E-BUSINESS E-COMMERCE Sistem Informasi Manajemen James A O’Brien Istilah e-business pertama kali dicetuskan oleh Lou Gerstner, CEO perusahaan IBM Gerstner mengemukakan maksud e-business yaitu penggunaan internet, serta jaringan dan teknologi informasi lainnya untuk mendukung perdagangan komersial, kerjasama dan komunikasi perusahaan, dan situs yang mendukung proses bisnis, baik dalam jaringan perusahaan maupun dengan pelanggan dan mitra bisnis. E-business berbeda dengan e-commerse. E-business jauh lebih luas lingkupnya, lebih dari sekedar transaksi karena mengarah pada penggunaan yang signifikan atas jaringan dengan kombinasi teknologi serta bentuk lainnya dari komunikasi elektronik untuk memungkinkan dilakukannya jenis aktivitas bisnis apapun. (Shawney Mohan). Sistem Perusahaan Lintas Fungsional Pada era industri 4.0 ini, perusahaan semakin mengembangkan sistem lintas fungsi perusahaan terintegrasi, yang melintasi berbagai batas fungsi tradisional bisnis agar dapat merekayasa ulang dan meningkatkan proses bisnis yang penting di semua lintas fungsi perusahaan. Aplikasi lintas fungsi yang digunakan perusahaan melibatkan software: Enterprise Resource Planning (ERP) (fokus pada efisiensi proses internal produksi, distribusi, dan keuangan) Supply Chain Management (SCM) (fokus pada efisiensi dan efektivitas proses penyediaan, pencarian dan pengadaan produk dan layanan sehingga berhubungan dengan pemasok) Customer Relation Management (CRM) (fokus pada perolehan dan pemeliharaan pelanggan yang menguntungkan melalui proses pemasaran, penjualan dan pelayanan) Proses Bisnis Lintas Fungsi Survei respon Pelanggan Riset Pasar Pemasaran Uji Pasar Desain Komponen Uji Produk Peluncur -an Produk Riset dan Pengembangan/ bagian teknis Desain Proses Desain Perleng -kapan Produksi Software yang digunakan berfokus untuk mendukung kebutuhan pemrosesan informasi dan mendukung berbagai kelompok bisnis Mulai Produksi Arsitektur aplikasi perusahaan yang mengilustrasikan hubungan timbal balik dari aplikasi lintas fungsional perusahaan dengan sebuah kerangka kerja konseptual. Enterprise Application Integration (EAI) Aplikasi Integrasi Perusahaan EAI dapat mengintegrasikan berbagai aplikasi perusahaan yang memungkinkan mereka bertukar data menurut aturan yang dikeluarkan dari model bisnis yang dikembangkan oleh pengguna. Gedung depan (CS, konfigurasi produk, data pesanan) EAI Gedung belakang (pabrikasi. Penjadwalan, keuangan, distribusi) Sistem Pengolahan Transaksi Transaction Processing System (TPS) Siklus Pengolahan Transaksi Pendataan Pengolahan Transaksi Pembuatan dokumen dan laporan Pemeliharaan Basis Data Pengolahan pertanyaan Sistem Pengolahan Transaksi Transaction Processing System (TPS) Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi Sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data (misalnya pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif Alasan adanya sistem pemrosesan transaksi Pengumpulan Data: setiap organisasi yang ber-interaksi langsung dengan lingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yang mengumpulkan data transaksi yang bersumber dari lingkungan Manipulasi Data: data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulu sebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasi atau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi Beberapa tugas manipulasi data adalah sebagai berikut: Klassifikasi: data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya menurut jenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb. Sortir: data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam pencarian data, misalnya disortir menurut abjad nama, atau menurut nomer induk, dsb. Perhitungan: melakukan operasi aritmetika terhadap elemen data tertentu, misalnya menjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau menghitung jumlah hutang pelanggan, dsb. Pengikhtisaran: melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa data menjadi total, sub-total, rata - rata, dsb. Penyimpanan data: data transaksi harus disimpan dan dipelihara sehingga selalu siap memenuhi kebutuhan para pengguna Penyiapan dokumen: beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhi keperluan unit - unit kerja dalam organisasi TEKNIK PENGOLAHAN DATA Batch processing: data yang diperoleh dari sumber data biasanya dikumpulkan atau ditumpuk, lalu diproses pada waktu – waktu tertentu, misalnya data dikumpulkan antara jam 8:00 sampai dengan jam 12:00, kemudian diproses mulai jam 14:00 sampai dengan jam 17:00 Online processing: data yang diperoleh dari sumber data langsung diproses pada saat diterima, yang mungkin terjadi adalah antrian data untuk menunggu giliran, misalnya pemrosesan yang dilakukan pada saat melakukan transaksi online di depan teller bank Real-time processing: pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu sangat kritis, penundaan pengolahan dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal. Misalnya pengolahan data hasil pemantauan aktivitas gunung berapi Inline processing: biasa juga disebut sebagai hybrid-processing, yaitu kombinasi antara batch-processing dan online-processing. Misalnya pengolahan transaksi di supermarket, dimana transaksi penjualan melalui POS (point of sale) langsung dilakukan (online), tetapi pengolahan lebih lanjut tentang persediaan barang dilakukan setiap jam 10:00 malam Apa itu E-Commerce E-Commerce secara umum adalah transaksi jual beli secara elektronik melalui media internet E-commerce juga dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran atau penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik Faktor Pendukung E-Commerce Cakupan yang luas Proses transaksi yang cepat E-Commerce dapat mendorong kreatifitas dari pihak penjual secara cepat dan tepat dan pendistribusian informasi yang disampaikan berlangsung secara periodic E-Commerce dapat menciptakan efesiensi yang tinggi, murah serta informatif E-Commerce dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dengan pelayanan yang cepat, mudah, aman dan akurat Jenis e-commerce B2B (Business to Business) Transaksi baik secara elektronik maupun fisik antara bisnis yang satu dengan bisnis lainnya. Biasanya dengan bantuan EDI (Electronic Data Interchange. (produsen/ pabrik konveksi menjual barang kepada pedagang pakaian eceran) B2C (Buseiness to Customer) Transaksi yang dilakukan antara pelaku bisnis barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir. (website dan toko online tanpa perantara marketplace) C2C (Customer to Customer Transaksi barang atau jasa yang dilakukan dari konsumen kepada konsumen (marketplace sebagai perantara penjualan) C2B (Customer to Busniness) Individu menawarkan produk atau jasa terhadap perusahaan yang membutuhkan dan siap untuk membelinya. (youtuber, content writer mempromosikan produk bisnis tertentu) B2G (Business to Government)/ B2A (Business to Administrator) Jenis e-commerce yang menjual produk atau jasa kepada lembaga pemerintah. Transaksi jenis ini dilakukan dengan mengajukan tender. C2G (Customer to Government)/ C2A (Customer to Administrator) Proses transasksi elektronik yang dilakukan oleh individu kepada lembaga pemerintah. (pembayaran dan pelaporan pajak online, iuran BPJS) O2O (Online to Offline) Pihak produsen akan melakukan promosi, menemukan konsumen, menarik konsumen serta meningkatkan kesadaran mereka terhadap produk dan layanan melalui jaringan online. Yang kemudian diteruskan dengan melakukan pembelian di toko offline. (Gofood, Grabfood, jastip) Bentuk bisnis e-commerce ini yang ada di Indonesia Daftar Iklan Baris dalam blog, youtube, situs download film, dll Marketplace C2C, sepeti shopee, tokopedia, bukalapak, dll Dompet Digital (e-wallet), seperti Dana, Gopay, Ovo, ShopeePay, dll Internet dan Mobile Banking Toko Online B2C, seperti traveloka, aplikasi klik K24, dll Toko Online melalui sosial media, seperti berjualan melalui IG Toko offline bekerja sama dengan jasa pengiriman online, seperti Gofood Hal-Hal yang perlu dilakukan oleh Perusahaan ecommerce Pengendalian sistem keamanan yang tepat dan ketat, sehingga transaksi dapat berjalan lancar dan menghindari kecurangan baik dari penjual maupun pembeli. Profil perusahaan yang jelas dan jujur untuk menarik minat konsumen dan meningkatkan kepercayaan konsumen. Profil memastikan keaslian identitas dan keperluan pembayaran, manajemen data, CRM dan strategi pemasaran Manajemen Pencarian yang tepat agar website atau toko online sering muncul dalam laman pencarian online guna membantu konsumen mencari produk atau jasa yang spesifik sesuai dengan keinginan konsumen. Manajemen muatan/isi sebagai media untuk promosi dengan strategi yang tepat (missal: Anda menjual produk kecantikan, maka buatlah tulisan mengenai tips-tips kecantikan sebagai umpan agar tulisan Anda dibaca orang banyak sehingga produk Anda dikenal oleh pembaca) Manajemen katalog yang merupakan bagian dari manajemen muatan berisi produk yang dijual, spesifikasi, harga dan informasi mengenai produk yang dijual Lanjutan….. Proses pembayaran elektronik, melalui berbagai variasi layanan pembayaran, seperti M-Banking, kartu kredit, atau bekerjasama dengan perusahaan dompet digital (e-wallet) Manajemen workflow (alur kerja) menunjukkan susunan aturan bisnis yang sudah dikenal, peranan pemegang saham, kebutuhan otorasi, alternative rute, penggunaan basis data dan urutan tugas yang dibutuhkan dalam bisnis. Dalam hal ini termasuk mengatur otomatisasi pembelian dan manajemen dokumen. Notifikasi, untuk menotifikasi seluruh pemegang kepentingan yang terlibat dalam perdagangan elektronik secara otomatis dalam transaksitransaksi penting. Kolaborasi dalam perdagangan. Dalam e-commerce, perusahaan tidak dapat berdiri sendiri dan harus melakukan kerjasama dengan mitra bisnis dan kolaborasi antara perusahaan dengan suplier, pelanggan, perusahaan logistic dan pemegang saham Proses dalam e-commerce Katalog Produk Konfirmasi dan komunikasi dengan penjual melalui chat atau media lain Form pemesanan diproses oleh penjual, pembeli menerima bukti pembayaran Pengiriman produk, bekerja sama dengan perusahaan jasa logistik Konfirmasi pembayaran Pembeli menerima produk dan melakukan konfirmasi kesesuaian produk yang diterima Transaksi pembelian dengan memilih produk dari katalog dan proses transaksi online Pembayaran dilakukan secara online Feedback dari pembeli, layanan komplain dari penjual (jika ada) Faktor kesuksesan dalam e-commerce Pilihan dan Nilai Produk, perusahaan e-commerse dapat menonjolkan produk yang bervariasi dengan pilihan menarik, harga kompetitif, jaminan kepuasan dan layanan dukungan pelanggan setelah produk sampai ke tangan pembeli. Kinerja dan pelayanan, memberikan petunjuk yang jelas mengenai alur pembelian, tampilan yang mudah diakses dari pencarian katalog, pembelian, pembayaran hingga pengiriman barang. Tampilan yang menarik, yaitu tampilan website, katalog dan gambar produk, iklan produk dan fitur belanja Iklan dan insentif. Promosi melalui iklan online pada vlog, blog, dan media lain, pemberian diskon, promo menarik untuk produk-produk tertentu Lanjutan,,, Perhatian personal kepada konsumen, rekomendasi produk tertentu kepada konsumen yang telah tersimpan databasenya, iklan melalui email, layanan interaktif kepada konsumen Hubungan komunitas, membentuk virtual community untuk konsumen, pemasok, dan mitra dalam media sosial, seperti FB, IG, Kaskus, atau chat rooms. Keamanan dan keandalan, yaitu keamanan informasi yang disampaikan kepada konsumen (anti HOAX) untuk informasi produk, testimoni, dan keandalan dalam proses transaksi. Great Customer Communication, perusahaan memberikan kemudahan kepada konsumen untuk dapat menghubungi perusahaan melalui kontak yang jelas, status order online, dan pendukung komunikasi dalam berbagai variasi media elektronik.