ASUHAN KEPERAWATAN “ PNEUMONIA “ Konsep Medik : 1. Pengertian Pneumonia adalah suatu peradangan atau inflamasi pada paru-paru yang umumnya disebabkan oleh agent infeksi. 2. Tanda dan Gejala 1. Secara khas diawali dengan awitan menggigil, demam yang timbul dengan cepat (39,5 ºC sampai 40,5 ºC). 2. Nyeri dada yang ditusuk-tusuk yang dicetuskan oleh bernafas dan batuk. 3. Takipnea (25 – 45 kali/menit) disertai dengan pernafasan mendengur, pernafasan cuping hidung, 4. Nadi cepat dan bersambung 5. Bibir dan kuku sianosis 6. Sesak nafas 3. Etiologi Pneumonia dapat disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti: 1.Bakteri: stapilokokus, streplokokus, aeruginosa, eneterobacter 2.Virus: virus influenza, adenovirus 3.Micoplasma pneumonia 4.Jamur: candida albicans 5. Aspirasi: lambung 4. Komplikasi 1. Efusi pleura 2. Hipoksemia 3. Pneumonia kronik 4. Bronkaltasis 5. Atelektasis (pengembangan paru yang tidak sempurna/bagian paru-paru yang diserang tidak mengandung udara dan kolaps). 6. Komplikasi sistemik (meningitis) 5. Pemeriksaan Diagnostik 1. Sinar X: mengidentifikasikan distribusi struktural (misal: lobar, bronchial); dapat juga menyatakan abses) 2. Pemeriksaan gram/kultur, sputum dan darah: untuk dapat mengidentifikasi semua organisme yang ada. 3. Pemeriksaan serologi: membantu dalam membedakan diagnosis organisme khusus. 4. Pemeriksaan fungsi paru: untuk mengetahui paru-paru,menetapkan luas berat penyakit dan membantu diagnosis keadaan. 5. Biopsi paru: untuk menetapkan diagnosis 6. Spirometrik static: untuk mengkaji jumlah udara yang diaspirasi 7. Bronkostopi: untuk menetapkan diagnosis dan mengangkat benda asing 6. Pengobatan Pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi tapi karena hal itu perlu waktu dan pasien pneumonia diberikan terapi secepatnya: 1. Penicillin G: untuk infeksi pneumonia staphylococcus. 2. Amantadine, rimantadine: untuk infeksi pneumonia virus 3. Eritromisin, tetrasiklin, derivat tetrasiklin: untuk infeksi pneumonia Konsep Keperawatan : 1. Pengkajian Data dasar pengkajian pasien: 1. Aktivitas/istirahat Gejala : kelemahan, kelelahan, insomnia Tanda : letargi, penurunan toleransi terhadap aktivitas. 2. Sirkulasi Gejala : riwayat adanya Tanda : takikardia, penampilan kemerahan, atau pucat 3. Makanan/cairan Gejala : kehilangan nafsu makan, mual, muntah, riwayat diabetes mellitus Tanda : sistensi abdomen, kulit kering dengan turgor buruk, penampilan kakeksia (malnutrisi) 4. Neurosensori Gejala : sakit kepala daerah frontal (influenza) Tanda : perusakan mental (bingung) 5. Nyeri/kenyamanan Gejala : sakit kepala, nyeri dada (meningkat oleh batuk), imralgia, artralgia. Tanda : melindungi area yang sakit (tidur pada sisi yang sakit untuk membatasi gerakan) 6. Pernafasan Gejala : adanya riwayat ISK kronis, takipnea (sesak nafas), dispnea. Tanda : – sputum: merah muda, berkarat – perpusi: pekak datar area yang konsolidasi – premikus: taksil dan vocal bertahap meningkat dengan konsolidasi – Bunyi nafas menurun – Warna: pucat/sianosis bibir dan kuku 7. Keamanan Gejala : riwayat gangguan sistem imun misal: AIDS, penggunaan steroid, demam. Tanda : berkeringat, menggigil berulang, gemetar 8. Penyuluhan/pembelajaran Gejala : riwayat mengalami pembedahan, penggunaan alkohol kronis Tanda : DRG menunjukkan rerata lama dirawat 6 – 8 hari Rencana pemulangan: bantuan dengan perawatan diri, tugas pemeliharaan rumah 2. Diagnosa Keperawatan 1. Bersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan inflamasi trachea bronchial, pembentukan edema, peningkatan produksi sputum. 2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan kapasitas pembawa oksigen darah. 3. Perencanaan No Dx 1 Tujuan dan Kriteria Hasil Setelah diberikan asuhan keperawatan 2x24 jam diharapkan bersihan jalan napas efektif Intervensi Rasional Kaji Takipnea, pernafasan dangkal dan gerakan frekuensi/kedalaman dada tak simetris sering terjadi pernafasan dan karena ketidaknyamanan. gerakan dada. - dengan kriteria hasil : - batuk teratasi - Nafas normal (12-20x/menit) - Bunyi nafas bersih - Tidak terjadi sianosis Auskultasi nafas bunyi Untuk dapat memanifestasikan bunyi napas tambahan Ajarkan teknik batuk Batuk adalah mekanisme pembersihan jalan efektif nafas alami untuk mempertahankan jalan nafas paten. Atur posisi setiap 2 jam tidur Untuk mencegah agar lendir tidak menetap Berikan cairan sedikitnya 2500ml/hari (air hangat) Berikan cairan tambahan, mis IV, Oksigen Humidifikiasi. Cairan (khususnya yang hangat) memobilisasi dan mengeluarkan sekret. Cairan diperlukan untuk menggantikan kehilangan (termasuk yang tak tampak) dan memobilisasikan sekret. Kolaborasi dengan Alat untuk menurunkan spasme bronkus dokter untuk dengan mobilisasi sekret, analgetik diberikan pemberian obat untuk memperbaiki batuk dengan menurunkan sesuai indikasi: ketidaknyamanan tetapi harus digunakan analgesik. secara hati-hati, karena dapat menurunkan upaya batuk/menekan pernafasan. No Dx Tujuan dan Kriteria Hasil 2. Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan gangguan pertukaran gas dapat teratasi dengan kriteria hasil : -Tidak nampak sianosis Intervensi Rasional Kaji Manifestasi distress pernafasan tergantung frekuensi/kedalaman pada indikasi derajat keterlibatan dan kemudahan paru dan status kesehatan umum. bernafas - Nafas normal (12-20x/menit) - tidak terjadi Sesak - tidak terjadi Hipoksia - klien tampak tenang Observasi warna kulit, membran mukosa dan kuku. Catat adanya sianosis perifer (kuku) atau sianosis sentral. Sianosis kuku menunjukkan vasokontriksi respon tubuh terhadap demam/menggigil namun sianosis pada daun telinga, membran mukosa dan kulit sekitar mulut menunjukkan hipoksemia sistemik. Kaji status mental. Gelisah mudah terangsang, bingung dan somnolen dapat menunjukkan hipoksia atau penurunan oksigen serebral. Tinggikan kepala dan Tindakan ini meningkat inspirasi maksimal, dorong sering meningkat pengeluaran sekret mengubah posisi, untuk memperbaiki ventilasi tak efektif. nafas dalam dan batuk efektif. Dorong pasien untuk Untuk membantu mengeluarkan sekresi. minum minimal 2-3 Cairan juga untuk membantu mengalirkan liter cairan per hari obat – obatan di dalam tubuh Dorong pasien untuk Nikotin dapat menyebabkan penyempitan berhenti merokok Kolaborasi dengan Mempertahankan PaO2 di atas 60 mmHg. O2 tim dokter dalam diberikan dengan metode yang memberikan memberikan terapi pengiriman tepat dalam toleransi pe. oksigen dengan benar misal dengan nasal plong master, master venturi. ASUHAN KEPERAWATAN PNEUMONIA OLEH KELOMPOK I MUH. INDRA S. ALAMRI LUTFI ALFADEL RAZAK ILHAMUDIN ADAM FAUJI S. NGADI CINDRA S. TUTE POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO T . A 2013 / 2014 DAFTAR PUSTAKA - Doenges, Marilyn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta: penerbit buku kedokteran ECG - Emgram, Barbara.1999.Rencana Asuhan Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta: penerbit buku keokteran ECG