Uploaded by dhiklapeps

Penatausahaan dan Pengelolaan Persediaan-pasal 47 pmk 181-djpk

advertisement
Kebijakan Penatausahaan dan
Pengelolaan Persediaan
DIREKTORAT BARANG MILIK NEGARA
Dasar Hukum




PP No. 71/2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
PP No. 27/ 2014 Tentang Pengelolaan BMN/D sebagaimana telah
diubah dengan PP 28 tahun 2020
PMK No. 181/2016 Tentang Penatausahaan BMN
PMK No. 111/2016 Tentang Tata Cara Pemindahtanganan BMN
SUMBER PEROLEHAN DAN LINGKUP BMN
ASAL PEROLEHAN
APBN
Perolehan
Lain yang
sah
-
Jenis belanja:
- Belanja barang (52)
- Belanja modal (53)
- Belanja hibah (56)
- Bantuan sosial (57)
- Belanja Lain-lain (58)
Hibah/sumbangan
Perjanjian/kontrak
Peraturan perundang-undangan
Putusan pengadilan
Lingkup BMN :
1. Persediaan : aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barangbarang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat.
2. Aset Non Lancar : mencakup aset yang bersifat jangka panjang / aset tetap dan
aset tak berwujud, yang digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk
kegiatan pemerintah atau yang digunakan masyarakat umum
Slide 3
Klasifikasi Objek
Aset
Lancar
Aset
Tetap
Persediaan
1. tanah
2. peralatan dan mesin
3 . gedung dan bangunan
4. jalan, irigasi, dan jaringan
5 . aset tetap lainnya
6 . konstruksi dalam pengerjaan
1. aset kemitraan dengan pihak ketiga
Aset
Lainnya
2. aset tak berwujud
3 . aset tetap yang dihentikan dari penggunaan
Slide 5
SIKLUS PENGELOLAAN ASET PUBLIK
PERENCANAAN
BMN
REGULER:
Perolehan
Lainnya
APBN
STATUS
PENGGUNAAN
PEMELIHARAAN
INSIDENTIL:
PEMANFAATAN
PENGAWASAN &
PENGENDALIAN
PENILAIAN
PENATAUSAHAAN
PEMUSNAHAN
PEMINDAHTANGANAN
Sewa
Pinjam
Pakai
BGS/BSG
KSP
KSP
Infrastruktu
r
Penjualan
Hibah
Tukar Menukar
PMP
PENGHAPUSAN
Slide 5
Persediaan
Jenis Kelompok
Ruang Lingkup Penatausahaan BMN
Pembukuan
Inventarisasi
Pelaporan
• Aset Lancar :
Persediaan
• Aset Tetap : Tanah,
peralatan dan
mesin, gedung dan
bangunan, dan
lain-lain.
• Aset Lainnya :
Kemitraan dengan
pihak ketiga, aset
tak berwujud, aset
yang dihentikan
dari penggunaan.
PENGECUALIAN OBJEK
• APBN
• Perolehan lain
yang sah
KLASIFIKASI OBJEK
OBJEK PENATAUSAHAAN
• Kontraktor Kontrak
Kerja Sama (KKKS)
• Perjanjian
Kerjasama / Karya
Pengusahaan
Pertambangan
Batubara (PKP2B)
• Aset eks Pertamina
Pelaksana Penatausahaan
Pengguna Barang
Pengelola Barang
UAKPB dibantu UAPKPB
KPKNL
UAPPB-W
KANWIL DJKN
UAPPB-E1
KANTOR PUSAT DJKN
UAPB
PEMBUKUAN
 Mendaftarkan dan mencatatkan BMN ke dalam Daftar
Barang menurut penggolongan dan kodefikasi barang
 Kegiatan Pembukuan dilakukan pada saat:
1. Penggunaan BMN
2. Pemindahtanganan BMN
3. Pemanfaatan BMN
4. Penghapusan BMN
Inventarisasi
Pengguna Barang
Pengguna Barang
melakukan inventarisasi
melalui pelaksanaan opname fisik sekurangkurangnya
sekali dalam 1 tahun, untuk BMN berupa persediaan dan
KDP
melalui pelaksanaan sensus barang
sekurangkurangnya sekali dalam 5 tahun, untuk BMN
selain persediaan dan KDP
1
2
3
Dikecualikan dari ketentuan dimaksud, BMN berupa
persediaan untuk diserahkan kpd masyarakat/pemda yg
sudah tidak berada dalam penguasaannya, tapi belum
mendapatkan persetujuan pemindahtanganan, tidak
dilakukan Inventarisasi.
Pengguna Barang menyampaikan rencana pelaksanaan
Inventarisasi selain persediaan dan KDP kpd Pengelola
Barang
Pengguna Barang menyampaikan laporan hasil
Inventarisasi kepada Pengelola Barang paling lama 3 bulan
setelah selesainya Inventarisasi
Pengguna Barang melakukan pendaftaran, pencatatan, dan/
atau Pemutakhiran Daftar Barang berdasarkan hasil
Inventarisasi
Dikecualikan dari ketentuan dimaksud, pelaporan hasil
Inventarisasi berupa persediaan dan KDP dalam rangka
pembuatan Laporan BMN dilaksanakan oleh Pengguna Barang
sesuai periode Pelaporan.
Pengguna Barang bertanggung jawab penuh atas kebenaran
materiil dari laporan hasil pelaksanaan Inventarisasi.
4
5
6
Inventarisasi pada Pengguna Barang (2)
Pengguna Barang melakukan Inventarisasi barang yang berada
dalam penguasaannya:
