CV. E.1. KARYA CREATIF CONSULTANT Umum Sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) mengenai ruang lingkup tugas Konsultan Supervisi harus mengacu kepada pedoman sebagai berikut: Ketentuan Dasar Pengawasan Ketentuan Umum Pengawasan Ketentuan Teknis Pengawasan Administrasi Kontrak dan Teknis Pengujian, Kepanitiaan dan Berita Acara Pekerjaan Selesai Rapat – rapat Secara rinci diuraikan sebagai berikut: E.1.1 Ketentuan Dasar Pengawasan Ketentuan dasar Pengawasan / Supervisi sebagai berikut : PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E-1 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT a. Konsultan supervisi melaksanakan kegiatan supervisi terhadap seluruh kegiatan pelaksanaan dengan menyediakan tenaga, alat dan bahan yang mendukung kegiatan tersebut yang diusulkan pada dokumen usulan teknis. b. Tenaga kerja yang disediakan adalah tenaga ahli dan pendukung yang harus dapat bekerja penuh waktu (full time) setiap hari kerja baik di site kegiatan (lapangan) maupun di kantor yang sifatnyamengurus masalah administrasi. Jadwal penugasan personil, matriks keterlibatan personilterhadap semua kegiatan, Jadwal Rencana Kerja (Kurva-S) dan struktur organisasi dibuat dan harus disesuaikan dengan pelaksanaan pekerjaan fisik konstruksi. c. Konsultan harus menyediakan kantor, mess, kendaraan dan peralatan kantor lainya yang mendukung pekerjaan pengawasan, yang kesemuanya harus selalu dalam kondisi terbaik sehingga siap untuk dipakai kapanpun. d. Mengendalikan kegiatan lapangan dan pengawasan pelaksanaan untuk kelancaran dan terpenuhinya syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan Pengawasan. Menyiapkan organisasi dan pengisian personil lapangan (tenaga ahli dan tenaga pendukung) sesuai dengan Kriteria KAK untuk bisa melaksanakan fungsi manajemen proyek secara efektif. e. Melakukan pengendalian dan pengawasan pekerjaan secara terusmenerus melalui koordinasi yang meliputi persetujuan (Approval), tidak setuju (Disapproval) dan koreksi terhadap pelaksanaan pekerjaan kontraktor serta melalui mekanisme pelaporan progress pekerjaan. f. Penugasan Konsultan untuk pelaksanaan pekerjaan pengawasan bersifat Task Concept yaitu konsultan supervisi bertindak atas nama Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) melakukan pekerjaan mulai dari perubahan desain sesuai dengan kebutuhan lapangan sampai sertifikasi pembayaran prestasi pekerjaan yang diperlukan PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E-2 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT kontraktor untuk mengajukan permintaan angsuran pembayaran hasil pekerjaan. g. Sifat dari task concept adalah tanggung jawab baik kuantitas dan kualitas sepenuhnya berada ditangan konsultan/engineer, sedangkan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) hanya sebagai "administer" atau pengendalian kegiatan.. E.1.2 Ketentuan Umum Pengawasan Ketentuan Umum Pengawasan / Supervisi sebagai berikut : a. Sebelum pelaksanaan dimulai, konsuitan harus melakukan kaji ulang dan melakukan review gambar desain (jika diperlukan), spesifikasi teknis, kuantitas pekerjaan, metoda pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang dibuat dan diserahkan oleh kontraktor pelaksana. b. Hasil review, termasuk didalamnya saran teknis penyempurnaan, perbaikan dan perubahan disampaikan kepada kontraktor pelaksana pekerjaan dan kepada Direksi Pekerjaan (pihak PPTK). c. Sesudah di review, selanjutnya konsultan menyetujui gambar kerja, kuantitas, metoda pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan dari kontraktor. d. Melakukan pengecekan bersama dengan kontraktor terhadap desain serta memberikan persetujuan terhadap desain maupun perubahaannya. e. Konsultan harus mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor pelaksana fisik sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis yang pelaksanaannya,konsultan telah juga harus disetujui. selalu Dalam memberikan masukan/saran/ide yang dapat memperlancar dan mempercepat proses pelaksanaan fisik oleh kontraktor. f. Melakukan pengawasan terhadap jadwal dan rencana kerja yang telah disepakati termasuk PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS didalamnya mengawasi kuantitas E-3 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT (volume) dan kualitas (mutu) pekerjaan dari kontraktor yang dilaksanakan secara terus-menerus setiap saat. g. Melakukan Pengawasan tambahan penyelidikan/penelitian lapangan (sesuai dengan keperluan). h. Melakukan pengecekan alat pengukuran pada saat akan digunakan dan pengukuran dilakukan bersama-sama Pelaksana Fisik (kontraktor) dan Direksi (yang mewakili). i. Memberikan saran dan persetujuan terhadap jadwal pengadaan dan jumlah bahan konstruksi seperti semen, dan Iain-Iain yang diusulkan oleh kontraktor. j. Membantu kegiatan pemeriksaan dan persetujuan terhadap hasil kerja kontraktor yang mencakup hasil pengukuran, perhitungan volume pekerjaan yang akan digunakan pembayaran berdasarkan ketentuan yang sebagai dasar tercantum dalam dokumen kontrak. k. Memberikan saran sehubungan dengan contract change order dan adendum, sehingga diperlukan dapat perubahandibuat perubahan secara kontrak optimal yang dengan mempertimbangkan dana dan waktu pelaksanaan yang tersedia. I. Memberikan saran/rekomondasi secara tertulis kepada kontraktor dan ditembuskan kepada Direksi Pekerjaan melalui Direksi Teknis tentang manajemen konstruksi agar pekerjaan dapat dilaksanakan secara efisien, baik dari segi mutu, waktu dan biaya sesuai ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak. m. Bila kondisi di lapangan memerlukan penyesuaian/perubahan disain, maka konsultan wajib mengadakan revisi disain yang dilengkapi dengan perhitungan/analisis teknis, gambar dan volume. Perubahan Disain tersebut dapat digunakan apabila telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan apabila perubahan tersebut sangat mendasar maka harus mendapat persetujuan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK). PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E-4 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT n. Konsultan supervisi menyetujui progres fisik kontraktor sesuai dengan hasil pelaksanaan fisik di lapangan dalam rangka pembayaran prestasi pekerjaan. o. Konsultan melaporkan secara terus-menerus (berkala) sesuai ketentuan dan standar format isian yang telah ditetapkan (baku), mulai dari laporan harian, mingguan dan bulanan serta termasuk laporan-laporan lainnya sesuai Kerangka Acuan Kerja. Laporan pelaksanaan fisik lapangan tersebut harus ditandatangani oleh pihak konsultan dan pihak kontraktor. p. Melaporkan secara tertulis kepada direksi pekerjaan kontraktor yang ditembuskan kepada direksi pekerjaan konsultan tentang semua permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan fisik maupun keterlambatan penanggulangan dan tindak pencapaian lanjut terget yang dan diperiukan upaya untuk mengatasi hal tersebut. q. Konsultan bersama-sama dengan pihak kontraktor dan pihak direksi pekerjaan kontraktor melaksanakan pengukuran akhir pelaksanaan pekerjaan. kontraktor selanjutnya membuat gambar purna laksana (asbuilt drawing), dan konsultan bertanggung jawab untuk memeriksa dan mengkoreksi seluruh gambar purna laksana (asbuilt drawing) yang dianggap perlu yang telah disiapkan oleh kontraktor. r. Gambar purna laksana (asbuilt drawing) yang telah diperiksa dan dikoreksi selanjutnya disetujui oleh konsultan supervisi. E.1.3 Ketentuan teknis pengawasan Kosultan harus melaksanakan seluruh kegiatan supervisi (pengawasan) dengan mengacu pada hal-hal sebagai berikut : E.1.3.1 Aspek Pelaksanaan Konstruksi terhadap Desain a. Kriteria dan Metode Desain PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E-5 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT Konsultan hams selalu mengawasi pelaksanaan pembangunan konstruksi sehingga harus sesuai dengan apa yang diinginkan dalam desain, spesifikasi konstruksi dan standar yang ditetapkan desain. Modifikasi desain yang disebabkan oleh keadaan lapangan dan persoalan-persoalan konstruksi harus sesuai dengan kriteria desain. Metode pelaksanaan konstruksi, peralatan dan materialnya harus sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Program pengendalian mutu, hasil uji mutu dan ketepatan penyelesaian konstruksi harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Untuk itu, harus disiapkan rencana pengendalian (kontrol) mutu konstruksi dalam rangka pelaksanaan sistem jaminan mutu. Untuk pekerjaan timbunan, harus diperhatikan spesifikasi bahanbahan timbunan, termasuk untuk lokasi-lokasi yang memerlukan pemadatan khusus. b. Perubahan Desain Setiap penyimpangan dari desain asli harus segera dicantumkan pada gambar pekerjaan dan dicatat untuk acuan dimasa mendatang. Informasi yang akan berguna untuk pekerjaan perbaikan, untuk mendeteksi jalur-jalur rembesan, atau untuk pertimbangan-pertimbangan keamanan yang akan datang, misalnya: tipe, kualitas dan merk bahan, gangguan saat pengecoran ditemukan, pelaksanaan beton dan atau Iain-Iain konstruksi. bahan harus timbunan, dicatat Foto-foto dan retakan pada yang catatan gambar-gambar pelaksanaan harus diberi identifikasi yang jelas dan diarsipkan dengan catatan pelaksanaan konstruksi. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E-6 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT Perubahan desain yang mendasar atau perubahan besar terhadap desain asli harus dilakukan oleh pendesain yang ahli, didokumentasikan dengan baik, dan dimintakan persetujuan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK). Perubahan desain harus didukung oleh alasan-alasan yang kuat dari sudut keamanan bendungan, disertai perhitungan analisis berdasarkan data yang relevan, andal dan akurat. Perubahan desain tidak boleh menyimpang dari kriteria, konsepsi, asas/prinsip desain asli. E.1.3.2 Aspek Khusus Pengawasan (Modifikasi Desain) Konsultan harus membuat revisi dan penyesuaian desain dari waktu ke waktu pada saat diperlukan akibat dari adanya temuan atau perubahan lapangan. Tahapan Pekerjaan yang diawasi oleh Konsultan adalah: Pekerjaan Persiapan Lapangan Pelaksanaan setiap kegiatan dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar. a. Tahap Persiapan Sebelum pelaksanaan pembangunan fisik dimulai Konsultan Pengawas harus lebih dahulu memiliki, memahami dan mempelajari Dokumen kontrak/Ielang pelaksanaan dokumen-dokumen lain yang terkait, antara lain : Kerangka Acuan Pekerjaan (KAK) Pekerjaan Pengawasan. Gambar Kerja, Spesifikasi Teknis Pekerjaan Pengawasan Dokumen Perjanjian Pemborongan (Kontrak) pekerjaan fisik yang menjadi lingkup tugasnya, b. Setelah mempelajari dokumen-dokumen yang ada seperti gambar kerja, Spesifikasi Teknis, apabila diperlukan dalam rangka sempurnanya hasil pekerjaan, Konsultan dapat menyampaikan gambar-gambar, detail-detail dan spesifikasi tambahan kepada kontraktor setelah lebih dahulu didiskusikan dengan pihak proyek. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E-7 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT c. PPTK meminta Pelaksana Fisik (kontraktor) untuk membuat usulan rencana kerja secara tertulis, yang harus disetujui oleh Konsultan Pengawas dalam waktu 7 x 24 jam sebelumpelaksanaan dimulai. Usulan rencana kerja harus meliputi bentuk Network Planning, Bar Chart Diagram dan rencana lokasi kegiatan pekerjaan. d. Konsultan Pengawas harus melakukan analisis terhadap usulan rencana kerja sebelum memberikan persetujuan. Analisis tersebut meliputi aspek tenaga kerja, material atau bahan dan peralatan serta aspeknya yang dinilai perlu. e. Konsultan Pengawas memeriksa, memberi pendapat dan memberi persetujuan tentang rencana harian (Request) dan jadwal pelaksanaan untuk mencapai cara kerja yang efektif dan efisien. f. Konsultan Pengawas dapat merevisi gambar desain pelaksanaan yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan atas persetujuan bersama Direksi Pekerjaan. g. Tahap Pelaksanaan Lingkup Pekerjaan Konsultan Supervisi menurut KAK yang dijabarkan secara diagram alir digambarkan seperti terlihat pada Gambar F.1 di bawah ini Mengacu kepada ketentuan – ketentuan seperti tersebut di atas Konsultan menjabarkannya dalam pendekatan dan metodologi pelaksanaan pekerjaan supervisi sebagai berikut: Dalam pelaksanaan tugas Supervisi Teknis, Konsultan menjabarkannya dalam bentuk diagram alir, seperti yang terlihat pada Gambar E.2 Diagram Alir Rencana Umum Kerja Konsultan dan Gambar E.3 Bagan Alir Kegiatan Konsultan Supervisi Teknis dibawah ini. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E-8 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT Mereview gambar desain, spesifikasi teknis, kualitas pekerjaan, metoda pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan Menyetujui gambar kerja, kualitas, metoda pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan Mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis yang telah disetujui Memeriksa kualitas dan kuantitas pekerjaan sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis Menyetujui progres fisik dalam rangka pembayaran prestasi pekerjaan Melaporkan hasil pelaksanaan supervise konstruksi secara berkala kepada dirksi pekerjaan Memeriksa dan menyetujui gambar dan kualitas hasil pelaksanaan dan pekerjaan fisik kontraktor Gambar F – 1 DIAGRAM ALIR LINGKUP PEKERJAAN KONSULTAN SUPERVISI PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E-9 CV. Dukungan Manajemen Proyek KARYA CREATIF CONSULTANT Review Design KAK, Kontrak dll Pengawasan Mutu Pengawasan Kuantitas Persiapan Awal / Mobilisasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. PEDOMAN KETENTUAN PENGAWASAN (KAK) Ketentuan Dasar Pengawasan Ketentuan Umum Pengawasan Ketentuan Teknis Pengawasan Administrasi Kontrak dan Teknis Pengujian, Kepanitiaan dan Berita Acara Pekerjaan Selesai Rapat Pelaksanaan Supervisi Teknis Pengendalian Waktu Pengendalian Biaya Laporan Akhir Konsultan Supervisi Sertifikasi dan Pembayaran Serah Terima Pekerjaan Pelaporan Gambar F – 2 DIAGRAM ALIR RENCANA UMUM KERJA KONSULTAN SUPERVISI PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 10 CV. Tahap Pra Konstruksi Mempelajari data dan dokumen kontrak Review rencana kerja kontraktor Review penggunaan peralatan kontraktor Review/evaluasi pengendalian mutu Review desaign dan rekayasa lapangan Provisional Hand Over (PHO) Final Hand Over (FHO) Rencana Mutu Kontrak (bila ada) Supervisi Pekerjaan Persiapan Kontraktor Tahap Mobilisasi Tahap Konstruksi KARYA CREATIF CONSULTANT Pengawasan mutu dan pengendalian volume Rapat bulanan Rapat lapangan Penanganan perintah perubahan Pembinaan administrasi Tim PHO Inspeksi PHO Berita acara PHO Masa pemeliharaan Inspeksi FHO Berita FHO Gambar F – 3 DIAGRAM ALIR KEGIATAN KONSULTAN SUPERVISI PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 11 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT Secara garis besar, Lingkup Layanan Jasa Konsultansi meliputi hal-hal sebagai berikut : Review Design, Pemeriksaan gambar kerja, review spesifikasi teknik, dokumen kontrak kontraktor Pengawasan Teknis Sertifikasi perkembangan fisik konstruksi dan pembayaran Pelaporan dan evaluasi proyek Mempersiapkan serah terima pekerjaan Persiapan kegiatan pemeliharaan dan pasca konstruksi Merekomendasikan tindak lanjut yang diperlukan di lapangan Tugas dan Kewajiban Tim Konsultan Pengawas / Supervisi Konstruksi adalah meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Selama Pelaksanaan pekerjaan, Konsultan Pengawas harus mengadakan penilaian rencana kerja paket-paket pekerjaan (work package) yang diusulkan oleh kontraktor. Evaluasi dan penilaian meliputi urutan-urutan kerja, metode kerja, rencana alokasi waktu, alokasi bahan/material, alokasi tenaga kerja dan peralatan kerja. 2. Setelah diadakan koreksi dan masukan seperiunya oleh Konsultan Pengawas. Konsultan pengawas memberikan persetujuan rencana kerja. 3. Selanjutnya Konsultan Pengawas melakukan pengawasan dan pengendalian agar paket yang sudah disetujui dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana, atas persetujuan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK). 4. Pengawasan dan pengendalian meliputi jumlah dan kualitas material/bahan, peralatan.tenaga kerja dan jadwal pelaksanaannya. Khusus untuk pengawasan bahan/material harus dipahami betul pengujiannya karakteristik seperti PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS dan tertuang metode di pengawasan dalam dan persyaratan E - 12 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT bahan/material pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat pekerjaan pembangunan. 5. Konsultan Pengawas harus menolak bahan/material, peralatan dan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan ketentuan. 6. Bersama-sama Pelaksana Fisik (kontraktor) dan Direksi (yang mewakili) melakukan pengukuran dan menyepakati hasil pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak pelaksanaan fisik. 7. Mencatat semua hasil pengukuran besaran/volume pekerjaan yang diperlukan untuk pembayaran dengan menggunakan formulir yang lazim dan disetujui oleh Direksi dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK). 8. Melaporkan kepada Direksi atas setiap persoalan yang timbul dan potensial sehubungan dengan kontrak dan memberikan pilihan/alternative cara penyelesaiannya. persoalan tersebut dapat berupa kemungkinan anggaran yang tidak mencukupi, kemungkinan terlambat, kualitas yang tidak terpenuhi, dll. 9. Menelaah semua tuntutan pembayaran tambahan atau perpanjangan waktu yang diajukan oleh Pelaksana Fisik dan memberikan saran/pendapat kepada Direksi/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK). 10. Melaksanakan Pemeriksaan secara periodik terhadap bahanbahan bangunan yang digunakan Pelaksana Fisik, dan memberikan rekomendasi persetujuan bahan bangunan yang digunakan sesuai dengan persyaratan teknis yang telah ditentukan dalam kontrak. 11. Melakukan pemeriksaan dan memberikan saran/pendapat atas pekerjaan Pelaksanaan Fisik yang telah selesai secara lengkap untuk dapat dinyatakan diterima oleh Direksi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) guna menetapkan dimulainya masa pemeliharaan. 12. Mengadakan telaah dan saran/pendapat penanganan atas kelainan-kelainan yang mungkin terjadi selama masa pemeliharaan. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 13 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT 13. Mengadakan pengawasan atas ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian/Kontrak. 14. Membuat Laporan-laporan: Laporan Rencana Mutu Kontrak, Laporan Pendahuluan, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, termasuk peta/gambar, Laporan Akhir beserta gambar hasil pelaksanaan Konsultan Pengawas menyiapkan sertifikat prestasi pekerjaan yang diperlukan pemborong untuk mengajukan permintaan angsuran pembayaran hasil kerja termasuk penyediaan material. Angsuran pembayaran ini harus didasarkan pada jumlah yang disetujui dalam rapat yang diselenggarakan setiap akhir bulan antara Konsultan Pengawas, Pelaksanan Fisik dan Direksi Lapangan. Sertifikat prestasi pekerjaan ini harus diserahkan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) untuk pelaksanaan pemeriksaan terakhir. Menyediakan formulir (request) untuk pengajuan atas pelaksanaan setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan. Dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan dilapangan, absensi personil konsultan (time sheet) disetujui oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan mengetahui/disetujui oleh Direksi Pekerjaan. E.2. Pendekatan dan Metodologi Pendekatan dan Metodologi dalam rangka pelaksanaan pengawasan teknis dapat didekati dari aspek-aspek sebagai berikut : E.2.1 Pengendalian Teknis Bertindak untuk dan atas nama Pemberi Tugas, Konsultan Supervisi mengendalikan pelaksanaan fisik yang dilakukan oleh Kontraktor. Lingkup pengendalian antara lain meliputi : PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 14 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT 1. Aspek mutu hasil pekerjaan 2. Aspek volume pekerjaan 3. Aspek waktu penyelesaian pekerjaan 4. Aspek biaya keseluruhan proyek. Semua aspek di atas harus merujuk dan mengikuti ketentuan dan syarat-syarat yang tercentum dalam Dokumen Kontrak. E.2.2 Pengendalian Atas Koordinasi Terkait Konsultan Pengawas dalam rangka melaksanakan tugas pengendalian teknis tersebut di atas berkewajiban mengendalikan proses koordinasi dengan pihak lain yang terkait dalam proyek tersebut. E.2.3 Pengendalian Administrasi Proyek Dalam hal ini, Konsultan berkewajiban merancang, memberlakukan serta mengendalikan pelaksanaan keseluruhan sistem administrasi proyek yang diawasinya, yaitu mencakup antara lain surat-menyurat, memorandum, risalah rapat, laporanlaporan, contoh barang, foto dokumentasi, berita acara, gambar, sketsa, brosur, kontrak, addendum dan hal-hal lain yang dianggap perlu. Langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan Konsultan Pengawas untuk maksud di atas adalah : 1. Mempelajari, menanggapi, memecahkan dan menyelesaikan sampai tuntas maksud dari surat masuk maupun keluar. 2. Memperhatikan memorandum dan risalah untuk pedoman dalam pelaksanaan tugas konsultan. 3. Mempersiapkan dan mengecek contoh barang/bahan agar memenuhi persyaratan yang ditetapkan baik kualitas maupun kuantitas. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 15 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT 4. Membuat foto-foto dokumentasi pada setiap paket pekerjaan. 5. Mempelajari dan mengecek gambar-gambar/sketsa pelaksanaan agar tidak ada penyimpangan sebelum maupun sesudah pekerjaan selesai. 6. Membantu/menyiapkan addendum serta lain-lain yang dianggap perlu. E.2.4 Monitoring dan Manajemen Teknik 1). Fungsi dan Proses Pengendalian Pengendalian/monitoring adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standard yang sesuai dengan sasaran, merancang system informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standard, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standard, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran. Langkah-langkah Proses Monitoring Proyek dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Menentukan sasaran. 2. Menentukan definisi lingkup kerja. 3. Menentukan standard and criteria sebagai patokan dalam rangka mencapai sasaran. 4. Merancang/menyusun sistem informasi, pemantauan, dan pelaporan hasil pelaksanaan pekerjaan. 5. Mengkaji, investigasi dan menganalisis hasil pekerjaan terhadap standard, criteria, dan sasaran yang telah ditentukan. 6. Mengadakan tindakan pembetulan. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 16 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT 2). Teknik dan Metoda Pengendalian Suatu sistem pemantauan dan pengendalian memerlukan perencanaan yang realistis sebagai tolok ukur pencapaian sasaran dan harus dilengkapi dengan metoda yang dapat segera mengungkapkan tanda-tanda terjadinya penyimpangan (bila terjadi). Agar suatu system pengendalian/monitoring dapat bekerja dengan efektif, diperlukan unsur-unsur sebagai berikut : 1. Tolok ukur yang realistis. 