Uploaded by User102756

SAP tanda bahaya masa nifas

advertisement
Departemen Keperawatan Maternitas
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) “TANDA-TANDA BAHAYA
MASA NIFAS” DI RUANG LONTARA IV BAWAH BELAKANG
RS WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
OLEH:
KELOMPOK I
M. HASIM JAYA, S.KEP
(70900115067)
IMTY AMALIYAH, S.KEP (70900115061)
LYSSA SUMIARSIH, S.KEP (70900115023)
HELMI JUWITA, S.KEP
(70900115010)
FITRIANI , S.KEP
(70900115001)
PRESEPTOR LAHAN
(
PRESEPTOR INSTITUSI
)
(
)
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN IX
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2016
Profesi Ners Ang. IX UIN Alauddin Makassar
Departemen Keperawatan Maternitas
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ( SAP )
PENYULUHAN KESEHATAN “TANDA-TANDA BAHAYA
MASA NIFAS”
Cabang Ilmu
: Keperawatan Maternitas
Topik
: Tanda-tanda bahaya masa nifas
Sasaran
: Pasien dan keluarga pasien nifas
Hari/ tanggal
: Jumat, 08 Maret 2016
Waktu
: 10.00 wita - selesai
Tempat
: Ruang Lontara IV Bawah Belakang RS Wahidin Sudirohusodo
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, pasien dan keluarga pasien
dapat mengetahui dan memahami tentang tanda-tanda bahaya pada ibu nifas
termasuk infeksi dan perdarahan.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan klien dapat :
a.
Menyebutkan pengertian nifas
b.
Menyebutkan pengertian tanda bahaya nifas
c.
Menyebutkan dan menjelaskan macam-macam tanda bahaya nifas.
Profesi Ners Ang. IX UIN Alauddin Makassar
Departemen Keperawatan Maternitas
C. Setting Tempat
Keterangan:
= Moderator
= Peserta
= Pemateri
= Fasilitator
= Pembimbing
= Observer
D. Susunan Kegiatan :
Kegiatan
No.
Tahap
Kegiatan Penyuluhan
Waktu
Sasaran
1.
Pendahuluan
(Pembukaan)
2.
a. Memberikan salam
3 menit
Menjawab salam
terapeutik
b. Memperkenalkan diri
Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan
Memperhatikan
d. Kontrak waktu
Memperhatikan
Pelaksanaan
a. Menggali pengetahuan
(Penyajian)
peserta tentang nifas
b. Menyebutkan
15 menit
Menjawab
Memperhatikan
pengertian nifas
Profesi Ners Ang. IX UIN Alauddin Makassar
Departemen Keperawatan Maternitas
c. Menyebutkan
Memperhatikan
pengertian tanda bahaya
nifas
Memperhatikan
d. Menyebutkan dan
menjelaskan macammacam tanda bahaya nifas
3
Evaluasi
a. Menanyakan kepada
5 menit
peserta tentang materi
Menjawab
pertanyaan
yang telah diberikan
b. Memberi reinforcement
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan
c. Membagikan leaflet
4
Terminasi
a. Mengucapkan terimakasih
2 menit
Mendengarkan
atas peran serta peserta
b. Mengucapkan salam
Menjawab salam
penutup
E. Evaluasi
1. Proses
a. Peserta mengikuti penyuluhan dan bertanya
b. Peserta mengobservasi/mengikuti dengan saksama
2. Akhir
a. Peserta dapat megikuti penyuluhan dari awal hingga akhir sebanyak
100 %
Profesi Ners Ang. IX UIN Alauddin Makassar
Departemen Keperawatan Maternitas
b. Peserta mampu:
1) Menyebutkan pengertian nifas
2) Menyebutkan pengertian tanda bahaya nifas
3) Menyebutkan dan menjelaskan macam-macam tanda bahaya nifas.
