Uploaded by angrummaningsih27

Laporan Inventarisasi Tumbuhan Obat di Kecamatan Ketahun. Sulianti Angrum Maningsih (1821160012)

advertisement
EKOLOGI TUMBUHAN
LAPORAN INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN KETAHUN
Dosen Pengampuh:
Dr. Santoso, M.Si
Disusun Oleh:
Sulianti Angrum Maningsih
(1821160012)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Segala puji dan
syukur bagi Allah swt yang dengan ridho-Nya kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan lancar. Sholawat dan salam tetap kami hantarkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad saw dan untuk para keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutnya yang setia
mendampingi beliau. Terima kasih kepada teman-teman dan yang terlibat dalam pembuatan
Laporan Inventarisasi Tumbuhan Obat Di Kecamatan Ketahun ini dengan do'a dan
bimbingannya laporan ini dapat terselesaikan dengan lancar.
Dalam laporan ini, saya menguraikan tentang ”Jenis Tumbuhan Obat serta
Pengolahannya” yang saya ambil melalui wawancara langsung dengan dukun dan internet.
Laporan ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari.
Saya berharap bisa dimanfaatkan semaksimal mugkin.
Tidak ada gading yang tak retak, demikian pula laporan ini. Oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun tetap saya nantikan dan saya harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Wassalamua`laikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Bengkulu, 15 November 2020
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 4
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................................... 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 7
BAB V KESIMPULAN ...................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 15
LAMPIRAN ........................................................................................................................ 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang terkenal karena keanekaragamannya,
salah satunya adalah keanekaragaman hayati (megabiodiversity) khususnya pada tumbuhan.
Keberadaan tumbuhan tersebut ada yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kepentingan
hidup, seperti obat-obatan, kosmetika, bahan pestisida, bahan fungisida (Darma dalam Utami,
2010). Selain itu Indonesia juga memiliki keanekaragaman etnis yang memiliki berbagai
macam pengetahuan. Dari sekian banyak jumlah pengetahuan yang dimiliki oleh setiap
manusia dan masyarakat ada pengetahuan yang menyangkut dengan usaha menghindari dan
cara penyembuhan suatu jenis penyakit secara tradisional. Pengetahuan tersebut yaitu
pengetahuan membuat obat-obatan secara tradisional dengan menggunakan bahan-bahan dari
tumbuhan. Pengobatan ini berbeda dengan sistem pengobatan dan penyembuhan secara
modern yang memanfaatkan tenaga medis dan tenaga ahli serta mempergunakan peralatan
kedokteran yang canggih (Lubis, 1996). Pengetahuan tradisional tanaman obat dan
penggunaannya di masa sekarang tidak hanya berguna untuk konservasi tradisi budaya dan
keanekaragaman hayati tetapi juga untuk perawatan kesehatan masyarakat dan perkembangan
obat di masyarakat setempat. Pengetahuan tradisional tentang tanaman obat mulai muncul
saat manusia belajar bagaimana menggunakan pengetahuan tradisional pada tanaman obat
(Mesfin, 2013). Obat tradisional merupakan bagian dari budaya bangsa dan telah
dimanfaatkan oleh masyarakat indonesia sejak berabad-abad yang lalu. Indonesia memiliki
sekitar 400 suku bangsa/etnis dengan masing-masing etnis dan subetnis budaya memiliki
peradaban dan pengetahuan yang diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya, termasuk
dalam pengobatan tradisional.
Pengobatan tradisional diolah secara turun-temurun dan mempunyai khasiat sebagai obat
serta khasiatnya diketahui dari hasil telaah ilmiah yang secara klinis terbukti bermanfaat bagi
kesehatan berdasarkan resep nenek moyang, adat istiadat, kepercayaan, kebiasaan setempat
dan pengetahuan tradisional. Menurut Dewoto (2007:2005) tumbuhan obat adalah bahan atau
ramuan bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral yang secara turun-temurun
digunakan sebagai pengobatan berdasarkan pengalaman.
Khasiat obat dari tumbuhan sungguh luar biasa. Seiring dengan berkembangnya
teknologi, industri obat telah banyak memanfaatkan berbagai spesies tumbuhan sebagai
1
bahan baku obat, antara lain, sebagai obat malaria, obat sariawan, obat anti diare, obat darah
tinggi dan masih banyak lagi khasiat dari tumbuhan obat yang belum terungkap secara baik.
