Uploaded by User110394

UAS Manstra- Septya Fajrin 023151910029

advertisement
Ujian Akhir Semester
Nama
: Septya Fajrin
NIM
: 023151910029
Mata Kuliah
: Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan
Hari/Tanggal
: Kamis/ 2 Juli 2020
Waktu
: 18.30 sd 20.30
Dosen
: Dr. Eddy Kusnawijaya, Msi
Soal 1 (50%)
a. Dorongan kekuatan eksternal dan internal yang menyebabkan perubahan organisasi
Dorongan eksternal:
1. Karakter Demografi (usia, Pendidikan, tingkat kemampuan, gender, imigrasi)
2. Kemajuan teknologi (otomatisasi pabrik, teknologi informasi)
3. Perubahan konsumen dan pasar (perubahan pilihan konsumen, persaingan domestic
dan internasional, merger dan akuisisi)
4. Tekanan social dan politik (perang, nilai, kepemimpinan)
Dorongan internal :
1. Permasalahan/prospek sumber daya manusia (kebutuhan yang tidak terpenuhi,
ketidakpuasan kerja, ketidakhadiran dan perputaran karyawan, produktivitas,
pertisipasi/usulan)
2. Perilaku/keputusan manajerial (konflik, kepemimpinan, sistem penghargaan,
reorganisasi structural
b.
No Langkah
Unfreezing
1
Membangun/menumbuhkan rasa urgensi
2
Menciptakan koalisi bimbingan
3
Mengembangkan visi dan strategi
4
Mengomunikasikan perubahan visi
5
Changing
Memberdayakan tindakan yang berbasis
luas
6
Menghasilkan keberhasilan jangka pendek
7
Mengonsolidasikan perolehan- perolehan
dan menghasilkan lebih banyak perubahan
refreezing
Deskripsi
Mencairkan organisasi dengan
menciptakan alasan mengapa perubahan
diperlukan
Menciptakan lintas-fungsi, lintas-level
kelompok orang-orang dengan cukup
kekuatan untuk memimpin perubahan
Menciptakan visi dan rencana strategis
untuk membimbing proses perubahan
Menciptakan dan mengimplementasikan
strategi komunikasi yang secara konsisten
mengomunikasikan visi dan rencana
strategi yang baru
Mengeliminasi hambatan-hambatan untuk
perubahan, dan menggunakan elemenelemen target untuk mentransformasi
organisasi, mendorong pengambilan risiko
dan penyelesaian masalah kreatif.
Merencanakan dan menciptakan
keberhasilan jangka pendek atau
kemajuan-kemajuan, mengenali dan
menghargai orang-orang yang
berkontribusi terhadap keberhasilan itu
Koalisi bimbingan menggunakan
kredibilitas dari keberhasilan jangka
pendek untuk menghasilkan lebih banyak
perubahan. Orang orang tambahan
dibawa ke dalam proses perubahan
sebagai alur perubahan di seluruh
organisasi. Upaya-upaya dibuat untuk
memperkuat kembali proses perubahan
8
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Mengukuhkan pendekatan baru dalam
budaya
Koalisi bimbingan menggunakan
kredibilitas dari keberhasilan jangka
pendek untuk menghasilkan lebih banyak
perubahan. Orang orang tambahan
dibawa ke dalam proses perubahan
sebagai alur perubahan di seluruh
organisasi. Upaya-upaya dibuat untuk
memperkuat kembali proses perubahan.
Factor pendorong strategi serta perilaku bisnis yang tidak etis:
1. Kelalaian yang cukup parah dan kepentingan pribadi
2. Tekanan terhadap capaian kinerja jangka pendek
3. Prioritas kinerja bisnis sebagai budaya perusahaan dan lemah perilaku etis
-Penuhi organisasi perusahaan dengan manajer serta SDM yang mampu mengeksekusi
strategi perusahaan dengan baik.
