PASAR MODAL

advertisement
Hukum Pasar Modal
Cesare Firm
Penawaran umum
Pasal 1 butir 15 UU PM
Penawaran umum adalah kegiatan penawaran
efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual
efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara
yang diatur dalam Undang – Undang dan
Peraturan Pelaksanaannya.
Kegiatan Pelaksanaan Go Public
•
•
•
•
•
•
Penyerahan dokumen ke BAPEPAM
Tanggapan dari BAPEPAM
Perbaikan Dokumen Pernyataan Pendaftaran
Mini Expose di BAPEPAM
Penentuan Harga Perdana
Sindikasi dan Perjanjian Emisi
Penawaran Awal
Ajakan baik langsung maupun tidak langsung
dengan menggunakan Prospektus Awal yang
antara lain bertujuan untuk mengetahui minat
calon Pembeli efek dan ataupun perkiraan harga
penawaran Efek.
Proses Penawaran Umum
•
•
•
•
Tahapan Persiapan
Tahapan Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Tahap Penawaran Saham
Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek
Tujuan Penawaran Umum
Memperbaiki Struktur Modal
Meningkatkan Kapasitas Produksi
Memperluas Pemasaran
Memperluas Hubungan Bisnis
Meningkatkan Kualitas Manajemen
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan
• Perusahaan menginginkan potensi untuk mendapatkan tambahan
modal daripada harus melalui kredit pembiayaan (debt
Financing).
• Peningkatan Likuiditas perusahaan terhadap kepentingan
pemegang saham utama dan pemegang saham minoritas.
• Dapat melakukan penawaran efek di pasar sekunder
• Meningkatkan prestise dan publisitas perusahaan
• Kemampuan untuk mengadopsi karyawan kunci dengan
menawarkan opsi
Kerugian
• Adanya tambahan biaya untuk mendaftarkan efek pada
penawaran umum.
• Meningkatkan pengeluaran dan pemaparan potensi
kewajiban berkenaan dengan registrasi dan laporan
berkala.
• Hilangnya kontrol terhadap persoalan manajemen, karna
terjadi dilusi kepemilikan saham
• Efek yang diterbitkan mungkin saja tidak terserap oleh
masyarakat sesuai dengan perhitungan perusahaan.
Penawaran Perdana
Penawaran Perdana (primary market)
Penawaran umum dalam pratiknya
dilaksanakan melalui pasar perdana (primary
market) yang berlangsung dalam batas waktu
selama beberapa hari aja. Penawaran efek
dilakukan langsung oleh emiten kepada calon
pemodal dengan bantuan para penjamin emisi
efek dan para agen penjualan (jika ada).
Pasar Perdana
Penjualan perdana efek atau penjualan efek oleh perusahaan yang
menerbitkan efek sebelum efek tersebut dijual melalui bursa efek. Efek
dijual dengan harga emisi, sehingga perusahaan yang menerbitkan
emisi hanya memperoleh dana dari penjualan tersebut. Investor diberi
kesempatan membeli saham secara langsung kepada penjamin emisi
efek atau agen penjual. Dengan berakhirnya pasar perdana dan saham
telah dicatatkan di bursa, maka dimulailah perdagangan efek di pasar
sekunder.
Pasar Sekunder
Penjualan efek setelah penjualan pada pasar perdana berakhir.
Harga efek ditentukan berdasarkan kurs efek, yang ditentukan
oleh daya tarik menarik antara permintaan dan penawaran
efek tersebut. Bagi efek yang dapat memenuhi syarat listing
dapat menjual efeknya di dalam bursa efek, sedangkan bagi
efek yang tidak memenuhi syarat listing dapat menjual efeknya
di luar bursa efek.
Ciri-ciri Pasar Perdana
1. Emiten menjual saham kepada masyarakat luas melalui
penjamin emisi dengan harga yang telah disepakati antara
emiten dan penjamin emisi seperti yang tertera dalam
prospectus.
2. Pembeli tidak dipungut biaya transaksi
3. Pembeli belum pasti memperoleh jumlah saham sebanyak
yang dipesan, apabila terjadi over-subscribed
4.
5.
6.
7.
