Uploaded by User94532

MAKALAH ANATOMI AKAR PADA TUMBUHAN

advertisement
MAKALAH
ANATOMI AKAR PADA TUMBUHAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Tumbuhan yang dibina oleh
Bapak Imam Bukhori Muslim, M.Pd.
Oleh:
Kelompok 6
Zhendi Noviatus Sa’diyah
Lily Dewi Pangesti
Ahmad Sainuril Safi’i
Maisyatul Hasanah
Riska Ummami
1903402081003
1903402081006
1903402081016
1903402081019
1903402081057
UNIVERSITAS ISLAM JEMBER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Tugas
Anatomi Tumbuhan tentang Anatomi Akar Pada Tumbuhan ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterimakasih pada Bapak Imam
Bukhori Muslim, M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Anatomi Tumbuhan Program Studi
Pendidikan Biologi Universitas Islam Jember yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Tugas Anatomi Tumbuhan tentang Anatomi
Akar Pada Tumbuhan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Jember, 20 April 2021
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................... ................................................................ i
Kata Pengantar ....................................................................................................... ii
Daftar Isi......................................... ........................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................... ...................................................... 1
B. Rumusan Masalah. ......................................... ............................................... 1
C. Tujuan......................................... ................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
1. Stuktur Anatomi akar ......................................... .......................................... 2
2. Hubungan Antara Struktur Akar dan Fungsinya......................................... . 3
3. Adaptasi Akar Pada Kondisi Kering......................................... .................... 4
4. Hubungan Antara Sistem Pembuluh Akar dan Batang.................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................... .......................................................... 7
B. Saran......................................... .................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan biasanya berkembang di
bawah permukaan tanah, meskipun terdapat juga akar yang tumbuh di atas tanah.
Histogenesis epidermis akar berbeda dengan batang. Pada Spermatophyta, xilem primer pada
akar bersifat eksark, sedangkan pada batang bersifat endark. Berkas xilem dan floem pada
akar tersusun berselang-seling, sedangkan pada batang berkas pengangkutnya kolateral,
bikolateral, atau amfivasal. Akar tidak mempunyai alat tambahan yang dapat dibandingkan
dengan daun pada batang. Akar tidak mempunyai stomata, tetapi mempunyai tudung akar
yang tidak ada kesejajarannya pada batang.
Kondisi lingkungan sering kali memengaruhi pertumbuhan akar. Sistem perakaran
tumbuhan yang hidup di tanah kering biasanya berkembang lebih baik. Pada tumbuhan yang
hidup pada tanah berpasir, perkembangan akarnya dangkal, mendatar, dan akar lateral
menyebar dekat di permukaan tanah. Struktur akar banyak ragamnya. Berdasarkan fungsinya,
dikenal akar penyimpan, akar udara, akar sukulen, akar panjat, akar penunjang, akar napas
(pneumatofor), dan akar yang bersimbiosis dengan jamur (mikorhiza). Berdasarkan asal
usulnya, terdapat dua tipe akar, yaitu akar primer dan akar serabut (adventitious). Akar
primer berkembang dari ujung embrio yang terbatas, sedangkan akar serabut berkembang
dari jaringan akar dewasa atau dari bagian lain tubuh tumbuhan seperti batang dan daun.
Sistem akar sebagian besar Dicotyledoneae dan Gymnospermae terdiri atas akar tunggang
yang membentuk cabang pada sisinya. Bagian dewasa dari akar, yang biasanya mengalami
penebalan sekunder, hanya berfungsi sebagai alat pemegang pada tanah dan untuk
menyimpan bahan cadangan. Pengambilan air dan garam dilakukan terutama oleh sistem akar
yang masih dalam pertumbuhan primer. Akar Monocotyledoneae dewasa biasanya berupa
akar serabut dan berkembang dari batang. Umumnya akar ini tidak mengalami penebalan
sekunder.
Tipe paling umum akar pada Monocotyledoneae adalah sistem akar serabut. Radikula
yang terdapat dalam biji terdiri atas meristem akar dan terbentuk pada perkecambahan biji.
Akar Gymnospermae dan Dicotyledoneae berkembang menjadi akar tunggang dengan
percabagannya. Pada Monocotyledoneae, akar biasanya mati pada pertumbuhan dan sistem
akar dari tumbuhan dewasa terdiri atas sejumlah akar serabut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Stuktur Anatomi pada akar ?
