- Free Documents

advertisement
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
OLEH ANDI CITRA PRATIWI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Sekolah Mata Pelajaran Kelas/
Semester Pertemuan Alokasi Waktu Standar Kompetensi SMA NEGERI I BENTENG Biologi
X Sepuluh/ x menit . Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi
dan energi, serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan Kompetensi Dasar .
Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan/ pencemaran
lingkungan dan pelestarian lingkungan.
I. Indikator Pencapaian Kompetensi
A.
Kognitif
a. Mengidentifikasi faktorfaktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan b. Menganalisis
. Produk keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah
perusakan/pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan. . Proses a. Mengenali
faktorfaktor yang dapat meyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan
b. Memaparkan
keterkaitan
antara
kegiatan
manusia
dengan
masalah
perusakan/pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan. B. Afektif a. Rasa ingin tahu
b. Empati c. sopan . Karakter
. Proses a. b. c. Bertanya Menyumbangkan pendapat tentang permasalahan lingkungan
yang ada Mengemukakan pendapat dengan santun
II. Tujuan Pembelajaran A. Kognitif . Produk
a. Secara mandiri, siswa dapat menjelaskan pengertian perusakan/pencemaran
lingkungan
b. Secara mandiri, siswa dapat mengemukakan keterkaitan antara kegiatan
manusia dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan. . Proses
a. Secara mandiri, siswa dapat mencari tahu definisi pengrusakan/pencemaran
lingkungan
b. Secara mandiri, siswa dapat menemukan keterkaitan antara kegiatan
manusia dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan. B. Afektif . Karakter Siswa
terlibat secara aktif pada proses belajar mengajar, dengan menunjukkan kemajuan dalam
rasa ingin tahu, sikap mandiri dalam mengkaji masalah yang muncul, dan saling menghargai
pendapat ketika berdiskusi dengan teman sekelasnya. . Keterampilan Sosial Siswa terlibat
secara aktif dalam proses belajar mengajar, dengan paling tidak menunjukkan kemajuan
dalam keterampilan sosial bertanya, menyumbang idea tau berpendapat, menjadi pendengar
yang baik, dan komunikatif. III. Materi Ajar
Pengertian Pencemaran Lingkungan JenisJenis Pencemaran Lingkungan Penanggulangan
Pencemaran Lingkungan IV. Model Pembelajaran Model Pembelajaran Berbasis Masalah V.
Metode Pembelajaran
Metode Diskusi Metode Pemecahan Masalah
VI. LangkahLangkah Pembelajaran Jenis Kegiatan Kegiatan Awal menit Guru membuka
kelas dengan mengucapkan salam, dan mempersilahkan siswa untuk membaca doa belajar
sesuai agama dan kepercayaannya masingmasing.
Alokasi waktu menit
Apersepsi Guru melakukan tanya jawab tentang tugas yang telah dikerjakan pertemuan lalu.
a. Apakah dampak yang ditimbulkan oleh
menit
aktivitas pengeboman ikan pada kawasan terumbu karang
b. Apakah tindakan yang dapat anda lakukan
untuk menanggulangi masalah tersebut Fase Orientasi siswa terhadap masalah
Guru memperlihatkan gambar suatu ekosistem yang telah rusak/tercemar akibat aktivitas
manusia. Guru memperlihatkan macam gambar kerusakan ekosistem karang, yakni
kerusakan akibat
menit
penggunaan bom ikan pukat harimau bubu dan cianida. Lalu guru memotivasi siswa dengan
memberi penjelasan tentang pentingnya mereka memahami pemecahan masalah
lingkungan tersebut. Guru menuliskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai di papan tulis,
untuk memusatkan perhatian siswa terhadap materi yang akan dipelajari
Guru menyampaikan cakupan materi dan uraian kegiatan yang akan dilakukan. Materi yang
akan dibahas pada pertemuan kali ini adalah keseimbangan ekosistem, termasuk berbagai
pencemaran yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Kegiatan yang akan
dilakukan oleh siswa yaitu penjelasan, tanya jawab, diskusi kelompok, presentasi hasil
diskusi, dan penugasan.
