Uploaded by taupikr

ASKAN Praktek Klinik STKA 2020

advertisement
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
RS : _____________
JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI. No. RM : _________
___________________________________
Nama
:
Umur
: _______ q Hr q Bln q Thn
Jenis kelamin : q Laki-laki q Perempuan
BB :_____ kg TB : ____ cm Obeis : + / Kelas dirawat : q VIP q I
q II
q III q TM
REKAM ASUHAN
KEPERAWATAN
PERIANESTESI
No. OK
q IBS
_______
q PPH
q ODC
Tipe Anestesi :
q GA q EA
q RA q LA
Tanggal ____/____/______
EVALUASI PRE ANESTESI :
TIDAK ADA
Kardiovaskular
EKG ___________ Suara jantung ______________
Chest
Pain
q
q Demam Rheumatik q Penyakit jantung koroner
q Penyakit jantung q Murmur jantung
q Hipertensi
Gagal
jantung
kongestif
Gangguan
katup
jantung
q
q
q Lainnya, ___________________________________________________
Respirasi
Rö Thoraks _____________
Suara paru ________________
q Asthma q Pneumonia q Tuberkulosis paru q Nafas pendek
q Bronchitis
q Batuk produktif
q ISPA / pasca ISPA
Obstruksi
Pulmonal
Kronis
Lainnya,
______________________
q
q
Endokrin
q Diabetes q Penyakit thyroid
q Lainnya, _________________
Gastrointestinal
q Diare
q Muntah
Neurologi
Kesadaran :
Orientasi :
q Refluks fagus q Obstruksi usus
q Mual
Hepatitis
/
Serosis
Lainnya,
________________
q
q
Skor GCS ______
q Composmentis
q Gelisah
q Somnolen
q Apatis
q Soporus
q Koma
Tidak
mampu
Orang
Waktu
q
q
q
q Tempat
q Pusing q Epilepsi q Paralisis q Stroke q Parkinson
q Nyeri kepala q Kelemahan otot
q Penyakit neuromuskuler
q Cedera medula spinalis q Cedera kepala q Nyeri punggung
q Cedera tulang belakang q Lainnya, __________________
Alergi
q Makanan q Debu q Tanaman
q Obat-obatan
q Lainnya, ______________________________________________
Jalan nafas
Bila mulut terbuka, tampak:
q Gigi
Gerakan
spina
servikalis
q
q Hard Palate
q
q Gerakan mandibula
q Soft Palate
q
Uvula Base
Uvula
Riwayat masalah anestesi sebelumnya
Klasifikasi ASA : 1
2
Obat yang sedang dikonsumsi:
_____________________________
_____________________________
_____________________________
Rencana tindakan anestesi:
_____________________________
________________________________
3
4
5
E
Anestesi :
Mulai : _________
Selesai: ________
Operasi :
Mulai : _________
Selesai: ________
Dx. Pre Ops. ____________________
Dx. Post Ops. ___________________
Renc Tind Ops. __________________
Tindakan Ops. __________________
KELENGKAPAN ADMINISTRASI :
Informed consent
Surat izin operasi
Surat izin anestesi
Hasil pemeriksaan lab
Hasil pemeriksaan penunjang
Hasil konsultasi unit terkait
KESIAPAN OPERASI :
q Pasien
q Instrumen operasi
q Alat anestesi
q Premedikasi
q Obat emergensi
q Listrik cadangan
q IV line
q Kateter
q Alat yang akan ditanam
q
q
q
q
q
q
DATA PENUNJANG :
Laboratorium :
Tgl_______
Masa jendal darah _____ mnt
Masa perdarahan ______ mnt
Na+ ____mmol/l
Gol drh _____
K+ _____mmol/l
Rh + / Cl+ ____mmol/l
AL ___rb/mmk
Mg+ ____mmol/l
AT ___rb/mmk
HBsAg + / Hb ____ g/dL
HIV + / Creat ______
Lain-lain :
