Nama : Eka Putri Mulia Ashar NIM : 2020310103 Prodi : Manajemen Bisnis Syariah PEMAHAMAN OPERASI PRODUKSI Makalah 3 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka manajemen produksi atau operasi merupakan proses pengambilan keputusan di dalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga tepat sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien. Oleh karena itu manajemen produksi atau operasi mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi produksi atau operasi. Teknik manajemen operasi diterapkan di seluruh dunia pada seluruh usaha produksi, baik di kantor, gudang, restoran, pusat perbelanjaan maupun pabrik. Semua jenis usaha yang menghasilkan barang dan jasa membutuhkan manajemen operasi. Proses produksi barang dan jasa yang efisien membutuhkan penerapan konsep, persiapan,alat- alat dan teknik Manajemen Operasi yang efektif. Melalui kegiatan produksi atau operasi segala sumber daya masukkan perusahaan diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah. Produk yang dihasilkan dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi dan jasa. Oleh karena itu, kegiatan produksi atau operasi menjadi salah satu fungsi utama perusahaan. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa lingkup manajemen operasi produksi 2. Apa hal-hal penting dalam manajemen operasi produksi 3. Bagaimana persiapan manajemen operasi menuju masa depan C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui lingkup manajemen operasi produksi 2. Untuk mengetahui hal-hal penting dalam manajemen operasi produksi 3. Untuk mengetahui persiapan manajemen operasi menuju masa depan BAB II PEMBAHASAN A. Lingkup Manajemen Operasi Produksi Manajemen produksi dan operasi mencakup perancangan atau penyiapan sistem produksi dan operasi serta pengoperasian dari sistem produksi dan operasi. Menurut Assauri (2008:27), terdapat enam lingkup manajemen produksi dan operasi, yaitu: 1. Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi (product). Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan yang mencakup bidang yang luas, dimulai dari penganalisaan dan penetapan keputusan saat sebelum dimulainya kegiatan produksi dan operasi, yang umumnya bersifat keputusan-keputusan jangka panjang, serta keputusan-keputusan pada waktu menyiapkan dan melaksanakan kegiatan produksi dan pengoprasiannya. 2. Seleksi dan perancangan proses dan peralatan. Setelah produk didesain, maka kegiatan yang harus dilakukan untuk merealisasikan usaha untuk menghasilkannya adalah menentukan jenis proses yang akan dipergunakan serta peralatannya. Kegiatan harus dimulai dari penyelesaian dan pemeliharaan akan jenis proses yang akan dipergunakan, yang tidak terlepas dengan produk yang akan dihasilkan. 3. Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produk. Kelancaran produksi dan operasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh kelancaran mendapatkan sumber-sumber bahan masukan (input), serta ditentukan pula oleh kelancaran dan biaya penyampaian atau supply produk yang dihasilkan berupa barang jadi dan jasa ke pasar. Oleh karena itu, untuk menjamin kelancaran maka sangat penting peranan dari pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksinya. 4. Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses. Kelancaran dalam proses produksi dan operasi ditentukan pula oleh salah satu faktor yang terpenting di dalam perusahaan atau unit produksi, yaitu rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses, rancangan tata letak harus mempertimbankan berbagai faktor antara lain adalah kelancaran arus kerja, optimalisasi dari waktu pergerakan dalam proses, kemungkinan kerusakan yang terjadi karena pergerakan proses akan meminimalisasi biaya yang timbul dari pergerakan dalam proses atau material handling. 5. Rancangan tugas perusahaan. Rancangan tugas pekerjaan merupakan bagian yang integral dari rancangan sistem. Dalam melaksanakan fungsi produksi dan operasi, maka organisasi kerja disusun, karena organisasi kerja sebagai dasar pelaksanaan tugas pekerjaan, merupakan alat atau wadah kegiatan yang hendaknya dapat membantu pencapaian tujuan perusahaan atau unit produksi organisasi tersebut. 