Uploaded by albiansa.88

OD 03 PEMAHAMAN OPERASI PRODUKSI. mklh

advertisement
Nama : Eka Putri Mulia Ashar
NIM : 2020310103
Prodi : Manajemen Bisnis Syariah
PEMAHAMAN OPERASI PRODUKSI
Makalah 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengendalian yang dilakukan
untuk mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka manajemen produksi atau
operasi merupakan proses pengambilan keputusan di dalam usaha untuk menghasilkan
barang atau jasa sehingga tepat sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah
dengan biaya yang efisien. Oleh karena itu manajemen produksi atau operasi mengkaji
pengambilan keputusan dalam fungsi produksi atau operasi. Teknik manajemen operasi
diterapkan di seluruh dunia pada seluruh usaha produksi, baik di kantor, gudang, restoran,
pusat perbelanjaan maupun pabrik. Semua jenis usaha yang menghasilkan barang dan jasa
membutuhkan manajemen operasi. Proses produksi barang dan jasa yang efisien
membutuhkan penerapan konsep, persiapan,alat- alat dan teknik Manajemen Operasi
yang efektif. Melalui kegiatan produksi atau operasi segala sumber daya masukkan
perusahaan diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah.
Produk yang dihasilkan dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi dan jasa. Oleh
karena itu, kegiatan produksi atau operasi menjadi salah satu fungsi utama perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa lingkup manajemen operasi produksi
2. Apa hal-hal penting dalam manajemen operasi produksi
3. Bagaimana persiapan manajemen operasi menuju masa depan
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui lingkup manajemen operasi produksi
2. Untuk mengetahui hal-hal penting dalam manajemen operasi produksi
3. Untuk mengetahui persiapan manajemen operasi menuju masa depan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lingkup Manajemen Operasi Produksi
Manajemen produksi dan operasi mencakup perancangan atau penyiapan sistem produksi
dan operasi serta pengoperasian dari sistem produksi dan operasi. Menurut Assauri
(2008:27), terdapat enam lingkup manajemen produksi dan operasi, yaitu:
1. Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi (product). Kegiatan produksi dan
operasi merupakan kegiatan yang mencakup bidang yang luas, dimulai dari
penganalisaan dan penetapan keputusan saat sebelum dimulainya kegiatan produksi
dan operasi, yang umumnya bersifat keputusan-keputusan jangka panjang, serta
keputusan-keputusan pada waktu menyiapkan dan melaksanakan kegiatan produksi
dan pengoprasiannya.
2. Seleksi dan perancangan proses dan peralatan. Setelah produk didesain, maka
kegiatan yang harus dilakukan untuk merealisasikan usaha untuk menghasilkannya
adalah menentukan jenis proses yang akan dipergunakan serta peralatannya. Kegiatan
harus dimulai dari penyelesaian dan pemeliharaan akan jenis proses yang akan
dipergunakan, yang tidak terlepas dengan produk yang akan dihasilkan.
3. Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produk. Kelancaran produksi dan
operasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh kelancaran mendapatkan sumber-sumber
bahan masukan (input), serta ditentukan pula oleh kelancaran dan biaya penyampaian
atau supply produk yang dihasilkan berupa barang jadi dan jasa ke pasar. Oleh karena
itu, untuk menjamin kelancaran maka sangat penting peranan dari pemilihan lokasi
dan site perusahaan dan unit produksinya.
4. Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses. Kelancaran dalam proses
produksi dan operasi ditentukan pula oleh salah satu faktor yang terpenting di dalam
perusahaan atau unit produksi, yaitu rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau
proses, rancangan tata letak harus mempertimbankan berbagai faktor antara lain
adalah kelancaran arus kerja, optimalisasi dari waktu pergerakan dalam proses,
kemungkinan kerusakan yang terjadi karena pergerakan proses akan meminimalisasi
biaya yang timbul dari pergerakan dalam proses atau material handling.
5. Rancangan tugas perusahaan. Rancangan tugas pekerjaan merupakan bagian yang
integral dari rancangan sistem. Dalam melaksanakan fungsi produksi dan operasi,
maka organisasi kerja disusun, karena organisasi kerja sebagai dasar pelaksanaan
tugas pekerjaan, merupakan alat atau wadah kegiatan yang hendaknya dapat
membantu pencapaian tujuan perusahaan atau unit produksi organisasi tersebut.