Tgl_______
Persetujuan tindakan anestesi
Tanggal ____/____/_____ ; jam _______
Penanggungjawab :
Pelaksana :
Premedikasi:
____________________________________
____________________________________
dr Spesialis Anestesi
Perawat Anestesi
Versi.2 / 2020
REKAM KEPERAWATAN ANESTESI
Gas
WAKTU OPERASI
O2
N2O / Udara
Tanggal
Monitor :
q Tekanan darah
q EKG
q Stetoskop esophageal/precordial
q Pulse oxymeter
q Peripheral nerve stimulator
q End Tidal CO2
L/mnt
L/mnt
q
Medikasi IV
Teknik Anestesi General :
q Mask
q Oral ETT
q Nasal ETT
q LMA
q Nasal cann. q O2 Mask
Ukuran ETT :__________ mm
Plester @ ______________ cm
Blade :
Ukuran :_________ Tipe : ________
q Suara nafas bilateral
q Kesulitan intubasi
q Tekanan krikoid
q Intubasi tanpa trauma
(Lihat CATATAN)
CO2 tidal akhir
Pulse Oksimeter (SPO2)
Ritme EKG
O2 inspirasi
Suhu tubuh 0C
Volume tidal
Respiratory Rate
SIMBOL
x
200
Anestesi

Operasi
V
Λ
Tekanan darah

Heart Rate
180
160
140
120
100
S
Spontaneous respiration
80
A
Assisted respiration
60
C
Controlled respiration
40
.
20
S
A
C
Anestesi :
Mulai :_______________
Selesai : _______________
Pembedahan : Mulai :_______________
Selesai : _______________
q
Pengkajian pre anestesi
dapat segera dilengkapi
q
Area titik tekan telah dicek dan
diberi alas
Selimut pasien
Induksi :
q Rapid Sequence Cricoid Pressure
Pre O2 ____ IV ____ IM ____ IH ____
Airway : q Oral q Nasal
______/________/________
ANESTESI REGIONAL
Teknik AR
q Caudal
q Epidural
q SAB
______________________
______________________
______________________
______________________
______________________
______________________
______________________
Dosis
______________________
Diluent
______________________
Volume
______________________
_______________________________________
_______________________________________
Derajat
______________________
Posisi
Interspace
Jarum
Paresthesia
CSF
Agen
Akses intravena (IV Line):
Lokasi : q Sinistra q Dekstra
Arteriline _____________________________
Ukuran jarum _________________________ AREA TOURNIQUET
_____________________________________
Mata :
_____________________________________
q Diisolasi
Tekanan : ____________ mmHg
q Diberi pelembab
Waktu I : ___________ s.d. _____________
q Drainage No.____ q CVP No.____ Waktu II : ___________ s.d. _____________
q Urin cath. No.____ q NGT No. ____
q Traksi cath. No.___
q Tanpa komplikasi yang nyata
q Komplikasi selama pembedahan
INTAKE & OUTPUT:
q Keadaan akhir pembedahan
Kristaloid: ____________________ ml
q Keadaan bayi pada Sectio Caesarea
Koloid: ______________________ ml
q Terapi khusus pasca bedah
Packed Red Blood Cells: _______ ml
q Teknik khusus
Platelet: _____________________ ml
q Komplikasi pasca bedah
Lainnya : ____________________ ml
q Hipersensitivitas / alergi
Estimasi perdarahan : __________ ml
q Pasien jatuh
Output urin : __________________ ml
q Kematian
(lihat CATATAN)
SIRKUIT :
q Draw Over
q T-Piece
q Circle
q Semi-Open q Non Rebreathing
CATATAN
Telah dilakukan anestesi,
INSTRUKSI:
