Uploaded by User107667

KEDUDUKAN BAHASA

advertisement
KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS
DALAM BIDANG ILMU PENGETAHUAN DI ERA GLOBAL
Mita Muharramah
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Email: [email protected]
Abstract
The development of times must be accompanied by the development of science. This is because
good knowledge of knowledge will have a good impact on the times, humans can minimize the
negative impact of the development of the era itself. Science must use language that can be
accepted by all people, both using Indonesian and using English. Indonesian and English have
their own position in the development of science. Science can be well received when using a
language that is good and right, science can also be accepted by the international world when
using English well, this is because English is an international language. Indonesian and English
have their own role in the development of science.
Keywords: Knowledge, Indonesian, English
Abstrak
Perkembangan zaman tentunya harus dibarengi dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini
dikarenakan ilmu pengetahan yang baik akan berdampak baik pula pada perkembangan zaman,
manusia dapat meminimalisir dampak negatif dari perkembangan zaman itu sendiri. Ilmu
pengetahuan harus menggunakan bahasa yang dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat,
baik menggunakan bahasa Indonesia maupun menggunakan bahasa Inggris. Bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris memiliki kedudukan tersendiri di dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan dapat diterima dengan baik apabila menggunakan bahasa yang baik dan benar,
ilmu pengetahuan juga dapat diterima oleh dunia internasional apabila menggunakan bahasa
Inggris dengan baik, hal tersebut dikarenakan bahasa Inggris merupakan bahasa internasional.
Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris memiliki peran tersendiri dalam perkembangan ilmu
pengetahuan.
Kata kunci: Ilmu pengatahuan, bahasa Indonesia, bahasa Inggris
Pendahuluan
Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut rakyat Indonesia untuk semakin maju dalam
berbagai bidang, salah satunya yaitu dalam bidang pendidikan. Pendidikan adalah hal yang
sangat dibutuhkan untuk membangun bangsa yang besar, sehingga generasi muda bangsa harus
mengenyam dunia pendidikan. Dunia pendidikan tidak lepas dari ilmu pengetahuan, karena di
dalam suatu pendidikan terjadi penyebaran dan perkembangan ilmu pengetahuan, penyampaian
ilmu pengetahuan itu dari seorang pengajar kepada siswa yang diajar. Pada proses penyampaian
pengetahuan itulah dibutuhkan alat komunikasi yang disebut bahasa. Bahasa adalah suatu wujud
komunikasi, baik berupa ujaran, maupun simbol, yang didasarkan pada suatu sistem simbol
(Musfiroh, 2009). Manusia mengenal bahasa sejak usia anak-anak, proses mulai mengenal
komunikasi dengan lingkungan secara verbal disebut dengan pemerolehan bahasa anak
(Manurung, 2014). Pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa adalah proses yang berlangsung
didalam otak seseorang kanak-kanak ketika dia memperoleh bahasa pertamanya yaitu bahasa
ibunya (Khotijah, 2013).
Para tenaga kependidikan haruslah memiliki kecerdasan berbahasa yang baik seperti para
ilmuan. Para ilmuwan, khususnya yang berasosiasi dengan lingkungan kampus (perguruan
tinggi) merupakan masyarakat wacana ilmiah. Salah satu yang membedakan mereka dari
masyarakat lain ialah penguasaan bahasa ragam ilmiah. Dapat dinyatakan bahwa bahasa
komunikasi ilmiah adalah dialek sosial mereka. Tanpa penguasaan bahasa komunikasi ilmiah,
sang ilmuwan tampak jinak dan kurang vokal (Alwasilah, 1993). Pendidikan dapat dijadikan
sarana pengenalan bahasa Indonesia kepada orang asing, contohnya seperti pertukaran pelajar.
Banyak pelajar dan mahasiswa dari luar negeri yang datang ke Indonesia untuk mempelajari
budaya dan bahasa Indonesia. .Pemakaian bahasa Indonesia dalam ranah pendidikan telah diatur
dalam UU No. 24 Tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan lambang negara, tepatnya pada pasal
29 ayat (1) yang menyatakan bahwa bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar
dalam pendidikan nasional. Dengan menguasai bahasa Indonesia, mereka akan lebih mudah
untuk berkomunikasi baik komunikasi secara lisan maupun tulis, terutama untuk dalam proses
pembelajaran dan menyelesaikan tugas akademik di kampus. Oleh karena itu, setiap mahasiswa
asing yang belajar di Indonesia, khususnya UNS harus mengikuti pembelajaran Bahasa
Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) seperti yang telah disampaiakan Khundaru dalam Kajian
Lingustik dan Sastra (2012).
Bahasa Indonesia mempunyai empat kedudukan yaitu sebagai bahasa persatuan, bahasa
nasional, bahasa negara dan bahasa resmi. Dalam perkembangan lebih lanjut, bahasa Indonesia
berhasil mendudukan diri sebagai bahasa budaya dan bahasa ilmu (Muslich, 2010). Bahasa
Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa negara, hal ini tercantum dalam Undang-Undang
Dasar 1945 tercantum pasal khusus (Bab XV, pasal 36) (Arifin,dkk. 2008). Jadi dapat
disimpulkan jika kedudukan bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan bahasa negara
Perkembangan ilmu pengetahuan tentu tidak hanya berasal dari dalam negeri saja, tetapi
banyak ilmu pengetahuan yang berasal dari luar negeri, penyebaran ilmu pengetahuan yang
berasal dari luar negeri menggunakan bahasa Inggris, hal tersebut dikarenakan bahasa Inggris
merupakan bahasa internasional. Istilah- istilah bahasa Inggris dalam ilmu pengetahuan masih
sering digunakan oleh orang Indonesia, hal tersebut beralasan bahwa untuk mempermudah
penggunaan ilmu pengetahuan. Penggunaan bahasa Inggris juga dianggap lebih mengikuti era
globalisasi, sehingga negara Indonesia tidak tertinggal dalam bidang ilmu pengetahuan.
Penggunaan bahasa Indonesia tidak lepas dari masalah alih kode, baik dengan bahasa
daerah maupun dengan bahasa asing. Alih kode yaitu penggunaan satuan bahasa dari satu bahasa ke
bahasa lain untuk memperluas gaya bahasa atau ragam bahasa; termasuk di dalamnya pemakaian kata,
klausa, idiom, sapaan, dan sebagainya (Kridalaksana dalam Saddhono, 2012).
Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seharusnya berbagi peran dalam pengembangan
suatu ilmu pengetahuan, saling melengkapi dan meminimalisir kesalah tafsiran dalam suatu ilmu
pengetahuan. Ilmu pengetahuan dapat dituangkan dalam sebuah karya tulis ilmiah, karya tulis
ilmiah mempunyai arti jenis karya tulis yang disusun berdasarkan hasil penelitian yang
memenuhi syarat- syarat ilmiah tertentu dan digunakan untuk tujuan tertentu (Rameli, 2013).
Tujuan dari penulisan artikel jurnal ini yaitu untuk mengatahui peranan dan kedudukan Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris sebagai Ilmu pengetahuan di era global.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu dilakukan
dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta dari beberapa sumber. Metode ini tidak hanya
menguraikan, tetapi juga memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya. Fakta-fakta yang
dideskripsikan diperoleh dengan menggunakan teknik studi pustaka. Deskriptif kualitatif dengan
setting apa adanya (natural setting) yang pada dasarnya mendeskripsikan secara kualitatif dalam
bentuk kata-kata dan bukan angka-angka matematis atau statistik (Saddhono, 2012).Studi
pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan
informasi melalui berbagai sumber seperti buku, jurnal, artikel ilmiah, dan sumber lain yang
dapat mendukung dalam proses penelitian.
Pembahasan
Fungsi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dan bahasa pemersatu bangsa setelah diresmikan pada
sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Fungsi bahasa Indonesia terbagi menjadi dua
kedudukan, pertama fungsi bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, dan
fungsi bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa negara. Fungsi bahasa Indonesia
dalam kedudukan sebagai bahasa nasional meliputi empat aspek yaitu bahasa Indonesia sebagai
lambang kebangsaan nasional, bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional, bahasa
Indonesia sebagai alat pemersatu seluruh bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia sebagai alat
penghubung antar budaya dan antar daerah.