6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas. Rancangan sistem produksi dan operasi harus disusun dengan landasan strategi produksi operasi yang disiapkan terlebih dahulu. Dalam strategi produksi dan operasi harus terdapat pernyataan tentang maksud dan tujuan dari produksi dan operasi, serta misi dan kebijakan- kebijakan dasar atau kunci untuk lima bidang yaitu proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan mutu atau kualitas.1 Ada 3 aspek yang saling berhubungan dalam ruang lingkup manajemen operasi, yaitu : a. Aspek struktural yaitu aspek yang berfokus pada pengaturan elemen pembangunan sitem manajemen operasi dan interaksinya. b. Aspek fungsional yaitu aspek yang berhubungan dengan manajemen dan elemen struktural organisasi yang mencakup perecncanaan,pengendalian, maupun perbaikan agar dicaai kinerja yang optimal c. Aspek lingkungan yang memberikan pandangan lain pada sitem manajemen operasi dimana kita harus memahami bahwasanya sangat penting untuk tetap fokus terhadap perkembangan yang mungkin terjadi diluar sistem. Aspek lingkungan harus fokus pada perkembangan serta kecenderungan yang terjadi di lingkungan. Pelaksanaan tugas dari suatu unit operasi produksi mencakup tiga kebutuhan dasar operasi produksi yaitu: 1. Menghasilkan dan menyerahkan produk sebagai tanggapan atas permintaan pelanggan pada waktu penyerahan yang terjadwal. 2. Menyerahkan atau menyampaikan produk dengan tinggkat mutu atau kualitas yang dapat diterima. 3. Memberikan hasil pada tingkat biaya yang serendah mungkin. Dalam manajemen operasi terdapat beberapa aspek-aspek lain diantaranya sebagai berikut: a. b. c. d. Fungsi perusahaan dalam mnajemen operasi Kumpulan keputusan dalam manajemen Alat bersaing dalam manajemen operasi Interfungsionnal secara imperatif dalam manajemen operasi2 lingkup Manajemen Operasi mencakup tiga aspek utama yaitu: a. Perencanaan Sistem Produksi. b. Sistem Pengendalian Produksi. Meliputi pengendalian proses produksi, bahan, tenaga kerja, biaya, kualitas dan pemeliharaan. c. Sistem Informasi Produksi Secara umum Ada tiga aspek yang saling berkaitan dalam ruang lingkup manajemen operasi,yaitu : 1) Aspek struktural yaitu aspek yang memperlihatkan konfigurasi komponen yang membangun sistem manajemen operasi dan interaksinya satu sama lain. 2) Aspek fungsional yaitu aspek yang berkaitan dengan manajemen dan organisasi komponen struktural maupun interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan, pengendalian maupun perbaikan agardiperoleh kinerja optimum. 3) Aspek lingkungan memberikan dimensi lain pada sistem manajemen operasi yang berupa pentingnya memperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang terjadi diluar sistem. 1 Sofjan Assauri, Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,2008,hal 27 2 Luthfi Paranduri,dkk.,Manajemen Operasional:Teori dan Strategi,Yayasan Kita Menulis,2020,hal 34 Secara garis besar lingkup manajemen operasi dan produksi dapat dilihat dalam bagan berikut :3 Manajemen operasi dan produksi Perencanaan sistem produksi Sisitem pengendalian produksi -perencanaan produk -perencanaan lokasi pabrik -perencanaan letak fasilitas produksi -perencanaan lingkungan kerja -perencaan standar produksi -pengendalian proses produksi -pengendalian bahan baku -penegndalian tenaga kerja -pengendalian biaya produksi -pengendalian kualitas -pemeliharaan Sistem informasi produksi -struktur organisasi -produksi atas dasar pesanan -produksi untuk persediaan(pasar) PROSES MANAJEMEN : POAC Gambar 1. Ruang lingkup manajemen operasi dan produksi Lingkup manajemen produksi dan operasi akan mencakup perencanaan atau penyiapan sistem produksi dan operasi, pengendalian dari sistem produksi dan operasi, serta sistem informasi produksi. Peranan perencanaan dan pengendalian produksi adalah sematamata dimaksudkan untuk