Uploaded by User113850

Pipe Instrument

advertisement
PIPING INSTRUMENT
PIPE
1. Carbon Steel
2. Stainless Steel
3. Dupplex Steel
4. Alloy Steel
5. Galvanized
6. PVC
7. Lined Pipe
FITTING
FLANGE
1. Elbow
2. Tee
3. Reducer
4. Cap
5. Plug
6. Nipple
7. Coupling
8. Union
9. Bushing
10. Cross
1. Plate
2. Slip On
3. Weld Neck
4. Blind
Note :
Panjang : 6 M / pcs
Jenis :
Seamless (Not las)
ERW (Welded)
GASKET
1. Asbestos
2. Spiral Wound
3. Seal Tape
BOLT & NUT
1. Studbolt
2. Nut
INSULATION
1. Rockwoll
2. Calcium
Silicate
Pipe
1. Carbon Steel
Pipa baja karbon yang mudah mengalirkan fluida dengan suhu ekstrem ini cenderung tidak
mudah rusak karena meleleh atau korosi.
Jenis Pipa : Low Carbon Steel (LSC)
Medium Carbon Steel (MCS)
High Carbon Steel (HCS)
Standart Pipa di Pasaran
Pipa baja karbon ternyata tidak menyasar kawasan industri perminyakan dan gas saja. Pipa yang
memiliki kandungan karbon bervariasi ini juga digunakan oleh industri pembangkit listrik dan
bahan kimia. Sesuai permintaan industri dan juga kebutuhan di rumah tangga, pipa baja karbon
dijual dalam 4 tipe yang berbeda. Berikut spesifikasinya :
 Seamless Carbon Steel Pipes (ASTM SA 106)
Pipa dengan tipe seamless carbon steel pipes ASTM SA 106 sering digunakan oleh industri
besar seperti pembangkit energi dan industri perminyakan. Pipa ini bisa mengangkut bahan
berupa fluida yang panas atau gas yang memiliki tekanan tinggi.
 Seamless Carbon Steel Pipes (ASTM A53)
Sedikit berbeda dengan jenis sebelumnya seamless carbon steel pipes (ASTM A53) lebih
banyak digunakan untuk industri yang berhubungan dengan saluran panas dan tekanan.
Industri penyulingan dan juga penambangan gas bumi yang memiliki tekanan tinggi.
 API 5L Line Pipe
Pipa jenis API banyak digunakan sebagai pipa saluran untuk minyak. Ketebalan dari pipa ini
sekitar 0,205-0,512 inci. Dengan ketebalan ini, pipa tidak akan mudah rusak dan bisa
bertahan hingga puluhan tahun.
 A333 GR 3/6 Carbon Steel Seamless Pipes
Pipa baja karbon terakhir berjenis A333 GR 3/6 carbon steel seamless pipes. Pipa ini terbagi
menjadi 3 tingkatan dan digunakan dibanyak sektor khususnya untuk industri besar seperti
pabrik atau tambang.
Pipe ASTM A106 SCH 40 Seamless 4”
- Jenis Material : Carbon Steel
- Shedulle (Tebal) : 40
Standart schedule pipa CS / Carbon Steel di atur dalam ASME B36.10 yaitu:
SCH 10, 20, 30, 40, 60, 80, 100, 120, 140, 160, STD, XS dan XXS.
- Jenis : Seamless (No Las)
2.
Sta
inle
ss
Ste
el
B
a
han dasar stainless steel adalah besi dengan campuran lain, seperti nikel, molibden, silikon, krom,
dan mangan. Ditambah lagi, mempunyai lapisan protective layer (lapisan pelindung) terbuat dari
campuran krom dan nikel yang menutupi seluruh bagian untuk mencegah besi di dalam stainless
agar tidak berkarat.
Stainless Steel memiliki beberapa sifat fisik dasar, yaitu :





Stainless Steel, bisa ditarik magnet karena mengandung besi di dalamnya
Mudah di bentuk, walaupun terbuat dari baja yang keras dan kuat
Tahan terhadap korosi dan oksidasi
Bukan konduktor panas dan listrik yang baik
Memiliki lapisan kromium yang membuatnya menarik tanpa adanya finishing sekalipun
Jenis Pipa :
1. Austenitik
Stainless Steel ini sering disebut dengan seri 300 dan jenis ini lebih populer dengan 2 jenis lainnya. Memiliki
komposisi 18% krom dan 8% nikel, mangan, dan nitrogen di dalamnya. Stainless jenis ini adalah yang paling
kuat terhadap korosi, tahan terhadap asam, mampu bertahan dari suhu tinggi ataupun rendah sekalipun, dan
mudah dibentuk menjadi apapun.
Austenitik juga terbagi menjadi beberapa tipe, yaitu:
 Tipe 301, 301L, 301LN biasanya digunakan untuk penutup roda kendaraan, Penekan atau
perenggang rem, dan elemen kantor.
 Tipe 302 HQ, Biasanya di gunakan untuk membuat skrup, paku, baut, dll.
 Tipe 303, 303Se, digunakan untuk membuat mur, baut, bushing, serta beberapa komponen listrik
 Tipe 304, 304L, 304H, digunakan untuk perabotan pengolah makanan dan tempat penyimpanan
 Tipe 310, 310S, 310H, sering digunakan untuk peralatan masak karena memiliki daya tahan panas
tinggi
 Tipe 316, 316L, 316H, digunakan juga untuk membuat peralatan pengolah mkanan, peralatan lab,
penghantar panas yang baik
 Tipe 312, biasa di gunakan untuk las spiral, pipa pembakaran, dan bahan bakar
 Tipe 235MA, Biasa digunakan untuk sabuk konveyor serta elemen pemanas listrik
 Tipe 904L, Biasa di manfaatkan untuk wadah pengolah sulfat, fosfat, dan asam asetat.
2. Feritik
Jenis selanjutnya adalah baja stainless feritik yang memiliki tingkat pencampuran karbon sebesar 10,5%, dan
27% kromium. Jenis ini dapat ditarik dengan magnet, memiliki resistansi terhadap korosi yang tinggi, oleh
sebab itu biasa digunakan untuk sistem pembuangan.
Stainless steel jenis ini memiliki fisik yang lebih kuat untuk bahan konstruksi, dan harganya juga cukup
murah disbanding dengan jenis austenitik.
Ada beberapa jenis Feritik, yaitu:
 Tipe CR12, Biasa digunakan untuk membuat peralatan transportasi, peralatan tambang, dsb
 Tipe 409, biasa di manfaatkan untuk sistem pembuangan otomotif
 Tipe 430, Biasa di pakai untuk membuat lapisan pencuci piring, kompor, panel cabinet kulkas atau
pendingin.
3. Martensitik
Jenis stainless steel martensitik memiliki komposisi kandungan karbon yang lebih tinggi dari jenis lain
(antara 0,1 – 1,2%), kromium 18% dan bahan tambahan lainnya seperti nolek dan molibdenum. Memiliki
daya tahan terhadap korosi, dan mungkin bisa diolah menjadi lebih kuat daripada baja jenis austenitik ini.
Ada beberapa jenis martensitic yang kita kenal, yaitu :





Tipe 410, biasanya di gunakan untuk membuat sekrup, baut, bushing, dan katup pompa
Tipe 416, digunakan untuk membuat katup pompa, baut, dan gear.
Tipe 420, digunakan untuk membuat pisau bedah, alat-alat lainnya yang sejenis
Tipe 431, Biasanya di manfaatkan sebagai baling-baling turbin generator dan alat-alat angkatan laut.
Tipe 440, biasa digunakan untuk membuat bola bearing, pisau dengan kualitas tinggi, peralatan
bedah dan pahat.
3. Stainles Steel Dulex
Duplex stainless steel menawarkan ketahanan yang sangat baik terhadap korosi dan kekuatan mekanik yang
sangat tinggi. Ketahanan korosi tinggi dari stainless steel dupleks memastikan waktu aktif yang jauh lebih
banyak daripada baja karbon dan baja tahan karat konvensional, sementara kekuatan mekanis memungkinkan
konstruksi yang lebih ringan, desain sistem yang lebih ringkas dan pengelasan yang lebih sedikit.
Dynamic Forge & Fittings dapat menyediakan nilai saham dupleks berikut:
 Duplex UNS kelas S31803, S32205, F51 dan F60
 Kelas Super duplex UNS S32750, S32760, F53 dan F55
Bahan stok diproduksi, disertifikasi, dan diuji untuk mematuhi hampir semua standar dan spesifikasi
internasional.
Fitting
Jenis Jenis Fitting Pada Pipa
Fitting dibagi dalam berbagai jenis, fitting fitting tersebut akan sangat berperan dalam sebuah sistem pemipaan.
Lalu apakah fitting itu? Fitting adalah salah satu komponen pemipaan yang memiliki fungsi untuk merubah aliran,
menyebarkan aliran, membesar atau mengecilkan aliran. Fitting merupakan salah satu pemain utama dalam
pemipaan, karenanya kita akan selalu menggunakan komponen ini.
