Kebijakan Penatausahaan dan Pengelolaan Persediaan DIREKTORAT BARANG MILIK NEGARA Dasar Hukum PP No. 71/2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan PP No. 27/ 2014 Tentang Pengelolaan BMN/D sebagaimana telah diubah dengan PP 28 tahun 2020 PMK No. 181/2016 Tentang Penatausahaan BMN PMK No. 111/2016 Tentang Tata Cara Pemindahtanganan BMN SUMBER PEROLEHAN DAN LINGKUP BMN ASAL PEROLEHAN APBN Perolehan Lain yang sah - Jenis belanja: - Belanja barang (52) - Belanja modal (53) - Belanja hibah (56) - Bantuan sosial (57) - Belanja Lain-lain (58) Hibah/sumbangan Perjanjian/kontrak Peraturan perundang-undangan Putusan pengadilan Lingkup BMN : 1. Persediaan : aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barangbarang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. 2. Aset Non Lancar : mencakup aset yang bersifat jangka panjang / aset tetap dan aset tak berwujud, yang digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan pemerintah atau yang digunakan masyarakat umum Slide 3 Klasifikasi Objek Aset Lancar Aset Tetap Persediaan 1. tanah 2. peralatan dan mesin 3 . gedung dan bangunan 4. jalan, irigasi, dan jaringan 5 . aset tetap lainnya 6 . konstruksi dalam pengerjaan 1. aset kemitraan dengan pihak ketiga Aset Lainnya 2. aset tak berwujud 3 . aset tetap yang dihentikan dari penggunaan Slide 5 SIKLUS PENGELOLAAN ASET PUBLIK PERENCANAAN BMN REGULER: Perolehan Lainnya APBN STATUS PENGGUNAAN PEMELIHARAAN INSIDENTIL: PEMANFAATAN PENGAWASAN & PENGENDALIAN PENILAIAN PENATAUSAHAAN PEMUSNAHAN PEMINDAHTANGANAN Sewa Pinjam Pakai BGS/BSG KSP KSP Infrastruktu r Penjualan Hibah Tukar Menukar PMP PENGHAPUSAN Slide 5 Persediaan Jenis Kelompok Ruang Lingkup Penatausahaan BMN Pembukuan Inventarisasi Pelaporan • Aset Lancar : Persediaan • Aset Tetap : Tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, dan lain-lain. • Aset Lainnya : Kemitraan dengan pihak ketiga, aset tak berwujud, aset yang dihentikan dari penggunaan. PENGECUALIAN OBJEK • APBN • Perolehan lain yang sah KLASIFIKASI OBJEK OBJEK PENATAUSAHAAN • Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) • Perjanjian Kerjasama / Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) • Aset eks Pertamina Pelaksana Penatausahaan Pengguna Barang Pengelola Barang UAKPB dibantu UAPKPB KPKNL UAPPB-W KANWIL DJKN UAPPB-E1 KANTOR PUSAT DJKN UAPB PEMBUKUAN Mendaftarkan dan mencatatkan BMN ke dalam Daftar Barang menurut penggolongan dan kodefikasi barang Kegiatan Pembukuan dilakukan pada saat: 1. Penggunaan BMN 2. Pemindahtanganan BMN 3. Pemanfaatan BMN 4. Penghapusan BMN Inventarisasi Pengguna Barang Pengguna Barang melakukan inventarisasi melalui pelaksanaan opname fisik sekurangkurangnya sekali dalam 1 tahun, untuk BMN berupa persediaan dan KDP melalui pelaksanaan sensus barang sekurangkurangnya sekali dalam 5 tahun, untuk BMN selain persediaan dan KDP 1 2 3 Dikecualikan dari ketentuan dimaksud, BMN berupa persediaan untuk diserahkan kpd masyarakat/pemda yg sudah tidak berada dalam penguasaannya, tapi belum mendapatkan persetujuan pemindahtanganan, tidak dilakukan Inventarisasi. Pengguna Barang menyampaikan rencana pelaksanaan Inventarisasi selain persediaan dan KDP kpd Pengelola Barang Pengguna Barang menyampaikan laporan hasil Inventarisasi kepada Pengelola Barang paling lama 3 bulan setelah selesainya Inventarisasi Pengguna Barang melakukan pendaftaran, pencatatan, dan/ atau Pemutakhiran Daftar Barang berdasarkan hasil Inventarisasi Dikecualikan dari ketentuan dimaksud, pelaporan hasil Inventarisasi berupa persediaan dan KDP dalam rangka pembuatan Laporan BMN dilaksanakan oleh Pengguna Barang sesuai periode Pelaporan. Pengguna Barang bertanggung jawab penuh atas kebenaran materiil dari laporan hasil pelaksanaan Inventarisasi. 