mengkoordinasikan kegiatan bagian langsung atau tidak langsung dalam berproduksi, sehingga perusahaan itu betul-betul dapat menghasilkan barang-barang atau jasa dengan efektif dan efisien serta memenuhi sasaran-sasaran lainnya. B. Hal-Hal Penting Dalam Manajemen Operasi Produksi MenurutSofjan Assauri(2016:2) pada dasarnya manajemen operasi produksi adalah manajemen dari bagian suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk kegiataan produksi barang dan/atau jasa. Peran manajemen operasi produksi merupakan fungsi inti dari suatu organisasi yang harus dimanaje. Fungsiini menggunakan upaya dalam menjalankan manajemen atau proses untuk menciptakan barang dan/atau memberikan jasa. 3 Silvana Maulidah,Pengantar Manajemen Agribisnis,Malang,Universitas Brawijaya Press(UBPress),2012,hal 101 Menurut Sofyan Assauri, terdapat empat fungsi penting dalam sebuah manajemen produksi, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Perencanaan memiliki keterkaitan dengan kegiatan produksi yang akan dilakukan sesuai dengan waktu dan periode tertentu. Dengan membuat perencanaan yang baik, maka dalam hal ini bisa meminimalisir biaya produksi. Dengan demikian, perusahaan bisa menentukan harga yang lebih sehat serta mendapatkan untung yang jauh lebih besar. 2. Jasa pendukung Jasa penunjang di sini adalah sebuah sarana yang digunakan untuk menetapkan metode apa yang akan digunakan dalam produksi. Sehingga proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Jasa penunjang ini acap kali diperlukan dengan tujuan untuk membantu perusahaan agar bisa bersaing secara sehat dengan mengedepankan hasil yang berkualitas. 3. Proses pengolahan Bisa dikatakan ini adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengolah produk. Dalam pelaksanaannya, proses ini sangat penting, terutama untuk memanfaatkan sumber daya secara efektif dan lebih efisien. 4. Pengendalian/pengawasan Ini adalah fungsi yang digunakan untuk menjamin proses kegiatan agar sesuai dengan rencana. Dengan begitu tujuan yang ingin dicapai bisa terlaksana dengan baik. Manajemen operasi produsi dikatakan sangat penting karena merupakan salah satu fungsi utama dari fungsi organisai lainya. Semua organisasi membutuhkan fungsi ini untuk memenuhi permintaan produk di pasar. Kemudian produk dipasarkan oleh tenaga pemasar yang dibawah nanguan manajer pemasaran. Dengan kerjasama yang baik dengan bagian produksi, manajer pemasaran dapat mengenal produk baru dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi waktu pesanan konsumen atau pelanggan. Sumber daya manusian terbanyak berada pada bagian operasi produksi. Oleh karena itu, seseorang manajer harus mampu memahami cara kerja bagian produksi supaya mampu mengarahkan sumber daya manusia tersebut agar dapat bekerja dengan baik untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan manajr keuangna membutuhkan perencanaan kebutuhan kapasitas dan persediaan guna menentukan kebutuhan modal di waktu yang akan datang. Bagian operasi produksi membutuhkan investasi dan biaya pling banyak dalam sebuah organisasi sehingga perlu dikelola dengan baik. Apabila tidak dikelola dengan baik akan berdampak kerugian terhadap organisai tersebut (Heizer dan Render,2012). Dengan memhami bagian operasi produksi dpat membantu organisasi perusahaan melakukan analisis dan memperbaiki sistem yang ada dengan pendekatan yang lebih modern. Manajemen opersi produksi juga memberikan peluang karir yang menantang seperti jabatan manajer bahkan sampai direktur operasi (Rusidiana,2014).4 Pada dasarnya manajemen merupakan alat pengambilan kputusan dengan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mnegndalikan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Proses menghasilkan sesuatu baik berbentuk barang maupun jasa dalam bentuk periode waktu dan memiliki nilai tambah bagi perusahaan disebut produksi (Fahmi,2012). Produksi juga merupakan proses penciptaan barang dan jasa (Heizer and Render),2012. Manajemen operasi produksi secara uum diartikan sebaga