1. Fitting Ebow
Elbow adalah jenis fitting yang pertama, elbow merupakan komponen pemipaan yang berfungsi untuk
membelokan arah aliran. Layaknya tikungan kalau kita sedang berada di jalan, tikungan tersebut mau tidak mau
membuat kita berbelok arah ketika melaluinya, begitu pula elbow yang bertugas untuk membelokan aliran fluida.
Elbow terdiri dari dua jenis yang paling umum yaitu 45 dan 90 derajat. Untuk memperoleh sudut di selain sudut
diatas, terkadang elbow tersebut di potong. Atau bisa juga dengan mengunakan dua elbow yang disatukan untuk
memperoleh sudut tertentu.
Dipasaran, elbow dibagi menjadi dua tipe, tipe sort radius dan long radius. Namum umumnya digunakan long
radius, yang memiliki diameter belokan 1.5 kali NPS (nominal Pipe size)nya. Ada pula yang sampai dengan 3D
atau bahkan 6D, yang biasa digunakan untu flare.
Contoh menghitung radius elbow seperti ini, kita menghitung pipa yang dengan diameter 2″. Maka radiusnya
adalah,1.5 x 2″ = 3 ” (76.2 mm), yang dikalikan adalah nominal diameter dari pipa nya, NPSnya, bukan actual
diameter dari pipanya seperti yang peranah saya singgun di sejarah dan teori dasar piping.
Elbow pada umumnya memiliki diameter yang sama antara masukan dan keluaran, walaupun ada juga yang
memiliki ukuran berbeda, yang kita sebut dengan reducing elbow. Selain itu, ada satu komponen fitting yang
mirip elbow, sama sama berfungsi untuk membelokan aliran, namun di buat dari potongan pipa, kita menyebutnya
dengan miter.
2. Fitting Tee
Tee dalam fitting bertugas untuk membagi aliran, adalah koneksi fitting yang memiliki cabang. Biasanya
cabangnya ini ukurannya sama dengan ukuran pipa utamanya, kita menyebutnya dengan straight tee. Sedangkan
kalau berbeda, kita menyebutnya dengan reducing tee.
Seperti kalau di jalan, kalau tee ini kita analogikan sebagai pertigaan. Ngomong tentang pertigaan, berarti tidak
semua nya harus tegak lurus dong? Benar, memang ada tee yang tidak tegak lurus, ia membentuk sudut 45 derajat.
Kita mengenalnya dengan lateral Tee, yang penggunaanya biasanya untuk pressure yang rendah.
Kalau ada pertigaan, berarti ada perempatan dong? loh lama lama ko malah mbahas jalan, nanti bisa bisa nanya
ada lampu merah juga dong.. hehe, sudah cukup sampai di perempatan, kita turun di perempatan. Dalam fitting
juga ada perempatan, kita mengenalnya dengan crosses. Namun pengunaan crosses ini amat sangat jarang,
diperuntukan hanya untuuk space yang terbatas.
3. Fitting Reducer
Reducer, sesuai namanya fitting jenis ini bertugas untuk me-reduce (mengurangi) aliran fluida. Mengurangi disini
bukan seperti valve, tapi ukuran pipanya saja yang berkurang. Jadi reducer ini akan bertugas untuk mengabungkan
dari diameter yang lebih besar ke yang kecil, atau sebaliknya.
4. Stub-in
Stub-in, adalah jenis fitting yang fungsinya mirip dengan tee, yaitu membagi aliran. Bedanya dengan tee, kalau tee
adalah item yang terpisah, ia mengabungkan beberapa pipa. namun kalau stub-in, percabangan langsung dari pipa
utamanya yang fungsinya mengantikan reducing tee.
5. Fitting Cap
Pipe caps fitting berfungsi untuk menghentikan aliran pada ujung pipa, fitting ini di las langsung pada pipa utama.
Ada juga penutup aliran fluida yang dapat di bongkar dan dilepas, namun biasanya menggunakan sambungan
flange, lebih tepatnya blind flange.
6. Nipple
• Barrel Nipple
adalah jenis fitting pipa pendek dengan ulir lancip di luar di setiap ujung dan yang non-ulir di tengah
• Welding Nipple
digunakan sebagai metode lain untuk menghubungkan tube fitting. Nipples jenis ini cocok untuk penggunaan di
bawah kondisi ekstrim getaran, tekanan gelombang dan perubahan suhu
• Swage Nipple
tujuan dasar dari sebuah swage nipple adalah untuk membawa aliran fluida dari satu ukuran pipa yang besar ke
ukuran yang kecil atau biasa disebut swage nipple concentric. Nipple ini tersedia dengan plain, beveled atau
thread ends.
