EJAAN BAHASA INDONESIA (EBI) Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Bahasa Indonesia Dosen Mata Kuliah Dra. Hj. Afridah, MM Disusun oleh : Kelompok VI : NAMA : 1. MUHAMMAD ALWI NASUTION 2. DEDY SYAPUTRA TINAMBUNAN JURUSAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEMESTER : 1C SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAMNEGERI MANDAILING NATAL (STAIN-MADINA) 2020 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, serta rahmat shalawat dan salam untuk junjungan besar Nabi Muhammad SAW. Penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “EJAAN BAHASA INDONESIA (EBI)”. Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal (STAIN-Madina). Penulis sangat menyadari di dalam penulisan ini masih terdapat kekurangan-kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran dan kritik membangun untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga Allah SWT melimpahkan rahat dan Karunia-Nya serta membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Panyabungan, November 2020 Penulis i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................... i DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1 C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pemenggalan Kata ....................................................................... 2 B. Penulisan Kata ............................................................................. 3 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................ 7 B. Saran ............................................................................................ 7 DAFTAR PUSTAKA ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena selain digunakan sebagai alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tulisan, di zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakat dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi disegala aspek kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakan media tersebut secara baik dan benar Dalam memadukan satu kesepakatan dalam etika berbahasa, disinilah peran aturan baku tersebut di gunakan, dalam hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu ketata bahasaan Indonesia yang baik dan benar. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub. materi dalam ketata bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam mengatur etika berbahasasecara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di sampaikan dan di fahami secara komprehensif dan terarah Dalam prakteknya diharapkan aturan tersebut dapat digunakan dalam keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa Indonesia dapat digunakan secara baik dan benar. B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Pemenggalan Kata? 2. Apa Pengertian Penulisan Kata? C. Tujuan Penulisan 1. Memahami Pemenggalan Kata 2. Memahami Penulisan Kata 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pemenggalan Kata Pemenggalan Kata adalah pemisahan huruf kelompok dari kata. Sebelum menguraikan kata-kata, harus mengerti untuk membedakan huruf tunggal dari konsonan. Vokal terdiri dari a, i, u, e, o. Sedangkan huruf konsonan adalah huruf selain vokal seperti k, j, l, m, n, j, dsb.1 Pemenggalan kata sebagai kata dasar dilakukan sebagai berikut. a. Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan di antara kedua huruf vokal itu. Misalnya: ma-in, sa-at Huruf diftong ai, au, dan oi tidak pernah diceraikan sehingga pemenggalan kata tidak dilakukan di antara kedua huruf itu. Misalnya: au-labukana-u-la b. Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan, di antara dua buah huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan. Misalnya: ba-pak, ba-rang c. Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu. Gabungan huruf konsonan tidak pernah diceraikan. Misalnya: man-di, som-bong d. Jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih, pemenggalan dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua. Misalnya: ul-tra, bang-krut 1 Jalaludin Rahmat. Retorika Modern, Pendekatan Praktis. (Bandung: Rosda Karya, 2000), hlm. 15 2 Imbuhan akhiran dan imbuhan awalan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk serta partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada pergantian baris.2 Misalnya: makan-an, mem-bantu Catatan: a. Bentuk dasar pada kata turunan sedapat-dapatnya tidak dipenggal. b. b.Akhiran -itidak dipenggal.(Lihat keterangan tentang tanda hubung, Bab V, Pasal E, Ayat 1.) c. Pada kata yang berimbuhan sisipan, pemenggalan kata dilakukan sebagai berikut. Misalnya: te-lun-juk Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalan kata dapat dilakukan (1) di antara unsur-unsur itu atau (2) pada unsur gabungan itu sesuai dengan kaidah 1a, 1b, 1c, dan 1d di atas. Misalnya: bio-grafi, bi-o-gra-fifoto-grafi, fo-to-gra-fi Pemenggalan kata berhubungan dengan kata sebagai tulisan, sedangkan penyukuan kata berhubungan dengan kata sebagai kesatuan bunyi. Contoh: Kata Pemenggalan caplok cap-lok April Ap-ril dua dua dia dia saya sa-ya dagang da-gang 2 Asep Ganda Sadikin dkk. Bahasa Indonesia untuk SMU Kelas 1. (Bandung: Grafindo, 1999) hlm. 22 3 B. Penulisan Kata Penulisan kata terdiri dari dua kata yaitu “penulisan” dan “kata”. Penulisan adalah proses, cara, perbuatan menulis atau menulis, sedangkan kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. (Kamus Besar Bahasa Indonesia:edisi 3).3 Dari pengertian perkata diatas, dapat disimpulkan bahwa penulisan kata adalah proses atau cara menulis yang mepertimbangkan unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan sebagai wujud kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa sesuai ejaan yang disempurnakan. 