Uploaded by User48739

bab 1 pendahuluan

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diare ialah buang air besar dengan konsistensi yang lebih encer/cair dari
biasanya sebanyak lebih dari 3 kali per hari yang dapat/tidak disertai dengan
lendir atau darah yang timbul secara mendadak dan berlangsung kurang dari 2
minggu. Sebagian besar penyakit diare bersifat akut dan biasanya berlangsung
tidak lebih dari 3-5 hari (Syamsyudin, 2016).Diare adalah suatu kondisi
dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan
dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya 3 kali atau
lebih) dalam satu hari (Kemenkes 2018)
Tingginya angka mortalitas dan morbiditas anak yang didata oleh World
health organization (WHO) United Nations Children's fund (UNICEF) pada
tahun 2011 disebabkan oleh penyakit infeksi, dengan diare menduduki urutan
ke-2 terbanyak, sebanyak 15% atau sekitar 4 juta kasus dari kematian anak
dibawah lima tahun di dunia dikarenakan oleh diare. hingga saat ini penyakit
diare masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia Hal ini dapat dilihat
dengan meningkatnya angka kesakitan diare dari tahun ke tahun (Kemenkes,
2018).
2
Riset kesehatan dasar menyebutkan bahwa kejadian diare di Indonesia
mengalami peningkatan dari tahun 2013 sebanyak 4,5% menjadi 6,8% pada
tahun 2018 untuk kejadian pada dewasa sedangkan kejadian diare pada balita
di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2013 sebanyak 2,4% menjadi
11,0% pada tahun 2018 detik kejadian diare pada balita di Provinsi Riau juga
mengalami peningkatan dari 1,8% pada tahun 2013 naik menjadi 9,6% pada
tahun 2018 (Riskesdas, 2018).
Faktor risiko diare dibagi menjadi 3 yaitu faktor karakteristik individu,
faktor perilaku pencegahan, dan faktor lingkungan. Faktor karakteristik
individu yaitu umur balita, status gizi, dan tingkat pendidikan pengasuh balita.
Faktor perilaku pencegahan diantaranya, yaitu perilaku mencuci tangan
sebelum makan, mencuci peralatan makan sebelum digunakan, mencuci bahan
makanan, mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar, dan merebus
air minum, serta kebiasaan memberi makan anak di luar rumah. Faktor
lingkungan meliputi kepadatan perumahan, ketersediaan sarana air bersih
(SAB), pemanfaatan SAB, dan kualitas air bersih (Utami, dkk, 2016).
Menurut (Widoyono, 2011) ada beberapa faktor yang meningkatkan resiko
balita mengalami diare seperti faktor lingkungan yang meliputi pengolahan
sampah, saluran limbah maupun sumber air. Pengolahan sampah dan saluran
limbah yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya diare pada balita, hal
ini disebabkan karena vektor lalat yang hinggap disampah atau limbah lalu
kemudian hinggap dimakanan. Selain itu, diare dapat terjadi apabila seseorang
menggunakan air yang sudah tercemar baik tercemar dari sumbernya, selama
perjalanan sampai kerumah-rumah, atau tercemar pada saat disimpan dirumah.
3
Selain itu kebiasaan mencuci tangan pada saat memasak makanan atau
sesudah Buang Air Besar (BAB) akan akan memunkinkan terkontaminasi
langsung.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan “Asuhan
Keperawatan Pada Anak An. A Dengan Gastroenteritis Di Wilayah
Kerja Puskesmas Rejosari Pekanbaru”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut, “Bagaimana Penerapan Asuhan Keperawatan
Pada Anak An. A dengan Gastroenteritis di Wilayah Kerja Puskesmas
Rejosari Pekanbaru ?”
1.3 Tujuan Studi Kasus
1.3.1 Tujuan Umum
Mampu mengeksplorasi asuhan keperawatan pada anak An. A
dengan gastroenteritis di Wilayah Kerja Puskesmas Resojari Pekanbaru
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada anak An. A
dengan gastroenteritis di Wilayah Kerja Puskesmas Resojari
Pekanbaru
4
b. Mampu menetapkan diagnosa keperawatan pada anak An. A
dengan gastroenteritis di Wilayah Kerja Puskesmas Resojari
Pekanbaru
c. Mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada anak An. A
dengan gastroenteritis di Wilayah Kerja Puskesmas Resojari
Pekanbaru
d. Mampu melaksanakan implementasi keperawatan pada anak An. A
dengan gastroenteritis di Wilayah Kerja Puskesmas Resojari
Pekanbaru
e. Mampu melakukan evalasi keperawatan pada anak An. A dengan
gastroenteritis di Wilayah Kerja Puskesmas Resojari Pekanbaru
5
1.4
Manfaat Studi Kasus
1.4.1 Teoritis
a. Karya Tulis Ilmiah Studi Kasus ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan
pemikiran
dan
informasi
dalam
bidang
ilmu
keperawatan medical bedah khusus keperawatan klien Diare
b. Karya Tulis Ilmiah Studi Kasus ini dapat digunakan untuk
penelitian selanjutnya
1.4.2 Praktisi
a. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan informasi bagi penulis tentang asuhan
keperawatan dengan masalah Diare. Selain itu karya tulis ilmiah ini
diharapkan dapat menjadi salah satu cara penulis dalam
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh didalam perkuliahan
b. Bagi Profesi
Dapat menjadi bahan masukan bagi perawat yang ada di wilayah
kerja puskesmas rejosari untuk mengambil langkah-langkah
kebijakan dalam rangka upaya peningkatan mutu pelayanan
keperawatan pasien dengan masalah Diare
c. Bagi Klien
Agar klien mengetahui cara pengobatan Diare dan perawatan yang
benar.
Download