Tanggal ____/____/_____ ; jam _______
Penanggungjawab :
ml
ml
CAIRAN
Na Cl
RI
Pelaksana :
dr Spesialis Anestesi
Perawat Anestesi
Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi Poltekkes Depkes Yogyakarta (c) 2020
POST ANESTESI
SIMBOL
V
Λ
Tekanan darah
Vesopres/Inotrop +/Kesadaran :
200
q Composmentis
q Apatis
q Somnolen
180
q Gelisah
q Soporus
q Koma
q GA q RA

160
Jenis anestesi :
p
140
q Skor ALDRETE: 1
q Skala BROMAGE:
Heart Rate
Respirasi

Suhu

SaO2 (%)
120
Disritmia ___________
2 3 4 5 6 7 8 9 10
0
1
2
3
60
40
20
DATA SUBYEKTIF & OBYEKTIF
DATA SUBYEKTIF:
Pasien menyatakan :
q Belum tahu tentang pembiusan
q Mulut terasa pahit q Haus
q Pusing
q Dingin
q Bibir terasa tebal
q Mulut terasa pahit
q Kaki kesemutan
q Kaki terasa hilang nyeri
DATA OBYEKTIF:
q Gelisah
q Keringat dingin
q Bibir kering q Dispnoe
q Penurunan tekanan inspirasi
atau ekspirasi q Nafas pendek
q Penggunaan obat nafas
tambahan untuk bernafas
q Menggigil q Takikardi
q Nadi kecil q Menangis
q Peningkatan salivasi q Orthopnea
q Bergerak tak bertujuan/mulai sadar
q Perubahan haemodinamik q Apnea
q Neuropatie ekstrimitas bawah
q Tidak mampu menggerakkan
ekstrimitas bawah q Belum sadar
q Penurunan suara nafas
q Perubahan frekuensi nafas
q Terpasang ETT q Mengeluh
q Penurunan ventilasi q Tidak sadar
q Kuku sianosis
q Muntah
q Tensi turun
q Merintih
Waktu & Paraf
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
q Cemas b/d kurang pengetahuan masalah
pembiusan/operasi
DS: Pasien menyatakan belum tahu tentang
proses/akibat anestesi
DO: Gelisah, Keringat dingin
TD_____mmHg, N____ x/mnt
R____ x/mnt
q Risiko gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit b/d vasodilatasi pembuluh darah
dampak obat anestesi
DS: Pasien menyatakan puasa sejak 10 jam
yang lalu, pasien menyatakan haus
DO: Tensi rendah, nadi cepat dan kecil, respisasi
cepat, akral dingin, bibir tampak kering
q Pola nafas tidak efektif b/d disfungsi
neuromuscular dampak sekunder
obat pelumpuh otot pernafasan/obat
general anestesi
DO: - Penurunan tek inspi/ekspirasi
- Penurunan ventilasi, dispnea
- Frekuensi nafas +/- dari normal
- Penggunaan obat nafas
tambahan untuk bernafas
q Hipotermi b/d berada atau terpapar
di lingkungan dingin
DS: Pasien menyatakan dingin
DO: Pucat,kulit dingin, menggigil,
takikardi, kuku sianosis
- Pasien menyatakan tahu tentang proses kerja obat
anestesi/ pembiusan
- Pasien menyatakan siap dilakukan pembiusan
- Pasien mengkomunikasikan perasaan
negatif secara tepat
- Pasien tampak tenang dan kooperatif
- Tanda-Tanda vital normal
q Setelah dilakukan keperawatan keseimbangan cairan
dalam ruang intrasel dan ektrasel tubuh tercukupi
- Pasien menyatakan tidak haus/tidak lemas
- Akral kulit hangat
- Haemodinamik normal
- Masukan cairan dan keluaran cairan imbang
- Urine output 1-2cc/ kg BB/jam
- Hasil lab elektrolit darah normal
q Setelah selesai tindakan anestesi/ pembiusan
pola nafas pasien menjadi efektif atau normal:
- Frekuensi nafas normal
- Irama nafas sesuai yang diharapkan
- Ekspansi dada simetris
