MINI RISET PADA STUDI KASUS PT.TELKOM, Tbk Sebagai Tugas UTS Mata Kuliah Manajemen Keuangan Program Sarjana NAMA : Nadya Ainun Nikmah NIM : 180321100135 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2021 ABSTRACT DAFTAR ISI ABSTRACT ..........................................................................................................2 DAFTAR ISI .........................................................................................................3 DAFTAR TABEL ..................................................................................................4 DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................5 BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................6 1.1 Latar Belakang .......................................................................................6 1.2 Rumusan Masalah .......................Ошибка! Закладка не определена. 1.3 Tujuan ....................................................................................................7 1.4 Manfaat ..................................................................................................7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................................8 2.1 Pengertian manajemen ..........................................................................8 2.2 Pengertian manajemen keuangan..........................................................8 2.3 Analisis laporan keuangan .....................................................................8 2.4 Kas dan Persediaan ...............................................................................9 2.4.1 Kas .................................................................................................9 2.4.2 Persediaan ...........................................................................................9 2.5 Resiko dan Return ............................................................................10 2.6 Hutang dan Piutang ..........................................................................10 BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................................11 3.1 Tujuan Obyek Penelitian ......................................................................11 3.2 Metode Pengumpulan Data..................................................................11 3.3 Metode Analisis Data ...........................................................................11 BAB IV GAMBARAN UMUM ..............................................................................12 4.1 Profil Usaha ..............................................................................................12 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................16 BAB VI KESIMPULAN........................................................................................25 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................26 LAMPIRAN.........................................................................................................27 DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan adalah dokumen-dokumen yang melampirkan bisnis individu atau organisasi dalam bentuk satuan moneter atau dokumen bisnis yang melaporkan suatu informasi kenyataan keuangan kepada masyarakat atau organisasi-organisasi di luar bisnis. (Horngren dan Harrison, 1992). Analisis laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan minyak banyak pihak-pihak yang membutuhkan adanya analisis ini untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. Menurut Brigham dan Gapenski (1992), bahwa meskipun laporan keuangan hanya mencerminkan tentang apa yang terjadi di masa lalu namun pertanyaan yang penting adalah ke mana dan bagaimana perusahaan akan menuju di masa mendatang. Seiring dengan semakin berkembangnya zaman kebutuhan manusia akan telekomunikasi semakin terasa penting sehingga dewasa ini peran para pelaku industri yang bergerak dalam bidang telekomunikasi semakin terasa nyata. Teknologi komunikasi dan informasi tidak hanya menjadi instrumen penting efektivitas dan efisiensi bisnis, tetapi juga telah menjadi area bisnis yang menjanjikan yang banyak diperebutkan pelaku usaha karena potensi luar biasa yang dikandungnya. Berbagai produk-produk teknologi komunikasi terbaru selalu muncul setiap waktu dari tiap-tiap perusahaan