Jenis Kebudayaan

advertisement
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
Hal 1 dari 1
No. Revisi 02
Tanggal Terbit
1 September 2012
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
PERTEMUAN KE-1, 2, 3, & 4
Fakultas
: FBS
Jurusan
: Bahasa dan Sastra Jawa
Matakuliah
: Pengantar Ilmu Budaya
Kode Matakuliah: B0004001
SKS
:2
STANDAR KOMPETENSI
Memahami hakikat dan teori kebudayaan
KOMPETENSI DASAR
Hakikat Kebudayaan
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.
2.
3.
4.
5.
Menjelaskan definisi kebudayaan menurut Koentjaraningrat
Menjelaskan definisi kebudayaan menurut Clifford Geertz
Menyimpulkan definisi kebudayaan
Menjelaskan ciri-ciri kebudayaan
Menjelaskan jenis-jenis kebudayaan
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mendengarkan penjelasan dosen, mahasiswa dapat menjelaskan
pengertian kebudayaan menurut Koentjaraningrat
2. Setelah mendengarkan penjelasan dosen, mahasiswa dapat menjelaskan
pengertian kebudayaan menurut Koentjaraningrat Clifford Geertz
3. Setelah berdiskusi secara berkelompok, mahasiswa dapat menyimpulkan
definisi kebudayaan
4. Setelah berdiskusi secara berkelompok, mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri
kebudayaan
5. Setelah berdiskusi secara berkelompok, mahasiswa dapat menjelaskan jenisjenis kebudayaan
MATERI POKOK
1. Pengertian kebudayaan menurut Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah gagasan dan karya manusia, yang harus dibiasakannya
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi 02
Hal 1 dari 1
Tanggal Terbit
1 September 2012
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu.
2. Pengertian kebudayaan menurut Clifford Geertz
Kebudayaan merupakan keseluruhan sistem pengetahuan manusia sebagai
makhluk sosial yang digunakan untuk memahami dan menginterpretasi
lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi kerangka landasan bagi
terwujudnya pola perilaku.
3. Simpulan Definisi Kebudayaan
(1) Kebudayaan sebagai system adaptif dari keyakinan dan perilaku yang
dipelajari yang fungsi primernya adalah enyesuaika masyarakat manusia
dngan lingkungannya.
(2) Kebudayaan sebagai system kognitif yang tersusun dari apa pun yang
diketahui dalam berpikir menurut cara tertentu, yang dpaat diterima bagi
warga kebudayaan (natives)
(3) Kebudayaan sebagai system struktur dari symbol-simbol yang dimiliki
bersama yang memiliki analogi dengan struktur pemikiran manusia.
(4) Kebudayaan sebagai system symbol yang terdiri atas symbol-simbol dan
makna-makna yang dimiliki bersama, yang dapat diidentifikasi, dan bersifat
public.
4. Ciri-Ciri Kebudayaan
Secara umum kebudayaan mempunyai ciri (1) dapat disesuaikan, (2)
merupakan suatu integrasi, dan (3) selalu berubah.
5. Jenis Kebudayaan
Jenis kebudayaan bisa dilihat dari tiga dasar penggolongan, yaitu berdasarkan
sifatnya, wujudnya, dan lingkup penyebarannya. Dilihat dari sifatnya
kebudayaan ada dua macam, yaitu kebudayaan subjektif dan kebudayaan
objektif. Dilihat dari wujudnya terdapat dua jenis kebudayaan, yaitu kebudayaan
material dan kebudayaan imaterial atau istilah lainnya kebudayaan lahiriah dan
kebudayaan batiniah. Adapun berdasarkan lingkup penyebarannya, terdapat
empat tiga jenis kebudayaan, yaitu kebudayaan daerah, kebudayaan lokal, dan
kebudayaan nasional.
METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi 02
Hal 1 dari 1
Tanggal Terbit
1 September 2012
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
4. Penugasan
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Kegiatan Awal
-
Mahasiswa secara brainstorming mendefinisikan kebudayaan menurut
pengalaman masing-masing
-
Dosen mengambil simpulan dari hasil brainstorming
Kegiatan Inti
-
Dosen mengaitkan hasil brainstorming dengan definisi kebudayaan menurut
Koentjaraningrat dan menurut Clifford Geertz
Mahasiswa berdiskusi untuk membedakan definisi kebudayaan menurut
kedua tokoh tersebut
Mahasiswa menyimpulkan persamaan dan perbedaan definisi kebudayaan
menurut kedua ahli tersebut
Kegiatan Akhir
-
Dosen memberikan penguatan
Mahasiswa menindaklanjuti pertemuan di kelas dengan sumber lain yang
ada di rumah
Pertemuan 2
Kegiatan Awal
- Mahasiswa secara brainstorming mengidentifikasi konsep kebudayaan
menurut Koentjaraningrat dan Clifford Geertz
- Dosen mengambil simpulan dari hasil brainstorming
Kegiatan Inti
-
Dosen mengaitkan hasil brainstorming dengan definisi kebudayaan menurut
pandangan tokoh lain
-
Mahasiswa berdiskusi untuk mencari inti konsep kenudayaan secara umum
Mahasiswa menyimpulkan definisi kebudayaan secara umum
Kegiatan Akhir
-
Dosen memberikan penguatan
Mahasiswa menindaklanjuti pertemuan di kelas dengan sumber lain yang
ada di rumah
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi 02
Hal 1 dari 1
Tanggal Terbit
1 September 2012
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
Pertemuan 3
Kegiatan Awal
-
Mahasiswa secara brainstorming mencari ciri-ciri kebudayaan secara umum
Dosen mengambil simpulan dari hasil brainstorming
Kegiatan Inti
-
Dosen memberikan berbagai fenomena kebudayaan yang ada di
masyarakat
-
Mahasiswa berdiskusi untuk mencari ciri umum dari fenomena kebudayaan
yang telah ditunjukkan oleh dosen
-
Mahasiswa menyimpulkan ciri umum kebudayaan berdasarkan contoh
kasus yang ada
Kegiatan Akhir
-
Dosen memberikan penguatan
Mahasiswa menindaklanjuti pertemuan di kelas dengan sumber lain yang
ada di rumah
Pertemuan 4
Kegiatan Awal
- Mahasiswa secara brainstorming mengidentifikasi kebudayaan menurut
pengalaman masing-masing
-
Dosen mengambil simpulan dari hasil brainstorming
Kegiatan Inti
-
Dosen memberikan dasar penggolongan jenis kebudayaan
-
Mahasiswa menyimpulkan jenis kebudayaan
Mahasiswa berdiskusi untuk mengidentifikasi kebudayaan berdasarkan
penggolongan yang diberikan dosen
Kegiatan Akhir
-
Dosen memberikan penguatan
Mahasiswa menindaklanjuti pertemuan di kelas dengan sumber lain yang
ada di rumah
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi 02
Hal 1 dari 1
Tanggal Terbit
1 September 2012
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Alat
: LCD
Sumber :
Geertz, Clifford. 1983. Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa.
Terjemahan Aswab Mahasin. Jakarta: Pustaka Jaya.
Ihromi, T.O. 1981. Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Gramedia.
Kaplan, David dan Albert A. Manners. 1999. Teori Budaya (terjemahan Landung
Simatupang). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia.
PENILAIAN
Tes tertulis dalam bentuk objektif dan esai
Dosen Pengampu,
Drs. Agus Yuwana, M.Si., M.Pd.
NIP 1196812151993031003
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
Hal 1 dari 1
No. Revisi 02
Tanggal Terbit
1 September 2012
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
PERTEMUAN KE-5 & 6
Fakultas
: FBS
Jurusan
: Bahasa dan Sastra Jawa
Matakuliah
: Pengantar Ilmu Budaya
Kode Matakuliah: B0004001
SKS
:2
STANDAR KOMPETENSI
Memahami hakikat dan teori kebudayaan
KOMPETENSI DASAR
Etnografi
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menjelaskan pengertian etnografi
2. Menunjukkan contoh etnografi
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mendengarkan penjelasan dosen, mahasiswa dapat menjelaskan
konsep etnografi
2. Setelah berdiskusi mahasiswa dapat menunjukkan contoh etnografi
MATERI POKOK
Etnografi berasal dari kata ethos, yaitu bangsa atau suku bangsa dan
graphein, yaitu tulisanatau uraian.Etnografi adalah kajian tentang kehidupan dan
kebudayaan suatu masyarakat atau etnik, misalnya tentang adat-istiadat,
kebiasaan, hukum, seni, religi, dan bahasa. Bidang kajian vang sangat berdekatan
dengan etnografi adalah etnologi, yaitu kajian perbandingan tentang kebudayaan
dari berbagai masyarakat atau kelompok (Richards dkk.,1985).