- Bernafas mudah, tidak didapatkan nafas pendek
- Tidak menggunakan obat tambahan
- Tidak sianosis
- Auskultasi vokal sesuai yang diharapkan
q Setelah dilakukan keperawatan pasien
menunjukan termoregulasi:
- Kulit hangat, Suhu tubuh d.b.n
- Perubahan warna kulit tidak ada
- Keletihan dan mudah tersinggung tidak nampak
Penyerahan pasien beserta:
____________________________
q
____________________________
q
q Rekam Medis
q Material PA
0
2
4
6
8
10
Penatalaksanaan nyeri:
q Anestesi topikal
q Anestesi lokal , ____________ dos ___mg/kg
q Procaine q Lidocaine q Bupivacaine
q Medikamentosa , dos ___mg/kg
q Ibuprofen q Dicolfenac q _________
q Non Invasif, ___________________________
Catatan :
PROSES KEPERAWATAN PRE-INTRA-POST ANESTESI
Waktu & Paraf
TUJUAN KEPERAWATAN
PERENCANAAN / IMPLEMENTASI
q Setelah dilakukan keperawatan cemas berkurang/hilang
Posisi pasien post op ____________________
Alat yang ditanam_______________________
______________________________________
______________________________________
______________________________________
Skala Nyeri Obyektif :
100
80
Resusitasi Jantung Paru (bila ada):
Indikasi resusitasi : q Apneu q Henti jantung
RJP : q A q C q E q G q I
qBqDqFqH
EVALUASI
Waktu & Paraf
q Kaji tingkat kecemasan
q Orientasikan dengan tim anestesi/kamar operasi
q Jelaskan jenis prosedur tindakan anestesi yang akan dilakukan
q Beri dorongan pasien untuk menggungkapkan perasaan
q Dampingi pasien untuk mengurangi rasa cemas
q Ajarkan teknik relaksasi
q Kolaborasi untuk pemberian obat penenang
q Pasien mengatakan paham akan
q Kaji tingkat kekurangan volume cairan
q Kolaborasi untuk pemberian cairan dan elektrolit
q Monitor masukan dan keluaran cairan dan elekrtolit
q Monitor haemodinamik
q Monitor perdarahan
q Kebutuhan volume cairan seimbang
q Lokasi tusukan infus: tidak bengkak,
tindakan pembiusan atau anestesi
q Pasien mengatakan siap dilakukan
prosedur anestesi dan operasi
q Pasien lebih tenang
q Ekspresi wajah cerah
q Pasien kooperatif: R____ x/mnt
TD_____mmHg, N____ x/mnt
infus lancar
q cairan masuk :______cc
cairan keluar :______cc
q Haemodinamik:
R____ x/mnt, N____ x/mnt
q Bersihkan skeret pada jalan nafas:hidung,oral,trachea (ETT)
q Jaga jalan nafas
q Pasang peralatan oksigen
q Beri suplai oksigen 2-3 l/mnt
q Monitor aliran oksigen
q Monitor ritme, irama, kedalaman dan usaha respirasi
q Monitor pola nafas tachipnea,apnea
q Monitor tanda hipoventilasi
q Mempertahankan suhu tubuh selama pembiusan
atau operasi sesuai yang diharapkan
q Pantau tanda vital
q Beri penghangat
q Laboratrium:
q Pola nafas efektif
q Nafas spontan
q Lama teratur
q Tidak sianosis
q TD_____mmHg, N____ x/mnt
R____ x/mnt
q Suhu tubuh normal_____oC
q R____ x/mnt, N____ x/mnt
q Kesadaran: _______________
q Warna kulit tidak ada perubahan
q Tidak menggigil
q Mudah tersinggung tidak tampak
Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi Poltekkes Depkes Yogyakarta (c) 2020
DATA SUBYEKTIF & OBYEKTIF
Waktu & Paraf
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
q Risiko aspirasi b/d penurunan
tingkat kesadaran
- Terpasang ETT
- Banyak skert/salivasi di oral
- Pasien belum sadar
Data Obyektif lain, sebutkan :
q Komplikasi potensial syok kardiogenik
b/d sekunder obat anestesi (RA)
DS: Pasien menyatakan pusing,
bibir terasa tebal, telinga
berdenging
DO: Apnae, nadi kecil, tensi turun,
kulit bibir biru, akral dingin
q Gangguan rasa nyaman mual
SERAH TERIMA PASIEN
(Paraf)
Tgl : ____/____/_____
Jam : _____________
Perawat Kamar Terima
Tgl : ____/____/_____
Jam : _____________
Perawat Anestesi
Tgl : ____/____/_____
Jam : _____________
Perawat Bedah
Tgl : ____/____/_____
Jam : _____________
Perawat Recovery Room
muntah b/d sekunder obat
anestesi (RA)
DS: Pasien menyatakan mual,
pusing, mulut terasa pahit
DO: - Kulit pucat,lembab,dingin
- Peningkatan saliva
- Taki kardi
- Muntah
q Risiko kecelakaan cedera b/d efek
anestesi umum
DO: - Pasien dalam pembiusan
- Pasien bergerak tak terkontrol
(mulai sadar atau bangun)
- Pasien belum sadar penuh
q Hambatan mobilitas ekstrimitas
bawah b/d pengaruh sekunder
obat anestaesi (RA)
DS: - Pasien menyatakan kaki kesemutan
- Pasien menyatakan kaki terasa hilang
DO: - Neuropati ekstrimitas bawah
- tak mampu mengerakan ekst bawah
q Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d
mukus banyak, sekresi tertahan
efek dari general anestesi
DO: - Gelisah
- Dispnea
- Penurunan suara nafas
- Ortopnea
- Sianosis
- Perubahan frekuensi nafas
- Stridor (ngorok)
q Nyeri akut b/d agen cedera fisik
(tindakan operasi)
DS: Pasien melaporkan rasa nyeri
DO: Gelisah, menangis, mengeluh,
merintih, perubahan hemodenamik
TUJUAN KEPERAWATAN
q Setelah dilakukan keperawatan tidak akan
terjadi aspirasi yang dibuktikan dengan
kemampuan kognitif dan status neurologis
yang tidak berbahaya
- Mampu menelan
- Bunyi paru yang bersih
- Tonus otot yang adekuat
q Setelah dilakukan keperawatan pompa jantung
dan sirkulasi efektif:
- Tekanan darah sistolik,diastolik d.b.n.
- Denyut jantung d.b.n.
- Hipotensi aorta statis tidak ada
- Distensi vena leher tidak ada
- Pasien menyatakan tidak pusing
- Denyut nadi perifer kuat dan teratur
q Setelah dilakukan keperawatan mual muntah
berkurang, tidak terjadi:
- Pasien menyatakan mual berkurang
- Pasien tidak muntah
- Pasien menyatakan bebas dari mual,pusing
- Haemodinamik stabil
- Akral kulit hangat
q Pasien aman selama dan setelah pembiusan:
- Selama operasi tidak bangun / tenang
- Pasien sadar setelah anestesi selesai (AS=8-10)
- Kemampuan untuk melakukan gerakan
yang bertujuan
- Kemampuan untuk bergerak atau berkomunikasi
- Pasien aman tidak jatuh
q Setelah dilakukan perawatan selama 3-4 jam
pasien mampu menggerakan extrimtas bawah
(sendi dan otot):
- Tidak ada neuropatie.
- Mampu menggerak-kan extrimitas bawah
(BS : 0)
q Setelah pasien sadar dari efek anestesi umum
bersihan jalan nafas efektif:
- Pola nafas normal:frekuensi kedalaman,irama
- Suara nafas bersih
- Tidak sianosis
q Setelah dilakukan perawatan 1x24 jam nyeri
berkurang atau hilang.