Di samping itu, semakin banyak masyarakat mengetahui informasi tentang bahaya obat yang
mengandung zat kimia. Maka, semakin banyak juga masyarakat yang mulai beralih pada
pengobatan secara tradisional. Pengobatan tradisional lebih dipilih oleh masyarakat karena
bahan-bahannya mudah dicari dan diracik sebagai bahan pengobatan. Selain mudah
digunakan, tumbuhan obat tidak memiliki efek samping terhadap penggunanya (Nugraha,
2008:3). Pengobatan dengan menggunakan tumbuhan obat tidaklah asing bagi masyarakat
karena sejak dulu hingga sekarang masyarakat telah menggunakan berbagai jenis tumbuhan
obat. Tumbuhan obat dapat tumbuh di perkarangan atau halaman rumah, baik sengaja di
tanam atau tumbuh secara liar (Qomarus, 2009:3).
Saat ini melonjaknya harga obat sintetis yang diracik oleh pabrik dan efek sampingnya
bagi kesehatan meningkatkan kembali penggunaaan obat tradisional oleh masyarakat dengan
memanfaatkan sumberdaya alam yang ada di sekitar. Menurut Dharma (dalam Kuntorini,
2005) Sebagai langkah awal yang sangat membantu untuk mengetahui suatu tumbuhan
berkhasiat obat adalah dari pengetahuan masyarakat tradisional secara turun temurun.
Perkembangan obat tradisional ini dimulai dari ramuan tradisional yang berkembang di
tengah masyarakat, yang kemudian berkembang menjadi suatu ramuan yang diyakini
memiliki khasiat tertentu bagi tubuh manusia. Pemanfaatan tanaman berkhasiat obat di
masyarakat terus berkembang dan diwariskan ke generasi selanjutnya (Wasito, 2011).
Menurut Suryana (2014) kecenderungan akibat derasnya penggunaan obat modern, telah
mendesak pola pengobatan tradisional di masyarakat. Selain itu eksistensi pemanfaatan
tumbuhan obat dizaman modern dimana fasilitas kesehatan sudah mulai memadai perlu
dipertanyakan. Konsekuensinya, pengetahuan masyarakat dalam pengobatan tradisonal
tersebut juga kian luntur bahkan dapat punah. Provinsi Bengkulu memiliki sembilan sub etnis
yang merupakan penduduk asli yaitu, Mukomuko, Pekal, Rejang, Lembak, Pasmah, Melayu
Bengkulu, Serawai, Kaur, dan Enggano.
Suku Pekal adalah suku asli yang menempati Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara. Suku
pekal masih kental dengan adat istiadatnya. Ketahun adalah salah satu kecamatan yang ada di
Bengkulu Utara, yang masyarakatnya masih menjaga tradisi luhur dengan memanfaatkan
tumbuhan sebagai obat untuk mengobati suatu penyakit. Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara dengan dukun (tabib), tumbuhan obat di Kecamatan Ketahun cukup melimpah.
Namun, penelitian tentang tumbuhan obat dan cara pengolahan di daerah tersebut secara rinci
belum teridentifikasi dengan lengkap.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang peneliti dapat merumuskan beberapa rumusan masalah, di
antaranya yaitu:
1. Jenis-jenis tumbuhan obat apa saja yang dimanfaatkan oleh dukun (tabib) di
Kecamatan Ketahun Bengkulu Utara?
2. Bagian tumbuhan apa saja yang digunakan sebagai obat?
3. Bagaimana cara pengolahan dan penggunaan obat tersebut?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat oleh dukun (tabib)
di Kecamatan Ketahun Bengkulu Utara
2. Mengetahui bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat
3. Mengetahui cara pengolahan serta penggunaan obat
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Inventarisasi adalah 1). pencatatan atau
pendataan barang milik kantor (sekolah, rumah tangga dan sebagainya) yang digunakan
dalam melaksanakan tugas; 2). Pencatatan atau pengumpulan data (tentang kegiatan hasil
yang dicapai, pendapat umum, persuratkabaran, kebudayaan dan sebagainya).
Berikut ini beberapa pengertian inventarisasi menurut para ahli:
1. Inventarisasi adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan
pelaporan hasil pendataan dan mendokumentasikannya pada suatu waktu tertentu
(Sugiama, 2013:7).