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas. Rancangan sistem produksi
dan operasi harus disusun dengan landasan strategi produksi operasi yang disiapkan
terlebih dahulu. Dalam strategi produksi dan operasi harus terdapat pernyataan
tentang maksud dan tujuan dari produksi dan operasi, serta misi dan kebijakan-
kebijakan dasar atau kunci untuk lima bidang yaitu proses, kapasitas, persediaan,
tenaga kerja, dan mutu atau kualitas.1
Ada 3 aspek yang saling berhubungan dalam ruang lingkup manajemen operasi, yaitu :
a. Aspek struktural yaitu aspek yang berfokus pada pengaturan elemen pembangunan
sitem manajemen operasi dan interaksinya.
b. Aspek fungsional yaitu aspek yang berhubungan dengan manajemen dan elemen
struktural organisasi yang mencakup perecncanaan,pengendalian, maupun perbaikan
agar dicaai kinerja yang optimal
c. Aspek lingkungan yang memberikan pandangan lain pada sitem manajemen operasi
dimana kita harus memahami bahwasanya sangat penting untuk tetap fokus terhadap
perkembangan yang mungkin terjadi diluar sistem. Aspek lingkungan harus fokus
pada perkembangan serta kecenderungan yang terjadi di lingkungan.
Pelaksanaan tugas dari suatu unit operasi produksi mencakup tiga kebutuhan dasar
operasi produksi yaitu:
1. Menghasilkan dan menyerahkan produk sebagai tanggapan atas permintaan pelanggan
pada waktu penyerahan yang terjadwal.
2. Menyerahkan atau menyampaikan produk dengan tinggkat mutu atau kualitas
yang dapat diterima.
3. Memberikan hasil pada tingkat biaya yang serendah mungkin.
Dalam manajemen operasi terdapat beberapa aspek-aspek lain diantaranya sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
Fungsi perusahaan dalam mnajemen operasi
Kumpulan keputusan dalam manajemen
Alat bersaing dalam manajemen operasi
Interfungsionnal secara imperatif dalam manajemen operasi2
lingkup Manajemen Operasi mencakup tiga aspek utama yaitu:
a. Perencanaan Sistem Produksi.
b. Sistem Pengendalian Produksi. Meliputi pengendalian proses produksi, bahan, tenaga
kerja, biaya, kualitas dan pemeliharaan.
c. Sistem Informasi Produksi
Secara umum Ada tiga aspek yang saling berkaitan dalam ruang lingkup manajemen
operasi,yaitu :
1) Aspek struktural yaitu aspek yang memperlihatkan konfigurasi komponen yang
membangun sistem manajemen operasi dan interaksinya satu sama lain.
2) Aspek fungsional yaitu aspek yang berkaitan dengan manajemen dan organisasi
komponen struktural maupun interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan,
pengendalian maupun perbaikan agardiperoleh kinerja optimum.
3) Aspek lingkungan memberikan dimensi lain pada sistem manajemen operasi yang
berupa pentingnya memperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang terjadi
diluar sistem.
1
Sofjan Assauri, Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia,2008,hal 27
2
Luthfi Paranduri,dkk.,Manajemen Operasional:Teori dan Strategi,Yayasan Kita Menulis,2020,hal 34
Secara garis besar lingkup manajemen operasi dan produksi dapat dilihat dalam bagan
berikut :3
Manajemen operasi
dan produksi
Perencanaan
sistem produksi
Sisitem pengendalian
produksi
-perencanaan
produk
-perencanaan
lokasi pabrik
-perencanaan
letak fasilitas
produksi
-perencanaan
lingkungan kerja
-perencaan
standar produksi
-pengendalian proses
produksi
-pengendalian bahan
baku
-penegndalian tenaga
kerja
-pengendalian biaya
produksi
-pengendalian
kualitas
-pemeliharaan
Sistem informasi
produksi
-struktur organisasi
-produksi atas dasar
pesanan
-produksi untuk
persediaan(pasar)
PROSES MANAJEMEN : POAC
Gambar 1.
Ruang lingkup manajemen operasi dan produksi
Lingkup manajemen produksi dan operasi akan mencakup perencanaan atau
penyiapan sistem produksi dan operasi, pengendalian dari sistem produksi dan operasi, serta
sistem informasi produksi. Peranan perencanaan dan pengendalian produksi adalah sematamata dimaksudkan untuk mengkoordinasikan kegiatan bagian langsung atau tidak langsung
dalam berproduksi, sehingga perusahaan itu betul-betul dapat menghasilkan barang-barang
atau jasa dengan efektif dan efisien serta memenuhi sasaran-sasaran lainnya.
B. Hal-Hal Penting Dalam Manajemen Operasi Produksi
MenurutSofjan Assauri(2016:2) pada dasarnya manajemen operasi produksi adalah
manajemen dari bagian suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk kegiataan
produksi barang dan/atau jasa. Peran manajemen operasi produksi merupakan fungsi
inti dari suatu organisasi yang harus dimanaje. Fungsiini menggunakan upaya dalam
menjalankan manajemen atau proses untuk menciptakan barang dan/atau memberikan jasa.
3
Silvana Maulidah,Pengantar Manajemen Agribisnis,Malang,Universitas Brawijaya Press(UBPress),2012,hal
101
Menurut Sofyan Assauri, terdapat empat fungsi penting dalam sebuah manajemen
produksi, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan memiliki keterkaitan dengan kegiatan produksi yang akan dilakukan sesuai
dengan waktu dan periode tertentu. Dengan membuat perencanaan yang baik, maka
dalam hal ini bisa meminimalisir biaya produksi. Dengan demikian, perusahaan bisa
menentukan harga yang lebih sehat serta mendapatkan untung yang jauh lebih besar.
2. Jasa pendukung
Jasa penunjang di sini adalah sebuah sarana yang digunakan untuk menetapkan metode
apa yang akan digunakan dalam produksi. Sehingga proses produksi menjadi lebih efektif
dan efisien. Jasa penunjang ini acap kali diperlukan dengan tujuan untuk membantu
perusahaan agar bisa bersaing secara sehat dengan mengedepankan hasil yang
berkualitas.
3. Proses pengolahan
Bisa dikatakan ini adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengolah produk. Dalam
pelaksanaannya, proses ini sangat penting, terutama untuk memanfaatkan sumber daya
secara efektif dan lebih efisien.
4. Pengendalian/pengawasan
Ini adalah fungsi yang digunakan untuk menjamin proses kegiatan agar sesuai dengan
rencana. Dengan begitu tujuan yang ingin dicapai bisa terlaksana dengan baik.
Manajemen operasi produsi dikatakan sangat penting karena merupakan salah satu fungsi
utama dari fungsi organisai lainya. Semua organisasi membutuhkan fungsi ini untuk
memenuhi permintaan produk di pasar. Kemudian produk dipasarkan oleh tenaga pemasar
yang dibawah nanguan manajer pemasaran. Dengan kerjasama yang baik dengan bagian
produksi, manajer pemasaran dapat mengenal produk baru dan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi waktu pesanan konsumen atau pelanggan. Sumber daya manusian terbanyak
berada pada bagian operasi produksi. Oleh karena itu, seseorang manajer harus mampu
memahami cara kerja bagian produksi supaya mampu mengarahkan sumber daya manusia
tersebut agar dapat bekerja dengan baik untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan
manajr keuangna membutuhkan perencanaan kebutuhan kapasitas dan persediaan guna
menentukan kebutuhan modal di waktu yang akan datang. Bagian operasi produksi
membutuhkan investasi dan biaya pling banyak dalam sebuah organisasi sehingga perlu
dikelola dengan baik. Apabila tidak dikelola dengan baik akan berdampak kerugian terhadap
organisai tersebut (Heizer dan Render,2012). Dengan memhami bagian operasi produksi dpat
membantu organisasi perusahaan melakukan analisis dan memperbaiki sistem yang ada
dengan pendekatan yang lebih modern. Manajemen opersi produksi juga memberikan
peluang karir yang menantang seperti jabatan manajer bahkan sampai direktur operasi
(Rusidiana,2014).4
Pada dasarnya manajemen merupakan alat pengambilan kputusan dengan merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, dan mnegndalikan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan
dan sasaran organisasi. Proses menghasilkan sesuatu baik berbentuk barang maupun jasa
dalam bentuk periode waktu dan memiliki nilai tambah bagi perusahaan disebut produksi
(Fahmi,2012). Produksi juga merupakan proses penciptaan barang dan jasa (Heizer and
Render),2012. Manajemen operasi produksi secara uum diartikan sebaga kegiatan untuk
4
Andy Wijaya,dkk.,Manajemen Operasi Produksi,Yayasan Kita Menulis,2020, hal 2
mengarahkan dan mengendalikan penggunaan sumber daya untuk menghasilkan produk
berupa barang dan jasa.5
Dalam sebuah perusahaan, manajemen operasi melibatkan penggunaan sumber daya dari
staf, material, peralatan dan teknologi. Manajer operasi memperoleh, mengembangkan, dan
mengirimkan barang kepada klien berdasarkan keinginan klien dan kemampuan perusahaan.
Jadi, bisa dibilang jika hampir semua individu yang ada dalam suatu perusahaan terlibat
dalam manajemen operasi dan dikepalai oleh manajer operasi.
Ada tiga kelompok besar kegiatan yang dilakukan oleh manajemen operasi, yang berasal
dari perencanaan atau perancangan, pengorganisasian, dan fungsi pengawasannya. Semua
kegiatan melibatkan pertimbangan aset, biaya, dan sumber daya manusia dan didahului oleh
analisis proses yang menyeluruh.
1) Desain
Sebelum merencanakan proses atau merancang produk, manajemen operasi harus bisa
menganalisis pasar untuk menguji permintaan pasar. Jika itu memberikan hasil yang
menjanjikam barulah dimulai untuk menargetkan produk atau layanan untuk
dikembangkan.
Dalam banyak kasus, perencanaan melibatkan perancangan produk baru, dari konsep
awal hingga peluncuran yang sebenarnya, dengan beberapa fase pengujian yang terlibat.
Selama perencanaan, Anda harus mempertimbangkan persyaratan teknis dan bisnis. Jika
produk Anda adalah layanan atau jasa, proses desain bertujuan untuk memenehui
berbagai persyaratan dan regulasi juga meningkatkan kontak pelanggan.
Rencana harus selalu mendukung tujuan bisnis: fokuslah ketika mempertimbangkan
biaya dan menemukan kualitas dan kapasitas yang terbaik, atau menghitung persediaan
dan kebutuhan tenaga kerja manusia. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan langkahlangkah yang tepat dalam tahap perencanaan desain, untuk mengetahui apakah kinerja
aktual telah terpenuhi, atau ada kebutuhan yang memerlukan penyesuaian. Kapasitas
adalah salah satu dari ukuran ini, seperti kualitas produk atau waktu pengiriman. Data
awal biasanya didapatkan berdasarkan perkiraan analisis pasar yang dilakukan
sebelumnya.
2) Manajemen / Organisasi
Jadi, Jika sudah memiliki fasilitas untuk produksi, desain produk Anda sudah siap.
Begitu juga sudah paham dengan cara produksi yang menyangkut dengan bahan dan
sumber daya manusia, berapa biayanya, dengan alur kerja seperti apa. Ini menandakan
adalah basis awal yang solid untuk memaksimalkan efisiensi operasi Anda. Namun, Anda
akan memerlukan manajemen yang konstan dan kompeten untuk memperbaiki jika ada
kesalahan yang tidak disengaja dalam perencanaan. Hal ini juga untuk menyesuaikan
produksi dengan mengubah biaya atau aturan, dan menjaga mereka tetap efisien pada
berbagai tingkatan dan ini juga termasuk dalam perencanaan strategis.
Manajer operasi memilih dan merancang proses untuk hasil yang optimal dan
memproses bahan terbaik untuk kualitas dan kapasitas yang ideal. Pengorganisasian
pemeliharaan peralatan juga merupakan bagian dari kegiatan manajemen mutu.
Selanjutnya, persediaan dan seluruh rantai pasokan harus dikelola agar dapat
menghasilkan output yang lebih efisien.
Seperti dalam semua fungsi manajemen, manajemen sumber daya manusia adalah
kegiatan yang penting. Dalam manajemen operasi, perencanaan dalam setiap pekerjaan
5
Ibid,hal 3
dapat memiliki dampak besar pada suatu organisasi, apakah organisasi ini dapat
beroperasi secara efektif atau tidak.
3) Improvisasi
Selalu ada ruang untuk mengimprovisasi ketika masuk ke dalam proses yang sudah
lama kita pakai, kualitas dan kapasitas yang telah dicapai, atau sejauh tingkat persediaan
dan sumber daya manusia yang bersangkutan, hal ini termasuk juga dalam manajemen
risiko.
Oleh karena itu, banyak tugas manajemen operasi berasal dari kebutuhan ini, dan di
sinilah langkah perencanaan jangka panjang. Namun ingat, perubahan yang dilakukan
harus sesuai dengan rencana peningkatan yang diinginkan dalam hal bisnis.
C. Persiapan Manajemen Operasi Menuju Masa Depan
Era mendatang akan ditandai oleh kecepatan kemajuan teknologi, yang berarti
peluang luar biasa bagi manajer operasi untuk melakukan inovasi-inovasi dalam model
manajemen operasi.
Konsep-konsep manajemen operasi terus berkembang dan semakin maju seperti mass
customisation, computer integrated manufacturing (CIM), dan fexible manufacturing
sistem (FMS). Pada perkembangan selanjutnya beberapa hal tersebut dianggap belum
cukup karena tekanan persaingan global juga akan semakin ketat sehingga turut
mendorong perusahaan untuk semakin proaktif, diperlukan mencari cara-cara baru dalam
memenangkan pasar dan mendapatkan akses ke pasar yang baru.
Dalam perkembangn selanjutnya, mereka berargumen bahwa tidak bijaksana apabila
menghilangkan variasi output serendahrendahnya karena semakin kuatnya bauran antara
produk dan layanan. Jika selama ini manajemen operasi perusahaan cukup fokus pada
satu faktor kinerja kompetitif operasi seperti ongkos produksi rendah atau kualitas, namun
ke depan perusahaan akan berlomba untuk bersaing pada semua faktor kinerja kompetitif
termasuk kualitas, fleksibilitas, kecepatan, keandalan, dan biaya.
Dalam hal ini, customer akan menilai kualitas sebuah produk dari pengalaman mereka
dilayani perusahaaan, khususnya dalam hal seberapa banyak variabilitas ekspektasi
mereka yang mampu dipenuhi perusahaan.
Tidak hanya itu, persaingan bisnis juga terus bergeser dari persaingan
antarperusahaan individu menjadi persaingan antarrantai pemasok (supply chain). Hal ini
berarti manajemen operasi perlu diintegrasikan oleh perusahaan kepada mitra-mitra
bisnisnya, seperti pemasok, distributor, retailer, dan lain-lain.
Selanjutnya manajemen operasi berevolusi menjadi manajemen operasi rantai
pasokan yang mempertimbangkan perspektif proses bisnis terintegrasi. Rancangan ke
depannya, perusahaan sebaiknya fokus pada pengembangan manajemen operasi rantai
pasokan yang berbasis internet dan ERP. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan
visibilitas keseluruhan bisnis dan untuk melayani pelanggan global yang lebih baik.
Bayraktar et al. (2007) memberikan beberapa prediksi strategi manajemen operasi pada
masa depan, yaitu sebagai berikut:
a. Pengetahuan manajemen rantai pasok yang feksibel akan semakin penting, demi
membangun kapabilitas produksi mass customisation untuk produk dan jasa.
b. Aliansi lintas fungsi di perusahaan akan menjadi faktor kunci dalam
pengembangan lini produk baru atau mengisi kesenjangan lini produk.
c. Usaha kecil dan menengah (UKM) akan semakin berperan dalam setiap jaringan
rantai pasok.
d. Teknologi informasi modern semakin menunjang integrasi berbagai entitas bisnis,
peningkatan peran outsourcing dalam manajemen operasi.
e. Aplikasi model-model 3D dalam manajemen operasi untuk desain layout pabrik,
desain produk, desain proses produksi, dan simulasi keselamatan kerja.
f. Pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran akan meningkatkan tuntutan customer
untuk produk dan layanan yang lebih terspesialisasi.
Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa pasar telah berubah dari lokal ke global, dan
permintaan telah bergeser dari produk standar menjadi produk yang disesuaikan dengan
kebutuhan customer.
Untuk tetap kompetitif di pasar global, perusahaan dipaksa merekayasa ulang
kemampuan manajemen operasinya dan keunggulan kinerja operasi yang lintas faktor,
seperti kualitas, feksibilitas, kecepatan, keandalan, dan biaya. Dengan demikian, peran
manajemen operasi, termasuk di dalamnya pengelolaan pemasok, proses produksi,
logistik dan layanan pelanggan sudah menjadi sumber utama dari nilai tambah
perusahaan. Dengan demikian pula, manajemen operasi sejatinya dijadikan prioritas
utama bagi pimpinan perusahaan.
Berdasarkan hasil studi atas manajemen dari 500 perusahaan terkemuka di Amerika
Serikat dan Jepang (Kincannon dan Reed.1996), ketrampilan yang dibutuhkan dalam
persaingan global yang sangat penting adalah keterampilan manajemen manusia.
Kemudian berturut-turut adalah keterampilan kounikasi, kerja keras, kterampilan bisnis
dan ekonomi, pengembangan pengambilan keputusan, pendidikan tinggi formal dan
keterampilan teknis.
Survey berikut memberikan gambaran tentang manakah yang lebih penting dari dua hal
yang diperbandingkakn. Ssurvey ini dilakukan pada 500 manajer perusaaan agribisnis
terkemuka di Jepanag dan AmerikaSserikat. Adapun hasilnya adalah sebagai brikut :
Pendidikan bisnis vs pendidikan tekis : 85% vs 15%
Keahlian luas vs keahlian khusus : 80% vs 20 %
Minat beagam vs minat keahlian kerja : 82% vs 18%
Orientasi manusia vs orientasi teknis : 95% vs 15%
Kreativitas vs strukur : 76% vs 24%
Orientasi hasil vs orientasi proses : 90% vs 10%
Komunikasi oral vs komunikasi tulisan : 89% vs 11%
Partisipasi vs kekuasaan : 93% vs 07%
Pengambilan resiko vs penghindar resiko : 92% vs 03%
Ide baru vs tradisi : 97% vs 03%
Dari hasil survey tersebut dapat dilihat bahwa dalam memepersiapkan SDM yang
berkualitas untuk mengembangkan bisnis masa depan diperlukan pendidikan bisnis,
keahlian luas, minat yang beragam, orientasi terhadap manusia, kreativitas yang tinggi,
orientasi terhadap hasil, kemampuan komunikasi oral, manajemen partisipatif,
kemampuan mengambil resiko, serta kemampuan untuk melahirkan ide-ide baru.
Persiapan pada masing-masing bidang tersebut merupakan persiapan menuju manajemen
sumber daya manusia yang unggul.6
6
M ‘;Syamsyul Maarif,dkk,Manajemen operasi,jakarta,Grasindo,hal 87
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Enam lingkup manajemen produksi dan operasi, yaitu:
a. Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi (product).
b. Seleksi dan perancangan proses dan peralatan
c. Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produk
d. Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses
e. Rancangan tugas perusahaan
f. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
2. Ada 3 aspek yang saling berhubungan dalam ruang lingkup manajemen operasi, yaitu
a. Aspek struktural yaitu aspek yang berfokus pada pengaturan elemen
pembangunan sitem manajemen operasi dan interaksinya.
b. Aspek fungsional yaitu aspek yang berhubungan dengan manajemen dan elemen
struktural organisasi yang mencakup perecncanaan,pengendalian, maupun
perbaikan agar dicaai kinerja yang optimal
c. Aspek lingkungan yang memberikan pandangan lain pada sitem manajemen
operasi dimana kita harus memahami bahwasanya sangat penting untuk tetap
fokus terhadap perkembangan yang mungkin terjadi diluar sistem. Aspek
lingkungan harus fokus pada perkembangan serta kecenderungan yang terjadi di
lingkungan.
3. Menurut Sofyan Assauri, terdapat empat fungsi penting dalam sebuah manajemen
produksi, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
b. Jasa pendukung
c. Proses pengolahan
d. Pengendalian/pengawasan
4. Ada tiga kelompok besar kegiatan yang dilakukan oleh manajemen operasi, yang
berasal dari perencanaan atau perancangan, pengorganisasian, dan fungsi
pengawasannya. Semua kegiatan melibatkan pertimbangan aset, biaya, dan sumber
daya manusia dan didahului oleh analisis proses yang menyeluruh.
a. Desain
b. Manajemen
c. Improvisasi
5. Dalam memepersiapkan SDM yang berkualitas untuk mengembangkan bisnis masa
depan diperlukan pendidikan bisnis, keahlian luas, minat yang beragam, orientasi
terhadap manusia, kreativitas yang tinggi, orientasi terhadap hasil, kemampuan
komunikasi oral, manajemen partisipatif, kemampuan mengambil resiko, serta
kemampuan untuk melahirkan ide-ide baru. Persiapan pada masing-masing bidang
tersebut merupakan persiapan menuju manajemen sumber daya manusia yang unggul
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Maarif,Syamsul,dkk,Manajemen operasi,jakarta,Grasindo
Maulidah,Silviana,2012,Pengantar Manajemen Agribisnis,Malang,Universitas Brawijaya
Press(UBPress)
Paranduri,Lutfhi,dkk.,2020,Manajemen Operasional:Teori dan Strategi,Yayasan Kita
Menulis
Wijaya,Andy,dkk,2020,Manajemen Operasi Produksi,Yayasan Kita Menulis
Download