kegiatan untuk 4 Andy Wijaya,dkk.,Manajemen Operasi Produksi,Yayasan Kita Menulis,2020, hal 2 mengarahkan dan mengendalikan penggunaan sumber daya untuk menghasilkan produk berupa barang dan jasa.5 Dalam sebuah perusahaan, manajemen operasi melibatkan penggunaan sumber daya dari staf, material, peralatan dan teknologi. Manajer operasi memperoleh, mengembangkan, dan mengirimkan barang kepada klien berdasarkan keinginan klien dan kemampuan perusahaan. Jadi, bisa dibilang jika hampir semua individu yang ada dalam suatu perusahaan terlibat dalam manajemen operasi dan dikepalai oleh manajer operasi. Ada tiga kelompok besar kegiatan yang dilakukan oleh manajemen operasi, yang berasal dari perencanaan atau perancangan, pengorganisasian, dan fungsi pengawasannya. Semua kegiatan melibatkan pertimbangan aset, biaya, dan sumber daya manusia dan didahului oleh analisis proses yang menyeluruh. 1) Desain Sebelum merencanakan proses atau merancang produk, manajemen operasi harus bisa menganalisis pasar untuk menguji permintaan pasar. Jika itu memberikan hasil yang menjanjikam barulah dimulai untuk menargetkan produk atau layanan untuk dikembangkan. Dalam banyak kasus, perencanaan melibatkan perancangan produk baru, dari konsep awal hingga peluncuran yang sebenarnya, dengan beberapa fase pengujian yang terlibat. Selama perencanaan, Anda harus mempertimbangkan persyaratan teknis dan bisnis. Jika produk Anda adalah layanan atau jasa, proses desain bertujuan untuk memenehui berbagai persyaratan dan regulasi juga meningkatkan kontak pelanggan. Rencana harus selalu mendukung tujuan bisnis: fokuslah ketika mempertimbangkan biaya dan menemukan kualitas dan kapasitas yang terbaik, atau menghitung persediaan dan kebutuhan tenaga kerja manusia. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan langkahlangkah yang tepat dalam tahap perencanaan desain, untuk mengetahui apakah kinerja aktual telah terpenuhi, atau ada kebutuhan yang memerlukan penyesuaian. Kapasitas adalah salah satu dari ukuran ini, seperti kualitas produk atau waktu pengiriman. Data awal biasanya didapatkan berdasarkan perkiraan analisis pasar yang dilakukan sebelumnya. 2) Manajemen / Organisasi Jadi, Jika sudah memiliki fasilitas untuk produksi, desain produk Anda sudah siap. Begitu juga sudah paham dengan cara produksi yang menyangkut dengan bahan dan sumber daya manusia, berapa biayanya, dengan alur kerja seperti apa. Ini menandakan adalah basis awal yang solid untuk memaksimalkan efisiensi operasi Anda. Namun, Anda akan memerlukan manajemen yang konstan dan kompeten untuk memperbaiki jika ada kesalahan yang tidak disengaja dalam perencanaan. Hal ini juga untuk menyesuaikan produksi dengan mengubah biaya atau aturan, dan menjaga mereka tetap efisien pada berbagai tingkatan dan ini juga termasuk dalam perencanaan strategis. Manajer operasi memilih dan merancang proses untuk hasil yang optimal dan memproses bahan terbaik untuk kualitas dan kapasitas yang ideal. Pengorganisasian pemeliharaan peralatan juga merupakan bagian dari kegiatan manajemen mutu. Selanjutnya, persediaan dan seluruh rantai pasokan harus dikelola agar dapat menghasilkan output yang lebih efisien. Seperti dalam semua fungsi manajemen, manajemen sumber daya manusia adalah kegiatan yang penting. Dalam manajemen operasi, perencanaan dalam setiap pekerjaan 5 Ibid,hal 3 dapat memiliki dampak besar pada suatu organisasi, apakah organisasi ini dapat beroperasi secara efektif atau tidak. 