2. Inventarisasi merupakan kegiatan yang terdiri dari dua aspek, yaitu inventarisasi fisik
dan yuridis/legal. Aspek fisik terdiri atas bentuk, luas, lokasi, volume/jumlah, jenis,
alamat, dan lain-lain. Sedangkan aspek yuridis adalah status penguasaan, masalah
legal yang dimiliki, batas akhir penguasaan. Proses kerja yang dilakukan adalah
pendataan,
kodifikasi/labelling. Pengelompokkan dan pembukuan/administrasi
(Siregar, 2004:13).
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Inventarisasi tumbuhan merupakan
suatu kegiatan untuk mengelompokkan data maupun mengelompokkan suatu jenis tumbuhan
yang ada pada suatu wilayah.
Menurut Abdiyani (2008:79), tumbuhan obat adalah spesies tumbuhan yang diketahui dan
dipercayai masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat
tradisional. Sedangkan menurut Nursiyah (2013:12) menyebutkan bahwa tumbuhan obat
adalah bahan atau ramuan bahan alam secara turun-temurun digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tumbuhan obat adalah tumbuhan
yang mempunyai khasiat obat dan telah digunakan secara turun-temurun sebagai bahan
pengobatan tradisional berdasarkan pengalaman. Menurut Nursiyah (2013:80) tumbuhan obat
memiliki beberapa ciri khas diantaranya memiliki zat aktif penyembuh suatu penyakit,
bersifat turun-temurun dan efek samping lebih kecil dari pada obat-obatan kimia.
Obat tradisional sebagai obat-obatan, diolah secara tradisional turun-temurun berdasarkan
resep nenek moyang, adat istiadat, kepercayaan dan kebiasaan setempat. Menurut Naemah,
D (2012:22) bagian-bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat diantaranya adalah daun
4
(folium), akar (radix), batang (caulis), rimpang (rhizome), bunga (flos), buah (fructus), dan
biji (stamen).
5
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di 2 daerah yang berada di Kecamatan Ketahun, yaitu D1 dan
Ketahun. Penelitian ini difokuskan pada inventarisasi jenis-jenis tumbuhan obat, bagian yang
digunakan dan cara pengolahannya melalui wawancara dengan dukun (tabib) mengenai
tumbuhan obat yang berada di Kecamatan Ketahun. Waktu penelitian dilaksanakan mulai
hari rabu hingga hari minggu, tanggal 04 November 2020 sampai dengan 07 November 2020.
B. Alat-alat
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu peralatan tulis, buku, handphone, dan
lembar wawancara.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi yang dilakukan di 2
daerah yang berada di Kecamatan Ketahun yaitu D1 dan Ketahun. Kemudian, proses
wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang bertujuan untuk memperoleh
informasi data lisan dari responden yaitu data mengenai jenis-jenis tumbuhan yang terdapat
di wilayah tersebut, bagian-bagian tumbuhan yang dimanfaatkan serta cara pengolahan yang
dilakukan oleh dukun (tabib) dari setiap daerah. Selanjutnya, dokumentasi tumbuhan dengan
memotret tumbuhan obat yang dimaksud dan disajikan dalam bentuk foto. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat yang berada di wilayah tersebut.
D. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif kuantitatif. Data
hasil wawancara kemudian dikelompokkan berdasarkan spesies, bagian-bagian tumbuhan
yang dimanfaatkan serta cara pengolahan tumbuhan obat yang diketahui oleh dukun (tabib) di
Kecamatan Ketahun.
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan hasil wawancara, dapat diketahui bahwa pengobatan dengan menggunakan
tumbuhan sampai saat ini masih digunakan. Bahkan tidak jarang masyarakat lokal lebih
menggunakan tumbuhan untuk obat dibanding harus pergi ke klinik atau puskesmas. Karena
pengobatan tradisional dengan menggunakan tumbuhan dipercaya lebih ampuh jika
dibanding dengan pengobatan modern. Pengobatan tradisional berlangsung lama, karena
menggunakan bahan-bahan yang alami, berbeda jika dibandingkan dengan pengobatan
modern yang telah menambahkan beberapa zat kimia ke dalam obat. Pengobatan dengan
menggunakan tumbuhan sebagai obat dapat berupa racikan atau jamu. Berikut pembagian
tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh 3 dukun (tabib) di 2 daerah Kecamatan Ketahun.
