PERANCANGAN RETAIL OFFICE KONSEP HEMAT ENERGI DI KOTA KUPANG KOLOKIUM ARSITEKTUR Oleh: YUCEN ENA NIM: 1606090134 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2021 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Kupang adalah sebuah kotamadya dan sekaligus ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kotamadya ini adalah kota yang terbesar di Pulau Timor yang terletak di pesisir Teluk Kupang, bagian barat laut pulau Timor. Sebagai kota terbesar di provinsi Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang dipenuhi oleh berbagai suku bangsa. Suku yang signifikan jumlahnya di "Kota Kupang" adalah suku Timor, Rote, Sabu, Tionghoa, Flores dan sebagian kecil pendatang dari Bugis dan Jawa. Luas wilayah Kota Kupang adalah 180,27 km² dengan jumlah penduduk sekitar 441.565 jiwa (2020).[2] Kota ini terbagi menjadi 6 kecamatan dan 51 kelurahan. Sektor-sektor dikembangkan dimulai dari pariwisata, pertanian, peternakan, dan ekonomi. Salah satu sektor yang berusaha dikembangkan yaitu sektor ekonomi. Pertumbuhan sektor perekonomian di bidang perdagangan, jasa dan bisnis di kawasan strategis saat ini semakin meningkat, dan tidak diimbangi dengan pertumbuhan fasilitas bagi para pelaku bisnis. Semakin tinggi permintaan terhadap lahan yang strategis dapat membuat nilai lahan juga semakin tinggi sehingga tidak jarang para pelaku bisnis menjadikan tempat tinggal sebagai kantor atau wadah untuk melakukan aktivitasnya.Perkembangan bisnis di kota kupang akan berdampak pada bertambahnya kebutuhan dan pemasaran ruang perkantoran, karena pelaku bisnis akan membutuhkan ruang baru untuk bisnis baru atau ruang yang lebih besar untuk perkembangan bisnisnya. Menurut Hunt, W.D. (dalam Marlina, 2008) kantor sewa adalah suatu bangunan yang mewadahi transaksi bisnis dan pelayanan secara professional. Ruang-ruang dalamnya terdiri dari ruang-ruang dengan fungsi yang sama, yaitu fungsi kantor dengan status pemakai sebagai penyewa atas ruang yang digunakannya. Secara luas, dalam konteks di atas kantor sewa merupakan suatu fasilitas perkantoran yang berkelompok. suatu bangunan sebagai respons terhadap pesatnya pertumbuhan ekonomi. Pertimbangan perusahaan dalam memilih kantor sewa dapat berupa banyak hal, dari kenyamanan, keamanan, fasilitas yang disediakan, serta pemilihan lokasi yang tepat, dimana pembangunan kantor sewa pada umumnya terletak pada jalur premier/jalur utama bagi zona komersil. Aspek estetika bangunan pada umumnya juga menjadi daya tarik suatu perusahaan dalam memilih kantor sewa, dimana nantinya aspek tersebut akan meningkatkan nilai jual kantor tersebut namun juga akan memberikan suatu image yang unik terhadap perusahaan yang menggunakan kantor sewa tersebut. Pada saat ini, pembangunan di kota besar menitikberatkan bangunan bertingkat tinggi. Jika melihat keadaan dari harga lahan pada area-area zona komersil di kota kupang, maka bangunan tinggi adalah solusi terbaik sebagai wadah bangunan kantor sewa. serta menciptakan sarana dan prasarana bagi penduduk di dalamnya Jika berbicara tentang bangunan tinggi, maka dapat dipastikan kebutuhan energi listrik yang digunakan akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bangunan biasa. Sebagai wadah kegiatan perkantoran, perusahaan-perusahan tersebut untuk menyewa suatu bagi kegiataan usahanya. Di samping hal tersebut juga di sebabkan ketidak idealnya wadah perkantoran yang ada karena: Keadaan fisik bangunan yang kurang mendukung untuk perkantoran karena merupakan suatu bagian yang bukan fungsinya. Hal ini dapat kita lihat pada beberapa rumah tinggal yang ada di kota ini yang beralih fungsi menjadi bangunan perkantoran. Lokasi kurang mendukung suasana perkantoran serta hubungnnya dengan klien/relasi