Fungsi bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa negara merujuk pada
Undang- Undang Dasar 1945 bab XV pasal 36 yang berbunyi, “ Bahasa Negara adalah bahasa
Indonesia.” Landasan konstitusional ini yang menjadikan kedudukan bahasa Indonesia kuat
dalam berbagai kegiatan dan urusan kenegaraan. Bahasa Indonesia yang digunakan sebagai
bahasa negara berarti menjadikan bahasa Indonesia bahasa resmi, sehingga penggunaannya
harus baik dan benar sesuai dengan aturan yang berlaku. Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara juga meliputi 4 aspek yaitu, bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa
Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan, bahasa Indonesia sebagai alat
penghubung pada tingkat nasional untuk kepentingan tata cara perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan nasional serta pemerintah, dan bahasa Indonesia sebagai pengembangan
kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Bahasa Indonesia memiliki fungsi khusus diantaranya yaitu, mewujudkan hubungan
dalam interaksi di kehidupan sehari-hari. Komunikasi antar sesama manusia tidak akan pernah
lepas dari bahasa, karena bahasa merupakan alat penghubung antar interaksi. Bahasa yang
digunakan dalam kehidupan sehari- hari bisa dalam bentuk formal maupun non formal. Bahasa
Indonesia dipergunakan sebagai alat untuk menyatakan nilai-nilai sosial budaya nasional kita.
(Halim, 1979). Fungsi yang kedua yaitu mewujudkan seni (sastra), bahasa dapat digunakan
untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni, seperti syair, puisi, gurindam dan prosa.
Bahasa yang digunakan dalam media seni memiliki makna konotasi dan makna denotasi,
sehingga perlu pemahaman lebih dalam. Fungsi ketiga yaitu mempelajari bahasa- bahasa kuno,
bahasa digunakan untuk mengetahui kejadian- kejadian dimasa lampau yang digunakan untuk
mencegah terulang kembali kejadian tersebut, dan fungsi yang terakhir yaitu memahami iptek,
perkembangan
iptek
harus
dibarengi
dengan perkembangan sumber daya manusia.
Perkembangan iptek menggunakan bahasa yang baik dan benar guna penyampaian ilmu
pengetahuan kepada semua kalangan masyarakat dapat terlaksana dengan baik. Penggunaan
bahasa yang baik akan memepermudah pemahman dan menjadi daya tarik dari ilmu pengetahuan
tersebut.
Bahasa Inggris merupakan bahasa yang diakui secara internasional untuk alat komunikasi
antar bangsa. Pada era globalisasi saat ini bahasa Inggris dianggap sangat penting karena bahasa
Inggris mendorong tataran kehidupan yang semakin maju.
Fungsi bahasa Inggris dalam
kehidupan diantaranya, alat komunikasi dengan masyarakat luar, sebagai negara berkembang
yang ingin maju, maka komunikasi antar masyarakat dunia sangat diperlukan. Hal tersebut
dikarenakan terjadi interaksi, pertukaran informasi, dan memperluas wawasan guna
perkembangan iptek. Bahasa Inggris untuk teknologi, bahasa Inggris merupakan bahasa yang
umum digunakan oleh masyarakat dunia, sehingga teknologi terbaru yang di pasarkan ke seluruh
dunia contohnya laptop, hp, dan computer menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama
produk- produk tersebut. Bahasa Inggris dalam dunia pendidikan, di era globalisasi mendorong
semua aspek kehidupan untuk lebih maju guna beradaptasi dengan perkembangan dunia, tidak
terkecuali dalam aspek pendidikan. Buku- buku yang tersedia tidak semuanya berbahasa
Indonesia, beberapa tersedia dalam bahasa Inggris, hal tersebut menuntut para pelajar untuk bisa
menterjemahkannya. Bahasa Inggris dalam dunia kerja, di era globalisasi dunia kerja semakin
maju dan memperluas lingkup kerjasamanya hingga lintas negara. Hal tersebut membuat para
pekerja harus menguasai bahasa Inggris demi kemajuan dan terciptanya kerja sama yang baik
antarnegara.
Keberadaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris di masyarakat
Bahasa merupakan komunikasi paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide,
pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain (Walija, 1996). Menurut Gorys Keraf ,
bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa symbol bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucap manusia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa yang terdiri dari
berbagai suku bangsa. Masyarakat Indonesia wajib menguasai bahasa Indonesia karena bahasa
Indonesia sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang, mulai dari perdagangan, hingga bidang
pendidikan. Bahasa Indonesia merupakan bahasa komunikasi antardaerah antarbudaya sehingga
tidak terjadi kesalahpahaman (Muslich, 2010). Di era globalisasi seperti sekarang ini, banyak
budaya asing yang masuk ke Indonesia, salah satunya yaitu bahasa asing. Bahasa Inggris
merupakan bahasa yang diakui secara internasional sehingga masyarakat Indonesia dituntut
untuk mampu menguasai bahasa Inggris tersebut. Bahasa Inggris sudah dianggap penting dalam
masyarakat, karena semua kegiatan yang berkaitan dengan dunia luar kebanyakan menggunakan
bahasa Inggris, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan.
Keberadaan bahasa Indonesia di masyarakat semakin hari semakin tergeser oleh
penggunaan bahasa asing, hal tersebut dikarenakan generasi muda saat ini banyak yang merasa
bangga apabila menguasai bahasa asing, khususnya bahasa Inggris tetapi tidak merasa bangga
apabila mampu menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Munculnya bahasa Inggris
dianggap lebih berkualitas daripada bahasa Indonesia, sehingga bahasa Inggris cenderung sering
digunakan dalam bermasyarakat karena dianggap keren dan gaul. Seharusnya bahasa Inggris
hanya digunakan sebagai pelengkap keahlian dan sebagai nilai tambah kemampuan diri. Bahasa
Indonesia kerap dipandang mudah tetapi pada kenyataannya banyak warga masyarakat yang
masih salah dalam penggunaan bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris di era globalisasi
Era globalisasi menjadikan batas antar negara semakin sempit karena terjadi interaksi, saling
bergantung, terkait dan mempengaruhi satu negara dengan negara lainnya. Arus informasi yang
berjalan sangat cepat membawa pengaruh yang sangat besar bagi bangsa Indonesia, salah
satunya yaitu pengaruh bahasa asing, yaitu bahasa Inggris. Hal tersebut mengakibatkan semakin
banyaknya istilah- istilah asing yang ditemukan dalam kehidupan sehari- hari, sehingga bahasa
Indonesia mengalami ancaman. Semua produk budaya dan teknologi akan tumbuh dan
berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni (ipteks), termasuk bahasa dan sastra Indonesia. Dalam hal ini bahasa Indonesia
sekaligus berperan sebagai sarana berpikir kritis dan sarana pendukung pertumbuhan dan
perkembangan ipteks (Sunaryo, 1993). Globalisasi memberi dampak ganda, yakni dampak
menguntungkan
dan dampak
merugikan.
Dampak
menguntungkan
adalah
memberi
kesempatan kerjasama yang seluas-luasnya kepada negara-negara asing. Namun di sisi lain,
jika bahasa Indonesia misalnya tidak mampu bersaing dengan bahasa Inggris misalnya,
karena sumber daya manusia (SDM) yang lemah, konsekuensinya akan merugikan bahasa
Indonesia(Marsudi, 2009)
Upaya yang dilakukan untuk peningkatan penggunaan bahasa Indonesia yaitu dengan
meningkatkan pendidikan bahasa Indonesia di sekolah- sekolah dimulai dari peningkatan
kemampuan akademik para pengajar. Pembelajaran bahasa Indonesia tidak hanya untuk
meningkatkan keterampilan berbahasa, tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir,
bernalar, dan kemampuan memperluas informasi dan wawasan. Adisumarto, yang mengatakan
bahwa timbulnya bahasa, berkembang, dan matinya bahasa tergantung pada masyarakat
pemakainya.