Pelaporan hasil inventarisasi
disampaikan max 3 bulan
Kecuali dalam rangka pembuatan Laporan BMN
pelaporan hasil inventarisasi berupa persediaan
dan KDP dilaksanakan sesuai periode pelaporan
Serangkaian kegiatan penyusunan
dan penyampaian data dan
informasi yang dilakukan oleh unit
akuntansi
yang
melakukan
Penatausahaan
BMN
pada
Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna
Barang dan Pengelola Barang.
PELAPORAN
Jenis Pelaporan dalam
Penatausahaan BMN :
1. Laporan pada pengguna barang
2. Laporan pada pengelola barang
Laporan Barang dapat dalam bentuk
elektronik
Pelaporan
Jenis Laporan
Pengguna Barang
UAKPB
UAPPB-W
UAPPB-EI
UAPB
Laporan Barang
Pengguna
1. LBP semesteran
2. LBP tahunan
Laporan Barang
Kuasa Pengguna
Laporan Barang
Pengguna
Wilayah
1. LBKP semesteran
1. LBP-W semesteran
Laporan Barang
Pengguna Eselon
I
1. LBP-EI semesteran
2. LBKP tahunan
2. LBP-W Tahunan
2. LBP-EI tahunan
3. LBP audited
4. Lap. PNBP
disampaikan kepada:
a. UAPPB-W atau UAPPB- El
b. KPKNL
disampaikan kepada:
a. UAPPB- El
b. Kanwil DJKN
disampaikan kepada:
a. UAPB
b. Kantor Pusat DJKN
(apabila diminta)
disampaikan kepada
Kantor Pusat DJKN
Lap. PNBP disampaikan secara semesteran dan
tahunan
Lap. PNBP memuat PNBP yang bersumber dari
pemanfaatan dan pemindahtanganan BMN
PASAL 47 PMK 181/2016
BMN untuk diserahkan kepada masyarakat / Pemerintah
Daerah
BMN
PB/KPB
dikuasai
Ditatausahakan sebagai aset lancar berupa persediaan
oleh PB/KPB
BMN tidak berada dalam penguasaan PB/KPB dan
belum mendapat persetujuan pemindahtanganan
Mengajukan permohonan persetujuan
pemindahtanganan terlebih dahulu
Dimasukkan ke dalam Daftar Barang Persediaan Yang
tidak Dikuasai
Tidak disajikan dalam neraca
Diungkapkan dalam CAL-BMN dan CALK
BMN untuk diserahkan kepada masyarakat / Pemerintah
Daerah
BMN dalam penguasaan PB/KPB telah mendapat persetujuan
pemindahtanganan
Menerbitkan keputusan penghapusan atas BMN
Menghapus BMN dari Daftar Barang Persediaan yang
Tidak Dikuasai
BMN dalam penguasaan PB/KPB tidak mendapat persetujuan
pemindahtanganan
Mengeluarkan BMN tersebut dari Daftar Barang
Persediaan Yang tidak dikuasai
Menyajikan BMN tersebut ke dalam neraca
Melakukan penatausahaan sebagai aset lancar
Pasal 48 PMK 181/2016
Berlaku untuk BMN yang sudah tidak
berada dalam penguasaan PB/KPB
sebelum 28 November 2016.
Lampiran V PMK 181/2016 hal.
143
 Persediaan berupa barang yang akan
diserahkan kepada masyarakat/pihak
ketiga yang berada dalam penguasaan
Pengguna/Kuasa Pengguna Barang lebih
dari 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
pelaporan tetap disajikan sebagai
persediaan, dilaporkan dalam neraca, dan
diungkapkan dalam CaLBMN maupun
CaLK.
Lampiran II PMK 181/2016
hal.71
 Persediaan dicatat dalam Buku Barang Kuasa
Pengguna-Persediaan sesuai per jenis barang
 LBKP Persediaan disusun berdasarkan saldo per
jenis persediaan pada Buku Barang Kuasa
Pengguna-Barang Persediaan, menurut sub
kelompok barang dan dilaporkan setiap akhir
periode pelaporan (semesteran dan tahunan)
berdasarkan saldo akhir per sub kelompok barang
pada Buku Barang Kuasa Pengguna-Barang
Persediaan. Pada akhir periode pelaporan
pencatatan persediaan, disesuaikan dengan hasil
inventarisasi fisik.
PENGGUNAAN
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Prinsip-Prinsip Umum
• Penggunaan BMN dibatasi hanya untuk penyelenggaraan tugas dan
fungsi Kementerian/Lembaga.
• Pengguna Barang wajib menyerahkan BMN berupa tanah dan/atau
bangunan yang tidak digunakan dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsinya kepada Pengelola Barang.
• Penggunaan untuk dioperasikan oleh pihak lain, Penggunaan
sementara, pengalihan status Penggunaan, pemanfaatan, atau
pemindahtanganan, hanya dapat dilakukan terhadap BMN yang
telah memperoleh penetapan status Penggunaan.
Direktorat Barang Milik Negara
22
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Objek Penetapan Status BMN
• Objek penetapan status Penggunaan BMN meliputi seluruh BMN.