Istilah etnografi sebenarnya merupakan istilah antropologi. Etnografi
merupakan embrio dari antropologi, lahir pada tahap pertama dari
perkembangannya sebelum tahun 1800-an. Etnografi juga merupakan hasil catatan
penjelajah Eropa tatkala mencari rempah-rempah ke Jawa. Koentjaraningrat
(1989:1) mengatakan “Mereka mencatat semua fenomena menarik yang dijumpai
selama perjalanannya, antara lain berisi tentang adat istiadat,susunan
masyarakat,bahasa, dan cirri-ciri fisik dari suku-suku bangsa”.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi 02
Hal 1 dari 1
Tanggal Terbit
1 September 2012
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Presentasi
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-5
Kegiatan Awal
- Dosen menyampaikan pokok bahasan yang akan dibicarakan
-
Mahasiswa secara brainstorming menjelaskan konsep etnografi
Dosen mengambil inti hasil brainstorming
Kegiatan Inti
-
Berdasarkan hasil brainstorming dosen menjelaskan konsep etnografi
dalam penelitian kebudayaan
Mahasiswa mendiskusikan contoh penggunaan etnografi dalam penelitian
kebudayaan
Mahasiswa berdiskuisi tentang kelemahan dan kelebihan etnografi dalam
penelitian kebudayaan
Kegiatan Akhir
-
Dosen memberikan penguatan dan simpulan
Mahasiswa menindaklanjuti penjelasan dosen dengan mencari contoh
etnografi
Pertemuan ke-6
Kegiatan Awal
-
Dosen menyampaikan pokok-pokok penelitian kebudayaan dengan
pendekatan etnografi
Mahasiswa melakukan persiapan presentasi
Kegiatan Inti
-
Dua mahasiswa memperesentasikan contoh etnografi dari daerah dan topik
yang berbeda
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
-
No. Revisi 02
Hal 1 dari 1
Tanggal Terbit
1 September 2012
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
Mahasiswa lain menanggapi paparan kedua mahasiswa tersebut
Mahasiswa berdiskusi untuk menemukan inti etnografi dari contoh yang
sudah dipaparkan
Kegiatan Akhir
-
Dosen memberikan penjelasan tambahan tentang hasil diskusi mahasiswa
Dosen memberikan penguatan dan simpulan
Mahasiswa menindaklanjuti penjelasan dosen dengan membandingkan
pada sumber lain yang dimiliki
ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Alat
: LCD
Sumber :
Ekadjati, Edi S. (Ed.). 1984. Masyarakat Sunda dan Kebudayaannya. Bandung:
Girimukti Pasaka.
Endraswara, Suwardi. 2003. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka
Widyatama.
Endraswara, Suwardi. 2006. Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan:
Ideologi, Epistemologi, dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Geertz, Clifford. 1983. Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa
(terjemahan Aswab Mahasin). Jakarta: Pustaka Jaya.
PENILAIAN
Tes tertulis dalam bentuk objektif dan esai.
Dosen Pengampu,
Drs. Agus Yuwana, M.Si., M.Pd.
NIP 1196812151993031003
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
Hal 1 dari 1
No. Revisi 02
Tanggal Terbit
1 September 2012
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
PERTEMUAN KE-7 & 8
Fakultas
: FBS
Jurusan
: Bahasa dan Sastra Jawa
Matakuliah
: Pengantar Ilmu Budaya
Kode Matakuliah: B0004001
SKS
:2
STANDAR KOMPETENSI
Memahami hakikat dan teori kebudayaan
KOMPETENSI DASAR
Pendekatan Emik dan Etik
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menjelaskan perbedaan antara emik dan etik dalam penelitian pendidikan
2. Menunjukkan penerapan pendekatan emik
3. Menunjukkan penerapan pendekatan etik
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mendengarkan penjelasan dosen mahasiswa dapat menjelaskan
perbedaan konsep emik dan etik dalam penelitian kebudayaan
2. Setelah berdiskusi mahasiswa dapat menerapkan pendekatan emik dalam
mengkaji kebudayaan yang ada di sekitarnya
3. Setelah berdiskusi mahasiswa dapat menerapkan pendekatan etik dalam
mengkaji kebudayaan yang ada di sekitarnya
MATERI POKOK
Emik dan etik adalah dua macam sudut pandang dalam etnografi yang
cukup mengundang perdebatan.Emik (native point of view) misalnya, mencoba
menjelaskan suatu fenomena dalam masyarakat dengan sudut pandang
masyarakat itu sendiri.Sebaliknya, etik merupakan penggunaan sudut pandang
orang luar yang berjarak (dalam hal ini peneliti) untuk menjelaskan suatu fenomena
dalam masyarakat.