Investor membeli melalui penjamin emisi ataupun agen
penjual yang ditunjuk
Masa pesanan terbatas
Penawaran melibatkan profesi seperti akuntan publik,
notaris, konsultan hukum, dan perusahaan penilai
Pasar perdana disebut juga dengan istilah pasar primer
(primary market) dan pasar kesatu (first market).
Transparansi Dalam
Pasar Modal
Pasal 1 angka 25
UUPM
Keterbukaan dalam pasar modal mempunyai makna bahwa
menjadi suatu keharusan bagi emiten, perusahaan publik,
dan pihak lain yang tunduk kepada UUPM untuk
menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang
tepat seluruh informasi material mengenai usahanya atau
efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan
pemodal terhadap efek yang dimaksud atau harga dari
efek tersebut.
Prinsip Keterbukaan
Primary Market Level
Secondary Market Level
Timely Disclosure
Primary Market Level
Keterbukaan pada saat melakukan penawaran umum, yang
didahului dengan pengajuan Pernyataan Pendaftaran Emisi ke
Bapepam dengan menyertakan semua dokumen penting yang
dipersyaratkan dalam Peraturan Nomor IX.C.I. tentang
Pedoman Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran.
Secondary Market Level
Keterbukaan setelah emiten mencatat dan memperdagangkan
efeknya di bursa. Dalam hal ini emiten wajib menyampaikan
laporan keuangan secara berkala dan terus-menerus kepada
Bapepam dan Bursa, termasuk laporan keuangan berkala yang
diatur dalam Peraturan Nomor X.K.2.
Timely Disclosure
Keterbukaan karena terjadi peristiwa penting dan laporannya
harus disampaikan secara tepat waktu, yakni peristiwa yang
dirinci dalam Peraturan Nomor X.K.I.
Fungsi Prinsip
Keterbukaan
• Untuk memelihara kepercayaan publik
terhadap pasar
• Untuk menciptakan mekanisme pasar
yang efisien
• Untuk mencegah penipuan
Peraturan Bapepam
• Peraturan No. VIII.G.7. tentang Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan
• Peraturan No. X.K.2. tentang Kewajiban Penyampaian Laporan
Berkala
• Peraturan No. X.K.5. tentang Keterbukaan Informasi bagi Emiten
atau Perusahaan Patungan yang Dimohonkan Pailit
• Peraturan No. IX.H.1. tentang Pengambilalihan Perusahaan
Terbuka
• Peraturan No. IX.E.1. tentang Penawaran Tender
• Peraturan No. X.K.4. tentang Laporan Realisasi Penggunaan
Dana Hasil Penawaran Umum
• Peraturan No. IX.E.1. tentang Benturan Kepentingan Transaksi
Tertentu
• Peraturan No. X.K.1. tentang Keterbukaan Informasi yang Harus
Segera Diumumkan kepada Publik
• Peraturan No. IX.I.1. tentang Rencana dan Pelaksana Rapat
Umum Pemegang Saham
• Peraturan Bapepam No. IX.C.3. tentang pedoman Mengenai
Bentuk dan Isi Prospektus dalam Rangka Penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu
Aspek Penting Good
Corporate Government
• Adanya keseimbangan hubungan antara organ-organ
perusahaan di antaranya Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS), Komisaris, dan Direksi.
• Adanya pemenuhan tanggung jawab perusahaan sebagai
entitas bisnis dalam masyarakat kepada
seluruh stakeholder.
• Adanya hak-hak pemegang saham untuk mendapat
informasi yang tepat dan benar pada waktu yang diperlukan
mengenai perusahaan.
• Adanya perlakuan yang sama terhadap para pemegang
saham, terutama pemegang saham minoritas dan
pemegang saham asing
UU PM Pasal 102 ayat
(2)
Ketentuan Sanksi Atas
Pelanggaran
Peringatan tertulis
Denda yaitu kewajiban membayar sejumlah uang tertentu
Pembatasan kegiatan usaha
Pembekuan kegiatan usaha
Pencabutan izin usaha
Pembatalan persetujuan
Pembatalan pendaftaran
Contoh Kasus
• Jakarta - Bapepam-LK memberikan sanksi terkait kasus pembatalan
penawaran umum PT Wahanaartha Harsaka Tbk. Dua penjamin emisinya
yakni PT BNI Securities dan PT Investindo Nusantara Sekuritas diberi
sanksi berupa pembekuan izin.