• Hexagon Nipple
tersedia dalam berbagai thread, material dan length
Fitting Pipa Nipple digunakan sebagai komponen sistem pipa dalam berbagai aplikasi industri seperti :
• Kimia industri pengolahan
• Petrokimia
• Farmasi
• Makanan & minuman
• Pulp & kertas
• Pembuatan kapal / laut
• Insinerasi limbah
• Mesin Bangunan
• Arsitektur
• Semikonduktor dll
7. Coupling & Union
Coupling dan union adalah jenis fitting yang cukup variatif. Ya, jenis fitting yang satu ini tersedia dalam berbagai
ukuran tergantung dari bagaimana model pemasangan pipanya. Fungsinya adalah untuk membuat koneksi antara
dua pipa, sehingga wajar sekali dalam penyebutannya disebut dengan coupling.
Adapun modelnya biasa di desain pendek. Sedikit perbedaan antara coupling dan union adalah pada coupling
pemasangan dilakukan semi permanen dimana penyambungannya dilakukan dengan cara di las, maupun dengan
menggunakan mur. Lain halnya dengan union yang memang sengaja dibuat untuk mudah di lepas di bagian
koneksinya.
8. Caps & Plugs
Kedua material tersebut fungsinya adalah sama. Namun dari segi cara pemasangannya berbeda. Caps adalah
bagian fitting yang fungsinya adalah untuk menutup bagian ujung pipa agar air tidak lagi mengalirs.
Namun untuk jenis plugs, fungsinya sama untuk menutup bagian ujung pipa namun dengan cara di pasang stopper
terlebih dahulu di bagian ujungnya. Dari segi kepraktisan bentuknya, caps lebih ringkas namun secara fungsinya
sama saja.
Materi
al,Stan
dart &
Pressu
re
Rating
a.
Mallea
ble
Iron ASTM
A 197
Screw
(Class
150 &
300)
b.
Carbo
n Steel
SGP –
JIS B 2304
- Butt Weld (SGP, SCH 40, 80, XS,XXS, Standart)
- SCH – ASTM A 234
c. Stainless Steel - Screw – ASTM A 269 - Screw (Class 150)
-SCH – ASTM A 403 Butt Weld (SCH 10,20,40)
d. Forged Steel
- CS – ASTM A 105 - Screw (Class 3000, 6000), Socked Weld (Class 3000, 6000)
- SS – ASTM A 182
- Screw ( Class 3000), Socked Weld (Class 3000)
Jenis Pipe Fittings
Butt weld Fittings
Buttweld fitting (BW Fittings) adalah fitting pipa yang bisa dilas dan memungkinkan untuk mengubah arah aliran,
untuk bercabang, mengurangi ukuran pipa atau untuk memasang peralatan bantu. Fitting buttweld dibuat sesuai
dengan ANSI / ASME B16.9.
Forged Fittings
Forged fittings adalah metode pemrosesan dengan menggunakan forging press memberikan tekanan pada logam
kosong, sehingga menghasilkan deformasi plastik untuk mendapatkan sifat mekanik tertentu, bentuk serta ukuran
tertentu.
Bentuk Buttweld Fitting vs Forged Fitting
Buttweld Fitting tersedia dalam bentuk elbow, tee, reducer dan olet. Kelengkapan ini merupakan jenis
pemasangan pipa yang sangat umum serta ditentukan oleh ukuran pipa nominal. Buttweld Fitting menggunakan
pipa seamless atau dilas sebagai bahan awal dan dibentuk dengan melewati beberapa proses untuk mendapatkan
bentuk elbow, tee, reducer dan lain-lain. Buttweld pipe fittings terdiri dari jari-jari panjang siku, reducer
concentric, reducer eccentric, dan tee.
Sedangkan forged fitting memiliki bentuk seperti : elbow, tee, union, coupling, cap, dan lain-lain.
Thread Fittings
Sendi berulir mungkin mewakili metode tertua untuk bergabung dengan sistem perpipaan. Seperti alat
kelengkapan Socket Weld, alat kelengkapan berulir terutama digunakan untuk diameter pipa kecil (Small Bore
Piping); umumnya untuk perpipaan yang diameter nominalnya NPS 2 atau lebih kecil.
Socked Weld Fittings
Mereka lebih mudah digunakan pada pipa ukuran kecil dan ujung pipa tidak perlu dibongkar karena ujung pipa
tergelincir ke dalam soket sendi.