Dalam etnografi, peneliti memang diharuskan untuk terlibat dalam
kehidupan masyarakat yang menjadi objeknya untuk periode yang cukup lama. Di
sana dia akan mengamati apa yang terjadi, mendengar apa yang dikatakan orangorang, mengajukan pertanyaan, mengumpulkan data apa pun yang tersedia dan
menjelaskan masalah yang menjadi perhatiannya.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi 02
Hal 1 dari 1
Tanggal Terbit
1 September 2012
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Presentasi
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-7
Kegiatan Awal
- Dosen menyampaikan pokok bahasan yang akan dibicarakan
- Mahasiswa secara brainstorming membedakan konsep emik dan etik dalam
penelitian kebudayaan
- Dosen mengambil inti hasil brainstorming
Kegiatan Inti
-
Berdasarkan hasil brainstorming dosen menjelaskan konsep emik dan etik
dalam penelitian kebudayaan
Mahasiswa mendiskusikan contoh penggunaan emik dan etik dalam
penelitian kebudayaan
Mahasiswa berdiskuisi tentang kelemahan dan kelebihan kedua
pendekatan tersebut
Kegiatan Akhir
-
Dosen memberikan penguatan dan simpulan
Mahasiswa menindaklanjuti penjelasan dosen dengan menerapkan
pendekatan emik dan etik dalam mengkaji kebudayaan yang ada di daerah
masing-masing
Pertemuan ke-8
Kegiatan Awal
-
Dosen menyampaikan pokok-pokok penelitian kebudayaan dengan
pendekatan etik dan emik
-
Mahasiswa melakukan persiapan presentasi
Kegiatan Inti
- Dua mahasiswa memperesentasikan hasil kajiannya terhadap kebudayaan
di daerahnya, masing-masing dengan pendekatan emik dan dengan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
-
No. Revisi 02
Hal 1 dari 1
Tanggal Terbit
1 September 2012
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
pendekatan etik
Mahasiswa lain menanggapi paparan kedua mahasiswa tersebut
Mahasiswa berdiskusi tentang hasil paparan
Kegiatan Akhir
-
Dosen memberikan penjelasan tambahan tentang hasil diskusi mahasiswa
Dosen memberikan penguatan dan simpulan
Mahasiswa menindaklanjuti penjelasan dosen dengan membandingkan
pada sumber lain yang dimiliki
ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Alat
: LCD
Sumber :
Endraswara, Suwardi. 2003. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka
Widyatama.
Endraswara, Suwardi. 2006. Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan:
Ideologi, Epistemologi, dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
http://www.loker4uang.com www.ilmuseksislam.com/?id=nunu. Diunduh tanggal 26
April 2012.
PENILAIAN
Tes tertulis dalam bentuk objektif dan esai
Dosen Pengampu,
Drs. Agus Yuwana, M.Si., M.Pd.