Penetapan sanksi itu ditetapkan oleh Bapepam LK pada Senin
(21/4/2008) setelah melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap PT
Wahanaartha Harsaka Tbk yang harusnya mencatatkan saham di BEI 11
April 2008.
Penetapan sanksi itu didasarkan pada Pasal 5 huruf (d) Undang-undang
Pasar Modal membatalkan Surat Bapepam dan LK Nomor:S1797/BL/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang efektifnya Pernyataan
Pendaftaran Penawaran Umum PT Wahanaartha Harsaka Tbk. Sanksi
diberikan kepada:
A. PT BNI Securities, yang terdiri dari:
Terhadap PT BNI Securities dikenakan sanksi administratif berupa
pembekuan izin usaha Perusahaan Efek sebagai Penjamin Emisi Efek atas
nama PT BNI Securities selama 3 bulan.
Terhadap Jimmy selaku penanggung jawab dari PT BNI Securities dalam
kaitannya dengan penjaminan Emisi Efek atas Penawaran Umum PT
Wahanaartha Harsaka Tbk, dikenakan sanksi administratif berupa
pembekuan izin orang perseorangan selaku Wakil Penjamin Emisi Efek atas
nama Jimmy selama 3 bulan.
B. PT Investindo Nusantara Sekuritas, yang terdiri dari:
Terhadap PT Investindo Nusantara Sekuritas dikenakan sanksi administratif
berupa pembekuan izin usaha Perusahaan Efek sebagai Penjamin Emisi Efek
alas nama PT Investindo Nusantara Sekuritas selama 6 bulan,
Terhadap Alverno Julyardono Soenardji selaku penanggung jawab PT
Investindo Nusantara Sekuritas dalam kaitannya dengan penjaminan Emisi
Efek atas Penawaran Umum PT Wahanaartha Harsaka Tbk., dikenakan sanksi
administratif berupa pembekuan izin orang perseorangan selaku Wakil
Penjamin Emisi Efek a.n. Sdr. Alverno Julyardono Soenardji selama 6 bulan.
Kepala Biro Perundang-undangan dan Bantuan Hukum Bapepam-LK,
Robinson Simbolon menyatakan, PT Investindo Nusantara Sekuritas dan
Alverno Julyardono Soenardji dikenakan sanksi berbeda dengan PT BNI
Securities dan Jimmy. Ini mengingat PT Investindo Nusantara Sekuritas dan
Alverno Julyardono Soenardji belum melaksanakan keseluruhan
komitmennya untuk membeli sisa saham yang tidak terjual pada
masyarakat sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
Sementara PT BNI Securities telah melaksanakan seluruh komitmennya
untuk membeli sisa saham dimaksud.
C. Teddy Ardhika Wardhana selaku Konsultan Hukum Dikenakan
sanksi berupa pembekuan Sural Tanda Terdaftar selaku Konsultan
Hukum Pasar Modal alas nama Teddy Ardhika Wardhana, sesuai
Sural Tanda Terdaftar Nomor: 361/PM/STTD-KH/2001 tanggal 6
April 2001 selama 6 bulan.
Berdasarkan hal-hal tersebut maka Bapepam dan LK berdasarkan
Pasal 5 huruf (d) Undang-undang Pasar Modal membatalkan Surat
Bapepam dan LK Nomor: S-1797/BL/2008 tanggal 31 Maret 2008
tentang efektifnya Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum PT
Wahanaartha Harsaka Tbk. dan mengenakan sanksi kepada pihakpihak terkait.
Analisis
Dapat disimpulkan bahwa Bapepam-LK telah tepat dalam memberikan
sanksi. Kedua penjamin efek telah melanggar perjanjian dan Pasal 39
UU Pasar Modal dengan membatalkan perjanjian penjaminan emisi.
Walaupun demikian PT. BNI Securities dikenakan sanksi lebih ringan
daripada PT. Investindo karena PT. BNI Securities telah memenuhi
kewajibannya berdasarkan full commitment sedangkan PT. Investindo
tidak melaksanakan kewajibannya tersebut. Selain itu Bapepam-LK telah
tepat memberikan sanksi terhadap kelalaian yang dilakukan oleh Teddy
Ardhika Wardhana sebagai konsultan hukun yang telah mendapatkan
izin dari Bapepam-LK karena tidak professional dalam menjalankan
profesinya.
Download