Sebenarnya bertahan dan tidaknya bahasa Indonesia tergantung pada masyarakat
Indonesia sebagai penuturnya. (Dahlan, 2000) bahwa pendidikan harus dapat membangun jati
diri kebanggaan berbahasa Indonesia dan dengan demikian kebanggan sebagai bangsa
Peningkatan pendidikan di sekolah perlu dilakukan melalui peningkatan kemampuan
akademik para pengajarnya, hal tersebut dikarenakan pengajarlah yang nantinya akan
mengajarkan segala sesuatu kepada siswanya, pengajar akan menjadi contoh dan panutan bagi
para siswanya. Pengajar akan sangat mempengaruhi kemampuan siswa-siswanya, sehingga
dibutuhkan pengajar yang kompeten dan berprestasi. Bahasa sering dianggap remeh dan tidak
penting untuk dikuasai, banyak yang hanya bisa berbahasa Indonesia, tetapi belum bisa
berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Banyak masyarakat yang dihinggapi sikap rendah
diri sehingga merasa lebih moder, keren, dan terpelajara jika menyelipkan istilah- istilah asing
dalam peristiwa tutur maupun tulisnya. Hal tersebut harus segera dirubah dari masyarakat,
karena bahasa Indonesia bisa tersingkir dari komunikasi global. Bahasa Indonesia juga
berkembang diera globalisisi ini, Abas mengatakan bahwa proses globalisasi bahasa Indonesia
sedang berlangsung dengan dijadikannya bahasa Indonesia sebagai bahasa asing pertama yang
diajarkan di sekolah menengah dan universitas di Australia.
Dosen, guru, dan mahasiswa harus menjadi pilar teladan berbahasa melalui aktivitas
keterampilan berbahasa, berbicara, menyimak, membaca dan menulis. Hal tersebut membuat
generasi muda terus mengembangkan dan melestarikan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Pengimplementasian bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam masyarakat sangat diperlukan,
baik dalam konteks tulis maupun lisan. Bahasa Indonesia di era globalisasi juga mengalami
perkembangan yang semakin pesat, yaitu bahasa Indonesia dipelajari oleh negara- negara lain,
seperti Jepang dan Australia. Tak ayal hal tersebut membuat bahasa Indonesia berpotensi
menjadi bahasa internasional. Bahasa Indonesia akan mampu mengisi persyaratan dan siap
menghadapi berbagai tantangan era kemajuan lmu pengetahuan yang semakin maju (Ridwan,
2000). Dilihat dari struktur dan pembacaan bahasa Indonesia yang sangat sederhana, bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang mudah untuk dipelajari. Suatu bukti yang dapat meyakini
bahwa kelak bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa peradaban dunia, lumayan banyak negara
di dunia telah mempelajari bahasa Indonesia.
Bahasa Inggris di era globalisasi memang sangat diperlukan,
melihat banyaknya
kerjasama antar bangsa dan menipisnya batasan-batasan negara. Bahasa inggris dijadikan bahasa
penghubung dalam berkomunikasi antar warga lain negara agar tercipta kerjasama yang baik dan
kondusif. Melihat pentingnya penggunaan bahasa Inggris tidak ada salahnya apabila masyarakat
menggunakan dan menguasai bahasa Inggris, tetapi semua ada batasannya. Tidak serta merta
mereka yang menguasai bahasa Inggris menggunakannya dalam kegiatan berkomunikasi antar
warga masyarakat, ada baiknya apabila komunikasi antar warga masyarakat tetap menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Menjadi warga negara yang baik harus mampu
menempatkan diri dan menempatkan kemampuan yang dimilikinya.