1. Khasiat dari Pegagan (Centella asiatica)
Berdasarkan hasil wawancara dijumpai tumbuhan pegagan yang dipercaya dapat
mengobati pegal linu, sesak nafas, memperlancar sirkulasi darah, dan mempercepat proses
penyembuhan luka. Bagian tumbuhan pegagan yang digunakan sebagai obat yaitu pada
bagian daun (folium). Pegagan adalah daun hijau berbentuk kipas yang biasanya ditanam dan
digunakan untuk tujuan pengobatan. Tanaman yang berasal dari keluarga Apiaceae ini
mengandung berbagai zat bioaktif yang berperan sebagai antioksidan, antimikroba, dan
antivirus. Bahkan, daun pegagan juga memiliki sifat antiulcer (mengatasi luka pada dinding
perut dan usus dua belas jari). Dalam pemanfaatannya, jenis tumbuhan ini mudah digunakan
dan mudah didapatkan. Pengolahan tumbuhan jenis ini cukup mudah, yaitu dengan cara
merebus daun pegagan. Langkah-langkah dalam membuat ramuan dari ekstrak daun pegagan
yaitu:
a. Siapkan daun pegagan yang kering sekitar setengah sendok teh
b. Masukan daun pegagan yang telah disiapkan kedalam gelas
c. Tuangkan air panas kedalam gelas
d. Tunggu beberapa saat, kemudian saring daun pegagan
Dianjurkan untuk dikonsumsi secara rutin sebanyak 2-3 kali sehari untuk mendapatkan
hasil yang maksimal.
2. Khasiat dari Gondang (Ficus variegate)
Berdasarkan hasil wawancara, tumbuhan gondang yang dimanfaatkan sebagai obat
pada bagian buah gondang (segar ataupun kering) mengandung saponin, flavonoid dan
7
polifenol, biasa dimanfaatkan untuk mengobati eksim dan diare, serta memiliki kandungan
metabolit sekunder alkoloid (sangat dominan). Buah ini sangat berpotensi sebagai sumber
antioksidan, sitotoksik (anti kanker), anti bakteri, dan larvasida khususnya sebagai pembasmi
larva nyamuk Aedes aegypti. Sedangkan getahnya dapat dipakai untuk mengobati rasa sakit
akibat gigi berlubang. Dalam pemanfaatan tumbuhan sebagai obat, pengolahannya cukup
sederana. Buahnya dapat dimakan secara langsung jika buahnya sudah bersih. Getahnya
cukup dioleskan langsung ke gigi yang berlubang. Tumbuhan ini termasuk ke dalam
tumbuhan langka, populasinya hampir punah. Dan pohon ini terdapat di D1 Kecamatan
Ketahun.
3. Khasiat dari Secang (Caesalpinia sappen L.)
Berdasarkan hasil wawancara, tumbuhan secang dipercaya mampu mengobati diabetes,
meningkatkan sistem imun tubuh, mengobati diare, mual, dan muntah. Beberapa senyawa
yang terkandung dalam kayu secang di antaranya brazilin, brasilein, alkaloid, flavonoid,
saponin, tanin, terpenoid, dan antrakinon. Setiap potong kayu secang juga memiliki
kandungan asam galat, delta-a phellandrene, oscimene, resin, resorsin, dan minyak atsiri.
Bagian tumbuhan secang yang dimanfaatkan sebagai obat yaitu pada kayunya. Cara
mengolah kayu secang yaitu: dengan merebus potongan kayu secang sebanyak 3-10 gram
dalam air. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi racikan obat yang dibuat dari bubuk kayu
secang kering. Manfaat kayu secang untuk kesehatan akan terasa sangat mujarab asalkan
dikonsumsi secara rutin.
4. Khasiat dari kelor ( Moringa oleifera)
Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan manfaat dari tumbuhan kelor yaitu dapat
melancarkan sirkulasi darah, mengatasi peradangan, menurunkan kadar gula rendah, dan
meningkatkan sistem imun. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat yaitu daunnya
(folium). Untuk pengolahannya sangat mudah, yaitu dengan cara disayur ataupun direbus.
5. Khasiat dari bidara (Ziziphus mauritiana)
Berdasarkan hasil wawancara, tumbuhan bidara dimanfaatkan sebagai obat yang dapat
mencegah diabetes, menyembuhkan penyakit wasir, menurunkan kolestrol. Bagian tumbuhan
yang digunakan sebagai obat yaitu daunnya (folium). Untuk pengolahannya dapat dilakukan
dengan cara mengkonsumsi daun Bidara dengan cara direbus dan dikonsumsi secara teratur.
Tetapi jangan lupa juga untuk selalu menjaga pola makan serta pola hidup agar kadar gula
darah tetap stabil.