3) Improvisasi Selalu ada ruang untuk mengimprovisasi ketika masuk ke dalam proses yang sudah lama kita pakai, kualitas dan kapasitas yang telah dicapai, atau sejauh tingkat persediaan dan sumber daya manusia yang bersangkutan, hal ini termasuk juga dalam manajemen risiko. Oleh karena itu, banyak tugas manajemen operasi berasal dari kebutuhan ini, dan di sinilah langkah perencanaan jangka panjang. Namun ingat, perubahan yang dilakukan harus sesuai dengan rencana peningkatan yang diinginkan dalam hal bisnis. C. Persiapan Manajemen Operasi Menuju Masa Depan Era mendatang akan ditandai oleh kecepatan kemajuan teknologi, yang berarti peluang luar biasa bagi manajer operasi untuk melakukan inovasi-inovasi dalam model manajemen operasi. Konsep-konsep manajemen operasi terus berkembang dan semakin maju seperti mass customisation, computer integrated manufacturing (CIM), dan fexible manufacturing sistem (FMS). Pada perkembangan selanjutnya beberapa hal tersebut dianggap belum cukup karena tekanan persaingan global juga akan semakin ketat sehingga turut mendorong perusahaan untuk semakin proaktif, diperlukan mencari cara-cara baru dalam memenangkan pasar dan mendapatkan akses ke pasar yang baru. Dalam perkembangn selanjutnya, mereka berargumen bahwa tidak bijaksana apabila menghilangkan variasi output serendahrendahnya karena semakin kuatnya bauran antara produk dan layanan. Jika selama ini manajemen operasi perusahaan cukup fokus pada satu faktor kinerja kompetitif operasi seperti ongkos produksi rendah atau kualitas, namun ke depan perusahaan akan berlomba untuk bersaing pada semua faktor kinerja kompetitif termasuk kualitas, fleksibilitas, kecepatan, keandalan, dan biaya. Dalam hal ini, customer akan menilai kualitas sebuah produk dari pengalaman mereka dilayani perusahaaan, khususnya dalam hal seberapa banyak variabilitas ekspektasi mereka yang mampu dipenuhi perusahaan. Tidak hanya itu, persaingan bisnis juga terus bergeser dari persaingan antarperusahaan individu menjadi persaingan antarrantai pemasok (supply chain). Hal ini berarti manajemen operasi perlu diintegrasikan oleh perusahaan kepada mitra-mitra bisnisnya, seperti pemasok, distributor, retailer, dan lain-lain. Selanjutnya manajemen operasi berevolusi menjadi manajemen operasi rantai pasokan yang mempertimbangkan perspektif proses bisnis terintegrasi. Rancangan ke depannya, perusahaan sebaiknya fokus pada pengembangan manajemen operasi rantai pasokan yang berbasis internet dan ERP. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan visibilitas keseluruhan bisnis dan untuk melayani pelanggan global yang lebih baik. Bayraktar et al. (2007) memberikan beberapa prediksi strategi manajemen operasi pada masa depan, yaitu sebagai berikut: a. Pengetahuan manajemen rantai pasok yang feksibel akan semakin penting, demi membangun kapabilitas produksi mass customisation untuk produk dan jasa. b. Aliansi lintas fungsi di perusahaan akan menjadi faktor kunci dalam pengembangan lini produk baru atau mengisi kesenjangan lini produk. c. Usaha kecil dan menengah (UKM) akan semakin berperan dalam setiap jaringan rantai pasok. d. Teknologi informasi modern semakin menunjang integrasi berbagai entitas bisnis, peningkatan peran outsourcing dalam manajemen operasi. e. Aplikasi model-model 3D dalam manajemen operasi untuk desain layout pabrik, desain produk, desain proses produksi, dan simulasi keselamatan kerja. f. Pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran akan meningkatkan tuntutan customer untuk produk dan layanan yang lebih terspesialisasi. Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa pasar telah berubah dari lokal ke global, dan permintaan telah bergeser dari produk standar menjadi produk yang disesuaikan dengan kebutuhan customer. Untuk tetap kompetitif di pasar global, perusahaan dipaksa merekayasa ulang kemampuan manajemen operasinya dan keunggulan kinerja operasi yang lintas faktor, seperti kualitas, feksibilitas, kecepatan, keandalan, dan biaya. Dengan demikian, peran manajemen operasi, termasuk di dalamnya pengelolaan pemasok, proses produksi, logistik dan layanan pelanggan sudah menjadi sumber utama dari nilai tambah perusahaan. Dengan demikian pula, manajemen operasi sejatinya dijadikan prioritas utama bagi pimpinan perusahaan. Berdasarkan hasil studi atas manajemen dari 500 perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan Jepang (Kincannon dan Reed.1996), ketrampilan yang dibutuhkan dalam persaingan global yang sangat penting adalah keterampilan manajemen manusia. Kemudian