Katarak “Epidemiologi Penyakit Tidak Menular” KELOMPOK 3 Dosen Pengampu: Dr. Masrizal dt. Mangguang, SKM. M. Biomed Anggota Kelompok: Ageng Prabowo 2011216002 Elsa Nur Ikhsani 1911212034 Emlly Tria Ananda 1911212031 Naufal Jaga Saktiokta 2011216008 Pembahasan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Definisi Katarak Penyebab Katarak Epidemiologi Katarak Stadium Katarak Gejala Katarak Jenis-Jenis Katarak 7. 8. 9. 10. 11. Etiologi Katarak Patofisiologi Katarak Manifestasi Klinik Komplikasi Katarak Pencegahan Penyakit Katarak Definisi Katarak Katarak adalah kekeruhan lensa yang mengarah kepada penurunan ketajaman visual dan atau cacat fungsional yang dirasakan oleh pasien. Katarak dalam bahasa Indonesia disebut bular, dimana penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak dapat terjadi akibat hidrasi, denaturasi protein atau keduanya. Katarak terjadi apabila protein pada lensa yang secara normal transparan terurai dan mengalami koagulasi pada lensa. Penyebab Katarak Perubahan degeneratif yang berhubungan dengan penuaan. Pajanan terhadap sinar matahari selama hidup dan predisposisi herediter berperan dalam perkembangan katarak senilis. Katarak juga dapat terjadi pada usia berapa saja setelah trauma lensa, infeksi mata, atau pajanan terhadap radiasi atau obat tertentu. Janin yang terpajan virus rubella dapat mengalami katarak. Individu yang mengalami diabetes mellitus jangka panjang sering mengalami katarak, yang kemungkinan besar disebabkan oleh gangguan aliran darah ke mata dan perubahan penangangan dan metabolisme glukosa. Epidemiologi Katarak Berdasarkan data WHO (World Health Organization), secara global katarak merupakan penyebab kebutaan sebanyak 33%. Di negara Asia, menyatakan bahwa katarak dan kelainan refraksi yang tidak terkoreksi merupakan penyebab kebutaan terbanyak. Berdasarkan hasil survei kebutaan Rapid Assesment of Avoidable Blindness (RAAB) di Indonesia tahun 20142016, sebanyak 15 provinsi menunjukkan penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan adalah kelainan refraksi 10-15% dan katarak 70-80%. Kebutaan yang disebabkan katarak, dialami oleh usia lebih dari 50 tahun dan berdasarkan analisis dari Global Burden of Disease, Injuries, and Risk Factors 2010 menyatakan bahwa katarak merupakan masalah serius mengenai kebutaan. Katarak insipien Katarak subkapsular psoterior Stadium Katarak Katarak intumesen Katarak imatur Gejala Katarak Katarak Gejala 1. 2. 3. 4. 5. Penglihatan tidak jelas atau kabur Daya penglihatan kurang Lensa mata berubah menjadi buram Adanya selaput tipis pada mata Mata lebih sensitif terhadap cahaya sehingga merasa sangat silau bila berada di bawah cahaya yang terang 6. Mata tidak terasa sakit dan tidak berwarna merah 7. Sering berganti kacamata atau lensa konta karena keduanya sudah tidak bias menanggulangi kelainan mata. Jenis-Jenis Katarak Katarak Jenis-Jenis Katarak anak- anak Katarak terkait usia (katarak senilis) Katarak toksik Katarak komplikata Katarak traumatik Katarak akibat penyakit sistemik Katarak ikutan Etiologi Katarak Penyebab utama katarak adalah proses penuaan. Anak bisa mengalami katarak yang biasanya diturunkan, peradangan di dalam kehamilan. Pada anak dan remaja nukleus bersifat lembek sedang pada orang tua nukleus ini menjadi keras. Katarak dapat mulai dari nukleus, korteks, dan subkapsularis lensa. Dengan menjadi tuanya seseorang maka lensa mata akan kekurangan air dan menjadi lebih padat. Lensa akan menjadi keras pada bagian tengahnya, sehingga kemampuannya memfokuskan benda dekat berkurang. Hal ini mulai terlihat pada usia 45 tahun dimana mulai timbul kesukaran melihat dekat (presbiopia). Pada usia 60 tahun hampir 60% mulai mengalami katarak atau lensa keruh. Lanjutan… Berbagai faktor dapat mengakibatkan tumbuhnya katarak lebih cepat. Faktor lain dapat mempengaruhi kecepatan berkembangnya kekeruhan lensa seperti: Diabetes melitus Obat tertentu Sinar ultra violet B dari cahaya matahari Efek racun dari merokok dan alkohol Gizi kurang vitamin E Radang menahun di dalam bola mata Obat tertentu dapat mempercepat timbulnya katarak seperti betametason, klorokuin, klorpromazin, kortison, ergotamin, indometasin, medrison, neostigmin, pilokarpin dan beberapa obat lainnya. Patofisiologi Katarak Katarak Patofisiologi Lensa yang normal adalah struktur posterior iris yang jernih, transparan, berbentuk seperti kancing baju dan mempunyai kekuatan refraksi yang besar. Lensa mengandung tiga komponen anatomis. Pada zona sentral terdapat nukleus, di perifer ada korteks, dan yang mengelilingi keduanya adalah kapsul anterior dan posterior. Dengan bertambahnya usia, nukleus mengalami perubahan warna menjadi coklat kekuningan. Disekitar opasitas terdapat densitas seperti duri di anterior dan posterior nukleus. Opasitas pada kapsul posterior merupakan bentuk katarak yang paling bermakna, nampak seperti kristal salju pada jendela. Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi. Perubahan pada serabut halus multipel (zunula) yang memanjang dari badan silier ke sekitar daerah diluar lensa, misalnya dapat menyebabkan penglihatan mengalamui distorsi. Perubahan kimia dalam protein lensa dapat menyebabkan koagulasi, sehingga mengabutkan pandangan dengan menghambat jalannya cahaya ke retina. Manifestasi Manifestasi Klinik Klinik Pasien melaporkan penurunan ketajaman fungsi penglihatan, silau, dan gangguan fungsional sampai derajat tertentu yang diakibatkan karena kehilangan penglihatan tadi, temuan objektif biasanya meliputi pengembunan seperti mutiara keabuan pada pupil sehingga retina tak akan tampak dengan oftalmoskop. Ketika lensa sudah menjadi opak, cahaya akan dipendarkan dan bukannya ditransmisikan dengan tajam menjadi bayangan terfokus pada retina. Hasilnya adalah pandangan kabur atau redup, menyilaukan yang menjengkelkan dengan distorsi bayangan dan susah melihat di malam hari. Pupil yang normalnya hitam, akan tampak kekuningan, abu-abu atau putih. Katarak biasanya terjadi bertahap selama bertahun-tahun, dan ketika katarak sudah sangat memburuk, lensa koreksi yang lebih kuat pun tak akan mampu memperbaiki penglihatan. Orang dengan katarak secara khas selalu mengembangkan strategi untuk menghindari silau yang menjengkel yang disebabkan oleh cahaya yang salah arah. Komplikasi Katarak Hilangnya vitreous Jika kapsul posterior mengalami kerusakan selama operasi maka gel vitreous dapat masuk ke dalam bilik anterior, yang merupakan resiko terjadinya glaucoma atau traksi pada retina. Prolaps iris Iris dapat mengalami protrusi melalui insisi bedah pada periode pasca operasi dini. Terlihat sebagai daerah berwarna gelap pada lokasi insisi. Pupil mengalami distorsi. Endoftalmitis Komplikasi infeksi ekstraksi katarak yang serius, namun jarang terjadi. Pencegahan Penyakit Katarak Penyakit katarak, dapat diantisipasi dengan melakukan tiga tahapan pemeriksaan mata bertujuan untuk mendiagnosa penyebab dan gejala penyakit katarak sejak dini. Pemeriksaan Lampu Celah Pemeriksaan jenis ini, menggunakan alat pembesar (Magnification) dan bantuan cahaya (Slit lamp) Periksa Mata (Tes Ketajaman Penglihatan) Pemeriksaan Retina Mata