Uploaded by Abel

Contoh Penyelesaian tugas pemecahan masalah

advertisement
Contoh Penyelesaian tugas pemecahan masalah
1) Pemecahan masalah : Berat badan Ideal
Permasalahan :
Wanita sangat mengharapkan berat badan tetap ideal sampai usia lanjut. Namun berbagai faktor
terutama kehamilan, pola makan, mengakibatkan berat badan naik drastis sehingga kesulitan dalam
menurunkan kembali. Berapa batas minumum energi yang dikonsumsi wanita usia 25 tahun dengan
BB 55,3 kg. Bagaimana kegiatan yang perlu diterapkan untuk mempertahankan BB ideal ?. Apa akibat
dari kelebihan energi pada kesehatan ?
Pemecahan Masalah :
Identifikasi masalah :
1) Sebagian wanita kesulitan mempertahankan BB ideal
2) Berapa AMB wanita usia 25 tahun dengan BB 55,3 kg
3) Kegiatan untuk mempertahankan BB ideal
4) Akibat kelebihan energi pada kesehatan
Rumusan Masalah:
Bagimana cara wanita mempertahankan BB ideal dengan usia 25 tahun dengan BB 55,3 kg ?
Rencana Solusi:
1) AMB wanita wanita usia 25 tahun dengan BB 55,3 kg dengan rumus 14,7 B + 496. Berarti
AMBnya (14,7 x 55,3) + 496 = 813 + 496 = 1.309 kkal. Energi minimal yang harus dikonsumsi
setiap hari sebesar 1.309 kkal. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan ditambah untuk aktivitas
dan energi efek termal makanan.
2) Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjaga berat badan yang sehat antara lain :
a) Menghargai diri sendiri dan orang lain untuk sifat-sifat selain berat badan; fokus pada seluruh
tubuh, termasuk kecerdasan, sosial, dan prestasi profesional dan skolastik.
b) Ikuti Pola Makan Gizi Seimbang. Jangan pernah membatasi asupan makanan di bawah tingkat
minimum yang memenuhi kebutuhan gizi.
c) Sadarilah bahwa berprasangka buruk pada orang dengan berat sama berbahaya berprasangka
buruk berdasarkan ras, agama, atau jenis kelamin.
d) Aktif secara fisik bukan karena ingin menjadi kurus tetapi karena itu akan meningkatkan
kesehatan.
e) Gunakan hanya deskripsi tubuh Anda yang positif dan tidak menghakimi; jangan pernah
menggunakan deskripsi negatif yang merendahkan.
3) Akibat kelebihan energi pada kesehatan adalah kelebihan berat badan, dan berlanjut dengan
obesitas/kegemukan. Kegemukan dapat menyebabkan gangguan dalam fungsi tubuh, merupakan
risiko untuk menderita penyakit kronis, seperti diabetes militus, hipertensi, penyakit jantung
koroner, kanker, dan dapat memperpendek harapan hidup.
Pelaksanaan : Konsumsi setiap hari minimal mengandung 1.309 kkal, yang mengandung unsur gizi
lainnya seperti protein, lemak, vitamin dan mineral, sesuai dengan pola makan seimbang. Hal yang
perlu diperhatikan diantaranya menghargai diri sendiri, berfikir positif dan beraktivitas fisik dengan
olah raga minimal 5 kali/minggu atau 150–250 menit / minggu.
Evaluasi : dilakukan saat presentasi
2. Pemecahan masalah : Nasi
Permasalahan :
Makanan pokok masyarakat Indonesia adalah nasi. Seseorang dikatakan belum makan, apabila
dia belum makan nasi. Apa alternatif sumber karbohidrat yang paling baik sebagai makanan pokok,
ditinjau dari jenis pangan, jenis karbohidrat dan indeks glikemik ?
Pemecahan Masalah :
Identifikasi masalah :
1) Makanan pokok nasi, jika belum makan nasi dikatakan belum makan
2) Jenis pangan sumber karbohidrat paling baik
3) Jenis karbohidrat yang paling baik untuk kesehatan
4) Jenis pangan sumber karbohidrat dengan indeks glikemik rendah (IG)
Rumusan Masalah:
Apa jenis pangan sumber karbohidrat yang dapat digunakan sebagai makanan pokok dengan indeks
glikemik rendah?
Rencana:
1) Pangan sumber karbohidrat yang baik : padi-padian utuh, biji-bijian, dan umbi- umbian.
2) Jenis karbohidrat polisakarida (karbohidrat komplek) : polisakarida, pati, dan serat
3) Daftar indeks glikemiks pangan sumber karbohidrat, yang disajikan pada Tabel 2-1
Tabel 2-1. Indeks Glikemik Berbagai Karbohidrat
No.
Bahan makanan
1.
Indeks
Glikemik
> 100 %
2.
3.
100 %
80 – 100 %
Roti putih
Biskuit rye, bubuk kentang instan, beras putih, roti gandum, , kripik
jagung, havermout, jagung, pisang, kismis, aprikot, pepaya, manga,
wortel
4.
50 – 80 %
Spagheti whole-wheat, beras merah, jeruk, kacang polong, kacang
bogor, kacang merah kaleng, laktosa, sukrosa
5.
30 – 50 %
Beras brondong (seperti pada sereal dan snaks), corn flakes, tofu,
ice cream, nasi instan, kentang instan, roti perancis, maltosa,
glukosa
Barley /biji jali, aotmeal slow cooking, apel, pir, anggur, peach,
kacang merah segar, sup tomat, cherry, plum, fruktosa, kedelai,
kacang tanah
Sumber : Yen (2009) dan Fathonah (2016)
Pelaksanaan :
Berdasarkan Tabel 2-1, pemilihan bahan pangan dimulai dari bawah terbaik, semakin ke atas
semakin tidak baik. Dengan alasan pangan dengan IG rendah
1) kenaikan gula darah dapat terkontrol,
2) biasanya berupa karbohidrat kompleks
3) mengandung serat tinggi sehingga mengenyangkan
Evaluasi : dilakukan saat presentasi
Download