Steel Split Tee
Flange
Hot Induction Bends
Fabricated Steel Pipe Fittings
Cara baca Spesifikasi Fitting :
Elbow
ELBOW 90° LR, ANSI B 16.9, A234 Grade WPB Sch 40, 90° LR Seamless Elbow, butt weld ends, Carbon
Steel
Desc :
- Degrees of Elbow
- Grade Elbow
- Shedule : 40
- No Weld
- Bahan : Carbon Steel
Straight Tee
STRAIGHT TEE, ANSI B 16.9, A403 Grade WP304 Sch 10s, butt weld ends SS304
Desc :
- Straight Tee = Equal Tee
- Material : Stainless Steel 304
- Shedule : 10
Apa perbedaan antara pengelasan Socket dan pengelasan Butt?
Ada berbagai jenis penghubung untuk Pipa Flensa , fitting dan katup: las soket, las butt, ulir dan sebagainya. Dua
di antaranya cukup populer: pengelasan socket dan pengelasan butt. Namun, Anda mungkin bingung tentang mana
yang terbaik untuk proyek konstruksi Anda, karena keduanya tampaknya memiliki pro dan kontra sendiri. Oleh
karena itu, kami telah mengambil tanggung jawab untuk menyusun perbandingan di antara mereka.
Socket Weld (SW)
Mereka diproduksi sesuai dengan ASME B16.11. Dalam pembuatan jenis sambungan ini, pipa akan dimasukkan
ke dalam area pas yang tersembunyi, atau diberi soket sehingga memiliki ujung keran polos. Socket Fitting pipa
las digunakan untuk saluran yang menyampaikan bahan yang mudah terbakar, beracun atau mahal di mana tidak
ada kebocoran yang diizinkan, dan untuk uap 300 hingga 600 psi. Fitting pipa SW adalah keluarga fitting tekanan
tinggi dan mereka tersedia dalam tiga peringkat tekanan: Kelas 3000, 6000 dan 9000.
Butt Weld (BW)
Mereka diproduksi sesuai dengan ASME B16.9. Dalam proses pengelasan butt, setiap ujung katup dipiringkan
agar sesuai dengan ketebalan dan bevel pada pipa. Setelah ini, kedua ujungnya dipotong ke pipa dan dilas. Dalam
hal ini, ketebalannya akan sama dengan pipa. Bahan seperti pipa Titanium, baja dupleks dan paduan berbasis nikel
pada dasarnya dilas butt.
Socket pengelasan VS Butt welding
Alur las dan lapisan las yang berbeda
Dalam proses pengelasan, soket pengelasan membentuk las-fillet. Mempertimbangkan faktor kekuatan pengelasan,
kondisi gaya dan sebagainya, pengelasan butt lebih baik daripada pengelasan socket.
Aplikasi yang berbeda
Karena las soket akan menahan sekitar setengah kekuatan fitting las pantat. Socket Welding terutama digunakan
untuk diameter pipa kecil (Small Bore Piping); umumnya untuk perpipaan yang diameter nominalnya adalah NPS
2 atau lebih kecil.
Deteksi berbeda
Secara umum, persyaratan pengelasan butt lebih tinggi dari persyaratan pengelasan soket serta persyaratan
pengujian. Pengelasan butt harus 100% diuji untuk memastikan tidak ada kebocoran dan perlu untuk melakukan
pemeriksaan radiografi, tetapi untuk pengelasan socket, deteksi partikel magnetik atau penetrasi. deteksi cukup.
(seperti bubuk magnetik dari baja karbon dan penetrasi stainless steel).
Flan
ge
1.
Untu
k
men
yam
bung
pipa.
2. Untuk menyambung valve ke pipa
3. Untuk mempermudah reparasi
Steel Bar
Hot Rolled Steel Sheets
Penggulungan panas terjadi pada suhu di atas suhu
rekristalisasi material. Pada baja, suhu naik di atas 1000 ° C.
Chekered Plate (Bordest)
Plat Bordes Stainless Steel atau Plat Bordes Alumunium yang
seringkali dipergunakan sebagai lantai kendaraan, lantai
bangunan pabrik atau alat-alat olahraga dan lain-lain.
Ship Plate (Metric Size)
Equal Angle Bar
Mild Steel Channel Bar
Wide Flange Beam
 I Beam
 H Beam
Lip Channel
Profile ini bisanya digunakan untuk framing non struktural
seperti gording dudukan sheeting atap dan girt dudukan
sheeting dinding.
Download