Kegiatan Inti menit Fase Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru membagi siswa dalam kelompok, dan masingmasing kelompok diberikan satu gambar
sebagai bukti terjadinya perusakan/pencemaran lingkungan disekitar mereka. Masingmasing
kelompok diarahkan untuk saling bekerja sama dan bertukar pendapat dalam menganalisis
faktor penyebab terjadinya tindakan perusakan lingkungan serta akibat yang ditimbulkan dari
perusakan tersebut. Adapun keempat gambar
menit
tersebut adalah . Gambar pengeboman ikan . Gambar penggunaan cianida . Gambar
penggunaan pukat harimau . Gambar penggunaan bubu Fase Membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok Guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi yang
diperlukan dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi. Siswa juga diajarkan etika
penelitian yang benar. Guru mendorong pertukaran ide antarsiswa secara bebas dalam
tahap penyelidikan dalam rangka pembelajaran berbasis masalah. Selama dalam tahap
penyelidikan, guru memberikan bantuan yang dibutuhkan tanpa mengganggu aktivitas siswa
Siswa menyusun hasil penyelidikan dan hasil diskusi dengan teman sekelompoknya dalam
bentuk laporan. menit
Fase Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Masingmasing perwakilan kelompok
diberi kesempatan untuk mempresentasikan laporan hasil penyelidikan kelompok mereka.
Siswa lain diberi menit
kesempatan untuk menanyakan hal yang kurang mereka pahami pada kelompok yang
sedang memaparkan hasil kerjanya. Guru memberi penguatan kepada siswa yang bertanya
dan memberi jawaban. Kegiatan penutup menit Fase Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses berpikir mereka sendiri, dan
keterampilan penyelidikan yang mereka gunakan. Guru menutup kelas Alat/ Bahan/ Sumber
Buku Kerja Biologi Buku Biologi SMA kelas X, Powerpoint Media Visual Gambar Penilaian
Keaktifan siswa Laporan Hasil Diskusi
menit menit
VII.
VIII.
Benteng, April Mengetahui Kepala Sekolah SMA Benteng Guru Bidang Studi
Alim Sukarno, S.Pd
Andi Citra Pratiwi
LP FORMAT PENGAMATAN PERILAKU BERKARAKTER
Petunjuk Untuk setiap perilaku berkarakter, siswa diberi nilai dengan skala berikut ini . A
Sangat Baik . BMemuaskan . CMenunjukkan Kemajuan . DMemerlukan Perbaikan No Nama
Siswa Mandiri PERILAKU BERKARAKTER Sopan Empati Rasa Ingin Tahu
Nama Nis Class
LEMBAR KERJA SISWA
Gambar disamping menunjukkan pihak tidak bertanggung jawab yang sedang melakukan
pengeboman untuk menangkap ikanikan karang Kemukakan pendapat anda tentang tindaka
tersebut dengan menjawab pertanyaan di bawah ini
. Faktor penyebab timbulnya tindsksn tersebut adalah...
. Akibat dari tindakan pengrusakan lingkungan tersebut terhadap keseimbangan ekosistem
karang adalah... Jelaskan dampak yang dapat timbul pada berbagai aspek kehidupan
. Langkah penanggulangan yang dapat dilakukan adalah ...
Nama Nis Class
LEMBAR KERJA SISWA
Gambar disamping menunjukkan pihak tidak bertanggung jawab yang sedang manggunakan
bubu untuk menangkap ikanikan karang Kemukakan pendapat anda tentang tindaka
tersebut dengan menjawab pertanyaan di bawah ini
. Faktor penyebab timbulnya tindakan tersebut adalah...
. Akibat dari tindakan pengrusakan lingkungan tersebut terhadap keseimbangan ekosistem
karang adalah... Jelaskan dampak yang dapat timbul pada berbagai aspek kehidupan
. Langkah penanggulangan yang dapat dilakukan adalah ...
Nama Nis Class
LEMBAR KERJA SISWA
Gambar disamping menunjukkan pihak tidak bertanggung jawab yang sedang manggunakan
Cianida untuk menangkap ikanikan karang Kemukakan pendapat anda tentang tindaka
tersebut dengan menjawab pertanyaan di bawah ini
. Faktor penyebab timbulnya tindakan tersebut diatas adalah...
. Akibat dari tindakan pengrusakan lingkungan tersebut terhadap keseimbangan ekosistem
karang adalah... Jelaskan dampak yang dapat timbul pada berbagai aspek kehidupan
. Langkah penanggulangan yang dapat dilakukan adalah ...
Nama Nis Class
Lembar Kerja Siswa
Gambar disamping menunjukkan pihak tidak bertanggung jawab yang sedang manggunakan
pukat harimau untuk menangkap ikanikan karang Kemukakan pendapat anda tentang
tindaka tersebut dengan menjawab pertanyaan di bawah ini
. Faktor penyebab timbulnya tindakan tersebut adalah...
. Akibat dari tindakan pengrusakan lingkungan tersebut terhadap keseimbangan ekosistem
karang adalah... Jelaskan dampak yang dapat timbul pada berbagai aspek kehidupan
. Langkah penanggulangan yang dapat dilakukan adalah ...
MATERI AJAR EKOSISTEM
A. Keseimbangan Ekosistem Suatu ekosistem terdiri atas komponen biotik dan abiotik. Jika
komponen biotik berada dalam komposisi yang proporsional antara tingkat trofik dengan
komponen abiotik yang mendukung kehidupan komponen biotik, maka ekosistem dikatakan
berada dalam keseimbangan stabil. Keseimbangan ekosistem tidak statis, artinya dapat
terjadi penurunan dan kenaikan jumlah komponen biotik ataupun jumlah intensitas
komponen abiotik. Perubahan komponen biotik dan abiotik dalam batasbatas tertentu tidak
mengganggu keseimbangan lingkungan. Namun, keseimbangan lingkungan dapat menjadi
rusak jika terjadi perubahan yang melebihi daya dukung dan daya lenting lingkungan. Daya
dukung adalah kemampuan lingkungan mendukung kehidupan berbagai mahluk hidup di
dalamnya. Daya lenting lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk pulih kembali pada
keadaan seimbang jika terjadi perubahan atau gangguan.
B. FaktorFaktor Pengganggu Keseimbangan Lingkungan
tersebut
Keseimbangan lingkungan terganggu jika terjadi pencemaran. Pencemaran adalah
perubahan yang tidak diinginkan pada lingkungan yang meliputi udara, daratan, dan air, baik
secara fisik, kimia, ataupun biologi. Mahluk hidup, zat, energi, atau komponen penyebab
pencemaran disebut polutan. Berdasarkan macamnya, pencemaran lingkungan dapat
dibedakan menjadi, pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran udara. a
Pencemaran Tanah Tanah merupakan sumber daya alam SDA yang mendukung
pertumbuhan tanaman. Ketersediaan zat organik, anorganik, serta mikroorganisme akan
menentukan kesuburan tanah. Tanah dapat tercemar dan kehilangan kesuburannya oleh
bahanbahan pencemar polutan, seperti insektisida, fungisida, herbisida, penggunaan pupuk
yang berlebihan, dan limbah industri. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh limbah
yang tidak dapat menjadi tanah secara singkat, seperti plastik, kaca, dan styrofoam.
b Pencemaran air Pencemaran air, menurut Fardiaz adalah penyimpangan sifatsifat dari
keadaan normal. Dalam keadaan normal sebenarnya air telah mengandung bahanbahan
terlarut, seperti O, CO, N, debu dan partikelpartikel lain. Untuk menentukan apakah air itu
tercemar, dapat diketahui dengan suatu pengujian. Parameterparameter pengujian dapat
berupa parameter fisik, misalnya suhu, perubahan warna, bau, kekeruhan, dan parameter
kimia serta biologi misalnya kandungan oksigen terlarut BOD/COD Biochemical Oxygen
Demand dan Chemical Oxygen Demand, pH, kandungan minyak, kandungan logam berat,
dan jumlah organisme patogen. c Pencemaran udara Adanya zat pencemar ke udara
menyebabkan perubahan susunan komposisi udara dari keadaan normal dan berpengaruh
jelek terhadap semua makhluk hidup. Pada dasarnya ada macam pencemaran udara, yaitu
sebagai berikut. Berasal dari alam, antara lain debu yang terdapat di udara akibat tiupan
angin yang kadangkadang mengandung bakteri, virus, dan jamur penyebab penyakit.
C. Aktivitas Manusia yang Mengganggu Keseimbangan Ekosistem
a. Hasil pembakaran bahan bakar fosil minyak bumi dan batu bara,
misalnya gas CO, CO, NO.
b. Bahanbahan buangan dari kegiatan berbagai pabrik industri partikel Pb,
asbes, Al, Zn, Cu, dan lainlain.
c. Zat radioaktif yang berasal dari kebocoran reaktor atom.
Aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab seringkali merusak ekosistem terumbu
karang, sehingga pada akhirnya keseimbangan ekosistem di kawasan terumbu karang
menjadi terganggu. Sekelompok masyarakat yang berpendidikan dan bermodal kuat namun
tidak bertanggung jawab menggunakan bahanbahan cyanida dan bom serta didukung
dengan kapal dan peralatan selam untuk mengeksploitasi sumberdaya ikan karang serta
berkompetisi dengan masyarakat nelayan tradisional. Ekosistem terumbu karang
mempunyai potensi ekonomi yang sangat besar sehingga mendorong masyarakat
melakukan over exploitation dengan tidak mengindahkan kaidahkaidah konservasi. Karena
adanya asumsi bahwa sumberdaya
yang berada di ekosistem terumbu karang adalah milik bersama common property, sehingga
bila mereka tidak memanfaatkannya pada saat ini, maka akan dimanfaatkan orang lain
tragedy of common. Untuk mengeksploitasi sumberdaya hayati tersebut, sebagian besar dari
mereka menggunakan racun cyanida, bahan peledak, muro ami, dan bubu yang semuanya
itu merusak ekosistem terumbu karang. Para pengguna racun Cyanida umumnya
bermaksud menangkap ikan karang untuk dipasarkan dalam keadaan hidup di negara
tertentu, sehingga mereka membentuk jaringan penangkap dan pemasaran secara
internasional. nasional. Aktivitas wisata bahari seperti penyelam juga memberikan kontribusi
terhadap laju kerusakan akibat jangkar perahu atau terinjak penyelam pemula. Intensifikasi
pertanian di DAS Hulu, akan meningkatkan laju erosi tanah dan sedimentasi kelaut. Jika
tidak ada ekosistem mangrove yang efektif menyerap sedimen tanah, maka proses
sedimentasi ini akan menutupi permukaan karang sehingga karangnya mati. Kegiatan
pembangunan dipesisir sekitar ekosistem terumbu karang juga menimbulkan dampak negatif
yang mengganggu kelestariannya, seperti kegiatan reklamasi di Teluk Manado dan Teluk
Lampung, serta daerahdaerah lainnya. Beberapa aktivitas manusia yang dapat merusak
terumbu karang
. Membuang sampah ke laut dan pantai yang dapat mencemari air laut
Sedang ikanikan yang dibom biasanya mati dan
mengalami kehancuran sehingga perlu dipasarkan dalam skala propinsi, regional atau
. Membawa pulang ataupun menyentuh terumbu karang saat menyelam, satu sentuhan saja
dapat membunuh terumbu karang . Pemborosan air, semakin banyak air yang digunakan
maka semakin banyak pula limbah air yang dihasilkan dan dibuang ke laut. . Pengunaan
pupuk dan pestisida buatan, seberapapun jauh letak pertanian tersebut dari laut residu kimia
dari pupuk dan pestisida buatan pada akhinya akan terbuang ke laut juga. . Membuang
jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja akan merusak terumbu karang yang berada
di bawahnya.
. Penambangan
. Pembangunan pemukiman . Reklamasi pantai Faktor yang dapat merusak terumbu karang
diantaranya adalah
. Pengendapan kapur
Pengendapan kapur dapat berasal dari penebangan pohon yang dapat mengakibatkan
pengikisan tanah erosi yang akan terbawa kelaut dan menutupi karang sehingga karang
tidak dapat tumbuh karena sinar matahari tertutup oleh sedimen. . Aliran air tawar Aliran air
tawar yang terus menerus dapat membunuh karang, air tawar tersebut dapat berasal dari
pipa pembuangan, pipa air hujan ataupun limbah pabrik yang tidak seharusnya mengalir ke
wilayah terumbu karang. . Berbagai jenis limbah dan sampah Bahan pencemar bisa berasal
dari berbagai sumber, diantaranya adalah limbah pertanian, perkotaan, pabrik,
pertambangan dan perminyakan. . Pemanasan suhu bumi Pemanasan suhu bumi
dikarenakan pelepasan karbon dioksida CO ke udara. Tingginya kadar CO diudara
berpotensi meningkatan suhu secara global, yang dapat mengakibatkan naik nya suhu air
laut sehingga karang menjadi memutih bleaching seiring dengan perginya zooxanthelae dari
jaringan kulit karang, jika terjadi terus menerus maka pertumbuhan terumbu karang
terhambat dan akan mati. . Uji coba senjata militer Pengujian bahan peledak dan nuklir di
laut serta kebocoran dan buangan reaktor nuklir menyebabkan radiasi di laut, bahan radio
aktif tersebut dapat bertahan hingga ribuan tahun yang berpotensi meningkatkan jumlah
kerusakan dan perubahan genetis mutasi biota laut. . Cara tangkap yang merusak Kasus
kerusakan terumbu karang akibat dari penangkapan ikan dengan menggunakan alat dan
bahan yang merusak banyak terjadi di hampir periaran Indonesia. Kegiatan tersebut antara
lain penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak, muroami, pukat harimau,
bubu, jangkar, tokang dan aktivitas penancangan tiang budidaya rumput laut.
.
Penambangan dan pengambilan karang
Pengambilan dan penambangan karang umumnya digunakan sebagai bahan bangunan.
Penambangan karang berpotensi menghancurkan ribuan meter persegi terumbu dan
mengubah terumbu menjadi gurun pasir bawah air.
.
Penambatan
jangkar
dan
berjalan
pada
terumbu
Nelayan dan wisatawan seringkali menambatkan jankar perahu pada terumbu karang.
Jangkar yang dijatuhkan dan ditarik diantara karang maupun hempasan rantainya yang
sangat merusak koloni karang. Kegiatan manusia secara langsung dapat menyebabkan
bencana kematian di terumbu melalui penggalian dan pencemaran Nybakken . Berdasarkan
analisis Burke, dkk. kerusakan terumbu karang diakibatkan oleh pembangunan pesisir,
diakibatkan oleh pencemaran, diakibatkan oleh sedimentasi, akibat penangkapan yang
berlebihan, akibat penangkapan ikan dengan melakukan pengrusakan, diakibatkan oleh
pemutihan terumbu karang. Penyakit yang biasanya menyerang karang disebut sebagai
White band disease dan Blank band disease atau penyakit gelang putih, ditandai dengan
memutihnya sebagian koloni terumbu. Hal ini disebabkan oleh serangan bakteri. Penyakit
yang disebabkan oleh bakteri dipicu oleh kondisi lingkungan yang tidak normal seperti
pencemaran dan kenaikan suhu air laut Akmal . Beban nutrient yang berlebihan
menyebabkan berkembangnya alga secara berlebihan eutrofikasi sehingga dapat menutupi
dan membunuh organisme coral atau timbulnya blooming dari fitoplakton Dahuri, dkk Akmal
mengungkapkan hubungan antara pemanasan global, penipisan ozon dan terumbu karang
mengakibatkan tingkat karbondioksida meningkat secara kimiawi akan menghambat
pertumbuhan bunga karang oleh polippolip. Perubahan suhu menimbulkan pemutihan
karang pada musim panas.
Kerusakan Ekosistem Terumbu Karang di Kawasan Taman Nasional Takabonerate
.
Pengeboman Ikan
Penggunaan bahan peledak dalam usaha penangkapan ikan ini banyak dilakukan oleh
masyarakat. Hal ini dilakukan karena kegiatan ini dianggap oleh sebagian masyarakaat
sangat efektif dan tidak tergantung pada musim. Salah satu alasan masyarakat melakukan
kegiatan tersebut adalah karena kegiatan tersebut dapat dilakukan setiap saat dengan
mudahnya dan hasil yang diperoleh relatif besar. Selain itu, waktu yang diperlukan untuk
melakukan kegiatan ini relatif lebih singkat dibandingkan dengan kegiatan penangkapan ikan
dengan menggunakan peralatan lainnya seperti jaring, pancing dan sebagainya. Pada
umumnya kegiatan pengeboman dilakukan di tempattempat yang ikannya relatif banyak,
seperti di takettaket patch reef yaitu suatu tempat dimana terdapat banyak terumbu karang.
Ledakan yang ditimbulkan oleh pengeboman inilah yang menyebabkan terjadinya kerusakan
ekosistem terumbu karang. . Penggunaan Bubu
Kasus pemasangan bubu banyak terjadi Kawasan Indonesai bagian Timur terutama di P.
Ambon dan Pulaupulau sekitarnya. Di daerah tersebut bubu yang terbuat dari Bambu,
biasanya dipasang di tubir pada tempattempat yang diduga sebagai jalur lalu lintasnya ikan.
Pada alat tangkap bubu diikatkan seutas tali ke darat, kemudian bubu ditarik ke darat pada
saat tertentu hari setelah dipasang. Peristiwa rusaknya ekosistem
terumbu karang pada aktivitas ini adalah pada saat penarikan bubu ke darat. Pada saat
penarikan tersebut biasanya turut tersarut pula karangkarang hidup. Adapula bubu yang
dipasang, dimana pada bagian atasnya ditutupi oleh patahan karang hidup Acropora table,
sehingga bubu tidak tampak. Jika ada banyak bubu semacam ini dipasang, maka dapat
dibayangkan betapa besar kerusakan yang diderita karang hidup . Penggunaan Pukat
Harimau
Penangkapan ikan dengan menggunakan pukat harimau biasanya dilakukan di perairan
kawasan Barat Indonesia. Penggunaan pukat harimau ini juga terjadi di kawasan terumbu
karang Takabonerate oleh pihakpihak tak bertanggung jawab. Penggunaan pukat harimau
merupakan suatu teknik penangkapan ikan yang dilakukan secara berkelompok melibatkan
orang dengan menggunakan jaring khusus yang berukuran sangat besar, biasanya
menggunakan perahu sebanyak tiga buah. Menurut Bjordal saat ini telah banyak paparan
terumbu karang dunia yang telah dirusak memerlukan lebih dari seratus tahun untuk dapat
memulihkannya. . Jangkar Kapal Pancing merupakan salah satu alat yang banyak
digunakan oleh para nelayan tradisional untuk menangkap ikan karang. Peralatan pancing
sendiri tidak merusak karang tetapi benturan jangkar perahu yang digunakan pada saat
memancing yang merusak karang. Untuk dapat meningkatkan keramahan alat pancing yang
dioperasikan di perairan terumbu karang, modifikasi yang dilakukan bukan pada alatnya
tetapi metode penangkapan yang digunakan. Di daerahdaerah konservasi terumbu karang
misalnya di Taka Bonerate, Kabupaten Selayar telah dilakukan pemasangan jangkar
permanen dibeberapa tempat untuk dapat digunakan oleh para nelayan pemancing
menambatkan
perahunya saat melakukan operasi penangkapan sehingga para nelayan tidak lagi
membuang jangkar di sembarang tempat yang dapat mengakibatkan kehancuran karang. .
Penggunaan Cianida
Para pengguna racun Cyanida umumnya bermaksud menangkap ikan karang untuk
dipasarkan dalam keadaan hidup di negara tertentu, sehingga mereka membentuk jaringan
penangkap dan pemasaran secara internasional. Penggunaan cyanida pada ekosistem
terumbu karang dapat menyebabkan terjadinya keputihan karang hingga akhirnya
karangkarang tersebut mati.
. Penggunaan muro ami Samba
Dari sekian banyak alat penangkap ikan, muro ami atau di Selayar dikenal dengan nama
samba yang secara fisik hampir tidak bersentuhan dengan terumbu karang, tetapi pada
pengoperasiannya, tongkattongkat para nelayan yang digunakan untuk menggiring ikan
karang menuju alat ini ternyata dapat menghancurkan terumbu karang terutama karang
bercabang sehingga alat ini dikategorikan sebagai alat yang tidak ramah lingkungan.
Download