4 5 6 Inventarisasi pada Pengguna Barang (2) Pengguna Barang melakukan Inventarisasi barang yang berada dalam penguasaannya: Pelaporan hasil inventarisasi disampaikan max 3 bulan Kecuali dalam rangka pembuatan Laporan BMN pelaporan hasil inventarisasi berupa persediaan dan KDP dilaksanakan sesuai periode pelaporan Serangkaian kegiatan penyusunan dan penyampaian data dan informasi yang dilakukan oleh unit akuntansi yang melakukan Penatausahaan BMN pada Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna Barang dan Pengelola Barang. PELAPORAN Jenis Pelaporan dalam Penatausahaan BMN : 1. Laporan pada pengguna barang 2. Laporan pada pengelola barang Laporan Barang dapat dalam bentuk elektronik Pelaporan Jenis Laporan Pengguna Barang UAKPB UAPPB-W UAPPB-EI UAPB Laporan Barang Pengguna 1. LBP semesteran 2. LBP tahunan Laporan Barang Kuasa Pengguna Laporan Barang Pengguna Wilayah 1. LBKP semesteran 1. LBP-W semesteran Laporan Barang Pengguna Eselon I 1. LBP-EI semesteran 2. LBKP tahunan 2. LBP-W Tahunan 2. LBP-EI tahunan 3. LBP audited 4. Lap. PNBP disampaikan kepada: a. UAPPB-W atau UAPPB- El b. KPKNL disampaikan kepada: a. UAPPB- El b. Kanwil DJKN disampaikan kepada: a. UAPB b. Kantor Pusat DJKN (apabila diminta) disampaikan kepada Kantor Pusat DJKN Lap. PNBP disampaikan secara semesteran dan tahunan Lap. PNBP memuat PNBP yang bersumber dari pemanfaatan dan pemindahtanganan BMN PASAL 47 PMK 181/2016 BMN untuk diserahkan kepada masyarakat / Pemerintah Daerah BMN PB/KPB dikuasai Ditatausahakan sebagai aset lancar berupa persediaan oleh PB/KPB BMN tidak berada dalam penguasaan PB/KPB dan belum mendapat persetujuan pemindahtanganan Mengajukan permohonan persetujuan pemindahtanganan terlebih dahulu Dimasukkan ke dalam Daftar Barang Persediaan Yang tidak Dikuasai Tidak disajikan dalam neraca Diungkapkan dalam CAL-BMN dan CALK BMN untuk diserahkan kepada masyarakat / Pemerintah Daerah BMN dalam penguasaan PB/KPB telah mendapat persetujuan pemindahtanganan Menerbitkan keputusan penghapusan atas BMN Menghapus BMN dari Daftar Barang Persediaan yang Tidak Dikuasai BMN dalam penguasaan PB/KPB tidak mendapat persetujuan pemindahtanganan Mengeluarkan BMN tersebut dari Daftar Barang Persediaan Yang tidak dikuasai Menyajikan BMN tersebut ke dalam neraca Melakukan penatausahaan sebagai aset lancar Pasal 48 PMK 181/2016 Berlaku untuk BMN yang sudah tidak berada dalam penguasaan PB/KPB sebelum 28 November 2016. Lampiran V PMK 181/2016 hal. 143 Persediaan berupa barang yang akan diserahkan kepada masyarakat/pihak ketiga yang berada dalam penguasaan Pengguna/Kuasa Pengguna Barang lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan tetap disajikan sebagai persediaan, dilaporkan dalam neraca, dan diungkapkan dalam CaLBMN maupun CaLK. Lampiran II PMK 181/2016 hal.71 Persediaan dicatat dalam Buku Barang Kuasa Pengguna-Persediaan sesuai per jenis barang LBKP Persediaan disusun berdasarkan saldo per jenis persediaan pada Buku Barang Kuasa Pengguna-Barang Persediaan, menurut sub kelompok barang dan dilaporkan setiap akhir periode pelaporan (semesteran dan tahunan) berdasarkan saldo akhir per sub kelompok barang pada Buku Barang Kuasa Pengguna-Barang Persediaan. Pada akhir periode pelaporan pencatatan persediaan, disesuaikan dengan hasil inventarisasi fisik. PENGGUNAAN DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA KEMENTERIAN KEUANGAN Prinsip-Prinsip Umum • Penggunaan BMN dibatasi hanya untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga. • Pengguna Barang wajib menyerahkan BMN berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak digunakan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya kepada Pengelola Barang. • Penggunaan untuk dioperasikan oleh pihak lain, Penggunaan sementara, pengalihan status Penggunaan, pemanfaatan, atau pemindahtanganan, hanya dapat dilakukan terhadap BMN yang telah memperoleh penetapan status Penggunaan. Direktorat Barang Milik Negara 22 DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA KEMENTERIAN KEUANGAN Objek Penetapan Status BMN • Objek penetapan status Penggunaan BMN meliputi seluruh BMN. • BMN yang dikecualikan Penetapan statusnya: a.barang persediaan; b.Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); c.barang yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk dihibahkan; d.barang yang berasal dari dana dekonsentrasi dan dana penunjang tugas pembantuan, yang direncanakan untuk diserahkan; e.Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS); dan f. Aset Tetap Renovasi (ATR). Direktorat Barang Milik Negara 23 Pemindahtanganan 1. BMN yang tidak diperlukan bagi penyelenggaraan tugas pemerintahan negara dapat dipindahtangankan . 2. Pemindahtanganan BMN berupa tanah dan/atau bangunan; atau selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai lebih dari 100 miliar rupiah dilakukan setelah mendapat persetujuan DPR, kecuali untuk BMN berupa tanah dan/atau bangunan: a. sudah tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau penataan kota; b. harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudah disediakan dalam dokumen penganggaran; c. diperuntukkan bagi pegawai negeri; d. diperuntukkan bagi kepentingan umum; atau e. dikuasai negara berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan/atau berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, yang jika status kepemilikannya dipertahankan tidak layak secara ekonomis. 3. Pemindahtanganan BMN berupa Tanah dan/atau Banguan nilai lebih dari 10 miliar rupiah atau BMN berupa selain Tanah dan/atau Banguan nilai lebih dari 10 miliar rupiah s/d 100 miliar rupiah dilakukan setelah mendapat persetujuan Presiden. 4. Usul untuk memperoleh persetujuan Presiden atau DPR diajukan oleh Pengelola Barang. 25 BENTUK PEMINDAHTANGANAN Penjualan • pengalihan kepemilikan BMN kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalam bentuk uang Tukar Menukar • pengalihan kepemilikan BMN yang dilakukan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, atau antara Pemerintah Pusat dengan pihak lain, dengan menerima penggantian utama dalam bentuk barang, paling sedikit dengan nilai seimbang. Hibah • pengalihan kepemilikan BMN dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah atau kepada Pihak Lain, tanpa memperoleh penggantian. Penanaman Modal Pemerintah • pengalihan kepemilikan BMN yang semula merupakan kekayaan yang tidak dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai modal/saham negara pada badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, atau badan hukum lainnya yang dimiliki negara. HIBAH HIBAH BMN Pertimbangan • • • • • kepentingan sosial; kepentingan budaya; kepentingan keagamaan; kepentingan kemanusiaan; kepentingan pendidikan yang bersifat non komersial; dan/atau • penyelenggaraan pemerintahan negara/ daerah. Syarat BMN • bukan merupakan barang rahasia negara; • bukan merupakan barang yang menguasai hajat hidup orang banyak • tidak diperlukan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi dan penyelenggaraan pemerintahan negara Penerima Hibah • lembaga sosial, lembaga budaya, lembaga keagamaan, lembaga kemanusiaan, atau lembaga pendidikan yang bersifat non komersial (dibuktikan dengan akta pendirian, anggaran dasar / rumah tangga, atau pernyataan tertulis dari instansi teknis yang kompeten); • masyarakat, baik perorangan maupun kelompok, dalam rangka menjalankan program pembangunan nasional; • pemerintah negara lain dalam kerangka hubungan internasional; • masyarakat internasional yang terkena akibat dari bencana alam, perang, atau wabah penyakit endemik; • Pemerintah Daerah; • BUMN berbentuk perusahaan umum dalam rangka menjaga stabilitas ketahanan pangan atau BUMN lainnya dengan pertimbangan Pengelola Barang; atau • Pihak Lain yang ditetapkan oleh Pengelola Barang. 28 Business Process Hibah BMN Uraian 1. Pengguna Bentuk Tim Internal Pengguna Pengelola 3. Hasil penelitian 4. Usulan hibah Selesai Ditolak Setuju 6. Naskah Hibah 7. BA Serah Terima 8. SK Hapus (DBP) 9. Laporan 10.Hapus (DBMN) Penerima Mulai 2. Teliti data administrative dan Teliti Fisik 5. Penelitian/proses Tim Selesai PMK 4/2015? Ya Lihat ketentuan internal di K/L terkait pendelegasian kewenangan Persetujuan Hibah Pengguna Barang BMN yang dari awal perolehan dimaksudkan untuk dihibahkan dalam rangka kegiatan pemerintahan BMN selain tanah dan/atau bangunan, tidak memiliki dokumen kepemilikan, nilai perolehan s.d. Rp100.000.000,00 Bongkaran BMN karena perbaikan Pengelola Barang Selain ruang lingkup yang didelegasikan kepada Pengguna Barang pada PMK 4/PMK.06/2015 Check List Usulan Hibah BMN Dokumen Pendukung Tanah dan/atau Bangunan Selain Tanah dan/atau Bangunan a. Calon Penerima Hibah √ √ b. Pertimbangan/alasan Hibah √ √ c. Nilai Perolehan √ √ d. SK PembentukanTim Intenal Pengguna Barang Laporan hasil penelitian administrasi dan fisik Tim Internal Pengguna Barang √ √ √ √ Akta Pendirian √ √ e. f. g. Peruntukan Hibah √ √ h. √ √ i. Status dan Bukti Kepemilikan BMN atau yang setara Lokasi/data teknis √ √ j. Tahun perolehan √ √ k. Jenis/Spesifikasi BMN √ √ l. Surat Pernyataan kesediaan menerima Hibah dari calon Penerima Hibah √ √ dokumen pengang garan pengecualian persetujuan Hibah ke Dewan Perwakilan Rakyat Hibah BMN yang dari sejak awal pengadaannya dimaksudkan untuk dihibahkan NASKAH HIBAH DAN BAST Naskah Hibah: a. identitas para pihak; b. jenis dan nilai barang yang dilakukan Hibah; c. tujuan dan peruntukan Hibah; d. hak dan kewajiban para pihak; e. klausul beralihnya tanggung jawab dan kewajiban kepada pihak penerima Hibah; dan f. penyelesaian perselisihan. Naskah Hibah ditandatangani oleh Pengguna Barang dan penerima Hibah paling lama 3 (tiga) bulan setelah tanggal persetujuan Pengelola Barang Berita Acara Serah Terima ditandatangani oleh penerima Hibah dan Pengguna Barang atau pejabat struktural yang ditunjuk pada saat penandatanganan naskah Hibah. PEMUSNAHAN DILAKUKAN DALAM HAL a. b. DILAKUKAN DENGAN BMN tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan/atau tidak dapat dipindahtangankan Terdapat alasan lain sesuai ketentuan dengan peraturan perundang-undangan dibakar dihancurkan ditimbun ditenggelamkan dirobohkan cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan SUBJEK PENGELOLA Untuk BMN yang berada pada Pengelola Barang PENGGUNA Setelah mendapat persetujuan Pengelola Barang, untuk BMN yang berada pada Pengguna Barang PENGGUNA tanpa persetujuan PENGELOLA OBJEK Bangunan Selain tanah dan/atau bangunan Persediaan ATL: Hewan, ikan, tanaman STB tanpa dokumen kepemilikan NP s.d 100 Jt Bongkaran BMN krn perbaikan DIREKTORAT BARANG MILIK NEGARA-DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA 33 PELAKSANAAN PEMUSNAHAN BMN PADA PENGGUNA BARANG No Tahapan Pelaksana Kegiatan Dokumen Waktu 1. Persiapan Pengguna Barang 1. Penelitian administratif 2. Penelitian Fisik Dituangkan dalam Laporan Hasil Penelitian - 2. Permohonan Pengguna Barang Mengajukan permohonan Pemusnahan BMN kepada Pengelola Barang 1. - 2. 3. 4. 5. 3. Persetujuan Pengelola Barang 1. 2. 3. 