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dalam ilmu pengetahuan
Bahasa Indonesia digunakan warga masyarakat sebagai alat komunikasi antar etnis
bangsa, dan digunakan dalam bidang pendidikan. Fasold (1993: ix) mengemukakan bahwa inti
sosiolinguistik tergantung dari dua kenyataan. Pertama, bahasa bervariasi yang menyangkut
pilihan bahasa-bahasa bagi para pemakai bahasa. Kedua, bahasa digunakan sebagai alat untuk
menyampaikan informasi dan pikiran-pikiran dari seseorang kepada orang lain. Kenyataaan ini
menunjukkan bahwa dengan menggunakan bahasa tertentu, pembicara akan dikenali siapa jati
dirinya, berasal dari mana, bagaimana hubungannya dengan mitra tuturnya, dalam peristiwa tutur
apa dia terlibat dalam komunikasi (Khundaru, 2006)
Bahasa Indonesia digunakan sebagai penghela ilmu pengetahuan, bahasa telah mampu
mewadahi keberagaman konsep pengetahuan, baik konsep yang berakar pada kearifan lokal di
Indonesia maupun konsep peradaban baru. Fungsi bahasa Indonesia sebagai pengantar dalam
ilmu pendidikan semakin kuat dan mantap. Kedua hal tersebut menegaskan bahwa bahasa
Indonesia mampu mengikat persatuan dan kesatuan bangsa serta menjadi penghela ilmu
pengetahuan. Bahasa Indonesia yang baik dan benar mampu menjadikan ilmu pengetahuan
semakin berkembang, karena mudah di pahami dan diterapkan oleh masyarakat. Bahasa
Indonesia juga digunakan sebagai pengantar dalam kegiatan belajar mengajar berbagai bidang
ilmu, salah satunya yaitu ilmu pengetahuan. Pendidikan bahasa asing sekalipun tetap
menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantranya, sehingga bahasa Indonesia memegang
peranan penting dalam proses pendidikan di Indonesia. Pendidikan di Indonesia membutuhkan
sumber ilmu pengetahuan dari berbagai negara, hal tersebut membuat semua sumber ilmu
pengetahuan harus di terjemahkan dalam bahasa Indonesia. Hal tersebut membuat masyarakat
tidak bergantung sepenuhnya kepada bahasa asing atau bahasa Inggris. Berdasarkan hal tersebut
membuat bahasa Indonesia bertambah pernan sebagai pengantar dan menyampikan ilmu
pengetahuan kepada berbagai kalangan dan tingkat pendiidikan.
Pesatnya perkembangan zaman memuntut masyarakat Indonesia untuk menguasai bahasa
Inggris, karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional. Hal tersebut bertujuan agar
bangsa Indonesia mampu bersaing dalam berbagai bidang dengan negara lainnya, tidak
terkecuali dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang maju harus mampu menerima ilmu
pengetahuan dari berbagai sumber yang ada di dunia, untuk mampu memahami ilmu
pengetahuan tersebut penguasaan bahasa asing khususnya bahasa Inggris sangat dibutuhkan, hal
tersebut dikarenakan ilmu pengetahuan yang menyebar keseluruh dunia harus menggunakan
bahasa yang dapat dimengerti oleh semua negara yaitu bahasa Inggris.
Bukan hanya menerima ilmu pengetahuan, kita juga harus mampu mengembangkan ilmu
pengetahuan yang nantinya akan diterima oleh dunia internasioanal, untuk mewujudkan hal
tersebut dibutuhkan penggunaan bahasa Inggris yang baik dan benar. Penyebaran ilmu
pengetahuan yang melewati batas negara membuat bahasa Inggris sangat penting untuk dikuasai,
agar penyebaran ilmu pengetahuan berjalan baik. Ilmu pengetahuan harus menggunakan bahasa
Inggris yang baik dan benar sehingga dapat dipahami dan diterapkan oleh negara lainnya.
Simpulan
Berdasarkan pembahasa tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
memiliki peran dan kedudukan tersendiri dalam ilmu pendidikan. Kedua bahasa tersebut harus
beriringan dan saling melengkapi dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Bahasa Indonesia
tidak seharusnya tergantikan oleh bahasa Inggris, karena bahsa Indonesia merupakan bahasa
negara dan bahasa pemersatu antar etnis di Indonesia. Bahasa Inggris segarusnya digunakan
sebagai bahasa pelengkap dan pendukung kemajuan bangsa, bukan dijadikan bahasa utama.
Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris mempunyai kedudukan tersendiri sebagai penghela ilmu
pengetahuan di era global. Sehingga kedua bahasa tersebut sama- sama wajib dikuasai, tetapi
bahasa Inggris sejatinya hanya sebagai bahasa pelengkap dan bahasa penambah nilai
kemampuan diri. Bahasa Inggris tidak seharusnya menjadi bahasa yang selalu digunakan dalam
berkomunikasi. Perkembangan ilmu pengetahuan membutuhkan kerjasama antar kedua bahasa,
agar perkembangannya berjalan lancar.
Daftar Pustaka
Agam, Rameli. 2013. Menulis Karya Ilmiah. Yogyakarta: Familia Pustaka Keluarga.
Arifin, dkk. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: AKAPRESS.
Alwasilah, A.Ch. 1985. Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa.
Adisumarto, Mukidi. 1992. Konggres Bahasa Indonesia IV. “Sikap Positif sebagai Sarana
Memanfaatkan Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia”. Jakarta: Pusat Pembinaan
Bahasa dan Pengembangan Bahasa.
Abas,H. 1993. Proses Kristalisasi Bahasa Melayu Tahap V: Bahasa Indonesia menjadi Bahasa
Borgias, F. 1993. Bahasa dan Realitas Sosial. Jakarta: Basis.
Dahlan, M. Alwi. 2000. Bahasa Indonesia dalam Era Globalisasi. “Bahasa Indonesia
dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara: Perannya
Globalisasi.
Jakarta:
Pusat
Pembinaan
Menghadapi
dan Pengembangan Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional.
Halim, Amran. 1979. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaaan dan
Pengembangan Bahasa.
Keraf, Gorys. 2004. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Nusa Indah: Flores.
Khotijah. 2013. Teori-Teori Proses Pemerolehan Bahasa dalam Perspektif Al-Quran. Jural
Tarbawiyah. 10(2): 1-20.
Muslich, Masnur. 2010. Bahasa Indonesia Pada Era Globalisasi. Bumi Aksara: Jakarta.
Manurung, ST. 2014. Pemerolehan Bahasa pada Anak 4-5 Tahun denganStimulasi Games
Edukasi. Ranah. 3 (1): 80-98.
Marsudi. 2009. Jati Diri Bahasa Indonesia Di Era Globalisasi Teknologi Informasi. Jurnal Sosial
Humaniorah. 2 (2): 133-134.
Musfiroh. 2009. Pemerolehan Bahasa Tulis Produktif Anak Kelompok Bermain dan Taman
Kanak-Kanak. HUMANIORA. 21(3): 259-273.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1975. Politik Bahasa Indonesia 2. Balai Pustaka:
Jakarta
Walija.
1996.
Bahasa
Muhammadiyah Jakarta Perss.
Indonesia
dalam
perbincangan.
Jakarta:
IKIP
Ridwan, H.T.A. 2000. Bahasa Indonesia dalam
Era Globalisasi.
“Pokok-Pokok Pikiran
Mengenai Peran Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan
Bernegara”. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Saddhono, K. 2012. Kajian Sosiolingustik Pemakaian Bahasa Mahasiswa Asing Dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (Bipa) Di Universitas Sebelas Maret.
Kajian Linguistik dan Sastra. 2 (2): 176-186.
Saddhono, K. 2006. Bahasa Etnik Madura Di Lingkungan Sosial: Kajian Sosiolinguistik Di Kota
Surakarta. Kajian Linguistik Dan Sastra. 18 (34): 1-15.
Saddhono, K. 2012. Bentuk dan Fungsi Kode dalam Wacana Khotbah Jumat. Adabiyyāt. 11 (1):
71-92.
Sugiono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. PT. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Tondo, F. 2009. Kepunahan Bahasa-Bahasa Daerah: Faktor Penyebab Dan Implikasi
Etnolinguistis. Jurnal Masyarakat & Budaya. 11 (2): 277-296.
Download