Profesi Ners Ang. IX UIN Alauddin Makassar
Departemen Keperawatan Maternitas
TINJAUAN PUSTAKA
“TANDA-TANDA BAHAYA PADA IBU NIFAS”
A. Pengertian Masa Nifas
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta
keluar dan berakhir kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil) yaitu
pemulihan dari perubahan anatomis dan fisiologis yang berlangsung selama
kira-kira 6-12 minggu setelah kelahiran anak (Hutahaean, 2009; Sulistyawati,
2009).
B. Pengertian Tanda Bahaya Nifas
Tanda-tanda bahaya masa nifas adalah suatu tanda yang abnormal yang
mengindikasikan adanya bahaya atau komplikasi yang dapat terjadi selama
masa nifas, apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan
kematian ibu (Pusdiknakes, 2003).
C. Tanda-tanda Bahaya Masa Nifas
1. Perdarahan pasca persalinan (post partum)
a. Pengertian
Perdarahan pasca persalinan (post partum) adalah perdarahan
yang melebihi 500 – 600 ml setelah bayi lahir (Eny, 2009). Menurut
waktu terjadinya dibagi atas dua bagian yaitu :
1) Perdarahan
post
partum
primer
(Early
post
partum
hemorrhage) yang terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir.
Penyebab utama adalah atonia uteri, retensio placenta, sisa plasenta
dan robekan jalan lahir.
2) Perdarahan
post
partum
sekunder
(Late
post
partum
hemorrhage) yang terjadi setelah 24 jam. Penyebab utamanya
Profesi Ners Ang. IX UIN Alauddin Makassar
Departemen Keperawatan Maternitas
adalah sub involusi, infeksi nifas dan sisa plasenta. Menurut
Manuaba (2005), perdarahan post partum merupakan penyebab
penting kematian maternal.
b. Faktor-faktor penyebab perdarahan post partum
1) Paritas lebih dari 5
2) Jarak persalinan pendek kurang dari 2 tahun
3) Persalinan yang dilakukan dengan tindakan yaitu pertolongan kala
uri sebelum waktunya, pertolongan persalinan oleh dukun,
persalinan dengan tindakan paksa (Notoatmodjo, 2008).
c. Penanganan
Untuk mengatasi kondisi ini dilakukan penanganan umum
dengan perbaikan keadaan umum dengan pemasangan infuse, transfuse
darah, pemberian antibiotic, dan pemberian uterotonika. Pada
kegawatdaruratan dilakukan rujukan ke rumah sakit (Manuaba, 2008).
2. Lochea yang berbau busuk
a. Pengertian
Lochea adalah sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina
dalam masa nifas. Sedangkan lochea yang berbau busuk adalah sekret
yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas yang
berupa cairan seperti nanah yang berbau busuk (Prawirohardjo, 2007).
b. Faktor penyebab
Ini terjadi karena infeksi dan komplikasi plasenta rest. Plasenta
rest merupakan bentuk perdarahan pasca partus berkepanjangan
sehingga pengeluaran lochea disertai darah lebih dari 7 – 10 hari.
Dapat terjadi perdarahan baru setelah pengeluaran lochea normal, dan
dapat berbau akibat infeksi plasenta rest. Pada evaluasi pemeriksaan
Profesi Ners Ang. IX UIN Alauddin Makassar
Departemen Keperawatan Maternitas
dalam terdapat pembukaan dan masih dapat diraba sisa plasenta atau
membrannya. Subinvolusi uteri karena infeksi dan menimbulkan
perdarahan terlambat (Manuaba, 2008).
c. Penanganan
Tindakan penanganan meliputi pemasangan infus profilaksis,
pemberian antibiotik adekuat, pemberian uterotonika (oksitosin atau
metergin), dan tindakan definitif dengan kuretase dan dilakukan
pemeriksaan patologi-anatomik (Notoatmodjo, 2008).