8
6.
Khasiat dari binahong (Anredera cardifolia)
Berdasarkan hasil wawancara, diperolah informasi bahwa tumbuhan binahong
dimanfaatkan sebagai obat karena memiliki khasiat bisa mengobati penyakit kencing manis,
sesak nafas, batuk yang menyebabkan muntah darah. Bagian tumbuhan yang sering
dimanfaatkan oleh dukun sebagai obat yaitu daunnya (folium). Cara pengolahannya pun dapat
dilakukan dengan meremas daun binahong hingga berlendir, dapat dikonsumsi secara
langsung dan bisa juga di rebus. Dengan merebus 10 lembar daun binahong, bisa mengatasi
masalah paru-paru yang diderita. Karena disebabkan oleh kandungan nutrisi di
dalam daun tersebut baik untuk menjaga sistem pernapasan tubuh.
7. Khasiat dari Kitolod (Isotoma longiflora (L.) C. Presl)
Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh informasi bahwa kitolod atau pohon katarak pada bagian
bunganya (flos) dipercaya mempunyai khasiat yang luar biasa untuk mengobati berbagai penyakit
mata seperti silinder, katarak, rabun jauh, rabun dekat, mata minus, plus, nyeri dan perih pada mata.
Cara mengolahnya sangat mudah, yaitu ambil beberapa bunga kitolod hingga ke pangkal
tangkai bunga . Rendam bunga dalam air bersih selama beberapa menit. Teteskan udara dari ujung
tangkai bunga ke mata sebanyak 2-3 tetes. Namun demikian, manfaat bunga satu kerap diperdebatkan.
8. Khasiat dari Bangle (Zingiber cassumunar)
Berdasarkan hasil wawancara dijumpai tumbuhan bangle yang dipercaya dapat mengobati
sakit kuning, mengobati demam, meriang karena masuk angin, batuk berdahak, perut mulas,
dan sembelit. Bagian bangle yang dimanfaatkan sebagai obat yaitu pada rimpangnya
(Rhizome). Bangle (Zingiber cassumunar) adalah tanaman rempah yang sering kita temukan
disekitar kita. Dalam pemanfaatannya, jenis tumbuhan ini mudah digunakan dan mudah
didapatkan. Langkah-langkah membuat ramuan berdasarkan penyakitnya:
a. Untuk mengobati sakit kuning, gunakan ramuan berikut:
- Sediakan setengah jari rimpang bangle yang sudah dicuci bersih lalu diparut,
- Tambahkan 1 sendok air yang sudah dimasak, dan 1 sendok madu. Aduk hingga rata
seluruhnya,
- Kemudian diperas dan disaring, ramuan ini diminum 2 kali sehari.
b. Untuk mengobati demam, meriang karena masuk angin, batuk berdahak:
-
Sediakan 15 gr rimpang segar yang sudah dicuci bersih,
-
Parut dan tambahkan setengah cangkir air panas, dan 2 sendok makan madu,
-
Aduk ramuan dan diperas, diminum 2 kali sehari.
9
9. Khasiat dari ciplukan (Physalis angulata L.)
Berdasarkan hasil wawancara, tumbuhan ciplukan dipercaya dapat mengobati sakit
malaria, sebagai obat cacing dan penurun demam, untuk penyembuhan patah tulang, busung
air, bisul, borok, penguat jantung, keseleo, nyeri perut, kencing nanah, untuk mengobati
epilepsi, diabetes melitus, menurunkan tekanan darah tinggi, tidak dapat kencing, dan
penyakit kuning. Bagian tumbuhan ciplukan yang dimanfaatkan sebagai obat yaitu bagian
akar (Radix), daun (folium) dan buah (fructus). Cara membuat ramuannya yaitu bisa dengan
cara merebus 5 gram brangkas (akar dan batang ciplukan kering) dengan 110 mL air. Rebus
brangkas ciplukan sekitar 5-10 menit. Setelah mendidih, Anda saring dan dinginkan. Anda
minum air rebusan ciplukan dua kali sehari dengan takaran 100 mL air.
10. Khasiat dari sirih ( Piper betle)
Berdasarkan hasil wawancara, tumbuhan sirih dimanfaatkan sebagai obat untuk mengobati
batuk, tekanan darah tinggi dan menghentikan pendarahan. Bagian tumbuhan sirih yang
digunakan yaitu daunnya (folium). Cara untuk membuat ramuannya sangat mudah, yaitu
dengan cara merebus daun sirih segar sampai mendidih. Saat air rebusan daun sirih sudah
mendidih, kemudian dinginkan dan gunakan rebusan daun sirih untuk berkumur-kumur.
11. Khasiat dari puding hitam (Graptophillium pictum)
Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan informasi tumbuhan puding hitam dimanfaatkan
sebagai tumbuhan obat yang banyak memiliki khasiat untuk mengobati sakit telinga,
mengatasi sakit maag, menyembuhkan demam, meningkatkan sistem imun. Bagian tumbuhan
yang dimanfaatkan sebagai obat adalah daunnya (folium). Daunnya memiliki banyak manfaat
untuk kesehatan karena mengandung senyawa kimia seperti alkaloid, lendir, tanin, dan
steorida. Cara pengolahannya pun terbilang sederhana. Karena hanya cukup merebus daun
puding hitam dengan air tanpa ditambahkan bahan yang lain.
12. Khasiat dari iler (Coleus atropurpureus Benth)
Berdasarkan hasil wawancara, tumbuhan iler ini dimanfaatkan sebagai obat untuk penyakit
ambeien, diabetes mellitus, dan mengobati sakit mata merah. Bagian tumbuhan yang
biasanya digunakan yaitu daunnya (folium). Untuk membuat ramuannya sebagai berikut:
Rebus 17 lembar daun iler, 7 lembar daun ngokilo, 3 rimpang umbi kunyit (3 cm) dengan 5
gelas air sampai mendidih. Minum 1 kali sehari 1 gelas atau 17 helai daun iler, 7 helai daun
handeuleum (wungu/ungu), 1/2 cangkir daun pegagan/antanan gede, dicuci, haluskan, beri
1/2 gelas air, aduk. Saring dengan kain, minum sekali sehari atau Rebus 17 helai daun iler
dicuci dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Minum sekali sehari.
10
13. Khasiat dari andong (Cordyline fruiticosa LA)
Berdasarkan hasil wawancara, tumbuhan andong bisa dimanfaatkan sebagai obat untuk
Anti kanker, anti inflamansi, maag. Bagian tumbuhan ini yang dimanfaatkan sebagai obat
yaitu daunnya (folium). Cara untuk mengolahnya menjadi obat sangat mudah yaitu dengan
cara merebus daun andong.
14. Khasiat dari bunga kencana ungu (Ruellia tuberosa.L.)
Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh informasi tentang tumbuhan kencana ungu yang
dimanfaatkan sebagai obat. yang biasanya tumbuhan ini hanya sebagai hiasan. Tumbuhan ini
dapat mengatasi diabetes mellitus, Mengatasi peradangan, mengobati batuk, Mengatasi
demam. Bagian dari tumbuhan kencana ungu yang dimanfaatkan sebagai obat adalah daun
(folium) dan bunganya (flos). Cara membuat ramuannya sangat mudah yaitu: dengan cara
merebus daun kencana ungu, setelah direbus kemudian minum air rebusan daun kencana
ungu yang diminum 2 kali sehari, 1 gelas di pagi dan sore hari. Tanaman ini dapat memberi
efek menurunkan kadar gula darah. Namun pemakaiannya tidak boleh berlebihan, jika kadar
gula darah sudah normal hentikan pemakaian. Dan bagi penderita diabetes yang memiliki
kompliksi ginjal sebaiknya juga menghindari obat ini karena dapat berakibat buruk pada hati
dan ginjal.
15. Khasiat dari pacar air (Impatiens balsamina)
Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh bahwa tumbuhan pacar air yang biasanya tumbuh
sebagai tanaman hias ternyata dapat dimanfaatkan menjadi obat. Tumbuhan ini memiliki
khasiat antifungi, antibakteri, antipuritik, anti-anafilaksis, dan antitumor. Akarnya dipakai
untuk peluruh haid (emenagog), anti-inflamasi, rematik, kaku leher, dan sakit pinggang. Daun
pacar dapat mengobati keputihan, nyeri haid, radang usus buntu kronis (chronic
appendicitis), anti-inflamasi, patah tulang atau retak, analgesik, bisul (furunculosis), radang
kulit (dermatitis), dan radang kuku (Hariana, 2013). Di Bengkulu masyarakat menggunakan
tanaman ini sebagai obat luka potong dan bengkak. Sedangkan dalam pengobatan Cina, pacar
air digunakan untuk mengobati penyakit encok, luka memar, dan beri-beri (Adfa, 2008).
