Uploaded by User103590

aspirasi pnemonia

advertisement
LECTURE 19
ASPIRATION PNEUMONIA. By : dr.Ayu Setyorini,Sp.A
c. malformasi kongenital terutama pada saluran
napas atas atau saluran cerna atas, contoh : yang
silent adalah TEF (trakeo esophageal fistula) tipe
H. si anak masih bisa menelan dan napas, tapi
nyampur keduanya didalam. Kalau ada celah pada
pallatum, larynx, sehingga dari awal kalau
membantu neonates baru lahir tolong dilihat
pallatumnya, cek pada pallatum apakah ada celah
atau tidak.
d. kemudian ada GER terutama pada
laryngomalacia.
e. menelan atau tersedak dalam jumlah banyak,
contohnya : kalau kejang atau muntah.
- Yang tadi pneumonia karena bakteri.
- Sekarang pneumonia oleh karena aspirasi.
- Aspirasi adalah konten atau isi dari oropharynx,
esophagus, atau lambung yang masuk ke Lower
respiratory tract.
- Ada yang akut dan kronis. Kalau akut (gejala
mekanisme awal, kalau ada sesuatu yang masuk ke
saluran napas, biasanya kita akan tersedak lalu
batuk. Ini aman dan tidak lama ya). Kalau kronis
(bahaya sebab dia silent “diam-diam”, ada gejala
tetapi sifatnya tidak kelihatan jelas bahwa terjadi
gangguan).
-Yang bisa mempengaruhi adalah :
o Kalau higienitas dari rongga mulut jelek
o Masalah gingivitis
o Periodontitis
o Candidiasis oral
o Kalau anak sudah lama diopnamekan dan
menggunakan antibiotic yg lama atau
H2Blocker atau PPI (proton pump
inhibitor) yang lama à ini memiliki resiko
yg lebih tinggi
-Ini adalah factor resiko yang bisa mengalami
aspirasi pneumonia :
a. kalau ada kesadaran yang menurun, baik itu
pada penyakit neurologi, debilitasi, pengaruh
anastesi atau obat-obatan.
b. pada fase dimana proses menelan belum
normal. Semua newborn atau neonates pada 7 hari
pertama deglutisi(proses menelan) pasti abnormal.
Kemudian,
mereka
dengan
gangguan
neuromuscular.
1/CFX
-kalau recurrent : belum sempat sembuh malah
kena lagi masuk lagi dia, nah itu bisa
menimbulkan gejala respirasi yang kronik. Seperti
pada bronciektasis.
-Mikroorganisme terutama yang bakteri anaerob.
-Manifestasi klinis sama : ada batuk, sesak dan
demam. Tapi dia recurrent (kalau berhadapan
dengan gejala yang sama berkali-kali). à patokan
kita kalau lebih dari 3x dalam setahun.
Misal : januari px masuk, ter diagnosis
pneumonia. Kemudian februari masuk lagi kena
pneumonia, maret masuk lagi pneumonia. à
jangan2 kita berpikir bahwa si anak memang ada
kelainan kongenital atau memang punya factor
risiko terjadi aspirasi pneumonia.
-Ini penyebabnya, kalau penyebabnya tidak diatasi
maka akan bolak-balik. Satu tahun ada 12 bulan
bisa jadi 12 kali masuk dxnya pneumonia.
-tanda lain : batuk saat makan, atau segera
setelahnya. Cuman kadang2 dia perlahan-lahan
dan tidak spesifik.
-Patofisiologinya sama : intinya adalah adanya
kombinasi antara obstruksi oleh massa yang
masuk ditambah dengan reaksi inflamasi.
-Makin rendah pHnya maka makin berat
inflamasinya à bukan berarti boleh memasukkan
yang basa ya.
-nanti ini akan menurunkan jumlah silia pada
epitel sehingga akan mengurangi pertahanan pada
epitel respirasi à predisposisi terhadap infeksi.