2) Metode Umum Penulisan Kata Sistem penulisan kata terbagi atas kata dasar, kata depan, imbuhan, pemenggalan suku kata, kata ulang, kata majemuk dan kata non baku. 1. Kata Dasar Kata dasar adalah kata yang belum diberi imbuhan. Dengan kata lain, kata dasar adalah kata yang menjadi dasar awal pembentukan kata yang lebih besar. Contohnya adalah makan, duduk, pulang, tinggal, datang, minum, langkah, pindah, dan lain-lain. Kata dasar bisa membentuk satu kesatuan kalimat, yaitu: a. Ular yang mati itu sangat panjang . b. Aku pergi ke sekolah dengan ayah. c. Budi datang ke rumahku dengan sangat cepat. d. Kakak suka makan kue bakpia dari kota Jogjakarta. e. Ayah sampai di rumah jam 9 malam, ketika aku sedang tidur. 2. Kata Depan Kata depan adalah kata-kata yang secara sintaksis diletakan sebelum kata benda, kata kerja atau kata keterangan dan secara semantis kata depan menandakan berbagai hubungan makna antar kata depan dan kata yang ada dibelakangnya. 3 Sugihastuti. Bahasa Laporan Penelitian. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000), hlm. 19 4 a. Aturan Penulisan Kata Depan Kata depan seperti “di”, “ke”, dan “dari” ditulis terpisah dengan kata-kata di belakangnya kecuali untuk kata-kata yang sudah dianggap lazim sebagai satu kata, seperti kepada, daripada dan sebagai imbuhan, seperti dipukul, dimakan dan lainlain. Contoh: Di sana – (Benar) Ke sekolah – (Benar) Disana – (Salah) kesekolah – (Salah) Kata depan ditulis dengan huruf kecil jika digunakan di dalam kalimat sebagai judul. Contoh: “Berlayar Dari Samudera Indonesia Ke Samudera Hindia Dan Antartika.” – (Salah) “Berlayar dari Samudera Indonesia ke Samudra Hindia dan Antartika.” – (Benar) 3. Imbuhan Kata berimbuhan adalah kata-kata dasar yang mendapatkan imbuhan yang berupa awalan, akhiran, sisipan, dan awalan-akhiran. Imbuhan sendiri berfungsi untuk menambahkan arti atau maksud dari kata-kata dasar yang diberi imbuhan tersebut.4 a. Macam-Macam Imbuhan Dalam bahasa Indonesia ada 4 macam imbuhan yaitu: Awalan (Prefiks) Prefiks adalah imbuhan-imbuhan yang diletakan pada awal kata dasar. Imbuhan-imbuhan yang termasuk ke dalam awalan (prefiks) adalah: me-, ber-, ke-, di-, ter-, pe-, dan se-. 4 Henry Guntur Tarigan.. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung: Angkasa. 1990), hlm. 33 5 Sisipan (infiks) Sisipan adalah imbuhan yang diletakan di tengah-tengah kata dasar. Bentukbentuk sisipan antara lain –el-, -em-, dan –er-. Contoh: -em- + getar = gemetar. Imbuhan infiks membentuk kata dasar yang memiliki makna sebagai berikut: - Menyatakan intensitas dan jumlah: gemetar, gemerincing, temali - Menyatakan sifat: temurun, telunjuk, gelembung, gemetar Akhiran (sufiks) Akhiran sufiks adalah imbuhan yang diletakan pada akhir kata dasar. Ada beberapa macam bentuk imbuhan sufiks, diantaranya adalah –kan, -I, -an, kah, -tah, dan –pun. . 6 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Ejaan bahasa Indonesia menggunakan 26 huruf di dalam abjadnya dari A sampai Z. Beberapa di antaranya merupakan usaha memajukan ejaan bahasa Indonesia sehingga dapat mengikuti perkembangan kosa katanya. Huruf-huruf tersebut terdiri dari huruf vokal, huruf konsonan, huruf diftong, dan gabungan huruf konsonan. Dalam EYD, terdapat aturan-aturan untuk dapat disebut ejaan yang sempurna. Yakni: pemenggalan kata pada kata dasar, penulisan huruf seperti penggunaan huruf kapital atau huruf besar, huruf tebal dan penggunaan huruf miring. Dalam penulisan sebuah karya ilmiah, skripsi ataupun makalah, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah penulisan kata maupun kalimat yang tepat. Dengan penulisan kata yang tepat maka pembaca tidak akan mengalami salah tafsir terhadap kata dasar yang telah diberi imbuhan dan isi dari tulisan tersebut dapat tersalurkan kepada pembaca, sehingga tujuan penulis dapat tersampaikan ke pembaca. B. SARAN Aturan dalam penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar dibuat adalah untuk pandulan para orang yang sedang menulis sebuah karya atau karangan, oleh karena itu dalam menulis harus disesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Sebagai warga negara Indonesia tidak ada salahnya kita menerapkan makalah ini dalam pemakaian huruf dan penulisan kata, misalnya dalam menulis surat, membuat karya tulis, membuat laporan, dan lain sebagain 7 DAFTAR PUSTAKA Rahmat. Jalaludin (2000). Retorika Modern, Pendekatan Praktis. Bandung: Rosda Karya. Sadikin, Asep Ganda dkk. (1999). Bahasa Indonesia untuk SMU Kelas 1. Bandung: Grafindo. Sugihastuti (2000). Bahasa Laporan Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Syamsudin A.R. (1992). Studi wacana, teori-analisis-pengajaran. FPBS IKIP Bandung. ------ (1994). Ide-Ide-Bacaan-Simakan Menuju Menulis Efektif Teori-TeknikRedaksi. Bandung: Bumi Siliwangi. Suriasumatri, Jujun (1995). Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Sinar Harapan. Tarigan, Henry Guntur (1990). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.