peningkatan pengetahuan ibu hamil memilih obat bebas

advertisement
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(2), 219-226
Musdalipah
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MEMILIH
OBAT BEBAS MENGGUNAKAN METODE CBIA
(CARA BELAJAR INSAN AKTIF)
Musdalipah1, Moldefya Wahid Ado2, Mulyadi Prasetyo1
1
2
Akademi Farmasi Bina Husada Kendari
Dinas Kesehatan bagian Gudang Farmasi Kota Kendari
Email : [email protected]
ABSTRAK
Cara Belajar Insan Aktif merupakan metode pendidikan masyarakat yang
berorientasi pada peran aktif peserta didik dalam mencari informasi dan
menumbuhkan sikap kritis serta mengubah perilaku. Tujuan penelitian adalah
mengetahui peningkatan pengetahuan ibu hamil dalam memilih obat bebas
dengan metode CBIA.
Penelitian dilakukan di Puskesmas Perumnas Kota Kendari periode Mei
sampai Juli 2016. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain praexperimental one-group pretest-posttest. Jumlah sampel dalam penelitian ini
adalah 30 responden. Uji awal pretest dilakukan dengan membagikan kuesioner,
selanjutnya pemberian penyuluhan oleh fasilitator, dan diuji kembali dengan
posttest menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik
dengan uji Mc Nemar.
Hasil penelitian menunjukkan pada pretest, responden yang memiliki
pengetahuan kategori baik berjumlah 6 orang (20%) dan kurang berjumlah 24
orang (80%). Pada posttest terjadi peningkatan pengetahuan yaitu responden yang
memiliki pengetahuan kategori baik berjumlah 20 orang (66,67%) dan kurang
berjumlah 10 orang (33,33%). Hasil uji Mc Nemar diperoleh nilai p= 0,0001
(<0,005) menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna pemberian metode
CBIA terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil dalam memilih obat bebas di
Puskesmas Perumnas Kota Kendari.
Kata Kunci : Metode CBIA, Pengetahuan, Ibu Hamil, Obat Bebas.
ABSTRACT
Community Based Interactive Approach (CBIA) was a society learning
method which was be oriented to an active role of the students in search of the
information and grow critical attitude and alter behavior. The purpose of this
study was to determine the improvement of pregnant woman’s knowledge in
choosing a drug-free by using CBIA method.
The study was conducted at the Perumnas health center of Kendari city in
period May to July 2016. The study was a quantitative pre-experimental design
with one-group pretest-posttest. The number of samples in this study were 30
respondents. Pretest initial test conducted by distributing questionnaires, then the
Artikel diterima: 19 September 2016
Diterima untuk diterbitkan: 26 September 2016
Diterbitkan: 5 Oktober 2016
219
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(2), 219-226
Musdalipah
extension services provided by the facilitator, and tested again by posttest
questionnaire. Data were analyzed statistically with Mc Nemar test.
The results showed the pretest, respondents who have good knowledge
categories of 6 people (20%) and less categories of 24 people (80%). At posttest
increased knowledge that respondents who have a good knowledge of the
category of 20 people (66.67%) and less than about 10 people (33.33%). The
result Mc Nemar test obtained by value p = 0.0001 (<0.005) showed that there
was a significant relationship CBIA methods to improvement of pregnant
woman’s knowledge in choosing a drug-free at the Perumnas health center of
Kendari city.
Keywords: CBIA methods, Knowledge, Pregnant woman’s, Drug-Free.
pusat pelayanan kesehatan/ petugas
PENDAHULUAN
Kesehatan ibu hamil adalah
kesehatan.
Lebih
persyaratan penting untuk fungsi
masyarakat
mempraktekkan
optimal dan perkembangan kedua
medication ini, dan lebih dari 80 %
bagian unit tersebut.
di antara mereka mengandalkan obat
menyebabkan
Obat dapat
efek
yang
tidak
dari
60
%
self-
modern (Depkes RI, 2006).
dikehendaki pada janin selama masa
Untuk
melakukan
self-
kehamilan. Selama kehamilan dan
medication secara benar, masyarakat
menyusui,
dapat
mutlak memerlukan informasi yang
mengalami berbagai keluhan atau
jelas dan dapat dipercaya, dengan
gangguan
kesehatan
demikian penentuan jenis dan jumlah
membutuhkan
obat.
hamil
seorang
ibu
menggunakan
suplemen
yang
Banyak
ibu
obat
obat
dan
berdasarkan
pada
periode
yang
diperlukan
harus
kerasionalan.
Pelaku
self-medication
dalam
organogenesis sedang berlangsung
”mendiagnosis” penyakitnya, harus
sehingga risiko terjadi cacat janin
mampu mengetahui jenis obat yang
lebih besar (Depkes RI, 2006).
diperlukan, mengetahui
Pengobatan
sendiri
(self
dari
tiap
obat,
kegunaan
sehingga
dapat
medication) merupakan upaya yang
mengevaluasi sendiri perkembangan
paling banyak dilakukan masyarakat
rasa sakitnya, menggunakan obat
untuk mengatasi keluhan atau gejala
secara benar (cara, aturan, lama
penyakit,
pemakaian) dan mengetahui batas
sebelum
mereka
memutuskan mencari pertolongan ke
220
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(2), 219-226
Musdalipah
kapan mereka harus menghentikan
tercapai secara optimal (Depkes RI,
self medication (Suryawati, 1992).
2008).
Pengetahuan
tentang
obat
Berdasarkan
data
Dinas
bebas sangat penting bagi ibu hamil,
Kesehatan Kota Kendari pada bulan
yang mana apabila salah dalam
Maret 2016, jumlah pasien ibu hamil
pemilihan
sangat
terbanyak pada bulan Februari tahun
berbahaya dan berakibat fatal bagi
2016, yaitu berada pada puskesmas
janin.
perlu
Perumnas berjumlah 114 pasien ibu
dilakukan pemberdayaan ibu hamil
hamil. Sebagai salah satu upaya
dalam
pengetahuan
mendukung kegiatan pemberdayaan
tentang cara pemilihan obat yang
ibu hamil , maka peneliti tertarik
baik dan benar.
melakukan penelitian peningkatan
obat,
Oleh
akan
karena
peningkatan
Aktif
itu
Metode Cara Belajar Ibu
pengetahuan ibu hamil memilih obat
(CBIA)
salah
bebas dengan metode CBIA. Dengan
pemberdayaan
metode CBIA diharapkan mampu
satu
merupakan
kegiatan
masyarakat yang dapat digunakan
meningkatkan
untuk
hamil,
swamedikasi.
merupakan
metode
Metode
ini
pembelajaran
serta
pengetahuan
lebih
kritis
ibu
dalam
memilih obat secara baik dan benar.
untuk para ibu hamil agar lebih aktif
dalam mencari informasi mengenai
METODE PENELITIAN
obat yang digunakan oleh keluarga.
Informasi tersebut berguna bagi para
ibu
antara
lain
agar
mampu
mempertimbangkan promosi iklan
obat di pasaran dan mengelola obat
di
rumah
tangga
secara
benar
mengingat hasil beberapa survey
menyatakan bahwa ibu rumah tangga
adalah
”key
person”
dalam
penggunaan obat. Selain itu juga
agar tujuan self-medication dapat
Penelitian
ini
merupakan
penelitian kuantitatif dengan desain
pra-experimental one-group pretestposttest. One-group pretest-posttest
merupakan
yang
tidak
pembanding
dilakukan
rancangan
penelitian
memiliki
kelompok
(kontrol)
observasi
tetapi
pertama
(pretest) yang memungkinkan untuk
menguji perubahan setelah dilakukan
perlakuan
(posttest)
(Nasir
&
221
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(2), 219-226
Ideputri, 2011). Penelitian dilakukan
di
Puskesmas
Perumnas
Kota
Musdalipah
Data
univariat
dianalisis
secara
bivariat.
Analisis
dan
Kendari pada bulan Mei sampai Juli
univariat menggambarkan variabel
2016.
independen yaitu pengetahuan saat
Pengambillan
menggunakan
sampel
dan
posttest.
Analisis
Purposive
bivariat menggambarkan hubungan
menggunakan
antara variabel independen (metode
kriteria inklusif yaitu Ibu hamil yang
CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) dan
memiliki usia 20-45 tahun. Sampel
variabel dependen (pengetahuan ibu
penelitian ini adalah 30 responden.
hamil dalam memilih obat bebas)
Sampling
metode
pretest
dengan
Bahan dan alat yang digunakan
dengan menggunakan uji Mc Nemar.
adalah paket obat bebas dan lembar
kerja (Kuisioner) untuk masing-
HASIL DAN PEMBAHASAN
masing kelompok dan individual.
A. Analisis Univariat
Untuk
mengetahui
pengetahuan
memilih
ibu
obat
tingkat
hamil
bebas,
Kategori
pengetahuan
dalam
dikelompokkan menjadi 2, yaitu
sebelum
kategori baik jika total skor
perlakuan
diberikan
pretest.
jawaban ≥ 50% dari jumlah soal
Selanjutnya
kemudian
diberikan
yang dijawab benar dan kategori
edukasi dengan metode CBIA. Untuk
kurang jika total skor jawaban
mengukur perubahan pengetahuan
< 50% dari jumlah soal yang
sesudah edukasi diberikan posttest
dijawab benar.
dengan pertanyaan yang sama pada
saat pretest.
