Uploaded by User109492

Kelompok 4 Produk perbankan syariah berbasis jual beli

advertisement
Produk Perbankan Syariah Berbasis
Jual Beli
Kelompok 4
1.
2.
3.
4.
Anita Rahman Nisa
Revida Mareta H.A
Wika Yunianti
Armayitha Prihatiningsih
6A Perbankan Syariah
1801085028
1801085034
1801085050
1801085075
Table of Content
Produk
Perbankan
Syariah
01
02
Akad jual beli
Kesimpulan
03
03
Produk perbankan
syariah berbasis jual
beli
Produk Perbankan
Syariah
Produk bank syariah bisa berupa
tabungan/simpanan, pembiayaan, pinjaman
hingga jasa-jasa keuangan lainnya
jenis produk yang ditawarkan tidak
jauh berbeda dengan produk bank
konvensional secara umum, namun
perbedaannya terletak pada adanya
akad.
Click to start
Click to start
Akad Jual Beli dalam
Perbankan Syariah
Akad ialah perjanjian atau
kesepakatan yang dapat diartikan
sebagai komitmen yang terbingkai
dengan nilai-nilai Syariah.
Click to start
Berbagai produk perbankan syariah berbasis
jual beli
Bai’ al-Salam
Bai’ al- Murabahah
Bai’ al-Istishna’
Bai’ al- murabahah
 Murabahah adalah akad jual beli antara


bank selaku penyedia barang dengan
nasabah yang memesan untuk membeli
barang.
Bank memperoleh keuntungan jual-beli
yang disepakati bersama.
Pembiayaan dalam bentuk jual beli
berdasarkan harga pokok ditambah
margin keuntungan dengan pembayaran
dibelakang sekaligus.
Click to start
 Nasabah
datang ke bank syariah dan
mengajukan permohonan pembiayaan alMurabahah untuk pembelian suatu barang dan
menyatakan kesanggupan untuk membeli
barang tersebut.
 Setelah melihat kelayakan nasabah untuk
menerima fasilitas pembiayaan tersebut, maka
bank menyetujui permohonannya.
 Bank kemudian membelikan atau menunjuk
nasabah sebagai agen bank untuk membeli
barang yang diperlukannya atas nama bank
dan menyelesaikan pembayaran harga barang
dari biaya bank.
Rukun bai’ al-murabahah
Rukun bai’ al-murabahah di dalam perbankan sama
dengan rukun jual-beli dalam kitab fiqih dan hanya
dianalogkan dalam praktek perbankan, yaitu:
1. Penjual (al-bai’) dianalogkan sebagai bank;
2. Pembeli (al-musytari) dianalogkan sebagai nasabah;
3. Barang yang akan diperjual belikan (al-mabi’), yaitu
jenis barang pembiayaan;
4. Harga (al-saman) dianalogkan
sebagai pricing atau plafond pembiayaan;
5. Ijab dan qabul dianalogkan sebagai akad atau
perjanjian, yaitu pernyataan persetujuan yang
dituangkan dalam akad perjanjian
Syarat khusus dalam
bai’ al-murabahah
1. Harga awal diketahui. Penjual harus memberitahu
2.
3.
4.
5.
kepada pembeli harga awal dari barang yang
dijual.
Laba diketahui. Laba harus diketahui karena
merupakan bagian dari harga.
Modal yang terukur secara pasti. Tidak dibenarkan
untuk menghitung laba berdasarkan perkiraan
harga awal.
Tidak menggunakan harta yang dapat bertambah
nilainya sebagai alat tukar, seperti menjual emas
dengan emas secara murabahah.
Akad jual beli pertama harus sah.
Skema Bai’ Murabahah
Bai’ al-Salam
Landasan syariah transaksi bai’al-Salam adalah:

Secara etimologi, Salam adalah salaf
(Pendahuluan). Bai’ Al-Salam adalah akad
jual beli suatu barang dimana harganya
dibayar
dengan
segera,
sedangkan
barangnya akan diserahkan kemudian dalam
jangka waktu yang disepakati.
Ibnu abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah
saw. Datang ke madinah dimana penduduknya
melakukan salaf (salam) dalam buah-buahan
(dalam jangka waktu) dalam jangka waktu
satu,dua,tiga tahun beliau bersabda: "Barang
siapa yang melakukan salaf (salam),
hendaknya ia melakukan dengan takaran yang
jelas dan timbangan yang jelas pula, untuk
jangka waktu yang diketahui."
Rukun bai’ al-salam
Rukun dari akad salam yang harus dipenuhi dalam
transaksi ada beberapa, yaitu :
1. Muslam atau pembeli adalah pihak yang membutuhkan
2.
3.
4.
5.
dan memesan barang.
Muslam ilaih atau penjual adalah pihak yang memasok
atau memproduksi barang.
muslam fiih atau barang pesanan dengan
spesifikikasinya.
Harga (tsaman)
Sighat atau ucapan (ijab dan qobul)
Syarat-syarat
bai’ al-salam
Syarat Salam ditentukan sebagai berikut:
1. Pihak yang berakad : Ridha dua belah
pihak dan tidak ingkar janji serta Cakap
hukum
2. Barang/Hasil Produksi/Muslam Fiih.
3. Harga/ Ra’su Al Maal As Salam.
4. Sistem pembayaran dan jangka
waktunya disepakati bersama.
Skema Bai’ Al-Salam
Bai’ al-Istishna’

Secara etimologi berarti minta dibuatkan.

Secara muamalah : Istishna’ berarti suatu perjanjian jual-beli
antara Mustashni’ (pemesan/pembeli) dan shani’ (produsen/
penjual) dimana barang (mashnu’) yang akan diperjual belikan
harus dipesan terlebih dahulu dengan kriteria yang jelas

Perbedaan nya dengan salam hanya terletak pada cara
pembayarannya. Salam pembayarannya harus dimuka, sedangkan
istishna boleh diawal, tengah atau di akhir
Skema Bai’ Istishna’
Kesimpulan

Jenis produk yang ditawarkan oleh bank syariah tidak jauh berbeda dengan
produk yang ditawarkan oleh bank konvensional, perbedaan nya hanya
terletak pada adanya akad dalam bank syariah

Produk bank syariah berbasis jual beli ada 3, yaitu:
1.Bai’ Al-Murabahah
2.Bai’ Al- Salam
3.Bai’ Al-Istishna’
Thank You
Download