Bagian tumbuhan pacar air yang digunakan untuk pengobatan tradisional yaitu akar (Radix)
dan daun (folium). Cara membuat ramuannya yaitu:
Caranya cuci bersih 10 gram daun pacar air, 15 gram umbi rumput teki (Cyperus rotundus)
dan 15 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb). Rebus semua bahan dengan 2 gelas air
sampai tersisa 1 gelas. Dinginkan, saring, lalu minum air rebusannya dua kali sehari masingmasing 1/2 gelas. Untuk meredakan memar, peradangan, nyeri sendi, carbuncles, dismenore,
11
sakit pinggang, dan gigitan ular, sebenarnya cukup menggunakan bunga keringnya. Caranya,
cukup mengambil 3 sampai 6 gram biji atau 3 sampai 7 gram dari seluruh bagian tanaman.
Rebus dalam air sampai mendidih kemudian bisa langsung dikonsumsi begitu dingin.
16. Khasiat dari serai ( Cymbopogon nardus)
Berdasarkan hasil wawancara, didapat informasi bahwa serai dimanfaatkan sebagai obat
untuk mengobati pegal linu, mencegah kanker, menurunkan tekanan darah, obat batuk, obat
sakit maag, dan obat sakit gigi. Bagian tumbuhan serai yang dimanfaatkan sebagai obat
adalah daun (folium) dan akar (Radix). Cara pembuatan ramuannya yaitu:
Resep I:
Rebus 50 gram daun serai kering dalam 2 gelas air. Rebus sampai air menyusut hingga
setengah gelas. Minum 3 kali sehari untuk mengusir batuk.
Resep II:
Ambil akar serai sebanyak 5 gram. Cuci hingga bersih kemudian rebus dengan 1 gelas air
selama 15 menit. Bagi 2 hasil rebusan untuk diminum pada pagi dan sore hari.
17. Khasiat dari pohon cengkeh (Syzygium aromaticum)
Berdasarkan hasil wawancara, tumbuhan cengkeh dapat dimanfaatkan sebagai tumbuhan
obat yang dipercaya mampu menurunkan kadar kolestrol, meningkatkan sistem imun tubuh,
menurunkan kadar gula rendah, dan menangani batuk berdahak. Bagian tumbuhan cengkeh
yang dimanfaatkan untuk obat yaitu daun (Folium), bunga (Flos), dan bagian kulitnya. Cara
membuat ramuannya yaitu: Rebus 30 gram cengkeh kering dalam 2 gelas air. Rebus hingga
mendidih, setelah mendidih dinginkan kemudian minum 1 kali sehari untuk mengusir batuk
berdahak.
18. Khasiat dari kunyit ( Curcuma domestica)
Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa tumbuhan kunyit selain dimanfaatkan
sebagai
rempah-rempah
dimanfaatkan
pula
sebagai
tumbuhan
obat
yang
dapat
menyembuhkan sakit perut, mengurangi rasa nyeri haid, menekan penyakit jantung dan
diabetes. Bagian dari tumbuhan kunyit yang dimanfaatkan sebagai obat yaitu rimpang
(Rhizome). Cara mengolah kunyit menjadi obat yaitu:
-
Sediakan 20 g rimpang kunyit dan 100 ml air matang.
-
Bersihkan kunyit dengan cara dicuci oleh air hangat dan parut hingga habis dan
mengeluarkan sarinya.
-
Campurkan hasil parutan tersebut dengan 100 ml air dan peras hingga ampasnya
terpisah dari air.
12
-
Minum hasil perasan ramuan kunyit sebanyak 2 kali dalam sehari sampai penyakit
hilang.
-
Hentikan konsumsi perasan kunyit apabila badan sudah terasa segar dan bugar
19. Khasiat dari kumis kucing (Orthosiphon aristatus)
Berdasarkan hasil wawancara, yang diperoleh adalah tumbuhan kumis kucing dapat
dimanfaatkan sebagai obat yang mampu mengobati asam urat, diabetes, kencing batu, infeksi
kandung kemih serta menurunkan tekanan darah tinggi. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan
sebagai obat yaitu bagian daun (folium) dan bunga (flos). Untuk cara membuat ramuannya
sangat sederhana dan bisa dilakukan sendiri yaitu dengan cara:
-
Siapkan daun kumis kucing, dun sambiloto, brotowali, dan air.
-
Cuci dan rebus seluruh bahan tersebut sampai mendidih.
