adalah: Sebuah proses yang multidimensional dan terencana secara sistematis yang bertujuan untuk menciptakan suasana dan sistem baru, yang kemudian akan memberikan kontribusi bagi berkembangnya tatanilai dalam kehidupan masyarakat. ❑ Saul M Kant, Pembangunan adalah: Perubahan dari suatu kondisi nasional tertentu kepada kondisi nasional lain yang dianggap lebih menyejahterakan. Pembangunan merupakan sebuah transformasi pada segala bidang kehidupan untuk menuju keadaan lebih baik. ❑ Myrdal mengartikan pembangunan sebagai pergerakan ke atas dari seluruh sistem sosial, artinya terus-menerus menciptakan perobahan sosial serta pertumbuhan ekonomi yang dipercepat. ❑ Pembangunan Pertanian adalah semua usaha dalam bidang pertanian (dalam arti luas) dalam rangka meningkatkan kemajuannya. Pembangunan pertanian mengandung aspek: Mikro, Makro, dan Global • Aspek mikro: pembangunan pertanian diharapkan sebagai proses mewujudkan kesejahteraan masyarakat tani melalui pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha taninya. • Aspek makro: pembangunan pertanian dapat menyediakan pangan bagi masyarakat dan menyediakan input bagi kegiatan sosek masyarakat secara berkesinambungan. • Aspek global: pembangunan pertanian diharapkan dapat menghasilkan devisa negara dengan tetap menjaga stabilitas pangan dan kebutuhan produk pertanian lain di dalam negeri, tanpa harus mengurangi kesejahteraan riil masyarakat tani. Tujuan Pembangunan. 1. Pembangunan berisi tentang perubahan ( perubahan sosial), dan pertumbuhan (peningkatan ekonomi masyarakat). 2. Usaha2 pembangunan diarahkan pada perbaikan tingkat hidup, harga diri, dan kebebasan. 3. Dimensi pembangunan berorientasi pada perhatian untuk mengatasi keterbelakangan dalam bentuk: ❑ Kemiskinan, ❑ Pengangguran, dan ❑ Ketimpangan. Ada 3 nilai hakiki pembangunan yaitu: 1. Perbaikan tingkat hidup 2. Peningkatan harga diri 3. Peningkatan kebebasan. • Menurut Goulet, kehidupan yang lebih baik pada dasarnya meliputi kebutuhan hidup, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan kebebasan. Menurut Todaro, sasaran pembangunan yang minimal dan pasti harus ada adalah: 1. Meningkatkan persediaan kebutuhan pokok sandang,pangan, papan, dan kesehatan) 2. Mengangkat taraf hidup termasuk mempertinggi pendapatan dan penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik, dan perhatian yang lebih besar terhadap nilai2 budaya manusiawi, untuk meningkatkan kesadaran akan harga diri baik individu / negara. 3. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial, dengan cara mengurangi/ membebaskan individu dari ketergantungan dan dari kebodohan. Pembangunan pertanian merupakan suatu proses yang dinamik, yaitu pembangunan pertanian diharapkan dapat : 1. Meningkatkan kemampuan sektor pertanian dalam peningkatan pendapatan. 2. Peningkatan kualitas hidup. 3. Pemerataan distribusi pendapatan, dan 4. Peningkatan dalam menciptakan dan menghasilkan devisa ❑ Pembangunan Pertanian yang berhasil dapat diartikan kalau terjadi pertumbuhan sektor pertanian yang tinggi dan sekaligus terjadi perubahan masyarakat tani dari yang kurang baik menjadi lebih baik. ❑ Tujuan pembangunan adalah untuk mempertinggi kesejahteraan, dalam rangka ini menurut Mosher, segala kegiatan dapat ditujukan untuk: a) Mengubah proses produksi pertanian (penerapan teknologi modern) b) Mengubah perilaku petani (dengan penyuluhan) c) Mengubah corak masing-masing usahatani (agribisnis) d) Mengubah hubungan antara biaya dan penerimaan bagi setiap perusahaan pertanian (meminimalkan biaya dan memaksimalkan keuntungan) Dimasa depan pembangunan pertanian ditujukan untuk: 1. Membangun pertanian yang tangguh, efisien, dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sehingga mampu secara optimal untuk meningkatkan pendapatan petani. 2. Meningkatkan nilai gizi masyarakat. 3. Meningkatkan dan mendorong penerimaan devisa negara. 4. Mendorong pertumbuhan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja di pedesaan ❑ Pembangunan Pertanian di Indonesia dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional, karena: Potensi sumberdayanya yang besar dan beragam 1. Pangsa terhadap pendapatan nasional cukup besar 2. Besarnya pangsa terhadap ekspor nasional 3. Besarnya penduduk yang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian 4. Perannya dalam penyediaan pangan masyarakat 5. Menjadi basis pertumbuhan di pedesaan ❑ 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Usaha pertanian sampai saat ini didominasi oleh: Usaha pertanian dengan skala kecil, Modal terbatas, Teknologi sederhana, Sangat dipengaruhi musim, Wilayahnya pasar lokal, Tenaga kerja keluarga (pengangguran tersembunyi), Akses terhadap kredit,teknologi, dan pasar sangat rendah, 8. Pasar komoditas pertanian sifatnya mono/oligopsoni sehingga terjadi eksploitasi harga pada petani. ❖Pembangunan pertanian masa datang tidak hanya dihadapkan untuk memecahkan masalah2 yang ada, tetapi juga dihadapkan pada tantangan menghadapi: ➢ Perubahan tatanan politik di Indonesia yang mengarah pada era demokrasi yakni tuntutan otonomi daerah. ➢ Pemberdayaan petani ➢ Tantangan untuk mengantisipasi perubahan tatanan dunia yang mengarah pada globalisasi dunia Oleh karena itu pembangunan pertanian dituntut untuk: 1. Menghasilkan produk yang berdayasaing tinggi 2. Mampu mengembangkan pertumbuhan daerah serta pemberdayaan masyarakat 3. Menjadi pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dan dapat menjadi motor penggerak pembangunan.