berturut-turut adalah keterampilan kounikasi, kerja keras, kterampilan bisnis dan ekonomi, pengembangan pengambilan keputusan, pendidikan tinggi formal dan keterampilan teknis. Survey berikut memberikan gambaran tentang manakah yang lebih penting dari dua hal yang diperbandingkakn. Ssurvey ini dilakukan pada 500 manajer perusaaan agribisnis terkemuka di Jepanag dan AmerikaSserikat. Adapun hasilnya adalah sebagai brikut : Pendidikan bisnis vs pendidikan tekis : 85% vs 15% Keahlian luas vs keahlian khusus : 80% vs 20 % Minat beagam vs minat keahlian kerja : 82% vs 18% Orientasi manusia vs orientasi teknis : 95% vs 15% Kreativitas vs strukur : 76% vs 24% Orientasi hasil vs orientasi proses : 90% vs 10% Komunikasi oral vs komunikasi tulisan : 89% vs 11% Partisipasi vs kekuasaan : 93% vs 07% Pengambilan resiko vs penghindar resiko : 92% vs 03% Ide baru vs tradisi : 97% vs 03% Dari hasil survey tersebut dapat dilihat bahwa dalam memepersiapkan SDM yang berkualitas untuk mengembangkan bisnis masa depan diperlukan pendidikan bisnis, keahlian luas, minat yang beragam, orientasi terhadap manusia, kreativitas yang tinggi, orientasi terhadap hasil, kemampuan komunikasi oral, manajemen partisipatif, kemampuan mengambil resiko, serta kemampuan untuk melahirkan ide-ide baru. Persiapan pada masing-masing bidang tersebut merupakan persiapan menuju manajemen sumber daya manusia yang unggul.6 6 M ‘;Syamsyul Maarif,dkk,Manajemen operasi,jakarta,Grasindo,hal 87 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Enam lingkup manajemen produksi dan operasi, yaitu: a. Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi (product). b. Seleksi dan perancangan proses dan peralatan c. Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produk d. Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses e. Rancangan tugas perusahaan f. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas 2. Ada 3 aspek yang saling berhubungan dalam ruang lingkup manajemen operasi, yaitu a. Aspek struktural yaitu aspek yang berfokus pada pengaturan elemen pembangunan sitem manajemen operasi dan interaksinya. b. Aspek fungsional yaitu aspek yang berhubungan dengan manajemen dan elemen struktural organisasi yang mencakup perecncanaan,pengendalian, maupun perbaikan agar dicaai kinerja yang optimal c. Aspek lingkungan yang memberikan pandangan lain pada sitem manajemen operasi dimana kita harus memahami bahwasanya sangat penting untuk tetap fokus terhadap perkembangan yang mungkin terjadi diluar sistem. Aspek lingkungan harus fokus pada perkembangan serta kecenderungan yang terjadi di lingkungan. 3. Menurut Sofyan Assauri, terdapat empat fungsi penting dalam sebuah manajemen produksi, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Perencanaan b. Jasa pendukung c. Proses pengolahan d. Pengendalian/pengawasan 4. Ada tiga kelompok besar kegiatan yang dilakukan oleh manajemen operasi, yang berasal dari perencanaan atau perancangan, pengorganisasian, dan fungsi pengawasannya. Semua kegiatan melibatkan pertimbangan aset, biaya, dan sumber daya manusia dan didahului oleh analisis proses yang menyeluruh. a. Desain b. Manajemen c. Improvisasi 5. Dalam memepersiapkan SDM yang berkualitas untuk mengembangkan bisnis masa depan diperlukan pendidikan bisnis, keahlian luas, minat yang beragam, orientasi terhadap manusia, kreativitas yang tinggi, orientasi terhadap hasil, kemampuan komunikasi oral, manajemen partisipatif, kemampuan mengambil resiko, serta kemampuan untuk melahirkan ide-ide baru. Persiapan pada masing-masing bidang tersebut merupakan persiapan menuju manajemen sumber daya manusia yang unggul DAFTAR PUSTAKA Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Maarif,Syamsul,dkk,Manajemen operasi,jakarta,Grasindo Maulidah,Silviana,2012,Pengantar Manajemen Agribisnis,Malang,Universitas Brawijaya Press(UBPress) Paranduri,Lutfhi,dkk.,2020,Manajemen Operasional:Teori dan Strategi,Yayasan Kita Menulis Wijaya,Andy,dkk,2020,Manajemen Operasi Produksi,Yayasan Kita Menulis