Bisa minum obat herbal tersebut dua kali sehari dengan takaran satu gelas. Berdasarkan
hasil penelitian dengan cara melakukan wawancara, tumbuhan obat yang ditemukan di 2
daerah yaitu D1 dan Ketahun yang berada di Kecamatan Ketahun berjumlah 19 jenis dan 19
famili.
Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh dukun (tabib) di Kecamatan Ketahun
berjumlah 7 bagian diantaranya adalah akar (Radix), buah (Fructus), daun (Folium), rimpang
(Rhizome), bunga (Flos), batang (Caulis), dan getah. Bagian tumbuhan obat yang paling
sedikit adalah bagian getah dengan jumlah 1 jenis tumbuhan obat. sedangkan, bagian
tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah bagian daun berjumlah 14 jenis tumbuhan
obat. Berdasarkan wawancara, dukun menganggap bahwa daun banyak mengandung obat
dalam mengobati berbagai macam penyakit.
Menurut Hamzari (2008:167) daun adalah bagian yang paling mudah diperoleh dan mudah
diramu sebagai obat dibandingkan dengan kulit, akar, batang. Selanjutnya, menurut Wardiah,
dkk (2015:31) dukun menilai bahwa daun dipercaya memiliki khasiat sebagai obat
dibandingkan dengan bagian tumbuhan obat lain. Hal ini, karena daun mengandung klorofil
yang di dalamnya terdapat senyawa antioksidan, antiperadangan dan zat yang bersifat
menyembuhkan penyakit. Selain itu, berdasarkan penelitian Asmi (2015:50) menyatakan
bahwa penggunaan daun sebagai obat tidak berdampak buruk bagi kelangsunganhidup
tumbuhan.
13
BAB
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap inventarisasi tumbuhan obat di
Kecamatan Ketahun, maka dapat diambil kesimpulan Jenis-jenis tumbuhan obat yang
dimanfaatkan oleh dukun di Kecamatan Ketahun berjumlah 19 jenis dan 19 famili.
Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat berupa akar, buah, kulit, batang, daun,
rimpang, dan getah. Bagian tumbuhan obat yang paling sedikit adalah bagian getah dengan
jumlah 1 jenis tumbuhan obat. Dukun di Kecamatan Ketahun mengolah tumbuhan obat
paling banyak dengan cara direbus yaitu 30%.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://farmasetika.com/2020/02/11/daun-pegagan-herbal-ajaib-peningkat-kecerdasan-otak/
https://beritacenter.com/news-186044-inilah-manfaat-bangle-bagi-kesehatan-anda.html
https://www.99.co/blog/indonesia/manfaat-kayu-secang-kesehatan/
https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=193
https://kesehatan.kontan.co.id/news/manfaat-daun-sirih-sebagai-obat-herbal-yang-harusanda-ketahui
https://www.nusantaraterkini.com/ini-enam-khasiat-air-rebusan-daun-puding-hitam/
https://kesehatan.kontan.co.id/news/menakjubkan-berikut-manfaat-serai-untuk-kesehatantubuh
https://www.riau24.com/berita/baca/1549115083Mulai-dari-Benih-Akar-Batang-Daun-dan-Bunga-Pacar-AirTerkandung-Banyak-Manfaat-Ini-Cara-Pengolahannya
Abdiyani. 2008. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat di Dataran Tinggi Dieng, 5 (1): 79-92.
Hamzari. 2008. Identifikasi Tanaman Obat-obatan yang dimanfaatkan Oleh Masyarakat Sekitar Hutan Tabo-tabo.
Vol 3 (2), 111-234.
15
LAMPIRAN
Bangle (Zingiber cassumunar)
Serai (Cymbopogon nardus)
Cengkeh (Syzygium aromaticum)
Ciplukan (Physalis angulata L.)
Pacar air (Impatiens balsamina)
Kumis kucing (Orthosiphon aristatus)
16
Sirih (Piper betle)
Kunyit (Curcuma domestica)
Pegagan (Centella asiatica)
Kelor (Moringa oleifera)
Kitolod ( Isotoma longiflora L.)
Binahong (Anredera cardifolia)
17
Secang (Caesalpinia sappen L.)
Puding hitam (Graptophillium pictum)
Andong (Cordyline friuiticosa L.A)
Iler (Coleus atropurpureus Benth)
Kencana ungu (Ruellia tuberosa L.)
Gondang (Ficus variegata)
18
Bidara (Ziziphus mauritiana)
19
Download