2. Perangkat yang dapat memproses dengan cepat dan tepat. 3. Perkiraan yang akurat. 4. Rencana tindakan (Action Plan). Salah satu bagian pengelolaan mutu proyek yang penting adalah menyusun serta menerapkan Program Penjaminan Mutu (Quality Assurance). Tujuan utama kegiatan penjaminan mutu adalah mengadakan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk memberikan kepercayaan kepada semua pihak yang berkepentingan bahwa tindakan yang diperlukan untuk mencapai tindakan mutu produk yang telah dilaksanakan dengan berhasil. Ini semua dapat ditunjukkan dengan catatan dan dokumen yang berkaitan dengan Quality Assurance/Quality Controll (QA/QC). Audit pada aspek mutu perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana Program QA/QC yang telah dilaksanakan. Halhal yang diaudit meliputi : 1. Program menyeluruh untuk mencapai sasaran mutu. 2. Kriteria fit for uses dan aman. 3. Mengikuti peraturan dan prosedur. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 17 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT 4. Memenuhi spesifikasi dan kriteria. 5. Identifikasi dan koreksi kekurangan yang menyebabkan objek tidak memenuhi mutu. 6. Dokumen yang mencatat hasil implementasi program QA/QC. E.2.5 Evaluasi Rencana Konsultan Pengawas melakukan evaluasi atas rencana proyek yang akan dilaksanakan serta menyarankan perubahan/penyempurnaan/ penyesuaian rencana yang perlu dilakukan (bila ada), guna menjamin tercapainya maksud dan tujuan proyek dengan sebaik-baiknya. E.2.6 Verifikasi Hasil Pekerjaan Kontraktor Konsultan Pengawas berwenang dan pada saatnya berkewajiban menyatakan bahwa hasil pekerjaan Kontraktor telah memenuhi semua persyaratan untuk disetujui atau disyahkan oleh Pemberi Tugas. E.2.7 Kontrol Sistematik Terhadap Kegiatan Lapangan Dalam konteks lebih luas, pekerjaan Konsultan Pengawas mengemban juga fungsi kontrol Manajemen Proyek Konstruksi. Sebelum memeriksa hasil pekerjaan, perlu diperiksa dahulu persiapan kerjanya. Persiapan pekerjaan setengah-setengah atau mendadak, mengakibatkan akan dengan cara hasil yang dilakukan perencanaan kerja yang yang tidak memuaskan. Untuk menanggulangi masalah ini, diperlukan suatu kontrol yang sistematik. Pengawas Lapangan perlu menerapkan system yang baik di lapangan. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 18 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT Kontrol yang sistematik terhadap kegiatan di lapangan memiliki 3 (tiga) tujuan, yaitu : 1. Meninjau secara periodik hasil dan kemajuan pekerjaan pada beberapa ruas bidang kegiatan pokok. Bila terdapat kekurangan yang terjadi, maka harus dikembangkan sasaran jangka pendek dan program kerja untuk mengatasinya. 2. Memastikan bahwa pekerjaan pengawasan berjalan secara benar sehingga peringatan secara dini dapat diberikan apabila terjadi sesuatu kesalahan. 3. Mengamankan bahwa biaya sudah dianggarkan oleh proyek tidak dilampaui bila terjadi perubahan kontrak. Bidang-bidang sasaran kegiatan pokok yang perlu dikontrol pada waktu peninjauan di lapangan, antara lain : 1. Pencapaian target fisik. 2. Pencapaian target keuangan. 3. Pengadaan dan pembelian barang, bahan dan peralatan. 4. Pemakaian tenaga kerja dan peralatan yang menjamin efektifitas dan efisiensi kerja lapangan. 5. Pemantapan kerjasama antara pekerja proyek dari seluruh bagian/divisi. 6. Hubungan dengan Pihak Pemilik. Tiap bidang tersebut di atas ditinjau apakah situasinya mantap, kurang memadai atau menunjukkan tendensi yang tidak menggembirakan. Dengan mengetahui keadaan dan situasi masalah dengan benar, maka langkah-langkah yang diambil untuk mengatasinya akan lebih cepat dan efektif. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 19 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT E.2.8 Pengontrolan Proyek Merencana dan membangun adalah suatu aktifitas yang dinamis, dan yang dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor. Karena itu, network/S-Curve Chart yang telah disetujui sebagai pegangan untuk pelaksanaan harus dicek kembali secara periodik : 1. Apakah waktu yang telah direncanakan telah ditepati. 2. Akan ditepati dalam jangka panjang atau pendek. 3. Nantinya akan ditepati (jangka panjang). Bila perlu dapat diadakan perubahan baru untuk mengendalikan jalannya proyek seperti yang dikehendaki. 1. Jarak Waktu Kontrol Jarak waktu kontrol dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam rentang waktu, yaitu: a) 1 – 2 minggu untuk aktifitas-aktifitas yang kritis atau yang mendekati kritis. b) 2 – 4 minggu untuk aktifitas-aktifitas yang tidak kritis. 2. Cara Mengontrol Dibedakan 3 (tiga) cara mengontrol, yaitu sebagai berikut : a) Untuk sebuah aktifitas yang akan dimulai : disajikan langkahlangkah cara mengontrol b) Untuk menguji pekerjaan yang seharusnya sudah dimulai : disajikan langkah-langkah cara mengontrol c) Untuk menguji pekerjaan yang seharusnya sudah selesai : disajikan langkah-langkah cara mengontrol PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 20 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT E.2.9 Fungsi Konsultan Pengawas Fungsi Konsultan Pengawas pada dasarnya dibagi dalam 2 (dua) fungsi, yaitu Fungsi Administratif dan Fungsi Pengawasan (Supervisi). 1). Fungsi Administrasi Fungsi Administratif terdiri dari : 1. Membantu Direksi/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)dalam memahami dan melaksanakan ketentuanketentuan hukum yang tercantum dalam Dokumen Kontrak, terutama yang berhubungan dengan penentuan kewajiban dan tugas Kontraktor. 2. Mengadakan komunikasi surat-menyurat dan membuat memorandum atas pekerjaan konstruksi. 3. Membuat dokumentasi hasil-hasil test pelaksanaan pekerjaan berupa foto dokumentasi yang dibuat sebelum proyek dilaksanakan (mulai), sedang dilaksanakan dan pada saat proyek selesai, serta kejadian lapangan lainnya. 4. Menyiapkan dan menyampaikan laporan pekerjaan secara berkala. 5. Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan “Contract Change Order” dan “Addendum” sehingga perubahanperubahan kontrak yang diperlukan dapat dibuat secara optimal dengan mempertimbangkan semua aspek yang ada. 2). Fungsi Pengawasan (Supervisi) Fungsi Pengawasan (Supervisi) meliputi : 1. Membantu Kegiatan Direksi/Pejabat Pejabat (PPTK) melaksanakan dalam Pelaksana tugas Teknis dan kewajibannya mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 21 CV. pekerjaan dapat persyaratan dan diselesaikan KARYA CREATIF CONSULTANT sesuai ketentuan-ketentuan dengan yang desain, tercantum dalam Dokumen Kontrak serta Jadwal Waktu yang telah ditetapkan. 2. Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan secara terperinci untuk mendukung Review Design (bila ada), membantu Direksi/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)sehingga perubahan desain tersebut dapat dilaksanakan. 3. Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran dan perhitungan volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar pembayaran didasarkan kepada ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak. 4. Meninjau pengadaan personil dan peralatan Kontraktor apakah sesuai dengan kebutuhan yang disyaratkan. 5. Memantau dan mengecheck pengendalian mutu dan volume pekerjaan untuk Sertifikasi Pembayaran Bulanan “(Monthly Certificate (MC)”. 6. melakukan pengecheckan dan persetujuan Gambar Terlaksana (“As Built Drawing”). 7. Mambantu Direksi/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)dalam menyiapkan pelaksanaan “Provisional Hand Over (PHO)” dan pada beberapa kondisi kontrak juga “Final Hand Over (FHO)”. E.2.10 Tanggung Jawab Konsultan Pengawas Konsultan Pengawas bertanggung jawab Direksi/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan penuh kepada (PPTK) bahwa hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor adalah benar-benar sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 22 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT Konsultan Pengawas harus memberikan jaminan segala ijin kerja, persetujuan dari setiap jenis / langkah pelaksanaan, persyaratan konstruksi, mutu hasil pekerjaan, volume pekerjaan, dan persyaratan lainnya, sudah sesuai dengan spesifikasi dan metoda pelaksanaan yang telah disepakati. E.2.11 Pengendalian Mutu Selama periode kontruksi, Konsultan akan senantiasa memberikan pengawasan, arahan, bimbingan dan instruksi yang diperlukan oleh Kontraktor guna menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, tepat kualitas. Aspek-aspek pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan konstruksi antara lain sebagai berikut di bawah ini namun tidak terbatas pada : 1. Peralatan laboratorium dan personil 2. penyimpanan Material / bahan 3. cara pengangkutan material / campuran ke lokasi pekerjaan 4. Pengujian material yang akan digunakan 5. Pengujian rutin laboratorium selama pelaksanaan 6. Tes lapangan 7. Administrasi dan formulir-formulir. Pengendalian kualitas tersebut di atas dapat diuraikan berikut ini : 1). Peralatan Laboratorium dan Personil Peralatan laboratorium yang perlu dipergunakan, seperti disebutkan dalam buku spesifikasi, dan dimungkinkan dapat menggunakan laboratorium / fasilitas pengujian yang berbadan hukum resmi atas persetujuan Pemberi Tugas. Peralatan laboratorium tersebut harus dalam kondisi layak pakai dan telah dilakukan kalibrasi sebelumnya, sehingga hasil PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 23 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT pengujian yang didapat dengan menggunakan alat tersebut dapat mewakili keadaan sebenarnya. Untuk peralatan yang baru, kalibrasi biasanya telah dilakukan oleh Pabrik yang mengeluarkan alat tersebut. Sedangkan untuk alat-alat yang lama, kalibrasi dapat dilakukan dengan instansi-instansi yang berwenang untuk melakukan kalibrasi. Personil/tenaga kerja yang terkait untuk melakukan pengujian harus cukup berpengalaman dan mengenal dengan baik tentang testing laboratoorium maupun lapangan. 2). Penyimpanan Bahan / Material Bahan-bahan harus disimpan dengan suatu cara yang sedemikian rupa untuk menjamin perlindungan kualitas. Bahanbahan yang disimpan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah diperiksa oleh Konsultan. Tempat penyimpanan harus bebas dari tumbuh-tumbuhan dan puing, harus mempunyai drainase yang lancar. Bahan-bahan yang diletakkan langsung di atas tanah tidak boleh digunakan dalam pekerjaan kecuali tempat kerja tersebut telah dipersiapkan dan diberi lapisan atas dengan suatu lapisan pasir atau kerikil setebal 10 cm. 3). Cara Pengangkutan Material/Campuran Konsultan dapat melakukan pembatasan bobot pengangkutan untuk perlindungan terhadap setiap jalan atau struktur yang ada di sekitar proyek. Bilamana terjadi gangguan diantara operasi berbagai pekerjaan, Konsultan akan mempunyai wewenang untuk memerintahkan Kontraktor dan untuk menentukan urutan pekerjaan yang diperlukan guna mempercepat penyelesaian seluruh proyek. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 24 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT 4). Pengujian Material yang Akan Digunakan Semua material dari setiap bagian pekerjaan akan diperiksa oleh Konsultan. Staf Konsultan setiap saat akan membuat rencana untuk memeriksa material yang akan digunakan berdasarkan atas jadwal kerja Kontraktor. Walaupun bahan-bahan yang disimpan telah disetujui sebelum penyimpanan, namun dapat diperiksa ulang dan ditest kembali oleh Konsultan. Material yang akan digunakan harus ditest di laboratorium untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan, dengan jumlah dan jenis test seperti yang disebutkan dalam spesifikasi. 