BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Komparator adalah rangkaian pembanding yang sering digunakan untuk membandingkan suatu tegangan input pada non inverting dengan tegangan referensi . 1.2 Batasan Masalah Batasan masalah dalam praktikum ini yaitu bagaimana fungsi dan cara kerja rangkaian komparator pada saat diberi beban maupun tidak. 1.3 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan komparator? 2. Apa perbedaan rangkaian komparator inverting dan non inverting? 3. Apa fungsi rangkaian komparator inverting dan non inverting dengan driver relay? 1.4 Tujuan 1.4.1 Tujuan Umum Untuk memudahkan mahasiswa mempelajari mata kuliah elektronika terintegrasi mengenai komparator sebagai inverting dan komparator sebagai non inverting yang diberi beban driver relay maupun tidak. 1.4.2 Tujuan Khusus 2. Mengetahui apa itu rangkaian komparator. 3. Mengetahui perbedaan rangkaian komparator inverting dan non inverting. 4. Mengetahui fungsi rangkaian komparator inverting dan non inverting dengan driver relay. 1 1.5 Manfaat 1.5.1 Manfaat teoritis Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik rangkaian komparator inverting dan non inverting komparator. 1.5.2 Manfaat praktis Untuk mengetahui perbedaan rangkaian komparator inverting dan non inverting, mengetahui fungsi rangkaian komparator inverting dan non inverting dengan driver relay dan led. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori dasar 2.1.1. Komparator berfungsi sebagai rangkaian pembanding, yang mana rangkaian ini akan membandingkan masukan non inverting (+) pada rangkaian komparator akan dibandingkan dengan masukan inverting (-) sebagai tegangan referensi (Vref). Bila tegangan masukan non inverting lebih besar maka rangkaian komparator ini akan output saturasi. Tegangan referensi didapat dari pembagian tegangan oleh R1 dan R2 yaitu : 1K/(2k2+1k)x12 volt = 3volt Jadi yang dimaksud 3V tegangan referensi, apabila tegangan masukan non inverting (+) lebih besar dari inverting (-) maka output saturasinya adalah 3V. (Laporan Tugas Akhir : Modifikasi Inkubator Bayi dilengkapi Kontrol Suhu Indikator / Sofita Panca Wardani:2013) 2.2. Jenis – jenis komponen yang akan anda gunakan 1. Pcb dot\bolong 2. Multimeter 3. Power Supply 4. Jumper 5. Resistor 1 K 6. IC LM 741 dan LM 324 7. Led 8. Transistor 9. Relay 12 V 10. Potensio meter 10 K 3 2.3. Gambar komponen 2.3.1. RESISTOR Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi resistoryang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Selain nilai resistansinya (Ohm) resistorjuga memiliki nilai yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. 2.3.2. IC LM 741 dan IC LM 324 2.3.2.1. LM 741 Penguat operasional (Op-Amp) adalah suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan dan satu keluaran. Penguat operasional (Op-Amp) dikemas dalam suatu rangkaian terpadu (integrated circuit-IC). Salah satu tipe operasional amplifier (Op-Amp) yang populer adalah LM741. IC LM741 merupakan operasional amplifier yang dikemas dalam bentuk dual in-line package (DIP). Kemasan IC jenis DIP memiliki tanda bulatan atau strip pada salah satu sudutnya untuk menandai arah pin atau kaki nomor 1 dari IC tersebut. Penomoran IC dalam kemasan DIP adalah berlawanan arah jarum jam dimulai dari pin yang terletak paling dekat dengan 4 tanda bulat atau strip pada kemasan DIP tersebut. IC LM741 memiliki kemasan DIP 8 pin seperti terlihat pada gambar berikut. 2.3.2.2. LM 324 IC LM324 merupakan IC Operational Amplifier, IC ini 4 buah op-amp yang berfungsi sebagai comparator. IC ini mempunyai tegangan kerja antara +5 V sampai +15V untuk +Vcc dan -5V sampai -15V untuk -Vcc. Adapun definisi dari masing-masing pin IC LM324 adalah sebagai berikut : 5 2.3.3. LED LED (Light Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat mendapat arus bias maju (forward bias). LED (Light Emitting Dioda) dapat memancarkan cahaya karena menggunakan dopping galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda diata dapat menhasilkan cahaya dengan warna yang berbeda. LED (Light Emitting Dioda) merupakann salah satu jenis dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan memancarkan cahaya apabil diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi forward bias. Berbeda dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada LED (Light Emitting Dioda) cukup rendah yaitu maksimal 20 mA. Apabila LED (Light Emitting Dioda) dialiri arus lebih besar dari 20 mA maka LED akan rusak, sehingga pada rangkaian LED dipasang sebuah resistor sebgai pembatas arus. Simbol dan bentuk fisik dari LED (Light Emitting Dioda) dapat dilihat pada gambar berikut. 2.3.4. Relay 12 V Relay adalah perangkat elektris atau bisa disebut komponen yang berfungsi sebagai saklar elektris, Cara kerja relay adalah apabila kita memberi tegangan pada kaki 1 dan kaki ground pada kaki 2 relay maka secara otomatis posisi kaki CO (Change Over) pada relay akan berpindah dari kaki NC (Normally close) ke kaki NO (Normally Open). Relay juga dapat disebut komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar 6 dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. 2.3.5. Transistor Pengertian Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya. Selain itu, transistor juga dapat digunakan sebagai kran listrik sehingga dapat mengalirkan listrik dengan sangat akurat dan sumber listriknya. 7 BAB III METODE PENILITIAN 3.1 Alur Blok Diagram Rangkaian Sensor V Out dari LDR sensor LDR Vout sensor disebut juga Vin pada IC op-amp V Out IC op- V Out IC op- amp menuju amp menuju transistor LED START RELAY STOP LED Hijau LED Merah Beban Beban ON OFF 8 3.2 Perancangan Rangkaian 3.2.1 Alur Blok Diagram Rangkaian Input Komperator Otput oror Reverensi 3.3 Perancangan Rangkaian +12 +12 +12 V Sat+ 5 Beban AC/DC 3 4 V OUT 1 + 1 2 - 11 2 LS1 V Sat- V IN 3 4 +12 Q1 RELAY SPDT NPN BCE POT V REF -12 RESISTOR D2 LED Merah 3.4 LED Hijau Cara Kerja Blok Rangkaian SENSOR Komparator Driver Relay Dengan mengatur tegangan referensi agar sensor dapat membuat beban bekerja. Perbedaan V in dan V sat akan mengeluarkan output salah satu dari V sat. Apabila rangkaian inverting V in kurang dari V ref maka ouput sama dengan V sat- maka LED merah akan menyala, akibatnya transistor NPN tidak mengalami saturasi dan relay pada posisi Normally Close. Apabila rangkaian non-inverting V in lebih besar dari V ref maka 9 ouput sama dengan V sat+, maka LED hijau akan menyala, akibatnya transistor NPN mengalami saturasi dan relay berpindah pada posisi Normally Open. 10 DAFTAR PUSTAKA (Laporan Tugas Akhir : Modifikasi Inkubator Bayi dilengkapi Kontrol Suhu Indikator / Sofita Panca Wardani:2013) http://komponenelektronika.biz/pengertian-transistor.html https://bagaskawarasan.wordpress.com/tag/cara-mengetahui-pin-relay-12v/ http://elektronika-dasar.web.id/led-light-emitting-dioda/ http://tutorial-elektronika.blogspot.co.id/2009/02/ic-lm-324.html http://zonaelektro.net/resistor-karakteristik-nilai-dan-fungsinya/simbol-resistor/ 11