2. Bagaimana Hubungan Antara Struktur Akar dan Fungsinya?
3. Bagaimana Adaptasi Akar Pada Kondisi Kering?
4. Bagaimana Hubungan Antara Sistem Pembuluh Akar dan Batang?
C. Tujuan
1. Mengetahui Stuktur Anatomi pada akar
2. Mengetahui Hubungan Antara Struktur Akar dan Fungsinya
3. Mengetahui Adaptasi Akar Pada Kondisi Kering
4. Mengetahui Hubungan Antara Sistem Pembuluh Akar dan Batang
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. STUKTUR ANATOMI AKAR
Akar merupakan salah satu bagian penting tumbuhan. Secara anatomi akar tersusun
atas empat lapisan jaringan pokok yaitu epidermis, korteks, endodermis dan Stele atau
silinder pusat.
a. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar akar dan hanya terdiri dari selapis sel yang
tersusun dari sel-sel yang rapat satu sama lain tanpa ruang antarsel dan berdinding tipis.
Dalam hubungannya dengan proses penyerapan air, epidermis bersifat semipermiabel
mudah ditembus air. Sesuai dengan fungsinya sebagai pelindung jaringan di bawahnya,
epidermis mengalami penebalan sehingga strukturnya menjadi lebih kuat. Pada permukaan
epidemis tumbuh bulu-bulu akar yang merupakan tonjolan epidermis dan berfungsi untuk
menyerap air dan unsur hara yang diperlukan.
b. Korteks
Korteks merupakan daerah antara epidermis dengan silinder pusat. Korteks terdiri dari
sel-sel parenkima yang tersusun melingkar. Pada beberap tumbuhan air, sel-sel parenkima
korteks tersusun teratur dan banyak dijumpai ruang-ruang udara. Parenkima seperti ini
disebutiaerenkim. Sel-sel korteks sering mengandung zat tepung dan kadang-kadang
kristal. Pada tumbuhan monokotil korteks biasanya mengandung sklerenkima. Letak
korteks pada akar lebih luar daripada letak korteks pada batang. Lapisan terluar korteks
yang langsung berbatasan dengan epidermis dapat mengadakan diferensiasi menjadi
hipodermis yang dinding selnya mengandung suberin atau lignin yang disebut eksodermis.
Eksodermis dapat terdiri dari selapis sel atau lebih, terdiri dari sel panjang dan sel pendek
berselang-seling atau satu jenis saja.
c. Endodermis
Lapisan terdalam dari korteks akar berdiferensiasi menjadi endodermis. Endodermis
terdiri dari selapis sel-sel yang tebal yang menandai batas korteks. Pada sel endodermis
muda terdapat penebalan dinding oleh zat suberin atau lignin mengelilingi dinding radial.
Penebalan itu membentuk rangkaian berbentuk pita. Penebalan seperti pita ini disebut pita
Kaspari. Penebalan ini bermula dari penebalan yang berupa titik atau titik Kaspari. Titik
Kaspari mencegah air masuk melintasi dinding sel. Untuk masuk ke silinder pusat, air
melalui endodermis yang dindingnya tidak menebal yang disebut sel penerus air.
Endodermis yang berhadapan dengan xilem hanya membentuk penebalan pita. Ini berarti
endodermis berperan mengatur lalu-lintas zat ke dalam pembuluh akar.
d. Stele (Silinder Pusat)
Silinder pusat merupakan lapisan yang terletak di tengah akar di sebelah dalam
endodermis. Di dalamnya terdapat pembuluh kayu (xylem) dan pembuluh tapis (floem)
yang sangat berperan dalam proses pengangkutan air dan mineral. Xilem mengangkut air
dan mineral dari dalam tanah ke daun, sedangkan floem mengangkut hasil-hasil
fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan yang memerlukan.
2
2. HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR AKAR DAN FUNGSINYA
Akar adalah bagian tumbuhan yang berada di dalam tanah. Struktur akar adalah panjang
dan ujungnya sedikit runcing dan sifat akarnya adalah selalu menuju ketempat yang banyak
mengandung air atau biasa disebut hidrotropisme sehingga fungsi akarnya adalah untuk
mencari tempat yang banyak mengandung air dan mineral yang langsung akan dihantarkan ke
daun melalui jaringan xilem ke daun untuk berfotosintesis. Secara anatomi akar terdiri dari 4
bagian yaitu epidermis korteks endodermis, dan stele. Akar tumbuhan terdiri atas rambut akar
dan tudung akar. Rambut akar merupakan jalan masuk air dan zat hara dari tanah ke
tumbuhan. Tudung akar berfungsi melindungi akar saat menembus tanah. Ada dua macam
akar yaitu akar serabut dan akar tunggang.
Fungsi akar bagi tumbuhan
1. Menyerap air dan zat hara
Tumbuhan membutuhkan air dan zat hara untuk kelangsungan hidupnya. Air dan zat
hara itu diambil dari dalam tanah. bagian tumbuhan yang mengambil air dan zat hara
itu adalah akar. Akar menembus tanah dan menyerap air dan zat hara yang dibutuhkan
tumbuhan.
2. Memperkokoh tumbuhan
Akar yang tertancap dalam tanah berfungsi sebagai pondasi bangunan. Agar
membuat tumbuhan dapat berpijak kuat di tanah. Dengan begitu, tumbuhan dapat
bertahan dari terjangan air atau angin.
3. Alat pernapasan
Akar berguna sebagai alat pernapasan tumbuhan. Pada permukaan akar terdapat
pori-pori titik melalui pori-pori tersebut, udara di dalam tanah terserap kedalam
tumbuhan (Haryanto)
4. Sebagai penyimpanan makanan cadangan
Pada tumbuhan tertentu seperti ubi dan singkong, akar digunakan sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan. Akar pada tumbuhan tersebut akan membesar seiring
banyaknya makanan cadangan yang tersimpan (Wahyono dan Nurachmadani,)
Hubungan antara struktur akar dan fungsinya secara umum yaitu :
1. Penyerapan air dan mineral dari dalam tanah dilakukan terutama oleh bagian akar
yang muda
2. Penyerapan air terjadi di daerah akar yang mudah karena daerah ini banyak terdapat
rambut akar yang berperan penting dalam penyerapan air.
3. Bagian yang dapat menyerap air paling banyak hanya beberapa cm dari meristem
pucuk tempat terdapatnya xilem primer dan endodermis dengan pita caspary.
Hubungan struktur akar dan fungsinya sebagai penyimpan
1. Pada semua akar primer, senyawa cadangan terutama tepung disimpan dalam korteks
yang pada sebagian besar tumbuhan relatif tebal.
2. Pada akar dengan penebalan sekunder, senyawa cadangan disimpan dalam batang
yaitu dalam parenkim, adapun dalam sklerenkim xilem dan floem sekunder.
3. Ada tumbuhan yang mempunyai bagian tertentu dari sistem akar berkembang menjadi
organ berdaging tebal dengan fungsi utama sebagai organ penyimpanan.
4. Pada wortel, hipokotil dan akar tunggal nya menebal. Organ berdaging merupakan
hasil perkembangan parenkim dalam xilem dan floem sekunder yang berlebihan.
3
Hubungan antara struktur akar dan fungsi akar sebagai penyokong tumbuhan
1. Dengan adanya akar tumbuhan dapat menetap di suatu tempat dan tidak berpindah
2. Dikotiledonae mempunyai susunan dan akar bercabang sehingga memungkinkan
tumbuhnya tumbuhan lebih kuat
3. Akar serabut dan bulu akar yang banyak berfungsi untuk berpegangan pada tanah.
Hubungan antara Akar udara dan fungsinya
Banyak tumbuhan tropika (misalnya: virus, rhizopoda, dan dan orchidaeceae)
menghasilkan akar dari batang atau cabang yang terdapat bebas diudara. Bila akar
tumbuh dalam tanah maka akan membantu sebagai akar penunjang. Dan apabila
menempel ke objek padat akan menjadi akar panjat atau akar lekat. Biasanya sel
korteksnta sering berisi kloroplas dan aktif berfotosintesis. Akar udara ini mempunyai
filamen yaitu epidermis multilapis untuk menyimpan air. saat akar udara kering, maka
sel berisi udara, Bila hujan turun sel berisi air. Terjadi seperti itu dikarenakan pada
filamennya terdapat struktur khusus yaitu pnematoda. Pnematoda berfungsi untuk
pertukaran gas selama periode kelembabannya tinggi. Filamen ini mempunyai fungsi
sebagai pelindung mekanis untuk mencegah kekurangan air.
Hubungan antara Akar dengan fungsinya sebagai organ aerasi
Sistem akar dari pohon yang tumbuh di daerah pantai berrawa, yang selalu tergenang
air dan kekurangan oksigen, menunjukkan berbagai adaptasi terhadap habitat mereka
titik akar udara yang pertumbuhannya geotropisme negatif disebut dengan pneumatifor,
dihasilkan dalam habitat rawa. Akar ini membantu untuk pertukaran gas. Akar udara
merupakan penonjolan atas akar mendatar yang dihasilkan oleh keaktifan kambium yang
insentif. Sebagian besar sel yang termasuk pembuluh bertidak sebagai penampung udara.
Hubungan antara Akar papan/akar banir dengan fungsinya
1. Banyak pohon tropis mempunyai akar papan yang menarik perhatian di sekeliling
dasar pohon.
2. Akar tersebut dihasilkan oleh bagian dasar akar utama yang penebalan sekunder nya
asimetris, terutama pada sisi atas sehingga membentuk struktur seperti papan.
3. Anatomi kayu akar papan lebih berfungsi sebagai penyokong daripada sebagai
pengangkut air.
Hubungan antara Haustorium(akar parasit) dengan fungsinya
1. Angispermae parasit mempunyai struktur akar yang berbeda, yaitu haustorium yang
berhubungan dengan tumbuhan inang dan dan berperan sebagai saluran tumbuhan.
2. Haustorium primer : berkembang dengan perubahan langsung dari pucuk akar
3. Haustorium sekunder : meningkat ke samping sepanjang akar.
3. ADAPTASI AKAR PADA KONDISI KERING
Pada umumnya tanaman dengan irigasi yang baik memiliki akar yang lebih panjang
dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh di tempat yang kering. Walaupun demikian,
panjang akar berkaitan dengan ketahanan tanaman pada saat terjadi kekurangan air. Hal ini
disebabkan karena pada saat kekurangan air, tanaman akan memanjangkan akarnya sampai ke
lapisan tanah yang memiliki ketersediaan air yang cukup, sehingga tanaman tersebut dapat
bertahan hidup. Tanaman berakar panjang akan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam
4
mengabsorbsi air dibandingkan dengan tanaman berakar pendek (Palupi dan Dedywiryanto
2008). Sebagai contoh, tanaman ubi jalar dapat menembus kedalaman tanah dengan
memanjangkan akarnya lebih dari 2 m untuk mendapatkan air pada saat kemarau yang
panjang (Djazuli 2010). Sifat tahan kering pada tanaman padi, dapat dilihat dari sistem
perakaran yang panjang (Junaidi 1998). Kemampuan akar untuk menyerap air beserta unsurunsur hara yang terlarut di dalamnya dipengaruhi oleh faktor genetis, kemampuan akar untuk
mentranslokasikan unsur-unsur tersebut dari akar menuju ke daun serta kemampuan akar
untuk menyebarkan atau memperluas sistem perakaran ke jarak yang lebih jauh untuk
memperoleh suplai hara (Harjadi dan Yahya 1988). Tanaman sering mengalami kekurangan
airterutama pada saat musim kemarau, karena pasokan air di daerah perakaran berkurang dan
laju evapotranspirasi yang melebihi laju absorbsi air oleh tanaman (Solichatunet al. 2005).
Distribusi akar pada tanaman bervariasi dan hal ini akan mempengaruhi kemampuan tanaman
untuk mencukupi kebutuhan airnya. Pada saat kekurangan air, akar akan tumbuh lebih
panjang, lebih halus, memiliki banyak cabang. Hal tersebut disebabkan karena akar akan
berusaha memperluas distribusi perakaran dan menembus daerah-daerah yang memiliki
persediaan air yang lebih banyak, yaitu pada lapisan tanah yang lebih dalam. Distribusi akar
seperti ini akan meningkatkan kemampuan tanaman untuk mencukupi kebutuhan air
(Kurniasih dan Wulandhany 2009).
Tumbuhan yang beradaptasi terhadap kehidupan di daerah kering disebut tumbuhan
xerofit. Tumbuhan yang hidup di daerah gurun umumnya tumbuhan yang mempunyai berakar
panjang. Akar panjang dan tersebar luas berfungsi untuk mengambil air dari tempat yang
dalam dan kemudian disimpan dalam jaringan spons.
Akar merupakan organ tumbuhan yang sangat penting karena berperan sebagai
penyokong tumbuhan serta alat penyerap air dan unsur hara, sehingga bentuk luar dan
anatominya sesuai dengan fungsinya tersebut. Tumbuhan tidak hanya dibagi atas tumbuhan
monokotil dan tumbuhan dikotil, akan tetapi juga dapat dikelompokkan menjadi beberapa
golongan sesuai dengan habitat hidupnya. Berdasarkan habitatnya, tumbuhan secara umum
dibedakan menjadi tumbuhan xerofit, mesofit dan hidrofit. Tumbuhan Xerofit memiliki
lapisan korteks yang sedikit sehingga memudahkan air mencapai silinder pembuluh dan ada
pula yang berupa lapisan endodermis yang memiliki jalur kaspari yang lebar sehingga
masuknya air dan unsur hara lebih efesien ke silinder pembuluh.