komunikasi, mengeluarkan produk teknologi komunikasi baru yang lebih nyaman dan canggih merupakan strategi yang sangat penting bagi perusahaan yang bergerak di bidang komunikasi untuk dapat merebut pasar. PT Telkom adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang komunikasi. Pada awalnya perusahaan ini hanya memiliki produk utama yaitu produk wirelini atau yang biasa disebut dengan istilah fixed phone atau telepon rumah. Setelah menikmati monopoli yang cukup lama dalam bidang komunikasi, akhirnya PT Telkom mengalami banyak kendala sehubungan dengan produk wirelini atau telepon rumahnya. Hal itu disebabkan karena sarana dan prasarana prasarana yang dimiliki oleh PT Telkom tidak sesuai lagi dengan kebutuhan pelanggan. Melihat kemajuan pasar mobile phone yang semakin pesat dan kendala-kendala yang dihadapi dalam memasarkan telepon rumah atau fixed line, akhirnya PT Telkom memilih strategi diferensiasi dengan meluncurkan produk wireless phone yang disebut telkom flexi. Telkomflexi ini adalah mobile phone yang memakai teknologi berbasis CDMA. Kelebihan yang ditawarkan oleh Flexi selain orang bisa telepon dirumah saja ntar pulsanya juga merupakan tarif pulsa telepon rumah. Meskipun pada awalnya Flexi memiliki kelemahan berupa pengiriman SMS yang sering terlambat sampai dengan 1 hari namun sekarang ini dengan penambahan jaringan maka kelemahan tersebut dapat teratasi. Saat ini Flexi juga sudah dapat memberi pelayanan multimedia message service atau MMS , dengan adanya keunggulan yang banyak dimiliki Telkom flexi ini diharapkan meningkatkan profit margin bagi PT Telkom. Hingga saat ini PT Telkom semakin tahun selalu mengeluarkan produk-produk terbarunya. Yang yang menyediakan berbagai fasilitas komunikasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam sektor telekomunikasi ,menyediakan layanan beragam bagi pelanggannya yaitu layanan suara, data, gambar serta internet. dan sekarang yang ini Indihome adalah produk terbaru dari PT. Telkom tbk. Dalam sebuah perusahaan pengukuran kinerja yang baik dapat memberikan gambaran yang baik dan jelas tentang keberhasilan suatu perusahaan. Dalam upaya untuk mengetahui kinerja perusahaan yang tepat banyak sekali teknik pengukuran kinerja yang telah dibuat dan dipakai oleh kalangan pemilik modal maupun para manajer perusahaan, salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan yang tercermin dalam rasio-rasio keuangan perusahaan. 1.2 Tujuan 1. Untuk mengetahui analisis laporan keuangan pada PT. Telkom Tbk. 2. Untuk mengetahui analisis rasio keuangan pada PT. Telkom Tbk. 3. Untuk mengetahui modal kerja pada PT. Telkom Tbk. 4. Untuk mengetahui kas dan persediaan pada PT. Telkom Tbk. 5. Untuk mengetahui resiko dan return pada PT. Telkom Tbk. 6. Untuk mengetahui hutang dan piutang pada PT. Telkom Tbk. 1.3 Manfaat Melalui mini riset ini diharapkan dapat member kegunaan baik untuk peneliti dan juga bagi pembaca. a. Bagi Peneliti Bagi peneliti ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk melatih berfikir secara ilmiah dengan disiplin ilmu yang telah didapat di bangku kuliah khususnya mata kuliah manajemen dan juga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari hari. b. Bagi pembaca Bagi kalangan pembaca diharapkan dapat menambah wawasan dengan menambah referensi dari berbagai literatur. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian manajemen Menurut George R. Terry (2006) Manajemen mencakup kegiatan untuk mencapai tujuan, dilakukan oleh individuindividu yang menyumbangkan upaya yang terbaik melalui tindakantindakan yang telah ditetapkan sebelumnya. 2.2 Pengertian manajemen keuangan Manajemen keuangan menurut jelika M.M,Jantje L dan Christoffel (2016) adalah manajemen yang berhubungan dengan tugas sebagai manajer keuangan dalam suatu perusahaan bisnis.Manajemen keuangan berhubungan dengan perolehan pendanan dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan. 2.3 Analisis laporan keuangan Menurut Kurnia Dwi R dan La Ode Syarfan (2016),laporan keuangan adalah hasil proses pencatatan akutansi keuangan. Laporan keuangan berisi informasi tentang prestasi perusahaan dibidang keuangan pada masa lampau. Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi. 1. Analisis rasio keuangan Menurut Meutia Dewi (2017), analisis rasio keuangan merupakan instrument analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan suatu perusahaan. Dengan menuunakan alat analisa berupa rasio yang dapat menjelaskan serta member gambaran kepada penganalisa tentang baik dan buruknya keadaan posisi keuangan suatu perusahaan. 2. Modal Kerja Menurut Tengku Putri (2015), Modal kerja adalah suatu investasi perusahaan di dalam aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas atau surat-surat berharga piutang dagang dan persediaan. Modal kerja merupakan modal yang digunakan untuk membelanjai atau membiayai usaha sehari-hari atau diharapkan akan kembali dalam waktu yang pendek melalui penjualan barang-barang atau produksinya, maka uang atau dana tersebut akan terus-menerus berputar setiap periodenya selama hidup perusahaan. Jenis-jenis modal kerja menurut Riyanto (2014) adalah sebagai berikut: 1. Modal kerja permanen (permanent working Capital) Yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. 2. Model kerja variabel (variabel working Capital) Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan dan modal kerja ini dibedakan antara: a. Modal kerja musiman, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim. b. Model kerja siklis, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konjungtur. c. Modal kerja darurat, yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya ( misalnya adanya pemogokan buruh, perubahan keadaan ekonomi yang mendadak dan lainlain). 2.4 Kas dan Persediaan 2.4.1 Kas Kas atau uang tunai merupakan bentuk aktiva yang paling likuid, kas dapat dipergunakan untuk memenuhi kewajuban finansial perusahaan. Semakin besar jumlah kas yang ada di dalam perusahan maka semakin tinggi tingkat likuiditas nya. Hal ini berarti bahwa perusahaan memilii resiko yang lebih kecil untuk dapat memenuhi kewajiban finansialnya. Namun hal ini tidak berarti bahwa perusahaan harus berusha untuk mempertahankan persediaan kas yang sangat besar, karena semakin besar kas berarti semakin banyak uang yang menganggur sehingga dapat mempoerkecil profitabilitas. Kas dikelompokkan menjadi 2 diantaranya adalah : a. Kas kecil (petty cash/ cash on hand) Kas kecil adalah kas yang terdapat di dalam brangkas perusahaan uang digunakan untuk membayar dalam jumlah yang relaif kecil, seperti halnya digunakan dalam pembelian prangko,biaya perjalanan, biaya telepon dan pembayaran yang lainnya. Kas kecil juga memili fungsi sebagai cadangn apabila terdapat transaksi dengan nominal yang sedikit dan sangat tidak ekonomis apabila mengguankan pembayaran melalui cek. b. Ka di Bank (Cah In Bank) Kas di bank merupakan uang kas yang dimiliki oleh perushaan yang terdapat di Bank dalam bentuk giro/bilyet dank as ini digunakan untuk melakukan transaksi yang jumlah nya besar dengan menggunakan cek. Kas di bank menggunakan metode pencatatan prosedjr rekonsiliasi bank yang dilakukan secara periodeik antara pihak perusahaan dan pihak bank. 2.4.2 Persediaan Persediaan atau inventory merupakan bahan atau barang-barang yang pada saat akan dijual kembali oleh perusahaan, tanpa atau setelah mengalami pengolahan. Oleh karena itu persediaan merupakan suatu unsur yang penting dalam usaha mencapai tingkat penjualan yang dikehendaki. Pengelolaan persediaan merupakan suatu pekerjaan yang sulit, dimana kesalahan dalam menentukan tingkat persediaan dapat berakibat fatal. Raharjaputra (2009) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat perputaran persediaan, kemungkinan semakin besar perusahaan akan memperoleh keuntungan, begitu pula sebaliknya, jika tingkat perputaran persediaannya rendah maka kemungkinan semakin kecil perusahaan akan memperoleh keuntungan. 2.5 Resiko dan Return 1. Resiko 2. Return Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasian yang sudah terjadi atau akan terjadi. Return realisasian merupakan return yang telah terjadi. Return realisasian dihitung menggunakan data historis yang yang juga berguna sebagai penentuan return ekspektasian dan risiko dimasa datang. Return ekspektasian adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang yang sifatnya belum terjadi. (Jogiyanto, 2010). Perhitungan return dibedakan menjadi dua yaitu tingkat pengembalian (return) diskret dan kontinu. Return diskret dirumuskan sebagai 𝑅𝑡 = 𝑆𝑡 − 𝑆𝑡−1 𝑆𝑡−1 Dengan Rt adalah tingkat pengembalian (return) saham saat ke-t1 dan adalah harga saham pada saat ke-t. Sedangkan untuk menghitung return kontinu digunakan rumus : 𝑆𝑡 𝑅𝑡 = 𝐼𝑛 ( ) 𝑆𝑡−1 2.6 Hutang dan Piutang 1. Hutang 2. Piutang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tujuan Obyek Penelitian Pada penelitian ini objek penelitian yang di gunakan adalah PT. Telkom, Tbk. Penelitian pada objek ini di dasarkan pada ketersediaan informasi yang membahas mengnai kondisi PT. Telkom, Tbk yang ditinjau dari manajemen keuangannya. 