TUGAS 1. Ringkasan Materi Pembelajaran ke-1. Nama : ROSNAWATI SIREGAR NIM : 55120120025 Overview of Working Capital Management : Dibawah ini beberapa pandangan ahli ekonomi perusahaan dalam area utama Mengelola Keuangan Perusahaan bagi para manager sebagai berikut : a. Working Capital Concepts 1) Ada beberapa konsep mengenai pengertian dari Modal Kerja, antara lain: • Konsep Gross Working Capital Menurut konsep Gross Working Capital, yang dimaksud dengan modal kerja adalah dana yang tertanam dalam elemen elemen aset lancar. Dengan demikian modal kerja adalah keseluruhan dari aset lancar. • Konsep Net Working Capital Menurut konsep Net Working Capital, yang dimaksud modal kerja adalah kelebihan aset lancar atas utang lancar (Aset lancar – Utang lancar). Di perusahaan tipikal manufaktur, aset lancar melebihi setengah dari total aset. Level yang berlebihan dapat menghasilkan Pengembalian Investasi (ROI) yang di bawah standar. 4) Utang lancar adalah sumber utama pembiayaan eksternal untuk perusahaan kecil. 5) Manajemen modal kerja membutuhkan pengawasan manajerial yang terus menerus dari hari ke hari. 6) Manajemen modal kerja mempengaruhi risiko, return, dan harga saham perusahaan. 2) 3) b. Working capital issues 1) Jumlah Optimal (Level) dari Aset Lancar : • Jumlah aset lancar yang lebih besar menghasilkan lebih banyak likuiditas, dengan semua faktor lainnya tetap/konstan • Jika jumlah aset lancar menurun, maka total aset akan menurun dan nilai ROI akan naik. Rumus Return on Investment (ROI) = Net Profit / Total aset • Resiko meningkat seiring dengan berkurangnya aset lancar. Penurunan kas mengurangi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya. Lebih banyak resiko! Profitability berbanding terbalik dengan likuiditas dan profitability sejalan dengan resiko. 2) Klasifikasi Modal Kerja : • Komponen : kas, surat berharga, piutang dan persediaan • Berdasarkan waktu : permanen dan temporer • Pada modal kerja permanen, jumlah aset lancar yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan minimum jangka panjang perusahaan • Pada modal kerja temporer, Jumlah aset lancar bervariasi untuk memenuhi kebutuhan musiman. c. Financing Current Assets: Short-Term and Long-Term Mix 1) Pembiayaan Spontan : Kredit perdagangan serta hutang dan akrual lainnya, yang muncul secara spontan dalam operasi sehari-hari perusahaan 2) Berdasarkan kebijakan mengenai pembayaran untuk pembelian, tenaga kerja, pajak, dan biaya lainnya. 3) Perhatian lebih ditujukan kepada pengelolaan pembiayaan aset non-spontan. 4) Pendekatan Hedging (atau Maturity Matching) • Metode pembiayaan dimana setiap aset akan dikompensasikan dengan instrumen pembiayaan dengan perkiraan jatuh tempo yang sama. • Kebutuhan Pembiayaan dan Pendekatan Hedging : i. Aset tetap dan bagian non-musiman dari aset lancar dibiayai dengan hutang dan ekuitas jangka panjang (profitabilitas aset jangka panjang untuk menutupi biaya pendanaan jangka panjang perusahaan). ii. Kebutuhan musiman dibiayai dengan pinjaman jangka pendek (dalam operasi normal arus kas yang cukup diharapkan untuk menutupi biaya pembiayaan jangka pendek). • Sifat Pinjaman Jangka Pendek yang Mencairkan Sendiri i. Pesanan musiman membutuhkan pembelian inventaris di atas level saat ini. ii. Peningkatan persediaan digunakan untuk memenuhi permintaan produk yang meningkat. iii. Penjualan menjadi piutang. iv. Piutang dicairkan dan menjadi uang tunai. v. Dana tunai yang dihasilkan dapat digunakan untuk melunasi pinjaman jangka pendek musiman dan menutupi biaya pembiayaan jangka panjang terkait. 5) Resiko vs Biaya pertukaran (Pendekatan konservatif) • Manfaat Pembiayaan Jangka Panjang i. Mengurangi kekhawatiran dalam membiayai kembali kewajiban jangka pendek ii. Kurangnya ketidakpastian tentang biaya bunga di masa depan • Risiko Pembiayaan Jangka Pendek i. Meminjam lebih dari yang diperlukan ii. Meminjam dengan biaya keseluruhan yang lebih tinggi (biasanya) • Hasil : Manajer menerima keuntungan yang lebih kecil dari yang diharapkan sebagai imbalan untuk mengambil lebih sedikit risiko. • Perusahaan dapat mengurangi risiko yang terkait dengan pinjaman jangka pendek dengan menggunakan proporsi yang lebih besar dari pembiayaan jangka panjang. 6) Resiko vs Biaya pertukaran (Pendekatan agresif) • Perusahaan meningkatkan risiko yang terkait dengan pinjaman jangka pendek dengan menggunakan proporsi yang lebih besar dari pembiayaan jangka pendek. • Manfaat Pembiayaan Jangka Pendek i. Pembiayaan kebutuhan jangka panjang dengan biaya bunga yang lebih rendah dibandingkan hutang jangka pendek ii. Meminjam hanya yang diperlukan • Risiko Pembiayaan Jangka Pendek i. Membiayai kembali kewajiban jangka pendek di masa depan ii. Biaya bunga masa depan yang tidak pasti • Hasil : Manajer menerima keuntungan yang diharapkan lebih besar sebagai imbalan untuk mengambil risiko yang lebih besar. 7) Summary Short vs Long Term financing d. Combining Liability Structure and Current Asset Decisions. 1) Tingkat aset lancar dan metode pembiayaan aset tersebut saling bergantung. 2) Kebijakan konservatif dari aset lancar tingkat "tinggi" memungkinkan metode yang lebih agresif untuk mendanai aset lancar. 3) Metode pembiayaan yang konservatif (semua-ekuitas) memungkinkan kebijakan agresif dari aset lancar tingkat "rendah".