5). Pengujian Rutin Laboratorium Selama pelaksanaan seperti yang disebutkan dalam spesifikasi, bahan-bahan atau campuran-campuran perlu dilakukan pengujian rutin harian atau selama pekerjaan berlangsung, guna menjamin kualitas sesuai persyaratan. Jenis dan frekuensi / jumlah tes rutin ini seperti yang disebutkan dalam spesifikasi. 6). Test Lapangan Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan, produk tersebut perlu diadakan pengujian / test lapangan seperti apa yang disebutkan dalam persyaratan pengujian. 7). Formulir-formulir Pengujian Formulir-formulir pengujian baik untuk testing di laboratorium dan lapangan, menggunakan form yang sudah baku dan disetujui oleh Pemberi Tugas. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 25 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT 8). Pengendalian Kuantitas (Volume) Pengawasan Kuantitas (Quantity Control) adalah pengawasan terhadap bahan-bahan/campuran (atau setiap item pekerjaan) yang dilakukan oleh Kontraktor pada waktu sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaan dan setelah pelaksanaan. Konsultan akan memproses bahan-bahan/campuran berdasarkan : Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi pembayaran. Metoda perhitungan. Lokasi pekerjaan. Jenis Pekerjaan. Tanggal diselesaikannya pekerjaan. Setelah produk pekerjaan memenuhi syarat baik kualitas maupun elevasi dan persyaratan lainnya, maka pengukuran kuantitas dapat dilakukan, sehingga didapat volume pekerjaan yang akurat dan tepat. Dengan demikian volume yang disetujui oleh Konsultan dan akan disertifikasi adalah benar terukur dan dapat dipertanggungjawabkan kepada pemberi Tugas. 9). Pengendalian Waktu Di dalam pelaksanaan proyek, alat berat, tenaga kerja dan jumlah jam kerja hubungannya per dengan hari waktu adalah sangat pelaksanaan erat sekali penyelesaian pekerjaan. Di bawah ini adalah penjelasan bagaimana pengendalian waktu perlu PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS mendapat perhatian agar tidak terjadi E - 26 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT perpanjangan waktu, sehingga tidak terjadi pemborosan waktu, tenaga dan biaya. Schedule Kontraktor Sebelum pekerjaan dimulai Konsultan akan mengecek schedule pelaksanaan yang telah dibuat Kontraktor. Apakah rencana kerja yang ditargetkan sudah layak dan realistis. Misalnya dalam musim hujan, target pekerjaan lebih kecil bila dibandingkan pada musim kemarau. Kemudian apakah metoda pelaksanaan dan urutan kerja Kontraktor sudah sistematis, konsepsional dan benar. Selanjutnya berdasarkan schedule Kontraktor yang sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas, Konsultan Pengawas akan mengendalikan waktu pelaksanaan tersebut. Dari time schedule tersebut bisa dijabarkan ke dalam target harian, sehingga setiap hari apakah target volume tersebut bisa tercapai atau tidak, bila target volume tersebut tidak tercapai maka selisih volume harus diprogramkan/dikejar untuk schedule hari berikutnya. Dengan time schedule yang disebut dan disetujui itu bila dilaksanakan dengan sebagaimana mestinya dan dikendalikan dengan baik maka diharapkan proyek bisa diselesaikan “on schedule”. Sehingga volume pekerjaan yang direncanakan bisa diselesaikan dalam waktu yang ditentukan. Tenaga Kerja Untuk melaksanakan suatu pekerjaan diperlukan sejumlah tenaga kerja, sehingga pekerjaan akan bisa diselesaikan sesuai dengan jadwal/waktu yang ditentukan. Bila pekerjaan diperkirakan tidak bisa diselesaikan sesuai dengan waktu semula, maka tenaga kerja perlu di tambah atau tenaga kerja dua shift atau kerja lembur/overtime. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 27 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT Dengan tenaga kerja yang cukup dan jam kerja yang cukup/efektif maka diharapkan pelaksanaan pekerjaan bisa tepat waktu. Jumlah Jam Kerja Untuk penyelesaian suatu pekerjaan, tergantung pula pada jam kerja per hari. Jumlah jam kerja yang sedikit akan menghasilkan produk yang lebih kecil daripada bila jam kerjanya lebih banyak. Jam kerja perlu disesuaikan dengan kapasitas alat, tenaga kerja, sedemikian sehingga volume pekerjaan yang ditargetkan bisa diselesaikan. Kalau pekerjaan tidak bisa diselesaikan pada siang hari, maka perlu untuk kerja malam/overtime. Untuk administrasi pengendalian waktu, agar pengendalian dapat dicapai secara optimal maka Konsultan akan memenuhi secara sungguh-sungguh “Network Planning” yang umumnya dibuat oleh Kontraktor dengan Metode Lintas Kritis (“Critical Path Method/CPM”). Mengingat sangat pentingnya “Network Planning” ini dalam suatu pekerjaan pengawasan, maka konsultan akan menganalisa secara rutin “Network Planning” dari Kontraktor dan akan membantu Kontraktor dalam mereview dan menyusun kembali “Network Planning” tersebut bila diperlukan. Pengendalian schedule pelaksanaan lainnya dapat menggunakan “Barchart/S-Curve” yang bisa juga dapat digunakan “Vektor Diagram” yang baik dan cocok untuk pekerjaan pengairan karena dapat mengetahui/menunjukkan lokasi dan waktu. Schedule ini, PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 28 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT pada arah “absis” menunjukkan lokasi, sedangkan pada arah “ordinat” menggambarkan waktu. 10). Pengendalian Biaya pelaksanaan Proyek Didalam kontrak pelaksanan pekerjaan tercantum : Biaya Proyek Estimate Quantity / volume pekerjaan Harga Satuan Pekerjaan Guna pengendalian biaya pelaksanaan proyek, hal-hal pokok yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut : Pengukuran hasil pekerjaan, perlu dilakukan dengan akurat dan dibayarkan benar-benar sesuai sehingga volume yang gambar rencana atau dengan terpasang. Dengan demikian volume dalam kontrak tidak dilampaui yang pada akhirnya biaya yang dikeluarkan sesuai dengan yang dianggarkan. Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah diterima dari segi pengukuran kuantitas dan kualitas, sehingga biaya yang dikeluarkan adalah benar-benar untuk pekerjaan yang sudah memenuhi spesifikasi. Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang tercantum dalam kontrak dan harga satuan pekerjaaan yang sudah ada dalam kontrak pelaksanaan, sehingga biaya proyek dibayarkan sesuai dengan item pekerjaan yang ada dalam kontrak. 11) Administrasi Proyek dan Formulir-formulir Sebelum Kontraktor memulai aktivitas konstruksi, Kontraktor akan membuat suatu permohonan secara tertulis kepada Konsultan untuk prosedur konstruksi dan persetujuan pekerjaan dalam tahap yang logis. Untuk maksud tersebut, Konsultan akan : PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 29 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT Menginspeksi dan menyetujui bahan-bahan yang akan digunakan. Menginspeksi dan menyetujui pelaksanaan pekerjaan fisik. Menginspeksi dan menyetujui metode dan ketelitian pekerjaan konstruksi Melaksanakan test-test lapangan. Malaksanakan test laboratorium terhadap sample yang akan diambil dari lokasi kerja Melaksanakan test-test yang lain sesuai dengan spesifikasi Bagian tersebut diatas adalah merupakan sebagian dari administrasi/prosedur proyek yang perlu didukung dengan suatu kelengkapan administrasi proyek, antara lain dalam bentuk formulir/form misalnya, seperti yang ditunjukkan pada Gambar F.11 Kelengkapan Administrasi Proyek. Contoh beberapa form yang diperlukan proyek antara lain dan tidak terbatas pada sebagai berikut dibawah ini : Buku direksi Time Schedule Request & Shop Drawing Record Cuaca Foto Dokumentasi Change Order Addendum Monthly Sertificate (MC) Pemeriksaan Mutu Pemeriksaan Lapangan Defects & Deficiencies (Kerusakan & Ketidaksempurnaan) PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 30 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT 12) Pemeriksaan dan Pembayaran Kontraktor harus menyerahkan suatu nilai estimasi dari pekerjaan yang dilaksanakan kepada Konsultan Pengawas pada setiap akhir bulan yang berjalan atau sesuai aturan pembayaran, yang selanjutnya disebut sebagai “Sertifikat Bulanan (MC) atau Termin”. Format sertifikat bulanan harus sesuai dengan standar atau diusulkan oleh Konsultan Pengawas dan disetujui oleh Pemberi Tugas. Konsultan Pengawas akan memeriksa kemajuan pekerjaan yang diajukan pada sertifikat bulanan dan apabila telah dianggap sesuai dengan sebenarnya yang telah terjadi dilapangan, selanjutnya dapat disetujui untuk ditandatangani bersama oleh Wakil Kontraktor, Konsultan dan Pemimpin Proyek. Sertifikat Pembayaran harus didukung / dilengkapi dengan back-up data yang terdiri dari back-up Quantity Sheet dan back-upQuality Control. 13) Pemeriksaan Pembayaran Akhir Tim pengawasan teknis akan memeriksa kembali seluruh pembayaran yang telah lalu. Pembayaran terdahulu yang sudah disetujui apabila terdapat kesalahan akan dikoreksi pada pembayaran berikutnya/akhir. 14) Prosedur Perubahan (Contract Change Order) Perubahan terhadap Direksi/Konsultan pekerjaan Pengawas atau dapat dimulai Kontraktor dan oleh harus disetujui dengan suatu perintah perubahan yang di tanda tangani oleh kedua belah pihak. Jika dasar pembayaran yang diterapkan dalam suatu perintah perubahan tersebut menyajikan suatu perubahan dalam struktur harga satuan PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 31 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT jenis penbayaran atau suatu perubahan yang diperkirakan dalam jumlah kontrak cukup besar, maka perintah perubahan harus dirundingkan dan dirumuskan dalam suatu Addendum. 15) Sertifikat Penyelesaian Akhir Bila Kontaktor menganggap pekerjaan akan selesai, termasuk semua kewajiban dalam masa pelaksanaan, maka Kontraktor harus membuat permohonan untuk Serah Terima Pertama, umumnya pada tingkat penyelesaian fisik mencapai 97 % (Provisional Hand Over / PHO). Setelah penyelesaian dari setiap pekerjaan yang diminta oleh Panitia Serah Terima, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan akhir terhadap pekerjaan tersebut, maka Konsultan membantu mempersiapkan sertifikat akhir. 16) Pernyataan Perhitungan Akhir Kontraktor harus membuat permohonan untuk pembayaran perhitungan akhir, bersama-sama dengan semua rincian pendukung Pengawas. sebagaimana Setelah diperlukan peninjauan kembali oleh Konsultan oleh Konsultan Pengawas dan jika diperlukan, amademen oleh Kontrator, Konsultan Pengawas akan mengeluarkan suatu pernyataan perhitungan akhir yang disetujui untuk pembayaran oleh Pemberi Tugas. 17) Addendum Penutup Berdasarkan pada rincian pernyataan Konsultan Pengawas mengenai perhitungan akhir. setelah memperoleh tanda tangan Kontraktor, Konsultan Pengawas akan menyampaikan addendum penutup tersebut kepada Pemberi Tugas untuk ditandatangani bersama-sama dengan pernyataan perhitungan akhir yang disetujui. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 32 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT 18) Dokumen Catatan Proyek Kontraktor harus memelihara suatu catatan yang cermat tentang semua perubahan dalam dokumen kontrak dan dokumen catataan proyek selama pelaksanaan pekerjaan. 