3.2 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dimana data yang ada di dapat dari pengumpulan informasi dari sumber data yang ada dan di peroleh secara tidak langsung oleh peneliti. Sedangan data penunjang merupakan data yang di dapatkan dari internet, artikel,literature,jurnal dan lain sebagainya. Data-data tersebut dikumpulkan sebagai teori yang relevan dengan kasus yang ditemukan pada PT. Telkom Tbk. 3.3 Metode Analisis Data Metode Analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Metode ini merupakan sebuah metode yang memiliki fungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran mengenai objek yang diteliti melalui data sample yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Data sekunder pada bebrapa artikel dan annual report dari PT. Telkom, Tbk akan di interpretasikan untuk mengetahui kondisi keuangan dari PT. Telkom, Tbk. BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Profil Usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Pemegang saham mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52.09%, sedangkan 47.91% sisanya dikuasai oleh publik. Saham Telkom diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode “TLKM” dan New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode “TLK”. Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication company, TelkomGroup mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented). Transformasi tersebut akan membuat organisasi TelkomGroup menjadi lebih lean (ramping) dan agile (lincah) dalam beradaptasi dengan perubahan industri telekomunikasi yang berlangsung sangat cepat. Organisasi yang baru juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menciptakan customer experience yang berkualitas. Kegiatan usaha TelkomGroup bertumbuh dan berubah seiring dengan perkembangan teknologi, informasi dan digitalisasi, namun masih dalam koridor industri telekomunikasi dan informasi. Hal ini terlihat dari lini bisnis yang terus berkembang melengkapi legacy yang sudah ada sebelumnya. Telkom mulai saat ini membagi bisnisnya menjadi 3 Digital Business Domain: 1. Digital Connectivity: Fiber to the x (FTTx), 5G, Software Defined Networking (SDN)/ Network Function Virtualization (NFV)/ Satellite 2. Digital Platform: Data Center, Cloud, Internet of Things (IoT), Big Data/ Artificial Intelligence (AI), Cybersecurity 3. Digital Services: Enterprise, Consumer 4.2 Tujuan,Visi dan Misi 4.2.1 Purpose Mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah yang terbaik bagi para pemangku kepentingan. 4.2.2 VISI Menjadi digital telkom pilihan utama untuk memajukan masyarakat 4.2.3 MISI a. Mempercepat pembangunan Infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat. b. Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong kemampuan digital dan tingkat adopsi digital bangsa. c. Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman digital pelanggan terbaik. 4.3 Kegiatan Usaha Kegiatan Usaha Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menyelenggarakan jaringan dan layanan telekomunikasi, informatika serta optimalisasi sumber daya Perseroan. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, Perusahaan menjalankan kegiatan usaha yang meliputi: a. Usaha Utama 1. Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan, memasarkan atau menjual/menyewakan dan memelihara jaringan telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan atau menjual dan meningkatkan layanan jasa telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluasluasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3. Melakukan investasi termasuk penyertaan modal pada perusahaan lainnya sejalan dengan dan untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan. b. Usaha Penunjang 1. Menyediakan jasa transaksi pembayaran dan pengiriman uang melalui jaringan telekomunikasi dan informatika 2. Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki Perseroan, antara lain pemanfaatan aktiva tetap dan aktiva bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan, fasilitas pemeliharaan dan perbaikan. 3. Bekerja sama dengan pihak lain dalam rangka mengoptimalkan sumber daya informatika, komunikasi atau teknologi yang dimiliki 11 oleh pihak lain pelaku industri informatika, komunikasi dan teknologi, sejalan dengan dan untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan. 4.4 Struktur Organisasi PT Telkom Indonesia (Persero),Tbk Berikut fungsi dan wewenang masing-masing Direktorat PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk: 1. Direktorat Keuangan Fungsi direktorat keuangan adalah fokus pada pengelolaan keuangan perusahaan serta mengendalikan operasi keuangan secara terpusat melalui bagian Finance, Billing and Collection Center. 2. Direktorat Human Capital Management Fokus pada manajemen SDM Perusahaan serta penyelenggaraan operasional SDM secara terpusat melalui bagian Human Resource Center, serta pengendalian operasi bagian: Learning Center, HR Assesment Center, Management Consulting Center dan Community Development Center. 3. Direktorat Network, IT and Solution Fokus pada pengelolaan infrastructure strategy and governance, IT Strategy annd Governance, and Solution serta pengelolaan pendayagunaan IT dan service operation and management, dalam rangka dukungan upaya eksploitasi bisnis yang sudah mapan dan pengendalian operasional infrastruktur melalui Divisi Network of Broadband Information System Center, Divisi Wireless Broadband serta Divisi Broadband. 4. Direktorat Consumer Service Fokus dalam pengelolaan bisnis segmen konsumer serta pengendalian operasi Divisi Consumer Service Barat dan Divisi Consumer Service Timur. 5. Direktorat Enterprise and Business Service Fokus pada pengelolaan bisnis segmen Enterprise and Small Medium Enterpriseserta pengelolaan Divisi Enterprise Service, Divisi Business Service dan Divisi Center and Interconnection 22 Service. 6. Direktorat Wholesale and International Service Fokus pada pengelolaan fungsi penanganan bisnis segmen wholesale dan International, serta pengendalian operasional Divisi Wholesale Services. 7. Direktorat Innovation and Strategic Portofolio Fokus pada pengelolaan fungsi Corporate Strategic Planning, Strategic Business Development, Innovation Strategy and Synergy serta pengendalian operasi bagian: Divisi Solution Convergence dan Innovation and Design Center. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Laporan Keuangan 5.2 Analisis Rasio Keuangan 5.2.1 Rasio Likuiditas Tahun Aktiva Lancar (Trilliun Rp.) 2014 34,294,000 2015 47,912,000 2016 47,701,000 2017 47,561,000 2018 43,268,000 Rata-rata 44,147,200 Sumber: Hasil data yang dolah(2021) Kewajiban Lancar (Trilliun Rp.) 32,318,000 35,413,000 39,762,000 45,376,000 46,261,000 39,826,000 Current Ratio (%) 106.1 135.3 119.9 104.8 93.5 111.9 Rata-rata Current Ratio PT Telkom Indonesia, Tbk adalah sebesar 111.9%. Untuk tahun 2014 adalah sebesar 106.1 % naik pada tahun 2015 menjadi 135.3%, kemudian turun pada tahun 2016 menjadi 119.9%, kemudian turun lagi pada tahun 2017 dan 2018 yakni menjadi 104,8% dan 93,5%. Penurunan yang terjadi dipicu oleh naiknya beban yang masih harus dibayar perusahan dan utang usaha. 5.2.2 Rasio Solvabilitas Tahun Total Hitung (Trilliun Rp.) 2014 55,580,000 2015 72,745,000 2016 76,067,000 2017 86,354,000 2018 88,893,000 Rata-rata 75.977,800 Sumber: Hasil data yang dolah(2021) Total aktiva (Trilliun Rp.) 141,882,000 166,173,000 198,484,000 206,196,000 206,196,000 178,469,000 DAR(%) 39.3 43.8 42.4 43.5 43.1 42.4 Debt ratio perusahaan setiap tahunnya mengalami fluktuasi dimana untuk tahun 2014 debt ratio yang dicapai adalah sebesar 39,3%. 2015 yang naik menjadi 43,8 %, kemudian turun pada tahun 2016 menjadi 42,4%, kenaikan kembali terjadi pada tahun 2017 yakni menjadi 43,5% dan turun lagi pada tahun 2018 menjadi 43,1% kenaikan yang terjadi dipicu oleh terus meningkatnya total hutang perusahaan. Rata- rata Debt Ratio peruahaan selama lima tahun, adalah sebesar 42,4 %. Artinya bahwa perusahaan mampu menutup total hutang dengan aset yang dimiliki. Walaupun rata-rata rasio berada sedikit diatas standar industry menurut Kasmir (2008) yakni sebesar 35 % tetapi kinerja keuangan perusahaan masih berada dalam kategori “cukup baik”. 