• BMN yang dikecualikan Penetapan statusnya:
a.barang persediaan;
b.Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP);
c.barang yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk
dihibahkan;
d.barang yang berasal dari dana dekonsentrasi dan dana penunjang
tugas pembantuan, yang direncanakan untuk diserahkan;
e.Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS);
dan
f. Aset Tetap Renovasi (ATR).
Direktorat Barang Milik Negara
23
Pemindahtanganan
1. BMN yang tidak diperlukan bagi penyelenggaraan tugas pemerintahan negara dapat
dipindahtangankan .
2. Pemindahtanganan BMN berupa tanah dan/atau bangunan; atau selain tanah dan/atau bangunan
yang bernilai lebih dari 100 miliar rupiah dilakukan setelah mendapat persetujuan DPR, kecuali untuk
BMN berupa tanah dan/atau bangunan:
a. sudah tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau penataan kota;
b. harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudah disediakan dalam dokumen
penganggaran;
c. diperuntukkan bagi pegawai negeri;
d. diperuntukkan bagi kepentingan umum; atau
e. dikuasai negara berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan/atau
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, yang jika status kepemilikannya
dipertahankan tidak layak secara ekonomis.
3. Pemindahtanganan BMN berupa Tanah dan/atau Banguan nilai lebih dari 10 miliar rupiah atau BMN
berupa selain Tanah dan/atau Banguan nilai lebih dari 10 miliar rupiah s/d 100 miliar rupiah
dilakukan setelah mendapat persetujuan Presiden.
4. Usul untuk memperoleh persetujuan Presiden atau DPR diajukan oleh Pengelola Barang.
25
BENTUK PEMINDAHTANGANAN
Penjualan
• pengalihan kepemilikan BMN kepada pihak lain dengan
menerima penggantian dalam bentuk uang
Tukar Menukar
• pengalihan kepemilikan BMN yang dilakukan antara
Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, atau antara
Pemerintah Pusat dengan pihak lain, dengan menerima
penggantian utama dalam bentuk barang, paling sedikit
dengan nilai seimbang.
Hibah
• pengalihan kepemilikan BMN dari Pemerintah Pusat kepada
Pemerintah Daerah
atau kepada Pihak Lain, tanpa
memperoleh penggantian.
Penanaman
Modal Pemerintah
• pengalihan kepemilikan BMN yang semula merupakan kekayaan
yang tidak dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan untuk
diperhitungkan sebagai modal/saham negara pada badan usaha
milik negara, badan usaha milik daerah, atau badan hukum lainnya
yang dimiliki negara.
HIBAH
HIBAH BMN
Pertimbangan
•
•
•
•
•
kepentingan sosial;
kepentingan budaya;
kepentingan keagamaan;
kepentingan kemanusiaan;
kepentingan pendidikan
yang bersifat non komersial;
dan/atau
• penyelenggaraan
pemerintahan negara/
daerah.
Syarat BMN
• bukan merupakan barang
rahasia negara;
• bukan merupakan barang
yang menguasai hajat hidup
orang banyak
• tidak diperlukan dalam
penyelenggaraan tugas dan
fungsi dan penyelenggaraan
pemerintahan negara
Penerima Hibah
• lembaga sosial, lembaga budaya,
lembaga keagamaan, lembaga
kemanusiaan, atau lembaga pendidikan
yang bersifat non komersial (dibuktikan
dengan akta pendirian, anggaran dasar /
rumah tangga, atau pernyataan tertulis
dari instansi teknis yang kompeten);
• masyarakat, baik perorangan maupun
kelompok, dalam rangka menjalankan
program pembangunan nasional;
• pemerintah negara lain dalam kerangka
hubungan internasional;
• masyarakat internasional yang terkena
akibat dari bencana alam, perang, atau
wabah penyakit endemik;
• Pemerintah Daerah;
• BUMN berbentuk perusahaan umum
dalam rangka menjaga stabilitas
ketahanan pangan atau BUMN lainnya
dengan pertimbangan Pengelola Barang;
atau
• Pihak Lain yang ditetapkan oleh
Pengelola Barang.
28
Business Process Hibah BMN
Uraian
1. Pengguna Bentuk Tim
Internal
Pengguna
Pengelola
3. Hasil penelitian
4. Usulan hibah
Selesai
Ditolak
Setuju
6. Naskah Hibah
7. BA Serah Terima
8. SK Hapus (DBP)
9. Laporan
10.Hapus (DBMN)
Penerima
Mulai
2. Teliti data
administrative dan
Teliti Fisik
5. Penelitian/proses
Tim
Selesai
PMK 4/2015? Ya