maupun dengan intansi-intansi lainnya. Misalnya karena lokasi tidak terletak di daerah lingkungan perkantoran tetapi pada kawasan permukiman. Saat ini di kota kupang terdapat 1 bangunan tinggi yang berfungsi sebagai kantor sewa yakni gedung Graha Pena yang pada awalnya adalah kantor salah satu penerbit di kota kupang yang di alihkan fungsi sebagai kantor sewa karna melihat peluang bisnis, adapun beberapa ruko di kota kupang yang di alihkan fungsinya menjadi kantor sewa. Namun meningat bahwa pertumbuhan ekonomi selama beberapa tahun terakhir semakin pesat, Di Kota Kupang pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada tahun 2019 mencapai 6,29 persen. Selama kurun waktu lima tahun terakhir (2015-2019), laju pertumbuhan ekonomi Kota Kupang berfluktuatif. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Kupang pada tahun 2015 sebesar 6,63 persen mengalami peningkatan hingga tahun 2017 sebesar 6,83 persen. Kemudian kembali mengalami pelambatan pada tahun 2018 sebesar 6,78 persen dan tahun 2019 melambat menjadi sebesar 6,29 persen, lapangan usaha yang memiliki laju pertumbuhan tertinggi di tahun 2019 adalah industri pengolahan dengan laju pertumbuhan sebesar 11,21 persen. Selanjutnya diikuti oleh sektor administrasi pemerintahan sebesar 9,24 persen dan sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 8,16 persen. Jika dilihat lebih jauh, rata-rata pertumbuhan selama tahun 2015 – 2019, lapangan usaha yang memiliki ratarata pertumbuhan tertinggi adalah penyedia akomodasi makan dan minum yaitu sebesar 11,91 persen. Ratarata pertumbuhan ekonomi yang kedua diduduki oleh transportasi dan pergudangan sebesar 8,55 dan diikuti oleh pengadaan listrik dan gas sebesar 7,80 persen. Sumber https://kupangkota.bps.go.id/publication/download.html Besarnya pengunaan energi listrik yang dikonsumsi oleh gedung perkantoran digunakan pada sistem pencahayaan sebesar 10-25% dan penghawaan buatan sebesar 50-70% (soegijanto, 1998). Hal tersebut dapat menyebabkan polusi udara dan juga pemborosan energi dan biaya secara besar-besaran. untuk itu, melalui pendekatan konsep bangunan hemat energi, mampu mengurangi tingkat suhu bumi akibat pemanasan global serta dapat meminimalisir pemakaian energi listrik pada bangunan Retail Office, Dengan konsep bangunan hemat energi ini diharapkan menjadi solusi dalam mengurangi polusi udara dan efek rumah kaca serta dapat menciptakan bangunan yang berkelanjutan demi menjaga kestablian lingkungan dimasa depan. Menerapkan energi yang terbarukan dengan pemanfaatan energi alternatif yang berasal dari sumber daya alam terbarui dan juga efisiensi energi, mengoptimalkan pencahayaan dan penghawaan alami serta penggunaan material yang aman Agar pembangunan gedung perkantoran dapat menghemat energi dan juga menurunkan cukup banyak penggunaan energi listrik secara efektif serta dapat mengurangi pengaruh buruk yang ditimbulkan suatu bangunan Sehingga, terkait biaya operasional dan harga sewa dapat lebih rendah serta dapat menciptakan suasana perkantoran yang sehat dan nyaman. 1.2 MASALAH PERANCANGAN Dari latar belakang yang ditimbulkan, maka didapat beberapa masalah perancangan sebagai berikut 1. Bagaimana perancangan Retail Office yang mampu mewadahi seluruh kegiatan perkantoran yang nyaman dengan pertimbangan kebutuhan fasilitas penunjang kantor ? 2. Bagaimana perancangan Retail Office dengan pendekatan bangunan hemat energy yang mampu mengurangi penggunaan energy dalam bangunan serta meminimalisir pengaruh buruk terhadap lingkungan sekitar ? 1.3 TUJUAN Tujuan dan sasaran dari Perancangan Retail Office adalah sebagai berikut: 1. Menghasilkan perancangan bangunan kantor sewa yang dapat memfasilitasi seluruh kegiatan bisnis antara pengusaha dan konsumen (klien) dikota kupang. 2. Merancang bangunan kantor sewa dengan memfasilitasi kebutuhan fasilitas penunjang lengkap serta memperhatikan dan peduli lingkungan sekitar. 1.4 MANFAAT a. Menambah referensi desain Retail Office (kantor sewa) dengan konsep hemat energi b. Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca, khususnya mahasiswa arsitektur c. Hasil perancangan dapat menjadi masukan bagi pemerintah untuk menyediakan Retail Office (kantor sewa) dengan konsep hemat energy 1.5 SASARAN 1. Pemilihan lokasi yang tepat, sesuai dengan RTRW Kota Kupang yang berfungsi sebagai perdagangan dan jasa, utilitas tersedia dan mudah dijangkau 2. Sarana/fasilitas a. Retail office b. Ruang terbuka c. parkiran 3. Konsep hemat energi akan digunakan dalam perancangan Retail Office 1.6 BATASAN STUDI 1. Batasan lokasi; Site perancangan akan terletak di kawasan perdagangan sesuai dengan RTRW Kota Kupang Ukuran site perancangan minimal 1 ha 2. Batasan prasarana; Prasarana yang disediakan yaitu, jaringan listrik dan lampu jalan, serta jaringan air bersih dan kotor 3. Batasan fasilitas; Fasilitas yang disediakan adalah fasilitas yang mendukung perancangan, Retail Office 4. Batasan teori; Pada konsep hemat energi, elemen yang difokuskan yaitu Gedung Reatil Office 1.7 KERANGKA BERPIKIR Judul Kolokium : “PERANCANGAN Retail Office KONSEP HEMAT ENERGI” Kota Kupang adalah sebuah kotamadya dan sekaligus ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kotamadya ini adalah kota yang terbesar di Pulau Timor. Sektor-sektor dikembangkan dimulai dari pariwisata, pertanian, peternakan, dan ekonomi. Salah satu sektor yang berusaha dikembangkan yaitu sektor ekonomi. Merancang Retail Office dengan konsep Hemat Energi di Kota Kupang yang dapat membantu mengembangkan sektor ekonomi Menghasilkan perancangan bangunan kantor sewa yang dapat memfasilitasi seluruh kegiatan bisnis antara pengusaha dan konsumen (klien) dikota kupang, Merancang bangunan kantor sewa dengan memfasilitasi kebutuhan fasilitas penunjang lengkap serta memperhatikan dan peduli lingkungan sekitar. TEORI JENIS /DATA a. Tinjauan mengenai retail office data sekunder : dokumentasi dan obsevasi b. Tinjauan mengenai hemat energy data sekunder : litelatur dan studi kasus Tinjauan Pengertian Retail Office Tinjauan Penggolongan Retail Office Tinjauan Klasifikasi Retail Office Tinjauan Arsitektur Hemat Energi Analisa Pemakai dan Aktivitas Bangunan & Tampilan Tapak Eksisting Konsep Desain 1.8 SISTEM PENULISAN Adapun sistematika pembahasan pada laporan ini terbagi atas beberapa bagian, yaitu: BAB I. PENDAHULUAN Meliputi latar belakang, perumusahn masalah, tujuan, sasaran, manfaat, batasan studi, kerangka berpikir BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Menguraikan tentang judul dan kepustakaan tentang objek perancangan yaitu retail office dengan konsep hemat energi BAB III. METODE PERANCANGAN Menjelaskan tentang metode dan teknik dalam perancangan BAB IV. GAMBARAN OBJEK PERANCANGAN Menjelaskan tentang gambaran umum kriteria lokasi perancangan yang sesuai arahan kebijakan pemerintah mengenai lokasi dan gambaran lokasi. Serta fasilitas yang akan disediakan pada perancangan BAB V. ANALISIS PERANCANGAN Berisi tentang analisa tapak dan programming ruang BAB VI. KONSEP PERANCANGAN Berisi tentang deskripsi desain dan konsep yang akan terapkan DAFTAR PUSTAKA https://kupangkota.bps.go.id/publication/2020/12/28/09 Jamala, N. (2015). ANALISIS PENCAHAYAAN BANGUNAN HEMAT ENERGI (Studi Kasus: Gedung Wisma Kalla di Makassar). Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Arsitektur Usakti, 15(2). https://kupangkota.bps.go.id/publication/download.html Publikasi PDRB Kota Kupang Menurut Lapangan Usaha 2015-2019