NIP 1196812151993031003
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi 02
Hal 1 dari 1
Tanggal Terbit
1 September 2012
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
PERTEMUAN KE-10, 11, 12, 13, 14, dan 15
Fakultas
: FBS
Jurusan
: Bahasa dan Sastra Jawa
Matakuliah
: Pengantar Ilmu Budaya
Kode Matakuliah: B0004001
SKS
:2
STANDAR KOMPETENSI
Memahami hakikat dan teori kebudayaan
KOMPETENSI DASAR
Teori Kebudayaan
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menjelaskan hakikat dan penerapan teori fungsionalisme
2. Menjelaskan hakikat dan penerapan teori strukturalisme Levy Strauss
3. Menjelaskan hakikat dan penerapan teori simbolisme
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah berdiskusi, mahasiswa dapat menjelaskan teori fungsionalisme,
strukturalisme, dan simbolesme dan menerapkannya dalam mengkaji kebudayaan
di sekelilingnya
MATERI POKOK
1. Teori Fungsionalisme
Menurut malinoswki kebudayaan membentuk totalitas karena kebudayan adalah
satuan yang “bekrrja”. Eksistensi suatu adat adalah untuk mecapai tujuan,
demikian pula semua adat hidup da bermakna bagi para anggota suatu
masyarakat. Ringkasnya, aadat adalah sarana yang digunakan manusia untuk
memenuhi kebutuhan mere Ka, dan oleh karena itu harus “berfungsi bersama”
2. Teori Strukturalisme
Levi-Strauss menerapkan metode analisis strruktural terhadap fenomena
budaya di luar bahasa, yang bisa menjadi objek tradisional di bidang
antropolologi, misalnya kekerabatan, totemisme, ritual, mitos, dan tabu. Masingmasing fenomena budaya tersebut dianggapnya sebagai bahasa yang
bersistem. Baik bahasa maupun bentuk kebudayaan yang lain merupakan
produk dari aktivitas manusia, yakni pikiran manusia, dan pikran manusia itu di
mana-mana satu dan sama kapasitasnya. Inilah inti strukturalisme Levy Straus.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi 02
Hal 1 dari 1
Tanggal Terbit
1 September 2012
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
3. Teori Simbolisme
Dapat dikatakan pendiri pendekatan interpretayif dalam bdnag kebudayaan
dadalah Clifford Geertz. Ia mengemukakan bahwa antropologi harus didasari
oleh realitas konkret, tetapi dari realitan ini antropolog menemukan makna
bukan prediksi yang didasarkan pada data empiris. Menurutnya penelitian
kebudayaan tidak bias menggunakan model penelitian ilmu social, tetapi harus
menggnkan disiplin-disiplin humanistic yang menggunakan deskripsi, puisi,
sastra, mite, symbol, dan cirri-ciri manusia yang membedakan manusi dan
spesies lainnya
METODE PEMBELAJARAN
1. Penugasan
2. Presentasi
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 10
Kegiatan Awal
-
Dosen membuka pertemuan
Mahasiswa mempersiapkan diri dengan membagi tugas untuk presentasi
Kegiatan Inti
-
Kelompok Teori Fungsionalisme (Kelompok 1) memperesentasikan
makalahnya tentang konsep teori fungsionalisme beserta sejarahnya
-
Kelompok lain menanggapi presentasi Kelompok 1
Kegiatan Akhir
-
Dosen memberikan tanggapan akhir atas presentasi kelompok 1
Kelompok 1 menindaklanjuti masukan-masukan dari peserta diskusi
dengan memperbaiki makalah yang telah disajikan
Pertemuan 11
Kegiatan Awal
-
Dosen membuka pertemuan
Mahasiswa mempersiapkan diri dengan membagi tugas untuk presentasi
Kegiatan Inti
-
Kelompok Teori Fungsionalisme (Kelompok 2) memperesentasikan
makalahnya tentang penerapan teori fungsionalisme dalam pengkajian
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
-
No. Revisi 02
Hal 1 dari 1
Tanggal Terbit
1 September 2012
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
budaya yang ada di daerah
Kelompok lain menanggapi presentasi Kelompok 2
Kegiatan Akhir
-
Dosen memberikan tanggapan akhir atas presentasi Kelompok 2
Kelompok 2 menindaklanjuti masukan-masukan dari peserta diskusi
dengan memperbaiki makalah yang telah disajikan
Pertemuan 12
Kegiatan Awal
-
Dosen membuka pertemuan
Mahasiswa mempersiapkan diri dengan membagi tugas untuk presentasi
Kegiatan Inti
-
-
Kelompok Teori Strukturalisme (Kelompok 3) memperesentasikan
makalahnya tentang hakikat teori strukturalisme Levy Strauss beserta
sejarahnya
Kelompok lain menanggapi presentasi Kelompok 3
Kegiatan Akhir
- Dosen memberikan tanggapan akhir atas presentasi Kelompok 3
-
Kelompok 3 menindaklanjuti masukan-masukan dari peserta diskusi
dengan memperbaiki makalah yang telah disajikan
Pertemuan 13
Kegiatan Awal
-
Dosen membuka pertemuan
Mahasiswa mempersiapkan diri dengan membagi tugas untuk presentasi
Kegiatan Inti
-
Kelompok Teori Strukturalisme (Kelompok 4) memperesentasikan
makalahnya tentang penerapan teori strukturalisme dalam kajian terhadap
kebudayaan daerah
-
Kelompok lain menanggapi presentasi Kelompok 4
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi 02
Hal 1 dari 1
Tanggal Terbit
1 September 2012
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
Kegiatan Akhir
- Dosen memberikan tanggapan akhir atas presentasi Kelompok 4
-
Kelompok 4 menindaklanjuti masukan-masukan dari peserta diskusi
dengan memperbaiki makalah yang telah disajikan
Pertemuan 14
Kegiatan Awal
-
Dosen membuka pertemuan
Mahasiswa mempersiapkan diri dengan membagi tugas untuk presentasi
Kegiatan Inti
-
Kelompok Teori Simbolisme (Kelompok 5) memperesentasikan makalahnya
tentang konsep teori simbolisme beserta sejarahnya
Kelompok lain menanggapi presentasi Kelompok 5
Kegiatan Akhir
- Dosen memberikan tanggapan akhir atas presentasi Kelompok 5
- Kelompok 5 menindaklanjuti masukan-masukan dari peserta diskusi
dengan memperbaiki makalah yang telah disajikan
Pertemuan 15
Kegiatan Awal
-
Dosen membuka pertemuan
Mahasiswa mempersiapkan diri dengan membagi tugas untuk presentasi
Kegiatan Inti
-
Kelompok Teori Simbolisme (Kelompok 6) memperesentasikan makalahnya
tentang penerapan teori simbolisme dalam kajian budaya daerah
-
Kelompok lain menanggapi presentasi Kelompok 6
Kegiatan Akhir
-
Dosen memberikan tanggapan akhir atas presentasi Kelompok 6
Kelompok 6 menindaklanjuti masukan-masukan dari peserta diskusi
dengan memperbaiki makalah yang telah disajikan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi 02
Hal 1 dari 1
Tanggal Terbit
1 September 2012
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Alat
: LCD
Sumber
:
Geertz, Clifford. 1983. Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa
(terjemahan Aswab Mahasin). Jakarta: Pustaka Jaya.
Geertz, Clifford. 1992a. Tafsir Kebudayaan (terjemahan Francisco Budi Hardiman).
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Geertz, Clifford. 1992b. Kebudayaan dan Agama (terjemahan Francisco Budi
Hardiman). Yogyakarta: Penerbit Kanisus.
Hardjowirogo, Marbangun. 1983. Manusia Jawa. Jakarta: Inti Idayu Press.
Saifuddin, Achmad Fedyani. 2005. Antropologi Kontemporer Suatu pengantar Kritis
Mengenai Paradigma. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana.
Syam, Nur. 2007. Madzhab-Madzhab Antropologi. Yogyakarta: LKiS.
PENILAIAN
Tes lisan dan portofolio.
Dosen Pengampu,
Drs. Agus Yuwana, M.Si., M.Pd.
NIP 1196812151993031003
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi 02
Tanggal Terbit
1 September 2012
Hal 1 dari 1
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
PENGANTAR PENGANTAR ILMU BUDAYA
Oleh
Drs. Agus Yuwana, M.Si., M.Pd.
NIP 1196812151993031003
Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa
2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
Hal 1 dari 1
No. Revisi 02
Tanggal Terbit
1 September 2012
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
Hakikat Kebudayaan
1. Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah gagasan dan karya manusia, yang
harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan
dari hasil budi dan karyanya itu
2. Clifford Geertz
Kebudayaan merupakan keseluruhan sistem pengetahuan
manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk
memahami
dan
menginterpretasi
lingkungan
dan
pengalamannya, serta menjadi kerangka landasan bagi
terwujudnya pola perilaku
Simpulan
1. Kebudayaan sebagai system adaptif dari keyakinan dan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi 02
Hal 1 dari 1
Tanggal Terbit
1 September 2012
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
perilaku yang dipelajari yang fungsi primernya adalah
enyesuaika masyarakat manusia dngan lingkungannya.
2. Kebudayaan sebagai system kognitif yang tersusun dari
apa pun yang diketahui dalam berpikir menurut cara
tertentu, yang dpaat diterima bagi warga kebudayaan
(natives)
3. Kebudayaan sebagai system struktur dari symbol-simbol
yang dimiliki bersama yang memiliki analogi dengan
struktur pemikiran manusia.
4. kebudayaan sebagai system symbol yang terdiri atas
symbol-simbol dan makna-makna yang dimiliki bersama,
yang dapat diidentifikasi, dan bersifat public.