19) Serah Terima Pekerjaan Konsultan memberikan pengarahan, petunjuk dan saran untuk membantu Direksi menyusun rencana serah terima pekerjaan (PHO) dari Kontraktor kepada Direksi/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK). Bila Kontraktor menganggap pekerjaan akan selesai, termasuk semua kewajiban dalam perioda / masa jaminan, maka kontraktor harus membuat permohonan untuk serah terima pertama. Setelah penyelesaian dari setiap pekerjaan yang diminta oleh Panitia Serah Terima, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan akhir terhadap pekerjaan tersebut, maka konsultan membantu mempersiapkan sertifikat penyelesaian akhir atau berita acara serah terima pekerjaan. E.3 Pengetahuan Tentang Pekerjaan Fisik Proyek Berdasarkan telaahan Konsultan terhadap desain yang ada, dokumen pelelangan pekerjaan pelaksanaan fisik, konsultasi dengan staf proyek dan hasil peninjauan lapangan, pekerjaan Supervisi Peningkatan Embung Lambeunot (Tahap - II) Kab. Aceh Besar (OTSUS ACEH), secara umum dapat dikelompokkan kedalam 2 (dua) kelompok, yaitu : 1. Pekerjaan Persiapan dan Pekerjaan Sementara 2. Pekerjaan Sipil (Bangunan Utama dan Bangunan Pelengkap) Uraian singkat dari 2 (dua) kelompok kegiatan tersebut disajikan pada butir-butir berikut : PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 33 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT E.3.1 Pekerjaan Persiapan dan Pekerjaan Sementara Pekerjaan Persiapan terdiri dari, penyediaan semua material, tenaga, peralatan, peralatan konstruksi dan barang-barang lain yang dibutuhkan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan pemeliharaan Pekerjaan Sementara dan Pekerjaan Permanen. Pekerjaan Sementara terdiri dari, pembentukan, pendirian, pemasangan, pembangunan, pengaturan, operasi, perbaikan, pemeliharan dan pekerjaan lain dari bangunan sementara, peralatan konstruksi, jalan angkut dan jalan masuk, pemindahan fasilitas umum seperti pipa air, kabel telepon, kabel listrik dan sebagainya. Pekerjaan Sementara pembongkaran, juga penggantian terdiri Pekerjaan dari penghancuran, Sementara setelah penyelesaian dan/atau penghentian Pekerjaan. E.3.2 Pekerjaan Sipil Terdiri dari berbagai item pekerjaan Sipil yang akan dilaksanakan dengan mengacu kepada kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan sebagai berikut: 1) Standar yang Digunakan Pengawasan pekerjaan dan pengujian material yang dilakukan untuk semua jenis pekerjaan pada pekerjaan inin mengacu pada standar antara lain : Standar ASTM (American Sosiety for Testing and Materials) atau standar lain yang setingkat; Standar Nasional Indonesia atau peraturan penggantinya; Kriteria Perencanaan PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 34 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT 2) Supervisi Konstruksi Jenis-jenis pekerjaan yang akan dilakukan pada supervisi konstruksi adalah sebagai berikut: Pengawasan pengujian material di lokasi Pengawasan volume dan mutu pekerjaan; Pengawasan pekerjaan bangunan pelengkap lainya. 3) Pengawasan Pengujian Material di Lokasi Mengawasi pelaksanaan pengujian material sesuai dengan spesifikasi material yang ditentukan, yang berbeda untuk tiap jenis pekerjaan 4) Pengawasan Mutu Pekerjaan Item Pekerjaan Utama yang harus diawasi mutu bahan, alat dan prosedurnya meliputi: (1) Pekerjaan Beton, pengawasan yang dilakukan : Mutu Bahan: Semen a.) Semen harus sesuai dengan persyaratan spesifikasi teknik dan dilengkapi dengan sertifikat lolos pengujian untuk kekerasan (soundness), waktu mengeras (time of setting), kuat tekan (compressive strength); b.) Mengawasi dan memeriksa proses pengangkutan, pemindahan dan penyimpanan semen agar tidak menurunkan kualitas beton. c.) Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan harus berkualitas Portland Cement jenis biasa seperti ketentuan pada NI-8 atau SII 0013 dan atau sesuai dengan Spesifikasi yang ditentukan. Penanganan dan penyimpanan sesuai harus diperhatikan. Semen di gudang harus meiliki tinggi lantai minimal 30 cm di atas permukaan tanah, dan PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 35 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT diatur sedemikian rupa agar tercapai system “fifo” (First in Should be first out), tidak lebih dari 13 zak ditumpuk. Tidak ada semen yang disimpan lebih dari 90 hari digunakan untuk pekerjaan pokok kecuali pengujian membuktikan bahwa semen tersebut masih memuaskan. Bila diperbolehkan di dalam spesifikasi, bisa digunakan campuran untuk peningkatan beton dan kemudahan pengerjaan. Bahan tambahan gelembung udara (air entraining admixture) harus dipergunakan disemua beton, yang memenuhi syarat ASTM C 260 atau yang setara. Aditif a.) Menentukan penambahan aditif bila diperlukan; b.) Mengawasi dan memeriksa proses pengangkutan, pemindahan dan penyimpanan aditif agar tidak menurunkan kualitas beton. Agregat Halus dan Kasar a.) Mengawasi produksi dan pengujian agregat halus di quarry dan mengawasi pengujian agregat di laboratorium lapangan; b.) Mengawasi dan menentukan alat, metode pengolahan dan spesifikasi agregat; c.) Mengawasi pengujian agregat di laboraturium; d.) Mengawasi proses pengangkutan dan pemindahan agregat agar tidak berpengaruh pada mutu beton dan secara periodik melakukan pengawasan pegujian meterial beton. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 36 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT e.) Agregat halus adalah agregat dengan ukuran butiran maksimum 5 (lima) mm, dan butiran ini berisi pecahanpecahan batu. Agregat halus harus bersih, kuat, keras, padat, tahan lama, tidak tertutup lapisan dan harus bebas dari sejumlah bahan yang tidak diinginkan. Agregat halus harus diuji dengan natrium sulfat sesuai dengan SII 0088 lima kali dan kehilangan maksimum tidak boleh lebih dari 10 %. Agregat halus harus bergradasi uniform dan bila diuji sesuai dengan PBI 1971, NI-2 akan menghasilkan data sebagai berikut : Agregat halus yang tinggal di atas saringan 4 mm, kurang dari 2 % berat. Agregat halus yang tinggal di atas saringan 1 mm, kurang dari 10 % berat. Agregat halus yang tinggal di atas saringan 0,25 mm, diantara 85 % - 95 % berat. f.) Agregat Kasar adalah agregat dengan ukuran butiran minimum 5 (lima) mm dan dengan gradasi teratur dari 5 (lima) mm sampai ukuran terbesar yang dibutuhkan pekerjaan beton, yang terdiri dari batu, kerikil dan material dari batu, kerikil dan material lemban lain yang pecah atau bulat. Agregat kasar harus memiliki gradasi seragam dengan ukuran maksimum sesuai kebutuhan untuk berbagai kelas beton yang sesuai dengan PBI 1971, NI-2. Penanganan dan penyimpanan agregat kasar harus dilakukan sedemikian rupa untuk mencegah segregasi atau masuknya material asing. Air Campuran a.) Mengawasi dan memeriksa kualitas air pencampuran; b.) Air harus bersih dari unsur kimia dan organik yang dapat menurunkan kualitas beton, turbiditas < 2000 ppm, kandungan sulfat < 1 gr/l. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 37 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT Mutu Pekerjaan: Campuran Beton a.) Tipe dan kelas beton yang digunakan sesuai dengan Standart Nasional Indonesia (SNI); b.) Mengawasi dan memberikan keputusan terhadap pengujian Trial Mixes; c.) Mengawasi proses pencampuran sampai pengakutan beton ke lokasi pekerjaan, termasuk memeriksa kondisi peralatan pencampuran, peralatan pendukung, dan alat angkut campuran beton. d.) Beton disusun dari Portland Cement, air, aggregat halus dan kasar dai bahan tambahan yang diaduk rata sampai kekentalan tertentu. Jenis beton ditentukan dalam 4 (empat) kelas dan beton tumbuk, setiap jenis beton digunakan sesuai dengan spesifikasi dan tempat yang diperlihatkan pada gambar konstruksi, secara umum diuraikan di bawah ini : Beton K-225, dipergunakan untuk beton struktur dan gorong-gorong. Beton Kelas B, dipergunakan dimana saja untuk struktur beton bertulang dan tak bertulang. Beton Kelas C, dipergunakan untuk struktur massif. Beton Tumbuk, dipergunakan sebagai lapisan tipis dibawah pondasi telapak, pelat dan tempat lain sesuai dengan gambar konstruksi. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 38 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT Jenis beton berdasarkan kuat tekan pada umur 28 hari dan ukuran maksimum agregat seperti di bawah ini : Kelas Ukuran Max Dari Kuat tekan 28 Perbandingan agregat hari Air / semen (mm) ( kg/cm2) Kelas - 500 25 500 37,50 A 25 350 40 B 31,5 225 45 C 31,5 175 50 D 31,5 125 60 100 60 Beton Tumbuk Besi Tulanqan a.) Mengawasi pengangkutan, penyimpanan dan penempatan besi tulangan pada lokasi pengecoran agar tetap bersih, tidak kotor, berkarat; b.) Material besi tulangan bermutu sesuai spekteknis dengan bentuk tulangan sesuai gambar rencana/gambar kerja; c.) Mengecek sertifikasi mutu besi tulangan dari pabrik dan mengawasi pengetesan dilaboratorium untuk besi yang akan dipasang Kontraktor; d.) Mengecek daftar gambar kontraktor potongan- potongan besi yang akan dipasang; PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 39 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT e.) Melakukan perhitungan volume besi tulangan yang terpasang dan harus sesuai dengan gambar rencana untuk keperluan pembayaran. f.) Persyaratan Material Semua material harus memenuhi ketentuan, dibuktikan dengan Laporan Sertifikat Pengujian. Bagi semua tulangan baja yang digunakan, pengujian meliputi uji kimiawi dan fisik. Batang tulangan beton terdiri dari dua jenis : Ukuran batang kurang dari / sama dengan 12 mm menggunakan batang baja lunak polos dengan tegangan leleh 2.400 kg/cm2 – U – 24. Batang lebih dari 12 mm menggunakan batang baja ulir dengan tegangan leleh 3.900 kg/cm2 – U 39 g.) Pabrikasi dan Pemasangan Pabrikasi Pembengkokan dilaksanakan secara dingin ke bentuk yang ditentukan dalam gambar konstruksi Pemasangan Pemasangan Tulangan dilakukan setelah pabrikasi dilakukan dan disediakan perletakan yang memadai. h.) Pemasangan tulangan hendaknya memperhatikan halhal sebagai berikut Perletakan tulangan hendaknya memperhatikan tebal selimut beton minimum yang diijinkan Sambungan harus berselang sejauh mungkin dan dengan pemisahan minimum tidak kurang dari 40 kali diameter batang PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 40 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT Bekisting a.) Mengawasi kualitas bekisting harus rata dan seragam cukup tebal dan kaku supayatak terjadi pelendutan; b.) Mengawasi pemasangan bekisting supaya tetap kokoh bila beton dituangkan dan sesuai dengan dimensi pada gambar; c.) Mengawasi kondisi bekisting supaya tetap kedap air dan mudah dibongkar bila beton selesai dituangkan dengan menghasilkan permukaan beton expose. Penempatan Beton a.) Mengawasi persiapan pondasi yang sesuai untuk pekerjaan beton; b.) Mengawasi dan memberikan petunjuk pada saat penempatan campuran beton pada berbagai kondisi cuaca dan karakteristik lokasi pekerjaan; c.) Memeriksa dan mengawasi mutu beton yang telah ditempatkan (di cor), mengadakan slum test setiap saat; d.) Melakukan pengukuran hasil pekerjaan dan unsur pekerjaan lain yang termasuk dalam item pengukuran dan pembayaran. Mencampur Beton (Concrete Mixing) Ada tiga cara pencampuran beton yaitu : a.) Mencampur beton dengan Pengaduk Mekanis b.) Mencampur beton dalam truck dan c.) Mencampur beton secara manual. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 41 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT Beton Siap pakai (Ready Mix Concrete) Dalam pekerjaan Supervisi Peningkatan Embung Lambeunot (Tahap - II) Kab. Aceh Besar (OTSUS ACEH) dimungkinkan penggunaan beton siap pakai yang dicampur di mesin pengaduk milik pabrikan, dengan persetujuan tertulis dari Direksi, yang akan diberikan bila Kontraktor dapat menjamin bahwa material yang dipergunakan sesuai dengan Spesifikasi. Peralatan untuk Pengangkutan dan Pengecoran Beton Selama pengangkutan harus diatas sedemikian rupa supaya tidak menyebabkan pemisahan besar dari agregat kasar, kehilangan Slump lebih 2,5 mm, atau kehilangan kandungan udara sebelum pengerasan lebih dari 1 (satu) persen dalam beton pada waktu dituangkan dalam pekerjaan. Pengangkut dan penuangan beton adalah sebagai berikut : a.) Truk Pengaduk Kecepatan aduk teromol = 2 – 4 putaran /menit. Volume Campuran beton dalam teromol tidak boleh lebih dari ketentuan pabrikan dan tidak boleh lebih 70 % volume total teromol. Bila keadaan buruk akibat pengerasan beton terlalu cepat atau suhu udara > 30 0 C, batas akhir penuangan beton < 1 jam. b.) Truk Bukan Pengaduk Bagian dalam harus halus dan kedap air. Harus disediakan tutup terpal untuk perlindungan pada waktu hujan. Harus mengirim beton ke lapangan pekerjaan dalam adonan yang tercampur rata dan seragam PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 42 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT c.) Talang Pengangkutan beton dengan cara ini secara umum tidak diijinkan, kecuali dalam kondisi khusus dengan persetujuan direksi. d.) Pompa atau Penuang Beton Pipa penghantar dipasang sedemikian rupa supaya mudah dibongkar kembali. Pipa diatur selurus mungkin. Pendorong udara tidak boleh dipergunakan kecuali Ujung terbenam paling tidak 2 meter dalam beton segar. Pengecoran Beton Pengecoran beton bisa dilaksanakan setelah semua cetakan beton, pemasangan bagian yang tertanam dan persiapan permukaan pengecoran diselesaikan yang yang berhubungan berhubungan dengan dengan pengecoran diselesaikan oleh kontraktor, diperiksa dan disetujui oleh Direksi. Secara umum pengecoran beton tidak boleh dilakukan dalam hujan atau di dalam genangan air, terutama di dalam air yang mengalir. Fasilitas komunikasi antara mesin pencampur dan lapangan pengecoran harus disiapkan dan dipelihara. Secara ringkas yang harus diperhatikan dalam pengecoran beton adalah. a.) Persiapan pengecoran b.) Suhu beton selama pengecoran maksimum 32 0 C c.) Menghindari pengecoran di dalam air. d.) Pemeliharaan proses pengecoran. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 43 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT e.) Pemadatan beton dengan pemadatan yang sesuai, seperti penggetar (vibrator) Perawatan dan perlindungan Beton Beton yang di Cor harus dirawat sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan untuk mencegah kehilangan kelembaban beton. Beton harus dilindungi dari hujan selama 12 jam, aliran air selama 14 hari dan sinar matahari langsung selama 3 hari setelah pengecoran. Semua beton juga harus dilindungi secara memadai dari lalu lintas, kebakaran atau panas yang berlebihan termasuk panas yang ditimbulan pekerjaan pengelasan baja. Secara umum metode perawatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : a.) Metode Pembasahan b.) Metode Perawatan dengan senyawa kimia c.) Metode Penundaan Pembongkaran Cetakan d.) Metode Perawatan dengan Penguapan. Pengujian dan Pencatatan Beton Pengujian beton yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : a.) Uji Kuat Tekan, dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam AASHTO T23. b.) Uji Slump, dilakukan sesuai dengan ketentuan AASHTO T119 c.) Uji Material Beton Catatan yang teliti dan mutahir yang memperlihatkan tanggal, waktu, keadaan cuaca dan suhu harus disimpan dengan baik. Demikian pula hasil semua pengujian beton PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 44 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT harus dicatat dan harus menunjukkan hasil ini dengan bagian pekerjaan yang diwakili oleh material contoh Cetakan Beton Secara umum pekerjaan ini terdiri dari penyediaan, pemasangan dan pembongkaran cetakan beton yang mempunyai kekuatan cukup dengan semua penyokong, pengikat dan lain-lain yang diperlukan dan sesuai dengan ketentuan dalam spesifiaksi. a.) Kebutuhan Material. Semua material yang dipergunakan dalam cetakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : Kayu harus kuat dan lurus, lebar dan bengkokan, kerusakan dan mata kayu lepas dan diserut halus dan seragam. Cetakan yang digunakan untuk permukaan yang dilewati air dan untuk beton yang paling terlihat harus berdinding plywood yang bebas dari cacat Plywood yang digunakan harus lurus, tidak mengerut dan diproduksi dengan lem tahan air khusus. Lapisan kayu atau lining harus dari jenis dan kualitas sedemikian rupa atau harus dilindungi atau dilapisi agar tidqak ada kerusakan kimawi atau perubahan warna pada permukaan beton yang tercetak. Lapisan dan lining cetakan harus memenuhi ketentuan berikut : PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 45 CV. Perapihan dibutuhkan permukaan tercetak KARYA CREATIF CONSULTANT yang LAPISAN ATAU LINING KAYU dari F1 Tiap Jenis dan Lapisan mutu yang sisetujui diijinkan Direksi Lining diijinkan F2 Tiap Jenis yang disetujui Direksi, Lapisan dan lining Plywood Lapisan diijinkan Baja baja baja Lining baja diijinkan bila disetujui Direksi F3 Lapisan Atau Lining Plywood F4 Lapisan dan Lining Lapisan Baja dan Plywood dengan Lining baja tidak Plastik atau epoksi diijinkan b.) Pemasangan Cetakan Beton Cetakan Beton harus kedap adukan, denganb ukuran, garis dan kemiringan struktur yang benar dengan kekuatan, bentuk dan kehalusan permukaan yang cukup untuk mendapatkan hasil akhir yang benar. Penambat Cetakan terdiri dari baut, klem atau alat lain harus digunakan seperlunya untuk mencegah cetakan berantakan sewaktu pengecoran c.) Pembongkaran Cetakan Beton dan Perancah Penghalang dan perkuatan harus dibongkar pada saat cetakan dibongkar dan tidak boleh ada bagian cetakan kayu yang tinggal dalam beton pembongkaran perancah pada struktur menerus menggantung harus sesuai dengan spesifikasi PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 46 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT (2) Pekerjaan galian dan timbunan tanah, pengawasan yang dilakukan: a.) Menentukan batas, elevasi dan dimensi pekerjaan galian yang dikerjakan kontraktor; b.) Menentukan area pembuangan material hasil galian (Disposal Area); c.) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan galian; d.) Melakukan pengecekan hasil pekerjaan dan pekerjaan lain yang termasuk dalam item; e.) Mengawasi pekerjaan timbunan backfill concrete. Yang termasuk dalam Pekerjaan Tanah adalah pekerjaan galian, pekerjaan pengurukan dan pekerjaan timbunan. a.) Pekerjaan Galian Istilah “Galian” dalam pelaksanaan pekerjaan Supervisi Peningkatan Embung Lambeunot (Tahap - II) Kab. Aceh Besar (OTSUS pembersihan, ACEH) umumnya pengupasan, terdiri dari pendongkelan : (i) dan pengupasan; (ii) galian struktur; (iii) galian saluran, dan (iv) pembuangan dan/atau penumpukan tanah hasil galian. b.) Pembersihan, pengupasan, pendongkelan dan pembongkaran. Pekerjaan ini pada umumnya terdiri dari pembersihan semua pohon, tumbuhan, tonggak, akar, semak-semak, sampah dan barang lain dari kawasan tapak pekerjaan seperti ditentukan. Barang yang diperoleh dari operasi pembersihan tersebut dibakar atau dibuang pada lokasi yang disetujui. Pengupasan pada umumnya dilakukan pada kawasan yang direncanakan untuk bangunan, sesuai dengan PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 47 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT gambar konstruksi, yaitu pembuangan lapisan atas tanah, batu dan benda lain sampai kedalaman 30 cm. Material hasil pengupasan dibuang atau ditimbun pada lokasi yang ditentukan. Setelah pembersihan, bila terdapat akar pohon, perlu dilakukan pendongkelan kemudian dibakar atau dibuang pada lokasi yang ditentukan. c.) Galian saluran dan galian struktur Galian saluran adalah galian yang dilakukan untuk pembentukan penampang saluran sesuai dengan gambar konstruksi, sedangkan galian struktur adalah galian yang diperlukan bangunan/bangunan bawah untuk (sub pekerjaan structure) seperti pondasi. Metode dan peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan galian mengikuti ketentuan didalam spesifikasi teknis, supaya pekerjaan bisa berlangsung dengan efektif dan aman. Berdasarkan material yang digali, pekerjaan galian dapat dibedakan sebagai berikut : - Galian Biasa, adalah galian terbuka dan segala material termasuk tanah, tanah liat, lanau dan lain-lain yang tidak termasuk batu atau karang. - Galian Pasir dan Kerikil, adalah galian terbuka dari pasir, kerikil dan campuran keduanya yang umumnya terjadi akibat penguraian sedimentasi, secara manual yang atau memerlukan menggunakan perkakas. - Galian Padas, adalah galian terbuka dari material padas yang membutuhkan PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS disebabkan penguraian pelapukan dengan yang membongkar E - 48 CV. atau menggunakan KARYA CREATIF CONSULTANT peralatan berat tanpa pengeboran dan peledakan agar berdaya guna sesuai rencana. d.) Timbunan Pekerjaan ini terdiri dari penggangkutan, pengendalian kelembaban, penempatan, penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan butiran lainnya yang diperlukan untuk pembentukan konstruksi menurut garis kelandaian dan ketinggian dan penampang melintang yang diperlukan dalam pekerjaan timbunan tanggul, tanggul bangunan, timbunan jalan dan oprit serta urugan kembali galian strukur. Ada 2 (dua) jenis tanah untuk bahan timbunan, yaitu timbunan biasa (Common Embankment) dan tanah timbunan pilihan (Selected Material). Sifat masing-masing material Common Embankment dan Selected Material adalah : COMMON EMBANKMENT SELECTED MATERIAL Material yang digunakan sebaiknya dipilih tidak termasuk tanah yang mempunyai platisitas tinggi, yang dilklasifikasi sebagai A-7-6 dari persyaratan AASHTO M 145 atau CH dalam klasifikasi tanah “Unified” Apabila harus dilaksanakan pemadatan pada konsdisi jenuh atau banjir, maka material yang digunakan haruslah pasir atau kerikil atau bahan berbutir bersih dengan indeks plastisitas maksimum 6 % Tanah yang pengembangannya tinggi (retakan) yang mempunyai nilai aktif > 1,25 drajat pengembangan yang diklasifikasikan oleh AASHTO T 258 sebagai “sangat tinggi” Semua material harus mempunyai CBR minimum 10 % setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai 100% kepadatan kering meksimum sesuai dengan AASHTO T 99 PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 49 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT atau “luar biasa tinggi”, tidak biasa tinggi”, tidak boleh digunakan sebagai bahan urugan. Material timbunan yang digunakan pada lapisan 30 cm dibawah tanah dasar perkerasan atau bahu hatus mempunyai CBR minimum 6 % setelah peredaman 4 hari bila didapatkan 100 % dari kepadatan kering maksimum (MDD), seperti yang ditetapkan oleh AASHTO T 99. Kepadatan telah harus dites (AASHTO T 191) dengan jarak tidak boleh lebih dari 200 meter sepanjang lokasi timbunan atau pada jarak kurang dari 200 meter, apabila diinginkan oleh konsultan. Contoh tanah pondasi harus diambil tiap jarak 200 meter atau di lokasi-lokasi yang mempunyai jenis tanah yang berbeda dan dilakukan pengetesan sesuai dengan AASHTO T 99 untuk mendapatkan maximum dry Density tanah. Timbunan tidak boleh dilakukan untuk ketebalan tiap lapis lebih dari 20 cm padat atau kurang dari 10 cm padat. Pemadatan hanya