- Pasien menyatakan nyeri berkurang atau
hilang
- Pasien mampu istirahat atau tidur
- Expresi wajah nyaman atau tenang
Waktu & Paraf
PERENCANAAN / IMPLEMENTASI
EVALUASI
Waktu & Paraf
q Atur posisi pasien
q Pantau tanda-tanda aspirasi
q Pantau tingkat kesadaran: reflek batuk,
reflek muntah, kemampuan menelan
q Pantau status paru
q Bersihkan jalan nafas
q Kolaborasi dengan dokter
q Atur posisi pasien
q Kaji toleransi aktifitas: awal nafas pendek, nyeri,
pusing, palpitasi
q Kaji tekanan darah, adanya sianosis, status pernafasan
q Beri oksigen
q Evaluasi respon pasien terhadap terapi oksigen
q Kolaborasi dengan dokter
Aspirasi terhindari atau tidak terjadi:
q Tidak ada muntah
q Mampu menelan
q Nafas normal
q Tidak ada suara paru tambahan
q Atur posisi pasien
q Meningkatan keseimbangan cairan dan
q pencegahan komplikasi
q Pantau vital sign
q Pantau gejala mual
q Pantau jumlah muntah
q Pantau turgor kulit
q Pantau masukan dan keluaran cairan
q Kolaborasi dengan dokter
q Tingkatkan keamanan dan ketajaman
q Jaga posisi imobil
q Ubah tempat atau tubuh pasien untuk meningkatkan
q Perasaan pasien lega
q Pasien menyatakan tak pusing
q Pasien melaporkan bebas dari
q Cegah risiko injuri jatuh
q Pasang pengaman tempat tidur
q Pantau penggunaan obat anestesi dan efek yang timbul
q Pasien sadar atau bangun setelah
fungsi fisiologis dan psikologis
q Atur posisi pasien
q Bantu pergerakan ekstrimits bawah
q Ajarkan proses pergerakan
q Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan pergerakan
q Ajarkan teknik pergerakan yang aman
q Latihan angkat atau gerakan extrimitas bawah
q Lakukan penilaian Bromage Scale (BS)
q Atur posisi pasien
q Pantau tanda-tanda ketidak efektifan dan pola nafas
q Ajarkan batuk efektif
q Pantau respirasi dan status oksiginasi
q Buka jalan nafas
q Bersihkan sekresi
q Beri hyperoksiginasi antar tindakan suction
q Ajarkan nafas dalam
q Auskultasi suara nafas
q Pantau status oksiginasi dan dinamik
q Kaji derajat, lokasi, durasi, frekwensi, dan
karakteristik nyeri
q Gunakan tehnik komunikasi terapeutik
q Ajarkan tehnik relaksasi
q Kolaborasi dengan dokter
q Komplikasi shock kardiogenik
tidak terjadi
q Tensi stabil atau normal
q Warna kulit normal
q Pola nafas normal
q Tidak pusing
q Tidak mual muntah
mual
q Kulit hangat
q Kulit tidak pucat
q Nadi kuat atau normal
q Tidak muntah
q TD_____mmHg, N____ x/mnt
q Pasien aman selama dan setelah
pembiusan
q Pasien nyaman selama pembiusan
/ operasi, tanda vital normal/stabil
pembiusan atau operasi
q Pasien mampu beraktivitas
q Pasien aman atau tidak jatuh
q Skor Alderet: 10
q Hambatan pergerakan ekstrimitas
bawah normal
q Mampu menggerakan kedua
ekstrimitas bawah (kaki)
q Mampu mengangkat kedua
ekstrimitas bawah (kaki)
q Neuropati hilang, Skala Bromage : 0
q Jalan nafas efektf
q Nafas spontan
q Lama teratur
q Tidak sianosis
q TD_____mmHg, R____ x/mnt
q Rasa nyeri berkurang atau hilang
q Haemodinamik normal
q Pasien menyatakan rasa nyeri (-)
q Pasien bisa istirahat atau tidur
q Ekspresi wajah cerah, tenang
atau nyaman
Studi Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi Poltekkes Depkes Yogyakarta (c) 2020
Download