-Khasnya adalah : pasti bagian paru yang terkena
adalah bagian yang paling bawah. Biasanya yaitu
segmen posterior dari lobus atas atau segmen atas
dari lobus bawah. Kalau si anak tersedak dalam
2/CFX
posisi tidur. Sedangkan kalau dia dalam posisi
berdiri maka biasanya di basal segmen.
-Managemennya : sama dikasi antibiotika
(amoksisilin dan eritromisin). Tetapi kita harus
berpikir juga memberikan metronidazole lebih
cepat.
-Pada beberapa kasus mungkin perlu bronkoskopi
untuk visualisasi langsung. Serta mendapatkan
BAL à untuk membuktikan apakah makrofagnya
terisi lipid atau tidak.
-Lalu feeding managamen : kalau px tersedak ya
jangan dikasi makan atau minum tergesa-gesa.
-Jangan berikan makan atau minum pada posisi px
anak itu tidur.
-Padatkan kepekatan dari makanannya.
-kalau perlu kasi nasogastric feeding dulu à
kemudian lihat apakah masih batuknya berkalikali setelah pemasangan nasogastric. àini juga
bisa bantu diagnostik.
-kalau ada GERD diatasi.
-koreksi anomaly strukturalnya.
-Ini yang merah ada putih (saat tidur)
-ini yang biru (saat berdiri)
-lebih sering jadi abses.
**SUKSMA**
-ini contohnya : yang gambar kiri : bagian atas kena.
-yang gambar kanan : bilateral yang kena pada bagian
bawahnya. ini akan berkali-kali seperti ini si pxnya.
3/CFX
LECTURE 20
DIPHTHERIA & PERTUSSIS IN CHILDREN By : dr.Ayu Setyorini,Sp.A
A. DIPHTHERIA IN CHILDREN
-Difteri yang disampaikan akan focus pada saluran
napasnya. Tetapi dipakai juga yang pernah
disampaikan dr Gustawan (kayaknya blok
infeksi/anak?)
-Difteria adalah infeksi akut yang disebabkan oleh
kuman Corynebacterium diphtheriae, biasanya
upper repiratory tract.
-Asma, bronkiolitis dan pneumonia semuanya
dilower.
-Yang sekarang membicarakan upper dan
batasnya ada di epiglotis dan kartilago krikoid
adalah batasnya, diatas kedua itu kita kategorikan
upper. Dari situ kebawah kita katakana sebagai
bawah.
-berasal dari Bahasa Yunani “Diphtera” yg artinya
kulit à sebab dia lengket kayak kulit, kalau coba
dilepas dan dibuka maka dia akan berdarah.
-Patofisiologinya adalah : ada dua
penyebabnya, :
1. obstruksi à yang membuat kematian tinggi
à karena terjadinya cepat alam hitungan jam,
maka obstruksinya sudah banyak sekali.
2. exotoxinnyaà bisa kemana-mana, bisa
sistemik dan lokal
-Manifestasi klinis : 3-4 hari infeksi saluran
napas atas biasa kayak nyeri menelan, demam
ringan, bau mulut.
-Baru mulai timbul pseudomembran keabuabuan pada tenggorokkan, tonsil dan uvula.
Kata kuncinya adalah uvula, cuman difteria
bisa sampai uvula. Kalau kita lihat
pseudomembrane (dia menempel gitu) di
uvula berpikirlah ke difteria. Pseudomembran
akan berdarah kalau dilepas.
-ini etiologynya. Sifat bakterinya adalah aerobic
gram positif.
4/CFX
-Bull neck karena pembesaran kelenjar getah
bening di cervical à pada Difteri itu sangat
besar dan sangat cepat sehingga tampak
seperti bull neck
*kalau kita lagi radang bisa meraba KGB di
cervical dan submandibular kita membengkak
dia.
-gejala obstruksi jalan napas atas : suara
serak.[ *larynxitis juga suaranya akan serak].
Lalu ada stridor respiratory, dan retraksi
utamanya di suprasternal. [kalau pneumonia
tadi di subcostal dan intercostal, yang bahaya
pada pneumonia adalah retraksi suprasternal].
Kalau obstruksi saluran napas atas utamanya
atau yang paling awal keliatan adalah
suprasternal retraction, kalau berat maka dia
akan kebawah.
-anak nampak toxic.
-ini pelaporan kasus alias definisi kasus aja,
ada confirmed case, ada probable case.
-Managemennya :
1. yang utama harus diberikan antitoxin
difteria. Tapi di Indonesia keterbatasannya
banyak banget. Kota yang ada ADS
(antidifteria sindrom) itu Jakarta dan
Surabaya à unbelievable bgt yaa.
*ada px suspect difteria, tapi harus nunggu 3
hari supaya dpt surat rujukan dari Surabaya.
Karena
harus
macem2
birokrasinya,
untungnya px dipulangkan dalam kondisi
baik.
- Pseudomembrane : ada membrane yang
warnanya keputihan, abu-abu kotor dan kena
uvulanya. à difteria pikirkan!.
- Bullneck : identic dia ya, kayak mumps tapi
mumps dipipi (didepan bawah telinga), kalau bull
neck dibawah telinga banget dan begitu besarnya
sampai kembung à leher kayak leher kerbau.
- Lebih baik overdiagnosis kalau sudah ketemu
px seperti ini.
5/CFX
difteri. Sepertinya kita2 dapet vaksin usia 6
tahun dan belum dapet booster :D.
-Komplikasinya :
1. Pneumonia
2. Myocarditis
3. Neuritis
4. Dan sebagain besar kematian karna
obstruksi.
-ini dosisnya.
-Jadi kalau gaada ADS maka dikasi penisilin dan
eritromisin selama 2 minggu
-Kalau berat bisa dikasi ventilasi mekanis dan
kadang2 butuh tracheostomy.
-kalau obstruksi berat boleh dikasi deksametasone.
-kalau si anak belum mendapatkan vaksin DPT,
maka kasi vaksin DPT.
-Tidak yang sakit saja diberikan terapi, yang close
contact juga harus diberikan terapi yang sama yaitu
penisilin dan eritromisin (7-10 hari).
-lalu kejar imunisasinya.
**jadwal imunisasi DPT : 1,3,5 kadang2 ada
yang 2,4,6 . boosternya 1,5 tahun diulang,
kemudian 5 tahun diulang lagi, lalu setiap 10
tahun harusnya diulang. So karena kita belum
dibooster hati2 periksa px pertussis dan
6/CFX
-Masuk melalui saluran napas à kemudian
adhesi dan kolonisasi yang menghancurkan
sel-sel bersilia à dan sekarang terjadi di
kedua bagian baik Upper maupun Lower
respiratory tract.
**kalau ketemu px dengan pseudomembran
sampai di uvula, bull neck, dan stridor
inspiratory maka curiga difteri ya lalu kasi
penisilin atau eritromisin, orang sekitar juga
kasi ini.
- Selain kerusakan langsung juga ada
toxinnya, khasnya :
1. Limfositosis à khas sekali pada pertussis
yakni batuk yang bertubi-tubi, kita cek DL
ternyata terlihat limfositosis. Yang dipikirkan
pertama kali adalah pertussis.
2. perubahan sekresi insulin , sehingga mudah
terjadi hipoglikemia,
B. PERTUSSIS IN CHILDREN
-Yang sekarang disebabkan oleh B.Pertusis,
pertussis artinya paling lengkap, batuk yang betul2
berat banget dan bertubi-tubi.
-Ini hanya ada di manusia, tdk ada dihewan atau
tmpt lain.
-penyebaran melalui aerosol atau droplet.
-kalau sudah 1 anak kena pertussis, maka sudah
dipastikan 80% kemungkinan orang2 yang ada
disekitarnya juga kena. Entah ada gejala atau tidak.
-Manifestasi klinis ada 3 tahapan :
1. Catarrhal Phase à mirip dengan gejala
batuk pilek biasa. Lamanya 7-10 hari. Dan
harus dikenali ya, sebab kalau diberikan terapi
pada tahapan ini maka perjalanan penyakit
7/CFX
bisa kita potong banyak banget. Kalau
dibiarkan akan masuk ke fase paroxysmal.
2. Paroxysmal Phase à lamanya yaitu 2-6
minggu (1,5 bulan) dia akan batuk terus,
dengan ada whooping, sangat sering setelah
batuk dia mengalami muntah yang kita kenal
dengan “post tussive vomiting”. Kalau anak
yang kena dibawah 6 bulan, batuknya
mungkin keras, biasanya akan datang dengan
kondisi apnea atau sianosis. Setelah melalui
tahapan 2-6 minggu ini, dikatakan bahwa stlh
6 minggu dia masuk ke convalescent phase.
Total lama yaa, ini yang disebut batuk rejan
atau batuk 100 hari kirakira 3 bulan totalnya.
Sangat tidak mengenakkan batuk selama 3
bulan.
3. Convalescent Phase
**penjelasan video : pada wajah bayi, terjadi
perubahan warna dari merah menjadi sianosis
(biru), ini satu ekspirasi dan bayi belum
inspirasi dari tadi. Coba dengar saat dia
inspirasi suara kayak “heikk” itu Namanya
whooping. Bayangkan bayinya kayak gitu
baru 1 kali episode batuk dalam 1 hari
bayangkan itu terjadi berkali-kali selama 6
minggu à ini yang paroxysmal.
Kalau bisa jangan jadi antivaksin yaa J
-diagnosisnya : dengan manifestasi klinis
-saat periksa darah inget limfositosis
-ini cara utk identifikasi kumannya dengan
nasopharyngeal aspirate, tapi balik lagi kita
harus berpedoman pada klinis pasien.
-Ini fase-fasenya.
-pada fase Catarrhal itu batuknya tidak terlalu
frequent.
-fase paroxysmal bisa dilihat pada grafik, dalam
satu kali ekspirasi bisa 5-10 kali batuk.
-Terapinya kalau ketemu fase catarrhal maka
sangat mempengaruhi perjalanan penyakit
kalau bisa jangan sampai 6 minggu ya kayak
gitu.
-kembali
gunakan
erytrhromycin,
clarithromycin,
azithromycin,
yang
merupakan golongan macrolide
-ini definisi whooping cough. à next video!!!
8/CFX
-diopnamekan kalau ada distress bernapas, kalau
ada tanda pneumonia, tidak bisa makan atau
minum, sianosis atau apnea baik dengan atau tanpa
batuk, kejang, serta kalau usia kurang dari 3 bulan
à mesti diopname sebab dia biasanya berat dan
fatal gitu komplikasinya.
-Komplikasinya : ada apnea, pneumonia ,
hipertensi pulmonal, otitis media, dan aktivasi
dari tuberculosis laten à TB laten adalah TB
yang kumannya udah masuk tapi belum ada
gejala, kalau kena penyakit difteria dan
pertussis maka yang tadinya laten bisa jadi
aktif.
-Komplikasi sistemik : kalau dehidrasi, berat
badan turun, ada pendarahan pada sub
konjungtival.
-Terapinya juga : dengan nutrisi yang baik,
oksigenasi, hipersekresi, imunisasi lalu supportive
treatment.
-Kemoprofilaksis diberikan pada orang yang
ada disekitar anak terutama dalam waktu 21
hari. Profilaksis yang diberikan adalah
antibiotika yang sama yakni eritrhromycin
selama 14 hari.
-BOLEH PULANG KALAU :
1. si anak bisa menoleransi batuknya
2. sudah mampu makan minum
3. si orang tua sudah percaya diri dan nyaman
dengan kondisi anak
4. bisa followup
**SUKSMA**
ASTUNGKARA SVAHA LULUS SARENG
SAMI *IDAMDL
9/CFX
Download