4. Pelaksanaan Pengguna Barang Penelitian kelayakan pertimbangan dan alasan permohonan. Penelitian data dan kelengkapan dokumen. Penelitian fisik, jika diperlukan Pemusnahan BMN Surat pernyataan dari Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang. Fotokopi dokumen kepemilikan, untuk BMN yang harus dilengkapi dokumen kepemilikan. KIB, untuk BMN yang harus dilengkapi KIB. Laporan kondisi barang. Foto terkini BMN Surat persetujuan Pemusnahan BMN (dalam hal disetujui) - Berita Acara Pemusnahan, sekurang-kurangnya ditanda tangani oleh PB/KPB Pemusnahan dilaksanakan paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal surat persetujuan Pemusnahan BMN, kecuali untuk BMN tertentu yang ditentukan lain dalam peraturan perundangundangan 34 DIREKTORAT BARANG MILIK NEGARA-DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA PRINSIP UMUM PENGHAPUSAN PENGHAPUSAN BMN Dari DAFTAR BARANG PENGELOLA Penyerahan kepada Pengguna Barang Pemindahtanganan Adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan sudah tidak ada upaya hukum lainnya Menjalankan ketentuan perundang-undangan Pemusnahan Sebab-sebab lain Dari DAFTAR BARANG PENGGUNA/DAFTAR BARANG KUASA PENGGUNA Pengalihan status penggunaan BMN kepada Pengguna Barang lain Dari DAFTAR BARANG MILIK NEGARA peraturan Pemindahtanganan Pemusnahan Penghapusan BMN dari Daftar Barang Pengelola Penghapusan BMN dari Daftar Pengguna/Kuasa Pengguna Dilakukan dengan menerbitkan Keputusan Penghapusan dari Pengguna Barang Tanpa mendapat persetujuan Penghapusan BMN dari Pengelola Barang dilaporkan kepada Pengelola Barang Penyerahan kepada Pengelola Barang Adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan sudah tidak ada upaya hukum lainnya Menjalankan ketentuan peraturan perundang-undangan Sebab-sebab lain Dilakukan dengan menerbitkan Keputusan Penghapusan BMN dari Pengguna Barang Setelah mendapat persetujuan dari Pengelola Barang DIREKTORAT BARANG MILIK NEGARA-DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA 35 PRINSIP UMUM PENGHAPUSAN lanjutan... PENGHAPUSAN BMN karena Sebab-Sebab Lain ASET BERWUJUD ASET TAK BERWUJUD Tidak sesuai dengan perkembangan teknologi Hilang, kecurian, terbakar, susut, menguap, mencair Mati untuk hewan, ikan dan tanaman Harus dihapuskan untuk bangunan yang berdiri di atas tanah Pihak Lain atau Pemerintah Daerah karena tidak dapat dilakukan Pemindahtanganan Tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi Harus dihapuskan untuk ATR atas aset milik Pihak Lain karena tidak dapat dilakukan Pemindahtanganan Masa manfaat/kegunaan berakhir Harus dihapuskan untuk bangunan dalam kondisi rusak berat dan/atau membahayakan lingkungan sekitar Harus dihapuskan untuk bangunan yang berdiri di atas tanah yang menjadi objek pemanfaatan dalam bentuk KSP, BGS/BSG atau KSPI, setelah bangunan tersebut diperhitungkan sebagai investasi pemerintah Harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudah disediakan dalam dokumen penganggaran Sebagai akibat dari keadaan kahar (force majeure) Rusak berat telah 36 DIREKTORAT BARANG MILIK NEGARA-DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA PENGHAPUSAN KARENA SEBAB-SEBAB LAIN (HILANG, KECURIAN, TERBAKAR, SUSUT, MENGUAP, ATAU MENCAIR) No Tahapan Pelaksana Kegiatan Dokumen Waktu 1. Permohonan Pengguna Barang Mengajukan permohonan Penghapusan BMN kepada Pengelola Barang 1. Surat pernyataan dari Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang 2. Fotokopi dokumen kepemilikan, untuk BMN yang harus dilengkapi dengan dokumen kepemilikan 3. KIB, untuk BMN yang harus dilengkapi dengan KIB - 2. Persetujuan Pengelola Barang 1. Penelitian kelayakan pertimbangan dan alasan permohonan 2. Penelitian data dan dokumen BMN 3. Penelitian fisik, kecuali untuk alasan hilang dan kecurian, jika diperlukan Surat persetujuan Penghapusan BMN (dalam hal disetujui) - 3. Pelaksanaan Pengguna Barang Pengguna Barang menerbitkan Keputusan Penghapusan BMN Keputusan Penghapusan BMN Keputusan Penghapusan BMN diterbitkan paling lama 2 (dua) bulan sejak tanggal surat persetujuan Penghapusan BMN 37 DIREKTORAT BARANG MILIK NEGARA-DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA