ACARA 5 PERHITUNGAN ENERGI LISTRIK Diajukan untuk menyelesaikan tugas Matakuliah Energi dan Elektrifikasi Pertanian (ENFITA) LAPORAN Oleh: Angga Suprayogi NIM 121710201034 Kelompok 2 TEP-B JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2014 BAB 1. METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1 Waktu dan Tempat Praktikum perhitungan energi listrik ini dilaksanakan pada: Hari : Jum’at Tanggal : 18 April 2014 Pukul : 07.30 WIB – selesai Tempat : Laboratorium Instrumentasi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember. 3.2 Alat dan Bahan Alat-alat dan bahan yang digunakan pada praktikum perhitungan energi listrik, antara lain: 1. Papan praktikum. 2. Digital voltmeter 2 buah. 3. Amperemeter 1 buah. 4. KWH meter. 5. Elemen pemanas 1 buah. 6. Lampu-lampu. 7. Gerinda 1 buah. 3.2 Cara Kerja Praktikum acara infiltrasi air ke dalam tanah dilakukan dengan langkah kerja sebagai berikut. Mulai Pada papan praktikum dipasang elemen pemanas dan 1 buah lampu 100 Masukkan jaringan PLN Amati sealama 30 detik, catat perubahan KWH meter, arus yang lewat, tegangan yang terdeteksi, karakteristik KWH meter. Matikan saluran sistem peralatan sakelar utama Pasang gerinda di stop kontak dan perhatikan bahwa gerinda dalam keadaan “off” Pasang gerinda di stop kontak dan perhatikan bahwa gerinda dalam keadaan “off” Hidupkan gerinda tanpa beban. Ukur dan catat tegangan, arus, dan waktu agar piringan berputar 5 putaran Matikan seluruh sistem jaringan. Siapkan sepotong besi dan gerindaa. Lakukan pengukuran pada point 8. Selesai BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Tabel 1. Pengamatan dengan Beban Lampu dan Pemanas Waktu Tegangan (v) Arus (A) Perubahan KWH meter (Putaran) (detik ke) 0 0 0 0 30 214 1,12 2 60 214 1,13 4 90 213 1,12 6 Tabel 2. Pengamatan Penggunaan Motor Listrik Tanpa Menggunakan Beban Banyaknya putaran Tegangan (v) Arus (A) Waktu (detik) 0putaran 0 0 0 2 putaran 214 0,80 27,62 4 putaran 214 0,80 68,57 5 putaran 213 0,80 90,88 7 putaran 213 0,82 133,21 Tabel 3. Pengamatan Motor Listrik dengan Menggunakan Beban Banyaknya putaran Tegangan (v) Arus (A) Waktu (detik) 0 putaran 0 0 0 2 putaran 214 0,86 33,08 4 putaran 213 0,91 72,50 5 putaran 214 0,89 91,37 7 putaran 215 0,94 128,29 4.2 Tugas dan Pembahasan Tugas ! 1. Tulis kembali data pelaksanaan praktikum point 1 – 4 pada tabel di bawah ini, dan lengkapi tabel tersebut ? Waktu Tegangan Arus (detik) (V) (I) Perubahan KWH Perubahan KWH meter meter (joule) (putaran) V.I.t / put (joule/put) 0 0 0 0 0 30 214 1,12 2 3595,2 60 214 1,13 4 3627,3 90 213 1,12 6 3578,4 2. Tulis kembali data pada pelaksanaan percobaan 5 – 8, lengkapi Tabel di bawah ini ! Byk Teg. Arus put. Waktu Perubahan KWH (s) meter (joule) V.I.t/put Daya Teg. x Arus Energi/detik) (motor) V x A V.I/t 0 0 0 0 0 0 0 2 214 0,80 27,62 2364,27 6,19 171,2 4 214 0,80 68,57 2934,79 2,49 171,2 5 213 0,80 90,88 3097,19 1,87 170,4 7 213 0,82 133,21 3323,77 1,27 174,66 Tulis kembali data percobaan point 9 – 11, lengkapi tabel di bawah ini Tabel 3. Penggunaan Motor Listrik dengan Menggunakan Beban Byk Teg. Arus Waktu Perubahan KWH put. (s) meter (joule) V.I.t/put Daya Teg. x Arus Energi/detik) (motor) V x A V.I/t 0 0 0 0 0 0 0 2 214 0,86 33,08 3044,02 5,56 184,04 4 213 0,91 72,50 3513,16 2,67 193,83 5 214 0,89 91,37 3480,46 2,08 190,46 7 215 0,94 128,29 3703,91 1,57 202,10 3. Amati tugas no. 2, pada tabel tersebut nilai perkalian arus dan tegangan tidak sama nilainya dengan banyaknya daya (watt) yang ditunjukkan oleh KWH meter, mengapa? Dalam praktikum perhitungan energi listrik menggunakan KWH meter. Karena pada perhitungan menggunakan KWH meter parameter yang dihitung sama dengan nilai energi. Dimana perhitungan energi menggunakan parameter waktu dalam perhitungannya. Sedangkan pada daya dari perhitungan tegangan dikalikan dengan arus tanpa perhitungan dengan waktu. Selain itu hasil juga berbeda dapat dikarenakan pada saat pengamatan berlangsung adanya kesalahan pada pembacaan nilai di alat oleh para praktikan sehingga perhitungan waktunya sendiri bisa jadi terjadi kesalahan karena praktikan yang kurang teliti sehingga berpengaruh pada nilai perhitungan daya KWH meter. Disamping itu, rumus dari perkalian arus dan tegangan dengan banyaknya daya atau beban yang digunakan berbeda sehingga nilai ditunjukkan oleh KWH meter juga berbeda, jadi hasil perhitungannya pun juga akan berbeda. 