3. Pengecilan rahim terganggu (Sub involusi uterus)
a. Pengertian
Involusi adalah keadaan uterus mengecil oleh kontraksi rahim
dimana berat rahim dari 1000 gram saat setelah bersalin menjadi 40-60
gram 6 minggu kemudian. Bila pengecilan ini kurang baik atau
terganggu disebut sub involusi (Eny, 2009).
b. Faktor penyebab
Ini terjadi karena infeksi dan komplikasi plasenta rest. Plasenta
rest merupakan bentuk perdarahan pasca partus berkepanjangan
sehingga pengeluaran lochea disertai darah lebih dari 7 – 10 hari.
Dapat terjadi perdarahan baru setelah pengeluaran lochea normal, dan
dapat berbau akibat infeksi plasenta rest. Pada evaluasi pemeriksaan
dalam terdapat pembukaan dan masih dapat diraba sisa plasenta atau
membrannya. Subinvolusi uteri karena infeksi dan menimbulkan
perdarahan terlambat (Manuaba, 2008).
Profesi Ners Ang. IX UIN Alauddin Makassar
Departemen Keperawatan Maternitas
d. Penanganan
Pengobatan dilakukan dengan memberikan injeksi methergin
setiap hari ditambah ergometrin per oral. Bila ada sisa plasenta lakukan
kuretase. Berikan antibiotika sebagai pelindung infeksi (Prawirohardjo,
2005).
4. Nyeri pada perut dan pelvis
a. Pengertian
Tanda-tanda nyeri perut dan pelvis dapat menyebabkan
komplikasi nifas seperti peritonitis. Peritonitis adalah peradangan pada
peritonium.
b. Faktor penyebab
Peritonitis nifas bias terjadi karena meluasnya endometritis,
tetapi dapat juga ditemukan bersama-sama dengan salpingo-ooforitis
dan sellulitis pelvika. Selanjutnya pada kemungkinan bahwa abses
pada sellulitis mengeluarkan nanahnya ke rongga paritonium dan
menyebabkan
peritonitis
(Prawirihardjo,
2007).
Gejala
klinik
peritonoitis dibagi 2 yaitu :
1) Peritonitis terbatas pada daerah pelvis
Gejala-gejalanya
tidak
seberapa
berat
seperti
pada
peritonitis umum. Penderita demam, perut bawah nyeri, tetapi
keadaan umum tetap baik. Pada pelvio peritonitis bisa terdapat
pertumbuhan abses (Prawirohardjo, 2007).
2) Peritonitis umum
Peritonitis umum disebabkan oleh kuman yang sangat
pathogen dan merupakan penyakit berat.Suhu meningkat menjadi
tinggi, nadi cepat dan kecil, perut kembung dan nyeri, ada defense
Profesi Ners Ang. IX UIN Alauddin Makassar
Departemen Keperawatan Maternitas
musculaire. Muka penderita yang mula-mula kemerahan menjadi
pucat, mata cekung, kulit muka dingin, terdapat apa yang
dinamakan facies hippocratica. Mortalitas peritonitis umum tinggi
(Prawirohardjo, 2007).
c. Penanganan
Pengobatan dilakukan dengan pengisapan nasogastrik,
pasang infuse intravena, berikan kombinasi antibiotic sampai ibu
tidak demam selama 48 jam ( ampisilin 2 g melalui intravena
setiap 6 jam, ditambah gentamisin 5 mg/kg berat badan melalui
intravena setiap 24 jam, ditambah metronidazol 500 mg melalui
intravena setiap 8 jam) (Pamilih, 2006).
5. Pusing dan lemas yang berlebihan
Menurut Manuba (2005), pusing merupakan tanda-tanda bahaya
pada masa nifas, pusing bisa disebabkan oleh karena darah tinggi (sistol
>140 mmHg dan diastole >110 mmHg).
Lemas yang berlebihan juga merupakan tanda-tanda bahaya,
dimana keadaan lemas disebabkan oleh kurangnya istirahat dan kurangnya
asupan kalori sehingga ibu kelihatan pucat, tekanan darah rendah (sistol
<100 mmHg diastole <60 mmHg). Penanganan gejala tersebut adalah :
a. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori setiap hari.
b. Makan dengan diit berimbang untuk mandapatkan protein, mineral
dan vitamin yang cukup.
c. Minum sedikitnya 3 liter setiap hari.
d. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat setidaknya
selama 40 hari pasca bersalin.
e. Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan kadar
Profesi Ners Ang. IX UIN Alauddin Makassar
Departemen Keperawatan Maternitas
vitaminnya pada bayinya.
f. Istirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
6. Suhu tubuh ibu > 380C
Dalam beberapa hari setelah melahirkan suhu badan ibu sedikit
baik antara 37,20C-37,80C oleh karena reabsorbsi benda-benda dalam
rahim dan mulainya laktasi, dalam hal ini disebut demam reabsorbsi. Hal
itu adalah normal.
Namun apabila terjadi peningkatan melebihi 380C beturut-turut
selama 2 hari kemungkinan terjadi infeksi. Infeksi nifas adalah keadaan
yang mencakup semua peradangan alat-alat genetalia dalam masa nifas
(Mochtar, 2002). Penanganan umum bila terjadi demam :
a Istirahat baring.
b Rehidrasi peroral atau infuse.
c Kompres atau kipas untuk menurunkan suhu.
d Jika ada syok segera beri pengobatan, sekalipun tidak jelas gejala syok
harus waspada untuk menilai berkala karena kondisi ini dapat
memburuk dengan cepat (Prawirohardjo, 2002).
7. Payudara berubah menjadi merah, panas, dan terasa sakit
Pada masa nifas dapat terjadi infeksi dan peradangan parenkim
kelenjar payudara (mastitis). Mastitis bernanah dapat terjadi setelah
minggu pertama pascasalin, tetapi biasanya tidak sampai melewati minggu
ke 3 atau ke 4 (Prawirohardjo, 2008).
Gejala awal mastitis adalah demam yang disertai menggigil, nyeri
dan takikardia. Pada pemeriksaan payudara membengkak, mengeras, lebih
hangat, kemerahan dengan batas tegas, dan disertai rasa nyeri
(Prawirohardjo, 2008). Penanganan utama mastitis adalah :
Profesi Ners Ang. IX UIN Alauddin Makassar
Departemen Keperawatan Maternitas
a Memulihkan keadaan dan mencegah terjadinya komplikasi yaitu
bernanah (abses) dan sepsis yang dapat terjadi bila penanganan
terlambat, tidak cepat, atau kurang efektif.
b Susukan bayi sesering mungkin.
c Pemberian cairan yang cukup, anti nyeri dan anti inflamasi.
d Pemberian antibiotic 500 mg/6 jam selama 10 hari.
e Bila terjadi abses payudara dapat dilakukan sayatan (insisi) untuk
mengeluarkan nanah dan dilanjutkan dengan drainase dengan pipa agar
nanah dapat keluar terus.
8. Perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya (baby blues)
Ada kalanya ibu mengalami parasaan sedih yang berkaitan
dengan bayinya. Keadaan ini disebut baby blues, yang disebabkan oleh
perubahan perasaan yang dialami ibu saat hamil sehingga sulit menerima
kehadiran bayinya. Perubahan perasaan ini merupakan respon alami
terhadap rasa lelah yang dirasakan, selain itu juga karena perubahan fisik
dan emosional selama beberapa bulan kehamilan (Eny, 2009). Gejalagejala baby blues antara lain :
a
Menangis
b
Mengalami perubahan perasaan
c
Cemas
d
Kesepian
e
Khawatir mengenai sang bayi
f
Penurunan gairah sex, dan kurang percaya diri terhadap kemampuan
menjadi seorang ibu.
Penanganan bila terjadi baby blues yaitu hilang tanpa pengobatan,
pengobatan psikologis dan antidepresan, konsultasi psikiatrik untuk
Profesi Ners Ang. IX UIN Alauddin Makassar
Departemen Keperawatan Maternitas
pengobatan lebih lanjut (tiga bulan) (Manuaba, 2008).