Lihat
ketentuan
internal di K/L
terkait
pendelegasian
kewenangan
Persetujuan Hibah
Pengguna Barang
BMN yang dari awal perolehan dimaksudkan
untuk dihibahkan dalam rangka kegiatan
pemerintahan
BMN selain tanah dan/atau bangunan, tidak
memiliki dokumen kepemilikan, nilai perolehan
s.d. Rp100.000.000,00
Bongkaran BMN karena perbaikan
Pengelola Barang
Selain ruang lingkup yang didelegasikan
kepada Pengguna Barang pada PMK
4/PMK.06/2015
Check List Usulan Hibah BMN
Dokumen Pendukung
Tanah dan/atau
Bangunan
Selain Tanah
dan/atau
Bangunan
a.
Calon Penerima Hibah
√
√
b.
Pertimbangan/alasan Hibah
√
√
c.
Nilai Perolehan
√
√
d.
SK PembentukanTim Intenal Pengguna
Barang
Laporan hasil penelitian administrasi dan
fisik Tim Internal Pengguna Barang
√
√
√
√
Akta Pendirian
√
√
e.
f.
g.
Peruntukan Hibah
√
√
h.
√
√
i.
Status dan Bukti Kepemilikan BMN atau
yang setara
Lokasi/data teknis
√
√
j.
Tahun perolehan
√
√
k.
Jenis/Spesifikasi BMN
√
√
l.
Surat Pernyataan kesediaan menerima
Hibah dari calon Penerima Hibah
√
√
dokumen
pengang
garan
pengecualian
persetujuan
Hibah ke
Dewan
Perwakilan
Rakyat
Hibah BMN yang
dari
sejak awal
pengadaannya
dimaksudkan untuk
dihibahkan
NASKAH HIBAH DAN BAST
Naskah Hibah:
a. identitas para pihak;
b. jenis dan nilai barang yang dilakukan
Hibah;
c. tujuan dan peruntukan Hibah;
d. hak dan kewajiban para pihak;
e. klausul beralihnya tanggung jawab dan
kewajiban kepada pihak penerima
Hibah; dan
f. penyelesaian perselisihan.
Naskah Hibah ditandatangani
oleh Pengguna Barang dan
penerima Hibah paling lama 3
(tiga) bulan setelah tanggal
persetujuan Pengelola Barang
Berita Acara Serah Terima
ditandatangani oleh penerima
Hibah dan Pengguna Barang
atau pejabat struktural yang
ditunjuk pada saat
penandatanganan naskah
Hibah.
PEMUSNAHAN
DILAKUKAN
DALAM HAL
a.
b.
DILAKUKAN
DENGAN




BMN tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan/atau tidak dapat
dipindahtangankan
Terdapat alasan lain sesuai ketentuan dengan peraturan perundang-undangan
dibakar
dihancurkan
ditimbun
ditenggelamkan


dirobohkan
cara lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan
SUBJEK
PENGELOLA
Untuk BMN yang berada pada
Pengelola Barang
PENGGUNA
Setelah mendapat persetujuan Pengelola Barang,
untuk BMN yang berada pada Pengguna Barang
PENGGUNA tanpa persetujuan
PENGELOLA
OBJEK
 Bangunan
 Selain tanah dan/atau bangunan




Persediaan
ATL: Hewan, ikan, tanaman
STB tanpa dokumen kepemilikan NP s.d 100 Jt
Bongkaran BMN krn perbaikan
DIREKTORAT BARANG MILIK NEGARA-DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
33
PELAKSANAAN PEMUSNAHAN BMN PADA
PENGGUNA BARANG
No
Tahapan
Pelaksana
Kegiatan
Dokumen
Waktu
1.
Persiapan
Pengguna
Barang
1. Penelitian administratif
2. Penelitian Fisik
Dituangkan dalam Laporan Hasil
Penelitian
-
2.
Permohonan
Pengguna
Barang
Mengajukan permohonan
Pemusnahan BMN kepada
Pengelola Barang
1.
-
2.
3.
4.
5.
3.
Persetujuan
Pengelola
Barang
1.
2.
3.
4.
Pelaksanaan
Pengguna
Barang
Penelitian kelayakan
pertimbangan dan
alasan permohonan.
Penelitian data dan
kelengkapan dokumen.
Penelitian fisik, jika
diperlukan
Pemusnahan BMN
Surat pernyataan dari
Pengguna Barang/Kuasa
Pengguna Barang.
Fotokopi dokumen kepemilikan,
untuk BMN yang harus
dilengkapi dokumen
kepemilikan.
KIB, untuk BMN yang harus
dilengkapi KIB.
Laporan kondisi barang.
Foto terkini BMN
Surat persetujuan Pemusnahan
BMN (dalam hal disetujui)
-
Berita Acara Pemusnahan,
sekurang-kurangnya ditanda
tangani oleh PB/KPB
Pemusnahan dilaksanakan paling lama
1 (satu) bulan sejak tanggal surat
persetujuan Pemusnahan BMN, kecuali
untuk BMN tertentu yang ditentukan
lain dalam peraturan perundangundangan
34
DIREKTORAT BARANG MILIK NEGARA-DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
PRINSIP UMUM PENGHAPUSAN
PENGHAPUSAN BMN
Dari
DAFTAR BARANG
PENGELOLA

Penyerahan kepada Pengguna Barang

Pemindahtanganan

Adanya putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap
dan sudah tidak ada upaya hukum
lainnya

