Uploaded by User114202

PPT REVIEW JURNAL (Sebastiana Regita 1913020028)

advertisement
Journal of Ethnopharmacology
Curcuma longa L. ameliorates asthma control
in children and adolescents: A
randomized, double-blind, controlled trial
Gabriel Manarina, Daniela Andersona, Jorgete Maria e Silvaa, Juliana da Silva Coppedeb,
Persio Roxo-Juniora, Ana Maria Soares Pereirab, Fabio Carmonaa,∗
Pembimbing:
dr. Danang Ardiyanto
Disusun Oleh:
Sebastiana Regita Kesnawarni
1913020028
INTRODUCTION
• Asma adalah penyakit radang kronis, karakteristik utama dari penyakit ini adalah bronkial hiperresponsif, batasan
variable aliran udara, dan remodeling jalan napas. Gejala klinisnya adalah adanya episode mengi, dispnea, dan batuk.
Penyakit ini menyebabkan morbiditas yang signifikan di seluruh dunia, dan prevalensi meningkat dalam 20 tahun
terakhir.
• Pengobatan asma bertujuan untuk mengontrol peradangan untukjangka panjang, dan meminimalkan gejala dan
memperbaiki fungsi paru-paru. Obat utama yang digunakan untuk pengendalian jangka panjang adalah inhalasi
kortikosteroid dan inhalasi agonis beta-adrenergik kerja lama (LAβAA).
• Curcuma longa L. (kunyit, Zingiberaceae) adalah tanaman yang banyak ditanam di negara asia dan negara tropis
lainnya seperti di negara brazil. Akar C. Longa telah digunakan selama ribuan tahun sebagai obat untuk berbagai
tujuan, termasuk penyakit pernapasan dan yang lebih spesifik digunakan untuk penyakit asma. Namun penggunaan
obat tradisional untuk penyakit asma belum memiliki validasi yang ilmiah.
• Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis bahwa, pada anak-anak dan remaja dengan
asma persisten, pemberian oral dari akar bubuk encapsulated C. longa selama 6 bulan, selain pengobatan standar,
dibandingkan dengan plasebo, akan menghasilkan pengendalian penyakit yang lebih baik.
MATERIAL & METHOD
(Penelitian ini merupakan uji klinis fase 2 yang menggunakan uji double-blind, randomized, placebocontrolled clinical trial)
KRITERIA EKSLUSI
•
KRITERIA INKSLUSI
•
•
Pada anak-anak dan remaja
antara usia 7 - 18 tahun
dengan asma persisten yang
memenuhi syarat.
Mereka direkrut di Klinik
Alergi dari Rumah Sakit das
Clinicas,
Sekolah
Kedokteran Ribeirao Preto,
Universitas Sao Paulo.
•
•
Pasien dengan riwayat alergi atau
hipersensitivitas terhadap kunyit atau
tanaman lain dari famili Zingiberaceae,
Permintaan orang tua
Ketidakpatuhan
yang
signifikan
terhadap pengobatan, yang akan dinilai
oleh para peneliti.
MATERIAL & METHOD
•
Pasien diacak menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang menggunakan C. longa dan kelompok yang
menggunakan plasebo. Daftar pengacakan dibuat di www.sealedenvelope.com.
• Pada penelitian ini pasien menerima bubuk akar C. longa atau plasebo (sekitar 30 mg / kg / hari, dua kali
sehari) selama 6 bulan. Dosis sebagai berikut:
1. Usia 7-10 tahun = 500 mg / hari
2. Usia 11-14 tahun = 750 mg / hari
3. Usia 15-18 tahun = 1000 mg / hari.
Dosis ini menghasilkan sekitar 20, 30, dan 40 mg / kg / hari kurkuminoid.
• Semua data dikumpulkan dalam bentuk kertas dan kemudian diketik ke dalam REDCap (Research Electronic
Data Capture, https: // projectredcap. org). Perbandingan antara dua kelompok dianalisis dengan Fisher's exact
test, Student's t-test, atau uji Mann-Whitney's, menggunakan perangkat lunak Stata SE 14.2 (StataCorp,
College Station, TX) dan Prism 6.0 (GraphPad, LaJolla, CA).
RESULT
Analisis fitokimia menunjukkan bahwa bubuk
akar C. longa mengandung:
Jumlah Pasien:
Karakteristik Pasien :
RESULT
•
•
Secara
keseluruhan,
kedua
kelompok
mengalami perbaikan frekuensi gejala mereka
(Gambar 3A) dan perbaikan pada gangguan
aktivitas sehari-hari (Gambar 3C) ,tapi tidak
ada hubungan yang ditemukan antara kedua
kelompok.
Namun, meskipun terdapat perbaikan pada
kelompok plasebo, pasien yang menerima C.
longa mengalami lebih jarang terbangun
malam hari (Gambar 3B) , lebih jarang
menggunakan SAβAA (Gambar 3D) , dan,
akibatnya, terjadi pengendalian penyakit yang
lebih baik (Gambar 3E) setelah 3 bulan dan 6
bulan pengobatan. Tidak ada perawatan yang
mempengaruhi FEV1 setelah 6 bulan
(Gambar 3F).
DISCUSSION
•
•
Pada penelitian yang lain kurkumin juga dipelajari untuk pengobatan rinitis alergi, pada 241
pasien dengan rinitis alergi yang terdaftar di uji klinis secara acak, tersamar ganda yang
membandingkan efek oral kurkumin atau plasebo, selama 2 bulan. Pasien yang menerima
kurkumin mengalami gejala rinitis alergi yang lebih sedikit (bersin dan rinore).
Dalam studi lain, 77 pasien asma terdaftar dalam uji klinis acak untuk menerima kurkumin
(500 mg, dua kali sehari, selama 30 hari) atau yang tidak menerima kurkumin sama sekali,
selain pengobatan standar. Pengobatan dengan kurkumin menghasilkan pengukuran FEV1
yang lebih tinggi, tanpa efek samping yang buruk.
LIMITATION
•
•
Batasan utama dari penelitian ini adalah tingginya tingkat pasien yang keluar dari penelitian
ini (21/55 pasien, 38%).
Keterbatasan lain adalah dalam penelitian menggunakan akar C. longa dosis rendah. Orang
dapat berspekulasi bahwa, jika dosis yang lebih besar digunakan,terdapat perbedaan pada
aspek lain dapat diamati. Akhirnya, hasil penelitian harus digeneralisasikan dengan hati-hati
untuk pasien asma yang lain karena populasi pasien dari penelitian ini sebagian besar terdiri
dari pasien dengan asma sedang dan berat
CONCLUSION
Kesimpulannya, bubuk akar C. longa, yang diberikan pada
anak-anak dan remaja dengan asma sedang dan berat, selain
pengobatan standar, dibandingkan dengan plasebo,
menyebabkan lebih jarang terbangun di malam hari, lebih
jarang menggunakan SAβAA, dan pengendalian penyakit yang
lebih baik. setelah 3 bulan dan 6 bulan.
TERIMAKASIH
Download