1. Pengetahuan saat pretest
Berdasarkan
Tabel
I
Kriteria penilaian didasarkan
menunjukkan bahwa responden
pada 10 pertanyaan yang disediakan
pada saat pretest yang memiliki
pada kuesioner yang diberi skor atau
pengetahuan
bobot dengan menggunanakan skala
sebanyak 6 orang (20%) dan
Guttman yaitu bila jawaban benar
pengetahuan
diberi nilai 1 dan bila jawaban salah
sebanyak 24
kategori
kategori
baik
kurang
orang (80%).
diberi nilai 0.
222
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(2), 219-226
Musdalipah
Tabel I. Distribusi responden Berdasarkan pengetahuan di Puskesmas Perumnas Kota
Kendari Tahun 2016
Pengetahuan
Frekuensi (F) Presentase (%)
Baik
6
20
Kurang
24
80
Jumlah
30
100
2. Pengetahuan saat posttest
Tabel II. Distribusi Responden Berdasarkan pengetahuan di Puskesmas Perumnas Kota
Kendari Tahun 2016
Pengetahuan
Frekuensi (F)
Presentase (%)
Baik
20
66,67
Kurang
10
33,33
Jumlah
30
100
Berdasarkan
menunjukkan
Tabel
bahwa
II
sebanyak 20 orang (66,67%) dan
responden
pengetahuan
pada saat posttest yang memiliki
pengetahuan
kategori
sebanyak 10
kategori
kurang
orang (33,33%).
baik
B. Analisis Bivariat
Tabel III. Hubungan CBIA terhadap pengetahuan ibu hamil memilih obat bebas sesudah
pretest dan sebelum posttest.
Pretest
F
%
Posttest
F
%
Baik
6
20%
20
66,6%
Kurang
24
80%
10
33,3%
Jumlah
30
100%
30
100%
Pengetahuan
Berdasarkan
tabel
menunjukkan
terjadi
pengetahuan
ibu
Nilai (p-value)
0,0001
(<0,005)
III
memiliki pengetahuan yang baik
peningkatan
mengenai obat bebas berjumlah 6
hamil
dalam
(20%) orang dan setelah dilakukan
memilih obat bebas, dimana pada
penyuluhan metode CBIA kemudian
saat pretest jumlah responden yang
dilakukan posttest, diperoleh hasil
223
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(2), 219-226
ibu
hamil
pengetahuan
yang
yang
memiliki
baik
dalam
Musdalipah
obat atau pada lembaran informasi
yang
disertakan
dalam
kemasan
memilih obat bebas menjadi 20
dicantumkan antara lain nama bahan
(66,67%) orang.
aktif baik dalam bentuk tunggal atau
Hasil uji Mc Nemar diperoleh
kombinasi, indikasi, aturan pakai,
nilai p= 0,0001 (<0,005) yang berarti
cara penyimpanan, peringatan serta
ada hubungan pemberian metode
efek samping dan kontraindikasi dari
CBIA terhadap pengetahuan ibu
obat tersebut. Disamping itu juga
hamil dalam memilih obat bebas di
terdapat beberapa tanda peringatan
Puskesmas Perumnas Kota Kendari.
yang harus dibaca dan dipahami dan
Pengetahuan ibu hamil sangat
dipatuhi. Hal ini tentu sangat berbeda
penting mengenai obat-obatan yang
sekali
aman untuk dikonsumsi bagi dirinya
ditayangkan melalui media berupa
sendiri dan janinnya, agar bayinya
iklan atau promosi dari sediaan
dapat
tersebut.
lahir
informasi
yang
tanpa
cacat.
pengetahuan
yang
Dalam kegiatan peningkatan
terjadi merupakan sebuah dampak
pengetahuan menggunakan metode
positif
CBIA yang pertama kali harus
Peningkatan
sehat
dengan
bagi
dunia
kesehatan,
khususnya pada sektor pelayanan
dipahami
kesehatan masyarakat, yaitu salah
informasi secara cepat dan tepat
satunya
dapat
Puskesmas,
dilanjutkan
dan
agar
dapat
dikembangkan
peserta
diperolah
adalah
dari
bahwa
lembaran
informasi
yang
terdapat
dalam
penyuluhan dengan metode CBIA
kemasan
obat
tersebut.