9. Depresi masa nifas (depresi postpartum)
Depresi masa nifas adalah keadaan yang amat serius. Hal ini
disebabkan oleh kesibukannya yang mengurusi anak-anak sebelum
kelahiran anaknya ini. Ibu yang tidak mengurus dirinya sendiri, seorang
ibu cepat murung, mudah marah-marah (Eny, 2009). Gejala-gejala depresi
masa nifas adalah :
a
Sulit tidur bahkan ketika bayi sudah tidur
b
Nafsu makan hilang
c
Perasaan tidak berdaya atau kehilangan kontrol
d
Terlalu cemas atau tidak perhatian sama sekali pada bayi
e
Tidak menyukai atau takut menyentuh bayi
f
Pikiran yang menakutkan mengenai bayi
g
Sedikit atau tidak ada perhatian terhadap penampilan pribadi
h
Gejala fisik seperti banyak wanita sulit bernafas atau perasaan
berdebar-debar.
Profesi Ners Ang. IX UIN Alauddin Makassar
Departemen Keperawatan Maternitas
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, E.R. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta : Mitra Cendikia
Press.
Depkes. 2009. Menkes Buka Rakernas : Kebersamaan Pusat dan Daerah dalam
Kemandirian Pembangunan Kesehatan Menuju Rakyat Sehat dan
Negara Kuat. Available from : http : // www.google.co.id.
Eny. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta : Mitra Cendikia Press.
Manuaba, I.B.G. 2005. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
_____________. 2008. Gawat-Darurat Obstetri-Ginekologi dan ObstetriGinekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC.
Profesi Ners Ang. IX UIN Alauddin Makassar
Departemen Keperawatan Maternitas
PRE PLANING
PENYULUHAN KESEHATAN “TANDA-TANDA BAHAYA
MASA NIFAS”
A. Latar Belakang
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil, bersalin dan nifas adalah
masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-30%
kematian wanita usia subur disebabkan oleh kehamilan persalinan dan nifas.
Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita
muda pada masa puncak produktivitasnya. Tahun 1996 WHO memperkirakan
lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil bersalin dan nifas.
Di Asia Selatan wanita kemungkinan 1 : 18 meninggal akibat kehamilan,
persalinan dan nifas. Di negara Afrika 1 : 14, sedangkan di Amerika Utara
hanya 1 : 6.366. Lebih dari 50% kematian di negara berkembang sebenarnya
dapat dicegah dengan teknologi yang ada serta biaya relatif rendah
(Prawirohardjo, 2002).
Pada wanita atau ibu nifas, penjelasan mengenai tanda-tanda bahaya
masa nifas sangat penting dan perlu, oleh karena masih banyak ibu atau wanita
yang sedang hamil atau pada masa nifas belum mengetahui tentang tandatanda bahaya masa nifas, baik yang diakibatkan masuknya kuman kedalam
alat kandungan seperti eksogen (kuman datang dari luar), autogen (kuman
masuk dari tempat lain dalam tubuh) dan endogen (dari jalan lahir sendiri)
(Rustam Mochtar, 1998). Hingga saat ini penyebab infeksi nifas diantaranya
adalah persalinan berlangsung lama sampai terjadi persalinan terlantar,
tindakan operasi persalinan, tertinggalnya plasenta, selaput ketuban dan
bekuan darah, ketuban pecah dini atau pada pembukaan masih kecil melebihi
Profesi Ners Ang. IX UIN Alauddin Makassar
Departemen Keperawatan Maternitas
6 jam, keadaan yang dapat menurunkan keadaan umum yaitu perdarahan
antepartum dan post partum, anemia pada sat kehamilan, malnutrisi,
kelelahan, dan ibu hamil dengan penyakit infeksi.