Menjalankan ketentuan
perundang-undangan

Pemusnahan

Sebab-sebab lain
Dari
DAFTAR BARANG
PENGGUNA/DAFTAR BARANG
KUASA PENGGUNA
 Pengalihan
status
penggunaan
BMN
kepada
Pengguna
Barang lain
Dari
DAFTAR
BARANG
MILIK
NEGARA
peraturan


 Pemindahtanganan
 Pemusnahan
Penghapusan BMN dari
Daftar Barang Pengelola
Penghapusan BMN dari
Daftar Pengguna/Kuasa
Pengguna
Dilakukan dengan
menerbitkan
Keputusan
Penghapusan dari
Pengguna Barang
Tanpa mendapat
persetujuan
Penghapusan BMN
dari Pengelola
Barang
dilaporkan
kepada Pengelola
Barang
 Penyerahan
kepada
Pengelola Barang
 Adanya
putusan
pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan
hukum
tetap
dan
sudah tidak ada upaya
hukum lainnya
 Menjalankan
ketentuan peraturan
perundang-undangan
 Sebab-sebab lain
Dilakukan dengan
menerbitkan Keputusan
Penghapusan BMN dari
Pengguna Barang Setelah
mendapat persetujuan dari
Pengelola Barang
DIREKTORAT BARANG MILIK NEGARA-DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
35
PRINSIP UMUM PENGHAPUSAN lanjutan...
PENGHAPUSAN BMN karena Sebab-Sebab Lain
ASET BERWUJUD
ASET TAK BERWUJUD
 Tidak
sesuai
dengan
perkembangan teknologi

Hilang, kecurian, terbakar, susut, menguap, mencair

Mati untuk hewan, ikan dan tanaman

Harus dihapuskan untuk bangunan yang berdiri di atas tanah Pihak Lain
atau
Pemerintah
Daerah
karena
tidak
dapat
dilakukan
Pemindahtanganan
 Tidak sesuai dengan kebutuhan
organisasi

Harus dihapuskan untuk ATR atas aset milik Pihak Lain karena tidak
dapat dilakukan Pemindahtanganan

 Masa manfaat/kegunaan
berakhir
Harus dihapuskan untuk bangunan dalam kondisi rusak berat dan/atau
membahayakan lingkungan sekitar

Harus dihapuskan untuk bangunan yang berdiri di atas tanah yang
menjadi objek pemanfaatan dalam bentuk KSP, BGS/BSG atau KSPI,
setelah bangunan tersebut diperhitungkan sebagai investasi pemerintah

Harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudah
disediakan dalam dokumen penganggaran

Sebagai akibat dari keadaan kahar (force majeure)
 Rusak berat
telah
36
DIREKTORAT BARANG MILIK NEGARA-DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
PENGHAPUSAN KARENA SEBAB-SEBAB LAIN
(HILANG, KECURIAN, TERBAKAR, SUSUT, MENGUAP, ATAU MENCAIR)
No
Tahapan
Pelaksana
Kegiatan
Dokumen
Waktu
1.
Permohonan
Pengguna
Barang
Mengajukan
permohonan
Penghapusan BMN
kepada Pengelola
Barang
1. Surat pernyataan dari Pengguna
Barang/Kuasa Pengguna Barang
2. Fotokopi dokumen kepemilikan, untuk
BMN yang harus dilengkapi dengan
dokumen kepemilikan
3. KIB, untuk BMN yang harus dilengkapi
dengan KIB
-
2.
Persetujuan
Pengelola
Barang
1.
Penelitian kelayakan
pertimbangan dan
alasan permohonan
2. Penelitian data dan
dokumen BMN
3. Penelitian fisik,
kecuali untuk alasan
hilang dan kecurian,
jika diperlukan
Surat persetujuan Penghapusan BMN
(dalam hal disetujui)
-
3.
Pelaksanaan
Pengguna
Barang
Pengguna Barang
menerbitkan Keputusan
Penghapusan BMN
Keputusan Penghapusan BMN
Keputusan
Penghapusan BMN
diterbitkan paling lama
2 (dua) bulan sejak
tanggal surat
persetujuan
Penghapusan BMN
37
DIREKTORAT BARANG MILIK NEGARA-DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
Download