- Membangun kemampuan organisasional yang diperlukan dalam implementasi strategi
perusahaan yang berhasil
- Ciptakan struktur organisasi yang mendukung strategi perusahaan
- Alokasikan sumber daya anggaran yang cukup untuk mendukung upaya implementasi
strategi perusahaan
- Cipatkan kebijakan dan prosedur yang mampu fasilitasi proses implementasi strategi
perusahaan
- Pilih praktek bisnis terbaik
- Bangun sistem informasi
- Masukan mekanisme penghargaan dan insentif bagi karyawan
- Pertahankan budaya korporat
- Melatih kemampuan kepemimpinan internal
menetapkan pengembangan tujuan dari kemampuan ke kompetensi :
1. berpikir secara strategis tentang basis pengetahuan dan keterampilan perusahaan
2. menetapkan tujuan pengembangan kemapuan organiasasi untuk melakukan sesuatu
dengan baik
3. mengembangakan kemampuan menjadi kompetensi atau kemampuan dengan
melakukannya dengan baik dan dengan biaya yang dapat diterima
4. berpikir secara strategis tentang peluang dan tantangan perusahaan
5. penyegaran, pemutakhiran dan peningkatan kompetensidan kemampuan yang
diperlukan untuk mendapatkan dan mempertahankan keungulan kompetitif
menyusun upaya kerja untuk mendorong eksekusi strategi sukses :
1. tetapkan aktifitas rantai nilai mana yang akan dilakukan secara internal dan mana yang
akan di outsource
2. selaraskan struktur organisasi dengan strategi
3. putuskan berapa besar batas kewenangan secara terpusat di top level dan berapa besar
yang harus didelegasikan kepada manajer dan karyawan
4. memfasilitasi kolaborasi dengan mitra eksternal dan sekutu strategis
factor factor yang perlu diperhatikan dalam menetapkan kebijakan prosedur agar dapat
memfasilitasi pelakasanaan strategi :
1. memberikan bimbingan secara top-down tentang bagaimana hal hal tertentu perlu
dilakukan
2. membantu menegakkan konsistensi yang diperlukan dalam bagaimana kegiatan
kegiatan yang kritis dilakukan di unit unit operasi yang tersebar secara geografis
3. penciptaan iklim kerja yang memfasilitasi pelaksanaan strategi yang baik
tiga alat ampuh untuk meningkatkan kinerja kegiatan internal :
1. rekayasa ulang proses bisnis (business process reengineering )
2. program Total Quality Managemen (TQM)
3. program six sigma
tindakan mengubah budaya secara substantive :
1. mengganti eksekutif kunci yang menghambat perubahan organisasi dan budaya yang
diperlukan
2. promosikan individu yang mengadvokasi perubahan budaya dan dapat ebrfungsi
sebagai model peran bagi perilaku budaya
j.
3. tunjuk orang luar dengan atribut budaya yang diingnkan untuk posisi profil tinggi
4. menyaring semua kandidat untuk posisi dengan hati hati, merekrut hanya mereka yang
tampaknya cocok dengan budaya baru
5. memberi mandat agar semua personel menghadiri pelatihan budaya
6. rancang insentif kompensasi yang mendorong pembayaran tim dan individu
7. merevisi kebijakan dan prosedur untuk mendorong perubahan budaya
pengujian terbaik untuk menilai apakah kepemimpinan stratejik itu baik atau tidak dengan
megamati :
1. apakah perusahaan tersebut memiliki model dan strategi bisnis yang baik?
2. apakah strategi tersebut di implementasikan dengan kompetensi tinggi?
3. apakah perusahaan tersebut berhasil atau sebaliknya gagal mncapai target-target
kinerjanya
Soal 2 (20%)
a. Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh manajemen perusahaan adalah gaya
kepemimpinan transaksional. Kepemimpinan transaksional merupakan perilaku pemimpin
yang memfokuskan perhatiannya pada transaksi interpersonal antara pemimpin dengan
anggota yang melibatkan hubungan pertukaran. Pertukaran tersebut didasarkan pada
kesepakatan mengenai klarifikasi sasaran, standar kerja, penugasan kerja, dan penghargaan.
Dimana dalam gaya transaksi transaksional tidak terpengaruh langsung terhadap kinerja
perusahaan melainkan melalui budaya organisasi control, strategi low cost, sistem akuntansi
manajemen terkait low cost.
b. Dalam gaya kepemimpinan transaksional tidak terpengaruh langsung terhadap kinerja
perusahaan melainkan melalui budaya organisasi control, strategi low cost, sistem akuntansi
manajemen terkait low cost.
c.
no deskripsi
Strategi differentiation
Strategi low cost
1
Strategic target
Bagian pasar yang luas
Bagian pasar yang luas
2
Dasar strategi kompetitif Kemampuan menawaekan sesuatu Segala cost yang lebih murah disbanding
yang lebih menarik disbanding pesaing
pesaing
3
Lini-produk
Berbagai variasi produk dengan
Produk dasar dengan kualitas baik
menekankan fitur pembeda
4
Perhatian produksi
Membangun fitur pembeda yang Terus menerus mencari cara pengurangan
konsumen bersedia membayarnya dan
cost, tanpa mengorbankan kualitas dan
menekankan superioritas produk fitur yang dapat diterima konsumen
5
Perhatian pemasaran
Menawarkan produk pembeda
Harga rendah, kualitas produk baik
Harga premium untuk menutup ekstra
Fitur membantu penurunan cost
cost karena fitur pembeda
6
Kunci mempertahankan Menekankan inovasi di depan para Harga ekonomis, nilai baik
strategi
pesaing
Menekankan upaya terus menerus
Konsentrasi pada fitur pembeda
mengurangi cost
7
Sumber daya dan kapabilitas
Kapabilitas yang terkait dengan
Kapabilitas yang mampu menurunkan
yang diperlukan
kualitas, desain dan inovasi, misalnya
cost, misalnya otomatisasi skala besar,
kemampuan pemasaran, R&D dan budaya efisiensi, kemampuan tawar yang
teknologi
tinggi
d. Menyusun strategi untuk mencapai keunggulan bersaing terkadang tidak mudah karena
perusahaan harus mempertimbangkan faktor ekstern dan intern. Faktor-faktor tersebut
dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu:
1. kondisi industri dan persaingan,
2. kemampuan bersaing, posisi pasar dan peluang pasar yang terbuka.