B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, pasien dan keluarga pasien
dapat mengetahui dan memahami tentang tanda-tanda bahaya pada ibu nifas
termasuk infeksi dan perdarahan.
C. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu dapat :
1. Menyebutkan pengertian nifas
2. Menyebutkan pengertian tanda bahaya nifas
3. Menyebutkan dan menjelaskan macam-macam tanda bahaya nifas.
D. Pelaksanaan Kegiatan
Cabang Ilmu
: Keperawatan Maternitas
Topik
: Tanda-tanda bahaya masa nifas
Hari/ tanggal
: Jumat, 08 Maret 2016
Waktu
: 10.00 wita - selesai
Tempat
: Ruangan Lontara IV Bawah Belakang RSWS
Sasaran
: Pasien dan keluarga pasien nifas
Metode
: Ceramah dan tanya jawab
Media
: Leaflet
Materi
: Terlampir
E. Pengorganisasian
1. Penanggung jawab
: Ns. Eny Sutria, S.Kep., M.Kes
2. Moderator
: Helmi Juwita, S.Kep
3. Pemateri
: Fitriani, S.Kep
Profesi Ners Ang. IX UIN Alauddin Makassar
Departemen Keperawatan Maternitas
4. Observer
: Imti Amaliyah Harun, S.Kep
5. Fasilitator
: Lyssa Sumiarsih, S.Kep
M. Hasim Jaya, S. Kep
F. Uraian Tugas
1. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Moderator
a. Membuka acara
b. Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing
c. Menjelaskan tujuan dan topik
d. Menjelaskan kontrak waktu
e. Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri
f. Mengarahkan alur diskusi
g. Memimpin jalannya diskusi
h. Menutup acara
3. Pemateri
Mempersiapkan materi untuk penyuluhan
4. Observer
Mengamati proses pelaksanaankegiatandariawalsampaiakhir.
5. Fasilitator
a
Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan
b
Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.
Profesi Ners Ang. IX UIN Alauddin Makassar
Departemen Keperawatan Maternitas
G. Setting Tempat
Keterangan:
= Moderator
= Peserta
= Pemateri
= Fasilitator
= Pembimbing
= Observer
H. Susunan Kegiatan
Kegiatan
No.
Tahap
Kegiatan Penyuluhan
Waktu
Sasaran
1.
Pendahuluan
(Pembukaan)
2.
a. Memberikan salam
3 menit
Menjawab salam
terapeutik
b. Memperkenalkan diri
Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan
Memperhatikan
d. Kontrak waktu
Memperhatikan
Pelaksanaan
a. Menggali pengetahuan
(Penyajian)
peserta tentang nifas
b. Menyebutkan
15 menit
Menjawab
Memperhatikan
pengertian nifas
c. Menyebutkan
Memperhatikan
pengertian tanda bahaya
Profesi Ners Ang. IX UIN Alauddin Makassar
Departemen Keperawatan Maternitas
nifas
d. Menyebutkan dan
Memperhatikan
menjelaskan macammacam tanda bahaya nifas
3
Evaluasi
a. Menanyakan kepada
5 menit
peserta tentang materi
Menjawab
pertanyaan
yang telah diberikan
b. Memberi reinforcement
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan
c. Membagikan leaflet
4
Terminasi
a. Mengucapkan terimakasih
2 menit
Mendengarkan
atas peran serta peserta
b. Mengucapkan salam
Menjawab salam
penutup
I. Evaluasi
1. Proses
a. Peserta mengikuti penyuluhan dan bertanya
b. Peserta mengobservasi/mengikuti dengan saksama
2. Akhir
a. Peserta dapat megikuti penyuluhan dari awal hingga akhir sebanyak
100 %
b. Peserta mampu:
1) Menyebutkan pengertian nifas
2) Menyebutkan pengertian tanda bahaya nifas
3) Menyebutkan dan menjelaskan macam-macam tanda bahaya nifas.
Profesi Ners Ang. IX UIN Alauddin Makassar
Download