Ciri Kebudayaan
6. Bersifat adaptif
Artinya, selalu bisa menyesuaikan dengan lingkungan
7. Bersifat integrative
Artinya, merupakan satu kesatuan yang untuh antara
unsure yang satu dan yang lain
8. Bersifat dinamis
Artinya, selalu berubah
manusia
menyesuaikan
kebudtuhan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi 02
Hal 1 dari 1
Tanggal Terbit
1 September 2012
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
Jenis Kebudayaan
1. Jenis kebudayaan bisa dilihat dari tiga dasar
penggolongan, yaitu berdasarkan sifatnya, wujudnya,
dan lingkup penyebarannya.
2. Dilihat dari sifatnya kebudayaan ada dua macam, yaitu
kebudayaan subjektif dan kebudayaan objektif.
3. Dilihat dari wujudnya terdapat dua jenis kebudayaan,
yaitu kebudayaan material dan kebudayaan imaterial
atau istilah lainnya kebudayaan lahiriah dan
kebudayaan batiniah.
4. Adapun berdasarkan lingkup penyebarannya, terdapat
empat tiga jenis kebudayaan, yaitu kebudayaan
daerah, kebudayaan lokal, dan kebudayaan nasional.
Etnografi
1. Etnografi berasal dari kata ethos, yaitu bangsa atau
suku bangsa dan graphein, yaitu tulisanatau uraian.
2. Etnografi adalah kajian tentang kehidupan dan
kebudayaan suatu masyarakat atau etnik, misalnya
tentang adat-istiadat, kebiasaan, hukum, seni, religi,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi 02
Hal 1 dari 1
Tanggal Terbit
1 September 2012
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
dan bahasa. Bidang kajian vang sangat berdekatan
dengan etnografi adalah etnologi, yaitu kajian
perbandingan tentang kebudayaan dari berbagai
masyarakat atau kelompok (Richards dkk.,1985).
3. Istilah etnografi sebenarnya merupakan istilah
antropologi. Etnografi merupakan embrio dari
antropologi.
Emik & Etik
1. Emik dan etik adalah dua macam sudut pandang dalam
etnografi yang cukup mengundang perdebatan.
2. Emik (native point of view) misalnya, mencoba
menjelaskan suatu fenomena dalam masyarakat dengan
sudut pandang masyarakat itu sendiri.
3. Sebaliknya, etik merupakan penggunaan sudut pandang
orang luar yang berjarak (dalam hal ini peneliti) untuk
menjelaskan suatu fenomena dalam masyarakat.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi 02
Hal 1 dari 1
Tanggal Terbit
1 September 2012
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
Teori Fungsionalisme
1. Menurut malinoswki kebudayaan membentuk totalitas
karena kebudayan adalah satuan yang “bekrrja”.
2. Eksistensi suatu adat adalah untuk mecapai tujuan,
demikian pula semua adat hidup da bermakna bagi para
anggota suatu masyarakat.
3. Ringkasnya, aadat adalah sarana yang digunakan
manusia untuk memenuhi kebutuhan mere Ka, dan oleh
karena itu harus “berfungsi bersama”
Teori Strukturalisme
1. Levi-Strauss menerapkan metode analisis strruktural
terhadap fenomena budaya di luar bahasa, yang bisa
menjadi objek tradisional di bidang antropolologi,
misalnya kekerabatan, totemisme, ritual, mitos, dan tabu.
2. Masing-masing fenomena budaya tersebut dianggapnya
sebagai bahasa yang bersistem.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi 02
Hal 1 dari 1
Tanggal Terbit
1 September 2012
Review Kajur/Kaprodi
Tgl
Tanda Tangan
3. Baik bahasa maupun bentuk kebudayaan yang lain
merupakan produk dari aktivitas manusia, yakni pikiran
manusia, dan pikran manusia itu di mana-mana satu dan
sama kapasitasnya. Inilah inti strukturalisme Levy Straus.
Teori Simbolisme
1. Dapat dikatakan pendiri pendekatan interpretayif
dalam bdnag kebudayaan dadalah Clifford Geertz.
2. Ia mengemukakan bahwa antropologi harus didasari
oleh realitas konkret, tetapi dari realitan ini antropolog
menemukan makna bukan prediksi yang didasarkan
pada data empiris.
3. Menurutnya penelitian kebudayaan tidak bias
menggunakan model penelitian ilmu social, tetapi
harus menggnkan disiplin-disiplin humanistic yang
menggunakan deskripsi, puisi, sastra, mite, symbol,
dan cirri-ciri manusia yang membedakan manusi dan
spesies lainnya
Download