PENDAHULUAN 01 ASPEK POSITIF PERKEBUNAN KELAPA SAWIT • Memberikan kontribusi terhadap peluang/lapangan kerja. • Menciptakan pemerataan pembangunan, mengurangi angka kemiskinan di pedesaan • Memberikan kepastian terhadap akses pengelolaan sumberdaya alam terutama lahan. SELAMA 20 TAHUN TERAHIR, KELAPA SAWIT MENJADI KOMODITAS ANDALAN EKSPOR DAN KOMODITAS UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN DAN HARKAT PETANI PERKEBUNAN SERTA PARA TRANSMIGRAN 02 PERANAN STRATEGIS PEMBANGUNAN PERKEBUNAN KELAPA Peranan ekonomi : Dapat menumbuhkan pusat pertumbuhan Baru pedesaan ,menarik pertumbuhan sektor lain di kawasan pedesaan, Pertumbuhan Produksi CPO Memacu Pertumbuhan Ekonomi Sentra Sawit Penyumbang devisa negara dari ekspor Menghasilkan bahan pangan (OLEOFOOD) Menghasilkan bahan baku industri (OLEOKIMIA) MORFOLOGI KELAPA SAWIT AKAR akar kelapa sawit terdiri atas serabut primer yang tumbuh vertikal ke dalam tanah dan horisontal ke samping. Serabut primer ini akan bercabang menjadi akar sekunder ke atas dan ke bawah. Kedalaman perakaran tanaman kelapa sawit bisa mencapai 8 m dan 16 m secara horizontal. DAUN Daun kelapa sawit membentuk susunan majemuk. Susunan ini menyerupai susunan daun pada tanaman kelapa. Panjang pelepah daun sekitar 6,5-9 cm (tergantung varietas). Jumlah anak daun pada setiap pelepah berkisar antara 250-400 helai. BATANG Batang kelapa sawit umumnya tidak bercabang. Pada pertumbuhan awal setelah fase muda (seedling) terjadi pembentukan batang yang melebar tanpa terjadi pemanjangan internoda (ruas). Titik tumbuhnya terletak di puncak batang, terbenan di dalam tajuk daun, berbentuk seperti kubis, dan enak dimakan. Semakin rendah pertambahan tijggi batang, semakin panjang umur ekonomis tanaman. Batang diselimuti oleh pangklal pelepah daun tua sampai kira-kira berumur 11-15 tahun. BUAH Buah kelapa sawit tersusun dari kulit buah yang licin dan keras (epicrap), daging buah (mesocarp) dari susunan serabut (fibre) dan mengandung minyak, kulit biji (endocarp) atau cangkang atau tempurung yang berwarna hitam dan keras, daging biji (edosperm) yang berwarna putih dan mengandung minyak, serta lembaga (embryo). Syarat Tumbuh Kelapa Sawit CURAH HUJAN SIFAT KIMIA Kelapa sawit menghendaki curah hujan 2.000-2.500 mm/tahun dan tersebar merata sepanjang tahun dengan periode bulan kering tidak lebih dari 2 bulan. Tanah yang subur dengan kandungan hara yang cukup tinggi, dan seimbang akan sangat penting untuk pertumbuhan dan produksi sawit.. C/N-ratio tanah yang baik untuk sawit adalah sekitar 10, dengan C 1%, dan N 0,1%. Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh pada tanah dengan pH 4,06,0 dengan Ph optimun antara 5,0-5,5. SIFAT FISIK TANAH yang diperlukan tanaman kelapa sawit yang baik pada lereng derajat >12, kedalaman tanah (cm) >75, ketinggian air tanah >75, Bertekstur lempung, strukturnya kuat dan konsistensi gembur.. TOPOGRAFI Tanaman kelapa sawit sebaiknya ditanam pada lahan dengan kemiringan 0-12º atau 21%. Walaupun lahan yang kemiringan lerengnya 13-25º masih bisa ditanami kelapa sawit, tetapi pertumbuhannya kurang baik. Sedangkan lahan dengan kemiringan lebih dari 25º sebaiknya tidak dipilih sebagai lokasi penanaman kelapa sawit karena menyulitkan dalam pemungutan buah saat panen dan beresiko tinggi terhadap erosi.. DRAINASE Tanah yang sering mengalami genangan air umumnya tidak disukai tanaman kelapa sawit, karena akarnya membutuhkan banyak oksigen. Karena itu, drainase tanah yang akan dijadikan lokasi perkebunan kelapa sawit harus baik dan lancar, sehingga tidak mengalami genangan pada waktu musim hujan. SUHU DAN KELEMBAPAN Suhu optimum untuk pertumbuhan kelapa sawit adalah 29-30⁰C, ntensitas penyinaran matahari yang dikehendaki sekitar 5-7 jam/hari, dan kelembaban optimum 80-90%. BAHAN TANAM Tanaman K. Sawit masih dominan diperbanyak secara generatif sehingga penggunann benih harus jelas induknya (parent) yang dipersiapkan secara terkontrol Kreteria bibit yang baik adalah 1. Berkualitas; Germination seed (GS) atau kecambah bibit bersertifikat dariMarihat, BPP Medan ata dari SocfindoIndonesia 2. Varietas hibrida dari hasil persilangan Dura (D) X Pesifera (P) atau Tenera (T) 3. Tenera merupakan hasil persilangan antara D dan P yang menjadi bahan perbanyakan utama dalam pengembangan sawitsaatini diseluruh Indonesia, bahkan dalampengembangan sawit keseluruh dunia 4. Saat ini terdapat16 klon kelapa sawit hasil perbanyalan kultur jaringan tetapimasih dalam tahap pengujian Varietas kelapa sawit dibedakan Warna kulitnya 1.berdasarkan Nigrescens : Buah terdiri dari : muda berwarna violet sampai hitam dan menjadi merah kuning sesudah matang 2. Virences : Buah muda berwarna hijau dan menjadi merah kuning sesudah matang 3. Albescens : Buah muda berwarna kuning pucat dan menjadi kekuningkuningan dan ujung warna ungu kehitamhitaman sesudah matang Berdasarkan Ketebalan Kulit dan daging buah Dura Pisifera Tenera Macro carya Diwakkawakka SELEKSI BIBIT Setelah memenuhi syarat tumbuh kelapa sawit, maka langkah selanjutnya yaitu dengan menggunakan bibit sawit unggul. • Seleksi bibit dilakukan untuk mendapatkan bibit yang baik & untuk mengurangi biaya pemeliharan di pembibitan utama. Seleksi dilakukan pada umur 4, 8 dan sebelum pemindahan bibit ke pertanaman Benih kelapa sawit untuk calon bibit harus dihasilkan dan dikecambahkan oleh lembaga resmi yang ditunjuk oleh pemerintah PEMBIBITAN Pembibitan K. Sawit terdiri dari udua tahap: 2. Pembibitan Main Nurseri (Pembibitan Utama) 1. Pre Nurseri (Pembibitan Pendahuluan) • • • • • • Pre Nurseri berupa bedengan pesemaian berukuran 8 m x 12 m yang diberi naungan. Dalam 1 satuan naungan terdapat 4 – 6 bedengan/petakan. Setiap bedengan/petakan memuat 1000 bibit kecambah. Kecambah ditanam dalam kantong plastic hitam berukuran plat 14 cm x 22 cm dengan tebal 0,1 mm yang dilengkapi lobang drainase dengan diameter 0,5 cm sebanyak 12 libang. Media tanam adalah tanah top soil yang telah disaring dengan saringan 1 cm. Sehari sebelum penanaman, dilakukan penyiraman sampai jenuh air Syarat Lokasi: Datar dan dan dekat dengan sumber air, ada naungan berupa atap atau pohon hidup, dekat dengan sumber media (isi polibag), dekat jalanan untuk memudahkan pengawasan, serta berpagar. Pemeliraaan Pre Nurseri berupa meliputi: Penuraman, 1. 2. 3. PENENTUAN LOKASI DAN LUAS Lapangan harus terbuka dan sedapat mungkin rata, dekat dengan sumber air, dan dekat dengan jalanan besar. Laus: setiap satu ha pembibitan main nursery bisa menyediakan bibit untuk 60-70 ha di lapangan. PEMBUATAN PETAK (BEDENGAN): PENYIAPAN POLIBAG BESAR Dengan menggunakan tali hingga membentuk segi tiga sama sisi yang panjangnya 90 cm. Dibuat memanjang ke arah timur Polibag yang digunakan berwarna hitam (100% carbon black) dengan panjang 42 cm, lebar 33 cm (diameter 23 cm) dan tebal 0,15 cm. Dilubangi dengan diameter 5 mm dan jarak antar lubang 7,5x7,5 cm. Bibit dipindahkan dari prenursery setelah berdaun 2-3 helai dan berumur 3- 4 bulan. Penanaman dilakukan dengan cara membuat lubang pada polibag besar seukuran dengan polibag kecil, kemudian bibit dimasukkan setelah plastiknya dilepaskan. Dan dilakukan pemeliharaan dengan baik. PENYIANGAN Penyiangan yaitu membersihkan gulma yang tumbuh disekitar tanaman kelapa sawit. Gulma merupakan tanaman pengganggu yang dapat mengambil nutrisi dan makanan pokok tanaman sawit, sehingga tanaman sawit akan tumbuh tidak maksimal.Maka sebaiknya kendalikan gulma secara baik. Membersihkan piringan dari gulma . Diameter piringan tergantung umur tanaman, diamenter piringan berukuran 1 m dibuat pada tanaman berumur 1-2 tahun, diameter 1,5 m pada umur 2-3 tahun, dan diameter 2 m pada umur 3-4 tahun. Penyiangan pringan dapat pula dilakukan dengan menyemprot piringan dengan herbisida menggunakan herbisida amyphosate dosis 250-375 cc/ha (konsentrasi 1- 1,5%), dan Amiron 12,5 cc/ha (konsentrasi 0,05%). Tanaman LCC ( legume cover crop) buah berpolong/ kacangan lebih dikenal sebagai tanaman penutup tanah tanaman ini komponen penting dalam perkebunan kelapa sawit, tanaman ini mampu memperbaiki sifat fisik tanah, fisika dan dan kimia tanah.kesuburan tanah, mencegah erosi dan menstabilkan kelembapan tanah dan lainya Jenis tanaman penutup tanah yang ada di perkebunan kelapa sawit: 1. pueraria javanica (PJ) 2. Mucuna Bracteata (MB) 3. Centrosema Pubescens (CP) 4. Calopogonium Caeraleum ( CC) PERANAN LCC Menahan & ataumengurangi daya disperse butir hujan yang jatuh mengurangi aliran air permukaan (run of) & erosi dan meningkatkan infiltrasi air ke dalamtanah, Menambah bahan organik & Carbon Organik tanahmelalui batang, ranting dan daunmatiyang jatuh. Mencegah ataumengurangi pertumbuhan alang-alang Pemupukan Pemupukan kelapa sawit merupakan kegiatan perawatan budidaya kelapa sawit yang bertujuan untuk memberikan makanan pada tanaman sawit. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang harus dilakukan dengan cara yang baik agar budidaya kelapa sawit dapat maksimal. Pemupukan kelapa sawit juga dilakukan sesuai umur. Cara Pemupukan • Penyebaran secara merata pada lingkaran luar dan dalam batang • Penempatan pupuk pada jalur lingkaran • Penempatan pupuk pada larikan (lubang memanjang) mengelilingi pokok dan pupuk di benamkan dalam larikan yang di timbun lagi dengan tanah • Pemuppukan melalui daun ➢ Pemupukan melalui keetiak pelepah ( pupuk Borate, pada daun ke-9 sampai le-17) • Pemupukan melalui infus akar (unsur mikro) Dosis pupuk yang digunakan, disesuaikan dengan kondisi kesuburan tanah dan umur tanaman. Selama masa tanaman belum menghasilkan (TBM), tanaman kelapa sawit sebaiknya dipupuk tiga kali dalam setahun dengan menggunakan pupuk N,P,K,Mg dan Bora Rekomendasi Dosis pemupukan dengan pupuk kimia yang umum di gunakan: Pemberian pupuk pada tanaman yang masih berumur 1 bulan dilakukan dengan cara menyebarkan secara merata dari pangkal pohon sampai jarak 30 cm dari pangkal pohon. Selanjutnya disusul pemberian pupuk ZA, Rock Phosphate (TP), MOP, dan kieserit dengan cara menyebar merata, dari pangkal pohon sampai jarak tajuk terlebar PANEN KELAPA SAWIT • • • • • • • Organisasi panen Kriteria matang panen Kerapatan panen Rotasi panen Kapasitas panen Premi panen Pengawasan panen Beberapa hal yang mendapatkan perhatian: perlu 1. Terdapatnya tandan matang yang tidak di panen 2. Terpotongnya tandan mentah 3. Pemungutan brondolan 4. Terdapatnya TBS panenan dengan tangkai Panjang 5. Tandan busuk atau tandan kosong agar tidak di kirim ke pabrik 6. Panenan sedikit mungkin terkontaminasi tanah 7. Pemotongan dan pengaturan daun 8. Koordinasi yang baik dengan petugas transport TBS Dilakukan dengan cara memotong tandan buah masak, memungut brondolan sertan mengangkut buah dan brondolan ke tempat pengumpulan hasil (TPH). Kemudian Buah dan brondolan yang terkumpul di TPH selanjutnya diangkut ke pabrik untuk diolah Persiapan panen Pengawasan Panen Cara panen ➢ Dua system panen yang di pakai: sistem giring penuh dan sistem hancap tetap. a.Pengertian: 1) Gawangan ruang yang berada di antara dua baris tanaman 2) Hancap: luasan areal yang dipanen oleh seseorang pemanen dalam sekali panen 3) Pada system hancap tetap, pemanen diberi hancap dengan luasan tertentu dan tidak berpindah-pindah untuk panen berikutnya