dapat dilaksanakan apabila kandungan air berkisar antara 3 % dibawah kadar air optimum (dapat dicari dengan menggunaan AASHTO T 99) sampai 1 % diatas kadar air optimum. Standar pemadatan yang harus dicapai untuk timbunan tanah adalah : PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 50 CV. LOKASI TIMBUNAN KARYA CREATIF CONSULTANT STANDAR PEMADATAN MINIMUM Lapisan lebih dari 30 cm 95 % kepadatan kering dibawah permukaan tanah maksimum (maximum Dry dasar rencana Density) yang ditentukan berdasarkan AASHTO T 99 mengontrol material yang oversize Lapisan samapai dengan 30 100 % kepadatan kering cm di bawah permukaan maksimum (maximum Dry tanah dasar rencana Density) yang ditentukan berdasarkan AASHTO dan mengontrol T 99 material yang oversize Pengendalian mutu yang efektif harus dilakukan untuk memastikan bahwa prosedur pelaksanaan yang baik telah dilaksanakan oleh kontraktor dan kombinasi dengan pengetesan acak terhadap bagian dari pekerjaan yang mewakili untuk dievaluasi agar dipastikan bahwa persyaratan standar telah dicapai dan membuktikan bahwa persyaratan spesifikasi telah dipenuhi. Program Pengambilan Contoh dan Pengetesan dapat dilihat pada tebel di bawah ini : PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 51 CV. URAIAN PEKERJAAN PROGRAM KARYA CREATIF CONSULTANT KONTROL MUTU YANG DIBUTUHKAN Penyiapan Tanah Dasar Mutu Material Timbunan Standar Pemadatan Tanah Timbunan Pondasi timbunan di bawah dengan ketinggian < 1 meter PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS Periksa kepadatan dari kelebihan dari 30 cm pada interval < 200 m dengan menggunakan AASHTO T 191 Tentukan kepadatan kering maksimum (MDD) dari setiap jenis material tanah dasar dengan menggunakan AASHTO T 99 Periksa elevasi dan keratin dari permukaan tanah dasar akhir setiap interval 25 meter Untuk material yang telah disetujui dipaki sebagai timbunan biasa atau timbunan pilihan sedikit 3 contoh yang mewakili dilakukan pengetesan untuk mendapatkan : Plasticity index (AASHTO T 90) Clay content (AASHTO T 88) Activity value CBR setelah 4 hari direndam pada kepadatan kering maksimum (AASHTO T 99 dan T 193) Pengetesan kontrol mutu rutin yang meliputi PI dan Clay Content sedikitnya 1 contoh dari setiap 100 M3 tanah timbunan. Periksa kepadatan setiap lapis timbunan untuk interval < 200 m atau setiap dengan menggunakkan AASHTO T 191 Periksa kepadtan pada 15 cm di atas tanah pondasi setiap interval < 200 meter dengan menggunakan AASHTO T 91 Tentukan kepadatan kering maksimum untuk setiap jenis material pondasi dengan mengguankan AASHTO T 99 E - 52 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT E.3.7 Diagram Alir (Flow Chart) Pekerjaan Untuk memperjelas dan melengkapi suatu gambaran dari tugas dan kewajiban supervisi sehubungan dangan aktivitas dari proyek ini, maka dibuat suatu Bagan / diagram alir pelaksanaan pengawasan beberapa pekerjaan, sebegai berikut ; Bagan alir pengendalian pekerjaan tanah Bagan alir pelaksanaan perkerjaan struktur Bagan alir pelaksanaan pekerjaan saluran samping E.4 Metoda Pelaksanaan Didalam pelaksanaan pekerjaan layanan konsultansi, perlu adanya suatu metoda atau rencana kerja yang konsepsional, efektif dan efisien sedemikian sehingga setiap aktivitas kerja terprogram dengan baik dalam rangka mencapai target sukses pekerjaan. Metoda Pelaksanaan yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan ketentuan dalam kerangka acuan kerja (KAK) Dalam penyususnan rencana kerja antara lain dan tidak terbatas berdasarkan pada : 1. Ruang lingkup pekerjaan 2. Volume pekerjaan 3. Batas waktu 4. Keahlian personil 5. Peralatan yang dipakai 6. Schedule mobilisasi 7. Arahan pemberi tugas 8. Aspek-aspek teknis dan non teknis lainnya Untuk melaksanakan pekerjaan secara tepat dan hasil dengan mutu yang tinggi akan dilakanakan sesuai dengan jadwal kerja yang direncanakan. Rencana kerja disusun dan dilaksanakan berdasarkan PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 53 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT urutan pekerjaan, efisiensi dan waktu pelaksanaannya. Rencana kerja disusun secara sistematis dengan tujuan agar tercapai sasaran dan tujuan pekerjaan ini. Untuk mendapatkan efektifitas tinggi atas input konsultan dan untuk menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien, kita perlu mengikuti suatu perencanan dan pelaksanaan sistem kerja yang baik. Hanya dengan cara ini baik kualitas maupun kuantitas pekerjaan dapat dijontrol sambil menghindari beban pekerjaan puncak yang besar. Beban puncak dalam pekerjaan memerlukan mobilisasi staf tambahan dan pengendalian terhadap proyek dan pada umumnya mengakibatkan berkurangnya kualitas pekerjaan, hal ini diupayakan dihindari. Tugas / aktivitas pokok konsultan supervisi teknis meliputi tahapan utama sebagai berikut ; .4.1 Tugas – 1 :Pendahuluan Kegiatan ini memerlukan tahap awal yang akan dilaksanakaan oleh konsultan. Pada tahap ini, ada 4 (empat) kegiatan dan keluaran yang penting, yaitu Mobilisasi, Persiapan Awal, Pengumpulan Data dan Studi dan Analisa Data. Kegiatan ini sesungguhnya merupakan penyempurnaan dan pemantapan metodologi / rencana kerja maupun isu / masalah yang ada dalam dokumen usulan teknis berdasarkan hasil konsultasi dan masukkan tambahan dari direksi serta instansi terkait lainya baik di lingkungan pemerintah daerah kabupaten/kota, dan propinsi. Berdasarkan pengarahan dan masukkan tersebut akan dipertajam lagi pemahaman tentang isu dan permasalahan pokok yang ada untuk menjadi awal PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS dan asumsi dalam menyusun dan E - 54 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT mengembangkan konsep, metoda, proses serta teknik analissis yang akan digunakan. a). Kegiatan 1-1 :Mobilisasi Mobilisasi pada permulaan pekerjaan akan dilakukan pad minggu pertama penugasan. Selama masa mobilisasi, Team Leader akan berkonsultasi dengan Direkai/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), berkenaan dengan kebijaksanaan dan prioritas pekerjaan. Selain itu, Konsultan akan membuka kantor utama proyek di Daerah Proyek dengan segala perangkatnya, termasuk instalasi komunikasi internet (e-mail). b). Kegiatan 1-2 :Persiapan Awal Segera setelah konsultan mengadakan mobilisasi, dimana Team Leader yang pertama telah dimobilisasi yang kemudian disusul segera personil yang lain sesuai Manning Schedule dan atau kebutuhan aktivitas pekerjaan, team segera mengadakan persiapan awal, antara lain dan tidak terbatas pada : Menata/penyiapan kantor, furniture, perelngkapan kantor (memo lapangan) Mengadakan rapat koordinasi awal seluruh team konsultan Mengadakan kunjungan/koordinasi awal dengan instansiinstansi dan pihak-pihak terkait Penyiapan format/form-form standar yang akan diperlukan/dipergunakan selama periode pekerjaan, antara lain : Form instruksi kepada kontraktor (memo lapangan) Form inspection list (inspeksi harian) Form laporan harian dan mingguan Form quality sheet Form quality control (tes-tes penggendalian mutu) PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 55 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT Form monthly certificate dan lain-lain Pengumpulan data yang tersedia Studi / analisa data yang tersedia Field reconnaissance / site visit Membangun sistem kerja computerized Mempelajari kembali design dan scope pekerjaan fisik c). Kegiatan 1-3 Semua :Pengumpulan Data data yang akan dijadikan dasar/pegangan pelaksanaan pengawasan konstruksi baik teknis maupun umum yang akan dikumpulkan oleh Konsultan untuk dipelajari dan kemudian dilaksanakan. Dokumen yang harus dipunyai oleh Konsultan Pengawas antara lain : Kontrak Konsultan, terutama yang berisi Kerangka Acuan Kerja (KAK), tugas-tugas masing-masing personil dan kewajiban yang harus dilakukan konsultan Kontrak fisik, terutama yang memuat Surat Perjanjian Kontrak, Jangka Waktu Pelaksanaan, Jenis Pekerjaan, Nilai Kontrak, dan lain-lain Spesifikasi teknik Gambar rencana Addendum (bila ada) Buku peraturan dan petunjuk yang diperlukan konsultan dalam menjalankan tugasnya. d). Kegiatan 1-4 Dari semua : Studi dan Analisa Data data yang diperoleh, Konsultan kemudian melakukan studi dan analisa data agar pada saat ke lapangan tidak terdapat kesalahan pengertian atas pekerjaan yang akan diawasi. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 56 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT Studi dan analisa yang dilakukan antara lain : Meneliti kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan dan kualifikasi kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan sebelumnya Mempelajari batas awal dan akhir dan proyek yang akan diawasi Mempelajari kontrak fisik yang memuat nilai kontrak dan jangka waktu pelksanaan, dan lain-lain Meneliti jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan Meneliti jenis kontrak, lump sum atau unit price Memeriksa “time schedule” apakah sesuai dengan waktu kontrak dan tahap pekerjaan Memeriksa metode pelaksanaan (bila sudah disiapkan oleh kontraktor) Dan data lain yang diperlukan E.4.2 Tugas – 2 Tugas :Melakukan Koordinasi konsultan selanjutnya adalah melakukan koordinasi/ koordinasi dengan unit kerja/unit tim lainnya dalam lingkup Universitas Syiah Kuala seperti Direksi/PPTK dan lembaga pengawas internal dan eksternal lainnya, dan Koordinasi dengan Team Konsultan, Tugas koordinasi ini dilakukan oleh Konsultan selama masa pelaksanaan pekerjaan. a). Kegiatan 2-1 :Koordinasi dengan Unsur Proyek Segera setelah mobilisasi, Konsultan segera melapor dan melakukan koordinasi dengan Direksi Fisik. Sesuai dengan ketentuan spesifikasi, sebelum pelaksanaan dimulai, maka Proyek perlu melakukan Rapat Pra Konstruksi (Pre Construction Meeting = PCM) antara Direksi, Konsultan, Kontraktor, Kepala Satuan Kerja. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 57 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT Dalam Pre Construction Meeting tersebut antara lain dibahas : Pekerjaan yang akan dilaksanakan harus sesuai dengan spesifikasi, agar tidak ada kesalahan penafsiran atau keragu-raguan Rencana Kerja dan Metode Pelaksanaan, Sumber Daya Manusia Kontraktor, Jadwal Mobilisasi Orang dan Jenis Peralatan yang akan dimobilisasi, termasuk di dalamnya pengamanan lalu lintas. Isi dokumen kontrak atau spesifikasi, agar didapat keseragaman persepsi atas isi dokumen kontrak/spesifikasi yang mempunyai pengertian luas. Kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh Kontraktor, seperti pembayaran pajak, askes, dan sebagainya. Selama masa pelaksanaan, akan diadakan “Monthly Projek Meeting” antara Konsultan, Kontraktor dan Direksi, untuk mengevaluasi, monitor dan membahas hal-hal antara lain : Kemajuan pekerjaan Informasi-informasi yang perlu disampaikan kepada kontraktor dan atau sebagainya Masalah-masalah yang terjadi di lapangan dan pemecahannya Laporan pelaksanaan pekerjaan yang telah selesai, terutama dari segi mutunya. Rencana kerja kontraktor untuk bulan berikutnya Dan lain-lain Antara Konsultan, Kontraktor dan Direksi di lapangan perlu juga mengadakan Rapat Mingguan, untuk merencanakan program kerja mingguan berikutnya dan mengevaluasi program kerja mingguan sebelumnya, serta hal-hal lain yang dianggap perlu. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 58 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT Bila terjadi hal-hal khusus, misalnya keterlambatan pekerjaan yang cukup signifikasi, maka perlu upaya untuk melaksanakan pekerjaan tersebut dengan “Crash Program” dan lain-lain, untuk itu, pihak Proyek, Konsultan dan Kontraktor perlu melakukan Meeting Khusus, untuk membahas permasalahan yang ada dan mencari solusi yang terbaik. b). Kegiatan 2-2 :Koordinasi dengan Team Konsultan Dalam melaksanakan tugas pengawasan teknik pekerjaan jalan, team konsultan selain akan melaksanakan tugasnya dengan job description pada term of reference, juga perlu ada koordinasi Team Leader dengan stafnya, seperti antara lain dan tidak terbatas pada : Rapat rutin mingguan, membahas laporan mingguan dan bulanan, semula chech list yang telah diisi dan memomemo, lapangan yang telah dikeluarkan. Mengidentifikasi permasalahan, seperti hasil mutu dan pelaksanaan untuk setiap jenis pekerjaan, peralatan dan personil kontraktor. Penjelasan teknis untuk menunjang kelancaran pengawasan pekerjaan Melakukan perubahan bentuk/form/isi dari setiap check liast pekerjaan dan jika diperlukan menambah atau membuat baru sesuai dengan kondisi lapangan. Rencana kerja konsultan dan pembagian tugas secra detail E.4.3 Tugas – 3 :Melakukan Dukungan Manajemen Proyek dan Supervisi Teknis Tugas konsultan selanjutnya adalah melakukan Dukungan Manajemen Proyek dan Supervisi Teknis selama masa pelaksanaan konstruksi fisik. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 59 CV. a). Kegiatan 3-1 KARYA CREATIF CONSULTANT :Melakukan Dukungan Manajemen Proyek Dalam melakukan dukungan manajemen proyek selama masa pelaksanaan, konsultan akan melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : Memberikan pengarahan, petunjuk, dan sasaran kepada kontraktor dengan agar pekerjaan persyaratan, juga dapat dilaksanakan membatu sesuai menyelesaikan masalah teknis di lapngan, antara lain : Dukungan bantuan manajemen proyek dalam perbaikan rencana kerja, metode pelaksanaan dan sebagainya. Dukungan/bantuan manajemen proyek dalam pengendalian pelaksanan pekerjaan Dukungan/bantuan manajemen proyek dalam kegiatan pencapaian sasaran proyek antara lain aspek mutu, waktu, biaya Dukungan/bantuan manjemen proyek dalam membuat dan menyusun administrasi proyek Dan bantuan teknis lain sehubungan dengan pelaksanaan proyek b). Kegiatan 3-2 :Melakukan Supervisi Teknis Sesuai dengan kerangka acuan kerja, secara garis besar konsultan dalam melakukan Supervisi Teknis adalah sebagai berikut ; Pengawasan teknis pengendalian volume dan pengendalian mutu, sertifikasi perkembangan fisik konstruksi dan pembayaran Menyusun rencana serah terima pekerjaan Monitoring dan evaluasi untuk setiap tahapan pelaksanaan kegiatan, dan kunjungan langsung ke lapangan. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 60 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT Konsultan selama periode konstruksi, akan senantiasa memberi arahan, bimbingan dan instruksi yang diperlukan kepada kontraktor guna menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, tepat kuantitas, tepat kuantitas, tepat biaya dan secara administrasi sudah benar dengan berdasarkan dokumen kontrak dan petunjuk teknis lainnya. Secara rinci pekerjaan yang dilakukan pada Tahap Supervisi / Masa Konstruksi adalah sebagai berikut : 1). Tahap Mobilisasi dan Persiapan Lapangan Pada tahap mobilisasi dan persiapan lapangan, hal-hal yang akan dikoordinasikan oleh konsultan antara lain : Memeriksa mobilisasi peralatan apkah sesui kebutuhan Memeriksa semua kualitas bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk konstruksi Memeriksa dan memberikan saran atas manajemen alat berat, termasuk saran akan kapasitas alat minimum yang bisa digunakan, jumlah alat, jenis alat dan penempatan alat. Memeriksa dan memberikan hasil saran atas detail rencana kerja yang diajukan oleh kontraktor, yang meliputi antara lain : metoda konstruksi yang akan digunakan gambar rencana (shop drawing) penentuan / perhitungan volume pekerjaan utama (critical work time) personil kontraktor di lapangan time schedule bar chart, “S” curve, dan sebagainya Bersama-sama kontraktor membuat dan memeriksa formula campuran pekerjaan (job mix formula) untuk PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 61 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT pekerjaan timbunan tanah (bila ada), beton, dan pekerjaan lainya. Detail rencana kerja ini kemudian dibahas bersama antara Kontraktor, Konsultan dan Direksi, yang selanjutnya digunakan sebagai pedoman pelaksanaan 2). Tahap Field Engineering Field Engineering atau Rekayasa Lapangan adalah kegiatan yang dilakukan di lapangan untuk mendapatkan data yang lebih teliti terhadap jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan Field Engineering ini sangat perlu dilakukan, sebab umumnya perencanaan yang dilaksanakan dengan simplified design (perencanaan yang disederhanakan) atau dilakukan beberapa pelaksanaan tahun kemudian mungkin berubah, tidak ada sebelumnya. beberapa Pada kondisi saat yang sesuai lagi dengan kondisi pada saat perencanan dilakukan. Kondisi tersebut misalnya kondisi tanah dasar, kondisi arus lalu lintas, kondisi lingkungan dan sebagainya. Semua perubahan kondisi ini berpengaruh terhadap hasil perencaan, seperti panjang jalan, tebal perkerasan, lebar lajur, dan sebagainya. Untuk itu, dilakukan field engineering agar perubahan-perubahan yang terjadi dapat diantisifasi. Bila terdapat perbedaan antara hasil perencanaan lama yang telah dituangkan ke dalam gambar rencana dengan hasil field engineering, maka perlu dilakukan perubahan desain (review design). Perubahan desain ini dapat berupa pemambahan tabel perkerasan atau perubahan segmentasi pelaksanaan, atau bisa juga muncul item pekerjaan baru disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan saat itu. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 62 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT Hasil field engineering ini dituangkan dalam satu laporan tersendiri untuk selanjutnya diterbitkan addendum kontrak, dan dijadikan pegangan untuk pekerjan selanjutnya. 3). Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Hal – hal yang dilakukan oleh konsultan pada tahap pelaksanaan pekerjaan secara detail adalah sebagai berikut : Mengecek data titik survey dilapngan Melakukan pengawasan terus menerus di lapangan untuk mendapatkan kepastian semua pekerjaan dilakukan sesui dengan persyaratan di dalam dokumen kontrak Memeriksa tes laboratorium dan tes lapangan untuk pekerjaan fisik, juga material yang akan digunakan dan metode kerja untuk mendapatkan kepastian sudah sesuai dengan persyaratan. Menjaga, mengendalikan, mengontrol, memonitoring, mengevakuasi rencana kemajuan pekerjaan yang terbaru berupa bar-chart dan atau metode lain yang digunakan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disetujui. Memeriksa dan menyetujui semua gambar kerja dan detailnya yang diajukan oleh kontraktor, penyesuaian desain bila diperlukan, agar sesuai dengan kebutuhan teknis/lapangan. Memberikan laporan secara berkala semua pengukuran kuantitas pekerjaan yang sudah di tes termasuk penggunaan material, dengan menggunakan bentuk yang sudah disetujui oleh pemberi tugas PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 63 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT Memberikan laporan khusus jika ada masalah yang timbul, dan memberikan rekomendasi pemecahan permasalahan Membantu mempersiapkan semua perubahan (change order) dan membantu pemberi tugas pada saat negosiasi herga dan biaya konstruksi terhadap perubahan kontrak tersebut (bila ada) Mengevaluasi dan membantu mentiapkan rekomendasi bagi pemberi tugas dalam bertindak atas klaim terhadap kontrak, perselisihan, penambahan lingkup pekerjaan kontrak dan perubahan-perubahan lain diluar lingkup pekerjaan yang tercantum dalam dokumen kontrak. Memeriksa rancangan sertifikat pembayaran bulanan yang akan disertifikasikan oleh Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan Direksi. Menyediakan bantuan dan arahan pada saat yang tepat bagi Kontraktor dalam semua masalah yang ada hubungannya dengan dokumen kontrak, pengecekan terhadap survey tanah dasar, tes pengawasan mutu dan masalah lain yang dihubungkan dengan dipenuhinya kontrak dan kemajuan pekerjaan Menjamin penerimaan dan menjaga sebagai laporan tetap, semua jaminan yang diperlukan dibawah syaratsyarat yang tercantum di dalam dokumen kontrak, untuk material dan peralatan yang digunakakan di proyek. Semua material yang digunakan di proyek termasuk sumbernya juga harus disetujui terlebih dahulu Menyediakan informasi yang diperlukan oleh pemberi tugas, menghadiri rapat/pertemuan PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS dan dengan mencatat Kontraktor, semua Direksi dan E - 64 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT Instansi Pemerintah lain serta menyediakan bantuan teknis bila dan kapan diperlukan dalam kaitannya dengan pelaksanaan proyek dan masalah-masalah kontrak. Mendokumentasikan kondisi cuaca harian, kondisi diluar normal lapangan serta peristiwa/ kejadian yang bisa mengakibatkan keterlambatan, dan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah keterlambatan tersebut. Memberikan bantuan saran kepada Direksi dalam menyusun kebijakan dan langkah untuk mencegah dan mengurangi klaim. Membuat laporan bulanan, laporan teknis/khusus dan laporan akhir proyek seperti yang dikehendaki oleh pemberi tugas Pemeriksaan serah terima sementara termasuk penyiapan laporan dan berita acara serah terima sementara yang diperlukan dan menyiapkan sertifikat penerimaan sementara (certificate of provisional Acceptance). E.4.4 Tugas – 4 Selama :Membuat Laporan pelaksanaan laporan-laporan. Jenis pekerjaan, laporan Konsultan yang harus akan membuat disiapkan oleh konsultan adalah sebagai berikut : Sejalan dengan kemajuan dalam pekerjaan, Konsultan menyiapkan dan menyampaikan laporan-laporan kepada PPTK, laporan-laporan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Laporan Pendahuluan (final) 1. Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 65 CV. KARYA CREATIF CONSULTANT 2. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya. 3. Jadwal kegiatan konsultan Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh)hari sejak SPMK diterbitkan. 2) Laporan Bulanan 1. Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan dan program kerja bulan berikutnya 2. Hasil Pemeriksaan dan Persetujuan 3. Masalah dan Upaya Penyelesaian dilapangan 4. Kumpulan Berita Acara Lapangan 5. Foto Pelaksanaan Pekerjaan 6. Laporan harian lapangan (dari referensi buku harian lapangan) 7. Laporan mingguan/bobot mingguan Laporan ini diserahkan setiap bulan (setiap tanggal 2) bulan berikutnya sebanyak 5 (lima) buku. 3) Laporan Akhir (Final) Laporan ini berisikan tentang rangkuman dari seluruh kegiatan pengawasan yang telah dilaksanakan sampai dengan akhir jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, termasuk desain awal dan perubahan desain, dilengkapi dengan tabel inventarisasi penambahan asset dari rencana pelaksanaan dan realisasi pelaksanaan pekerjaan. Perubahan seperti yang disebutkan diatas, perlu dibuatkanrekomendasi (justifikasi teknis) yang meliputi metode dan hasil-hasil survey serta perhitungan dan analisa ekonomi juga kesimpulan dansaran-saran. Konsep laporan ini didiskusikan dahulu dengan pihak Direksi sebelum dicetak. Laporan ini diserahkan sebelum berakhirnya masa kontrak. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS E - 66 CV. PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS KARYA CREATIF CONSULTANT E - 67