Ada kondisi kering agar beradaptasi dengan :
1. Membentuk kulit yang tebal
2. Skelerifikasi sel korteks
3. Isolasi silinder pembuluh dengan pembentukan Parindra atau nekrosis parenkim korteks.
Xerofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering
contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau
bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang
tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat. Selain itu pita casparynya lebih
besar dibandingkan dengan tumbuhan mesofit. Pita kaspari dinamakan juga sel pesat karena
dapat melakukan air dan zat hara. Juga sejumlah lapisan korteks akar primer pada tumbuhan
xerofit ini berkurang sehingga jarak antara tanah dengan stele semakin pendek.
Tumbuhan seperti palem yang tumbuh di oasis, yang akarnya mencapai muka air tanah,
tumbuhan lain seperti Medicago sativa yang mempunyai akar yang dapat memanjang 7
5
sampai 10 m ke bawah mencapai muka air tanah, tidak pernah mengalami potensial air
negative yang ekstrim. Tumbuhan tersebut adalah pengguna air, tumbuhan ini nyata
menghindari kekeringan. Tentu saja tumbuhan seperti itu harus mampu menggunakan air
tanah sewaktu memanjangkan akarnya menuju muka air tanah. Beberapa contoh tumbuhan
xerofit adalah kaktus, lidah buaya, lili gurun, pohon kurma, adenium, dan pohon buah naga.
4. HUBUNGAN ANTARA SISTEM PEMBULUH AKAR DAN BATANG
Peralihan Akar ke Batang
Sistem berkas pengangkut primer pada akar dan batang berbeda atas dasar struktur serta
arah perkembangan radialnya. Protoxilem akar sifatnya exarch sedang pada batang sifatnya
endarch. Pada akar xilem dan floem tersusun radial bergantian, sedang pada batang umumnya
tersusun kolateral. Antara kedua struktur yang berbeda fungsinya tersebut terjadi pertemuan
yaitu di leher akar.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan biasanya berkembang di
bawah permukaan tanah, meskipun terdapat juga akar yang tumbuh di atas tanah. Akar
merupakan salah satu bagian penting tumbuhan. Secara anatomi akar tersusun atas empat
lapisan jaringan pokok yaitu epidermis, korteks, endodermis dan Stele atau silinder
pusat. Struktur akar adalah panjang dan ujungnya sedikit runcing dan sifat akarnya
adalah selalu menuju ketempat yang banyak mengandung air atau biasa disebut
hidrotropisme sehingga fungsi akarnya adalah untuk mencari tempat yang banyak
mengandung air dan mineral yang langsung akan dihantarkan ke daun melalui jaringan
xilem ke daun untuk berfotosintesis. Fungsi akar bagi tumbuhan menyerap air dan zat
hara, memperkokoh tumbuhan, alat pernapasan dan sebagai penyimpanan makanan
cadangan. Tumbuhan yang beradaptasi terhadap kehidupan di daerah kering disebut
tumbuhan xerofit. Tumbuhan yang hidup di daerah gurun umumnya tumbuhan yang
mempunyai berakar panjang. Akar panjang dan tersebar luas berfungsi untuk mengambil
air dari tempat yang dalam dan kemudian disimpan dalam jaringan spons.
B. Saran
Sebaiknya para pembaca jangan puas terhadap makalah ini saja, pembaca juga harus
menambah ilmu pengetahuannya tentang materi “Anatomi Akar Pada Tumbuhan”
dengan mencari referensi lainnya. Tidak ada kata sempurna yang pantas untuk segala hal
di dunia, begitu juga dengan makalah yang telah kami susun, oleh karena itu bagi pihak
terkait kami mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat. Amiin.
7
DAFTAR PUSTAKA
Palupi ER, Dedywiryanto Y (2008). Kajian karakter toleransi cekaman kekeringan pada
empat genotipe bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq). Bul Agron 36(1): 24-32
Junaidi (1998). Indikasi ketahanan padigogo (Oryza sativa l.) terhadap kekeringan
berdasarkan viabilitas benih dan kandungan prolin bebas. Skripsi. IPB, Bogor
Solichatun, Anggarwulan E, Mudyantini W. (2005). Pengaruh ketersediaan air terhadap
pertumbuhan dan kandungan bahan aktif saponin tanaman ginseng Jawa (Talinum
paniculatum Gaertn.). Biofarmasi 3(2): 47-51
https://www.dosenpendidikan.co.id/fungsi-akar/
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/5704
8
Download