130 Analisis korelasi Correlations Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Tingkat penjualan Iklan di koran Iklan di radio Jmlh outlet di s tiap daerah jumlah salesman di stiap daerah Tingkat penjualan Iklan di koran Iklan di radio Jmlh outlet di s tiap daerah jumlah salesman di stiap daerah Tingkat penjualan Iklan di koran Iklan di radio Jmlh outlet di s tiap daerah jumlah salesman di stiap daerah Iklan di radio .057 -.073 1.000 Jmlh outlet di stiap daerah -.084 .207 .025 jumlah salesman di stiap daerah -.175 .086 .083 .207 .025 1.000 -.011 -.175 .086 .083 -.011 1.000 . .000 .382 .000 . .350 .382 .350 . .329 .136 .448 .178 .325 .332 .329 .136 .448 . .478 .178 .325 .332 .478 . 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 Tingkat penjualan 1.000 .780 .057 Iklan di koran .780 1.000 -.073 -.084 0,00-0,20 = sangat rendah (hampir tidak ada hubungan) 0,21-0,40= korelasi yang rendah 0,41-0,60= korelasi sedang 0,61-0,80= cukup tinggi 0,81-1,00=korelasi tinggi Analisis korelasi: 1. Hubungan/korelasi antara iklan di koran (x1) dengan penjualan (y) =0,780 atau korelasi cukup tinggi. Angka korelasi menunjukkan nilai positif artinya hubungan yang terjadi searah, maka jika iklan dikoran naik penjualanpun akan naik. 2. Hubungan/korelasi antara iklan di radio (x2) dengan penjualan (y) = 0,057 atau korelasi sangat rendah ( hampir tidak ada hubungan ). Angka korelasi menunjukkan nilai positif artinya hubungan yang terjadi searah, maka jika iklan diradio naik penjualanpun akan naik. 3. Hubungan/korelasi antara outlet di setiap daerah (x3) dengan penjualan (y) = - 0,084 atau korelasi sangat rendah ( hampir tidak ada hubungan ). Angka korelasi menunjukkan nilai negatif artinya hubungan yang terjadi berlawanan arah, maka jika outlet naik penjualan akan turun. 4. Hubungan /Korelasi antara jumlah Salesman disetiap daerah dengan penjualan adalah - 0,175 atau korelasi sangat rendah ( hampir tidak ada hubungan ). Angka korelasi menunjukkan nilai negatif artinya hubungan yang terjadi berlawanan arah, maka jika jumlah salsman naik maka penjualan akan turun. Analisis korelasi berdasarkan probabilitas. Korelasi antara x1 dan y: Jika diperhatikan hasil r = 0,780 dengan probabilitas (tingkat signifikansi) = 0,000. Jadi probabilitas 0,000< 0,05. Dengan demikian Ho ditolak. Keadaan ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara iklan di koran dengan penjualan. . Korelasi antara x2 dan y: Jika diperhatikan hasil r = 0,057 dengan probabilitas (tingkat signifikansi) = 0,382. Jadi probabilitas 0,382 > 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Keadaan ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara iklan di radio dengan penjualan. . Korelasi antara x3 dan y: Jika diperhatikan hasil r = -0,084 dengan probabilitas (tingkat signifikansi) = 0,329. Jadi probabilitas 0,329 > 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Keadaan ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara outlet dengan penjualan. Korelasi antara x4 dan y: Jika di perhatikan hasil r = -0.175 dengan probabilitas (tingkat signifikansi) =0.178. Jadi probabilitas 0.178>0.05 Dengan demikian Ho diterima. Keadaan ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara jumlah salesmen dengan penjualan. Korelasi antara x2 dan y: Jika diperhatikan hasil r = 0,712 dengan probabilitas (tingkat signifikansi) = 0,009. Jadi probabilitas 0,009> 0,005. Dengan demikian Ho diterima. Keadaan ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengeluaran biaya untuk promotion dengan penjualan. Korelasi antara x3 dan y: Jika diperhatikan hasil r = 0,534 dengan probabilitas (tingkat signifikansi) = 0,073. Jadi probabilitas 0,073> 0,005. Dengan demikian Ho diterima. Keadaan ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengeluaran biaya untuk advertensi dengan penjualan Model Summaryb Model 1 R .869a R Square .755 Adjusted R Square .716 Std. Error