Lingkungan bisnis atau industri yang baru berkembang memberikan peluang yang menarik
tetapi sekaligus ancaman yang kuat. Pada tahap ini, hampir semua pelaku bisnis masih
berada dalam tahap belajar dalam proses produksi, pemasaran dan mengenal karakter
konsumennya.
Ciri-ciri industri baru adalah:
• Pasar masih baru sehingga banyak unsur ketidakpastian dan sulit menyusun proyeksi;
• Teknologi masih sederhana;
• Belum ada standard yang baik tentang kualitas, atribut dan sebagainya.
• Penghalang yang masuk cenderung masih rendah dan setiap pesaing bisa masuk dan
keluar dengan mudah.
Menghadapi situasi yang masih baru tersebut, strategi pelaku bisnis adalah berani
masuk lebih dulu dibanding pemain lain agar bisa memimpin pasar. Resikonya memang
akan banyak berbuat kesalahan, tetapi harus bisa segera bangkit
lagi dan memulai kembali tanpa menyerah dengan pola lain (differensiasi). Strategi berupa
product development dan market development yang inovatif perlu
terus dikembangkan untuk menjaga loyalitas konsumen.
Soal 3 (30%)
a. Sebelum memutuskan untuk melakukan diversifikasi perusahaan harus menilai apakah
ada kepentingan yang mendesak/urgensi untuk melakukan diversifikasi tersebut, selain
itu juga harus menilai kesiapan sumber daya yang ada pada perusahaan , bukan hanya
karena ada kelebihan sumber daya keuanngan melainkan harus mampu mengontrol dan
memanage jalannya bisnis baru yang akan dimulai dengan sumber daya manusia yang
tepat. Pada kasus ini pemilik merangkap menjadi manajemen puncak sehingga control
dan logika bisnis menjadi lemah karena keputusan diambil berdasarkan opini dan
asumsi pribadi bukan didasarkan pada pertimbangan professional yang mencakup
banyak aspek . selain itu perlu mepertimbangakan kondisi eksternal, belum tentu
mengulang hal yang sama akan membuahkan hasil yang sama , karena kondisi eksternal
yang dinamis dan juga berubah secara cepat, perlu juga mempertimbangkan faktor2
eksternal dengan baik dan matang sehingga keputusan yang diambil benar benar
keputusan yang strategis bukan hanya keputusan beradsarkan keinginan saja
b. Sebagai konsultan ada beberapa hal yang perlu disarankan, yaitu sebelum melakukan
diversifiikasi harus mencari tau apakah ada keterkaitan bisnis baru yang akan dibuat
dengan bisnis utama, apakah perusahaan memiliki kapabilitas untuk menjalankan bisnis
baru, apakah sumber daya manusia mendukung untuk mempermudah diversifikasi,
melihat dan mempertimbangkan kondisi industry yang akan dimasuki apakah
memungkinkan untuk melakukan diversifikasi. Rekomendasi konsultan harus
mempertimbangkan dampak jangka panjang maupun dampak jangka pendeknya bagi
perushaan. Jika ada keterkaitan dengan bisnis utama tentu akan menguntungkan bagi
perusahaan, memastikan perusahaan memiliki kapabilitas dan memiliki sumber daya
yang mumpuni untuk membuat diversifikasi. Semua hal tersebut harus diperhatikan
dengan matang
c. lingkungan eksternal yang berkembang secara cepat dan kompleks membuat
perusahaan semakin sulit untuk menginterpretasikan strategi apa yang harus diambil.
Untuk menghadapi ketidakpastian lingkungan eksternal , perusahaan PTGT dapat
menempuh cara yang disebut analisis lingkungan eskternal (external environmental
analysis) proses ini meliputi empat kegiatan yaitu : scanning, monitoring, forecasting
dan assessing . Hal tersebut yang luput dari perhatian perusahaan dalam 15 tahun
belakangan ini karena perusahaan hanya melakukan tindakan darurat sehingga
perencanaan yang dilakukan tidak sempurna karena perusahaan tidak menganalisi
factor eksternal secara efisien dan jangka panjang , sehingga perusahaan tidak dapat
mengembangkan bisnisnya dengan optimal. setiap keputusan yang akan diambil
seharusnya didasari pada analisis yang mendalam sehingga menghasilkan keputusan
yang optimal pula. Perusahaan harus memepersiapkan beberapa rencana darurat juga
apabila menghadapi kondisi kondisi yang tidak diinginkan dan tidak terduga , contohnya
krisis ekonomi.
Untuk mengenali lingkungan eksternal menurut Marco Enviormant ada 6 aspek:
1.
Economic Conditions
2.
Sociocultural Forces
3.
Technological Factors
4.
Enviromental Forces
5.
Legal/Regulatory Factors
6.
Political Factors
Ke enam faktor ini luput diperhatikan dan dipertimbangkan oleh PTGT maka dari itu
keputusan darurat lebih dominan walaupun tidak berefek bagus kedepanya
Download