5.2.3 Rasio Aktivas Tahun Penjualan (Trilliun Rp.) 2014 89,696,000 2015 102,470,000 2016 116,333,000 2017 128,256,000 2018 130,784,000 Rata-rata 113,507,800 Sumber: Hasil data yang dolah(2021) Rata-rata piutang usaha (Trilliun Rp.) 5,625,000 6,268,000 6,441,000 7,073,000 8,482,500 6,777,800 Receivable Turn Over 15 kali 16 kali 19 kali 18 kali 15 kali 16 kali Receivable Turn Over yang dicapai pada tahun 2014 adalah 15 kali, kemudian tahun 2015 menjadi 16 kali, terjadi kenaikan untuk tahun selanjutnya yakni tahun 2016 menjadi 19 kali kenaikan ini dipicu oleh naiknya piutang. usaha pada tahun tersebut, kemudian untuk 2017 turun sedikit menjadi 18 kali dan untuk 2018 angka yang dicapai adalah 15 kali. Dengan rata-rata Receivable Turn Over selang lima tahun adalah 16 kali, dan standar industry perputaran piutang menurut Kasmir (2008) yakni sebesar 15 kali maka dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan perusahaan dalam keadaan “Baik”. 5.3 Modal Kerja Perusahaan hanya menerbitkan 1 saham Seri A Dwiwarna yang dimiliki oleh Pemerintah dan tidak dapat dialihkan kepada siapapun, dan mempunyai hak veto dalam RUPS Perusahaan berkaitan dengan pengangkatan dan penggantian Dewan Komisaris dan Direksi, penerbitan saham baru, serta perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. 5.4 Kas dan Persediaan 5.4.1 Kas 5.4.2 Persediaan 30 juni 2015 Komponen 310 Kartu SIM,Kartu RUIM,set 150 top box, dan voucer prabayar Lain-lain 163 Jumlah 623 Provisi atas persediaan usang Komponen (13) Kartu SIM,Kartu RUIM,set (27) top box, dan voucer prabayar Lain-lain 0 Jumlah bersih 583 31 Desember 2014 279 105 133 517 (15) (28) 0 474 Mutasi atas persediaan using adalah sebagai berikut : 30 Juni 2015 43 diakui 1 Saldo awal Provisi(pemulihan) selama tahun berjalan Penghapusan bukuan (4) persediaan 40 Sumber: Hasil data yang dolah(2021) 31 Desember 2014 22 39 (18) 43 Persediaan yang diakui sebagai beban dan termasuk dalam beban usaha-operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi pada 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing sebesar Rp984 miliar dan Rp1.031 miliar. Manajemen berpendapat bahwa saldo provisi atas persediaan usang cukup untuk menutup kerugian akibat dari penurunan nilai persediaan karena usang. Persediaan tertentu entitas anak sebesar Rp57 miliar telah dijaminkan dalam beberapa perjanjian pinjaman (Catatan 16 dan 20). Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, modul dan komponen yang dimiliki oleh Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lain dengan nilai buku masingmasing sebesar Rp215 miliar dan Rp237 miliar. Modul dicatat sebagai bagian dari aset tetap. Total nilai pertanggungan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp266 miliar. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang muncul dari risiko yang ditanggung. 5.3 Modal Kerja 5.4 Kas dan Persediaan 5.5 Risiko dan Return 5.6 Hutang dan Piutang BAB VI KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA ufiana, N., & Purnawati, N. K. (2013). Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas. Fakultas Ekonomi Unud, 451–468. Alifiani, M. A. (2017). Analisis Return dan Risk atas Investasi Saham pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Go Publik di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016. Jurnal Studi Manajemen Bisnis, 1(1), 1–9. https://jurnal.umk.ac.id/index.php/jsmb/article/view/3760 kusumayanti, dewi. (2016). 건강 관련 메시지에 대한 제3자 효과 연구* 1)2)3). Jurnal Ilmu Gizi, 4(2), 5–37. Ginsburg, K. S., Weber, C. R., Despa, S., & Bers, D. M. (2002). Simultaneous measurement of [Na]i, [Ca]i, and INCX in intact cardiac myocytes. Annals of the New York Academy of Sciences, 976(2), 157–158. https://doi.org/10.1111/j.17496632.2002.tb04736.x Lasabuda, N. L. M. P., Pelleng, F. A. O., & Tampi, D. L. (2020). Analisis Rasio Kinerja Keuangan pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk. Productivity, 1(2), 154–162. Andriani, D., & Muniarty, P. (2020). Kinerja Keuangan Sebelum Dan Sesudah Launching Produk Indihome Pada Pt Telkom Tbk. IJAB : Indonesian Journal of Accounting and Business, 1(2), 89–99. https://doi.org/10.33019/accounting.v1i2.7 Keuangan, M., & Ekonomi, F. (2009). ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TELKOM Tbk SEBELUM DAN SETELAH LAUNCHING PRODUK FLEXI. LAMPIRAN