of the Estimate 41.5813 a. Predictors: (Constant), jumlah salesman di stiap daerah, Jmlh outlet di stiap daerah, Iklan di radio, Iklan di koran b. Dependent Variable: Tingkat penjualan Iklan dikoran, iklan diradio, outlet dan jumlah salesman mempengaruhi penjualan sebesar 75.5%, sedangkan sisanya sebesar (100%-75.5%) = 24.5% dipengaruhi oleh faktor lain. Standard error of estimate adalah 41.5813 atau Rp.41.5813 juta (satuan yang dipakai adalah variabel dependen dalam hal ini adalah penjualan) ANOVAb Model 1 Regres sion Residual Total Sum of Squares 133462.2 43225.089 176687.3 df 4 25 29 Mean Square 33365.547 1729.004 F 19.298 Sig. .000a a. Predictors: (Constant), jumlah salesman di stiap daerah, Jmlh outlet di stiap daerah, Iklan di radio, Iklan di koran b. Dependent Variable: Tingkat penjualan Dari uji ANOVA didapat F hitung 19.298 dengan tingkat signifikansi 0.000. Oleh karena probabilitas jauh dibawah 0,05 maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi penjualan. Sehingga dapat disimpulkan secara bersama-sama variabel independen yaitu iklan di koran, iklan diradio, outlet dan jumlah salesman mempengaruhi tingkat penjualan. Coeffi cientsa Model 1 (Const ant) Iklan di koran Iklan di radio Jmlh outlet di s tiap daerah jumlah salesman di stiap daerah Unstandardized Coeffic ients B St d. Error 100.128 71.407 10.913 1.279 4.966 3.316 St andardi zed Coeffic ien ts Beta Correlations Partial Sig. .173 .000 .147 Zero-order .869 .149 t 1.402 8.530 1.498 .780 .057 .863 .287 .844 .148 -13.275 4.969 -.271 -2. 672 .013 -.084 -.471 -.264 -13.988 5.263 -.265 -2. 658 .014 -.175 -.469 -.263 a. Dependent Variable: Tingkat penjualan Y Y Part = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 = 100.128 + 10.913 x1 + 4.966 x2 -13.275 x3 -13.988 x4 Konstanta sebesar 100.128 menyatakan bahwa jika tidak ada iklan dikoran, iklan diradio, outlet dan jumlah salesman maka penjualan adalah Rp.100.128 Koefisien regresi X1 sebesar 10.913 menyatakan bahwa setiap penambahan iklan di koran Rp.1 akan meningkatkan penjualan sebesar Rp.10.913 Koefisien regresi X2 sebesar 4.966 menyatakan bahwa setiap penambahan iklan di radio Rp.1 akan meningkatkan penjualan sebesar Rp. 4.966 Koefisien regresi X3 sebesar -13.275 menyatakan bahwa setiap penambahan outlet akan menurunkan penjualan sebesar Rp. 13.275 Koefisien regresi X4 sebesar -13.988 menyatakan bahwa setiap penambahan jumlah salesman satu orang akan penjualan menurunkan penjualan sebesar Rp. 13.988 Hipotesis: Ho: Iklan di koran, iklan di radio, outlet dan jumlah salesman tidak mempengaruhi penjualan Hi1: Iklan di koran mempengaruhi penjualan Hi2: Iklan di radio mempengaruhi penjualan Hi3: outlet mempengaruhi penjualan Hi4: jumlah salesman mempengaruhi penjualan Pengambilan keputusan: Berdasarkan probabilitas Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima Keputusan Angka signifikansi pada variabel iklan di koran adalah 0.000, probabilitas jauh dibawah 0,05, maka Ho ditolak dan menerima Hi1 atau koefisien regresi signifikan, sehingga dapat disimpulkan iklan di koran benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan. Sedangkan pada variabel iklan di radio angka signifikansi menunjukkan angka 0.147, hal ini berarti nilai sig jauh di atas 0.05, maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan iklan di radio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan. Variabel outlet menunjukkan angka 0.013, probabilitas jauh dibawah 0,05, maka Ho ditolak dan menerima Hi3 atau koefisien regresi signifikan, sehingga dapat disimpulkan variabel outlet benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan. Variabel jumlah salesman menunjukkan angka 0.014, , probabilitas jauh dibawah 0,05, maka Ho ditolak dan menerima Hi4 atau koefisien regresi signifikan, sehingga dapat disimpulkan variabel jumlah salesman benarbenar berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan.