1 BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Musik vokal

advertisement
BAB I
PENGANTAR
1.1. Latar Belakang
Musik vokal adalah musik yang bersumber dari suara
manusia,
bisa
dinyanyikan
oleh
seorang
penyanyi
atau
sekelompok orang. Jika dinyanyikan perorangan disebut solo, dan
jika dinyanyikan secara rampak disebut suara bersama (samen
zinger). Suara bersama ini apabila dinyanyikan dengan harmoni
dan berbagai warna suara (timbre) seperti suara sopran, alto, tenor
dan bass, disebut musik paduan suara atau choir (koor). 1
Bentuk paduan suara secara umum adalah kelompok
penyanyi baik sejenis maupun campuran (mixed). Sejenis artinya
terdiri dari wanita atau pria saja (homogen), atau campuran pria
dan wanita (heterogen) dengan kelompok usia yang dikehendaki,
atau kelompok anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua.
Pada perkembangannya kegiatan menyanyi bersama atau paduan
suara kini tidak hanya dilakukan di gereja, tetapi bisa dilakukan
di mana saja, oleh siapa saja, dan waktu yang tidak terikat.
Menurut Soedarsono, secara garis besar seni musik, tari maupun
teater memiliki tiga fungsi utama (primer) yaitu 1) Sebagai sarana
N. Simanungkalit, Teknik Vokal Paduan Suara (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2008), 4.
1
1
2
upacara atau ritual; 2) Sebagai hiburan pribadi, dan; 3) Sebagai
penyajian estetis. 2 Dilihat dari bentuk pagelarannya, paduan
suara dapat berfungsi sebagai sarana upacara ataupun sebagai
penyajian estetis.
Banyaknya kegiatan paduan suara yang semakin merata di
Indonesia baik dari sisi geografis maupun usia, penulis sangat
tertarik dengan penelitian ini khususnya paduan suara mahasiswa
Universitas Negeri Jember (PSM-UNEJ). Materi ini sangat menarik,
Pertama: keberadaan PSM sangat dibutuhkan oleh Universitas
Jember. Kedua: terkait dinamika kampus yang menyangkut
potensi sivitas akademika, baik mahasiswa, tenaga pengajar, dan
karyawannya. Selain itu, Ketiga: menyangkut dengan pergelaran
paduan suara itu sendiri yang bersifat kolektif dan multi layers.
Pada
saat
perjalanannya
paduan
suara
mahasiswa
Universitas Negeri Jember mempunyai banyak aktifitas yang
berhubungan dengan fungsi-fungsi, seperti: fungsi akademik,
fungsi sosial, hal ini dilakukan dengan sosialisasi pendidikan
musik lewat pembelajaran paduan suara dengan anak cacat Di
YPAC Jember. Di bidang politik terkait peranan paduan suara
mahasiswa dalam peranannya sebagai media kampanye 19911992 pemilihan umum.
R. M. Soedarsono, Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 2002), 123.
2
3
Di bidang pendidikan, PSM-UNEJ melaksanakan kegiatan
workshop paduan suara dengan guru-guru di sekolah dasar. Di
bidang budaya, PSM-UNEJ senantiasa mengangkat lagu-lagu
daerah dengan menggunakan bahasa setempat, busana tradisi,
alat musik, dan lain sebagainya.
Pergelaran
paduan
suara
mahasiswa
umumnya
dan
khususnya di Universitas Negeri Jember akan dijumpai kolektifitas
dan multi layers, seperti yang diungkapkan oleh Marco de Marinis,
The Semiotic of Performance dalam tulisan Soedarsono, bahwa
pendekatan semiotik untuk seni pertunjukan memerlukan sekali
pengamatan lapis-lapis yang cukup banyak jumlahnya, karena
seni pertunjukan merupakan seni kolektif yang terdiri dari
berbagai lapis (multilayers) 3.
Berbagai lapis dalam pergelaran paduan suara dapat kita
jumpai diantaranya adalah lapis suara, karena paduan suara
memiliki kesatuan suara dengan berbagai warna suara, seperti
suara sopran, alto, tenor, dan bass. Selain itu lapis yang lain
adalah pemusik, mulai dari pemusik tunggal sampai dengan
pemusik yang jumlahnya banyak yaitu, orchestra. Lapis partitur
atau naskah lagu, lapis busana atau kostum, lapis koreografi,
lapis tata lampu, lapis tata suara, lapis panggung (tata pentas)
Marco de Marinis, The Semiotic of Performance, Terj. Aine O’Healy.
(Bloomington dan Indianapolis: Indiana University Press, 1993.), hal. 133.
3
4
lapis tata rias, lapis keorganisasian (kepengurusan dan institusi),
bahkan sampai ke lapis penonton.
Sebagai unit kegiatan mahasiswa (UKM), paduan suara
mahasiswa di perguruan tinggi sudah barang tentu sangat dekat
dengan kegiatan-kegiatan di Universitas, khususnya kegiatan
rutin akademis dan kegiatan rutin yang bersifat protokoler.
Kegiatan rutin akademis yang dimaksud adalah acara yudisium di
Fakultas dan kegiatan wisuda sarjana. Adapun kegiatan yang
bersifat protokoler contohnya untuk acara pembukaan atau
penutupan acara seminar yang bertaraf nasional atau acara
penyambutan pejabat tinggi pusat setingkat menteri.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas,
ternyata banyak hal yang menarik untuk diungkapkan melalui
penelitian ini, yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai
sumber
informasi
khususnya
bagi
untuk
dunia
paduan
seni
suara
pertunjukan
mahasiswa.
Indonesia
Mengingat
kemampuan serta waktu peneliti sangat terbatas, peneliti akan
membatasi subjek penelitian dengan beberapa pertanyaan berikut
ini:
1. Mengapa
Paduan
Universitas Jember ?
Suara
diperlukan
keberadaannya
di
5
2. Mengapa
Paduan
Suara
Mahasiswa
Universitas
Jember
mengadakan konser kebangsaan ?
3. Apa
fungsi
dan
makna
tesktual
yang terkandung serta
bagaimana bentuk struktur musik dari empat lagu yang
dipergelaran ?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melihat aspekaspek
yang
pergelaran
terkandung
Konser
dalam
Kebangsaan
bentuk,
fungsi
Paduan
Suara
dan
makna
Mahasiswa
Universitas Negeri Jember secara menyeluruh, seperti gambaran
mendalam tentang aspek sejarah sebagai latar belakang, kapan
mulai hadir, bagaimana pertumbuhan, dapat mengungkapkan
fungsi
dan
makna
lagu-lagu
perjuangan,
struktur
bentuk
musikalnya, dan masalah yang berhubungan dengan aspek
pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya.
Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
untuk
menyelesaikan
pada
Program
Studi
Pengkajian
Seni
Pertunjukan dan Seni Rupa Sekolah Pascasarjana Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta.
6
1.4. Tinjauan Pustaka
Sejumlah rumusan masalah dan manfaat penelitian di atas,
dipandang perlu meninjau kepustakaan atau sumber tertulis.
Berdasarkan beberapa sumber yang sudah dipelajari, sejauh
pengamatan penulis belum ditemukan penelitian yang sama atau
mendekati topik permasalahan yang akan diteliti. Beberapa
sumber pustaka yang menyinggung permasalahan yang akan
diteliti sebagai berikut.
N. Simanungkalit, 2008, dengan judul Teknik Vokal Paduan
Suara. Buku ini bermanfaat dalam meningkatkan kehidupan
paduan suara, terutama terkait dengan landasan teori musik
dalam teknik vokal dapat dipakai sebagai bahan acuan dalam
mendalami serta meningkatkan kualitas menyanyi. Di samping itu
peneliti
juga
menggunakan
pustaka
yang
sama
dalam
meningkatkan teknik vokal. Oleh Slamet Rahardjo, 1990, Teori
Seni Vokal. Buku ini dengan pengetahuan yang luas serta
pemahaman
interpretasi
teknik-teknik
yang
luas
vokal
serta
penguasaan
seseorang
akan
menambah
teknik
kualitas
penjiwaan terhadap suatu karya musik atau lagu, sehingga
mampu membawakan secara utuh.
Wisnu Mintargo (2001) dalam tesisnya yang berjudul, Fungsi
Lagu Perjuangan Indonesia Dalam Konteks Kemerdekaan tahun
1945-1949. Penelitian ini merekonstruksi proses sejarah masa
7
lampau tentang penulisan sejarah perkembangan musik di
Indonesia, khususnya mengenai latar belakang penggunaan lagu
perjuangan Indonesia. Fungsi lagu perjuangan Indonesia dalam
konteks kemerdekaan tahun 1945-1949, ialah kegunaan lagu-lagu
yang memberi motivasi semangat dalam menghadapi tantangan
dan hambatan akibat penjajahan menuju proses kemerdekaan.
Sementara buku yang dapat dijadikan referensi sebagai
tinjauan sejarah dan latar belakang sosial kemasyarakatan adalah
Dewan
Perwakilan
Rakyat
Daerah:
Dalam
Perkembangan
Kabupaten Jember Buku I (Satu) Dokumen Jember pada Masa
Prasejarah Hingga tahun 1971, dan Buku II (Dua) dari Tahun 1971
sampai dengan 1999, oleh Tim Penyusun (2008-2010) yang
diketua oleh Drs. Subadri Habib, M.Si dengan dibantu oleh Tenaga
ahli yaitu; Drs. Edy Burhan Arifin, M.A; Drs. Nurhadi Sasmita;
Drs. Moh. Toha, M.Si; Jayus, SH., M.Hum; Ir. M. Hazmi, DESS;
Drs.
H.M
Affandi,
M.A.
Buku
ini
dilatar
belakangi
dari
ditemukannya banyak foto-foto Jember tempo doeloe hingga
sekarang kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan
masyarakat Jember di masa lalu hingga sekarang, karena buku ini
sangat memiliki nilai sejarah yang cukup bagus. Dari sejumlah
daftar isi oleh Tim Penyusun, sumber-sumber yang terpenting dari
buku ini adalah sejumlah data pendukung berupa latar belakang
8
kegiatan
pembangunan
dan
kehidupan
sosial
budaya
kemasyarakatan disekitarnya dan sejarah Universitas Jember.
Buku sejarah dan identitas Universitas Jember, sekaligus
dapat menjadi sarana promosi untuk memperkenalkan diri kepada
khalayak yang lebih luas, oleh Tim Peneliti (2002) terdiri dari
Kordinator Drs. M.H. Sundoro, Sekretaris Drs. Nurhadi Sasmita,
dan Anggota: Prof. Drs. Soetarto, Prof. Dra. Hj. Sri Surani, MS, Dr.
Jadikan Siswohartono, MS.Ed, Drs. Sudiro, SU, Drs. Soewasono
Asmo, Drs. Edy Burhan Arifin, SU, Drs. Parwata, M.Hum, Drs.
Nawiyanto, M.A, Drs. IG. Krisnadi, M.Hum, Drs. Suranto, M.Pd,
dan Drs. Budiyono. Sebuah hasil penelitian menjadi buku
referensi “Laporan Penelitian Universitas Jember Pertumbuhan dan
Perkembangnnya”, dilaksanakan berdasarkan Keputusan Rektor
Universitas Jember Nomor 2826/J25/PP.9/2002 tanggal 18 April
2002 dengan Sumber Dana DIK Universitas Jember Tahun
Anggaran 2002.
Hasil penelitian ini menjadi sejarah Universitas Jember yang
sebenarnya telah sejak lama diidamkan. Berbagai sumber yang
terdapat di dalamnya adalah sumber tertulis yang menyangkut
periode cikal bakal dan periode pertumbuhan Universitas Jember.
Wawancara dengan berbagai tokoh yang terkait, bahkan sumber
tertulis juga harus didapatkan di data arsip Universitas Brawijaya
dan Malang, untuk melengkapai sumber yang dibutuhkan dalam
9
penelitian ini. Karya sejarah ini dapat menjadi acuan dalam
penulisan sejarah Universitas Jember untuk lebih mengetahui
sumber-sumber tertulis dan berbagai foto-foto dokumentasi civitas
akademika
Universitas
Jember
dalam
menyongsong
dan
membangun masa depan yang lebih gemilang.
1.5. Landasan Teori
Penelitian ini dilatar belakangi oleh disiplin ilmu musikologi
yang masih membutuhkan uluran tangan dari disiplin-disiplin
ilmu lain dalam berbagai kebutuhan penelitian, metode, teori, dan
sebagainya. Pertunjukan musik dalam konser kebangsaan paduan
suara mahasiswa Universitas Jember merupakan perpaduan
antara berbagai aspek yang penting seperti, pemain, busana,
gerak, iringan, tata lampu (lighting), tempat pentas bahkan
penonton, maka analisis teks dan konteksnya dari sebuah
pertunjukan harus menggunakan pendekatan multidisiplin.
Penyajian sebuah paket seni pertunjukan seperti Konser
Kebangsaan Paduan Suara Mahasiswa Universitas Jember sudah
barang tentu terkandung maksud, tujuan dan fungsi. Untuk
pembahasan tentang fungsi seni pertunjukan dapat dikemukakan
pendapat Soedarsono dalam bukunya yang berjudul Metodologi
Seni Pertunjukan dan Seni Rupa (2002). Menurut Soedarsono
bahwa seni ada dua, yaitu fungsi primer dan sekunder. Fungsi
10
primer meliputi: (1) sebagai fungsi ritual yang penikmatnya adalah
kekuatan-kekuatan yang tak kasat mata; (2) sebagai hiburan
pribadi, penikmatnya adalah pribadi-pribadi yang melibatkan diri
dalam pertunjukan, dan; (3) sebagai presentasi estetis yang
disajikan kepada penonton. Selanjutnya fungsi sekunder, yaitu (1)
sebagai pengikat solidaritas kelompok; (2) sebagai pembangkit rasa
solidaritas bangsa; (3) sebagai media komunikasi massa; (4)
sebagai media propaganda pemerintah; dan (5) sebagai perangsang
produktivitas. 4
Kajian simbolik tentang seni pertunjukan merupakan kajian
yang
banyak
diterapkan
dalam
antropologi
budaya
dapat
digunakan sebagai alat analisis interpretasi penelitian sosial guna
mengungkapkan makna yang terkandung di dalamnya. Kajian
kebudayaan yang di dalamnya meliputi kajian semiotika juga
terdapat kajian estetik. Sebuah teks yang sangat luas harus
dibaca kemudian ditafsirkan, selanjutnya oleh pembaca dapat
memberikan multi tafsir secara bebas. Oleh karena itu, seni
pertunjukan
sebagai
teks,
untuk
mengungkap
pemaknaan
beberapa cuplikan lagu-lagu yang bertemakan nasionalisme dapat
4 R.M. Soedarsono, Seni Pertunjukkan Indonesia di Era Globalisasi
(Yogyakarta: Gajah Mada University Press; 2002),123. Periksa juga, Djohan,
Psikologi Musik (Yogyakarta: Percetakan GALANGPRESS; 2009), 88.
11
menggunakan
berbagai
macam
perangkat
konsep
sebagai
pemahaman. 5
Deskriptif analisis dari sejumlah lagu-lagu yang bertemakan
nasionalisme merupakan suatu yang teramat penting karena
musik adalah objek yang mendapat prioritas utama di dalam
penganalisan. Secara faktual, lagu-lagu kebangsaan tidak terlepas
dari
permasalahan
kandungan
musikal.
musikalitas
Untuk
bentuk
mengkaji
dan
kandungan-
strukturnya
akan
dikemukakan teori Leon Stein yaitu, penggunaan kalimat musik
yang terdiri dari satu periode di dalamnya terdapat dua phrase
yaitu: phrase antecedent disebut kalimat tanya dan phrase
consequen disebut kalimat jawab. 6 Analisis lainnya meliputi
analisa motif, ritme, melodi, harmoni, sistem interval, struktur
melodi serta variabel musik yang konotatif dengan aspek budaya
dan sebagainya.
1.6. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dalam
konteks musikologi, yakni tinjauan musik diatonis disertai kajian
5 Triyono Bramantyo, “Konteks Semiotika Kesenian Dalam Kajian
Kebudayaan” Pidato Ilmiah pada Dies Natalis XIX Institut Seni Indonesia
Yogyakarta, 2002. 1-5. Lihat juga Heddy Sri Ahimsa Putra, Jurnal Pengetahuan
dan Penciptaan Seni, Volume VI “sebagai Teks dalam Konteks Seni Dalama
Kajian Antropologi Budaya.” (Yogyakarta: 1 Mei 1998)
6 Leon Stein, Structur and Style The Study and Analysis of Musical Form,
Extended Edition, (Summy-Bichard Music, 1979), 1-3.
12
fungsi
sosial-budaya
dengan
pendekatan
multidisiplin
yang
melibatkan beberapa teori dari bidang sejarah, antropologi, fungsi
dan makna, serta terkait juga dengan bidang etnomusikologi.
Guna
mendukung
keobjektifan
penelitian
“Konser
Kebangsaan Paduan Suara Mahasiswa Universitas Negeri Jember”,
maka sangat diperlukan tahapan dalam menyusun metode
penelitian. Untuk menemukan kebenaran alamiah pendekatan
juaga diarahkan kepada latar belakang individu dan organisasi,
analisis tekstual (syair lagu) secara induktif deskriptif yang
berhubungan
dengan
pertanyaan:
apa?,
mengapa?,
siapa?,
dimana?, kapan?. 7
Studi
pustaka
merupakan
usaha
untuk
melengkapi
landasan teori yang akan dipergunakan sebagai tolok ukur,
konsep dan informasi yang dapat dijadikan sebagai landasan
untuk dapat memecahkan permasalahan dalam penelitian ini.
Sumber tersebut dapat berupa buku-buku yang berkaitan dengan
topik penelitian, catatan, ataupun arsip.
Pengamatan yang dilakukan, peneliti sedapat mungkin
dapat terlibat dari kehidupan musik sasaran secara langsung.
Selain pengambilan pilihan di lapangan peneliti menyempatkan
diri sebagai partisipan. Metode pengamatan yang dilakukan yaitu
7 James, P Spradley. Metode Etnografi.Terj. Misbah Zulfa Elizabeth, serta
dengan pengantar. Amri Marzali.Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 1997, hal
1-13. Periksa juga Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1989), 1-6.
13
dengan cara mengetahui langsung subyek sasaran yang akan
diteliti. Sementara metode untuk mengumpulkan data lainnya
adalah
dengan
melakukan
perekaman
secara
langsung
pertunjukan. Pengambilan gambar secara audiovisual dan fotografi
serta perekaman secara visual difokuskan pada “Konser Paduan
Suara Mahasiswa di Universitas Negeri Jember”, hal ini dilakukan
agar
dapat
mendapatkan
pertunjukan,
tingkah
laku,
dan
lingkungan obyek sasaran.
Wawancara adalah satu bagian dari metode pengumpulan
data. Kegiatan pewawancaraan dilakukan terhadap sejumlah nara
sumber
yang
dihimpun
selama
penelitian
berlangsung
di
antaranya: sejumlah pemusik, pengurus, Pembantu Rektor III,
pelaku seni, pemerintah setempat, dan sejumlah informan yang
dianggap mampu menjawab penelitian ini secara mendalam.
1.7. Sistematika Penulisan
Bab I adalah pengantar yang memuat latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan
pustaka, landasan teori, metode penelitian yang mencakup di
dalamnya: studi pustaka, studi lapangan, wawancara, kerja
laboratorium, dan sistematika penulisan.
Bab II mencakup di dalamnya latar belakang sosial budaya
masyarakat Jember serta letak geografisnya. Sejarah Universitas
14
Negeri Jember, sekilas Unit Kegiatan Mahasiswa Paduan Suara
Mahasiswa
Universitas
Negei
Jember
dan
struktur
keorganisasiannya. Bab III adalah memuat eksistensi dan fungsi
konstruktif pada lagu perjuangan Indonesia serta unsur nilai
dalam Konser Kebangsaan Paduan Suara Mahasiswa Universitas
Jember.
Bab IV adalah Konser Kebangsaan Paduan Suara Mahasiswa
Universitas Jember dan analisis struktur bentuk musikal, di
dalamnya terdiri dari tempat pertunjukan, stage (panggung),
koreografi, lighting, pemain dan kostum. Kajian musikologis
meliputi struktur bentuk lagu, syair lagu, elemen-elemen musikal
seperti: tempo, ritme, timbre, dan dinamik.
Bab V adalah kesimpulan, selanjutnya dilengkapi dengan
kepustakaan, daftar informan, dan glosarium. Terakhir adalah
lampiran yaitu, peta, transkrip aransemen musik, dan lain
sebagainya.
Download