Pada
tersebut.
penilaian terhadap peserta sebelum
Pelaku pengobatan
sendiri
diberikan edukasi (pretest) sangat
(swamedikasi) pada umumnya belum
jelas terlihat bahwa sebagian peserta
memanfaatkan
belum mengetahui bahwa di dalam
informasi
yang
tersedia di dalam kemasan obat.
kemasan
Sesuai
informasi yang harus di baca dan
dengan
ketentuan
yang
dikeluarkan oleh Badan Pengawas
sediaan
obat
tertera
dipahami.
Obat dan Makanan , dalam kemasan
224
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(2), 219-226
Edukasi
dengan
metoda
Musdalipah
jalur
lain
yang
memungkinkan
CBIA menuntut para peserta untuk
(Kemenkes, 2013). CBIA dapat juga
terlibat
mencari
merupakan salah satu upaya dalam
dengan
memberikan informasi dan edukasi
menuliskan kembali bahan aktif dan
kepada masyarakat dalam rangka
kekuatannya dalam lembar kerja
peningkatan penggunaan obat yang
yang disediakan, serta mengenali
rasional.
aktif
informasi
dalam
yang
tersedia
mana bahan utama dan mana bahan
tambahannya.
Selama
Hasil
penelitian
yang
kegiatan
dilakukan oleh Suryawati, (2003)
pengumpulan informasi ini peserta
bahwa metode CBIA terbukti efektif
menemukan bahwa sebagian besar
meningkatkan
obat dalam bentuk sediaan yang
ketrampilan dalam memilih obat,
berbeda seperti tablet atau sirup
meningkatkan efisiensi penggunaan
mempunyai bahan aktif dan takaran
obat
yang sama atau bahan aktif sama
merupakan kegiatan yang disukai
dengan takaran yang berbeda (Helni,
oleh
2014)
Sejalan pula dengan hasil penelitian
Menurut WHO penggunaan
obat
yang
rumah
peserta
dan
tangga
(Suryawati,
dan
2003).
Helni (2014) yang menunjukkan
adalah
adanya pengaruh yang bermakna
penggunaan obat yang sesuai dengan
antara pemberian penyuluhan metode
kebutuhan
dalam
CBIA terhadap pengetahuan dan
jumlah dan waktu yang memadai dan
keterampilan swamedikasi, diperoleh
dengan
nilai value p <0,001.
(Zunilda,
rasional
dalam
pengetahuan
klinis
biaya
2011).
pasien
yang
terendah
Komunikasi,
Informasi dan Edukasi (KIE) kepada
KESIMPULAN
tenaga kesehatan dan masyarakat
dalam
rangka
peningkatan
penggunaan obat yang rasional perlu
ditingkatkan dan dilaksanakan secara
terus menerus melalui beberapa jalur,
seperti organisasi profesi terkait dan
Berdasarkan
hasil
yang
diperoleh, dapat disimpulkan bahwa
ada
hubungan
yang
bermakna
pemberian metode CBIA terhadap
peningkatan pengetahuan ibu hamil
dalam
memilih
obat
bebas
di
225
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(2), 219-226
Puskesmas Perumnas Kota Kendari,
dengan
nilai
value
p=
0,0001
(<0,005).
DAFTAR PUSTAKA
Depkes
RI,
2006,
Pedoman
Pelayanan Farmasi untuk Ibu
Hamil
dan
Menyusui,
Direktorat Bina Farmasi
Komunitas dan Klinik.
Depkes RI, 2008, Modul I :Materi
Pelatihan
Peningkatan
Pengetahuan
dan
Keterampilan Memilih Obat
Bagi Tenaga Kesehatan,
Direktorat Bina Farmasi
Komunitas dan Klinik.
Helni. 2014. Pengaruh metode CBIA
(Cara Belajar Ibu Aktif)
terhadap
Peningkatan
pengetahuan
dan
keterampilan
pada
swamedikasi di kota Jambi.
onlinejournal.unja.ac.id/index.php/h
umaniora/article/download/20
54/1400
(Diakses
15
September
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2013, Daftar Obat
sensial Nasional, Jakarta.
Nasir, A. Abdul Muhith & Ideputri,
M.E. 2011. Buku Ajar
Metodologi
Penelitian
Kesehatan, Mulia Medika :
Yogyakarta
Suryawati, S., 1992. Menuju
Swamedikasi yang Rasional,
Yogyakarta : Pusat Studi
Farmakologi
Klinik dan
Kebijaksanaan
Obat
Universitas Gajah Mada.
Suryawati,
S.,
2003,
CBIA:
Improving the quality of self
Musdalipah
medication through mothers
active learning, Essential
Drugs Monitor No. 32, World
Health Organization, Geneva.
Zunilda
Dj
Sadikin,
2011,
Penggunaan
Obat
Yang
Rasional, J Indon Med Assoc,
vol 61, No.4.
226
Download