Uploaded by User111626

SAP Gastritis Terbaru

advertisement
Lampiran 4
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pemenuhan Nutrisi Gastritis
DOSEN PEMBIMBING
SANTHI MARLINA SIDAURUK,S.Kep, Ners
DISUSUN OLEH :
AHMAD FAHRIAN FAUZI
18044
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
STIKES BINALITA SUDAMA MEDAN
2021
A. Identitas
Pokok pembahasan
Sasaran
Hari/Tanggal
Jam/Waktu
Tempat
Penyuluh
: Pemenuhan Nutrisi Gastritis
: Klien Gastritis
: 26 Mei 2021
: 16.00 - 16.30 ( 30 menit )
: Di Tanjung Rejo
: Ahmad Fahrian Fauzi
B. PENGERTIAN GASTRITIS
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa
lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal. Dua jenis gastritis
yang sering terjadi adalah gastritis superfical akut dan gastritis atrofik kronis.
(Pricce dan Wilson, 2006). Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan dasar bagi
manusia yang harus dipenuhi. Nutrisi merupakan proses pemasukan dan
pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan
digunakan dalam aktivitas tubuh. (Hidayat, 2012). Kekurangan nutrisi merupakan
keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau
resiko penurunan berat badan akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk
kebutuhan metabolisme ( Hidayat, 2012).
C. Diagnosa keperawatan
Kurangnya pengetahuan tentang Pemenuhan Nutrisi Gastritis berhubungan
dengan kurangnya informasi tentang DM
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang Pemenuhan Nutrisi Gastritis
pada ibu selama 30 menit, diharapkan seluruh masyarakat terkhusus untuk ibu
dapat mengerti tentang Pemenuhan Nutrisi Gastritis bagi kesehatan tubuh ibu dan
dapat mengaplikasikan Pemenuhan Nutrisi Gastritis
2. Tujuan Khusus
a. Menyebutkan pengertian Gastritis ?
b. Menyebutkan tanda dan gejala Gastritis ?
c. Menyebutkan bahaya dari Gastritis?
d. Menyebutkan penanganan Gastritis ?
e. Menyebutkan cara pemenuhan nutrisi yang dianjurkan?
E. Isi Materi
1. Pengertian Gastritis
2. Tanda dan gejala Gastritis
3. Bahaya Gastritis
4. Penanganan
5. Diet pada Gastritis
1
F. Metoda
1. Ceramah
2. Tanya jawab
G. Media
1. Leptop (Power Point )
2. Video
3. Leafleat
H. Kegiatan pembelajaran
Waktu
4 menit
10 menit
Kegiatan
Penyuluhan
Pembukaan :
a. Salam
b. Perkenalan
c. Tujuan
Menjelaskan
materi
5 menit
Pemutaran video
7 menit
Evaluasi :
Tanya jawab
4 menit



Penutup
Kesimpulan
Terima kasih
Saran
Penyuluh
Sasaran
a. Memberi salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
a. Memberikan sasaran
untuk mengantisipasi
bahaya Gastritis
b. Menjelaskan cara
menghindari Gastritis
a. Menjawab salam
b. Mendengarkan
c. Memperhatikan
a. Memutarkan video cara
Pemenuhan Nutrisi
Gastritis
a. Memberikan kesempatan
kepada ibu untuk bertanya
b. Memberikan kesempatan
kepada ibu untuk
menjelaskan/menyebutkan
kembali kesimpulan dari
materi yang telah
disampaikan
a. Membacakan kesimpulan
kepada ibu- setempat
b. Membagikan leaflet
tentang Pemenuhan
Nutrisi Gastritis
c. Mengucapkan terima
kasih atas peran serta ibuibu setempat
d. Mengucapkan salam
penutup
a. Menyimak dan
mendengarkan
1
a. Menyimak dan
mendengarkan
b. Menyimak dan
mendengarkan
a. Memberikan
pertanyaan
b. Menyampaikan
kesimpulan hasil
penyuluhan
a. Mendengarkan
b. Menerima leaflet
dengan antusias
c. Mendengarkan
d. Menjawab salam
I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a) Sasaran hadir di tempat penyuluhan sesuai waktu yang dijadwalkan
b) Penyelenggaraan dilaksanakan di rumah
c) Pengorganisasian penyelenggaraan dilaksanakan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a) Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan
b) Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai acara
berakhir
c) Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil
penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
No
1
2
3
4
5
Evaluasi Lisan
Sebutkan pengertian Gastritis ?
Sebutkan tanda dan gejala Gastritis ?
Sebutkan bahaya ?
Sebutkan cara penanganan Gastritis ?
Sebutkan Diet pada Gastritis ?
1
Respons Audiens
Baik
Baik
Baik
Baik
Cukup
Nilai
8
7
8
8
5
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian:
Gastritis merupakan peradangan lokal atau menyebar pada mukosa lambung
yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau
bahan iritan lain (Reeves, 2002).
Gastritis ada 2 kelompok yaitu gastritis akut dan gastritis kronik. Gastritis
kronik juga masih dikelompokkan lagi dalam 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B.
Dikatakan gastritis kronik tipe A jika mampu menghasilkan imun sendiri. Tipe ini
dikaitkan dengan atropi dari kelenjar lambung dan penurunan mukosa. Penurunan
pada sekresi gastrik mempengaruhi produksi antibodi. Anemia pernisiosa
berkembang pada proses ini. Gastritis kronik tipe B lebih lazim. Tipe ini dikaitkan
dengan infeksi helicobacter pylori yang menimbulkan ulkus pada dinding
lambung.
B. Tanda dan Gejala
Gejala penyakit gastritis yang biasa terjadi adalah
1.
Mual dan muntah
2.
Nyeri epigastrum yang timbul tidak lama setelah makan dan minum unsurunsur yang dapat merangsang lambung (alkohol, salisilat, makanan
tercemar toksin stafilokokus)
3.
Pucat
4.
Lemah
5.
Keringat dingin
1
6.
Nadi cepat
7.
Nafsu makan menurun secara drastic
8.
Suhu badan meningkat
9.
Sering bersendawa terutama dalam keadaan lapar
C. Bahaya Gastritis
1. Gangguan pencernaan (indigesti) dan rasa tidak nyaman di perut sebelah
atas.
2. Segera setelah cedera, timbul memar kecil di dalam lapisan lambung.
Dalam beberapa jam, memar ini bisa berubah menjadi ulkus. Ulkus dan
gastritis bisa menghilang bila penderita sembuh dengan cepat dari
cederanya. Bila penderita tetap sakit, ulkus bisa membesar dan mulai
mengalami perdarahan, biasanya dalam waktu 2-5 hari setelah terjadinya
cedera. Perdarahan menyebabkan tinja berwarna kehitaman seperti aspal,
cairan lambung menjadi kemerahan dan jika sangat berat, tekanan darah
bisa turun. Perdarahan bisa meluas dan berakibat fatal. Pada sebagian
besar kasus, gejalanya amat ringan bahkan asimptomatis. Keluhan itu
misalnya nyeri pada ulu hati yang biasanya ringan.
3. Gejala dari gastritis erosif kronis berupa mual ringan dan nyeri di perut
sebelah atas. Tetapi banyak penderita (misalnya pemakai aspirin jangka
panjang) tidak merasakan nyeri. Penderita lainnya merasakan gejala yang
mirip ulkus, yaitu nyeri ketika perut kosong. Jika gastritis menyebabkan
perdarahan dari ulkus lambung, gejalanya bisa berupa tinja berwarna
1
kehitaman seperti aspal (melena), serta muntah darah (hematemesis) atau
makanan yang sebagian sudah dicerna, yang menyerupai endapan kopi.
4. Gejala lainnya dari gastritis kronik adalah anoreksia, mual-muntah, diare,
sakit epigastrik dan demam. Perdarahan saluran cerna yang tak terasa sakit
dapat terjadi setelah penggunaan aspirin.
5. Pada gastritis eosinofilik, nyeri perut dan muntah bisa disebabkan oleh
penyempitan atau penyumbatan ujung saluran lambung yang menuju ke
usus dua belas jari. Pada penyakit Méniére, gejala yang paling sering
ditemukan adalah nyeri lambung.
6. Hilangnya nafsu makan, mual, muntah dan penurunan berat badan, lebih
jarang terjadi. Tidak pernah terjadi perdarahan lambung.
7. Penimbunan cairan dan pembengkakan jaringan (edema) bisa disebabkan
karena hilangnya protein dari lapisan lambung yang meradang.
8. Pada gastritis sel plasma, nyeri perut dan muntah bisa terjadi bersamaan
dengan timbulnya ruam di kulit dan diare.
D.
Penanganan
1. Pencegahan Gastritis
a. Makan yang teratur
b. Hindari alcohol
c. Makan dalam porsi kecil dan sering
d. Menghindari stress
e. Mengunyah 32 kali
f. Menghindari rokok
1
2. Pengobatan
Pengobatan umum terhadap gastritis adalah menghentikan atau
menghindari faktor penyebab iritasi, pemberian antasid dan simptomatik
lain, dan pada gastritis atrofik dengan anemia pernisiosa diobati dengan
B12
intramuskuler
(hydroxycobalamin
atau
cyanocobalamin).
Jika penyebabnya adalah infeksi oleh Helicobacter pylori, maka
diberikan bismuth, antibiotik (misalnya amoksisilin dan klaritromisin)
dan obat anti-tukak (omeprazol). Penderita gastritis karena stres akut
banyak yang mengalami penyembuhan setelah penyebabnya (penyakit
berat, cedera atau perdarahan) berhasil diatasi. Tetapi sekitar 2%
penderita gastritis karena stres akut mengalami perdarahan yang sering
berakibat fatal.
E. Diet Pada Gastritis
1. Makanan yang dianjurkan
a. Makanan yang dikonsumsi harus mengandung cukup kalori dan protein
(TKTP). Makanan tidak boleh mengandung bahan yang merangsang,
menimbulkan gas, bersifat asam, mengandung minyak/ lemak secara
berlebihan, dan yang bersifat melekat. Selain itu, makanan tidak boleh
terlalu panas atau dingin.
b. Makanan yang disajikan harus mudah dicerna, tidak merangsang tetapi
dapat memenuhi kebutuhan energi dan gizi, sedangkan lemak perlu
dibatasi, lemak yang berlebihan dapat menimbulkan rasa mual, rasa
1
tidak enak di ulu hati dan muntah karena tekanan dari dalam lambung
meningkat.
c. Menghindari makanan yang bersifat merangsang, diantaranya makanan
berserat dan penghasil gas maupun mengandung banyak bumbu-bumbu
rendah.
d. Selain itu perlu memperhatikan tehnik memasaknya, direbus, dikukus,
atau dipanggang adalah tehnik masak yang dianjurkan.
e. Sumber hidrat arang (nasi atau penggantinya) Beras, dibubur atau ditim,
kentang direbus atau dipures, makaroni, mi bihun direbus, roti, biskuit,
marie, dan tepung-tepungan dibuat bubur atau puding.
f. Sumber protein hewani (daging atau penggantinya) Ikan, hati, daging
sapi empuk, ayam digiling atau dicincang dan direbus, disemur, ditim,
atau dipanggang, telur ayam direbus, didadar, diceplok air, atau
dicampurkan dalam makanan, susu.
g. Sumber protein nabati Tahu, tempe, direbus, ditim atau ditumis, kacang
hijau direbus dan dihaluskan. Lemak Margarin, minyak (tidak untuk
menggoreng) dan santan encer.
h. Sayuran Sayuran yang tidak banyak serat dan tidak menimbulkan gas,
misalnya : bayam, labu siam, wortel, tomat direbus atau ditumis. Buahbuahan Pepaya, pisang rebus, sawo, jeruk garut, sari buah (sebaiknya
dimakan bersama nasi).
1
2. Makanan yang perlu dihindari
a. Makanan yang mengandung Sumber hidrat arang seperti Beras ketan
atau wajik, bulgur, jagung, ubi singkong, kentang goreng, cake, dodol,
dan kue yang terlalu manis.
b. Sumber protein hewani Daging, ikan, ayam yang dikalengkan,
digoreng, dikeringkan (dendeng), telur ceplok atau goreng. Sumber
protein nabati Tahu, tempe digoreng, kacang merah, kacang tanah
digoreng Lemak Lemak hewan, santan kental Sayuran Sayuran yang
banyak serat dan menimbulkan gas, sayuran mentah. Buah-buahan
Buah yang banyak serat dan menimbulkan gas, misalnya jambu biji,
nanas, kedondong, durian, nangka, dan buah yang dikeringkan (sale
pisang, manisan pala, dan sebagainya). Bumbu-bumbu Lombok atau
cabai, merica, cuka dan bumbu-bumbuan yang merangsan.
1
Daftar Pustaka
Mansjoer, Arif, dkk . 2000 . Kapita Selekta Kedokteran Jilid I . Jakarta : Media
Aesculapius
http://aroundthenutrition.blogspot.com/2018/01/diet-gastritismaag.html
http://penyakitmaag.com/pencegahan-gastritis.html
http://penyakitmaag.com/pencegahan-gastritis.html
1
Download