4. Mengapa daya yang diukur oleh KWH meter pada tugas 2 dan 3 berbeda? Pada tabel tugas 2 dan 3 diketahui banyak perbedaan nilai yang diperoleh setelah dilakukan perhitungan. Perbedaan tersebut dikarenakan pada pengukuran arus, tegangan, dan waktu yang dibutuhkan untuk memutar piringan hitam pada KWH meter berbeda. Perbedaan ini disebabkan karena pengaruh penggunaan beban yaitu menggunakan alat gerinda (dengan atau tanpa beban). Data yang diperoleh untuk tabel tugas 2 diketahui tanpa beban sedangkan untuk tabel tugas 3 diketahui dengan menggunakan beban (gerinda). Jika tanpa beban, maka tidak memerlukan energy yang belebih. Tetapi jika semakin banyak beban yang digunakan maka kebutuhan energy semakin besar , begitu pula tegangan dan waktu yang dibutuhkan akan semakin besar. BAB 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari laporan Jaringan Listrik ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam praktikum terjadi perbedaan daya pada jaringan listrik dengan beban dan tanpa beban karena dipengaruhi perbedaan arus, tegangan, dan waktu untuk piringan hitam berputar. 2. Semakin banyak beban yang digunakan maka kebutuhan akan energi semakin besar juga begitu pula tegangan dan waktu yang dibutuhkan. 3. Besarnya daya yang dikeluarkan bergantung adanya beban atau tidak, bila menggunakan beban maka daya akan semakin besar dan sebaliknya. 4. Perhitungan daya pada KWH meter dan hasil nilai perhitungan mengalami perbedaan karena alat yang kurang valid karena dan cara pembacaan yang kurang benar dari praktikan. 5.2 Saran Dalam praktikum selanjutnya para asisten supaya memberikan bimbingan yang lebih terhadap para praktikan terlebih dahulu supaya tidak menghambat jalannya praktikum dan tidak ada kesalahan dalam proses pengumpulan data. DAFTAR PUSTAKA Pakpahan, S. 1991. Teknologi Instalasi Listrik. Jakarta: Erlangga. LAMPIRAN 1. Perhitungan KWH meter tabel tugas 1 𝑉.𝐼.𝑇 X1 = 𝑃𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 = 𝑉.𝐼.𝑇 X2 = 𝑃𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 = X3 = 𝑉.𝐼.𝑇 𝑃𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 = 𝑉.𝐼.𝑇 X4 = 𝑃𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 = 0.0.0 0 = 0 joule/putaran 214𝑥1,12𝑥30 2 214𝑥1,13𝑥60 4 2,13𝑥1,12𝑥90 6 = 3595,2 joule/putaran = 3627,3 joule/putaran = 3578,4 joule/putaran 2. Perhitungan KWH meter tabel tugas 2 𝑉.𝐼.𝑇 X1 = 𝑃𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 = 𝑉.𝐼.𝑇 X2 = 𝑃𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 = 𝑉.𝐼.𝑇 X3 = 𝑃𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 = 𝑉.𝐼.𝑇 X4 = 𝑃𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 = 𝑉.𝐼.𝑇 X5 = 𝑃𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 = 0.0.0 0 = 0 joule/putaran 214𝑥0,80𝑥27,62 2 214𝑥0,80𝑥68,57 4 2,13𝑥0,80𝑥90,88 5 = 2364,27 joule/putaran = 2934,79 joule/putaran = 3097,19 joule/putaran 2,13𝑥0,82𝑥133,21 7 = 3323,77 joule/putaran 3. Perhitungan KWH meter tabel tugas 3 𝑉.𝐼.𝑇 X1 = 𝑃𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 = 𝑉.𝐼.𝑇 X2 = 𝑃𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 = 𝑉.𝐼.𝑇 X3 = 𝑃𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 = 𝑉.𝐼.𝑇 X4 = 𝑃𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 = 𝑉.𝐼.𝑇 X5 = 𝑃𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 = 0.0.0 0 = 0 joule/putaran 214𝑥0,86𝑥33,08 2 213𝑥0,91𝑥72,50 4 2,14𝑥0,89𝑥91,37 5 = 3044,02 joule/putaran = 3513,16 joule/putaran = 3480,46 joule/putaran 2,15𝑥0,94𝑥128,29 7 = 3703,91 joule/putaran Sekring Lampu Beban Pemanas Saklar KWH meter Terminal Stop contact Gambar. Alat Peraga Praktikum Perhitungan Energi Listrik 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Fungsinya: Sekring fungsinya untuk mengatur dan memutuskan arus listrik. KWH meter fungsinya untuk mengetahui banyaknya daya listrik yang digunakan. Terminal fungsinya untuk menyambungkan arus listrik dengan bantuan multimeter. Lampu beban yakni beban yang digunakaan untuk mengetahui daya yang digunakan. Pemanas biasanya menggunakn pemanas yang lain misalnya kompor elektrik namun disini cuma menggunakan lilitan kawat. Pemanas disini juga termasuk beban. Saklar fungsinya untuk mematikan dan menghidupkan arus listrik ke beban. Stop Contact fungsinya untuk media arus listrik ketika akan menambah beban yang lain (gerinda).